"Bermula pagi yang cerah terlihat lah dua orang perempuan sedang duduk duduk santai di taman belakang rumah , mereka adalah Sophia Aurora Wijaya dia berumur 18 tahun Dan mama Nya Sophia, Bernama, Layla Wijaya berumur 31 tahun Seperti yang kalian ketahui, Mereka berasal dari keluarga Wijaya, Orang terkaya no 2 di Eropa
"Sayang nanti sore temani Mama pergi kemall ya , soalnya Mama males pergi kalau sendirian ," ujar Layla kepada putrinya Sophia
"Oky Ma , sekalian nanti temani Sophia beli buku ya Ma ." Jawab Sophia.
"Iya, nanti Mama temani," jawab Layla lagi.
"Yaudah Mama tinggal ke dapur untuk bantu Bibik masak ," Ujar Layla sembari berlalu menuju kedapur
"Iya, masak yang enak ya Ma, buat Sophia sama Papa ," Ujar Sophia yang juga bangkit dari duduknya dan pergi menuju kamarnya
Dikamar, Sophia pun duduk di bangku belajar nya Sabil membaca buku , membaca buku adalah suatu hal yang sangat Sophia sukai dari kecil hingga sekarang jadi tak heran jika Sophia selalu mendapat nilai bagus di kelas nya
Singkat cerita kini Sophia dan Layla sudah sampai di pusat perbelanjaan, mereka berdua mulai mencari barang barang yang ingin mereka beli , mulai dari baju tas sendal hingga buku yang Sophia ingin kan
"Mama apakah Sophia boleh membeli boneka ini ,? Taya Sophia kepada mama nya
"Boleh dong Sayang ambil Saja sesuka mu ," jawab Layla
"Makasih Ma ," ujar Sophia yang langsung memeluk mama nya
"Sama sama Sayang , ayok Kita bayar habis ini Kita pulang , pasti Papa kamu udah pulang dari kantor nya ," ujar Layla yang berlalu menuju kasir
Singkat cerita Mereka pun sampai di rumah, Sophia pun sudah tertidur lelap di dalam mobil sambil tidur di paha Mama nya
"Sophia Sayang bangun sudah sampai ayok Kita turun nanti kamu tidur dikamar saja lagi ," ujar Layla, Sambil Menepuk pelan pipi Putri nya
"iya Ma ini Sophia bangun ,"ujar Sophia yang bangun dari tidur nya, dan Mereka pun keluar dari mobil menuju rumah
Sampai di dalam rumah terlihat Wilson yang sedang duduk di ruang tamu dengan temanya , bernama Lucas Wiliam, sambil membahas tentang proyek kerja sama antara mereka berdua , Meraka memang sudah sahabatan dari kecil hingga sekarang sudah memiliki anak satu sama lain
"Papaaaaaaaa ," teriak Sophia sambil berlari dan dan menghambur ke pelukan Papa tersayang nya
"Papa Sophia kangen banget sama Papa," ujar Sophia yang melepaskan pelukannya
"Papa juga kangen banget sama Sophia , kamu habis dari mana ,? Taya Wilson sambil mencubit pipi bulat Putri nya
"Ini tadi kami habis dari pusat perbelanjaan, beli beberapa barang ,"ujar Layla yang ikut duduk disamping suaminya dan putri nya
"Hmm, ini Ma ada Lucas dia baru balik dari Belanda semalam ," ujar Wilson kepada istri nya Layla
"Oh kamu baru balik , istri kamu Emily dimana apakah dia pulang juga kesini,? Taya Layla
"Dia pulang kok hanya saja dia dirumah lagi sedikit tidak enak badan mungkin karena perjalan jauh," ujar Lucas
"Papa dia siapa kok Papa akrab banget sama Paman itu ,?Taya Sophia sambil berbisik kepada Papa nya
"Oh dia ini teman Papa kamu belum kenal ," Jawab Wilson
Sophia pun menggelengkan kepalanya
Setalah mereka mengobrol begitu lama, Lucas pun pamit pulang kerena sudah begitu larut malam
