"Eh, Kalian udah tau belom? di kelas kita ada anak baru, pindahan dari Surabaya. " Ucap Lily pacar dari seorang Axel Ryder Secara tiba-tiba kepada teman teman kekasihnya tersebut.
"Cantik nggak???" Tanya Axel dengan wajah santainya, tanpa menghiraukan wajah kekasih nya yang saat ini sudah merah padam.
"Iya, Cantik nggak Ly, boleh lah buat mangsa baru, yaa nggak?" Saut Liam dengan muka antusiasnya lalu di setujui oleh Ethan dengan gaya coolnya.
Berbeda dengan ketiga temannya, Kai Rylan
sang ketua dalam geng Titan dan Jackson hanya diam saja tanpa menangapi perkataan Lily, mereka sibuk dengan gadget yang ada di tangannya.
"Apa.an sih, kalau dia cantik, kamu mau apa, hah??" Ketus Lily sambil melotot ke arah Axel dengan wajah sinisnya.
"Mulai dramanya. " Ucap Axel sambil mengusap wajah Lily yang masih melotot didepan nya. "secantik apapun dia, kamu tetap pemenangnya di dalam hatiku. " Lanjutnya dengan memasang wajah secool mungkin di depan Lily.
"Gombal." Ucap Lily dengan wajah yang tiba-tiba merah merona.
"Huueeekkkk... pingin muntah, bau tai kucing." timpal Ethan dengan gaya pingin muntah dan mengelus elus perut ratanya.
"Anjing Lu bro. " Murka Axel sambil melemparkan kulit kacang ke wajahnya Ethan.
"Gimana, kalau Ducati kesayanganya Jackson. " Ucap Liam secara tiba-tiba.
"Maksud Lo apa, Bangke..!!! Sarkas Jackson dengan mata yang mengintimidasi tajam.
"Deal." Ucap Kai tiba-tiba tanpa expresi.
"Woaahhhh... udah kalo si Bos ikut mah nyerah aja. " Timpal Axel yang terkagum saat Kai ikut taruhan seorang gadis, karena itu jarang dan sangat tidak mungkin terjadi.
"Gila, Lo bisa beli Ducati 10 sekalipun, Kalau Lo mau, tanpa ikut taruhan ini Kai. " Ucap Jackson dengan murka.
"Gue suka tantangan. " Ucap Kai dengan senyum smirk nya.
"Bangsat." Ucap Jackson dengan muka datarnya, " Cantik nggak dia Ly. " Kali ini dia ikut menanyakan tentang anak baru tersebut.
"Cantik sih, tapi dia kayaknya masih terlihat polos, jangan buat mainan lah kasian." Ucap Lily sambil membayangkan wajah Ave.
Ave Luna, Gadis yang anggun bermuka cantik dan imut, dia terlihat polos dan kalem, murid baru di Global Elit School (G.E.S), Pesonanya sangat kuat, bahkan masih sehari jadi murid baru dia sudah mendapatkan banyak pengagum dari lawan Jenis nya. Tapi siapa sangka itu hanya luarnya saja, aslinya dia gadis yang penuh dengan misteri.
"Mantap tu Bos, masih polos jangan jangan masih Segel. " Ucap Liam dengan semangat.
"Oke Deal, Kalau dia masih segel dan Lo bisa jebol dia dalam waktu seminggu. " Timpal Jackson dengan muka sombong nya.
"Woaahhhhh....!!!!" Teriak ketiga temannya dengan takjub, karena Jackson paling anti mempertaruhkan motor kesayangannya itu. selain banyak kenangan motor tersebut hadiah terakhir dari mediang kakaknya.
"Maksud Lo apa Bangke, Gue butuh babu bukan ani ani. " Sarkas Kai dengan muka datarnya.
"Kenapa Lo nggk berani? Ducati kesayangan gue ini. " Ucap Jackson dengan yakin, karena dia tau Kai paling males urusan dengan seorang wanita, apalagi menyangkut urusan hati dan perasaan, Yah walaupun parasnya sangat mendukung untuk menjadi badboy bahkan setiap detik gonta-ganti cewek dia mampu.
Kai Rylan Pria tampan paripurna, Usianya beranjak 18th sebentar lagi, tinggi 178cm saat ini, berkulit putih halus, berambut tebal dengan gaya rambut low fade, hidung yang mancung, bibir tipis, mata yang tajam seperti elang dan alis yang tebal.
"Oke, Deal. " Jawab Kai dengan santai.
......................
Hai, Selamat membaca semoga suka ya. Jangan lupa support karyaku dengan like dan komenya.!!! terimakasih.
"Hai, kenalin Gue Kai." Ucap Kai secara tiba-tiba, kepada gadis yang saat ini duduk di hadapannya.
