NovelToon NovelToon

Kekasih Idaman

1 awal masuk sma

Dia Apilia putri, biasa di panggil April,

hari ini adalah hari pertama dia sekolah di sma, sebenarnya dia masih tidak percaya bahwa dia bisa masuk di sekolah yang lumayan ternama di kota ini, dia adalah anak orang biasa yang tidak terlalu berkecukupan, untung saja dia dapat beasiswa.

Waktu mengikuti kegiatan disekolah dia melihat seorang senior yang begitu bersinar di antara kerumunan orang, tak disangka ada laki laki yang sangat tampan di sekolah itu. Aku harus berkenalan dengannya '' gumam April.

Tapi tak disangka ternyata laki laki itu mendekat ke arahnya, apakah dia akan mengajak kenalan denganku gumam ku sambil senyum senyum sendiri.

" Hai" pria itu menyapa.

Dengan terbata bata April membalas sapaan laki laki itu

"ha..hai juga" ucap April.

" Kenapa kamu dari tadi senyum senyum sendiri disini sambil melihatku" tanya kakak senior itu denga begitu pede dia langsung berkata pada April.

" Eh.. aku mau kenalan dengan kak senior" April tidak ingin melewatkan kesempatan jadi dia langsung mengulurkan tangannya.

" Aku Hendra kurniawan, dan kamu siapa namamu" ucap Hendra sambil membalas uluran tangan April.

" Aku Aprilia putri kakak boleh panggil aku April" ucap April sambil terus menatap wajah Hendra tanpa rasa malu sedikitpun.

" Ya sudah kita kan udah kenalan, sekarang lanjutkan kegiatan kamu hari ini, jangan terus melamun, konsentrasi lah pada pelajaranmu" ucap Hendra.

" Oh iy..iyha kak" ucap April.

Hendra meninggalkan April, tetapi April terus menatap Hendra dengan terkagum kagum.

Apakah mungkin aku bisa pacaran dengan orang yang sesempurna dia, kini April mulai meng fokuskan pikirannya pada kegiatan itu dia tidak mau memikirkan yang lainnya apalagi tentang Hendra,

Kegiatan sekolah sudah berakhir semua murid ber hampur menuju parkiran

sedangkan April berjalan menuju jalan sambil menunggu angkot yang lewat, karena April anak orang yang kurang mampu jadi orang tuanya tidak mampu membelikan April sepeda motor, tetapi April tetap bersyukur karena masih bisa sekolah.

Perjalan sekolah kerumah tidak terlalu jauh, sesampainya April di rumah dia melihat ibunya yang sedang menjahit pakaian, pekerjaan ibunya adalah seorang penjahit dan ayahnya selalu bekerja disawah

karena April anak semata wayangnya makanya orang tuanya ingin memberikan April pendidikan yang tinggi biar kelak nanti bisa membahagiakan orang tuanya.

Biasanya sepulang sekolah April selalu ikut membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel

April termasuk anak yang baik dan sopan menurut tetangga tetangganya dia juga ramah kepada semua orang.

Setelah selesai membersihkan rumah April langsung mandi dan belajar di kamarnya

dia belajar tapi pelajarannya tidak sampai ke otaknya karena April masih memikirkan Hendra, Hendra tak bisa hilang dalam ingatan nya.

Meskipun April sudah memukul mukul kepalanya agar tidak memikirkan hal lain selain pelajaran tapi bayangan Hendra tetap ada di pikirannya.

Kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkan senior Hendra, apa aku sudah jatuh cinta padanya, ah mana mungkin aku jatuh cint**a padahal aku belum pernah merasakan apa itu cinta .

