Hujan ini terasa sangat lebat hingga hanya itu saja yang ku dengar di kamarku , suara petir dari luar memhuatku ketakutan.
Aku memilih keluar kamar dan mencari Ayah dan Bunda saat berada di ruang tengah aku mendengar pertengkaran mereka yang begitu besar di ruang tengah dan di situ ada abangku .
" Kita cerai saja mas ! ." ucap Bunda dengan nada membentak
" Kalau itu mau kamu saya ceraikan kamu." ucap Ayah dengan nada emosi
" Ayah , Bunda , Kalian jangan berpisah ." ucap ku ketakutan , mereka hanya mentapku dengan tajam dan membuat ku ketakutan
"Angga bawa masuk adek kamu ! ." bentak Ayah
setelah di kamar aku mengepal tangan ku aku merasa membenci semua ini . Aku menutup telinga ku dengar earphone dan memutar volume mp3 sangat kenceng aku menutup diriku dengan selimut tebal dan memaki semua nya .
" Aku benci Ayah , Bunda , Abang mereka jahat."
Hingga akhir nya aku tertidur dengan pules , pagi-pagi rumah ini terasa hening tidak ada siapapun saat turun di tangga aku hanya bertemu dengan bibi yang sedang bersih-bersih rumah .
Saat di meja makan Aku bertanya pada Bibi
" Bi kemana yang lain ? ." ucapku sambil memakan sereal
" Kalau bapak ke kantor non , kalau ibu pergi setelah bapak pergi non sama den Angga bawa koper besar non ga ikut ?. "
" Oh " ucap ku datar.
Sejak kejadian itu semua berubah , rumah ini tak lagi sama , Ayah sibuk dengan kerjaannya dan Bunda entahlah dimana ia tinggal kan aku bersama Ayah.
Masa SMA pun dimana aku tak peduli dengan sekitar lagi kehampaan terjadi di hidupku , masa-masa ini adalah masa yang sangat gelap buatku.
Hal yang membuat ku bingun ialah menghadapi kenyataan , aku melihat story IG abangku ia pergi berlibur bersama Bunda dan yang menyakiti hatiku ia lah Bunda kenapa ia harus menikah lagi . Aku membenci Bunda karena ia tak membawa ku pergi.
Kehidupanku berjalan begitu asing tak sama seperti dulu aku menjadi anak yang tertutup dingin cuek dan kaku . Ditamba lagi kenyataan yang harus ku hadapi ialah ketika Ayah membawa seorang wanita kerumah dan itu membuatku semakin bingun.
"Dia ibu kamu." ucap Ayah lantang dan tegas aku seperti di tusuk anak panah dan semua rasanya hancur.
kalau boleh jujur Ibu Tiriku ini tidak seperti Ibu tiri yang jahat ia sangat baik , perhatian dan pengertian. Hanya saja keadaan ku membuat ku tak melihat apa yang ada di sekitarku.
Hingga aku lulus SMA dan masuk kuliah aku memilih untuk tinggal sendiri hanya dengan pembantu ku yang sejak kecil bersamaku.
Aku rasa hidup ku terlalu rumit untuk di mengerti dan di jabarkan . Aku hanya menjalani dan melalui apapun yang singgah di hidupku hingga suatu saat aku harus di hadapi lagi dengan pilihan.
Kerumitan hidupku di masa kecil membuatku tidak berani menlangkah maju , apa lagi mempertahankan apa yang kurasa aku saja harus hidup di banyak pilihan .
Sejak melihat dia ada rasa yang aneh yang ku rasakan hanya saja aku berusaha membohongi hatiku dan menyangkalnya, tapi semakin lama semakin tak karuan hingga aku mencoba untuk membuka hati walaupun sedikit ragu.
Hingga di waktu aku memulai merasakan apa yang orang lain rasakan , aku harus di berikan pilihan antara bahagia atau kecewa. Tapi sepertinya pilihannya membuatku harus berbalik arah aku tak tau apa ia mengejarku atau tidak.
9 tahun kemudian ...
Bagi Senna masa lalunya adalah mimpi buruk nya ia telah bersumpah pada dirinya untuk bisa melupakan semuanya, ia hisa hidup dengan diri nya sendiri tanpa peduli dengan kedua orang tuanya , yang jelas-jelas sudah mengabaikanya.
Sejak kuliah ia memilih untuk tinggal di apartementnya dengan mbak Siti pembantu nya yang sudah ia anggap keluarganya.
