NovelToon NovelToon

Ternyata Sang Pewaris

Episode- 01

Perkenalkan Tokoh

Nemoria Adelia Putri Wijaya. Aku kerap dipanggil Momo. Namu aku tidak menyematkan nama Wijaya di belakang namaku. Aku selalu menyingkat dengan W. Tokoh utama.

Rara Putri Ariyadi putri dari pasangan Pak Bagas Ariyadi dan Bu Puri Indah. Rara memiliki sifat yang rendah hati, cuek dan dingin terhadap orang lain. Dia ahli beladiri. Sahabat Nemo.

Dara Dwi Lesmana putri dari pasangan Pak Rio Lesmana dan Ibu Rindu Anggraini. Dara memiliki sifat yang cerewet dan cerdas. Dia seorang hacker yang baik hati. Sahabat Nemo.

Rania Putri Setiawan putri dari pasangan Dio Setiawan dan Renita Putri. Rania memiliki sifat yang polos tapi ahli dalam menyusun strategi untuk mengatasi masalah. Pandai melihat sifat orang dari mimik wajah nya. Sahabat Nemo.

Akbar Putra Anggara Dirja putra tunggal dari pasangan Gilang Dwi Dirja dan Miranti Putri Saputra Memiliki sifat arogan, dingin tetapi hangat dengan keluarganya saja. Lelaki yang gengsi mengakui bahwa menyukai Nemo. Lambat laun dia akan bucin dengan Nemo. Karena terpisah tempat dan waktu.

Chelin Lestari Baskara putri dari pasangan Bayu Baskara dan Ayu Lestari. Iri dengan Nemo karena Akbar bucin dengan Nemo. Selalu menindas Nemo. Tapi tidak pernah berhasil.

Angga Bagus Wijaya namun ayah tidak menyematkan nama Wijaya di belakang namanya. Ayah Nemo.

Maya Putri Wiguna. Begitu juga dengan bunda yang tidak pernah menyematkan nama Wiguna di belakang namanya. Bunda Nemo.

Papa Akbar bernama Gilang Dwi Dirja dan Mama Akbar bernama Miranti Putri Saputra. Keluarga Saputra bergerak dalam bidang otomotif. Kelurga Dirja bergerak dalam bidang properti.

Rosalia adalah Nenek Akbar yang pikun dan hilang dari keluarga Akbar. Ibu dari Gilang Dwi Dirja. Papa dari Gilang.

Kembali ke cerita........

Perkenalkan nama aku Nemoria Adelia Putri Wijaya. Aku kerap dipanggil Momo. Namu aku tidak menyematkan nama Wijaya di belakang namaku. Aku selalu menyingkat dengan W. Ayahku bernama Angga Bagus Wijaya namun ayah tidak menyematkan nama Wijaya di belakang namanya. Ayah bekerja sebagai nelayan dan bundaku bernama Maya Putri Wiguna. Begitu juga dengan bunda yang tidak pernah menyematkan nama Wiguna di belakang namanya. Ibuku sebagai ibu rumah tangga. Aku anak tunggal. Aku tinggal di pesisir pantai Kejora. Kehidupanku sangat sederhana tetapi tidak kekurangan apapun. Semua kebutuhanku tercukupi. Aku sangat bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada keluargaku. Sekarang aku sudah kelas XII di SMA Pena Pelita, yang merupakan sekolah favorit. Meski ayahku seorang nelayan, tetapi perawakannya tinggi , wajah yang tampan dan memiliki aura sebagai pemimpin yang tegas, sabar dan wibawa. Begitu juga bundaku meski hanya seorang ibu rumah tangga, tetapi auranya seperti perempuan yang berwibawa, sabar, dan cantik meski tidak memakai make up sekalipun.

Sebenarnya ayahku adalah seorang CEO perusahaan ABW yang sedang menyamar menjadi nelayan. Ibuku juga seorang CEO dari perusahaan MPW. Perusahaan ABW maupun MPW merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Kedua perusahaan tersebut sangat terkenal di seantero negeri. Mereka meninggalkan semua kehidupan mewah untuk melindungi ku dari orang-orang yang menculikku 10 tahun yang lalu. Dengan terpaksa harus menyamar dan menyembunyikan jatidiri kami.

Nemo memiliki tiga sahabat yang bernama Rara Putri Ariyadi, Dara Dwi Lesmana, dan Rania Putri Setiawan.

Sebenarnya ayah Nemo, Dara, Rania dan Rara bersahabat. Namun mereka menyembunyikan dari anak-anak nya untuk melindungi Nemo dari keluarga Baskara. Ayah dari Chelin. yang merupakan musuh untuk keluarga Wijaya. Karena bermusuhan Baskara dan Wijaya masih berlanjut hingga putri mereka yaitu antara Chelin dan Nemo. Akankah peristiwa 10 tahun yang lalu menghampiri Nemo. Siapakah yang akan menjadi pasangan Nemo. Ikuti terus kisahnya.

