NovelToon NovelToon

Dennis Arra

Episode 1

Pagi hari yang cerah. Hari itu adalah hari pertama sekolah setelah libur kenaikan kelas.

Sama halnya Dennis, pagi itu dia bangun pagi sekali. Seperti muslim lainnya, dia bangun dan bersiap-siap pergi ke Masjid untuk menjalankan sholat Shubuh.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.15, Aris (saudara kembar Arra) sedang menunggu Arra, "Ra, buruan dong udah terlambat nih kita" Panggil Aris. "Iya bentar doang nih gue cuma ngiket rambut doang kok" Teriak Arra.

"Katanya cuma ngiket rambut tapi kok lama banget siih" Jawab Aris. Arra hanya tersenyum, mereka pun berangkat menggunakan mobil yang sudah terparkir.

Kembali ke Dennis, dia sedang memakai sepatu. Dennis melihat Arra sudah berangkat bersama Aris. Rumah mereka bersebelahan lho. Dennis tersenyum karna melihat arra yang sudah rapi.

Tiba-tiba sang Bunda Dennis datang "Dennis, kok belum berangkat siih. Malah senyum-senyum sendiri lagi" Tanya bunda Meina sambil melihat arah yang dilihat Dennis. "Ooh ini mau berangkat kok bun, tadi Dennis cuma ngeliat si Aris udah ganteng gitu bun hehe" Dennis menjawab sambil tersenyum malu.

"Bunda ganggu ajah deh, padahal kan aku lagi ngeliat Arra" lanjut aris dalam hati. Mereka bersekolah di SMP negeri xxx.

Sesampainya di sekolah, Arra bertemu dengan sahabat-sahabatnya karena sudah lama sekali tidak bertemu. "Ra, aku ntar duduk sama kamu yaa, boleh nggak" tanya Lolita.

"Iya boleh kok, kan emang dari dulu aku duduknya sama kamu Ta" jawab Arra sambil tertawa bersama. Bel pun berbunyi, mereka sudah siap untuk menerima pelajaran.

"Ehh bro, udah ganteng ajah nihh hahahah" ledek Aris membuat Dennis malu. Dennis tak menjawab namun hanya tersenyum sedikit sambil melihat Arra yang sedang fokus ke guru yang sudah siap untuk mengajar mereka di hari pertamanya itu.

"Den, lu lagi ngliatin apaan sii" tanya Aris sambil ikut melihat ke arah yang dilihat Dennis. "Ooh lu lagi ngliatin sodara kembar gua yaa, ciee jangan-jangan lu suka lagi sama Arra hahaha" ledek Aris yang membuat Dennis tambah malu.

"Nih yah gua kasih cara paling top buat deketin cewek yang lu suka" Dennis terdiam namun sebenarnya dia ingin sekali mengetahui cara tersebut.

"Emang gimana caranya Ris" Aris pun tertawa karena dia merasa telah membuat seorang Dennis yang tidak peduli dengan sekitar akhirnya menjadi sangat kepo.

"Lu nulis tulisan di kertas, abis itu lu lemparin ke cewek yang ku suka, tapi ntar nunggu gurunya keluar dulu" Dennis pun melakukan cara yang diberi oleh sahabatnya itu. "Baiklah anak-anak, Ibu mau ke ruang guru dulu ya, soalnya mau ada rapat, kalian jangan berisik ya".

" Iya Bu Guru" jawab siswa-siswi dikelas tersebut. tak lama guru pergi Dennis pun menjalankan rencana yang diberikan oleh Aris. Dia melempar sebuah kertas berisi tulisan ke arah Arra, namun sayangnya kertas tersebut menabrak ke telinga Lolita yang membuat dia menangis karna kesakitan.

Dennis pun merasa takut karna dia pasti akan dihukum oleh guru BK karna telah membuat temannya menangis. "Eh, siapa siih yang udah ngelempar kertas ini, kurang ajar banget siih" bentak Arra dengan emosi yang memuncak, dia akan sangat marah apabila sahabatnya merasa sedih.

"Eee, Aku nggak sengaja Ra, maafin aku yah Ra" jawab Dennis dengan penuh rasa bersalah. "Ooh jadi lu yaa, dasar ya lu, bukannya dari tadi Lolita itu diem ajah ya nggak jahatin lu" Aris pun menepuk dahinya, "kenapa jadi gini siih, perasaan gua jelasin nya itu nggak kayak gini deh, haduh haduhhh" gumam Aris dalam hati.

Suasana sudah agak reda, tiba-tiba Dennis menjawab lagi "Ra, maafin yah, gua sebenernya itu mau ngelempar ke lu, tapi malahan kena nya ke Lolita" Arra pun kaget sekaligus marah, Arra salah paham. "Apa lu bilang, ooh jadi lu mau berurusan ama gue luu, oke luu" Arra mengepalkan tangannya.