"Hah.. " hanya itu saja yang muncul dari mulut gadis itu, lalu tersenyum lembut dan menundukkan kepalanya kembali kemejanya dan fokus ke buku pelajaran yang ada di hadapannya saat ini.
"Gue mau, Lo jadi pacar gue, Ave Luna." Ungkapan Kai dengan Raut wajah yang biasa saja, sambil mengamati expresi gadis yang ada di depannya saat ini.
Kali ini Ucapan Kai, membuat suasana kelas menjadi hening dan dingin. semua mata tertuju ke dua sejoli yang saling bertatapan mata dengan serius. Semua terkejut atas pernyataan seorang Kai, apalagi para gadis gadis pemujanya bagaikan tersambar petir di siang bolong.
Saat ini Luna hanya metatap mata Kai dengan intens, lalu memicingkan matanya sambil tersenyum smirk, tanpa menjawab sepatah kata.
"Gue serius, dan Gak terima sebuah penolakan. " Ucannya lagi saat gadis yang dihadapannya tidak bereaksi seperti gadis gadis lainnya ketika ada di dekat Kai.
"Deal, tapi ada syaratnya. " kali ini Luna mengeluarkan suaranya lalu tersenyum penuh arti.
"Syarat?. " Ucap Kai dengan bingung, bisa bisanya gadis cupu didepan nya ini memberikan sebuah syarat, andai gadis lain pasti sudah di terima sejak tadi.
"Kenapa? " tanya Luna sambil memicing kan matanya. "Aku emang cupu, tapi nggak bodoh, dan aku paham kok apa yang sedang kamu lakukan saat ini, Kai. " Ucapnya lagi dengan nada penuh penekanan.
"Shitt.. Apa syaratnya? " Tanya Kai dengan expresi datar.
"Nanti, belum aku pikirkan. " Ucap Luna dengan santai.
Kali ini Kai langsung menyodorkan ponsel nya ke hadapan Luna," Catat nomor Lo, nanti Gue hubungi. " Ucap Kai dengan ketus.
Luna langsung mengambil dan mencatat nomor nya dan memberikan kembali ke Kai dengan senyuman penuh kemenangan. "Syarat pertama, kamu harus lindungi aku dari semua gadis pemujamu, yang mungkin habis ini siap merundungku habis habisan. " Ucap Luna dengan sedikit berbisik.
"Lo siapa, nyuruh nyuruh Gue." Ungkap Kai dengan kesal.
"Yaudah, kalau gitu, kayaknya aku harus melakukan penolakan saat ini juga biar semua orang tau, seorang Kai Rylan ditolak gadis cupu. " Ancam Luna dengan yakin.
"Shitt... Lo sekelas sama gue Luna, nggak bakal lengah dari pandangan gue, dan siapa yang berani menindas Lo dihadapan gue hah." kali ini Kai bener bener dibuat naik pitam oleh Luna.
"Tapikan nggak 24 jam Kai. " Ucap Luna lalu menundukkan kepalanya, entah mengapa membuat hati Kai sedikit gusar lalu mengiyakan syarat dari Luna.
kali ini Kai berdiri dari kursi yang dia duduki sambil menoleh sekeliling nya, dan ternyata memang benar saat ini mereka jadi pusat perhatian, dan mungkin Luna benar bisa jadi dia jadi korban bully sehabis kejadian ini. Sebelum mengucapkan hal yang berat Kai menarik nafas nya dengan berat lalu mengatakan dengan tegas bagi siapapun yang berani menyentuh dan menyakiti bahkan berani menganggu Luna bakalan berhadapan dirinya secara langsung, bahkan Kai dengan tegas memberikan ancaman bagi siapapun yang berani melanggarnya. setelah itu Kai langsung pergi meninggalkan kelas dengan muka datarnya.
" huh, akhirnya, kau yang jatuh dalam genggaman ku Kai Rylan " Batin Luna dengan senyum smirk nya.
"Lun semalam Lo mimpi apa, pagi pagi kaya gini langsung disamperin pangeran. " Tanya shopia teman sebangku Luna yang sejak tadi baru berani mendekatkan dirinya.
......................
Hai, Selamat membaca semoga suka ya. Jangan lupa support karyaku dengan like dan komenya.!!! terimakasih.
Bell telah berbunyi, sebagai tanda bahwa kelas akan dimulai.
"ikut Gue. " Ucap Kai secara tiba-tiba, sambil menarik tanggan Luna.
"Kai, mau kemana, kan udah bell masuk?" Ucap Luna dengan panik sambil melakukan pemberontakan agar tangannya terlepas dari cengkraman Kai.