Daripada aku memikirkan hal yang tidak jelas mendingan aku tidur siang aja, siapa tau setelah aku tertidur aku jadi lupa akan kejadian tadi siang dan tidak memikirkan kakak senior lagi "sambil beranjak ke ranjangnya.

didalam tidurnya dia bermimpi bahwa ada seorang pangeran yang datang menyelamatkan dia dari terkaman harimau dia berhasil di selamatkan pangeran itu dan setelah di dekati ternyata itu adalah Hendra, April begitu terpesona melihat penyelamat yang ada di depannya adalah orang yang di kaguminya, dia kaget langsung terbangun dari tidurnya dia bingung kenapa bisa sampai kebawa mimpi soal kak Hendra, apa benar bahwa April telah jatuh cinta padanya setelah melamun begitu lama akhirnya dia memutuskan untuk pergi tidur lagi dan berdoa supaya tidak mimpi yang aneh aneh lagi, April mulai membaringkan tubuhnya laginhinga tidak lama kemudian dia sudah terlelap dari tidurnya kini dia bisa tidur dengan tenang tanpa ada mimpi yang membuatnya terbangun lagi.

April tertidur sampai pulas hingga dia sudah tidak meraskan ada yang sedang mengganggunya dalam tidur, dia bisa beristirahat dengan baik jika dia tidakterus terbangun dalam tidurnya hingga esok hari.

Ke esokan harinya seperti biasa April berangkat ke sekolah dengan naik angkot, dia sudah menunggu angkot di pinggir jalan di depan rumahnya. Hingga angkotnya datang dan April menaikinya hingga sampai di sekolah, sesampainya di sekolah ketika April ingin masuk gerbang sekolah ada yang memanggilnya dari belakang.

" April" suara dari belakang.

April terkejut karena ada seseorang yang sedang memanggilnya dari belakang kemudian April menoleh ke arah sumber suara tersebut" Selamat pagi kak Hendra" ucap April ketika melihat ternyata yang memanggilnya adalah Hendra.

" Pagi" balas Hendra sambil mengikuti langkah April dan kini dia sudah berada di samping April.

" Loh kakak kok nggak bawa motor, apa tadi kakak naik angkot?'' tanya April karena dia heran melihat Hendra tidak membawa motor ke sekolah.

" Aku naik motor tapi nggak aku parkir di sekolahan" jawab Hendra dengan terus menatap ke depan.

" Trus parkirnya dimana?" tanya April yang masih ingin tau dimana Hendra memarkir motornya.

" Di tempat temen aku, biar mudah untuk bolos" sahut Hendra dengan santai." Ayo cepat masuk kelas nanti telat lo" Hendra mengajak April untuk cepat cepat masuk ke dalam kelas.

April hanya menjawab dengan senyuman sambil berjalan di samping Hendra dia berfikir orang seperti apa Hendra itu apakah bad boy tapi mana mungkin orang setampan Hendra adalah seorang bad boy, April masih ada banyak pertanyaan yang ada di pikirannya yang membuatnya tidak bisa berpaling dari wajah yang begitu tampan yang berada di sampingnya.

Ternyata bel sudah berbunyi dan membuyarkan lamunan April yang sedari tadi berfikir tentang Hendra, kini April sidah melihat Hendra berlari ke arah kelasnya sedangkan April masih sibuk dengan pikiran yang selalu memenuhi otaknya, April pun juga ikut masuk ke kelasnya ketika semua murid sudah pada masuk ke kelas masing masing.

April sudah memilih bangkunya dia juga tidak lupa untuk berkenalan dengan teman sekelasnya agar dia bisa merasa lebih akrab dan bisa lebih mudah merkomunikasi dengan teman satu kelas, ternyata semua teman April tidak semenakutkan seperti yang ada di pikiran April sebelumnya. April berfikir mungkin teman temannya tidak akan mau berteman denngannya karena dia adalah anak irang miskin dan bisa bersekolah disini hanya karena mendapatkan beasisiwa, tapi semua pemikiran April ternyata salah semua orang menerima pertemanan April dan sudah menganggap April seperti sejajar dengan mereka dan tidak pernah membahas tentang kekurangan April.