Setelah kepulangan Lucas, mereka pun pergi menuju kamar mereka masing masing, Sophia pun yang telah masuk kedalam kamar duduk di tepi ranjang sambil melamun , Tiba tiba saja muncul lah ingatan saat dimana ia di dibully sama teman nya yang dia anggap sebagai saudara sendiri , dan setelah itu , Sophia pun langsung berteriak karena tiba tiba kepala terasa begitu sakit dan detak jantung nya begitu kencang
"Papaaaaaaaa, Mamaaaa tolong Sophia , sakit," teriak Sophia sambil memegang meja di samping ranjang nya
Bukkkkkkk , Sophia terjatuh di atas tempat tidur nya, Dan kemudian Sophia pun tidak sadar kan diri
Disisi lain , Wilson Dan Layla yang mendengar teriakan Putria nya pun langsung bergegas keluar dari kamar dan dan menuju kamar Putri nya, sampai nya disana Wilson pun membuka pintu kamar Sophia dan betapa terkejutnya dia melihat Putri kesayangan sudah tergeletak tidak berdaya dengan hidung Sophia yang sudah mengulurkan darah begitu banyak
"Sophia Putriku , Tangis Wilson dan Layla yang menghampiri Putria yang sudah tergeletak di lantai
Wilson pun memaku kepala Putria sambil mengusap darah yang mengalir dari hidung Sophia dengan tisu , sambil terus me nangis, setelah darah hidung Sophia hilang, Wilson pun mengendong Putria nya untuk menuju mobil, sampai nya di mobil Sophia pun dimasukkan kedalam mobil untuk menuju rumah sakit yang ada di pusat kota
Didalam mobil Layla tidak henti hentinya mencium kening Putria ia begitu merasa bersalah menjadi seorang Ibu karena tidak bisa menjadi Ibu yang bisa melindungi anak nya , tidak lama kemudian mereka pun sampai di rumah sakit nya , Wilson pun memarkirkan mobilnya dan langsung menggendong Sophia menuju UGD untuk rawat darurat sedangkan Layla dan Wilson duduk di luar ruangan untuk menunggu keadaan Putria
Disisi Lain terlihat lah seorang lelaki tampan yang baru saja pulang dari kantor, dia adalah Dilan Gabriel Wiliam,anak dari Sepasang pasutri , Lucas Wiliam, Dan Emily Wiliam,seperti yang kalian ketahui mereka berasal dari keluarga WILIAM orang terkaya no satu di negara Eropa, Dilan berumur 26 tahun dia berprofesi sebagai CEO muda dan dokter psikiater di rumah sakit kepunyaan keluarga Wiliam
"Kamu baru pulang nak, kok larut banget,"? Taya Emily kepada Putra nya Dilan
"Tadi ada meeting di kantor, jadi larut pulang nya ," jawab Dilan
"Emang nya Kamu gak kerumah sakit tadi pagi ,? Taya Emily
"Gak Ma soalnya gak ada jadwal ," jawab Dilan
"Yaudah Ma Aku keatas dulu mau istirahat," ujar Dilan yang berlalu naik lift menuju lantai karena kamar Dilan ada di lantai dua
Emily pun hanya bisa menggelengkan melihat Putra yang begitu dingin
Sampai nya di lantai dua ,Dilan pun masuk kedalam kamar dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang sudah lengket dengan keringat
Beberapa menit kemudian, Dilan pun kaluar dari kamar mandi sudah menggunakan piyama tidur nya, setelah itu Dilan pun menuju kasur dan langsung merebahkan tubuhnya, tidak lama kemudian Dilan pun tertidur pulas
Disisi lain Sophia sudah di pindah kan di kamar VIP dengan kondisi nya yang masih belum sadar dari pingsan nya
Bersambung.
