"Pagi ma,pagi pa, sapa Tesya kepada orang tuanya,yang sudah berada di meja makan."
"Pagi juga sayang , kelihatan lagi senang ya,kata mamanya."
"Iyalah ma ,hari inikan pertama aku kerja jadi harus seneng dong jawabnya."
"Wah berati udah ga minta uang jajan lagi yakan ma,"sambung papanya."
"Papa ihhh, kan baru pertama kerja belum gajian ya uang jajan masih di kasihlah, kata Tesya."
"Ya ga' lah ,kakak kan udah kerja punya duit sendiri masa masih minta papa terus. Jatah uang jajan kakak sekarang jadi mikik aku" kata Tya adiknya."
"Huuhhh apa sih loh anak kecil ikut ikut aja,gerutu Tesya."
"Hemmm, tiap ketemu berantem terus,ayo sarapan dulu udah siang,nanti terlambat, kata mamanya."
Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Tesya langsung berangkat. Senyumnya mengembang betapa bahagianya dia akhirnya bisa bekerja di perusahaan yang selama ini di impikan.
"Selamat pagi sapa Tesya kepada rekan kerjanya. Kenalkan nama aku Tesya, saya karyawan baru di sini,mohon bimbingannya."
"Pagi juga Sya, selamat datang selamat bergabung disini, salam kenal aku Intan."
"Hay Sya aku Lia, selamat bergabung, tapi harap hati hati ya kerja di tim ini ,soalnya harus berhadapan langsung sama si bos muka datar,sambung Lia."
"Ihh belum kerja kok aku udah ngeri ya, apa bos disini galak galak,kata Tesya dalam hati."
" Heh siapa yang nyuruh ngobrol ,ini jam kerja kalau kalian mau ngobrol silahkan keluar dari sini,kata si bos."
"Terus kamu anak baru keruangan saya sekarang, sambungnya."
"Huh,, hari pertama kerja langsung berhadapan dengan bos, mana galak jutek nyeremin lagi, kata Tesya dalam hati."
Tesya mengikuti bosnya dari belakang hatinya dag dig dug tak karuan. Bahkan menatap wajah bosnya pun ia tak berani.
" Duduk di situ,kata si bos."
Tesya duduk menghadap bosnya. Tangannya sibuk memainkan ujung kemeja berusaha menutupi kegelisahannya.
"Perkenalkan siapa kamu,kata si bos."
"Nama saya Tesya Agustina Anggraeni,usia 22 tahun, jawabnya."
"Oke Sya, nama saya Kevin Aditya Putra Sanjaya saya bos disini. Pekerjaan kamu langsung berhubungan dengan saya. Jadi kamu harus kerja dengan teliti dan hati hati."
" Iya pak, saya paham."
" Satu lagi disini kerjanya harus cepat, satu desain harus selesai satu hari."
Sementara di ruang berbeda.
" Li, Tesya lama amat di ruangan pak bos,tanya Intan?"
"Eh iya juga ya Tan . Ah kaya ga tahu aja pak bos kalau ada anak baru pasti ceramah dulu. Apalagi Tesya masih bening gitu, siapa tahu pak bos kepincut."
" Air kali bening,sahut Intan."
Keluar dari ruangan bosnya Tesya kebinggungan masa iya desain dalam waktu 1 hari bakak kaya gimana.
"Bisa sih tapi apa iya bakal di terima kalau modelnya biasa aja.Lagian aku masih baru disini belum begitu mengerti selera yang di inginkan sama si bos."
"Eh Sya lama amat di ruangan si bos ngapain sih,tanya Intan?"
" Tahu ga sih pak bos nyuruh desain satu set perhiasan paling bagus mana di kasih waktu 1 hari lagi, jawabnya."
"Itu udah biasa kali Sya, di tim kita kalau ga lembur ga afdhol,kata Lia."
Dalam hati Tesya bertanya apa ini ya yang di sebut dunia kerja,dunia yang pernah ia impikan selama kuliah. Bismillah semoga aku bisa dan mampu menjalaninya.
Saat sibuk mendesain tiba tiba telepon di mejanya berdering.
"Tesya kamu ke ruangan sebentar ada yang perlu saya bicarakan."
" Iya pak segera kesana. Aduh kenapa lagi sih pak bos, gumam Tesya.Udah ngasih kerjaan deadline cuma 1 hari.Dari tadi di suruh ke ruangan terus lagian ini kerja tim kok cuma aku yang di suruh ke ruangan."
" Intan Lia aku ketemu pak bos dulu ya,kata Tesya."
" Oke good luck sayang,kata Intan dan Lia bersamaan."
Semoga tidak terjadi ada apa-apa ya,kata Tesya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Di tempat kerja hari berikutnya.
" Hai..Intan selamat pagi, sapa Tesya."
