*Sekolah SMA Nusa Bangsa
Hari ini merupakan hari pertama bagi pelajar masuk sekolah setelah libur panjang.seperti biasanya semua orang sedang memandangi gadis cantik itu dengan seksama.Bukan hal aneh lagi bagi Nayla Melihat prilaku semua orang yang menatapnya setiap kali dia lewat.
"Nayy"ucap seorang gadis mengagetkannya.
"Ahhh, Lo rupanya Sya,apa kabar?Lo pasti kangen gue kan?"ucap Nayla tertawa seraya memeluk tubuh gadis itu yang bernama Tasya Kamila.
"Hahah nggak lah,gue gak kangen sama lo.... tapi boong"ujar Tasya melepas sedikit pelukannya dan kemudian dia tertawa sambil memeluknya lebih erat.
"Woyy,kalian ngapain kita juga mau dipeluk kali"ucap dua lelaki itu dan berpose seakan ingin dipeluk.
"Lo ngagetin aja Rief dan yakali kita mau peluk kalian,mimpi aja terus di siang bolong gini" ucap Tasya yang membuat Nayla tertawa.
Waktu berlalu, karena ini hari pertamanya masuk sekolah kembali semua guru sengaja tidak masuk ke ruang kelas yang mereka ajari agar murid-muridnya itu bisa saling melepas kerinduan.Tak lama kemudian Bel berbunyi namun bukan saatnya jam istirahat melainkan semua siswa maupun siswi nya diperbolehkan untuk pulang.
Mendengar pemberitahuan itu semua orang bersorak dan bergegas mengambil tas dan kendaraan masing-masing.sementara Nayla dan teman-temannya sedang berencana pergi bermain dulu sebelum mereka pulang.
"Kita ke Cafe A yukk,udah lama kita gak nongkrong bareng"ucap Arief memberi saran.
."gue setuju kita udah lama gak makan bareng kan"timpah Reyhan dengan gembira.
" Yaudah ayokk"ucap Nayla dan Tasya serentak.
* Singkat cerita mereka sudah sampai di Cafe tersebut.
"Mbak,minta menunya"ucap Arief memberi syarat pada pelayan.
"Kalian mau pesan apa?pilih aja dulu biar gue yang teraktir kali ini" ucap Arief yang memberikan kertas menunya.
"wahhh asik nih,ternyata Lo bisa baik juga ya Rief,yaudah gue beli spaghetti seperti biasa mbak,terus steaknya satu sama minumnya jus lemon sama air putih"ucap Reyhan bersemangat.
"Lo serius mau pesan itu?ya sudahlah terserah lo,kalau kalian apa?"ucap Arief tak percaya seeaya memalingkan pandangannya.
"Gue spaghetti aja deh sam jus jeruk" ucap Nayla yang kemudian diulang oleh Tasya
"gue sama kayak Nayla tapi gue minumnya air putih aja!!"lanjut tasya.
" Baik,harap menunggu ya kak!"sahut pelayan itu sambil bergegas ke dapur.
Setelah lama menunggu pesanan pun datang,dan tanpa banyak bicara semua langsung memakan apa yang dipesannya.saat itu Nayla ingin pergi ke toilet sendiri dan tak sengaja menumpahkan minuman yang sedang dibawa laki-laki itu.
"Whatt.. apa-apaan ini!kenapa kamu tidak berjalan dengan baik,lihat bajuku jadi kotor kan!!" Ucap lelaki itu membentaknya.
" Ahh maaf maaf,gue gak sengaja lagi pula Lo sendiri yang salah kenapan lo bawa minuman sambil jalan,Lo pikir ini jalan nenek moyang Lo apa" ucap Nayla kembali membentaknya.
"Ada apa Dion"ucap seorang laki laki berjalan mendekatinya.
Melihat dia datang,Nayla pun kabur melawatinya tanpa merasa bersalah sedangkan lelaki itu hanya menatap heran pada Nayla.
