NovelToon NovelToon

Pernikahan Didalam Pernikahan

Dari Kapan Mas?

"Jelaskan ini apaan Mas!!Siapa Clara itu?kenapa dia mengirim pesan seperti itu sama kamu?",teriak Alena saat suaminya keluar dari kamar mandi.

Bagaskara merebut ponsel ditangan istrinya dengan kencang,sampai meninggalkan bekas luka kecil ditangan Alena.

"Lancang kamu Alena!aku sudah bilang sama kamu,jangan sentuh ponsel milikku!!karena itu privasiku",jawab Bagaskara dengan wajah marahnya mencoba memutar balikkan kesalahannya.

"Kita suami istri Mas...,aku berhak tau apa yang kamu lakuin diluar sana,apalagi kita jarang ketemu Mas,cepat jelaskan siapa Clara itu?kenapa dia kangen sama kamu Mas...?Ayo jawab pertanyaanku Mas...",teriak Alena sekali lagi dengan suara yang lebih tinggi.

Bagaskara menyeret Alena masuk kedalam kamarnya karena takut jika kemarahannya terdengar sampai ketetanggga.

Alena duduk berhadapan dengan suaminya yang terlihat sangat marah.Suasana hening terjadi saat keduanya sama-sama mencoba menetralkan emosinya masing-masing.

"Clara itu istriku diluar kota,kita telah menikah siri selama 2 tahun",jawab Bagaskara dengan mulut ringannya.

PLAKKKK

PLAKKKK

Kemarahan tak dapat dihindari oleh Alena saat suaminya dengan gampangnya mengatakan bahwa dirinya telah menikah lagi.

"Kurang ajar kamu Mas!!aku disini kamu jadiin Babu untuk ibumu dan aku mencukupi kehidupanku sendiri karena uang yang kamu berikan hanya cukup untuk membeli keperluan dan obat Ibumu,ternyata kamu diluar sana enak-enakan telah menikah siri,Kejam kamu Mas!!!bahkan setelah dua tahun aku baru tau,gila kamu Mas ..,mulai saat ini kita bercerai!!",ucap Alena dengan dada bergemuruh seakan semua perasaan hadir secara bersamaan.

"Ini karena aku tidak bisa hidup sendirian diluar sana Alena!aku kesepian,aku ingin kehangatan dan aku juga butuh orang untuk menyalurkan hasratku,kalau aku harus menunggu pulang kerumah ini,aku tidak kuat menahannya dan aku juga tidak mau jajan sembarangan diluaran sana,itulah mengapa aku nikah siri,tolonglah Alena ..,selama 2 tahun ini hubungan kita juga baik-baik aja,jadi udahlah anggap aja tidak ada masalah apapun".

Alena yang geram dengan jawaban suaminya,emosi kembali merasuki tubuhnya.

"PRANGGGGGG"

Alena melemparkan gelas yang ada didekatnya.

"Keterlaluan kamu Mas!!Kamu anggap aku apa Mas?aku disini pagi-pagi harus bangun mengurus rumah dan mengurus Ibumu sebelum aku berangkat kerja,bahkan tak jarang aku melupakan sarapan pagiku hanya karena kesibukanku yang tak ada habisnya,hari libur aja aku gunakan untuk membawa Ibumu keRumah Sakit untuk kontrol atau Fisioterapi,bahkan kamu yang anak kandungnya tak melakukan itu untuk Ibumu,kamu jahat Mas,kamu jahat!!!'.

"Aku bahkan sering menangis dan kelelahan seorang diri tanpa kamu tau Mas,aku juga ingin menjadi istri yang selalu bersama suaminya,tapi apa yang kamu perbuat Mas?kamu menyakitiku Mas,kamu membuatku hancur seketika,ini bukan hanya tentang kamu menikah siri,tapi kamu juga menganggap rendah aku Mas...,Apa karena aku yatim piatu jadi kamu bisa semena-mena seperti ini?kamu bayar semua kebaikanku dengan penghianatan,kalau gitu Ayo kita bercerai Mas,urus Ibumu sendiri karena aku akan keluar dari rumah ini dan mengontrak diluar sana".ucap Alena dengan suara tegasnya.