"Pagi juga Sya, gimana sudah siap lembur hari ini,tanya Intan."
" Siap ga siap sih Tan.Lagian Lia pakai ijin segala sih jadi numpukkan kerjaan kita."
" Ya mau gimana lagi Sya. Toh Lia juga da kepentingan lain yang ga bisa di tinggal."
Tesya dan Intan mulai sibuk dengan kerjaanya sampai ga liat kalau udah waktunya jam istirahat.
" Mau makan apa Sya,tanya Intan ketika sadar udah waktunya makan."
"Delivery aja dech Tan kerjaan masih numpuk gini.Emang udah jam istirahat ya."
" Udah dari tadi Sya, ngomong ngomong kamu mau makan apa nih, tanya Intan lagi?"
" Samain kamu aja Tan, biar cepet."
" Oke dech."
"Ehmmm, kalian kok masih kerja ini udah jam istirahat loh ..suara Kevin mengagetkan Tesya dan Intan."
" Deliverynya belum datang pak ,jawab Intan tanpa menoleh."
"Oh gitu, kebetulan tadi saya juga udah pesen makan dan belum datang juga. Bagaimana kalau saya gabung dengan kalian."
Tesya dan Intan saling pandang.
Kesambet apa si bos yang biasanya cuek jarang nyapa karyawan kok tiba tiba ngajak makan bareng.
Entah kenapa, semenjak Tesya mulai bekerja disana , perlahan sikap Kevin mulai berubah, ia sering senyum sering menyapa karyawannya. Bahkan menurut salah satu karyawannya kalau bosnya baru jatuh cinta. Makannya moodnya jadi bagus.
Setelah selesai makan, Tesya dan Intan kembali bekerja sedangkan Kevin kembali lagi ke ruangannya. Keduanya masih tak habis pikir dengan ulah bosnya itu.
Senyum Kevin mengembang, di dalam hatinya berbunga ada perasaan yang indah di sana ketika bertemu dengan Tesya.
"Ah ada apa dengan aku ini , sudah lama aku ga merasa sebahagia ini. Apa aku mulai jatuh cinta,katanya dalam hati."
Kevin binggung dengan perasaannya kemudian ia mengacak acak rambutnya sendiri.Dari kejauhan tampak Arda sahabat sekaligus asisten pribadinya itu memperhatikan tingkah aneh Kevin.
"Lo kenapa sih Vin, aku perhatiin dari tadi senyam senyum sendiri , terus ngacak acak rambut,katanya"
Kevin tak menjawab hanya tersenyum semperlihatkan sederet gigi putihnya.
"Aku tahu nih...pasti kamu lagi jatuh cinta ya.Udah dech ngaku aja kaya baru kenal saja."
" Jatuh cinta apaan, ngaco aja kamu Da".
"Ah ga usah ngelak gitu lah Vin aku itu jadi temanmu ga sehari dua hari kita temenan udah dari lahir, makanya aku tahu kamu luar dalam."
"Ha ha ha, dasar elu Da, eh iya Da mau tanya nih kan kamu jago soal naklhukin cewek ajarin ya, tahu sendiri kan sahabatmu ini awam soal cewek."
" Akhirnya ngaku juga kan kalau lagi jatuh cinta. Kalau aku jago ga mungkin jomblo abadi kaya gini kali.Emang siapa sich cewek yang mampu buat kamu klepek\-klepek.Dari jaman SMA sampai sekarang baru jatuh cinta lagi, baru sadar ya kalau di luar sana masih banyak cewek cewek cantik."
" Udah lah Da jangan ngomongin masa lalu,masa depanku yang cerah ada di depan sana."
" Didepan sana, siapa Intan, Lia apa Tesya anak baru itu,tanya Arda heran."
"Tatapannya ga usah gitu juga kali Da, emang aneh gitu kalau seorang Kevin jatuh cinta,ga kan."
"Siapa sih ceweknya biar aku cari tahu tentang dia dan bisa mulus PDKTmu."
"Tesya anak baru di bagian desain yang buat aku jatuh cinta."
"Ha..yang bener aja kamu Vin. Masa kamu jatuh cinta sama Tesya, dia itu cocoknya jadi adikmu,kata Arda heran."
" Cinta ga pandang usia kali bro. Yang jelas kamu mau bantu ga nih."
Kevin yang jatuh cinta membuat seorang Arda senang bukan main, karena ini kabar yang sangat mengejutkan.Kevin yang semula bersifat dingin akhirnya luluh juga sama cewek.Inilah babak baru dalam hidup Kevin setelah kisah kelam yang pernah dilaluinya dulu.
Cinta memang mampu merubah segalanya.Semoga dengan kehadiran Tesya di hidup Kevin mampu mengobati luka yang pernah menggores hatinya.
