NovelToon NovelToon

Happy Ending In My Life

PART 1

Dikamar 3x3 meter inilah Kiara hidup seorang diri.Tak banyak perabotan dalam kamarnya,hanya ada lemari plastik warna coklat,kasur busa yg sudah lusuh,dan sebuah meja kecil tempat kaira meletakan buku ,peralatan sekolahnya dan sebuah bingkai kecil terdapat foto yg sudah sedikit memudar gambarnya.

Jeduarrrrr.....

Suara petir yg membangunkan Kiara dari mimpi buruknya.Mimpi buruk yg selama 6 tahun selalu menghantuinya.Dengan keringat yg membasahi dahi dan sekujur tubuhnya.Kiara mencoba mengatur laju nafasnya.

"Hufffttt...lagi lagi mimpi yg sama."Gumam Kiara sambil menyeka keringat yg ada di dahinya.

Jam dinding menunjukkan pukul 05.00.Baru 3 jam lalu Kiara memejamkan matanya.Namun karena mimpi buruknya itu ia tidak dapat memejamkan matanya kembali.

Diraihnya bingkai foto yg ada diatas meja.Diusap sambil dilihatnya dan sesekali ia menciumnya.

"Bunda,Bunda baik baik saja kan disurga.Ki kangen Bunda,Ki juga baik baik saja disini."Gumam Kiara sambil mengusap foto itu.

"Ayah,dimanapun Ayah berada,semoga Ayah selalu sehat dan selalu bahagia.Ki disini baik baik saja kok.Tunggu Ki ya ayah,kalo Ki sudah dewasa dan mandiri Ki bakal cari ayah.Ki mau jadi apa yg ayah mau,Ki gak akan ngerepotin ayah dan mama lagi."Kata Kiara,tak terasa air mata membasahi pipinya.

Kiara membuka buku pelajarannya dan mulai membaca untuk mengisi waktu.Kiara anak yg pandai ceria dan juga ramah.Diusianya yg masih belia dia harus bekerja banting tulang untuk bisa bertahan hidup.

Tak terasa jam menunjukan pukul 06.05

Kiara bergegas menuju kamar mandi dan bersiap ke sekolah.

Pagi itu matahari pun enggan menyapa,udara dingin masih menusuk tulang.Kiara berjalan menyusuri trotoar yang basah menuju sekolahannya.Begitulah kebiasaan kiara,untuk menghemat pengeluaran nya kiara rela berjalan kaki menuju sekolahannya.

45 menit waktu yg dibutuhkan kiara untuk sampai disekolah.Kiara memasuki gerbang sekolah menuju kelas.Sepanjang perjalanan senyum manis kiara terpancar menyapa siapa saja yg ia temui.Sampai dikelas kiara meletakan tas diatas meja.

"Pagi Ki..."Sapa Ajeng sahabat kiara sekaligus teman sebangku kiara.

"Pagi.."Sahut Kiara dengan Senyum manis diwajahnya.

"Ki pinjem PR dong."Kata Ajeng.

"Emang kamu belum ngerjain?".Tanya kiara heran.

"Hehehehe...belum."Kata singkat Ajeng sambil nyengir.

"Kebiasaan lo"Kata Kiara sambil menyodorkan buku nya.

"Makasih kiara,aku makin sayang deh ama kamu."kata Ajeng sambil memeluk manja Kiara.

"Mulai deh..."Kata Kiara sewot.

"Pagi gaes..."Sapa Luna dan Tari bersamaan.

"Pagi,tumben kalian telat?biasanya juga Dateng duluan."Tanya Kiara

"Iya nich Ki..tadi harus jemput tuan putri dulu ni.jadinya lama"Jawab Luna

"Tumben,mang si Tari gak dianter supirnya?"tanya Ajeng sambil serius menyalin PR Kaira.

"Supir ku lagi sakit,jadi gak bisa nganter"jelas Tari

"Tau gitu tadi bareng gue aja".kata Ajeng.

Yah, begitulah ketiga sahabat Kiara memang tergolong anak orang kaya.Beda jauh dengan kehidupan Kiara.Tapi Kiara tak sedikitpun mau memanfaatkan mereka.Meskipun hidup kiara susah,tapi didepan ketiga sahabatnya kiara tidak pernah memperlihatkannya,bahkan ketiga sahabatnya pun tidak tau perjuangan yg harus Kiara alami.

*Kriiiiingggg....

Terdengar suara bel tanda kelas segera dimulai.Kiara dan teman temannya bersiap ditempat duduk masing masing untuk mengikuti pelajaran.

Tak lama guru matematikanya masuk kedalam kelas.Dan pelajaran pun dimulai.Kiara dengan sungguh sungguh memperhatikan apa yg gurunya ajarkan.Maklum saja,Kiara adalah murid yg berprestasi ia mendapat beasiswa selama sekolah disana.