Namun Arra berhenti karena Ibu Guru datang ke kelas mereka mereka pun sudah tidak membahas hal itu lagi, mereka melanjutkan pelajaran mereka.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa Vote nya ya kakak❤

Udah dulu ya, capek ngetiknya😁

Jangan lupa like dan komen😉

Episode 2

2 jam pelajaran telah usai, bel istirahat pun berbunyi. Semua pergi ke kantin untuk membeli makanan, kecuali Arra dan Dennis. Arra sedang mengerjakkan tugas yang belum selesai.

Sedangkan Dennis, dia dari tadi hanya melihat Arra. Akhirnya Dennis pun memberanikan diri untuk mendekat ke Arra. "Ra", panggil Dennis dengan penuh rasa takut.

"Hemm", Jawab Arra yang masih fokus dengan buku tugas didepannya. " Lu masih marah ama gua ya Ra", Arra pun langsung menutup buku nya dan berdiri menatap Dennis yang dari tadi menunggu jawaban dari nya.

"Ahh, nggak kok. Aku kan orang nya pemaaf, yang udah ya udah nggak usah diungkit-ungkit lagi ya kan" Jawab Arra dengan sangat santai. "Apa gua ngajakin dia makan yaa, ahh tapi kayaknya nggak mungkin deh, tapiiii.... ahh yaudah lah", Pikir Dennis.

Dennis pun mencoba menebus kesalahannya. "Eee Ra, lu mau nggak gua traktir makan di kantin, eee ya itung-itung buat nebus kesalahan gua sama lu tadi. Ya tapi, kalo lu nggak mau yaudah gua nggak maksa kok hehe" Arra yang paling suka ditraktir pun langsung tergiur.

"Ihh gue mau lahh, kan gue paling doyan tuh yang namanya makanan apalagi yang judulnya ditraktir, gue paling suka tuhh hiii" Arra pun langsung menggandeng Dennis dan menuju ke kantin. Dennis kaget, "Hah, dia nggandeng gua nihh, aduhh gua bisa degdegan ahhhh".

Mereka sampai di kantin yang letaknya tidak jauh dari kelas mereka. "Lu tunggu sini aja yah Den, biar gue yang pesen makanannya oke", Dennis pun mengangguk tanda paham. Mereka sudah mulai makan, makanan yang mereka pesan adalah Mie goreng dan Es Teh.

Namun, ada saja yang tidak menyukai mereka. Dona, Meyka, dan Chika, mereka adalah siswi yang yang sangat membenci Arra dan sahabat-sahabatnya. Apapun akan mereka lakukan untuk membuat Arra dan sahabat-sahabatnya malu di depan umum.

"Dona, lu liat deh. Bukannya mereka tadi berantem yah dikelas, kok mereka sekarang bareng-bareng lagi siih, satu meja lagi makannya" Kata Meyka yang mulai kesal dengan Mereka berdua.

"Hih dasar tuh Arra, nggak punya otak. Awas ajah dia, dia bakalan gue bikin malu satu sekolah" Jawab Dona sambil meletakkan tangannya di depan dada.

Aris melihat saudara kembarnya sedang makan bersama dengan Dennis, Dia pun menghampiri mereka.

"Ehh lu kok nggak ngajakin gua siih Ra, Ohh jangan-jangan lu udah lupa yaa ama kakak sendiri yaa" Arra pun kaget karna tiba-tiba ada Aris di sampingnya.

"Hah nggak kok Riss, gue nggak ngelupain lu kok. Cuma tadi gue buru-buru karna mau ditraktir hehe" jawab Arra sambil tersenyum kepada Dennis.

"Ehh tapi lu kok makan Mie siih, kan kita nggak boleh makan Mie instan Raaa" Arra pun menepuk dahinya.

"Ohh iya, gue lupa duhh. Ehh tapi lu juga pesen Mie ayam tuhh" Aris pun memandangi makanannya. "Lahh ini kan mie ayam, bukannya mie instan kan" Dennis pun menghela nafasnya.

"Aris, mie ayam juga sama-sama mie. Ahh yaudah lah kalian abisin ajah deh gua mau bayar dulu oke" Aris menghentikan langkah Dennis. "Gua sama Arra jadi ditraktir kan?", Dennis mengangguk tanda kata iya.

Mereka pun melanjutkan makannya, dan Dennis pun ikut melanjutkan makannya tadi karna belum habis.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa vote yaa❤

Udah dulu ya guys😁

Jangan lupa like dan komen ya😉

Episode 3

Di bangku depan perpustakaan ada Violla, Vionna, Kinnara, dan Lolita yang sedang ngobrol.