"Pagi pun tiba ,Dilan pun sudah rapi dengan pakaian kantor nya , Dilan pun keluar dari kamar turun menuju meja makan untuk sarapan pagi sebelum beraktivitas, sampai nya di meja makan sudah ada Orang tua nya yang sedang sarapan juga, dan Dilan pun duduk di samping Papa nya
"pagi Pa ,pagi Ma ," ujar Dilan
"pagi jugak ,"ujar Emily dan Lucas bersamaan
"Kamu gak kerumah sakit hari ini ,?Taya Lucas sambil meminum kopi nya
"hmm , jawab Dilan sambil menganggukan kepalanya
Beberapa menit kemudian mereka selesai dengan sarapan pagi nya Dilan dan Lucas pun keluar untuk menuju mobil masing masing
Diperjalanan Dilan pun mendapat notif panggilan dari Sahabatnya yang ada dirumah sakit
(_hallo ada apa Lo telpon Gue ," ujar Dilan
(_Gue mau bilang kalau hari ini ada Pasien yang harus Lo periksa,"ujar Kelvin di sebrang telpon
(_hmmm Gue datang sekarang ini lagi dijalan ,"jawab Dilan
(_yaudah buruan ,"ujar Kelvin
(_hmmm,ujar Dilan yang mematikan telpon nya
setelah itu Dilan pun memajukan mobil dg sedikit kencang menuju rumah sakit
Beberapa menit mengemudi Dilan pun sampai di rumah sakit , Dilan memarkirkan mobilnya diparkiran khusus untuk Dokter dan staf lainnya , setelah mobil terparkir benar Dilan pun keluar dari mobil dan berjalan menuju ruang kerjanya
Sampai nya di ruang kerja Dilan pun membuka jas kantor dan Mengantikan dengan jas rumah sakit , setelah selesai Dilan pun keluar dan menuju ruang Pasien nya sampai nya di ruang Pasien Dilan pun masuk kedalam
"permisi," ujar Dilan yang berjalan menuju ranjang Sophia
Ya Pasien Dilan kali ini adalah Sophia yang sudah terbangun dari pingsan nya
Saat Dilan hendak mendekat Sophia pun langsung berteriak
" Berhenti jangan mendekat," teriak Sophia sekalian dengan tangis Sophia yang langsung pecah
"Sayang Kamu kenapa ini Dokter yang mau periksa Kamu ," ujar Layla yang memeluk putri nya
"Sophia tidak mau di periksa ,Dia pasti orang jahat Mama hiks hiks ," ujar Sophia dengan gemetar
"maaf kan Putri saya ya dia emang kek gini Dia gak biasa sama Orang lain jadi Dia takut ," ujar Wilson
"tidak apa apa ini emang sudah tugas Saya ," ujar Dilan yang perlahan mendekati Sophia
"jangan mendekat Mama, Papa hiks hiks ,teriak Sophia
Dilan pun memegang tangan Sophia dan mengecek nadi Sophia
"lepaskan Sophia Kamu pasti Orang jahat hiks hiks , jagang sakiti Sophia hiks ,"Ujar Sophia yang mencoba melepaskan tangan nya dari Dilan tapi tak bisa
"Saya tidak mungkin menyakiti mu ," ujar Dilan yang melepaskan tangan Sophia
"benarkah hiks ,?Taya Sophia
"hmmm ," jawab Dilan yang mencatat penyakit Sophia
"apa yang terjadi sama Putria saya ,? Taya Wilson kepada Dilan
"Putri anda terkana depresi,atau trauma psikologis ,"ujar Dilan yang memperlihat kan cacatan penyakit Sophia
"apa saya boleh berbicara dengan Dokter ," Taya Wilson
"tentu ," jawab Dilan
Mereka pun keluar dari dalam ruangan,dan menuju ruang kerja Dilan , sampai nya disana Mereka pun masuk kedalam ruangan kerja Dilan
"jadi gini Dokter putri saya pernah di bully saat Dia masih sekolah SMP sama anak tentang saya , jadi karena itu Dia trauma kalau bertemu sama seseOrang