Kumandang azan subuh telah terdengar, ku bergegas untuk mengambil air wudhu. Sholat merupakan kewajiban seluruh umat islam. Dikeluarga sangat menjunjung tinggi nilai islami. Ayah dan Bunda selalu mengingatkanku untuk tidak meninggalkan rukun islam. Ayah selalu pergi ke masjid terdekat, aku dan Bunda sholat subuh dirumah.

Selesai sholat subuh, aku kembali merapikan buku pelajaran. Selanjutnya aku mandi dan bersiap ke sekolah.

Tok-tok terdengar pintu diketuk. “Masuk Bun, tidak dikunci.” kataku.

“Anak Bunda sudah besar sekarang, ayo kita sarapan, ayah sudah menunggu” senyum bunda yang menghiasi wajah cantiknya.

“Baik bundaku sayang”sambil memeluk bunda. Ketika sampai diruang makan.

“Morning Yah”, sambil memeluk Ayah.

“Morning too, my angle” Seru Ayah dengan membalas pelukanku.

“Wah enak sekali Bun, menu hari ini, ada sayur bening, cap jay, ayam crispy dan bakwan”seruku dengan bahagia.

“Iya sayang, ini menu kesukaanmu semua” Bunda menjawab dengan senyuman yang menyejukkan jiwa.

Acara sarapanpun sudah selesai. Aku berpamitan kepada ayah dan ibu. Tak lupa aku mengambil kunci sepeda motor kesayanganku yang ku beri nama “mabi” (matic biru). Motor tersebut hadiah dari ayah dan bunda ketika aku berusia 17 tahun. Aku memiliki 3 sahabat yaitu Rara Putri Ariyadi, Dara Dwi Lesmana, dan Rania Putri Setiawan. Mereka kerap disapa Rara, Dara dan Rania. Aku dan mereka bersahabat dari orok. Begitu juga dengan kedua orang tua kami yang bersahabat dari SMA hingga sekarang. Ketiga sahabatku termasuk keluarga yang disegani di kotaku. Siapa yang tidak kenal dengan keluarga Ariyadi sebagai pengusaha properti. Keluarga Lesmana sebagai pengusaha Garment dan keluarga Setiawan pengusaha manufaktur. Dan ada salah satu pengusaha yang bergerak dalam bidang jasa yang telah mendunia serta tidak tercium media Keluarga W orang nomor satu di Provinsi Intan. Keluarga W sama sekali tidak tercium media. Ada yang mengatakan kalau keluarga W ada di Provinsi sebelah dan ada juga yang mengatakan di Luar Negeri. Tak ada satupun yang mengetahui tampang keluarga W. Ayah dari ketiga sahabatkulah yang mengetahui identitas keluarga W. Namun ketiga sahabatku tak ambil pusing dengan berita yang beredar.

Meski mereka dari keluarga kaya tetapi mereka mau berteman dengan aku yang notabene anak seorang nelayan. Mereka tidak memandang kekayaan dari tali persahabatan. Aku sangat bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang yang menyanyangiku apa adanya. Bukan ada apanya. Tak bisa dipunggkiri aku dapat mengeyam pendidikan di sekolah elit karena aku mendapat beasiswa. Banyak yang memandang rendah aku, karena pekerjaan ayahku seorang nelayan. Meski pun begitu orangtuaku mengajarkan aku untuk tidak memiliki rasa dendam kepada orang lain. Karena hanya Allah SWT yang berhak menilai seseorang itu. Selain itu ibu setiap hari Jumat selalu mengajarkan aku untuk selalu saling berbagi antar sesama manusia tanpa memandang bulu. Aku dan bunda setiap hari Jumat selalu mengunjungi panti asuhan "Kasih Bunda". Disana aku dan bubda selalu membagikan makanan pokok, obat-obatan, peralatan tulis dan lain-lain. Ibu panti yang bernama bunda Ratih menyambut kami dengan ramah. Entah ibu dan ayah selalu memiliki stok makanan yang melimpah ruah meski ayah kadang tidak mendapatkan ikan sama sekali.

Lama perjalanan rumah ke sekolah yaitu 20 menit. Sesampai disekolah aku segera menuju parkiran khusus siswa. Ketiga sahabat ku menyabutku dengan muka masam. “Hai” sapaku dengan suara lantang. “Ah Mo, sudah dari tadi aku menunggu kamu, kemana saja baru kelihatan?” seru ketiga sahabatku.