Pukul 14.00 jam pelajaran pun selesai.Kiara dan ke 3 sahabatnya pun meninggalkan kelas.

"Akhirnya pulang juga!"kata Ajeng.

"Heem...bosen banget tau dengerin Pak Anto pidato."Sahut Luna.

"Kamu kayaknya biasa aja Ki?"Tanya Luna

"Yah kalo Kiara mah gak pernah ada kata bosen.Hidupnya cuma buat belajar aja".Ejek Ajeng yg cuma dibalas senyum oleh kiara.

"Ke Kafe yuk!"Ajak Tari.

"Yuk yuk...ke Kafe depan sekolah aja.Katanya lagi ada promo lo."Sahut Luna semangat.

"Aku sih ikut aja."Kata Ajeng.

"Kalo kamu Ki,ikut gak."Tanya Tari

"Mmmmm...kayaknya gak deh."Kata Kiara sambil melihat jam tangan nya.

"Yah...Kiara ikut aja yok.Kamu jarang lho ikut kita kumpul."Bujuk Luna.

"Iya,lain kali ya.hari ini aku harus kerja."Jelas Kiara

"Bentar aja Ki,atau hari ini gaji kamu aku ganti deh,tapi kamu ikut kita kumpul ya ya..."Rayu Ajeng.

"*Maaf gaes,lain kali ya.aku dah mo telat nich."

"Ya udah deh,tapi lain kali ikut ya."

"Siap,ya udah aku duluan ya*.."Kata Kiara seraya meninggalkan ke3 sahabatnya.

Kiara berjalan sampai di Halte depan Sekolahannya.Tak lama angkot yg ia tunggu akhirnya datang.

Tak butuh waktu lama untuk kiara sampai di tempat kerjanya.kiara bergegas masuk kedalam kafe,tempat ia bekerja part time.

"Siang mbak Dian!"Sapa Kiara kepada teman kerjanya.

"siang Ki...kamu sudah dateng?"tanya mbak Dian.

"Iya mbak,Aku kebelakang bentar ya."Kata Kiara seraya berjalan menuju ruangan khusus karyawan.

Tak lama Kaira pun keluar lalu segera membantu membersihan lantai dan meja yang kotor.

Suasana kafe tempat kiara bekerja siang itu cukup ramai,sehingga membuat kiara dan mbak Dian sedikit kualahan.Maklumlah di Kafe itu cuma ada 2 karyawan.

"Ki anterin ke meja 6 ya!"Kata Mbak Dian

"Siap Mbak!"Sahut Kiara sambil menerima pesanannya.Setelah selasai mengantar pesanan kiara pun kembali ke meja kasir.

"Ada pesenan lagi Mbak?"Tanya Kiara

"*Belum ada."

"OKE*."Sahut Kiara singkat.

Kiara pun mengambil buku pelajaran yg ada didalam tasnya.Kemudian Kiara pun mulai membaca dan mengerjakan tugas rumahnya.Beginilah kegiatan kiara dikala pengunjung Kafenya tidak begitu ramai,ia mencuri waktu untuk belajar.

Semakin malam,Kafe pun semakin ramai.Banyak anak-anak muda seusianya yg menghabiskan waktu mereka disana.

Terselip rasa iri dihati Kiara, melihat anak anak seusianya bisa tertawa riang bersama teman teman mereka.

"Kenapa Ki,kok ngelamun?"Tanya Mbak Dian.

"Mbak Dian ngagetin aja,gak aku cuma ngelihatin anak anak itu."kata kiara.

"Hidup mereka terlihat sangat bahagia, seperti tidak ada beban hidup.Aku jadi iri melihat mereka."Lanjut Kiara.

"Kamu kan juga bisa kayak mereka Ki,kamu masih muda ini.Kerja siang malam emang buat apa?"Kata Mbak Dian.

"Apa mungkin bisa?"Gumam Kiara lirih.

Jam menunjukan pukul 22.00 Kafe tempat Kiara kerja pun mulai sepi hanya ada beberapa pengunjung yg sudah bersiap untuk pergi.Kiara dan Mbak Dian pun segera beberes.Setelah selesai Kiara membantu Mbak Dian menutup Kafe.

"Ki mau bareng gak?"Tanya Dian diparkiran.

"Gak deh Mbak..makasih.Aku masih mau ke Restoran."

"Oh ya udah Ki.Kamu jangan capek capek.Jaga kesehatan,nurutin cari uang ga ada habisnya."

Mendengar kata kata Dian,Kiara hanya bisa tersenyum.Memang betul kata kata Dian.Tapi untuk menyambung hidupnya Kiara harus tetap banting tulang.

Setelah berpisah dengan Dian.Kiara pun mulai melangkahkan kakinya.Ia menyusuri trotoar ditemani hembusan angin dingin.