Waktu berlalu begitu cepat , aku sudah terbiasa tanpa siapa-siapa. Hanya ada satu orang yang selalu saja membuat merasakan kehadiran keluarga yaitu Sarah , aku mengenal sejak ospek kuliah waktu itu dan hingga sekarang kami berdua satu kantor di perusahan majalah fahsion terkenal. Aku berkerja sebagai editor di perusahan majalah fashion ini.
Aku dan Sarah begitu dekat hingga Ummi Sarah sudah menganggap aku seperti putri nya sendiri.
Pagi ini aku bermipi buruk lagi , yaitu mimpi masa kecil ku dimana semua meninggalkanku. Mau tidak mau aku harus terlambat sampai kantor 25 menit .
Setiba di kantor aku langsung menujuruangan ku yang di lantai 11 dan setelah itu aku langsung mengerjakan deadline tulisanku dan jam 12 siang ini aku akan pergi untuk mewawancari sebuah penulis cerita dogeng anak-anak.
Tiba-tiba saja Sarah menghampiriku dan memberiku sebuah kopi late hangat kesukaanku di pagi hari.
"Aku tahu kamu belum sarapan."
"Kamu begitu perhatian sama aku andai saja ..."
"Sudah jangan banyak bicara minum saja kopi mu , lalu persiapan untuk wawancara."
"Iya bawel."
Aku terlalu sibuk dengan naskahku dan deadline ku untuk hari ini , hingga aku tak peduli jika ada sesuatu hal yang baru .
Tiba-tiba saja President Direktur yang sering kita sebut Madam datang dengan seseorang yang sangat mengalihkan dunia kaum Hawa ialah Direktur di perusahan Majalah kita dan semua orang merasa terpanah dengan ketampanan nya.
"Perkenalkan dia direktur baru di perusahan majalah kita , nama Sean Adrian . "
"Perkenalkan saya Sean Adrian."
Cuek , kaku , dingin itu ialah kesan pertama untuk seorang Direktur perusahan kami. Tiba-tiba saja Sarah celetuk di samping aku.
"Aahh , abang Sean jadi bos gua ?." gua menoleh ke Sarah , ia hanya tersenyum saja.
setelah perkenalan selesai kami memilih untuk melanjutkan perkerjaan kami masing-masing . Meja kerjaku sebelah nya ruang direktur ruangan direktur hanya di lapisi dinding kaca dan ia bisa memantau pegawai yang sedang kerja.
saat ini aku sedang ke dapaur yang ada di ruang kami team Rideksi majalah. Aku sedang mengambil air putih tiba-tiba saja bertemu Sarah yang sedang makan pop mie dan aku menghampiri nya.
"Lo utang penjelasan sama gua."
"Iya , gua jelasin."
"Dia direktur itu kak gua yang kuliah di New York dan kerja di perusahan kita yang ada di New York dan pindah di sini. "
"Kakak kandung ?."
"Iya."
"Oke , gua tinggal gua mau wawancara dulu bye."
Akhirnya aku meninggalkan kantor , dan sepertinya pertemuanku dengan penulis doggeng anak kecil memakan waktu lama karena kami cerita dengan begitu nikmat.
Malam ini aku sudah tiba di rumah dan membersihkan diri dan menganti pakaian dengan baju tidur. Tiba-tiba aku ingin melihat sosial mediaku aku melihat post feed ig nya abangku disana aku melihat foto tunangan abangku dengan kekasihnya di situ aku melihat senyum abang , Bunda , Suami dan Anak tirinya sepertinya seusiaku.
Aku keluar dari kamarku menuju balkon kamar melihat awan yang mendung angin begitu kencang , dan benar hujan turun ia berjanji untuk tidak menangis lagi. Ia terus melihat foto itu dan ia bicara sendiri sambil menatap awan.
"Kalian bahagian meninggalku ? , kurasa ia ."
Entah kenapa aku tiba-tiba saja mengirimkan DM di IG nya abangku dengan foto tunangannya.
@anggawijaya
selamat atas pertunagannya abang , aku bahagia lihat abang , bunda , dan kekasih abang bahagia apa lagi keluarga baru abang. 🙂 sekali lagi selamat bahagia abang .
Aku mengirimkan DM itu dan mematikan ponsel ku lalu aku menangis di balik selimut .
"mereka melupakanku." ucapku menangis sambik tertidur.
Di tempat lain ada keluarga yang terlihat bahagia mereka melihat foto tunangan yang kemarin yang sekarang telah di cetak .