"Lolita, telinga lu masih sakit nggak?", tanya Kinnara. "Oh, udah mendingan kok. Nggak papa lah yang penting kan dilempar ama bebep Dennis ehehehe".

"Iddih Lolita, Dennis tuh pasti sukanya sama Arra. Ya secara kan Arra itu cewek paling cantik se sekolahan, ya kan". Sambung Violla sambil memegangi rambutnya yang indah.

"Iya tuh bener kata Violla, lu harusnya nerima si Jino ajah dehh. Dia juga ganteng kok, tinggi lagi. Sama Dennis ajah lebih tinggi Jino" Sambung Vionna saudara kembar Violla.

Lolita hanya diam memikirkan apa yang dikatakan oleh Vionna. "Ehh tapi ada benernya juga yah, gue kalo ada di deketnya Jino itu nyaman banget, tapi kalo di deketnya Dennis tuh biasa ajah" ucap Lolita.

"Nahh jangan-jangan lu suka juga tuh ama Jino, Ta", ucap Kinnara sambil tertawa. Tiba-tiba lewat Arra sambil menyanyi. Dia awalnya akan lurus saja, namun dia juga ingin ngobrol. Akhirnya dia mundur kembali dan duduk di dekat Kinnara.

"Eh kalian pada ngomongin gue yaa, ngaku kalian", tanya Arra sambil mengacungkan jarinya ke sahabat-sahabatnya.

"Ihh, enak ajah nggak kalii. Kita tuhh lagi nasihatin Lolita, buat nerima cintanya Jino, ya kan Na" Jawab Violla yang masih mengelus-elus rambutnya.

Vionna hanya mengangguk. "Ooh, kirain kalian lagi ghibahin gue hehehe maapin yak", ucap Arra sambil tersenyum. Mereka pun meninggalkan tempat itu dan pergi ke kelas.

Namun, di perjalanan menuju ke kelas, mereka berempat dihadang oleh Dona, Meyka, dan Chika. "Minggir nggak kalian, kalo nggak kalian gue aduin ke guru BK.", ancam Vionna.

Mereka bertiga pun minggir, tapiii, saat Arra lewat di depan Dona, Dona memasangkan kakinya agar Arra terjatuh.

Arra terjatuh, tapi untungnya Dennis datang dan menolong Arra. Semua siswa langsung mengerumuni Arra. "Heh Dona, lu nggak punya otak banget yah", ucap Aris dengan emosi yang memuncak.

"Heh Aris, lu nggak usah ikut campur lah yaah. Ini itu urusan cewek", balas Dona. "Mau ini urusan cewek kek, cowok kek, sampe bahkan waria pun. Ini tetep urusan gua, karna Arra tuh sodara gua, lu nggak usah macem-macem, gua laporin lu ke BK baru tau rasa lu", ancam Aris.

"Ra, lu nggak papa kan?", tanya Dennis. Arra hanya menggelengkan kepala tanda tidak. "Udah bubar bubar semuanya, nggak ada yang masih ngumpul!", perintah Aris, yang selaku ketua OSIS Putra.

Di tempat itu hanya tersisa Dona, Meyka, dan Chika. Chika hendak pergi namun dihentikan oleh Meyka. "Chik, lu mau kemana??", tanya Meyka.

"Eee gue mau pergi, kan udah disuruh bubar sama Aris", jawab Chika. "Kita mah nggak usah, kita disini ajah dulu", ucap Dona.

Bel masuk pun berbunyi, semua siswa masuk ke kelas masing-masing. Tak terkecuali mereka bertiga.

Setelah 2jam pelajaran selesai, bel pulang berbunyi. Mereka semua keluar dari sekolah dan menuju ke rumah masing-masing.

"Ra, lu mau nggak pulang bareng gua?", tanya Rifky. Arra menoleh ke Violla. Violla terlihat kecewa, karena Rifky ternyata hanya mengajak Arra bukan dirinya.

"Emm, maaf yah Ki, lu pulang bareng Violla sama Vionna ajah, soalnya gue mau barengan sama Dennis dan Aris juga, maaf yah", jawab Arra sambil pergi ke arah Dennis, dia tak ingin sahabatnya itu terluka.

"Ehh kebetulan gue ada janji sama Reva buat pulang bareng, Violla lu bareng sama Rifky ajah yah oke dahhh", ucap Vionna sambil berlari meninggalkan mereka berdua.

"Emm, lu mau kan pulang bareng Vi?", tanya Rifky. "Iyah kok, gue mau, yok", jawab Violla. Mereka pun pulang bersama-sama

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa vote ya❤

Udah dulu oke, besok disambung lagi😉

Ooh iya, Author up nya jam 20.00😁

Jangan lupa like dan komen nya ya🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!