"jadi gimana apakah Dokter mau merawat Putri Saya , Saya akan kasih beberapa pun harga tapi buat lah Putri Saya bisa terlepas dari trauma tersebut ," ujar Wilson
" memulihkan trauma itu bukan lah hal yang mudah tapi , Saya akan mencobanya pelan pelan ," ujar Dilan
"kalau begitu Saya permisi,"pamit Wilson
"hmmm,"jawab Dilan singkat
Disisi lain Lucas dan Emily yang baru tau kalau Sophia masuk rumah sakit mereka pun buru buru pergi menuju rumah sakit
Sampai nya disana Lucas dan Emily pun keluar dari mobil dan berjalan menuju keruangan VIP milik Sophia, sampai nya di depan pintu kamar Sophia Lucas dan Emily pun masuk kedalam dan terlihat Sophia yang sedang tidur
"loh Kalian kok kesini ,? Taya Layla kepada Lucas dan Emily
"Kami kesini ingin jenguk Putri Kalian tapi sampai nya disini Dia malah tidur, ujar Emily yang mengelus rambut Sophia
Emily memang sangat menyayangi Sophia seperti anak nya sendiri , karena memang ke inginan Emily memeliki anak Perempuan dan Laki Laki tapi Dia tidak bisa hamil lagi karena kecelakaan, jadi setiap kali iya melihat Sophia Dia ingin sekali menikah kan Sophia dengan Putra nya Dilan ,Namun Dia sadar dengan kondisi Penyakit Sophia yang sekarang
"Dia baru saja tidur ,setelah di periksa oleh Dokter ," ujar Wilson
"kata Dokter penyakit Sophia gimana apakah ada pemulihan atau makin parah ," Taya Emily kerena Dia sudah tau kalau Sophia pernah terkena pembullyan saat masih sekolah
" kondisi Sophia makin parah tapi Saya ,sudah suruh satu Dokter buat obati trauma Sophia , jadi Dia akan menjadi Dokter pribadi buat Sophia sampai Sophia pulih ," Ujar Wilson
"Dokter nya Laki Laki atau Perempuan ,"? Taya Lucas
"Dokter nya Laki Laki , kalau gak salah Dokter psikiater nama nya Dokter Dilan ,"jawab Wilson Kepada Lucas
Lucas pun teringat dengan Putra ya yang bekerja sebagai Dokter psikiater
"Ma bukannya Dilan juga jadi Dokter psikiater,? Taya Lucas kepada Emily
"benar Pa ,mungkin saja yang ngerawat Sophia adalah Dilan ," jawab Emily
"coba nanti kita taya sama Dilan ," Ujar Emily
"bukan nya Putra Kalian jadi CEO di perusahaan Wiliam grup ,? Taya Wilson
"iya Dia sekarang juga menjadi seorang Dokter psikiater di rumah sakit ini ," jawab Lucas
"hmm mungkin saja benar kalau yang Saya temui tadi memang Putra Kalian karena Saya jugak gak kenal lagi sama Putra Kalian kerena udah lama gak bertemu ,"ujar Wilson
"mungkin ,"ujar Lucas
"setelah itu Mereka pun mengobrol ngobrol Santai hingga kini jam sudah menunjukkan pukul 8 malam , Lucas dan Emily pun pamit pulang, hingga kini Sophia pun terbangun dari tidur, memanggil mama nya
"Mama Sophia lapar ,"ujar Sophia
"hhhhhh Putri Mama ternyata lapar , Kamu sih tidur lama tadi Tante Emily dan Paman Lucas datang kesini mau jenguk Kamu tapi Kamu tidur ," ujar Layla sambil menyuapi makanan untuk Sophia
Wilson pun masuk sehabis mengantar kan Emily dan Lucas pulang , setelah Wilson masuk iya pun mendekati ranjang tidur putri lalu iya pun berkata
"Sophia mulai besok Kamu harus di rawat sama Dokter Dilan yang tadi siang periksa Kamu ," Ujar Wilson
"Sophia tidak mau dirawat sama Dokter itu Papa," ujar Sophia
Bersambung.