-Restoran-

"Malam Pak Herman!"Sapa Kiara pada kepala Chef di Restoran itu.

"Malam Ki,langsung kebelakang aja ya!Dah banyak yg nungguin kamu."Kata Pak Herman dengan senyum khasnya.

"Siap Pak!"Jawab Kiara seraya meninggalkan dapur.

Kiara berjalan melewati beberapa Chef Chef yang sedang sibuk memasak.Begitu sampai di belakang dapur,kiara sudah disambut oleh piring piring kotor yg sudah menggunung.Beginilah pekerjaan kiara yg kedua.Ia membantu mencuci piring disebuah restoran.Meski gajinya tak begitu banyak,Tapi ia tetap bekerja dengan rajin.Karna dia sadar jaman sekarang susah untuk mencari pekerjaan.

Pukul 00.30.setelah bertarung dengan piring gelas dan kawan kawannya.Akhirnya pekerjaan nya selesai.

Setelah menata rapi alat tempurnya.Kiara pun pamit pulang kepada Pak Herman sebagai kepala Chef disana.

"*Pak Herman,saya pamit ya!"

"dah selesai Ki*?"Tanya Pak Herman

"*Iya Pak"

"Yaudah,ni buat kamu.Lumayan buat ganjel perut sebelum tidur*."Kata Pak Herman sambil menyerahkan kantong kresek berwarna hitam.

"Makasih pak."Senyum Kiara mengembang saat menerima bungkusan itu.

"Kalo begitu saya pamit dulu Pak."Kiara berjalan dengan riang.

"Aku kasian melihat anak itu,diusianya yg masih belia dia harus kerja kasar kayak gitu."Kata Pak Herman kepada teman Chef nya.

"Iya,tapi aku salut padanya.Dia selalu ceria dan juga semangat.Setiap dia dateng kesini selalu memberi energi positif.Kita jadi ikut semangat."Kata teman Pak Herman.

Malam itu sudah sangat larut.Dan suasana malam itu sudah sepi.Hanya ada beberapa mobil yg berlalu lalang.Kiara nekat berjalan kaki,sebenarnya ia sudah biasa seperti itu.Untung kalo ada teman kerjanya mau mengantar sampe depan kostannya.

Maklum saja,ditengah malam seperti ini mana ada angkot.Mau pesan ojol apa daya kiara hanya punya hape jadul.Dan terpaksa setiap pulang kerja dia harus menempuh jarak 1km jauhnya.

Tapi kiara tak pernah mengeluh,meski kadang capek,tapi Kiara harus terus berjuang.

sesampainya di kosan kiara mengistirahatkan sebentar badannya.Ia selonjorkan kakinya,dan memukul mukul kaki nya yg terasa pegal.

Sambil istirahat Kiara mengambil bungkusan yg diberikan Pak Herman tadi.

Dibukanya bungkusan itu,terlihat beberapa jenis makanan tersusun rapi pada styrofoam.Kiara mulai memakan satu persatu makanan yg ada didalam.

"Memang enak makanan orang kaya,kalo gak kerja di Restoran mana ada kesempatan buat aku merasakan makanan kayak gini."Gumam Kiara sambil mengunyah makanannya.

Begitulah hidup kiara,selain harus bekerja keras,Kiara pun harus hemat.Untuk makan pun kiara sering diberi makanan sisa dari Restoran.

.

..

...

....

.....

Bersambung....

Gimana ceritanya....

Mohon komen dan sarannya ya

Terimakasih 😁

PART 2

Pagi itu Kiara sudah menapaki jalan menuju Sekolahannya.Dengan seragam Sekolahnya dan rambut dikuncir kuda dia berjalan dengan ringan.Seperti tak merasakan capek meski setiap hari dia cuma tidur -+ 4 jam.

Sampai Di Sekolah ia disambut oleh ke3 sahabatnya.

"Pagi Gaes!"Sapa Kiara.

"Pagi Ki."Jawab mereka berbarengan

Dan pelajaran pun dimulai.Seperti biasa kiara memperhatikan dengan sungguh sungguh.Demi masa depan dan cita citanya Kiara harus berjuang dalam pelajaran.

Jam menunjukan pukul 14.00 dan pelajaran pun selesai.Setelah itu,Kiara masih sibuk dengan buku pelajaran nya.

"Kamu gak balik Ki?"tanya Ajeng

"Balik dong tapi bentar lagi.aku masih mau ke Perpus."

"Oh ya udah kalo gitu aku duluanya*."pamit Ajeng.

"Woi mau kemana Jeng?tumben buru buru balik."tanya Luna

"iya,Aku mau pergi sama Papi Mami."jelas Ajeng.

"Oh ya udah hati hati!"kata Luna.