Tiba-tiba notifikasi ponsel abang Angga bunyi dan abang melihat ada DM masuk dari adeknya yang ia rindukan. Ia membaca tiba-tiba saja Angga menangis dan membuat semua keluarga heran apalagi Bunda.
"Angga kamu kenapa nak?."
"9 tahun Bun , aku tak pernah melihat gadis kecilku." sambil memberikan ponsel nya ke Bunda san bunda membaca isi pesan tersebut dan ia menangis.
"Ya tuhan aku mengabaikaannya." ucap bunda menangis. Tiba-tiba saja Om Arif suami Bunda menenagkan istrinya yang masih ingat kejadian dimana ia meninggalkan putrinya.
"Kita akan beretmu dengannya dan memperbaiki semuanya ." ucap Om Arif .
Angga memilih masuk kamar dan melihat figuran kecil dimana ia dan adiknya sedang memakan ice cream dan duduk di taman hiburan . Ia ingat janji nya kepada gadis kecilnya .
( Flasback Angga POV )
"*Abang apa kau akan terus menjagaku hingga dewasa ?."
"Tentulah putri kecil abang yang manja ."
" Jika salah satu dari kita menghilang apa abang akan menemukan ku ?."
"Pastilah , abang akan menemukan mu walaupun kamu menghilang ribuan tahun."
"Kau janji abang ?."
"Janji putri kecil*."
( Flasback End )
Angga berpikir ia ingkar dengan janjinya bahwa ia tak pernah cari adiknya hingga 9 tahun berlalu begitu cepat.
"abang melupakan janjin itu."
Angga melihat post foto di IG nya adek nya ia sangat rindu dengan putri kecilnya ia melihat post terakhir Senna beberapa bulan yang lalu dimana ia memfoto dari atas tebing ke bawah dan melihat gedung seperti miniatur dengan caption yang membuat Angga merasa lalai.
@sennawjyaa : terlahir sendiri , menyadarkanku harus hidup sendiri , matipun juga sendiri. kurasa itu tidak begitu buruk.
Banyak yang meninggalkan komentar di post terakhir Senna. Angga membalas DM Senna .
@sennawjyaa
aku lebih bahagia bila melihat mu , dan ada di samping kamu dan mendengar semua cerita kamu .
aku terlalu lama pergi meninggalkanmu , bahagiaku dan bunda ialah bertemu dengan kamu. aku merindukanmu adik kecilku 🖤 .
Pagi seperti biasa Mbak Siti akan menyiapkan sarapan untuk ku dan aku memutarkan musik lewat tv ku dan aku menatap sang surya daria atas gedung apartemen lantai 7 .
Di kantor aku sibuk dan tidak melihat notifikasi yang masuk dari abang karena semua notifikasiku ku hapus . Hari ini kami sibuk seperti gansing tak ada waktu santai , hari ini saja aku tak sempat berbicara dengan Sarah.
Pekerjaanku selesai pukul 8 malam saat aku mau pulang dan jalan menuju Halte bus aku di teriakin oleh seseorang dalam mobil dan suaranya aku kenal.
"Senna pulang bareng yuks ?."
"Sarah ? , gua naik bus aja ." aku menolaknya secara halus , aku melihat tatapannya Pak directur dan ucapanya.
"Cepat naik !." ucap Sean
Dan akhirnya Senna naik di mobil bareng Sean , Sarah di mobil Sea begitu ribut dan kakaknya begitu manis menatapnya , aku sedikit risih ketika ia menatap ku dari spion depan mobilnya dan aku mengalihkan tatapan ku ke jendela.
Kulihat Sarah hanya tersenyum dengan penuh misteri. Akhirnya mobil yang di kendari Sea tiba di depan Apartement ku dan aku pamit turun.
"Terimaksih atas tumpangannya , Sarah dan pak Direktur salam buat Ummi." ucap ku dan Sarah melambaikan tanganya kepadaku.
Di mobil Sarah tak berhenti menatap abang dengan penuh penyelidik .
"Kenapa lu ?."
"Apalu ?."
"Ciee , kapan lu jujur ?."
"Sekarang belum waktunya , nanti saja abang hanya ingin melihatnya dari jauh. "
"Jangan kelamaan sebulum dia pergi menghilang lagi."
"Itu takkan ku biarkan. "
Ucap Sean sambil melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata sambil tersenyum sendiri.
Sejak Senna pulang bareng dengan pak direktur dan adik direktur yaitu Sarah sahabatnya ia merasa ada hal yang tidak beres dengan hidup nya.