2 mulai saling suka

Pelajaran sedang berlangsung, April memperhatikan pelajaran yang diterangkan oleh gurunya dia sesekali bertanya kepada gurunya karena ada sedikit yang dia tidak faham, setelah istirahat tiba bel berbunyi dan guru meninggalkan ruangan.

"Hai nama kamu April kan" seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Iyha, nama kamu siapa" tanya April karena sebelumnya April belum sempat bekenalan dengnnya akrena dia sedang sibuk dengan yang lain.

"Aku Nisa, kita ke kantin bareng yuk" ajak nisa sambil memegang tangan April.

Akhirnya mereka berdua saling berkenalan satu sama lain dan pergi kekantin sama sama. Waktu di kantin semua nya antri berdesakan karena ada begitu banyak orang yang ingin memesan dan akhirnya dengan tidak sengaja April mendorong seorang senior yang membuatnya hampir terjatuh untung saja dia bisa menahannya lalu terjadilah pertengkaran.

" Lo punya mata nggak" tanya si senior tersebut.

" Maaf kak aku gak sengaja menabrak kakak"

masih mencoba menahan tangannya agar senior tidak terjatuh.

" Gak usah lo pegang pegang tangan gue" senior itu mengibaskan tangan April karena tidak mau disentuh.

"Iyha kak" April melepaskan tangannya dan dia terlihat sangat ketakutan dan menundukkan wajahnya.

" Lo anak baru kan, jadi kenalin dulu gue Marisa orang tercantik di sekolahan ini, jadi lo jangan macam macam sama gue ngerti gak!" Jelas Marisa dengan kata kasar mencoba memperingatkan April agar lebih berhati hati padanya.

"Iyha kak maaf" April menjawabnya dengan gemetaran.

Marisa lalu meninggalkan tempat itu dengan wajah penuh amarah, dia memang tidak suka jika ada orang yang mengusik ketenangannya apalagi itu adalah anak baru jadi kemarahan Marisa jadi lebih besar dari biasanya, Marisa tidak suka jika anak baru begitu berani dengannya.

" Girl ayo pergi dari sini gue udah gak mood makan lagi" Marisa mengajak teman temannya untuk meninggalkan kantin karena merasa jengkel dengan April.

" Oke" jawab teman teman nya.

April yang masih ketakutan di tenangin sama Nisa temannya.

" Udah deh Pril gak usah di pikirin terus, ayo cepet pesen makan sana nanti keburu bel masuk loh" Nisa menyuruh April untuk memesan makanan.

" Iyhaa" April berjalan menuju kasir dan memesan makanannya.

Setelah selesai makan mereka kembali ke kelas, April yang memang sedari dulu suka belajar langsung membuka pelajaran yang mau diajarkan nanti.

" Pril lo semangat banget belajarnya" tanya Nisa.

" Ini gue baca pelajaran b.indonesia sekarang pelajaran ini kan?'' sambil menunjukkan buku yang di pegangnya.

" iyha tapi ya santai aja lah gak usah terlalu kutu buku gitu hahaha" gurau Nisa karena merasa kalau April terlalu serius dalam pelajaran.

" Iyha gue gak ingin nanti kesulitan dalam pelajaran" April mencoba menjelaskan agar tidak di ketawain sama Nisa lagi.

Bel berbunyi guru sudah masuk ke kelas, pelajarannya berjalan dengan lancar dan sudah waktunya pulang sekolah semua murid berhamburan keluar dari kelas setelah guru meninggalkan kelas.

" Pril lo pulang naik apa" tanya Nisa.

" Gue biasanya naik angkot" Jelas April yang masih membereskan buku bukunya yang ada di meja.

" Ya udah gue duluan yha" Nisa meninggalkan April duluan.

" Oke.

Lalu Nisa meninggal kan April yang juga sudah bersiap pulang dan dia menuju ke jalan raya untuk mencari angkot yang lewat, ketika April sedang asik berjalan ke luar gerbang sekolah tiba tiba ada seorang yang sedang memanggil namanya, April pun berhenti dan menoleh ke arah sumber suara.