"kita juga balik dulu ya Ki.aku juga mau nyalon sama Mama."kata Tari

"Iya ati ati ya."kata Kiara dengan senyum manisnya.tapi didalam hatinya entah ada gejolak yg membuatnya tak nyaman.

"Beruntung benget mereka,andai aku juga...".gumamnya terpotong dan seketika ia sadar kalo itu gak mungkin terjadi.

"Ayo Ki semangat,jalan kamu masih panjang,jangan berkhayal yg bukan bukan."gumamnya sambil menyemangati diri sendiri.

Kemudian Kiara mengemasi buku bukunya dan berjalan menuju Perpus.

Sampai di Perpus ia mulai mencari buku yg ia butuhkan.Tak butuh waktu lama untuk menemukannya.Setelah itu ia pun segera meninggalkan Perpus ,setelah itu ia pergi ke halte untuk berangkat kerja

Sampai di Kafe ia segera mengganti seragamnya.Setelah itu,ia segera membersikan beberapa meja.Suasana sore itu,Kafe tidak begitu rame.Pengunjungnya pun bisa dihitung dengan jari tidak seperti biasanya.

Hari mulai petang,matahari pun sudah kembali ke peraduannya.Tapi Kafe masih sepi.Kiara memanfaatkan waktu nya untuk belajar disamping meja kasir.Ia masih fokus pada buku pelajarannya.

PRANK....suara gelas jatuh memecahkan konsentrasi Kiara.Ia pun segera mendongakkan kepalanya dan mencari sumber suara itu.

Lalu ia segera berlari menuju sumber kegaduhan.

"Aduhhh...maaf ya Mbak.Gelasnya pecah."kata pengunjung..

"Iya Bu tidak apa apa,biar saya bersihkan."kata Kiara sambil membersihkan pecahan gelas.

"Makasih ya Mbak."kata pengunjung

"Iya Bu,memang sudah tugas saya."setelah selesai kiara pun segera pergi.

tak lama datanglah sekumpulan ibu ibu sosialita.

"Selamat sore Nyonya bisa saya bantu".sapa Dian.

"mmmm...aku pesen capuccino ice."pesan salah satu ibu sosialita dengan angkuh.

setelah mereka selesai memesan merekapun pergi mencari tempat duduk yg nyaman.

"Mbak!!!"teriak salah satu ibu ibu tadi.lalu Kiarapun pergi menghampiri.

"Iya, bisa saya bantu Bu,"tanya Kiara.

"Bersihin nich,jorok banget sih!!."kata salah satu Ibu Ibu tadi dengan sombong.

"baik,"jawab Kiara dengan sopan.Kiara pun segera membersihkan meja yang sebenarnya tidak kotor.

"Kalo kerja tu yang bener,jangan malas.Masak ada meja kotor dibiarin aja!"omel mereka.

"Iya ibu ,saya mohon maaf atas ketidak nyamanan nya."jawab Kiara penuh kesabaran.

"Kalo dikasih tau yang bener itu dengerin,gak malah melotot kayak gitu!"sahut salah satu ibu tadi sengaja mencari masalah.

"Maaf bu,tapi..."belum sempat kiara melanjutkan perkataannya,sebuah tamparan mendarat di pipinya dengan keras.

PLAKK....

"Pelayan aja belagu.Kita kasih tau yg bener masih aja jawab."omel mereka dengan tangan dipinggang.

"Maaf bu,sekali lagi mohon maaf".kata kiara sambil memegangi pipinya yg terasa panas.kemudian ia pergi meninggalkan mereka.

"Kamu gak papa Ki?"tanya Dian kwartir sambil melihat bekas tamparan tadi.

"Iya Mbak,aku gak papa kok."kata Kiara menyakinkan

"Ya udah tolong dianter ya,habis itu dikompres dulu.Aku masih harus nyiapin pesenan lain."jelas Dian

"iya Mbak."kiara pun berjalan dengan membawa nampan menuju meja ibu2 sosialita tadi.

"Maaf ini pesanannya."katanya sambil meletakkan gelas dimeja.

"Ada yg perlu dibantu lagi?"tanya kiara mesti sudah ditampar ia tetap ramah.

"Kalo tidak saya permisi,selamat menikmati"

Terlihat tatapan tak suka dari ibu2 tadi.Kiara pun kembali melanjutkan aktifitas nya.Dan tak lama ibu2 tadi memanggil

"Pelayan,sini kamu!!"teriaknya, Dian pun maju.Belum beberapa langkah,langkahnya pun terhenti.

"Stop,bukan kamu.Aku panggil dia"katanya sambil menunjuk kearah kiara.

"Udah Aku aja yg pergi.Kamu kebelakang aja kompres pipi kamu."kata Dian

"Udah gak papa Mbak.mereka nyuruh aku,Mbak disini aja."tenang kiara.