Dia adalah Dion Bagas Buana,dia disini sedang makan siang bersama sekertaris dan sekaligus tangan kanannya yang merupakan sahabat ya sendiri bernama Dimas prasetya.karena kejadian tadi membuat moodnya hilang akhirnya Dion dan Dimas memutuskan untuk pulang kekantor dan mengganti jasnya yang terkena tumpahan minuman tadi.
"Nayy Lo kenapa,ko buru-buru banget?trus kelihatan marah juga"ucap Reyhan yang kemudian disetujui Tasya dan Arief.
"Hahaha,gue nggak marah kok!tadi gue gak sengaja nupahin minuman sama orang,tapi ya gue bisa...Lo pada paham kan" ucap Nayla tertawa kemudian diikuti teman-temannya.
"Yaudah ini udah siang gue balik dulu Nanti nyokap khawatir"ucap Nayla langsung pergi tanpa banyak basa basi lagi hingga akhirnya mereka semua pun ikut pulang kerumahnya masing masing.
*Kediaman Nayla
"Nayla kamu dari mana saja?Mama dengar sekolah sudah bubar dari tadi!"ucap Sri yanv langsung menuntun nayla masuk ke dalam.
"Iya biasa habis ngumpul dulu Sama temen di cafe kan udah lama nggak ketemu"ucap Nayla yang langsung berkata jujur pada ibunya.
"Ya sudahlah, kamu mandi dulu dan istirahatlah!"ucap mamahnya perhatian lalu Nayla pun pergi menuruti perintah ibunya itu.
Saat dikamar Nayla melamun memikirkan yang terjadi barusan di cafe.
'Dasar laki-laki tak tau diri, bisa-bisanya dia ngebentak gue,untung aja dia ganteng kalau nggak..'batin Nayla yang sontak langsung terhenti
" Apa apaan sih nayy,jelas jelas dia itu galak dan terutama lagi dia so banget,ihh amit amit deh jangan sampai ketemu dia lagi"ucap Nayla seraya menggelengkan kepalanya.
Tanpa sadar dia kini tertidur pulas dikasurnya dengan pakaian yang masih sama seperti yang tadi.Hingga pukul empat sore akhirnya dia terbangun dan langsung bergegas mandi.
Setelah mandi Nayla pun turun kebawah menghampiri dapur karna merasa lapar.dia mengambil beberapa buah dan minuman dari dalam kulkas lalu bergegas kembali ke atas kamarnya.
"Papa pulang"ucap Harry yang melihat Nayla sedang naik ke atas,mendengar itu Nayla sontak membalikan badan dan berlari menuju ayahnya dan segera memeluknya.
Rupanya ayahnya itu baru tiba dari Singapura setelah urusan perusahaan nya selesai dan dia pulang tanpa memberitahu orang rumah terlebih dahulu.
"Sayang sudah sudah,papahmu masih capek!suruh dia istirahat dulu"Ucap Sri yang mendekat dari arah ruang tamu,Namun saat dia hendak mendekat nampaknya Harry pun berusaha menjauh darinya entah apa yang terjadi, karena tak ingin dilihat oleh anaknya Herry pun naik ke kamarnya tanpa di hiraukannya sri.
Hingga akhirnya sri pun langsung mengikuti Harry dengan tergesa gesa meninggalkan Nayla yang justru menatap mereka menjauh.
"Pah..papah kenapa?apa terjadi sesuatu disana?tanya Sri dengan gugup.
"Tidak apa-apa hanya saja aku merasa lelah hari ini,aku mau mandi dan beristirahat dulu"ucap Harry yang nampak lesu,kemudian di angguki oleh Sri dia pun pergi meninggalkan suaminya keluar meski dengan perasaan yang campur aduk.
*Pagi harinya
"Mah..mana papah?" Ucap Nayla yang baru saja turun.
"Papa sudah berangkat duluan ada yang harus dikerjakan dulu katanya" ujar sri dengan singkat, Nayla pun mengangguk mengerti yang dimaksud ibunya itu dia pun langsung duduk untuk sarapan terlebih dahulu.