" April" Seseorang memanggil nya dari belakang, lalu April menengok ke arah sumber suara.

" Eh kak Hendra" sapa April.

" Udah mau pulang?" tanya Hendra berbasa basi.

" Iyha kak" April menjawabnya sambil tersenyum.

" Mau gue anterin gak?" Hendra menawarkan tumpangan untuk April.

" Gak usah kak aku naik angkot aja'' April berusaha menolak karena dia nggak ingin merepotkan.

" Tapi gue pengen nganterin lo" jelas Hendra yang serius dengan ucapannya.

" Eh kenapa?" April merasa bingung dengan perkataan Hendra.

" Karena pengen tau rumah lo, biar gue apelnya enak gak usah cari cari alamat lagi hahahaha" gurau Hendra supaya diperbolehkan mengantarnya pulang.

" Eh kak Hendra nih bercanda aja" April merasa tersipu malu mendengar kata kata dari Hendra.

" Eh gue beneran lo mau gue anterin gak?,

serius nih gue" ucap Hendra dengan nada lebih serius lagi.

" Yaudah kalau kak Hendra gak keberatan gpp deh" April terpaksa mau diantar oleh Hendra dari pada nanti terus berdebat malah nggak pulang pulang.

" Ih kamu suka kan aku anterin pulang" ejek Hendra.

" Apaan sih kak" April tersipu malu.

" Tapi motor gue masih di tempat temenku, gpp kan lo jalan sampai ke tempat temen gue?, gak jauh kok dari sini" mencoba menjelaskan agar nanti nggak kaget kalau di ajak jalan dulu.

" Iyha kak gpp" ucap April.

Setelah berjalan tidak jauh dari sekolah mereka sudah sampai ke tempat dimana motornya Hendra di parkir, ternyata memang benar Hendra menitipkan motornya di tempat temannya, April mengira kalau Hendra sedang membohonginya karena Hendra pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.

" Kita sudah sampai, ayo naik" Hendra menyuruh April untuk naik ke motornya.

" Iyha" April langsung menaikinya.

Mereka menuju rumah April sambil menunjukkan arah arah jalan rumahnya April pun memajukan tangannya sambil menyuruh belok jika arahnya belok, setelah beberapa lama kemudian akhirnya mereka sampai di rumah April yang memang letaknya tidak terlalu jauh jika di tempuh dengan motor, tapi jika April yang selalu naik angkot akan memakan waktu cukup lama karena dia harus menunggu jika nanti angkotnya kadang kadang berhenti untuk menurunkan penumpang ataupun ada penumpang yang harus naik.

" Kak gak mampir dulu" ajak April supaya Hendra mampir ke rumahnya untuk istirahat sebentar.

" Gak usah deh, gue langsung pulang aja" Hendra menjawabnya sambil menyalakan motornya.

" Yaudah makasih ya kak" April mengucapkan terima kasih karena sudah diantarkan pulang.

"Iyha, hari minggu ada acara gak" Ucap Hendra penasaran dan dia mematikan mesin motornya.

" Emangnya kenapa kak" tanya April.

" Mau ajak jalan, kalau mau haha" Hendra ingin mengajak jalan tapi takut kalau ditolak makanya sedikit bergurau nadanya.

" Kayaknya gak ada deh kak

tapi mau tanya ibu dulu boleh apa nggak aku jalan hari minggu" April menjelaskan bahwa dia ingin bertanya dulu dengan ibunya.

" Oke deh, nanti kabarin gue yha kalau bisa jalan, dan minta nomornya hehehe" kesempatan Hendra buat meminta nomor telponnya April.

" Iyha kakak tulis ya" April mengambil ponselnya dan mau membacakan nomornya.

" Ok" Hendra sudah siap untuk menulisnya.

" 085 335 ××× ×××.

" Makasih, gue pulang dulu yha" pamit Hendra.

" Iyha kak" April masuk kedalam rumahnya.

