Ravano: The Childhood Friend
Prolog
Ravano: The Childhood Friend
Amara
Pernah ngga sih, kamu merasa kehilangan sesuatu… tapi kamu sendiri engga tau itu apa?
Amara
Empat tahun lalu, sesuatu dalam hidupku menghilang
Amara
Nope, lebih tepatnya seseorang
Amara
Seseorang yang begitu dekat, begitu berarti, dan begitu… ngga tergantikan deh
Amara
Aku masih inget hari itu. Hujan turun, langit abu-abu… dan aku denger kabar itu
Amara
Aku menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba melupakan, mencoba menerima
Amara
Aku nunggu… berharap ini cuma mimpi. Tapi tiap hari tetap sama. Dia ngga pernah kembali
Amara
Aku belajar buat nerima. Hidup tetap jalan. Sampai sekarang
Amara
Aku kira aku sudah berhasil
Amara
Sampai suatu hari...
Amara
Di jalan. Cuma insiden kecil. Tapi… sejak saat itu, duniaku kembali berantakan
Amara
Nama yang seharusnya hanya ada di masa laluku
Amara
Tapi itu ngga mungkin orang yang sama, kan?
Amara
Jadi, siapa dia sebenarnya?
Amara
Atau lebih tepatnya...
Amara
Apa benar aku pernah kehilangan dia?
Amara
(Kenapa suara itu... terdengar familiar?)
EPS 1: Diantar
Senin pertamaku di Maximillian High School
Bel sekolah berbunyi, pertanda pelajaran pertama akan segera dimulai.
Amara
Ini kelasku di mana?
Amara
Risiko pindahan gini deh
Aku terdiam dan hanya melihat murid lain yang bergegas menuju kelasnya masing-masing
Guru
Nak, segera ke kelas ya
Amara
Maaf bu, saya baru pindah ke sini
Guru
Memangnya kamu kelas berapa?
Guru
Oalah, saya mau antar tapi lagi terburu-buru
Guru
Eh, nak! kesini dulu sebentar
Seorang siswa dengan jas almamater navy menghampiri kami
Guru
Ini loh, ada anak baru
Siswa itu menoleh padaku, memperhatikanku sejenak sebelum kembali melihat kearah guru
Guru
Kamu boleh tolong antarkan dia ke kelasnya?
Guru
Ibu lagi terburu-buru
Tanpa berkata apapun lagi, ia langsung berjalan di depanku
Aku pun segera mengikutinya
Kami berhenti di depan pintu salah satu kelas di lantai dua
???
*Mengetuk pintu kelas*
Guru
*Membuka pintu kelas*
???
Maaf pak, ada murid baru di kelas ini
Siswa itu langsung pergi tanpa menjawabku, agak menyebalkan
Guru
Oke anak-anak, kita kedatangan murid baru
Guru
Silahkan memperkenalkan diri
Amara
Perkenalkan, saya Amara Evelia
Nama, asal sekolah, alamat, dll. Sudah kusampaikan semua
Guru
Baik Amara, silahkan duduk di kursi yang masih kosong ya
Aku melihat kursi kosong dengan seorang siswi di sebelahnya, siswi itu mengisyaratkanku untuk duduk di sana
Lantas, aku pun menghampirinya
Di kursi depan, seorang siswi berbalik badan, dan memperkenalkan dirinya juga
???
Hai amaraaa, salken Zea
Vara
Sekarang, dua semester lo duduk sama gue
Guru
Baik anak-anak, kita lanjutkan pelajarannya
Jam pelajaran terasa begitu cepat
Bel kedua berbunyi, akhirnya waktu istirahat tiba
Vara
Gue mau ke kantin, ikut gak?
Bukannya menjawab, Amara malah diam dan melamun, entah apa yang ada di pikirannya saat ini
Vara
Kalo sama gue, santai aja
Zea
Yang ada, lo malu maluin ra
Tak tau harus merespon apa, aku hanya tertawa kecil melihat tingkah mereka, lalu mengangguk
Vara
Nah, ini dia kantin yang jadi tempat favorit siswa disini
Aku melihat sekeliling kantin dan mengangguk kecil
Vara
"Bertema alam," katanya
Vara
Jadi tuh, banyak tanaman di langit-langitnya
Ucap Vara sembari menunjuk tanaman tersebut
Amara
Engga terlalu rame juga
Zea
Eh iya, kalau jajan di sini ga ada yang pake plastik
Amara
Jadi pakai piring, mangkuk, gitu?
Vara
Pihak kantin ga nyediain plastik
Vara
Tujuan kepsek untuk mengurangi sampah plastik
Amara
Memangnya, makanan di kantin ini ada apa aja?
Vara
Hamburger, pizza, spaghetti, salad, sereal, dll.
Amara
...