Alena bergegas mengambil koper dari atas lemarinya dan memasukkan beberapa pakaian kerja yang masih layak pakai,serta kebutuhan lainnya yang dalam sekejap rapi.

"Silahkan urus Ibumu sendiri Mas,atau kalau perlu istri sirimu suruh kesini mengurusnya,karena aku jamin dia juga bakal nggak mau melakukan itu",

Bagaskara mendekati Alena,namun Alena terus menjaga jarak secara perlahan.

"Alena...,Clara tak mungkin bisa melakukan apa yang kamu suruh,karena dia kini sedang memiliki bayi yang berusia 3 bulan".

Jederrrrrrr,seperti Bom yang meledak dengan kencangnya,begitu juga dengan kebenaran yang baru terungkap setelah sekian lama.

Perlahan air mata Alena mulai turun dengan derasnya."Apa karena ini kamu tak memberiku nafkah Mas?Apa karena ini juga kamu jarang pulang beberapa bulan terakhir,aku nyerah Mas,aku nyerah dengan semua ini,silahkan kamu menjadikan Clara satu-satunya dihidupmu Mas,ini terlalu menyakitkan Mas...".

Alena perlahan menghapus air matanya dan keluar membawa kopernya,namun tiba-tiba dari kamar Ibu mertuanya suara benda jatuh terdengar dengan kerasnya.

PRANGGGG

Alena segera berlari dan mendapati Ibu mertuanya yang terjatuh dengan serpihan gelas berceceran dimana-mana.

"Ibu mau apa?Ibu mau minum?",tanya Alena sambil membantu Ibu mertuanya kembali duduk diranjang kasurnya.

Perasaan bersalah serta kasian hadir begitu saja dalam benak Alena saat melihat Ibu mertuanya yang menderita stroke terlihat sedih karena pertengkaran Alena dan juga Bagaskara.

Bagaskara yang melihatnya hanya terus mengoceh tanpa mau membantu Alena yang dengan penuh kehati-hatian membersihkan serpihan gelas yang berceceran dimana-mana.

"Alena...,luluhkan hatimu sebentar,Ibuku membutuhkanmu saat ini,tolong jangan pergi dari rumah ini,aku akan berusaha membawa Clara suatu saat nanti kerumah ini,tapi saat ini tolong disini sama Ibuku,karena aku harus kembali keluar kota untuk bekerja,aku juga berjanji akan lebih adil mulai saat ini,aku juga akan sering pulang menengok kalian",ucap Bagaskara dengan suara yang lebih rendah,namun tetap saja tak bisa membuat amarah dan rasa kecewa yang hadir dalam benak Alena akan hilang begitu saja.

Ibu mertuanya yang sudah kembali tiduran diranjang kasurnya,membuat Alena mengajak suaminya untuk berbicara serius.

"Kalau Mas akan kembali keluar kota saat ini juga,aku hanya ingin Ibumu bukan lagi aku yang mengurusnya,silahkan kamu membayar orang untuk mengurus Ibumu sendiri,karena aku akan bekerja dan mempercantik diriku sendiri,karena setelah Clara kerumah ini,aku yang akan keluar dengan sendirinya,dan satu lagi,mulai hari ini kita hanya hidup bersama karena status dan karena Ibumu yang hidup sendirian",ucap Alena dengan ketegasan disetiap kata-katanya.

"Baiklah Alena....,aku akan menuruti apa keinginanmu,asal kamu jangan pergi dari rumah ini,jujur aku masih mencintaimu Alena...,Aku menikah hanya karena ingin melampiaskan hasratku daripada aku harus jajan diluaran sama,aku tau ini menyakitkan,tapi semuanya sudah terjadi dan baik-baik saja selama ini,jadi tolong maafkan aku...",ucap Bagaskara pasrah.

Alena diam tapi hati dan pikirannya tidak bisa percaya begitu saja dengan suaminya,Ia bertekad untuk mencari tau sendiri apa sebenarnya yang terjadi.

Sedangkan Bagaskara bersorak bahagia didalam hatinya,Kini Ia akan menikmati pernikahannya dengan Clara tanpa harus bersembunyi-bunyi.

"Alena...Alena...,dasar wanita bodoh,emang enak aku jadiin Babu dirumah tangga kita sendiri,itu karena kamu yang tak bisa tampil modis,membuatku risih setiap ngeliat kamu yang nggak berubah dari dulu",gumam Bagaskara dengan senyum jahatnya.