3 rencana jalan

Hari ini hari sabtu sebelum berangkat sekolah April tidak lupa berpamitan pada ayah dan ibunya setelah selesai sarapan April mau berangkat sekolah.

" Buk aku mau bawa bekal aja ya?" izin April pada ibunya.

" Loh kenapa kok bawa bekal, biasanya gak bawa?" tanya ibunya penasaran.

" Iyha buk tapi di sekolah makannya mahal mahal daripada buat beli makan mending aku bawa bekal trus uangnya bisa di tabung kan" jelas April.

" Ya udah kamu siapin sendiri ya bekalnya" ibunya melanjutkan pekerjaannya dan menyuruh April menyiapkan bekal sendiri.

" Iyha buk" April mulai meyiapkan bekal makanannya, setelah selesai dia berpamitan pada ayah dan ibunya.

" Yah buk aku berangkat sekolah dulu yha'' pamit April pada kedua orangtuanya.

" Iyha hati hati nak" ucap ayahnya agar April selalu berhati hati di perjalanan.

" Iyha yah" ucap April.

April berjalan kaki menuju jalan raya dan menunggu angkot di pinggir jalan tak berapa lama kemudian angkotnya datang April langsung naik kedalam angkot sambil ditanya sama tukang kernet.

" Berhenti dimana dek" tanya si tukang kernet.

" Sma nusa pak" sahut April.

Selang berapa lama April sudah sampai di sekolah dia berjalan menuju ke kelas.

" April" seseorang memanggilnya.

" Eh kak Hendra pagi kak" sambil menengok ke belakang.

" Iyha pagi, kita kok selalu barengan yha, apa jangan jangan kita jodoh hahahaha" gurau Hendra biar bisa memecahkan suasananya.

" Ih kakak nih selalu aja bercanda, ini masih pagi loh" April merasa malu hingga tudak bisa berkata lagi karena jantungnya sudah berdebar tidak karuan.

" Emang kenapa kalau pagi, kan biar tambah semangat belajarnya" ujar Hendra dengan nada bercanda.

" Iyha iyha" April pasrah aja dengan perkataan Hendra.

" Kamu jadi semangat kan belajarnya jika setiap pagi ketemu aku" canda Hendra lagi.

" Ih apaan gak lah biasa aja" April merasa sangat malu dan bahagia bila mendapat gombalan dari Hendra.

" Alah gak usah malu gue udah tau kok" tebak Hendra ngawur.

" Eh tau apa" April bingung dengan perkataan Hendra.

" Tau kalau lo suka sama gue" dengan pedenya Hendra mengatakan itu semua.

Langsung kaget April mendengar perkataan Hendra, kenapa kak Hendra bisa tau ya kalau gue suka sama dia, kan gue gak pernah bilang sama siapa siapa, jangan jangan gerak gerikku sangat kelihatan kalau gue suka sama kak Hendra ( dalam pikiran April).

" Eh gue hanya bercanda , kenapa lo seriusin sih" Hendra menepuk pundak April karena melihat April langsung melamun ketika mendengar perkataannya tadi.

" Eh ah be.. beneran bercanda?" jawab April sambil terbata bata.

" Ya iyha lah, emang maunya serius nih?" canda Hendra lagi.

" Eh gak lah" April merasa salah tingkah.

" Yaudah gue ke kelas dulu ya?" pamit Hendra dan menuju ke kelasnya.

" Ok" jawab April instan.

'' Kenapa jantung gue berdebar kencang banget sih mendengar kata katanya kak Hendra, kenapa juga dia harus bercanda nyangkutin masalah perasaan jadinya kan gue salting.

Gimana yha kalau dia tau kalau gue bener bener suka sama dia, April trus melamun sambil jalan menuju ke kelas.

" Eh Pril ngapain lo ngelamun pagi pagi, entar kesambet loh" sapa Nisa yang melihat April sedang melamun padahal masih pagi.

" Eh siapa yang ngelamun gue hanya mikir aja" April berusaha mengelak perkataan Nisa.

