SUBMISSIVE! Lookism
CAST
𝐆×𝐁, 𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭, 𝐕𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐇𝐚𝐫𝐬𝐡 𝐖𝐨𝐫𝐝, 𝐍𝐓𝐑, 𝐍𝐟𝐬𝐰!
• Dark romance, kekerasan, obat-obatan, perselingkuhan, Club malam, narkotika, pembunuhan, tindakan impulsif, dan adegan disturbing lainnya. •
Yang tidak kuat silakan pergi, jangan pura-pura buta dengan peringatan sejelas itu.
Lee [Name]
Sayang, bukankah kita telah mengikat janji suci?
Lee [Name]
Mengapa kau mengingkarinya~?
Kang Dagyeom
A-aku... minta maaf, [Name]
Lee [Name]
Maaf, apa kau tahu apa kesalahanmu?
Kang Dagyeom
A... aku-ARGHHHHH
Lee [Name]
Legenda katanya? Apa legenda meraung seperti itu di hadapan perempuan?
Lee [Name]
Kau mengecewakan, DG.
Choi [Name]
Usia : 24 tahun
Gen : ???
Afiliasi : ???
Kang Dagyeom / Lee Jihoon
Usia : 26 tahun
Gen : 1
Afiliasi : legenda, 10 jenius, jenius dalam segala bidang, raja generasi 1, puncak, idol k-pop, CEO PTJ entertainment
Dalam palung kalbu yang kelam, di mana kebencian dan keegoisan bersemayam, mereka melebur menjadi satu kesatuan yang pekat. Bagai lumpur yang mengotori mata air, ia membutakan pandangan, mengaburkan segala yang tampak. Ia menggerogoti kejernihan, mengotori beningnya nurani. Ia adalah riak yang tak henti bergelora, ditiup angin nafsu duniawi, dan dahsyatnya tak terperi, sulit untuk ditenangkan kembali.
Ketika nalar dan logika terjerat dalam belenggu hasrat, saat itulah sang pujangga kehilangan kemampuan untuk menorehkan tinta keindahan. Kata-kata terbungkam, ide-ide menguap, dan puisi tak lagi mampu lahir dari jiwa yang terbelenggu. Degup jantung yang semula berdebar karena cinta, kini berubah menjadi gelisah dan nestapa. Setiap detak adalah jeritan kesedihan, setiap irama adalah ratapan pilu. Di saat itulah, kesadaran menyergap, bahwa hanya neraka yang menanti di penghujung cerita.
Bahkan para tabib dengan segala kepandaiannya, tak mampu menyembuhkan penyakit yang menggerogoti jiwa ini. Penyakit yang tak kasat mata, namun dampaknya begitu nyata. Tetapi, di tengah kegelapan yang pekat, keburukan dan teriakan itu berubah menjadi desahan cinta yang begitu bergelora.
Sang Raja, dengan kharismanya yang paripurna, memancarkan cahaya keagungan. Ia adalah simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan ketakutan. Sementara itu, sang Ratu, dengan ketetapannya yang agung, menjadi teladan kesetiaan, cinta, dan pengorbanan. Keduanya adalah dua sisi mata uang yang sama, saling melengkapi, saling menguatkan.
Namun, manakah yang paling bersinar? Pertanyaan ini menggema dalam keheningan, mengajak kita merenung. Apakah cahaya Raja yang benderang, ataukah keteguhan Ratu yang tak tergoyahkan? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana kita memaknai cinta, pengorbanan, dan keagungan dalam diri kita masing-masing.
Kata mereka konflik dalam pasangan akan membuat hubungan semakin harmoni?
Tapi, mengapa pasangan ini justru semakin terjerumus ke dalam penderitaan dan kehancuran?
01 – CHEATING
Di dunia ini, yang namanya perselingkuhan tentu tidak dibenarkan.
Lantas mengapa masih ada saja orang yang berselingkuh padahal tahu konsekuensi yang mungkin didapatkan dari perbuatan dosa itu?
Entahlah... mungkin akal pikiran mereka telah mati karena nafsu semata?
Bahkan sang jenius yang namanya dipuja di mana-mana pun tak luput dari yang namanya kekurangan.
Kang Dagyeom–atau Lee Jihoon. Dua nama yang berbeda dan dikenal dengan cara yang berbeda.
Keduanya sungguh hina, karena nama itu berasal dari orang yang sama.
Memang ya, pada dasarnya yang namanya iblis itu tidak bisa berubah jadi malaikat.
Lee [Name]
Presdir Yoo, apa anda yakin menolak tanpa melihat proposal yang saya berikan?
Yoojin
Maaf sekali lagi, Nona Lee.
Yoojin
Saya hanya tidak ingin mengambil risiko.
Lee [Name]
Ini melukai harga diri saya, Presdir Yoo.
