Ella sedang jalan menuju ruang BEM karena sebentar lagi ia akan memulai rapat dengan Timnya sub Media Social untuk masalah Mading. Yang akan di dekorasi dengan tema Thanksgiving dan untuk Natal, seusai rapat ia langsung menuju kantin untuk menunggu jemputan karena Josh masih ada bimbingan untuk skripsi bersama dengan Mona.. Josh adalah asisten kedua sang ayah tapi terkadang Josh bisa menjadi asisten Ella juga adan Mona adalah Ella yang kebetulan kuliah di kampus yang sama dengan Ella, jadi seusai kuliah Ella sering pulangnya barengan dengan Josh dan Mona.
Karena kantin mereka dekat banget dengan parkiran, ketika ia jalan menuju jemputannya ia mendengar suara sumbang sedang mengeluarkan suara untuk menjelekannya
"ih liat itu si gagap, hari ni dia tidak pulang sama si Josh dan Mona.. di jemput pakai mobil mewah coy... iih.. pasti di dalam ada om - om." Ucap si Sumbang 1
“Ihh iya bener, sok kecantikan padahal tidak ada cantiknya dia itu.” Ucap si Sumbang 2
Ella memang sedikit gagap ketika berbicara dan tidak pernah menunjukan siapa dirinya, selalu tampil sederhana. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang merekam apa yang di katakan oleh para suara sumbang itu. Ternyata yang menjemput bukan mang Paijo tapi Elson Johnson papanya Ella dan entah kebetulan atau keberuntungan di kantin itu juga ada temennya Mona, Lilis yang juga bekerja dengan papanya Ella menjadi asisten kedua Ella setelah Mona menjadi asisten utama Ella.. Lilis duduk tidak jauh dari para suara sumbang itu, jadi bisa mendengar suara sumbang itu yang untungnya ia mengikuti firasatnya untuk menghidupkan rekaman di handphonenya.. karena tidak tahan mendengarkan suara sumbang itu ia langsung mengirimkan rekaman suara itu ke Elson, ia mendengar rekaman suaranya yang di kirim Lilis menjadi sangat marah tapi ia menahan emosinya.. Elson meminta tolong Lilis untuk memantau kedua suara sumbang itu dan langsung keluar dari mobil sambil senderan di badan mobil menunggu anaknya..
Melihat Elson keluar dari mobil menunggu Ella membuat para suara sumbang itu semakin gencar menjelekan Ella dan semua percakapan para suara sumbang itu masih di rekam oleh lilis.
“Nah kan bener, si gagap di jemput sama om - om.. ntah apa yang di liat oleh pengurus BEM dan Mike dari si gagap itu. pintar ya pas - pasan tapi bisa pula dia di lantik jadi kepala bagian social media di BEM, dan Mike bisa jatuh cinta sama tuh gagap.. Mike malah tidak mau melihat Merry yang lebih cantik dan segalanya di bandingkan si gagap.” Mendengar perkataan suara sumbang 1, suara sumbang 2 menyahut
“Dan satu lagi, dia itu masuk ke kampus kita ini kan dari jalur beasiswa, lihat saja penampilannya kelihatan sekali kalau Merry yang lebih bagus ketimbang si gagap itu..” Ella mendengar para suara sumbang itu tapi ia tidak memperdulikan apa yang mereka katakan..
Tapi tidak dengan Lilis, karena sudah tidak tahan mendengar suara sumbang itu, ia mengebrak meja membuat suara sumbang itu terkejut
“Iri bilang bos, mata kalian saja yang katarak tidak bisa melihat kelebihan orang lain. Terus iri karena tidak bisa seperti Ella. Buka mata kalian lebar - lebar lihat mana yang berlian dan mana yang batu kerikil.. dan kalau tidak tahu tentang latar belakang orang itu harusnya diam saja tuh mulutnya, jangan banyak ngomong, menuhin polusi ja kalian ini.” Setelahnya ia langsung meninggalkan para suara sumbang itu.. suara - suara sumbang itu terlihat tidak senang tetap saja ingin menyebarkan berita tidak baik mengenai Ella…
Ella yang sudah sampai di parkiran sangat terkejut melihat papanya sedang berdiri di samping mobil menunggunya, langsung berlari menuju papanya…
“Papa kok bisa jemput Ella hari ini?” Tanya Ella dengan pelan karena takut tergagap ketika berbicara..