Note :Hai Hai Hai....,kita ketemu lagi,jangan bosen-bosen ya sama ceritaku,karena aku masih terus belajar mencari topik Novel yang disukai pembaca.

Terimakasih yang sudah menyempatkan mampir

Selamat membaca!!!

Kembali ke Clara

"Gimana Mas...,kamu udah bilang tentang pernikahan kita sama istri bulukmu itu?kok bisa sih Mas dulu kamu menikah sama dia,dia bukan hanya terlihat kampungan,tapi dia juga bodoh ternyata,mau-mau aja ngurusin Ibumu yang udah mau mati itu",ucap Clara dengan wajah sinisnya,tapi Bagaskara hanya diam tak berkutik tanpa ingin membalasnya.

Bagaskara justru memeluk Clara dengan erat dan Clara tau itu apa artinya.

Clara balik mengalungkan tangannya pada leher suami tercintanya itu,setelah itu mereka larut dalam ciuman penuh kerinduan.

"Sayang....,aku kangen deh sama kamu,3 hari nggak ketemu rasanya seperti 1 tahun",ucap Bagaskara disela-sela ciuman yang semakin membakar gairah mereka.

Clara mengajak suaminya untuk masuk kedalam kamar."Malam ini aku milikmu sayang...,tubuhku sudah kangen dengan semua sentuhanmu yang selalu memabukkan itu",ucap Clara dengan suara yang terdengar sayu.

Bagas melepaskan pakaian yang dikenakannya secara cepat,Ia tak sabar melakukannya dengan istri sirinya itu yang selalu membuat candu.

Kabut gairah tak terhindarkan lagi oleh mereka saat mereka telah sama-sama tak mengenakan selembar kain pun.

Bagaskara mengambil kendali dalam percintaan panas mereka sampai membuat Clara kewalahan untuk mengimbanginya,bahkan Clara telah mengeluarkan cairan kenikmatannya berkali-kali saat suaminya belum sekalipun.

Clara yang tak ingin puas sendirian,mengambil kendali atas permainan percintaan panas mereka,sampai akhirnya suaminya terpuaskan dengan caranya.

"Sayang.....,kamu luar biasa deh,ini yang selalu aku cintai dari kamu,kamu selalu bisa menyenangkan aku dengan caramu",ucap Bagas kapada Clara yang telah beranjak dari kamar mereka.

Bagas yang masih berada dikasurnya merasa sangat bahagia,bagaimana tidak,Clara tidak hanya cantik tapi dia memiliki bentuk tubuh yang sangat indah walaupun sudah melahirkan.

"Senangnya jadi aku,punya istri tua buat jadi Babu Ibuku,punya istri muda buat pemuas nafsuku",gumam Bagas didalam hatinya.

Clara yang kini menggendong anaknya,tiba-tiba ponselnya berbunyi dan terlihat nama Ibunya menelponnya.

Clara terlihat lesu dan menghembuskan nafas panjangnya berkali-kali sebelum mengangkat telpon dari Ibunya.

"Halo Ma....",jawab Clara dengan suara yang lesu.

"Kenapa kamu belum kirim uang sama Mama!!Mau jadi anak durhaka kamu,hidup enak-enakan disitu dan nggak memikirkan orang tuamu disini,cepat kirimkan uang,karena Mama mau beli kebutuhan rumah,Ayahmu sakit-sakitan terus dan adikmu butuh uang buat kuliahnya,kirimkan Mama uang 10 juta sekarang!!".ucap Ibunya Clara dengan suara kerasnya.

Walaupun sudah keseringan mendengar Ibunya berbicara keras seperti itu dari Clara kecil,tapi tetap menyedihkan bagi Clara yang selalu mendengar Ibunya menghubunginya hanya karena ingin uangnya aja,padahal sebenarnya Ayahnya juga ada uang pensiunan dan memiliki kontrakan 10 pintu,tapi Clara selalu harus terus kirim uang dengan alasan kebutuhan.Clara yang sudah tidak bisa memendamnya lagi,memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang Ia rasakan selama ini.