“Maaf tadi aku di parkiran bertemu dengan Pak Kepala Sekolah, bahwa akan ada tes masuk jalur prestasi di Universitas X dan akan mendapat beasiswa sampai lulus S-1” ceritaku dengan tidak ada titik koma.

“Oh, begitu, memangnya kamu sudah ada rencana ingin kuliah di Universitas X?” Tanya Rara.

“Sudah Ra, tetapi ayah belum mengijinkan aku, kata beliau masih ingin di diskusikan dengan bunda” kataku dengan nada sedih.

" Memangnya kamu mau mengambil jurusan apa Mo?" tanya mereka serentak"

"Aku mau mengambil jurusan management bisnis, karena aku bercita-cita memiliki perusahaan di bidang jasa seperti perusahaan ABW grup yang terkenal seantero negeri" jawabku dengan nada lantang dan senyum.

Tak terasa bel masukpun berbunyi. Kami melaksanakan proses belajar dengan lancar.

Bel istirahatpun berbunyi. Kelompokku merupakan most wanted. Namun kami berempat tidak menghiraukan julukan kami. Sesampai dikantin, aku dan ketiga sahabat memasan bakso dan teh manis. Pesanan kamipun tiba dan langsung memakannya dengan lahap. Tanpa diduga, kelompok racun datang dan menyiram aku dengan es teh manis. Akupun kaget dan baju seragamku basah. Lebih parahnya lagi bajuku jadi pres body, tanpaku duga datanglah Akbar yang langsung memberikan jaketnya untuk ku pakai, karena baju abu-abu yang basah menjadi transparan. “Terimakasih Bar, saya pinjam jaketmu” ucapku

“Pakai saja putri ikan, aku sudah tidak mau memakai barang yang sudah dipakai orang lain” sambil pergi dari kantin.

“Hmmm menyebalkan si pangeran kerang itu”gerutuku dalam hati.

“Cel, mau kamu itu apa tiba-tiba nyiram Nemo” sergah Dara.

“Bukan urusan kamu” jawab Chelin dengan ketus.

“Aku peringatkan jangan dekati Akbar, putri ikan yang tidak tahu diri, kamu itu hanya anak seorang nelayan yang tidak pantas untuk seorang Akbar Putra Anggara Dirja. Akbar itu seperti mutiara dan kamu hanya ikan tenggiri yang kecil. Kamu tidak cocok dengan keluarga Akbar” ucap Chelin dengan sombong.

Kelurga Dirja merupakan keluarga sekelas dengan Keluarga W. Sedang keluarga Chelin Lestari Baskara. Keluarga Baskara setara dengan keluarga Ariyadi, Lesmana dan Setiawan. Tanpa mereka ketahui padahal Nemo adalah keluarga W yang sedang menutup indentitas supaya tidak di konsumsi masyarakat. Karena apabila keluarga W muncul di khalayak umum, maka keamanan mereka akan terancam lagi seperti 10 tahun yang lalu oleh keluarga Baskara. Selain itu Keluarga Dirja dan Keluraga Wijaya juga menjalin kerjasama sejak ayah menjadi CEO “ABW Grup”. Sedangkan keluarga Dirja memiliki perusahaan “GDD Grup”. Papa Akbar bernama Gilang Dwi Dirja dan Mama Akbar bernama Miranti Putri Saputra. Keluarga Saputra bergerak dalam bidang otomotif. Kelurga Dirja bergerak dalam bidang properti.

Setelah Chelin berbicara panjang lebar, akupun meninggalkan kantin dan bergegas ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Semua orang tidak mau berurusan dengan Chelin karena orang tua dia merupakan penyumbang dana terbesar di sekolah kami. Jadi bagi yang membuat gara-gara dengan Chelin pasti akan dikeluarkan dari sekolah.

Kegiatan pembelajaran sudah berakhir. akupun langsung menuju parkiran, dan pulang kerumah, karena aku ingin mengajari anak panti membuat hasta karya yang dapat di jual. Ketiga sahabatku sudah mengetahui jika setiap hari Senin aku selalu ke panti. Jadi mereka tidak mengajakku belajar sama. Sesampai di rumbah aku, siap-siap dan segera berangkat kepanti. Tak lupa aku ijin kepada bunda. Di tengah perjalanan tanpa kuduga aku melihat seorang Nenek yang terserempet, tapi pengendara tersebut malah lari dari tanggung jawab. Akupun berhenti dan mengajak beliau membeli minum air mineral, di warung terdekat. Kemudian aku bertanya pada nenek tersebut.

"Nama nenek siap?" tanyaku.

"Aku nenek Rosalia, panggil nek Ros saja cu" jawabnya

"Rumah nenek dimana?" ucapku.

"Aku lupa cu, tadi aku ingin makan rujak di seberang jalan" jawabnya dengan nada lemah.