Mendengar Ella memanggil om - om itu dengan sebutan papa, kedua suara sumbang itu sangat terkejut dan untungnya mereka masih ada di sekitaran tempat parkir yang tidak jauh dari posisi mobil ayahnya Ella.. Jadi mereka berdua masih bisa mendengarkan Ella yang sedang berbicara dengan papanya.
“Sengaja, papa ingin mengajak anak papa yang super sibuk ini makan siang.” Jawab papanya Ella..
“Hehehe… Ya udah yuk pa, cacing di perut ku udah demo minta makan.” Setelah mendengar ucapan putrinya Elson langsung mengajak Ella pergi untuk makan siang.. Sedangkan orang yang mengeluarkan suara sumbang hanya terpaku melihat Ella bersama papanya..
Merasa tertampar dengan kenyataan kalau om - om yang mereka duga menjadikan Ella simpanan itu ternyata ayahnya Ella, mereka merasa tidak percaya karena selama ini Ella tidak pernah menunjukan nama keluarganya…Walaupun hanya melihat siapa yang menunggui Ella, mereka tahu siapa yang menunggui Ella.. Mereka seakan lupa karena iri yang menjadi obsesi untuk mempermalukan Ella di depan umum… Walaupun keluarga Ella termasuk keluarga terpandang, tapi mereka tidak pernah menunjukan kesombongan atau menggunakan kekuasaan untuk menekan seseorang, Ella hanya bisa hangat berinteraksi dengan anggota BEM.. ia tidak terlalu dekat dengan teman sekelasnya, cuma ada satu orang yang paling dekat di dalam kelasnya yaitu Naya, Naya adalah orang pertama dekat dengan Ella.. mereka berada di dalam kelas yang sama sejak semester 1 hingga sekarang semester 5.. dulu mereka sama - sama menjadi anggota BEM tapi Naya hanya bertahan selama 1 tahun di karenakan Naya harus membantu usaha keluarganya yang hampir bangkrut..
Dua suara sumbang itu merasa malu karena sempat menjelek - jelekan Ella, mereka tahu pasti sedikit banyak papanya Ella mendengar apa yang mereka bicarakan karena jarak mereka dengan papanya Ella termasuk dekat karena mereka mengikuti Ella sampai ke parkiran dan berdiri tidak jauh dari posisi mobil jemputan Ella memilih diam tidak ingin mencampuri hal yang berkaitan dengan Ella karena tidak ingin merasakan malu ketika yang mereka omongin tidak benar…Mereka tidak menyadari ada orang lain selain Lilis yang merekam mereka yang menjelek- jelekan Ella dari awal sampai Ella sudah pergi bersama dengan ayahnya..
Kembali ke Ella
Ella sangat senang hari ini ayahnya yang menjemput, karena sudah lama mereka tidak keluar makan siang begini.. karena beberapa hari terakhir ini mereka sama - sama sibuk, Ella sibuk dengan BEM dan pengajuan judul skripsi sedangkan ayahnya sibuk dengan pekerjaannya di Restoran mereka..
Sesampainya di Restoran, mereka langsung menuju ruang VIP.. Ella sempat bingung kenapa ayahnya membawanya ke ruang VIP karena biasanya akan makan di meja biasa tidak di ruang VIP.. Ternyata di ruang VIP sudah ada mama, adik, kakak beserta pacarnya dan ada seseorang yang ia sangat rindukan…Seseorang yang dari dulu selalu ia perhatikan diam - diam jika ke rumah Merry, laki - laki itu melanjutkan sekolahnya ke LN jadi sudah lama Ella tidak bisa diam - diam memperhatikan dia lagi..
Melihat ruangan VIP itu ramai dengan keluarganya, membuat Ella merasa senang dan langsung saja ia berjalan kearah ibunya..
“Ada acara apa nih ma? Kok tumben banget full team begini?” Tanya Ella ke Emily mamanya..