Tetapi Kai sama sekali tidak peduli terhadap pemberontakan Luna, dia terus menarik Luna hingga sampai di bangku paling pojok belakang. "Duduk bareng Gue. " Ucap Kai dengan datar sambil melemparkan tas Luna kemeja dengan kasar.
"Awh.. " Rintih Luna saat tangannya terlepas dari cengkraman Kai, dan terlihat memerah bekas tangan Kai.
"Nggak usah manja kalau sama Gue. " Ucap Kai dengan datar saat melihat Luna mengelus tangannya yang terlihat memerah.
"Sakit tau, kasar banget jadi cowok. " Gerutu Luna dengan pelan.
"Mulai saat ini Lo Pacar Gue, dan harus nurut sama Gue, sampai sini Lo pahamkan. " Ucap Kai dengan penuh penekanan.
"Tapii, Emmpphh... Kai kamu gila yaa, ini di kelas. " Ucap Luna dengan nafas tersengal sengal dengan panik, Saat Kai tiba-tiba mencium bibirnya tapi berhasil dia tepis tubuh Kai.
"Berarti kalau nggak dikelas Lo mau. " Ucap Kai dengan senyuman smirk nya. kali ini Luna tidak menjawab perkataan Kai, dia hanya mengepalkan tangganya dengan keras lalu memalingkan pandangan nya dari Kai. "Dan ini surat perjanjian kita, Gue nggak terima syarat dari Lo dan ini perjanjian Resmi kita selama Lo jadi pacar Gue. " Ucapnya lagi sambil memberikan selembar kertas berserta matrei nya kepada Luna. " Isinya hanya Lo Nurut sama Gue dan Gue bakalan nurutin semua permintaan Lo. " Ucapnya Lagi dengan santai.
Kali ini Luna tersenyum dengan penuh misteri, "Deal." Lalu menandatangani lembaran tersebut.
Kai berfikir bahwa Luna hanya akan memanfaatkan uangnya dan menjadikan pelindungnya dalam sekolah ini. tetapi tidak dengan pemikiran Luna.
"Lagian cewek polos seperti Lo mau minta apa sih. tau apa Lo tentang dunia ini. " Batin Kai dengan senyum penuh kemenangan.
Sehabis menandatangani surat perjanjian tersebut mereka saling diam dan sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing, dan hingga akhirnya semua berjalan seperti semestinya.
......................
"Kayaknya, ada yang berjalan dengan lancar. " Ucap Jackson yang kali ini tiba-tiba duduk dihadapkan Kai dan Luna.
"Gimana Lo siap? " Tanya Kai kepada Jackson sambil mencium tangan Luna di hadapan Jackson dengan expresi penuh ejekan.
"Shittt, Bangsaatt. " Umpat Jackson didepan Kai, Lalu pergi meninggalkan Kai.
"Heei Brow, simpan tatapan srigala mu, cewe Gue takut nih. " Ejek Kai terhadap Jackson.
"Dia kenapa?" tanya Luna dengan muka polosnya.
"Hmb, Gapapa dia emang nggak jelas. " Ucap Kai dengan santai, "Nanti pulang sekolah Gue anterin, tunggu Gue di parkiran. " Ucap Kai lalu pergi meninggalkan Luna sambil membawa tasnya.
"Kai, kamu mau kemana? " Tanya Luna tapi tidak mendapatkan jawaban dari Kai.
"Hei bocah Cupu, nggak usah berbangga diri dulu, apa perlu Gue peringati bahwa Lo hanya salah satu korban taruhan Titan, sebuah Geng yang diketuai oleh Kai sendiri, dan korbannya bukan Lo doang udah banyak, mungkin seminggu lagi Lo bakalan nimbrung di grubnya para korban taruhan Titan. " Ucap Selly dengan penuh ejekan sambil duduk di atas meja Luna dengan gaya angkuhnya.
"Sell, Lo budek apa lupa ingatan, baru pagi tadi Kai bikin peringatan, sekarang Lo udah gangguin dia, bosen hidup Lo. " Ucap Lilly memberikan peringatan terhadap teman sekelasnya tersebut.
"Dih salah satu budak Titan ikut nimbrung. " Ejek Selly dengan senyuman angkuhnya, yang membuat Lilly naik pitam.
"ahhh, hanya ungkapan orang iri jadi budak, tapi Titan sama sekali nggak ada yang tertarik bahkan melirik aja enggan. " Ucap Lilly dengan gaya centilnya. dan hal tersebut menjadi sebuah lelucon yang mampu mempermalukan Selly.
......................
Hai, Selamat membaca semoga suka ya. Jangan lupa support karyaku dengan like dan komenya.!!! terimakasih.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!