Lee [Name]
Padahal saya juga pastinya tidak mengharapkan hal-hal yang Anda khawatirkan itu.
Lee [Name]
Saya tanya sekali lagi, apa Anda yakin dengan keputusan Anda?
Lee [Name]
Jika Anda lupa, saya adalah salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan induk.
Yoojin
Saya tahu itu dengan pasti, Nona.
Yoojin
Jika Anda berkenan, biar saya saja yang mengajukan proposal.
Yoojin
Saya yakin ini seratus kali lebih baik daripada yang Anda tawarkan.
Yoojin
Untuk kedua belah pihak, tentunya.
Lee [Name]
Mengapa Anda yakin? Padahal Presdir Yoo belum melihat proposalnya?
Yoojin
Apa Anda masih perlu jawaban?^^
Lee [Name]
Tentu saja, bodohnya aku.
Lee [Name]
Maaf meragukanmu, Genius Opportunity.
*mendekat
Lee [Name]
Tapi, kau tahu kan konsekuensinya jika memberatkan salah satu pihak, Yoojin.
Kamu berdiri dan memegang sandaran kursi milik Yoojin dan membisikkan kata itu padanya.
Yoojin
Saya paham, Nona [Name].
Lee [Name]
Hehe~ bagus sekali.
Lee [Name]
Karena saya sibuk malam ini, saya permisi dulu ya, Presdir Yoo~
Yoojin
Biar saya antarkan, Nona.
Yoojin
Bagaimanapun Anda adalah VVIP kami yang berharga.
Choi [Name] atau Lee [Name], adalah putri tunggal keluarga Choi. Salah satu keluarga konglomerat terbesar di Korea dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Hong.
Orang tuamu sudah meninggal akibat suatu insiden di generasi satu. Dan sekarang kamulah yang mengurus semuanya sendiri.
Ada banyak hal yang telah kamu lalui semasa di generasi satu.
Sebagai pewaris, tentu jalanmu tak mudah. Sejak kecil kamu menjalani pendidikan ketat di negeri paman Sam. USA. Setelah kembali ke Korea kamu mendapat kabar bahwa kedua orang tuamu sudah terbunuh dan perusahaan di ambang kehancuran.
Tapi, berkat kejeniusan mu dan uluran tangan dari keluarga Hong serta Chairman Ilhae, perusahaan itu bertahan dan menjadi big three di Korea. Hampir sejajar dengan HNH Group dan H Group.
Ada banyak rahasia yang tidak diangkat ke layar lebar, di balik keberhasilan mu ada kegelapan yang menyertai.
HNH Group mendapatkan modal usaha dalam waktu singkat karena mengeksploitasi anak di bawah umur. Kamu tahu itu semua, namun kamu lebih memilih diam. Setidaknya untuk sekarang.
Kamu sebenarnya di pihak netral, bagaimanapun juga kamu hanya bekerjasama dengan Ilhae atau Yoojin dan tidak langsung berkaitan dengan HNH Group karena belakangan ini sepertinya HNH Group akan melakukan pembersihan.
Oh iya, dan salah satu alasan terbesar kamu mengikuti Ilhae karena belahan jiwamu, Lee Jihoon atau yang dikenal sekarang sebagai Kang Dagyeom.
Jika kalian bertanya apa korelasinya? Ada banyak hal yang memperkuat alasan itu.
Kamu jatuh hati dengan Lee Jihoon, dan menjadi salah satu orang yang bisa menyaingi kegilaan nya.
Setelah kalian menikah, kamu telah resmi menjadi jenius ke sepuluh Choi Dongsoo walaupun awalnya kamu tak sudi jadi anjingnya.
Tapi, bukan fl namanya jika tidak bersama ml nya.
Back to story–kamu sedang menyetir mobil Lamborghini aventador sambil menumpukan kepala pada satu tangan.
Lee [Name]
Oppa kenapa belum balas pesanku, ya?
Lee [Name]
Padahal sudah sejak jam 5 sore.
Lee [Name]
Aku kangen dia...
Kamu menepuk-nepuk setir mobil karena frustasi, namun tetap berfokus pada jalanan.
Lee [Name]
Padahal dia belum menemuiku sejak world tour, haah...
Lee [Name]
Padahal dia CEO nya... kenapa sih ga langsung istirahat aja habis world Tour.
Lee [Name]
Ah, sepertinya Aku butuh alkohol.
Lee [Name]
Kira-kira siapa ya yang mau menemaniku minum.
Lee [Name]
Oh iya... dua orang itu saja.
Setelah mengontak 'mereka' kamu langsung melajukan mobil ke sebuah klub.
Klub itu dekat dengan Ilhae jadi tak butuh waktu lama bagimu untuk sampai ke sana.