"Ma...,Clara nggak bisa lagi kirim uang yang banyak sama Mama,karena Mas Bagas habis pulang ketempat Ibu dan istrinya,Clara juga mulai bulan ini akan stop kirim uang ke Mama,karena Clara banyak kebutuhan untuk Kenzi (anak laki-laki Clara dan Bagas),Mama tolong ngertiin Clara Ma,atau kalau Mama tetap butuh uang,kenapa nggak Laura aja yang suruh kerja Ma..,dia kan hanya tinggal wisuda aja,harusnya dia bisa cari kerjaan dari sekarang,karena Clara liat disosmednya Laura hanya nongkrong-nongkrong dicafe dan belanja-belanja terus,Tolong ngertiin Clara Ma...".

Ibunya yang dinasehatin panjang lebar justru membuat emosinya naik.

"Makanya kamu jangan bodoh jadi cewek!udah nikah siri dan punya anak tapi nggak bisa menyingkirkan istri pertamanya,percuma Mama sama Papa mendukung pernikahan kalian kalau ternyata Mama nggak dapet apa-apa,Mama nggak mau tau,pokoknya sekarang kirimkan uang berapapun yang kamu punya,karena Mama butuh uang itu segera,dan jangan lupa,jangan ikut campur urusan adikmu,karena Mama sama Papa hanya Mau dia nantinya bertemu lelaki kaya raya dan baik,bukan seperti kamu yang menyukai suami orang per.....!!".

Ibu Sita yang hampir keceplosan mengatakan rahasia besar milik Clara,langsung menutup mulutnya rapat-rapat,belum saatnya untuk Clara tau semuanya.

Clara lagi-lagi hanya bisa menghembuskan nafas panjangnya dan memilih mengakhiri telponannya.

IBu Sita disebrang sana langsung dideketin anak tersayangnya yang dari tadi menunggu kabar uang yang Mamanya minta kepada Kakaknya.

"Gimana Ma?Kak Clara mau ngirim uang 10 juta nya kan Ma?soalnya Laura butuh uang itu untuk perpisahan sama temen-temen Laura Ma...,lagian Kak Laura bodoh banget sih,Masa nikah sama suami orang,ya jelas ajalah duitnya dibagi-bagi gitu".

Ibu Sita memeluk anak tercintanya itu dan langsung mentransfer uang 10 juta kerekening anaknya.

"Mama kasih pakai uang Mama dulu ya,tapi inget!kamu harus benar-benar memakai uang itu dengan baik,karena itu uang berobat Ayahmu dan buat makan Mama,jadi berapa lama anak Mama mau liburan sama temen-temennya?",tanya Ibu Sita yang percaya begitu saja kepada anak tercintanya,padahal Laura tidak sebaik yang Ia kira.

Laura yang nggak suka karena menurutnya Mamanya terlalu bawel,langsung pergi begitu saja dan mendorong koper yang telah Ia siapkan.

Laura yang sudah ditunggu oleh sebuah mobil pajero berwarna hitam,langsung masuk begitu saja tanpa menoleh pada Ibunya yang terus menatap kepergiannya.

Didalam mobil,Laura langsung mencium kenalan barunya yang Ia temui beberapa bulan lalu."Gimana sayang?kita mau liburan kemana?",tanya Laura dengan bermanja dilengan laki-laki yang dibalik kemudi.

"Kita kebandung ya sayang....,disana udaranya sejuk,cocok buat berduaan sama kamu,apalagi nanti kita sewa Villa kecil didekat kebun teh,pasti enak banget deh sayang..,aku nggak sabar banget menghabiskan malam yang panjang sama kamu",ucapnya Calvin dengan mengedipkan mata sebelahnya.

Laura yang memang sangat menyukai Calvin karena Calvin memiliki wajah yang sangat tampan dibanding mantan-mantannya dulu,membuat Laura sangat bahagia dan membayangkan hal-hal indah yang akan dilakukannya dengan Calvin.

"Terimakasih ya sayang...,kita baru kenal aja kamu sudah seperti ini,rasanya aku mau deh kita pacaran,nggak apa-apa kok,kalau kamu punya pacar lain lagi diluaran sana,karena aku udah sayang banget sama kamu walaupun belum lama kita kenal",ucap Laura yang membuat Calvin tersenyum misterius.