Akupun membelikan nenek rujak, beliau memakan sampai habis rujak tersebut. Aku segera pergi ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan bahwa ada seorang nenek yang tersesat. Tanpa kuduga nenek menangis, aku jadi tidak tega untuk meninggalkan beliau di kantor polisi. Selanjutnya aku meninggalkan nomor hp ku jika ada keluarga yang melaporkan bahwa kehilangan seorang nenek dapat menghubungi nomor ku.

Aku langsung menuju ke panti asuhan. Sesampai disana halaman panti tanpa sepi dan tidak seperti biasanya.Aku bergegas menuju kantor ibu panti. Bagai disambar petir disiang bolong aku ketika mendengar panti asuhan ini akan digusur oleh perusahaan milik pak Baskara, tak lain ayah Chelin. Air mataku menetes begitu saja di depan pintu kantor ibu panti. Aku tidak bisa membayangkan anak-anak panti akan tinggal dimana. Akupun mengajak nenek ke mushola panti untuk menunaikan kewajiban sholat ashar. Selain itu untuk menenangkan pikiran yang berkecamuk mengenai panti yang akan digusur. Setelah itu aku menuju kantor Bu panti.

"Tok-tok, Bu boleh aku masuk?" tanyaku di depan pintu.

"Boleh nak, masuk saja tidak ibu kunci" jawab beliau dengan suara lemah.

Akupun masuk bersama nenek Rosa. selanjutnya berbincang-bincang mengenai yang kudengar tadi. Namun ibu panti tidak mau memberi tahukan masalah detail nya tentang penggusuran tersebut. aku sama sekali tidak keberatan jika memang ibu Rosa belum mau berkata jujur padaku. Aku mengajak nenek membuat kerajinan bersama anak-anak panti.Kali ini materinya yaitu membuat kotak pensil dari kain flanel. Mereka sangat antusias sekali. Nenek sangat bergembira itu terlihat dari mimik muka nenek yang selalu tersenyum.Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB. Aku berpamitan kepada ibu panti.

Selama kurang lebih 30 menit aku sampai di rumah, nenekpun ikut denganku. Sesampai dirumah aku langsung mengajak nenek masuk.

"Assalamu'alaikum ayah dan bunda ku sayang" sapaku.

"Waalaikusalam anak my angel" seru ayah dan bunda.

"Lho nak , itu siapa?" tanya ayah.

"Nenek Rosalia, yah aku bertemu dengan beliau di jalan dekat panti yang mau terserempet mobil" ucapku.

"Astaghfirullah, tapi nenek baik-baik saja kan?" tanya ayah.

"Alhamdulilah baik yah, namun tadi nenek hanya kaget saja" jawabku.

Ayah dan bunda menerima kehadiran nenek Rosalia dengan tangan terbuka. Selanjutnya kami mandi untuk bersiap siap menunaikan ibadah sholat magrib. Kali ini ayah ingin berjamaah dirumah. Kami menjadi makmum ayah. Setelah itu ibu menyiapkan makan malam. Di keluarga ku selalu tidak melewatkan makan malam bersama, karena dengan adanya ini kita menjadi lebih dekat. Kemudian kami melanjutkan sholat berjamaah isya'. Selanjutnya kami bercengkrama di ruang tamu dengan nenek. Tanpa kami duga, nenek menceritakan semua keluh kesahnya. Beliau merasa ingin pulang kerumahnya. Tapi kami tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menunggu kabar dari polisi.

"Yah, ada yang ingin Momo sampaikan" ucapku.

"Iya nak ada apa, seperti nya penting sekali".

"Ini mengenai panti, akan digusur oleh perusahaan Baskara Yah " ucapku.

"Apa Mo, ayah tidak salah dengar" tanya ayah dengan nada khawatir.

"Tidak yah, aku mendengar sendiri dari orang suruhan Pak Baskara" ucapku.

"Baik ayah akan bertanya sendiri kepada Bu Rosa, sekarang kamu pergi ke kamar segera istirahat besok kamu bisa terlambat" jawab ayah dengan suara yang hangat.

"Siap ayahku sayang, tak lupa aku mencium ayah dan bunda" memeluk dan mencium mereka.

Keluargaku selalu melakukan kegiatan yang menggambarkan keharmonisan. Mereka selalu memberikan kasih sayang yang tulus.

Ayah dan bunda langsung menuju kamar mereka setelah mengantar nenek ke kamar tamu. Meski rumahku kecil tetapi ruangnya begitu lengkap. Didalam kamar ayah dan bunda langsung menghubungi seseorang.

"Yah, bagaimana ini kita belum saatnya mengungkap rahasia kepada Nemo" tany ibu.