Lee [Name]
Ternyata kalian ontime
Kim Jungoo
Haloo, [Name]-chan~
Lee [Name]
Hentikan panggilan menggelikan itu.
Park Jonggun
Kebetulan kami memang sedang bertugas di sini.
Lee [Name]
Oh, terus bagaimana dengan Kristal?
Park Jonggun
Entahlah, aku tidak mengawalnya hari ini.
Lee [Name]
Wahaha, bagus ayo temani aku minum.
Park Jonggun
Memangnya DG sudah memperbolehkan?
Kim Jungoo
Aku ga rela ya dipukulin ama dia!
Lee [Name]
Ga akan kok, paling dia lagi istirahat di rumah.
Lee [Name]
Sejak tadi dia ga balas pesan dariku, mungkin dia lelah.
Kim Jungoo
Owhh, iyakah???
Kim Jungoo
Kasian [Name]-ku, siap menerima curhatan [Name]-chan 24 jam, asalkan digaji.
Kim Jungoo
Ini namanya realistis.
Park Jonggun
Hentikan kalian berdua.
Lee [Name]
Huftt... yaudah silakan ambil Aku yang traktir!
Lee [Name]
Persetan dengan Kang Dagyeom! Aku ingin berpesta.
Park Jonggun
Kau sudah duluan ya?
Kim Jungoo
Biarkan, memang begitu.
Kim Jungoo
Kasian, mana masih muda.
Lee [Name]
Hei, jangan banyak omong.
Lee [Name]
Pesan saja sepuas kalian.
Lee [Name]
Bagaimana kalau kita main arcade setelahnya?
Kim Jungoo
Aku... Wiski saja.
Lee [Name]
Hehe~ aku mau Vodka.
Park Jonggun
Jangan yang terlalu berat, nanti DG marah.
Lee [Name]
Duh... berisik ah, aku lagi bete nih.
Kim Jungoo
Omong-omong tentang DG, bukankah itu dia?
*menunjuk seseorang
"Saat itu, untuk pertama kalinya."
"Aku merasakan perasaan yang asing..."
Matamu beralih untuk melihat apa yang ditunjuk Jungoo, dan alangkah terkejutnya dirimu mendapati pria yang sudah menjadi belahan jiwamu terlihat merangkul pinggang wanita lain.
Di tempat seperti ini? Merangkul seorang wanita? Sambil tersenyum?
Ah. Bukankah dia pernah bilang senyumnya hanya untukmu?
Dengan langkah tergesa-gesa kamu menghampiri pria yang nampak familiar itu.
Deru napasmu kian berat setiap langkahnya. Dan akhirnya kamu berada di depannya.
Tidak salah lagi, dia adalah Kang Dagyeom. Seseorang yang menjadi alasan kamu berdiri di tempat ini.
Lee [Name]
Ya! Kenapa kau ada di sini?
Kang Dagyeom
[Name]... seharusnya aku yang bertanya begitu.
Lu Xi cheng
Apa ini DG? Kenapa dia bisa ada di sini?
Kang Dagyeom
Sstt... kau pergilah dulu-
Lee [Name]
Kang Dagyeom, tidak sopan jika menatap ke arah lain saat seseorang sedang berbicara denganmu...
Kang Dagyeom
[Name], hentikan!
Kang Dagyeom
Jangan meninggikan suara di tempat umum. Kumohon.
Lee [Name]
Kenapa? Kau takut trending di Naver ya?
Lee [Name]
Lalu haters mu menjual informasi ini untuk menjatuhkanmu, astaga kau jadi gila popularitas ya, Kang Dagyeom?
Kang Dagyeom
Bukan begitu, aku hanya...
DG menghentikan kata-katanya, dia menunduk, menatapmu sendu dengan bibir terkatup.
Kang Dagyeom
Kau terlihat menyedihkan, [Name].
Kang Dagyeom
Kenapa kau berekspresi seperti itu hanya karena ini?
Kang Dagyeom
Kau hanya percaya yang dilihat oleh matamu dan didengar oleh telingamu.
Lee [Name]
Lalu? Aku harus percaya pada siapa? Kau?
Lee [Name]
Ya! Jawab aku Kang Dagyeom!
"... perasaan yang menghancurkanku dalam sekejap."
02 – PUNISHMENT
Mental orang yang menjadi korban perselingkuhan seringkali menjadi tidak stabil.
Efek psikologisnya setara dengan PTSD seorang prajurit perang dalam masa terburuknya.
Lee [Name]
... ikut aku sekarang.
Kim Jungoo
Apa ini karena aku?
Park Jonggun
Sudah, diam saja jangan ikut campur.
Lee [Name]
Kang Dagyeom, mau kuberi tahu nasibmu selanjutnya?