Ia merasa bahwa hidupnya dalam pantauan seseorang yang tidak ia ketahui, sama seperti sekarang.
Pagi ini aku telah tiba di kantor walaupun agak telat 5 menit karena macet. Saat ia tiba di meja kerjanya ia melihat ada satu gelas cup coffee late yang sering ia beli ketika pagi hari , cuma kali ini aku tak membeli coffee karena terlambat dan aku mencari Sarah karena hanya dia yang mengetahui kesukaan ku belum saja muncul dan akhirnya aku tak memusingkan hal itu .
Aku membaca note yang ada di minuman yang di berikan kepada ku saat itu.
...jangan menyerah tetap semangat , senyumu adalah semangatku !...
Aku heran dengan siapa orang itu yang mengirimkan minuman dan makanan kesukaan ku.
"Pengagum rahasia gak mungkin ." ucapku sambil mengelengkan kepala ku dan terus melanjutkan pekerjaanku .
Sudah satu minggu seorang penganggum rahasia itu tak pernah absen untuk memberiku hal-hal yang berkesan untuk ku.
Saat itu pekerjaan ku sedang numpuk-numpuknya aku melihat ada susu pisang di mejaku dan aku meminumnya tanpa sadar ku ada seseorang yang tersenyum melihatku meminum susu pisang itu .
Hari ini aku harus lembur karena ada deadline yang harus selesai besok pagi. Aku melihat Sarah sudah merapikan barang-barangnya .
"Gua pulang ia Sen ."
"Oke Sar ."
"Lo lembur lagi ?. "
"Ya gitu namanya juga deadline ."
"Oke hati-hati ."
Setelah Sarah pulang aku masih mengerjakan deadline ku hingga pukul setengah sebelas malam dan akhirnya tugasku selesai . Setelah merapikan meja kerja ku lalu aku pergi dari dari kantor .
Aku berjalan hingga Halte Bus dan menunggu bus tiba-tiba saja kelakson mobil mengagetkan lamunanku dan ternyata itu adalah seseorang penting di kantor ku.
"Cepat naik ! ." ucap pria itu begitu dingin aku hanya melamun mendengar ucapanya .
"Kenapa melamun cepat naik ." ucapnya memerintah
Dan akhirnya aku naik di mobil pak direktur pak Sam yang terkenal dingin , kaku dan cuek.
"Kamu lembur ? ." ia mencoba memecahkan keheningan.
"Hmmm... ia Pak ." ucapku datar
"Panggil Bang Sam aja kayak Sarah kalau di luar kantor ."
" Tapi ... "
"Biar akrab gak maslah kok . " ucapnya sambil senyum
"Oke , pak eh bang ."
"Kamu tinggal di apartement dengan siapa ?."
" Berdua aja , aku dan mbak pembantu ku. "
"Oh gitu . "
Perjalanan yang menenggankan itu pun tiba aku telah tiba di depan Apartement ku dan ia menatapku tidak dengan biasanya.
"Terimakasih bang." ucapku keluar dari mobil ia hanya mentapku dengan penuh rasayang berbeda dari biasanya
Sampai apartement aku langsung masuk kamar membersihkan diriku menganti pakaian ku dengan baju tidur setelah itu aku makan malam .
Di balkon apartement aku bingun dengan apa yang kurasa kan saat ini entah kenapa ada getar yang berbeda saat aku bersama abang Sam.
Di tempat lain ada seseorang kakak dan adik sedang berbicara mereka juga ada di balkon rumah mereka.
"Sepertinya ini bukan gaya abang . "
"Gaya apa ? , gua gak paham ? ."
"Sejak kapan lu jadi secret admirer ."
"Sejak aku jatuh cinta dengan dia ."
"Cieeee dulu temen gua di anggurin wkwkw. "
"Apasih ga jelas ! "
"Bagaimana kalau kak Meira balik ? "
"Maksud kamu ? "
"Abang akan mempertahankan siapa ? Meira atau Senna ? "
"Senna lah Meira sudah lama meninggalkanku. "
"Ku harap abang peggang omongan abang , jangan buat Senna terluka lagi cukup orang tua dia yang membuat ia tak bisa kembali menjadi diri nya jika abang mengecewakanya lagi aku tak tau bagaimana hidupnya. " Ucap Sarah lalu meninggalkan abangnya .