"Memang benar Bun, kita hanya bisa meminta bantuan ketiga sahabat kita dan keluarga Dirja. Aku tidak mau peristiwa 10 tahun yang lalu terulang kembali kita hampir saja kehilangan Nemo, karena keluarga Baskara" jawab ayah dengan tegas.

"Iya benar yah, bunda tidak mau terpisah dengan anak semata wayang kita, lebih baik kita hidup sederhana daripada hidup bergelimang harta tetapi tidak tenang dengan musuh ayah yang menginginkan harta ayah" ucap bunda.

"Baiknya kita tidur Bun, ini sudah malam. Besok kita telepon mereka sebelum Nemo bangun, sehingga rahasia yang kita simpan tidak diketahui Nemo sebelum waktunya tiba"

"Iya ayahku sayang, nanti kita sholat malam bersama" sambil memeluk ayah.

Keluarga mereka meskipun hidup sederhana tetapi selalu hidup harmonis. Karena kunci membangun sebuah rumah tangga itu saling menerima, jujur dan tidak memaksakan kehendak kita. Kita harus bisa menjaga hati istri maupun suami. Memang tidak ada manusia yang terhindar dari perbuatan salah, tetapi bisa kit meminimalisir kesalahan tersebut dengan introspeksi diri. Tanpa adanya instrospeksi diri kita akan menjadi manusia yang serakah dan sombong. Celakalah kita jika menjadi orang yang sombong karena kesempurnaan yang sesungguhnya hanyalah milik Allah SWT.

Episode 02

Tengah malam, tiba-tiba Nemo bermimpi dia berada di dalam gudang yang gelap serta ada seorang laki-laki dengan wajah garang. Selain itu dia terus meminta untuk dilepaskan, namun mereka tetap acuh. Nemo terbangun dari mimpi nya dan menuju ke dapur. Tanpa diduga ada nenek yang duduk diruang makan dengan raut wajah yang sayu dan lemah. Tiba-tiba nenek ambruk. Nemopun panik dan berteriak memanggil ayah bundanya.

"Ayah bunda, cepat kesini" sambil berteriak.

"Ada apa nak? " jawab ibu dengan panik.

"Ayah Bunda Nenek pingsan" sambil menangis.

"Tenang lah nak, ayo kita bawa ke rumah sakit. Sebentar bunda menelpon tetangga sebelah untuk meminjam mobilnya" ucap bun.

"Iya bun" sambil terus menggosok tangan nenek dengan minyak kayu putih.

Ayahpun sudah meminjam mobil tetangga sebelah yang terparkir di halaman rumahku. Kami langsung menuju rumah sakit "NAPW " yang merupakan rumah sakit terlengkap dan termurah. Nenek langsung ditangani oleh dokter. Ternyata nenek hanya kelelahan dan menahan rindu, sehingga nenek kebanyakan fikiran dan beliaupun pingsan. Nenek saat ini dirawat di kelas ekonomi, agar tidak menimbulkan kecurigaan Nemo. Tanpa Nemo sadari fasilitas yang disediakan seperti di kelas VIP. Setelah beberapa hari keadaan nenekpun pulih dan boleh pulang dari rumah karena keadaan beliau sudah membaik. Ayah dan bunda segera membawa pulang nenek.

"Selamat datang kembali nenekku" sambil berlari menuju nenek.

"Terimakasih cu, akhirnya bisa bertemu kembali"membalas pelukan.

"Ayo nek, masuk" sambil menuntun nenek menuju kamar.

Beberapa hari kemudian, aku kembali ke panti asuhan tanpa ditemani keluarga ku. Ketika tiba disana aku kaget, karena barang-barang anak panti sudah diluar semua. Mereka sedih dan terus menangis tanpa henti. Akupun sedih sekali. Segera ku hampiri ketua preman penggusuran. Aku mohon pada mereka untuk bertemu dengan pemilik tanah tersebut. Akhirnya aku bisa bertemu dengan pemilik tanah yang tak lain adalah keluarga Baskara atau papa dari Chelin.

"Mohon maaf tuan, jangan diusir anak-anak panti, mereka akan tinggal dimana tuan?"tanyaku dengan nada lemah.

"Aku tidak peduli, aku ingin membangun pusat perbelanjaan disini" ucap papa Chelin.

"Kumohon tuan, mungkin ada kesalahan. Mereka juga berhak mendapat perlindungan tuan".

Pak Baskara berjalan menuju ke ketua preman. Akupun masih berdiri ditempat.

"Tunggu Pah, aku ingin bicara" ujar Chelin.

"Ada apa nak?" tanyanya.