“Cuma hanya ingin makan siang bersama saja kok, kan beberapa hari ini anak - anak mama pada sibuk semua. Jadi selagi ada waktu ya mama kumpulin saja kalian di sini.” Jawab Emily
“Oh.. sebelum aku lupa, aku mau ambil seseuatu dulu di ruangan ku ya pa ma.” Ucap Ella tanpa mendengarkan jawaban dari orang tuanya ia langsung menuju ke ruangannya, ketika ia keluar dari ruangan VIP berketepatan dengan Josh dan Mona baru sampai di Restoran setelah selesai bimbingan skripsi..
Mereka berjalan beriringan ke ruangan Ella, karena meja kerja mereka di depan ruangan Ella..
“Jadi gimana kakak - kakak ku? Apa kalian sudah bisa menunggu jadwal sidang?” Tanya Ella ke Josh dan Mona..
Mereka hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.. Ella memberikan jempolnya sebagai tanda ia senang karena kakak - kakaknya akan segera lulus..
Setelah Ella mengambil barang yang tertinggal di ruangannya ia segera menyusul kekuarganya di ruang VIP..
Duduk di sebelah adiknya ia segera memberikan apa yang di ambil dari ruangannya..
“Nah untuk adik ku yang tersayang.” Ucap Ella ke Ellisa..
“Apa ini kak? Kok paketnya dari luar negeri?” Tanya Ellisa saat ia lihat kotak yang di berikan Ella dari ekspedisi luar negeri
Ella hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Ellisa, Ellisanya sudah heboh sendiri… Dengan sabar mereka yang ada di dalam ruangan itu menunggu Elisa membuka paket itu karean penasaran dengan isi paket yang di berikan oleh Ella…
Tak lama kemudian…
“Kkkkkyyyyaaaa…yyyyaaaa….” Jeritan Ellisa membuat Ella tertawa, karena penasaran Emma dan Emily langsung bertanya ke Ella
“Apa yang kamu beli la?” Tanya Emily
“Kamu kasih apa ma si El sampai dia menjerit gitu?” Tanya Emma
Ella hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya.. tidak mendapatkan jawaban dari Ella mereka melihat kearah Ellisa..
“Iihh kak, beneran kan ini?” Tanya Ella ke Ellisa..
Tidak mendapat jawaban atas apa yang ada di dalam paket itu membuat Emma penasaran tingkat tinggi..
“Emang apa yang di kasih Ella ke kamu sa?” Tanya Emma
Dengan senang hati Ellisa menjawab
“Patung BT21 dan BTS kak.”
Yang mendengar apa yang ada di dalam paket itu cuma bisa menggelengkan kepalanya… Ella tidak menyadari ada seseorang yang selalu memperhatikannya sejak ia masuk ke ruang VIP..
“Thank you kakak ku sayang.. Tahu aja aku lgi gencar banget nyari patung Shooky dan Suga.. iih seneng banget.” Ucap Elisa
“Hoh!!! Cuma adiknya saja yang di ingat, kakaknya tidak di ingat.” Ucap Emma dengan mukanya sengaja di buat cemberut
Ella yang mendengar apa yang di katakan kakaknya cuma bisa tertawa..
“Sabar dong kakak ku sayang, untuk kakak aku harus mencari berbulan - bulan baru ketemu dan lagi OTW ke sini.. sabar sebentar lagi ya kak.” Ucap Ella ke kakaknya..
Mendengar apa yang di katakan adiknya membuat Emma teringat Tas yang lagi ia inginkan tapi lagi Sold Out, membuat ia terkejut dan…
“Jangan bilang kamu nyariin tas itu untuk kakak?!” Tanya Emma
Ella mendengar apa yang di tanyakan kakaknya cuma bisa tertawa sambil menganggukkan kepalanya, melihat jawaban adiknya membuat Emma langsung memeluk adiknya sambil mengucapkan terima kasih dan di susul Ellisa yang juga memeluk Ella…
Setelah drama pelukan ala teletubbies selesai ketika ketiga kakak dan adik itu melepaskan pelukannya, Emma tidak sengaja melihat Erico sedang memperhatikan Ella, melihat teman kekasihnya sedang memperhatikan adiknya. Emma menyikut pelan tangan kekasihnya dan memberikan kode untuk melihat ke arah temannya. Ryan langsung melihat Erico yang masih saja memperhatikan Ella dan langsung menoleh melihat kekasihnya dengan senyuman manis. Erico teman baiknya Ryan, mereka berteman dari zaman SMA dan kuliah di kampus yang sama dengan Emma.. Hanya saja Emma kelasnya berbeda dengan Ryan dan Erico.