Setelah sarapan Nayla langsung berpamitan pada ibunya untuk pergi ke sekolah.Kali ini Nayla pergi sekolah menunggangi sepeda, karena mobilnya sedang di servis di bengkel.
Sesampainya di sekolah semua orang menatapnya seperti biasa,namun kali ini ada beberapa siswa yang terdengar membicarakannya.
"Loh kenap dia memakai sepeda,apa jangan-jangan perusahaan ayahnya bangkrut kali ya!hihihihi"ucap salah satu siswi yang membuat siswa lainnya tertawa.
"iya benar mungkin dia sudah jatuh miskin sekarang"ucap siswi lainnya membuat semua orang gaduh.
"Denger-denger perusahaan ayahnya sedang kacau"ucap yang lainnya.
"Tau dari mana kamu"lanjut yang lainnya membuat suasana semakin gaduh.
"Ya kan ayahku Kerja disana dan dia bilang bahwa terjadi sesuatu di perusahaannya itu tapi untungnya ayahku sudah melamar ke perusahaan lain jadi kita nggak akan terpengaruh kalau perusahaannya bangkrut"ujarnya yang kembali membuat semuanya bergaduh.
Namun bukan Nayla namanya jika dia hanya berdiam diri mendengar orang membicarakannya,dia langsung menghampiri orang itu dan tanpa aba-aba dia menampar gadis itu.
"Plakk,dasar wanita kurang ajar,jika kamu belum tau apa-apa maka bungkam saja mulutmu"ucap Nayla yang membuat semua orang tampak terkejut melihatnya.namun tak lama semua bersikap biasa karena mereka tau sifat Nayla yang sebenarnya.
"Kurang ajar!! Lagi pula Aku nggak bohong,ayahku yang bilang kok!"ucap wanita itu yang hampir menampar balik Nayla namun karena kesigapan temanya mereka pun langsung menangkisnya.
"Lo gak apa-apa Nayy?"ucap ketiga sahabatnya.
"gue gak apa-apa tapi sepertinya dia yang kenapa-kenapa"ucap Nayla menatap sinis wajah wanita itu.
"Ada apa ini ribut-ribut?ahh Nayla Nayla kamu lagi rupanya" ucap guru itu sambil menggelengkan kepalanya.
"Baiklah saat ini kalian semua datang keruangan saya!!"ucap guru itu dengan nada membentak.
Nayla pun masuk keruangan itu yang sudah tidak asing baginya dan sahabatnya bahkan kali ini dia nampak tak merasa bersalah sama sekali.
"Saya sudah melihat kejadian tadi di cctv barusan,sebenarnya saya memaklumi kemarahan kamu tapi tindakan kamu itu tidak baik,kamu menampar orang lain.Dan jelas-jelas perbuatanmu tercela"ucap guru itu.
"Saya hanya tidak terima dengan itu apa salah?"ucap Nayla dan semua temannya menganggukkan kepala menandai setuju.
"Iya tapi perilaku mu itu tidak baik,dan saya memutuskan untuk memberi kamu ini dan kamu boleh pulang hari ini" sambil memberikan kertas yang tidak lain surat panggilan untuk kedua kalinya.seblumnya dia juga pernah diberi SP karna ketahuan Meloncat dan bolos beberapa hari sekolah.
"Ohh baiklah"Nayla dan teman-temannya pun pergi dari ruangan itu.
"Nayy Lo gak apa-apakan?yaudah gue mau pulang juga sama Lo!"ucap Reyhan dan membuat Tasya dan Arief ikut mengangguk
"Nggak usah gue baik-baik aja,kalian harus disini,jangan bolos lagi kali ini gue rasa kita ngak perlu kabur lagi dehh,ya karena kita udah kelas 12 saatnya untuk berubah lagi pula hanya satu tahun lagikan"ucap nayla yang membuat teman temanya itu tidak menyangka dengan ucapannya tadi hingga membuat mereka melongo menatapnya.