Chelin berdiskusi dengan papanya, bahwa untuk tidak menggusur tanah ini, asalkan Nemo harus mematuhi peraturan yaitu tidak boleh menemui Akbar meski hanya bertegur sapa. Jika Nemo melanggar maka sewaktu-waktu anak-anak panti akan diusir. Nemopun menyetujui persyaratan tersebut.

Tiba disekolah, Nemo tidak begitu ceria seperti biasanya. Ketiga sahabatnya menghampirinya. Mereka segera menuju kelasnya, karena jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Pelajaranpun dimulai dengan sangat antusias. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam istirahat. Semua murid berhamburan menuju kantin, tanpa kecuali Nemo dan sahabatnya. Seperti biasa mereka mesan makanan favorit. Mereka menikmati makanannya. Tanpa diduga Akbar langsung duduk di depan Nemo dan tanpa diketahui Nemo Akbar. Nemo berusaha menghindar dari Akbar dengan segera meninggalkan kantin, tetapi dia tetap bersikukuh untuk berbicara denganku. Akbar memohon kepada Nemo untuk mendapatkan waktu berbicara empat mata. Namun sebisa mungkin Nemo tidak menemui Akbar karena terikat janji dengan Chelin untu tidak mau inggar janji. Sesuai prinsipnya Janji adalah hutang, yang wajib harus ditepati. Akupun segera berlari menuju kelas.

Sesampai di kelas aku, duduk dan termenung memikirkan kehidupan anak-anak panti yang bergantung padaku. Sampai sampai aku tidak sadar jika ketiga sahabat ku menghampiri aku. Mereka menanyakan hal apa yang mengganggu pikiranku. Akupun belum bisa menceritakan kesepakatan aku dengan tuan Baskara. Hal ini karena menyangkut kehidupan anak-anak kedepannya.

Tanpa terasa gurupun masuk memulai pembelajaran. Pembelajaran berlangsung dengan tertib dan lancar

Akupun bergegas menuju tempat parkiran siswa. Namun ditengah jalan aku dihadang oleh kelompok Chelin. Mereka membawa paksaku kedalam toilet. Akupun mau tidak mau harus mengikuti mereka. Bagaimana pun aku khawatir jika aku menolak, Chelin akan menggusur anak panti lagi.

"Ada apa Chel, akupun sudah menjauhi Akbar. Tapi Akbar selalu saja mengejar meminta penjelasan mengapa aku selalu menghindari dia" jawabku dengan nada tegas.

"Hei berani sekali kamu mengeluarkan suara dengan lantang, aku bisa membuat anak panti itu kehilangan tempat tinggal dengan sekejap" jawabnya.

"Jangan Chel, kumohon jangan mengusir mereka. Mereka sangat membutuhkan tempat tersebut, kasihan jika harus lalu lalang di jalan mereka" sambil terisak.

"Baiklah, tapi ingat kata-kataku. Jika aku masih melihat mu berinteraksi dengan Akbar lagi, aku tidak segan meminta papaku segera mengusir mereka" jawabnya dengan senyum mengembang.

"Terimakasih Chel, aku pulang dulu" sambil mengusap air mata dipipinya"

Tanpa Nemo sadari, ketiga sahabatnya mendengar kan apa yang dibicarakan dengan Chelin. Mereka menahan dan meminta penjelasan dari aku. Akupun menceritakan apa yang telah cerita kepada mereka. Mereka tidak habis pikir, masih saja ada yang memanfaatkan kekuasaan mereka untuk menindas seseorang. Akhirnya mereka pergi meninggalkan sekolah menuju cafe terdekat untuk membicarakan apa yang harus mereka lakukan untuk membantu anak panti. Bagaimana pun anak panti merupakan suatu kewajiban untuk menjaga, melindungi dan merawat mereka seperti keluarga kita.

Setelah sampai di cafe mereka memesan makanan, karena bertepatan dengan jam makan siang. Setelah menunggu beberapa menit, makanan yang mereka pesan telah tersedia dimeja. Mereka makan dengan lahap. Ketiga sahabatnya tidak menyadari bahwa Nemo tidak menyentuh sama sekali makanan yang telah dipesan. Nemo sedang memikirkan langkah apa yang harus dilakukan untuk membantu anak panti.

"Nem, ayo dimakan dulu. Nanti kita diskusikan cara apa yang harus kita lakukan. Sekarang makan dan cepat habiskan, tidak baik jika kamu hanya mengacak acak makanan itu

Bagaimanapun makanan merupakan nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita. Jika kita menyiapkan makanan sama saja kita kufur nikmat Nem" ucap mereka serempak.