"*Tapi aku takut,kayaknya mereka mau membuat masalah ama kamu."

"Udah gak papa kok Mbak,tenang aja*."

Kiara pun berjalan mendekati mereka.

"Iya ibu,bisa saya bantu?"tanyanya dengan senyum yg manis

"udah gak usah senyum senyum bikin mual aja.heh...ini kopi apa air kobokan.rasanya gak enak banget."

"Maaf Bu.itu kopi sesuai pesenan anda."jawab Kiara.

"Iya,tapi masak rasanya kayak air kobokan gini.nih kamu rasain!!"kata ibu tadi,sambil menyiramkan kopi diwajah kiara.untung kopinya sudah anget.coba kalo panas.entah apa yg terjadi pada wajah Kiara.

"Tu rasain,enak gak.hufftt bikin kesel aja"kata ibu yg menyiram tadi

"Maaf Bu,biar saya ganti yang baru".kata kiara masih dengan sabar.

"Gak usah,kapok ngopi disini.Pelayannya gak baik,kopinya gak enak,harganya mahal.hufffttt bikin bete aja.Ayo Jeng kita pindah Kafe aja."kata sipelaku dengan sombongnya.

mereka pun pergi meninggalkan kiara yg masih setia berdiri dengan kepalanya yg tertunduk.

"Ibu,maaf bayar dulu"kata Dian kala ibu ibu tadi melewatinya.

"bayar ??ogah banget,kopi gak enak gitu"kata ibu2 kampret dengan penuh emosi.

"tapi Bu..."belum sempat Dian melanjutkan kalimatnya.rombongan ibu ibu tadi sudah meninggalkan kafe.

Kiara pun sudah memberesi gelas gelas dan sudah mengepel lantai yg terkena kopi tadi.

"Ki kamu gak papa?"tanya Dian dengan panik.

"Gak pa pa kok Mbak,cuma kaget aja".katanya masih dengan senyum khasnya.

"Ki... Ki...seharusnya kamu ngelawan donk.jangan diem aja ditindas kayak gini"kata Dian sambil membantu membersihkan rambut kiara.

"Gak pa pa kok mbk,gak ada guna nya juga ngelawan.lagian aku masih butuh kerjaan ini.tau sendiri bos gimana."kata Kiara.

"Iya udah,kamu sabar ya.lain kali biar aku aja yg ngurusin hal hal kayak gini.,"kata Dian

"Yaudah sana,bersihin didalam,terus ganti baju nya."lanjut Dian.Kiarapun meninggalkan Dian didepan.terlihat puluhan pasang mata yg masih melihat mereka.Tak sedikit dari mereka membicarakan kejadian tersebut.Tapi Kiara cuek tak peduli akan hal itu.

Malam kian larut,Kiara dan Dian pun bersiap menutup Kafe.Setelah bersih bersih dan membuat pembukuan,mereka pun siap siap.

"Duh...pemasukannya kurang 150 ribu nich Ki,gimana donk.gaji ku udah aku kirim kekampung."jelas mbk Dian

"ya udah Mbak,nich pake uang ku aja."kata Kiara sambil mengeluarkan uang lima puluh ribuan.

"tapi Ki..."

"udah gak pa pa Mbak,ini kan juga salah ku.kalo bukan gara gara aku mereka gak akan marah dan pasti bakalan bayar."

"ya udah besuk kalo udah gajian aku ganti separo ya"kata dian

"iya mbk santai aja."kata kiara.tapi didalam kepalanya mulai memutar otak untuk mencari uang.

Setelah selesai dan Kafe sudah ditutup.Kiara pun segera bergegas menuju ke Restoran.masih banyak piring yg menantinya disana.Kiara berjalan dengan sesekali berlari kecil.

"Hufffttt...hari ini apes banget sih,udah ditampar,disiram kopi,masih harus bayar kopi tadi.Dimana aku harus cari uang buat gantiin uang tadi.Mana besuk harus bayar kost,kalo telat pasti bakal kena omel lagi."gumam Kiara.

Kiara sampai Restoran dan segera menyelesaikan tugasnya.

setelah bergulat selama 2 jam lebih,akhirnya kerjaannya selesai.Kiara pun menemui pak Herman.

"Pak Herman,"kata kiara

"Ada apa Ki,udah selesai?"tanya pak Herman

"Iya pak sudah,pak...mmmmm...."kata kiara ragu ragu.

"Iya Ki ada apa?"

"Anu pak,maaf sebelumnya.saya mau kasbon uang boleh?"kata kiara hati hati

"Oh...berapa Ki?"kata pak Herman sesaat menghentikan aktivitas nya.

"Cuma 150 ribu aja kok pak."

"*Buat apa Ki?"

"mmmm...saya ada kebutuhan mendadak Pak.Nanti pas gajian langsung dipotong saja."