"Gak ada alasan Kamu tidak mau Sophia , Kamu harus ada perawatan khusus ,biar Kamu bisa sembuh dari trauma Kamu ," ujar Wilson
"Tapi Papa Sophia takut hiks ,Sophia tidak mau ," tangis Sophia
"Sayang kamu harus mau ini jugak untuk kebaikan Kamu , denger ya cakap Papa ,"ujar Layla yang menenangkan putri nya
"Papa sama Mama jahat , hiks Papa pasti gak mau puya anak seperti Sophia hiks,"ujar Sophia yang turun dari ranjangnya dan menuju pintu
Sampai nya didepan pintu baru saja Sophia ingin membuka kan pintu tapi malah dibuka oleh Dilan yang mengantarkan obat untuk Sophia
"kenapa dengan mu gadis kecil ,? Taya Dilan kepada Sophia yang berdiri di depan nya
"Kamu Orang jahat Sophia tidak mau sama Kamu hiks ," ujar Sophia yang keluar dari ruangan nya
Namun baru saja Sophia melangkah tangan nya langsung dicekal oleh Dilan dan membawa Sophia masuk kembali
"lepaskan Sophia hiks , kamu pasti orang jahat aku tidak mau bersama mu hiks ,! teriak Sophia yang mencoba melepaskan tangan kekar Dilan dari tangan nya
Dilan pun membawa Sophia keatas ranjang kemudian mengikat tangan Sophia menggunakan dasi nya , sampai Sophia pun terdiam
"hiks lepaskan Sophia , Sophia tidak mau hiks Kamu mau Sakit tin Sophia hiks ," ujar Sophia
"Sophia kamu tenang dulu , Dia tidak mungkin sakit tin Kamu ," ujar Layla yang langsung memeluk Putria sambil mengelus rambut Putria nya agar Sophia merasa tenang
Dilan pun menyuntikan cairan penenang dan penidur di dalam silang infus milik Sophia agar Sophia cepat tertidur dan tidak memberontak lagi
Sophia pun sudah mulai tenang dan meta nya sudah mulai terpejam menikmati ulu San lembut dari mama nya
Tidak lama kemudian Sophia pun tertidur pulas Layla pun menidurkan Putrinya dengan baik kemudian menyelimuti nya dengan benar
"kalau begitu Saya permisi dulu ," pamit Dilan yang keluar dari ruangan nya , berjalan menuju ruang kerjanya, sampai nya di ruang kerjanya Dilan pun Mengantikan jas nya dengan jas kantor , dan keluar dari ruang kerjanya berjalan menuju parkiran mobil untuk pulang
Disisi lain Lucas dan Emily sedang duduk di ruang makan sambil menunggu putra nya pulang , karena tadi Dilan sudah mengabari Kalau malam ini dia akan pulang tidak jadi menginap di apartemen nya , tidak lama kemudian Dilan pun sampai di rumah nya dan keluar dari mobil masuk kedalam rumah berjalan menuju ruang makan
"malam Pa Ma ," ujar Dilan yang kemudian duduk di samping Papa nya
"malam jugak Sayang ,"jawab Lucas dan Emily bersamaan
"Dilan ada yang mau Papa tanyakan sama Kamu ," ujar Lucas
"emang nya Papa mau Nayak apa ,? Taya Dilan
"Kamu puya Pasien bernama Sophia Aurora Wijaya," ? Taya Lucas balik
"puya dia Putri dari keluarga Wijaya," jawab Dilan
"dia itu anak teman Papa kamu harus jangan Dia Dilan ," Ujar Lucas
"jadi Dia anak paman Wilson dong Pa ," ujar Dilan terkejut dengan perkataan papa nya
"benar kamu harus bisa sembuh hin trauma yang ada di Putri Wilson ," ujar Lucas
"semoga aja Pa karena penyakit yang Sophia alami itu gak mudah untuk di sembuh hin ," ujar Dilan yang kemudian teringat betapa sedih nya Sophia dengan trauma nya