Namun demi bisa menjalankan rencananya,Calvin mengelus rambut Laura dengan lembut.

"Iya sayang,mulai hari ini kita resmi pacaran".

Rencana hidup Alena

"Ibu....,Alena pergi kerja dulu ya..,Ibu baik-baik sama Bi siti dirumah,nanti Alena pulang,Alena beliin makanan kesukaan Ibu",pamit Alena pada Ibu mertuanya yang terduduk dikursi roda.

Itulah kebiasaan Alena akhir-akhir ini semenjak suaminya jujur telah memiliki seorang istri lagi diluar kota,Alena akan berangkat pagi-pagi sekali dan menyerahkan semua urusan mertuanya pada seorang pengasuh lansia yang Ia sewa,bahkan Alena juga meminta uang lebih kepada suaminya dengan alasan kebutuhan Ibunya.

Alena bergegas mengendarai mobil milik tempatnya bekerja,karena Alena harus segera sampai karena akan ada pengenalan CEO baru yang menggantikan Ayahnya yang telah berusia lanjut.

Sepanjang perjalanan,Alena terus fokus mengendarai tapi pikirannya juga berkecamuk banyak hal yang akan dia lakukan kedepannya,karena Alena sudah tidak menginginkan untuk menjadi satu-satunya istri dari suaminya.

Bagi Alena,perselingkuhan ini terlalu menyakitkan untuk tetap bertahan,dengan alasan apapun Alena yakin suatu saat Ia akan berani mengambil langkah,namun kali ini Ia akan mempersiapkan semuanya terlebih dahulu sebelum semuanya benar-benar hidup dengan baik dikemudian hari.

Waktu yang tak terasa,kini Alena telah sampai diPerusahaan tempatnya bekerja sekaligus tempatnya menghabiskan waktunya sehari-hari selain mengurus Ibu mertuanya.

"Dorrrrr ".Alena dikagetkan dengan suara teman kerjanya yang bernama Dini.Alena memasang wajah datar dan membuat Dini jadi merasa canggung dan bersalah.

"Maaf Alena,apa kamu lagi ada masalah?biasanya kamu akan tersenyum atau kembali mengerjaiku,tapi tatapan datarmu membuat aku takut,kamu kenapa Alena?",tanya Dini kawatir dengan teman setim nya yang selama ini terus bersama dari awal.

Alena yang tidak ingin masalah rumah tangganya diketahui orang lain,memilih untuk memberikan senyum terbaiknya pada Dini.

"Aku nggak apa-apa Dini,aku hanya kurang tidur aja karena Ibu mertuaku selalu terbangun minta minum sepanjang malam"jawab Alena berusaha tetap memberikan senyum terbaiknya.

Dini bukan tidak ingin menanyakan lebih lanjut,tapi Ia tau betul bagaimana Alena yang begitu perhatian dengan Ibu mertuanya namun diacuhkan oleh suaminya,bahkan Dini sendiri merasa kasian pada Alena yang menjadi istri hanya untuk mengurus Ibu mertuanya,Dini ingin membuka pandangan lebar-lebar tentang rumah tangga yang Alena jalani,tapi Dini takut jika apa yang Ia sampaikan nanti tidak sesuai dengan kemauan Alena.

Maka dari itu Dini hanya terus berusaha menjadi teman kerja yang baik untuk Alena,apalagi mengetahui Alena tidak ada keluarga siapapun,membuat Dini merasa hidupnya lebih baik dan ingin terus berada disamping Alena apapun keadaannya.

Mereka akhirnya bergandengan tangan masuk keruang kerjanya.Teman-temannya yang sedang bergosip membuat Alena dan Dini turut bergabung.

Ini yang Alena syukuri,ditengah kesendiriannya selama ini,ada teman-teman kerjanya yang selalu bisa membuat Alena merasa terhibur,walaupun nyatanya setelah kedua orang tuanya meninggal dan hartanya diambil keluarga besarnya,Alena memang terbiasa dengan kesendirian.

"Eh tau nggak?denger-denger CEO baru kita seorang Duda loh,dia Duda tanpa anak,pasti cakep banget nggak sih?aku jadi nggak sabar buat tebar pesona sama dia,siapa tau ya kan...,nanti aku jadi Nyonya...hahahahah",tawa teman Alena yang bernama Arini.