Nemopun akhirnya menghabiskan makanan yang telah dipesan. Mereka membicarakan langkah apa yang harus dilakukan.Akhirnya mereka memutuskan untuk mendatangi kantor tuan Basksra untuk membuat kesepakatan yang lebih adil pada anak panti dan Nemo. Mereka pun langsung menuju parkiran. Untuk sementara motor Nemo ditaruh diparkir an tersebut. Mereka menaiki mobil Dara. Setelah 30 menit mereka sampai di perusahaan Naskasa Grup. Setelah sampai mereka menuju lobi menemuhi resepsionis, jika mereka ingin bertemu CEO Baskara Grup.

Tetapi mereka ditolak, oleh resepsionis karena belum membuat janji dengan CEO. Tanpa kehabisan akal, mereka terus memohon. Tiba-tiba papa Dara juga menuju berada di perusahaan tersebut karena ingin membicarakan bisnis. Akhirnya mereka bisa masuk keruang CEO. Merekapun menceritakan apa yang telah terjadi kepada papa Dara. Papa Dara berjanji akan membantu mereka.

Episode 03

Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu.

"Masuk" ujar Baskara dengan ketus.

"Mohon maaf tuan Baskara sedang ada tamu rupanya" jawabnya.

"Oh tuan silahkan duduk dulu" ucapnya dengan senyuman.

"Terimakasih tuan Baskara" sambil menuju kursi.

Mereka membicarakan tentang bisnis yang sedang terjalin. Tuan Baskara bahkan tidak menganggap ada Nemo dan sahabatnya diruang tersebut. Selanjutnya mereka pamit dengan sopan.

Mereka meninggalkan perusahaan tersebut dengan hati yang kesal. Selanjutnya Nemo mengajak mereka ke masjid terdekat untuk menjalankan sholat asar. Mereka melakukan kewajiban sebagai umat Islam dengan khusu'. Setelah selesai mereka duduk diserambi masjid. Setelah suasana hati mereka tenang. Mereka melanjutkan perjalanan pulang ke cafe tempat menitipkan motor Nemo. Sampai mereka di tempat tersebut.

Nemo segera keluar dan mengucapkan terima kasih e sahabatnya karena telah membantu meskipun belum berhasil. Tetapi Nemo sangat yakin akan bisa menyelesaikan permasalahan anak panti. Sesampai dirumah keadaannya sangat sepi. Tidak seperti biasanya bundan tidak berada dirumah. Nemo tidak mempermasalahkan jika tidak ada bunda dirumah, dia berpikir jika ibunya sedang memiliki acara yang mendesak. Dia langsung mandi dan berdiam diri dikamar untuk mencari solusi apa yang harus dilakukan supaya menguntungkan kedua belah pihak.

Tak terasa kumandang azan maghrib terdengar. Nemo segera keluar dari kamar. Namun keadaan rumah tetap sepi. Ayah dan bundanya belum pulang kerumah.

Nemo segera menunaikan kewajiban ibadah sholat maghrib. Setelah itu dia menghubungi ayahnya, namun hanya suara operator yang terdengar. Begitu juga dengan milik bundanya juga suara operator yang terdengar. Nemo sangat bingung, dia tidak memiliki sanak saudara untuk dihubungi. Nenek pun juga tidak ada dirumah. Padahal nenek belum mengingat keluarga nya. Sejak kejadian 10 tahun yang lalu tidak ada sanak keluarga yang mengunjungi kediamannya. Nemo kemudian menelpon ketiga sahabat nya untuk meminta pendapat hal apa yang harus dilakukan. Nemo menghubungi dengan telpon wa grup.

Nemo: " Aku bingung, harus berbuat apa. Hiks hiks" Nemo menangis.

Rania:" Tenang Mo, kamu jangan panik. Mungkin Om sama Tante lagi ada kepentingan yang mendesak sehingga belum sempat menghubungi mu" ucapnya.

Dara:" Iya mungkin, kamu yang tenang ya. Kita selalu ada untuk kamu" jawabnya dengan kehangatan.

Rara:" Iya kamu jangan lupa untuk baca istighfar, dan selalu berdoa yang terbaik untuk Om dan Tante. Kamu jangan panik tetap hubungi mereka dan kamu harus siaga di rumah, jangan kemana-mana karena hari sudah gelap dan malam. Tidak baik anak perempuan keluar jam segini lagian ini sangat berbahaya jika keluar dari rumah" cerocosnya.

Nemo: " Terimakasih teman-teman hati aku sudah lebih tenang daripada tadi. Baik aku akan menunggu bunda dan ayah" jawabnya dengan nada gusar.

Nemo tetap mondar-mandir di ruang tamu. Tanpa diduga ketiga sahabat nya mendatangi rumahnya untuk menghibur. Kebetulan sekali orang tua mereka sedang pergi keluar negeri karena urusan bisnis. Mereka lalu mengetuk pintu rumah Nemo. Nemo buru-buru membuka pintu. Dia kira yang datang adalah orang tuanya. Ternyata ketiga sahabatnya.