pagi yang cerah Sophia pun terbangun dari tidur nya , dia pun duduk sambil melamun dengan kejadian semalam , Sophia pun bingung apakah Dia harus mau atau tidak
Lama Sophia melamun, Layla pun datang sambil membawa makanan buat Sophia , kenapa tidak ada Wilson , Wilson sudah pulang sejak Sebuh tadi karena Dia ada meeting pagi di kantor nya jadi hanya ada Sophia dan Layla saja
"kenapa melamun Sayang ," ujar Layla yang mengelus rambut Sophia
"Mama Sophia mau dirawat sama Dokter itu ," Ujar Sophia
"jangan dipaksa Sayang ," ujar Layla
"gak ma Sophia gak memaksa kan diri kok ,"ujar Sophia
"bagus kalau gitu nanti Mama kasih tau Papa Kamu," ujar Layla yang kemudian duduk dan menyuapi Putri nya makan
Sophia pun makan begitu lahap karena Dia pengen cepat sembuh , karena Sophia begitu tidak suka dengan bau rumah sakit , setelah beberapa menit kemudian Sophia pun selesai dengan makan nya ,dan tak lama kemudian Dilan pun masuk sambil membawa air infus yang di bawakan Suster di belakang Dilan
"gimana dengan keadaan Kamu gadis kecil ,? Taya Dilan sambil memeriksa detak jantung Sophia
"baik Dokter, kapan bisa saya pulang Dokter ,? Taya Sophia sambil menatap Dilan dengan mata nya yang begitu imut
Dilan pun dibikin tidak aman sama tatap Sophia yang begitu mendalam
"nanti siang Kamu udah boleh pulang ,"ujar Dilan sambil memberikan obat tambahan kepada Sophia
"yeeeee akhirnya Sophia bisa bebas dari rumah yang bau obat ini Ma ,"ujar Sophia kesenangan
"boleh kah Saya bertanya kepada Dokter,?Taya Layla kepada Dilan
"tentu emang Tante mau nayak apa ," jawab Dilan
"apakah benar kamu putra Lucas Wiliam ,? Taya Layla
"iya benar , dan anda Tante Emily dan Paman Wilson kan ,"ujar Dilan
"benar darimana kamu tahu , Kamu sudah besar nya Tante aja gak bisa ingat wajah Kamu, dulu sama sekarang sangat berbeda ,"ujar Emily
"waktu pertama berjumpa Aku belum tau kalau itu Tante sama Paman , tapi semalam Mama sama Papa kasih tau kalau Pasian ku adalah anak Tante , jadi Aku ku baru tahu ," bari tahu ,Dilan
"Mama berarti Dokter Dilan anak Paman Lucas nya ,? Taya Sophia yang bingung dengan pembicara Mereka
"iya Sayang ini Dokter Dilan yang akan merawat Kamu ," jawab Layla kepada Putrinya
Sophia pun menatap Dilan begitu dalam , dan lagi lagi pandangan Mereka bertemu , bikin jantung Dilan selalu tidak aman ketika bertatap dengan Sophia
"Saya mau dirawat sama Dokter, tapi dengan satu syarat, Dokter jangan sakiti Sophia apalagi bentak Sophia Janji ,"ujar Sophia dengan mata yang berkaca-kaca sambil menjulurkan jari kelingking nya kepada Dilan
"tenang saja gadis kecil , Saya akan ber janji sama Kamu , saya tidak akan begitu kecuali kalau Kamu bandel saya akan suntik kamu dengar," ujar Dilan yang membalas uluran jari kelingking Sophia dengan jari kelingking nya
"Oky , Sophia tidak akan bandel ,"ujar Sophia yang tersenyum manis
Dilan pun terpukau melihat senyuman manis dari bibir Sophia
"kalau gitu Saya permisi dulu ,"pamit Dilan
"kok buru buru banget ,? Taya Layla kepada Dilan
"saya ada meeting nanti siang jadi saya buru buru mau kesana ," jawab Dilan
"saya pergi dulu mari Tan ," ujar Dilan
Bersambung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!