"Kabar bahagia ini harus segera di bagikan , dan tante Sofi orang pertama yang harus tahu tentang ini,guman Arda."
Arda keluar dari ruangan Kevin dan diam diam pergi menemui dan menceritakan semua tentang Kevin ke mamanya.
Arda tahu , inilah kabar yang bertahun tahun di tunggu keluarga Kevin.Karena mama dan papanya menginginkan seoarang Kevin untuk cepat menikah setelah kegagalan sebelumnya.
**Kediaman Keluarga Sanjaya**
Sore itu di kediaman keluarga Sanjaya,mereka tampak sedang asik mengobrol terkecuali Kevin, ia masih berada di kantornya menyelesaikan beberapa pekerjaan.
Setelah mendapat kabar bahagia dari Arda tadi siang , membuat nyonya Sofi berinisiatif mengadakan makan malam bersama.Ya memang biasanya juga makan malam bersama tapi biasanya hanya berdua atau bertiga saja.
Ya kesibukan masing masing yang membuat mereka jarang berkumpul.
"Sore pa ma,sapa Kevin yang heran sama keluarganya yang udah berkumpul.Ada bang Vano juga ternyata tumben ga lembur bang,imbuhnya."
"Ya sekali kalilah Vin, masa mau kerja terus sedikit luangin waktu buat keluarga juga,jawab bang Vano."
" Emang ada acara apa sih kok bang Vano sama papa jam segini udah dirumah, tanyanya keheranan."
" Ga ada acara apa apa kok Vin, udah sana bersih bersih badan dulu, kita tunggu di meja makan, ucap mamanya."
Kevin berlalu menginggalkan mereka dengan kebinggungan. Tak biasanya mereka berkumpul seperti ini.
" Mungkin papa mau bahas kerjaan , guman Kevin sambil berjalan menuju kamar mandi."
Kevin membasahi tubuhnya lalu bersenandung. Menggambarkan isi hatinya yang sedang bahagia, kebahagiaan yang lama tak ia rasakan.
"Tesya Tesya segitu gampangnya kau mengaduk aduk isi hatiku, hati yang telah lama mati kini bersemi kembali, kata hati Kevin.Ahhh aku ini kenapa ,kata Kevin sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal."
Setelah mereka berkumul dan menikmati semua hidangan papanya memulai pembicaraan.
" Vano Kevin papa sama mama kan udah tua, sudah waktunya pensiun dari pekerjaan.Sekarang perusahaan papa sepenuhnya ada di tangan kalian.Tanggung jawab penuh sudah ada pada kalian."
" Papa sama mama ingin kalian mandiri terlebih lagi kamu ya Vin, jangan apa \- apa papa."
" Iya pa jawab keduanya bersamaan."
" Vin tadi mama dapat kabar dari Arda kalau kamu lagi jatuh cinta ya."
" Apaan sih ma lagian Arda kok di percaya, kalaupun Kevin jatuh cinta sesegera mungkin akan ku kenalkan sama papa mama."
" Jatuh cinta juga ga apa apa kok Vin,goda abangnya."
" Ga lah bang,nanti kalau aku emang punya pacar pasti bakal cepet - cepet tak lamar."
" Huuu gayamu Vin Vin."
Kemudian mereka. tertawa bersama ,nyonya Sofi dan suaminya bahagia melihat kerukunan anak anaknya.
*Belahan Bumi Lain di Caffe Senja*
Sepulang kantor Tesya dan Intan mampir ke Caffe langganan mereka hanya sekedar melepas penat setelah seharian bekerja.
" Sya menurutmu ada yang aneh ga sih sama pak Kevin akhir akhir ini, tanya Intan?"
" Aneh apanya sich Tan, perasaan sama aja dech ga ada yang berubah."
" Tapi Sya kata teman teman yang lain pak Kevin sekarang lebih suka tersenyum loh dan sering menyapa juga."
"Ah masa sich Tan, perasaan kalau sama aku sih senyum nyapa juga sich jadi ya menurut aku biasa aja."
" Yang bener kamu Sya,aku yang setahun kerja baru tadi siang pak Kevin nyamperi ke ruangan biasa yang masuk cuma pak Arda.Jangan jangan pak Kevin naksir kamu Sya."
" Ngaco kamu Tan, mana mungkin seorang bos besar naksir bawahanya.Ga sebanding kali Tan,lagian kriteria pak Kevin juga pasti tinggi."
" Terus apa dong yang buat dia berubah, kata Intan."
" Ya mana ku tahu, lagian kamu ini ngapain mikirin pak Kevin sih..naksir ya ,ledek Tesya."
"Ya ga mungkin aku naksir pak Kevin orang aku sukanya sama pak Arda,kata Intan."
Akhirnya Intan dan Tesya tertawa lepas dengan kekonyolannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!