Pelan - pelan Ryan mendekat ke Erico, dengan jahilnya ia berbisik di telinga Erico "Ella cantik ya?” Karena terlalu fokus memperhatikan Ella, Erico tidak sadar ada Ryan di sampingnya... Erico hanya menjawab dengan menggangukan kepalanya.. Elisa yang melihat Ryan dan Erico berbisik, mengalihkan pandangannya ke Emma sambil bertanya kenapa dengan gerakan mulut tanpa mengeluarkan suaranya yang di jawab gelengan dari kakaknya tapi sambil tersenyum.. Ryan menahan tawa melihat reaksi Erico dan semakin gencar menjahili Erico "Kenapa tidak kamu ajak kenalan?"
"Enggak deh.. tidak tahu juga mau mulai gimana ngomongnya nanti." setelah menjawab Erico terdiam sejenak, seketika ia sadar kalau ada orang di sebelahnya yang awalnya kosong, dan akhirnya juga ia mulai tersadar ada seseorang yang duduk di sebelahnya.. ketika ia menoleh ke samping ia bisa melihat Ryan yang sedang memandanginya dengan wajah tengilnya, sesaat kemudian tanpa aba - aba Ryan langsung memamggil Ella menjawab rasa penasarannya Emma dan Elisa yang sejak tadi memandang heran ke arah dua sahabat itu..
"Ella.... sini dong kenalan sama temannya abang." untungnya mereka lagi menunggu makanan di hidangkan.. Mendengar Ryan memanggil Ella rasanya ingin sekali Erico menghilang saat itu juga karena merasa malu, malu ketahuan oleh Ryan kalau ia menyukai Ella pada pandangan pertama..
“Hah?” Tanya Ella yang sedang mencerna apa yang di katakan Ryan..
Sebelum bisa mencerna apa yang di katakan oleh Ryan, tangan Ella sudah di tarik pelan oleh Emma untuk pindah duduk di sebelah Erico..
“Ayo dek pindah ke sini, jadi bisa kenalan dengan temen kakak dan abang.” Ucap Emma dengan mendudukan Ella di sebelah Erico setelah Ryan kembali ke tempat duduknya.. Ella hanya bisa pasrah dan merasakan jantungnya berdetak lebih kencang ketika ia duduk di sebelah laki - laki yang selama ini ia rindukan..
Elson dan Emily tersenyum melihat tingkah sepasang kekasih itu, sedangkan Ellisa merasa senang dengan apa yang di lakukan oleh pasangan kekasih itu..
Ellisa berharap kakaknya Ella menemukan seseorang yang bisa menerima Ella apa adanya, menjaga dan memberinya semangat di tengah kegundahannya dengan keterbatasannya.. Ella selalu tidak percaya diri melakukan semua hal padahal ia mampu dan dapat menyelesaikan dengan baik, tapi hanya karena keterbatasannya yg bicara gagap membuatnya tidak bisa melihat potensi yang ada di dalam dirinya..
Setelah Ella berpindah tempat duduknya malah jadi senyap, tidak ada yang memulai percakapan.. Erico sudah banyak tahu tentang Ella karena Ryan dan Emma selalu membanggakan Ella yang ternyata berpotensi dalam pelajaran dan dalam bekerja di Restoran mereka..
Karena tidak tahan melihat Erico yang jadi diam tidak memulai percakapan akhirnya Ryan bergerak menjadi moderator untuk Erico dan Ella..
“Kamu nih jangan diam saja dong, kalau cuma diam begini gimana bisa kenal sama Ellanya.” Ucap Ryan ke Erico, Erico hanya bisa pasrah karena ia juga udah kepalang malu dengan Ella
“Kenalin Ell ini teman abang, Erico Wijaya.. Dia ini kakak sepupunya Merry, Merry yang sekarang lagi kepentok ular kepala dua jadinya tingkahnya rada error.” Ucap Ryan lagi..
Ella yang mendengar apa yang di katakan Ryan hanya bisa senyum saja, karena ia sudah mengenal laki - laki yang ada di sebelahnya dan ia juga tidak ingin mengambil pusing soal tingkah Merry yang dari masuk kuliah hingga sekarang yang seakan menjadi orang lain yang membenci Ella..