"ooohh..ya udah tunggu bentar ya.bapak selesai masak ini dulu*."

"Iya pak."Kiara pun dengan sabar menunggu pak Herman dipojokan.

Tak lama pak Herman pun menghampirinya.Pak Herman mengeluarkan dompet warna hitamnya.Dikeluarkannya uang 50ribuan 4.Kemudian memberikannya pada Kiara.Kiara melihat uang itu,alisnya sedikit mengkerut.

"Aduh pak, kebanyakan."kata Kiara sambil mengembalikan 1 lembar uang 50ribuan

"Gak pa pa Ki,kamu pake dulu."paksa pak Herman.

"Makasih pak,ini aja udah cukup.Nanti utang saya kebanyakan,takut gak bisa bayar.Sekali lagi terima kasih banyak pak."kata kiara

"ya udah kalo gitu."kata pak Herman seraya menerima uang tadi.

"kalo gitu saya pamit pak."kata kiara.

pak Herman pun masih melihat punggung Kiara yg sudah menjauh.

"Kamu hebat Ki"gumam pak Herman.

Begitulah kegiatan sehari hari kiara.Hidupnya hanya dihabiskan untuk belajar dan bekerja.Tak ada waktu untuk bermain seperti anak anak seusianya.Diusia yg belia dia sudah berpikir dewasa.Berpikir bagaimana caranya agar dia besuk bisa bertahan hidup.

Meski harus merasakan siksaan dan makian, tapi ia masih harus tetap bertahan.Sesaat dia sempat berpikir untuk mengakhiri penderitaannya.Tapi ketika ia mengingat orang orang yg menyayanginya semangat hidup nya tumbuh kembali.

.

..

...

.....

....

......

......

Bersambung....

Gimana????

Suka tak????

Mohon saran dan masukannya..

Terima kasih😁

 

 

PART 3

Hari itu,tak seperti biasanya.Jam menunjukan pukul 09.00 tetapi sekolah sudah dibubarkan.

"Tumben banget pulang pagi"kata Ajeng.

"Iya,tapi aku seneng"kata Luna dengan senyum merekah.

"Aku juga Seneng,selamet selamet,aku belum ngerjain tugasnya pak Jodi."kata Tari

"uuuuu...dasar "Seru Luna dan Ajeng,kiara hanya tersenyum melihat tingkah sahabat sahabat nya.

"Mau kemana kita?"tanya Luna.

"kerumah Tari!!"tanya Ajeng.

"Ah...bosen.tiap hari aku kesana."jawab Luna.

"Kerumah kamu?"tanya Ajeng lagi pada Luna.

"Jangan Mami lagi arisan di Rumah".

"Terus kemana donk?kalo rumah ku,lagi ada renovasi.enaknya kemana Ki*?"kata Ajeng

"Terserah aku ngikut aja."jawab kiara.

"Eehhh...gimana kalo kita kerumah kiara aja?kita kan gak pernah kesana."ide Luna.

"Iya ide bagus,kita kerumah kamu aja."kata Ajeng semangat.Kiara melihat wajah ketiga sahabatnya itu terlihat senang,mau tak mau ia pun setuju.

Mereka berjalan beriringan menuju tempat parkir.sesekali mereka,bercanda gurau.

Mobil sedan hitam itu pun berjalan meninggalkan Sekolahan,siap menembus kemacetan kota.15menit kemudian mobil itu berhenti didepan sebuah rumah berlantai 2,Dengan pagar yg tinggi berwarna hitam.Terlihat dari luar,sebuah taman di halaman depan rumah itu.Terlihat pula hamparan rumput hijau yg dipangkas rapi.Sangat terlihat pemilik rumah itu pasti orang kaya,meskipun berada dipinggiran kota.

Setelah mobil nya diparkir dengan rapi.kiara dan ke tiga sahabat nya pun keluar dari mobil.

"Wah...gila ternyata rumah Lo gede juga ya Ki,"celetuk ajeng,Kiara pun tersenyum melihat tingkah Ajeng.ke 3 sahabatnya pun berjalan menuju pagar hitam yg terlihat gagah itu.

"Gaes,itu bukan rumah aku"kata Kiara

"Lha terus?"tanya Luna bingung.

"tempat tinggal aku di situ"kata kiara sambil menunjuk rumah yg berada pas didepan rumah besar itu.

Sangat terlihat kontras memang,terlihat 2 bangunan 3 lantai yg saling berhadap hadapan. Dengan pagar yg tak begitu tinggi.Terlihat dari luar,beberapa pintu dan beberapa motor yg terparkir disana.

Mereka pun berjalan masuk.Setelah menaiki anak tangga akhirnya mereka sampai dilantai paling atas yaitu lantai tiga.Kiara membuka pintu kamar kost nya.