"Lo kesamber apa nayy,"ucap Reyhan tak percaya,jujur saja semenjak SP(surat peringatan) pertamanya itu(beberapa hari sebelum libur panjang tepatnya) dia merasa kasihan pada orang tuanya,mereka tampak kecewa dan juga marah pada Nayla,bahkan Nayla tidak disapa beberapa hari oleh orang tuanya mesikpun mereka satu rumah.
" Kalian percaya deh sama gue,kita masih bisa nakal tp kita gak boleh sampai bolos lagi untuk satu tahun ini tepatnya"ucap Nayla yang awalnya serius lalu tertawa kembali di akhir pembucaraannya.
"Terserah Lo deh Nayy,kita ngikut aja"ucap Tasya yang kemudian di angguki oleh Arif dan Reyhan,Sementara Nayla pergi meninggalkan mereka.
Dalam perjalanan Nayla merasa kesal dan tak jarang dia menggerutu.Hingga akhirnya tanpa dia sadari ada sebuah mobil yang hendak berbelok hingga akhirnya membuat dia terjatuh.
"Ahhh sakit..."Gumam Nayla melihat kakinya yang cukup memar namun tak laman dia segera menuju mobil itu dan mengetuk kaca mobilnya.
"Woyy keluar Lo,buka pintunya cepet"ujar Nayla yang mengetuk kacanya dengan segenap kekuatannya.tak lama pintu mobil itu terbuka dan keluarlah seorang lelaki tampan dan namun tampak dingin.
'Sepertinya aku mengenali dia,tp dimana ya?'
Batin Nayla mengingat-ingat siapa dia.
"Kau..!"ucap mereka serempak nampaknya kedua-duanya saling mengingat satu sama lain.
"Ternyata kau lagi,setiap kita bertemu aku pasti sial?"ucap Dion dengan nada tingginya.
"Justru sebaliknya gue yang selalu sial ketemu Lo,denger ya gue sampe luka gini jadi yang salah pastinya Lo lah"ucap Nayla tak mau kalah debat,meskipun dia tau yang salah itu dirinya karna telah melamun.
"Ahhhh terserah,Dimas kamu urus semuanya!"ucap Dion kembali ke mobilnya.
Mendengar itu Dimas langsung mengajak diskusi Diara.Dan tidak lama dari pembicaraannya, Nayla langsung pergi meninggalkan tempat itu.Tidak ada yang tau apa yang mereka bicarakan,bahkan saat Dimas sudah berada di mobilnya Dion sama sekali tidak mau tahu apa yang mereka bicarakan sampai wanita itu pergi.
*Kediaman Nayla
Ibunya merasa kaget karena sang putrinya pulang di jam yang tak seharusnya.Namun ibunya berpikir kalau itu hal bisa karena anaknya itu nakal sekali.
"Kamu kabur lagi?mamah udah gak mau yah kalau nanti ada Surqt panggilan berikutnya dari sekolah.kamu sendiri sudah janji sama mamah,papah kalau kamu gak akan bolos lagi!tapi kenapa..?"sebelum melanjutkan pembicaraannya Nayla langsung memotong pembicaraan itu.
"Mah..aku capek dan lagi kakinya mah,biarkan aku duduk dulu"ucap Nayla menuduhkan lukanya.
"Nayla kamu kenapa? Ya sudah ayo duduk dulu,kamu jatuh ya?"ucap Sri sembari melihat luka anaknya.
"Iya mah aku tadi jatuh"ucap Nayla tak mau orang tuanya tau kalau ini semua kesalahannya sendiri.
"Kita kedokter ya sayang"ucap Sri "Nggak usah mah ini luka kecil lagipun sudah diobati,Nayla cuma ingin istirahat saja.boleh ya mah?"ucap Nayla tanpa menunggu jawaban mamahnya, Nayla langsung pergi ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya yang sakit.