Padahal dari TK hingga SMA Merry selalu bersama - sama dengan Ella, malah Merry yang selalu membalas anak - anak yang suka mengejek Ella..
Tapi sekarang Merry sudah berubah tidak seperti dulu lagi.. jika menurut orang tuanya Merry, Merry berubah sejak masuk kuliah karena ia bergabung dengan teman - temannya yang sekarang.. Shella dan Tamara lah yang merecoki pikiran Merry soal Ella yang mendekati Mike padahal tidak..
Ella tahu Merry menyukai Mike makanya ia tidak terlalu dekat atau menjaga jarak agar tidak terlalu banyak berinteraksi dengan Mike di dalam atau di luar organisasi kampus.. Karena ia sudah memendam perasaannya untuk Erico kakak sepupu Merry, dan sebenarnya Merry mengetahui hal itu.. Jadi Ella tidak mungkin menyukai lelaki lain jika di hatinya sudah penuh dengan Erico, tapi Merry seakan lupa dengan hal itu malah sekarang ia menjauhi Ella cuma karena Mike yang sangat gencar mendekati Ella..
Malah Ella sangat senang melihat teman masa kecilnya mulai mempunyai gebetan..
Merry menjauhi Ella sejak pertengahan semester 2 karena kemakan omongan Shella dan Tamara.. Erico tidak mengetahui tentang persoalan apa yang membuat Merry menjauhi teman baiknya, karena setahunya Merry sangat membanggakan teman masa kecilnya karena sangat tulus berteman dan bisa menegurnya jika ia salah dengan tutur kata yang baik tidak meledak - meledak..
Mendengar apa yang di katakan oleh Ryan membuat Erico sangat terkejut, karena ia tidak tahu siapa teman masa kecilnya Merry ia hanya tau Merry mempunyai teman yang baik hati yang di berinya nama Bunny.. Dan Erico tahu Bunny selalu di bully karena keterbatasannya.. ia sangat terkejut saat mengetahui Ella adalah Bunny teman masa kecilnya Merry..
“Apa kamu Bunny?” Tanya Erico karena Bunny tuh panggilan sayang dari Merry untuk Ella..
Ella terkejut dengan Erico tahu panggilan sayang dari Merry untuknya jadi ia hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Erico, karena mendengar nama Bunny membuatnya semakin merindukan Merry yang sekarang sedang salah pergaulan..
Erico sangat senang kalau Ella lah yang selalu di ceritakan oleh Merry, karena Merry jadi lebih ceria ketika bersama Ella.. Berbeda dengan yang sekarang lebih tempramen, di bilangin sedikit langsung meledak - meledak marah dan menjadi melawan kepada siapa pun, orang tua dan kakeknya sekali pun..
Sesaat setelah nama Bunny di dengar oleh Ella, moodnya tiba - tiba menjadi sendu.. Ketika makanan mulai di sajikan, Ella hanya diam menatap makanannya tidak ada niat untuk memakannya karena pikirannya tertuju ke Merry.. Emma mendekati Ella setelah melihat Ella tidak bersemangat sejak tadi.
“Ada apa El? Apa kamu tidak suka dengan makanannya?” Tanya Emma
Ella yang mendengar suara kakaknya seketika tersadar oleh lamuan tentang sikap Merry selama ini, dan hanya menjawab kakaknya dengan gelengan kepala..
“Hanya memikirkan perkembangan restoran kita yang di Bali kak.” Jawab Ella yang sedang berusaha menyembunyikan kesedihannya.. Tapi Emma dan Ellisa mengetahui jika Ella lagi tidak baik - baik saja, mereka akan bertanya ketika suasana hatinya Ella sudah kembali normal..
Ella mencoba untuk lebih menutupi kesedihannya dengan bersikap lebih ceria, ia tidak ingin semua keluargannya khawatir dengannya.. Ketika acara makan siang itu selesai, dan tidak ingin Erico menyalahkan Merry jika mengetahui hal yang sebenarnya, biarkan saja seperti ini karena ia yakin suatu saat semua akan kembali seperti semula, dan Merry akan mengingat siapa yang ada di hati Ella dan itu bukan Mike melainkan selalu ada nama Erico di hatinya Ella dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah..