Kamar sempit yg tak istimewa sama sekali.Ke tiga sahabatnya pun mengedarkan pandangannya kesegala sudut kamar Kiara.Terlihat kasur busa yg sudah kempes dengan sprei gambar Doraemon warna biru yg sudah sedikit pudar.Sebuah boneka beruang berwarna putih yg sudah kusam,dengan bantal dan selimut yg ditata rapi.

"Silahkan masuk,maaf Lo kalo tempat nya kayak gini."kata Kiara sambil meletakan tas nya diatas meja.Terlihat ke tiga sahabatnya hanya berdiri mematung didepan pintu.

"Ayo masuk,maaf gak ada kursi.Duduknya lesehan aja ya?tenang aja bersih kok.tadi pagi udah aku pel"

Kemudian ke3 sahabatnya masuk dan duduk diatas ubin berwarna putih bersih, mereka masih melihat kesetiap sudut.Kiara sadar akan hal itu.Pasti mereka gak nyaman berada disana.Maklumlah,kamar kiara lebih sempit daripada kamar mandi mereka.Ditambah tak ada AC atau kipas angin.

"Gaes,maaf ya tempat ku kayak gini.Atau kita kekafe aja gimana?"kata Kiara yg tak enak kepada sahabatnya.

"Gak usah Ki,kita disini aja.Maaf kita gak bermaksud gitu kok,Disini nyaman kok."kata Luna yg dibalas senyuman oleh kiara.

"Iya Ki gak pa pa kok santai aja."kata Ajeng

"hmmmm...ya udah.Oh iya mau minum apa?bentar aku beliin kewarung depan dulu."kata Kiara.

"udah Ki gak usah repot repot."kata Luna.

"Gak pa pa,bentar ya."Kata Kiara seraya meninggalkan mereka.

"Sebenernya aku gak nyangka kalo kiara tinggal ditempat kayak gini."kata Tari.

Luna berjalan menuju meja,diraihnya bingkai foto coklat yg ada diatas meja.Di lihatnya sekilas foto itu.

"liat apa lun?,"tanya Ajeng yang penasaran terus berjalan menghampiri Luna.Ajeng pun melihat foto itu.

"Ini kiara ya?lucu banget ya kecilnya"celetuk Ajeng.

"Mama nya juga cantik banget."lanjut nya.

Tak lama Kiara datang membawa kresek hitam .

"Ni gaes,diminum dulu."Kata Kiara sambil mengeluarkan minuman botol dan beberapa cemilan.

"Makasih ya Ki"kata Tari.

"Ki kamu disini tinggal sendiri?"tanya Luna sambil berjalan mendekati kiara dan duduk disebelah kiara disusul oleh Ajeng.

"Iya"jawabnya singkat.

"Terus keluarga kamu?"tanya Luna

"Aku kan dulu pernah cerita,kalo aku bukan asli sini.karna aku dapat beasiswa disini akhirnya aku pindah disini"jelas kiara.

"Terus kenapa kamu ngekost disini?kenapa gak tinggal di Asrama aja?"tanya Tari.

"Kalo tinggal di Asrama aku gak sanggup bayar.tau sendiri satu bulan aja harus bayar 2,5 juta."jelas Kiara.

"Ini orang tua kamu Ki?"kata Luna sambil memperlihatkan foto yg dibawa.

"Iya"jawab kiara singkat

"Terus mereka kapan kesini Ki?pengen deh kenal mama kamu."tanya Ajeng.Belum sempat Kiara menjawab,terdengar ketokan pintu dari luar.

tok...tok...tok...

Kiara pun bergegas membuka pintu.Dilihatnya Mbak Ratih tetangga kostnya.

"Eeh Mbak Ratih ada apa mbk?ayo masuk dulu!"tanya kiara.

"Gak usah Ki,disini aja.Aku udah beberapa hari nyariin kamu tapi gak pernah ketemu."

"Iya Mbak,soalnya aku pulang malem terus,ada apa ya?"

"Gini ki,aku mau minta tolong.Sebelumnya aku minta maaf dulu ya.Aku mau minta bantuan kamu buat nyuci baju ku,"

"Belakangan ini dikantor aku sibuk banget ,jadi aku gak sempet cuci baju.Kamu tau sendiri aku gak suka kalo dilaundry.Tapi kalo kamu gak keberatan sih*.'"lanjut Ratih.

"Masalah upah kamu tenang aja Ki.Nanti aku bayar tiap bulan.Lagian gak banyak kok cuciannya.Kamu bisa ambil 3 hari sekali.gimana?"

"Ya udah deh Mbak gak pa pa.Terus cuciannya mana mbk?"tanya kiara.

"Yuk ambil dikost aku sekarang.soalnya bentar lagi aku mo balik lagi kekantor.