Di kamar Sam tidak bisa tidur akhirnya ia memilih melihat foto-foto wisudah Sarah dan di situ ia melihat foto Sarah dan Senna foto senyum pakai toga ia mengambil foto itu dengan kamera ponselnya dan ia mengambil gambar Senna .
sepertinya Senna sudah menjadi candunya , jika ia tak melihat Senna di depan meja kerjanya yang hanya di batasi dinding kaca ia tak akan konsetrasi kerja.
Sam ingin sekali mengirimkan pesan kepada Senna tetapi ia tak berani karena sudah malam.
Di tempat lain Senna menerima telfon dari Mama ibu tiri Senna besok jam 8 pagi ia di tunggu Ayah untuk bertemu di rumah ada hal penting yang ingin di bicarakan .
"Semoga ini bukan hal yang mengecewakan untukku ." ucapku
Matahari telah memunculkan batang hidungnya silauwan kamar Senna membuatnya bangun padahal ini masih pukul 7 pagi , ia siap-siap untuk menuju rumah Ayah dengan style casual kantornya dan selesai siap-siap ia pergi kerumah Ayah dengan mobilnya ia mengendarai sendiri.
Setiba di rumah ia melihat rumah ramai saat ia ingin masuk ia mendengar perdebatan yang sangat mengecewakan dirinya.
"Apa itu salah aku ? ."
"Iya itu salah kamu seadai kamu tidak sibuk aku tidak akan bercerai dengan mu ! ."
"Kau yang egois , pergi tanpa kata aku tak masalah kau gini bagaimana dengan putriku kau seolah tak memikirkanya." Ucapan ayah membuatku mengepal tanganku.
"Aku tahu aku yang egois meninggalkanmu tanpa kata , untuk putri ku aku sangat emosi makanya meninggalkan tanpa kata "
"Kenapa tidak mencarinya ? "
"Aku membencimu hingga aku menjauhimu . "
"Tidak dengan putriku , ia tak salah apa-apa."
Aku sudah tak tahan dengan perdebatan ini akhir aku masuk dengan air mata yang sudah banjir di pipiku .
"Senna .... " Ucap Ayah , Bunda , dan abangku
"Kalian memilih meninggalkan ku kenapa mencariku ! aaahhh ! " ucapkku dengan emosi
"Dengar bunda dulu sayang ."
"Aku tak butuh penjelasan kalian . "
"Dengerin abang dulu dek ?." ucap abang sambil memegang tanganku tapi aku menghempasnya
"Kali ini kalian harus tahu , jangan pernah mencari atau menghubungiku lagi ! sejak kalian pergi meninggalkan ku sejak itu aku sadar aku bahwa aku bukan bagian dari kalian , aku bukan anak Ayah , Bunda dan adek Abang . Kalian sudah punya kehidupan masing-masing tanpa aku jangan pernah temui atau hubungi aku lagi ! aku membenci kalian. " Ucapku dengan isakan yang ku tahan
Hingga akhirnya aku memilih pergi masuk ke mobil dan memukul kepala ku di stir mobil .
Aku membeci mereka !!
"Buka dek mobilnya dengerin abang dek , adek tolong dengerin abang." ucap abang sambil mengetuk kaca mobil ku .
Aku langsung menacap gas dan meninggalkan rumah itu , tujuanku saat ini bukan lah kantor aku pergi kesebuah desa tempat di mana saat SMA tempatku melarikan diri . Di danau yang sepi aku berteriak menangis dan memukul dadaku .
Aku benci mereka , aku tak ingin jadi bagian mereka , harus aku tak lahir jika harus tersakiti.
Sebelum kedesa aku sempet mengirimkan pesan ke ketua team bahwa aku ijin . Aku menangis hingga tertidur , di desa tidak ada sinyal aku di rumah tempat teman Bunda yang menyayangi ku seperti anaknya sendiri.
Di kantor ada orang tak tenang sudah pukul 11 siang seseorang yang ia tunggu tak hadir meja kerjanya kosong. Saat rapat Sam seolah bertanya pada semua anggota rapat.
"Dimana Senna ? "
"Senna ijin katanya kurang sehat." Ucap mbak Kirana
seorang direktur Sam mulai tak tenang , karen kabar yang ia baru ketahui bahwa seseorang ia cintai sakit . Akhirnya rapat selesai di ruangan nya si direktur mencoba menghunungi Senna selalu saja di luar jangakauan Senna mematikan ponselnya .
"Kenapa aku begitu mengawatirkan nya ?. " ucap Sam menunggu kabar atau telfon balik dari Senna.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!