'Dasar cowok aneh,apa mungkin dia itu seperti yang laki2 itu ucapkan? "mbak saya mohon kamu mengerti kondisi boss saya,boss saya itu memang aneh dan begitu Dingin sifatnya,bahkan dia pernah keluar dari kamarnya tidak mengenakan sehelai apa pun,saya harap jangan sampai dia melakukannya disini"ucapan itu selalu terngiang di kepala Nayla .
*flashback
Setelah Dion masuk ke mobilnya,Dimas memberi pengertian terhadap Nayla dengan penuh keseriusan dimatanya.
"Mbak tidak apa-apa?ini saya punya kotak obat silahakan gunakan sendiri"ucap Dimas seraya memberikan kotak itu.
"Tidak lihat apa,kaki saya terluka!Dasar laki-laki tidak bertanggung jawab,bukannya nolongin malah ngehina gitu,dasar stress!!"ucap Nayla kesal,mendengar itu Dimas memikirkan cara agar cepat terhindar dari situasi ini dengan cepat.
"Mbak sejujurnya saya ingin bicara,bahwa boss saya itu sebenarnya punya sedikit gangguan mental apalagi kalau dia marah.bahkan dia pernah keluar dari kamar mandi tanpa menggunakan sehelai benang pun ditubuhnya jadi saya harap dia tidak akan mengulangi tindakan itu di sini!"ucap Dimas penuh keseriusan membuat nayla yang Mendengar itu pun berpikir sejenak kemudian dia menoleh pada kaca mobil itu.entah kebetulan atau karena merasa diperbincangkan, Dion yang duduk di kursi belakang itu sedang melepaskan kancing bajunya di bagian atas.
Dengan wajah yang sedikit memerah dia langsung menundukkan kepalanya dengan pikiran yang sudah kemana-mana.melihat ekspresi nya Dimas keheranan,dia sontak melirik kebelakang dan betapa terkejutnya karna Dion sedang membuka kancing bajunya.Ia pun memanfaatkan kondisi ini.
"Tuh kan apa saya bilang,lebih baik kamu pergi saja jika tidak mau melihat sesuatunya itu"ucap Dimas menakuti Diara.
"Ya-ya sudahlah aku pergi"tanpa berpikir panjang Nayla pergi dengan tergesa-gesa membuat Dimas tersenyum sendirian.
Setelah seharian dia dikamar, Nayla kaget dengan suara benda yang pecah.Dia langsung turun kebawah dan mendapati beberapa barang berserakan di lantai.mungkin yang suara tadi berasal dari vas bunga yang hancur didepannya.
"Sudahlah Kamu tidak perlu berbohong lagi,aku sudah tau semua yang kamu lakukan di belakangku"ucap Herry penuh emosi menatap wanita itu.
"Maksud papah apa,mamah gak paham sama sekali!"ucap Sri berpura-pura tidak tahu menahu.
"Mahh...Pah...ada apa ini?kenapa papah memarahi mamah seperti itu?"ucap Nayla binggung namun ada rasa penasaran pada dirinya.
"Nayy kamu diam dulu,kalu tidak kamu masuk kamar dulu sana"ucap Sri menatap Nayla.
"Nggak, Nayla ingin tau apa yang terjadi sebenarnya!"ucap Nayla melihat papahnya yang masih diselimuti emosi.
"Baik kamu boleh di sini,biar dia tau siapa dan seperti apa sifat asli ibunya"ucap Herry menatap tanjam pada Sri.
"Nak kamu jangan dengarkan papah,kamu harus percaya sama mamah!"ucap sri yang langsung mengenggam tangan Nayla.
wajahnya nampak begitu gelisah dan diselimuti ketakutan yang sama,namun nampaknya Nayla sadar ada sesuatu berserakan di lantai,tampaknya itu sebuah Poto.Dia mengambilnya dan membalikan Foto itu dan Betapa terkejutnya Nayla melihat isi foto itu yang tak lain foto ibunya bersama laki laki lain sedang berpelukan bahkan ada yang sedang berciuman.Nayla tak percaya dengan apa yang dilihatnya tanpa dia sadari air matanya jatuh perlahan mengenai foto itu.