Lee [Name]
Kau akan ikut denganku, duduk di kursi penumpang dalam mobilku sambil tertunduk menyesal.
Kang Dagyeom
Kau bercanda?
Lee [Name]
Kenapa? Apa kau merasa terhina sekarang?
Lee [Name]
Jangan buru-buru membuat kesimpulan, aku tidak selemah yang kau pikirkan.
Dengan serangan tak terlihat, kamu memukul tengkuk DG dengan satu tangan.
Tenagamu kuat nya bukan main, hingga pria itu mengaduh kesakitan.
Barangkali DG lupa tentang statusmu. Jika dia adalah raja generasi satu maka kamu adalah ratunya. Seseorang yang menjadi mimpi buruk bagi generasi satu, pasalnya kamu mirip dengan DG versi perempuan.
Tidak hanya memukul, kamu juga menempelkan narkotika di lehernya untuk melemahkan DG.
Lee [Name]
Pegang tanganku, sayang. Biarkan aku menuntunmu.
DG tidak menanggapi mu tapi dia mengulurkan tangannya dan menyeka air matamu dengan lembut.
Kang Dagyeom
Jangan menangis, aku akan ikut denganmu.
Setelahnya, tangan DG turun dan menggenggam erat tanganmu. Jari-jarinya tertaut di jarimu.
Kim Jungoo
Sudah begitu saja? Apa mereka baikan semudah itu?
Lee [Name]
Maaf ya, Jonggun, Jungoo. Aku pulang duluan, bayar saja dengan ini.
*melemparkan black card
Kim Jungoo
Anjir, ga ada harganya dirinya ini kartu dilempar-lempar.
*menangkapnya
Park Jonggun
Kembalikan itu nanti.
Saat ini, seperti yang kamu katakan tadi. Kamu mengemudikan mobilmu dengan DG yang duduk di sampingmu dalam keadaan tertunduk lemah.
Narkotika tadi mulai terasa efeknya, tak peduli sesempurna apapun Kang Dagyeom. Dia tidak akan bisa menahan sensasi mual yang diakibatkan Fentanyl itu.
Darimana kamu mendapatkannya? Tentu saja dari Ilhae, jangan lupa bahwa kamu adalah VVIP Ilhae.
Kang Dagyeom
[Name]... kapan kita sampai?
Lee [Name]
Kita sudah sampai, Hoonie.
*menyeringai
Ucapanmu bukanlah kebohongan, mobilmu terhenti sebentar di depan penthouse yang megah milikmu sendiri. Tapi setelah pintu gerbang yang kokoh itu terbuka dengan segera kamu memikirkan mobilmu di garasi yang terletak tak jauh dari gerbang.
Kamu keluar dari mobil dengan DG yang mengekor di belakang. Dia menggenggam ujung kemeja yang kamu kenakan sambil terus menunduk.
Kang Dagyeom
[Name], aku pusing.
Kamu tidak menanggapi berapa kalipun DG merengek. Hingga akhirnya kalian sampai di salah satu kamar dalam rumah besar itu.
Kamu berdiam diri, kemudian berbalik untuk melihat DG. Ah, dia imut sekali.
Membuatmu tanpa sadar menyunggingkan bibirmu, dengan kasar kamu menarik tangannya yang memegang pakaianmu lalu mendorongnya ke ranjang yang tersedia.
Lee [Name]
Dagyeom-ah, kau tahu aku sangat mencintaimu, kan?
Kang Dagyeom
Iya... aku tahu itu.
Lee [Name]
Kalau begitu, minta maaf lah padaku dengan benar.
Lee [Name]
Sebagai kekasihmu, izinkan aku mengambil hak sebagai pemilik tubuhmu.
Kang Dagyeom
Lakukan apapun, [Name]. Aku sudah tak kuat lagi.
*menarik tengkukmu dan menjilat telingamu.
Lee [Name]
Hmm~ segitunya ingin memelukku ya?
Lee [Name]
Kang Dagyeom, kau punya ketahanan yang hebat. Haruskah aku memanggilmu Lee Jihoon sekarang?
Kang Dagyeom
Unghhh~ [Name], aku tak bisa melihat wajahmu.
Lee [Name]
Kang Dagyeom adalah milik fansmu, tapi Lee Jihoon benar-benar hanya milikku saja.
Lee [Name]
Camkan itu baik-baik.
Kang Dagyeom
Aku mengerti.
Kang Dagyeom
[Name] aku benar-benar pusing...
Kang Dagyeom
Jangan lepaskan aku.
Lee [Name]
Cih, beraninya kau bilang begitu setelah bermesraan dengan wanita lain.
Lee [Name]
Lee Jihoon, apa kau sudah siap dengan hukumannya?
Lee [Name]
Bukankah setelah melakukan dosa kau harus menebusnya?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!