"Gaes aku tinggal bentar ya,"pamit Kiara pada ke3 sahabatnya.

kiara pun berjalan mengekor dibelakang Ratih.sampai dilantai 1 Kiara pun menunggu Ratih diluar kosan,sedang Ratih mengambil cucian didalam.1 keranjang penuh cucian kotor.Kiara pun membawa keranjang itu kembali ke kamarnya.

"Itu apa Ki?"tanya Luna dengan heran.

"Oh...ini baju punya tetangga suruh nyuciin"

"Kok kamu yg nyuci Ki?"tanya Tari yg juga heran

"Gak pa pa,lumayan buat tambahan."Kata Kiara dengan santai,tapi tidak dengan ketiga sahabatnya.Wajah mereka dipenuhi kebingungan.

"Oh iya,kamu tadi tanya apa?Maaf tadi kepotong"tanya kiara.

"Oh itu tadi,kita pengen kenal sama Mama kamu.Pengen liat langsung wujud bidadari yang sesungguhnya."canda Luna, memang benar wajah ibu kiara cantik lembut dan anggun bagai bidadari.

"Oh itu,"jawab Kiara dengan senyum diwajahnya tapi terdapat kesedihan dimatanya .

"Aku juga pengen banget bisa ketemu Bunda lagi,pengen banget.pengen peluk,pengen dimanja.tapi itu gak mungkin bisa terjadi."kata Kiara terhenti,ia mencoba mengatur emosinya.

"Kenapa Ki?"tanya Ajeng hati-hati.butuh beberapa waktu untuk kiara menceritakan kisahnya.

"Waktu aku kelas 5 SD.Bunda meninggal karena sakit."kata Kiara dengan wajah yg sedih

"Maaf ya Ki kita gak tau,kita malah buat kamu sedih gini."kata Luna sambil memeluk kiara.

"Gak pa pa kok."kata kiara dengan senyum.

"Terus ayah kamu sering jenguk kamu disini Ki?"tanya Ajeng yg dijawab kiara dengan gelengan kepala.

"Tapi uang bulanan tetap dikirim kan?".canda Tari yg dijawab gelengan lagi oleh kiara.

"Lha terus?"kata ketiga sahabat nya bingung.

"Ki cerita ke kita kalo kamu ada apa apa,jangan dipendam sendiri.maaf kalo kita kepo tentang hidup kamu.Karna kita dah nganggep kamu sahabat,saudara kita sendiri."kata luna.

"Makasih ya gaes,aku beruntung punya sahabat kaya kalian."kata Kiara sambil memeluk ke3 sahabatnya itu.setelah itu Kiara pun mulai menceritakan kisah pilu hidupnya.

"Sebenarnya aku sudah lama tidak ketemu ayah. Kalo mau diceritain panjang".Kata Kiara sambil menghela nafas.

"Gak pa pa Ki,kita mau dengerin kok.Maaf kalo kita terkesan kepo.Tapi kita beneran peduli sama kamu".Kata Luna.

"Dulu setelah Bunda meninggal,waktu itu Ayah pulang dari luar kota.Ayah pulang dengan membawa seorang wanita beserta 2 orang anaknya.Awalnya aku bingung,terus ayah memperkenalkan nya sebagai istri baru Ayah."cerita kiara

"Kehidupan kami dulu sebelum bunda meninggal,sangat bahagia.Walaupun harus hidup sederhana tapi setiap hari penuh cinta.Tapi setelah mendapat mama dan saudara baru,dulu aku berpikir hidup ku akan lebih bahagia.tapi ternyata salah,ternyata itu adalah awal dari penderitaan yg harus aku alami."cerita Kiara berhenti karena mengingat luka yg dulu ia alami.

"Mungkin benar kata orang ,kalo Ibu tiri itu jahat.persis kayak cerita Cinderella,tapi sayang dikehidupan ini gak ada ibu peri yg bisa membantu aku"kata Kiara dengan senyum kecut.

"Setelah mereka datang dikehidupan ku,sikap Ayah berubah.Dulu sikap Ayah hangat, suka bercanda.kasih sayangnya sekejap hilang menjadi dingin."

"Setiap hari cacian dan makian selalu mereka tunjukan pada ku.Ayah pun begitu,Ayah yg aku kenal penyabar,lembut.sekejap menjadi pemarah,kasar."

"Walaupun aku tak melakukan kesalahan pun mereka selalu marah marah sama aku.Apa yg aku lakukan selalu salah Dimata mereka.Tak hanya cacian sering juga kekerasan fisik aku alami."kata Kiara sambil menghela nafas panjang.

.

..

...

.....

.....

.....

......

.......

Bersambung...

Mau tau lanjutan kisah kiara?

Jangan kemana mana

Pantengin terus ya

Terima kasih 😁

Jangan lupa like n komen nya

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!