Tawa menggema dengan kencangnya dibagian Divisi Keuangan yang biasanya terdengar senyap,namun tawa itu berhenti saat ada pengumuman bagi semua karyawan untuk berkumpul diAula Perusahaan.

Alena dan Dini bergegas menaruh tasnya kedalam laci dan mengambil ponselnya serta merapikan pakaiannya agar terlihat rapi,tapi berbeda dengan temannya yang lain ,yang lebih memilih memoles bedak dan memperbaiki lipstiknya yang terlihat semakin merona.

Suara derap langkah kaki terus bersahutan diantara para karyawan yang masuk ke Aula Perusahaan,ternyata jajaran Direksi dan Manager telah berkumpul ditempat masing-masing.

Seketika suasana hening dan saling menoleh satu sama lain dan menanyakan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seorang Pria yang sudah berusia lanjut yang mereka kenal sebagai CEO Perusahaan masuk dengan mengunakan kursi roda yang didorong oleh seorang laki-laki yang terlihat gagah dan matang.

Para karyawan langsung berbisik satu sama lain melihat ketampanan orang yang akan menjadi CEO barunya.

Namun suasana kembali hening saat seorang Asisten CEO naik keatas panggung.

"Selamat Pagi semuanya,sebelum acara mulai,saya meminta kalian untuk tidak mengambil gambar apapun didalam ruangan ini,karena nanti ada waktunya sendiri CEO baru kita mengumumkan didepan umum".

"Saya mengumpulkan kalian semua disini karena hari ini adalah hari bersejarah untuk Perusahaan ini,setelah lebih dari 30 tahun dipimpin oleh Bapak Hendra Tanujaya,mulai hari ini akan digantikan oleh anaknya yang bernama Bara Putra Tanujaya,beliau yang akan meneruskan tahta kepemimpinannya untuk seterusnya,Setelah ini jajaran Direksi,Manager dan Supervisor tolong luangkan waktunya untuk meeting penting dengan Bapak Bara,demikian acara pisah sambut acara pagi ini,Saya berharap para karyawan dapat bekerja dengan baik dan sama-sama kita maju dengan Pemimpin baru kita".

Suara tepuk tangan menggema diAula Perusahaan itu,Bara yang mendengar dan menatap langsung para karyawannya memasang wajah tanpa ekspresi apapun,karena dia tidak mau dianggap Pemimpin yang lemah lembut,Ia lebih suka dianggap menakutkan oleh para karyawannya terlebih karyawan perempuan.

Tersisa para jajaran yang akan meeting dengan Bara diruangan itu,membuat Alena yang mewakili Divisi Finance terus terdiam dan bingung apa yang harus Ia siapkan,karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya membuat Alena sedikit takut jika nantinya tidak bisa menjawab apa yang CEO barunya tanyakan.

Setelah Pak Hendra keluar dari ruangan bersama bodyguardnya,Bara menetralkan suaranya dan membuat ruangan itu seketika sepi.

"Baiklah semuanya,Saya Bara,Saya akan sering meeting untuk 1 minggu kedepan,jadi saya minta sama kalian untuk menyiapkan apa yang saya inginkan,semua Divisi tolong buat laporan hasil kerja kalian 1 tahun terakhir,saya hanya ingin mempelajari perbandingan setiap bulannya,karena saya butuh info tentang sepak terjang Perusahaan ini,walaupun saya sudah mendapat bocorannya,tapi saya ingin mendengar langsung ide-ide dari kalian semuanya,saya ingin memajukan Perusahaan ini bersama-sama,jadi mulai dibawah kePemimpinan saya,kalian bisa mengeluarkan ide-ide kalian untuk kemajuan Perusahaan,bahkan saya akan memberikan reward jika apa yang kalian sampaikan ada sample yang berhasil".

Suara tepuk tangan kembali terdengar dengan kencang,mereka bahagia karena diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide yang nantinya mendapatkan reward,begitupula dengan Alena yang juga semangat jika nantinya ada pekerjaan yang membutuhkan idenya,karena Alena sangat berharap bisa mendapatkan uang banyak dengan cepat,karena Ia tak sabar untuk menggugat suami dan hidup mandiri tanpa bantuan siapapun.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!