(Ini sih wajar gapake plastik)
Kami mendekati kedai spaghetti, dan memesan tiga spaghetti dengan varian yang berbeda
Begitu spaghetti datang, aromanya menyebar membuat perutku semakin lapar
Hap! Satu gulungan spaghetti memasukki mulutku
Selang beberapa menit, spaghetti pun habis
Vara
Lo harus coba menu lainnya
Vara
Ga kalah enak sama spaghetti yang tadi
Amara
Mau cuci tangan dulu
Mereka mengangguk serentak
Aku berjalan menuju wastafel yang berada tepat di depan kelasku
Sembari mencuci tangan, aku mengamati sekitar kelas
Ada seorang siswa yang sedang menaiki tangga, kalau dilihat-lihat...
Amara
Eh, itu bukannya kakak osis yang tadi?
Amara
Tapi sekarang dia ngga pake almet navy
EPS 2: Ambil Seragam
???
Disuruh ambil seragam ke ruang PKS
Amara
Ruang PKS di mana ya?
Ia tak berbalik badan dan langsung melanjutkan jalan
Aku segera mengikutinya, mungkin dia akan menunjukkan arah seperti sebelumnya
Amara
*Mengetuk pintu ruang PKS*
"Masuk," ucap seseorang dalam ruang PKS
Amara
*Memasuki ruangan perlahan*
Sebelum memasuki ruangan, ekor mataku melihat ia masih belum pergi
Kenapa ia tak langsung pergi?
Selesai mengambil seragam
Vara
Cuci tangan lama banget
Vara
Lah, ngambil seragam kan di ruang PKS
Vara
Kenapa ga minta dianter gue aja?
Amara
Gapapaa, biar ngga ngerepotinn
Tak lama, pelajaran kembali dimulai
Bel ketiga berbunyi, sekolah hari ini telah berakhir
Vara
Amara, rumah lo di mana?
Amara
Cluster Milfield lodge
Vara
Beda arah dong sama gue
Sebelum sampai ke gerbang, kami terus berbincang
Zea
Eh, tadi osisnya cewe or cowo?
Vara
Ga liat name tag nya?
Vara
Lo ga penasaran gitu?
Vara
Siapa tau kak Jevano loh
Gumamku pelan, lalu terdiam sejenak saat mendengar nama itu, sebelum kembali tersadar saat Zea dan Vara kembali berbicara
Zea
Eh, aku udah dijemput nih
Zea melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobil sedan berwarna hitam yang menjemputnya, begitupula Vara yang telah dijemput oleh abangnya
Sementara aku pulang menggunakan sepeda listrik, karena bisa dibilang jarak dari rumah ke sekolahku tak terlalu jauh
Aku melamun karena memikirkan nama yang diucapkan Zea sebelumnya, namun lamunanku tiba-tiba terpecahkan
Tanpa disadari, aku terserempet motor dari belakang
Amara
Kalau bawa motor jangan ngebut ngebut dong, mas!
Lelaki itu menghadap kearahku, jaketnya tidak diresleting. Seragam sekolahnya terlihat dengan dasi SMA yang masih rapih menggantung di lehernya
???
Kalau lagi di jalan jangan melamun
Amara
(Dia mau bantu aku berdiri?)
Amara
*Membalas uluran tangan*
???
*Melihat kearah lutut Amara*
???
Kalo dipaksa naik sepeda bakal sakit
Ucapnya sembari melirik motor di sampingnya
Tanpa basa basi, lelaki itu langsung menaruhku di motornya
Kemudian ia segera menyalakan mesin motornya dan menancap gas
Amara
Eh... sepedanya gimana?
Aku terdiam dan tak langsung menjawab, ini orang asing, memangnya tak apa-apa jika alamat rumahku disebutkan langsung?
Amara
Cluster Milfield lodge
Tepat setelah Aku menyebutkan alamat rumahku, ia langsung mempercepat laju motornya, dan sampailah kami di cluster milfield lodge
Amara
Di sini aja, bisa jalan sendiri
Lelaki itu menghela napas pelan, lalu bertanya lagi dengan nada suara tenang yang sama
Aku menghela napas pelan, lalu akhirnya menjawab
Sampailah kami di depan rumahku
Lelaki itu tidak menjawab, malah langsung pergi dengan motornya
Amara
Astaga, kenapa cowo ngga bisa bilang "sama-sama"
Bunda
Eh, anak bunda udah pulang
Bunda
Yaampun, itu lututmu kenapa Amara?!
Bunda
Duduk dulu di sini, bunda obati
Aku duduk di sofa ruang tamu sembari diobati oleh bunda
Amara
Amara, keserempet motor...
Bunda
Terus orangnya gimana? Minta maaf, kan?
Amara
Iya, tadi Amara diantar juga sampai depan rumah
Bunda
Itulah, bawa motor kok ngebut ngebut
Amara
Tapi Amara juga melamun tadi
Bunda
Lain kali, kalau di jalan jangan melamun
Amara
Eh iya, sepeda Amara belum diambil, bun!
Bunda
Kamu bersih bersih aja sekarang
Amara
*Membuka pintu rumah*
Amara
Hah?! Dia ke sini lagi?
Sepeda ku sudah terparkir di depan garasi, walaupun dengan beberapa goresan di badannya
Amara
Orang yang tadi siapa ya? wajahnya tertutup helm
Amara
Apa mungkin orangnya satu sekolah sama aku?
Amara
Logo di dasinya dan pin di seragamnya sama
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!