" Sama aja kalee lo mikirin apa sih sampek segitunya" Nisa penasaran dengan lamunan April yang masih pagi.

" Bukan apa apa kok cuma hal biasa" April tidak mau mengaku pada Nisa.

" Yaudah gak usah mikir lagi tuh udah bel masuk, ayo cepetan masuk deh" Nisa menggandeng tangan April sambil menuju ke kelas.

" Hmmm" cuma itu yang dijawab April sambil mengikuti langkah Nisa.

Pelajaran berlangsung sangat lama hingga bel istirahat telah berbunyi pak guru meninggalkan ruang kelas dan murid murid pun juga langsung berhamburan keluar kelas mereka menuju ke kantin.

" Pril kekantin yuk" Ajak Nisa.

" Eh gausah deh gue udah bawa bekal jadi gak usah ke kantin makan di kelas aja" sambil mengeluarkan bekalnya

" Loh kenapa kok bawa bekal sendiri?" Nisa penasaran.

" Gpp lagi pengen bawa aja sekalian meng hemat uang lah, uangnya juga bisa ditabung" jelas April.

" Eh emang ya orang udah pinter hemat lagi gue salut sama lo, yaudah gue tinggal dulu ya" Nisa memuji April.

" Ok" jawab April.

Setelah Nisa pergi meninggalkan kelas April mulai membuka bekalnya dan mau memakannya tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kelasnya.

" Tok tok tok apa aku boleh masuk" Hendra mengetuk pintu kelas April.

" Eh kak Hendra, masuk kak nggak papa kok" April menyuruh Hendra untuk masuk ke dalam kelas.

" Kamu gak ke kantin?" tanya Hendra karena Hendra dari tadi mengamati kalau April belum keluar kelas.

" Nggak kak tadi aku bawa bekal jadinya gak ke kantin" Jelas April.

" Bawa bekal apa? mau dong" Hendra penasaran dengan bekalnya April.

" Eh cuma nasi sama telur ceplok kak, kakak mau ? kenapa kakak gak kekantin ?" tanya April penasaran.

" Males lah di kantin ramai mending sama kamu disini sepi, kan enak kalau sepi hehehe" gurau Hendra.

" Yaudah kalau kakak mau ayo makan berdua" ajak April.

" Suapin" Hendra bersikap manja pada April.

" Kakak makan sendiri aja lah" April merasa malu kalau harus menyuapi Hendra.

" Gak mau maunya di suapin" Hendra semakin bersikap manja pada April.

" Eh malu lah aku kak" April sangat malu jika harus menyuapi seseorang.

" Malu sama siapa orang gak ada siapa siapa kok disini" jelas Hendra.

" Yaudah nih aaak" April menyuapi Hendra.

" Ini lo yang masak ?" Hendra penasaran dengan siapa yang masak makanan itu.

" Iyha kak kenapa? keasinan yha? soalnya biasanya aku suka asin" April takut kalau telur nya keasinan.

" Nggak, enak kok" jawab Hendra.

Setelah selesai makan mereka berbincang bincang soal rencananya pergi jalan jalan besok. Mungkin Hendra sudah tidak sabar menunggu hari esok hingga dia terus terusan bertanya pada April.

" Eh besok bisa gak?'' tanya Hendra yang menunggu kepastian.

" Belum tanya ibuk kak, aku lupa hehehe nanti sepulang sekolah deh aku tanyain" April kemarin lupa menanyakan pada ibunya.

" Yaudah deh" merasa kecewa tapi tidak memperlihatkan pada April.

" Emang mau kemana kak kita besok" tanya April penasaran.

" Rahasia lah, aku mau buat kejutan sama kamu" jawab Hendra dengan penuh tanda tanya di pikiran April.

" Yaudah deh gak tanya lagi kalau gitu" jawab April dengan sedih.

" Oke kalau gitu gue ke kelas dulu ya" pamit Hendra karena sudah mau bel masuk.

" Iyha kak" jawab April singkat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!