Nemo kemudian langsung memeluk mereka bertiga dengan air mata yang membasahi kedua pipinya. Mereka memenangkan Nemo dan memberikan dukungan supaya Nemo selalu berpikir positif.

Tanpa mereka sadari. Jam telah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Mereka memutuskan untuk menginap di rumah Nemo. Tepat pukul 12.00 WIB pintu rumah Nemo terbuka. Om dan Tante merencanakan surprise ulang tahun ke 18 Nemo. Mereka sengaja tidak menyalakan hp seharian dan membuat Nemo seperti cacing kepanasan karena tidak menemukan ayah, bunda dan nenek dirumah. Mereka memang sengaja untuk mengerjai Nemo.

Tiba-tiba pintu kamar Nemo terbuka. Terdengarlah nyanyian Happy Birthday. Nemopun terkejut, karena ayah, bunda dan nenek membawa kue yang dihiasi lilin sebanyak 18.

"Ayah bunda apa maksud kejadian tadi? " tanyanya dengan tanda tanya.

"Benar my angel, kami memang sengaja tidak menghidupkan hp dan tidak memberikan kabar selama sehari ini, untuk memberikan kejutan di usiamu yang ke-18 sayang" jawabnya dengan nada senang.

"Iya sayang, ini semua ide ayah mu my angel, selamat ya sayang semoga kamu selalu dalam lindungan Allah SWT dan menjadi anak yang sholehkhah. Aamiin ya rabbal alamiin" sambil menangkupkan tangan kewajah.

" Sebelum tiup lilin, kamu buat permohonan dulu" sela ketiga sahabatnya.

"Iya " sambil memejamkan mata.

Nemopun meniup lilin, kemudian dia memberikan kue pertama untuk ayah dan bundanya. Yang kedua untuk nenek yang sudah dianggap sebagai neneknya sendiri.Terakhir untuk ketiga sahabatnya.

" Selamat ya, barakallah fii umrik Nemo " ucap ketiga sahabatnya dengan memeluk secara bergantian.

Mereka memberikan hadiah yang spesial untuk Nemo yaitu foto Nemo dari baru lahir hingga sampai sekarang. Dan untuk kedua orang tua nya memberikan hadiah berlibur ke Bali dengan ketiga sahabatnya.Nemo sangat senang dengan kejutan hari ini. Dia tidak menyangka akan mendapatkan surprise yang sangat membuat hatinya campur aduk. Nenekpun memberikan sebuah syal berwarna biru seperti warna favoritnya.

Selanjutnya mereka, mengadakan acara syukuran dengan makan bersama di rumah. Bunda telah menyiapkan menu spesial juga. Mereka makan dengan lahap meskipun tengah malam. Setelah itu mereka bergegas ke kamar Nemo dan bunda membersihkan meja makan.

Nemo sangat bersyukur kepada Allah SWT karena berada di dalam keluarga yang perhatian dan memiliki teman yang sejati tidak memandang seseorang dengan rendah walaupun tidak memiliki apa-apa yang bisa dibanggakan. Tak lupa dia berdoa sebelum tidur. Dia tidak menyadari bahwa ketiga sahabatnya telah terlelap dari tadi. Akhirnya Nemopun tidur dengan lelap.

Didalam kamar ayah bunda sedang membicarakan kekhawatiran selama ini. Jika Baskara menyadari bahwa Nemo adalah anak dari rival nya, maka kehidupan Nemo akan terancam. Mereka memutuskan untuk pindah ke Bali. Oleh karena itu, ayah dan bunda berencana untuk belibur sekaligus pindah kesana dengan alasan, ayah mendapatkan pekerjaan yang gajinya lebih besar. Ayah dan bunda pun kemudian tidur dengan saling berpelukan. Meskipun mereka sudah kelihatan berumur tetapi mereka seperti layaknya anak muda yang suka akan keromantisan dan kehangatan. Meskipun ayah tidak memberikan barang yang branded tetapi ayah sangat perhatian kepada bunda. Mereka selalu memberikan kepercayaan satu dengan yang lain sehingga hubungan nya langgeng.

Sekitar pukul tiga ayah dan bunda selalu membangun Nemo untuk melaksanakan sholat sunah. Meskipun mereka hidup sederhana tetapi mereka selalu bersyukur karena telah diberi nikmat yang lebih dari Allah SWT. Oleh karena itu Nemo selalu dibiasakan untuk sholat di sepertiga malam. Keluarga Wijaya sangat kental akan ilmu keagamaan. Jika Nemo meninggalkan sholat maka akan ada tugas yang harus dilakukan yaitu membersihkan masjid selam satu Minggu full di dekat rumah mereka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!