Setelah selesai makan siang, para orang tua sudah pulang karena ada beberapa hal yang harus di selesaikan di rumah. Tinggallah yang muda - muda masih bertahan di ruangan VIP termasuk Erico, Erico ingin mengetahui lebih lanjut tentang Ella dan Merry.. atas persetujuan Ella, Emma dan Ryan menceritakan semuanya ke Erico..
“Aku tidak menyangka Merry bisa jadi seperti ini. Apa tante dan om mengetahui ini?” Tanya Erico yang di jawab anggukan oleh Ella..
“Aku tidak tahu apa yang mereka katakan ke Merry hingga membuat Merry jadi begini, tapi ada temen satu BEM pernah mendengar Shella dan Tamara ngomong berdua.. Mereka memang sengaja membuat Merry membenci aku karena mereka tidak ingin aku ada di BEM krn buat si Shella susah buat deketin Mike..” Jawab Ella lagi
Mendengar apa yang di katakan Ella membuat Erico dan Ryan ingin membuat Merry melihat kelakuan teman - temannya yang tidak tulus berteman.
“Jadi kalau kamu tidak ada di sekitaran Mike lagi, artinya si Shella itu mau singkirin Merry dari Mike dengan di perlakukan yang sama kayak dia perlakukan kamu sekarang?” Tanya Emma
“Bener kak.. untungnya temen ku lngsng merekam mereka ketika melihat mereka hanya berdua, makanya aku lagi ngumpulin bukti untuk Merry.. Agar dia bisa menilai sendiri Shella dkk itu seperti apa.” Jawab Ella
”Apa kamu sudah pernah untuk memberikan ke Merry rekaman itu?” Tanya Ryan
”Belum kak, aku takut Merry tidak akan percaya. Makanya aku ingin mengumpulkan bukti lebih banyak untuk buat Merry lihat sendiri.” Jawab Ella
“Apa kamu beneran enggak ada perasaan apa pun ke Mike? Kenapa kamu tidak pernah menjelaskan apa pun ke Merry?” Tanya Emma, Emma sengaja bertanya seperti itu agar Erico tenang hatinya karena ia tahu bahwa Erico mulai tertarik dengan Ella.
”Aku hanya menganggap mereka semua teman satu team, untuk apa menjelaskan ke orang yang sudah tidak menyukai kita kak? Akan percuma rasanya makanya aku lebih suka mengumpulkan bukti, biar tertampar dengan bukti - bukti lebih buat percaya.” Jawab Ella
Ellisa yang hanya menyimak akhirnya ia mengeluarkan suaranya
”Jangan di paksakan kak, aku tidak mau kalau kakak sampai di fitnah mencemarkan nama baik tu si Shella karena kakak berusaha membuka kedoknya. Kalau itu sempat terjadi akan aku buat dia dan kak Merry menyesal.” Ucap Ellisa membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut.
”Aku tidak ingin melihat kakak terluka dan menangis lagi kak, sudah cukup air mata kakak untuk teman yang sudah tidak menyukai kita.. Untuk kak Rico maaf, sikap ku tergantung dengan kak Merry, kalau sampai kak Merry menyakiti kakak ku lagi aku tidak akan pernah tinggal diam untuk kali ini.. Sampaikan maaf ku untuk om dan tante karena apa yang akan aku perbuat kelak mungkin akan melukai hati mereka dan tolong ucapkan terima kasih karena mereka semua selalu mempelakukan kak Ella dengan baik dan tidak berpihak ke anaknya yang lagi error.” Ucap Ellisa lagi
Erico mendengar apa yang di katakan Ellisa hanya bisa pasrah dan mungkin kedepannya akan sulit untuk membuat Ella mencintainya juga, tapi ia akan mencoba dengan segala ketulusannya.. ia akan berada di pihak yang netral, tidak membela siapa pun tapi tidak akan pernah berpihak yang bersalah..
”Tidak apa - apa.. kami juga akan lebih mengingatkan Merry untuk lebih hati - hati dalam berteman dengan mereka.” Ucap Erico
’Aku harus menyelidiki situasi ini, aku tidak ingin melihat Ella bersedih dan Merry menjadi temperamental seperti saat ini, walaupun tidak dapat mengembalikan keadaan setidaknya dapat mengurai benang kusut ini’ ucap Erico di dalam hatinya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!