Menyadari itu mamahnya langsung mendekati Nayla dan ingin memeluknya.namun dengan sigap Nayla menghidar dari ibunya dan ia melihat ada kertas-kertas lainnya berserakan tepat dimana mamahnya tadi duduk.sebenarnya foto itu dia sembunyikan karna merasa malu setelah suaminya memberikan itu.
Nayla pun mengambil satu persatu foto itu,namun dengan sigap mamahnya mengambil foto itu,dia hanya berhasil merebut satu foto saja.Nayla melihat foto yang berhasil dia ambilnya tadi dan betapa terkejutnya dia melihat foto ibunya itu bersama laki-laki yang berbeda dengan apa yang dilihatnya pertama kalinya,yang artinya dia tidak hanya berkencan dengan satu pria saja.
"Nayy, Mamah bisa jelaskan semuanya.Itu tidak seperti yang kamu lihat."ucap Sri menatap anaknya yang sedang bercucuran air mata.Nayla tidak bisa berkata-kata lagi dia menangis tersedu-sedu.kini tatapannya kosong kedepan.Melihat anaknya seperti itu Herry kemudian menghampiri dan memeluk anaknya itu.Nayla tidak memberontak dan hanya tunduk kepada ayahnya.
Setelah kejadian itu Sri pun mengambil keputusan dengan pergi dari rumahnya itu.Ia hanya membawa sebuah koper yang berisi pakaiannya saja.Saat hendak menghampiri Nayla dan Herry bunyi ponsel nya pun berdering tanda sebuah panggilan.
"Hallo sayang aku sudah di depan"ucap pria itu.
"Baiklah,aku segera kesana"ucap Sri pada lelaki itu.Sedangkan Nayla dan Herry menatap taja wanita itu.
"Sayang mamah tau,mamah salah tapi mamah harap kamu tidak akan melupakan mamah yang telah mengandung dan melahirkan kamu"ucap Sri menatap penuh harapan dan sesegera mungkin pergi dari tempat itu.Nayla tidak bisa membendung air matanya sesekali dia melihat langkah demi langkah ibunya perge dengan ujung matanya.semakin jauh hingga dia menghilang dari balik pintu itu.
"Nak,papah tidak akan menyuruh mu membencinya dan papah pun tidak akan melarang kamu menemuinya"ucap Herry pada anaknya itu dan mengusap air matanya.
"Iya pah makasih, tapi Nayla ingin tau dari mana papah bisa mengumpulkan bukti-bukti itu?"ucap Nayla menatap papahnya berharap mendapatkan jawaban.
"Sejujurnya dari dua bulan ini papah menyuruh seseorang mengikuti ibumu,semua detailnya dia berikan pada ayah.Awalnya ayah hanya di beritahukan bahwa ibu mu sering menghamburkan uang bersama teman sosialitanya dan ayah pikir waktu itu cukup memberi saran dan karena sifat ibumu yang royal dia tidak mau mengikuti saran ayah.Namun yang membuat yah tidak tahan mamahmu itu telah bermain dibelakang Aya semenjak papah memberi saran itu.semuanya dilaporkan oleh yang papah suruh."ucap Herry menceritakan semua yang dia tau,dan sesekali ia mengusap matanya yang berair.
"Papah,maaf membuatmu terluka kembali, tapi aku dengar tadi bahwa perusahaan papah sedang dilanda masalah apa itu benar?"ucap Nayla seraya memeluk ayahnya.Mendengar ucapan itu Herry bertanya-tanya dari siapa putrinya tau akan hal itu.
" Kamu tau dari mana sayang, perusahaan kita baik-baik saja kamu tenang ya"ucapnya, sebenarnya Herry itu tidak pandai berbohong apalagi terhadap putrinya itu.Dia memang tersenyum namun senyuman ya itu dapat terbaca oleh Nayla.
"Papah aku tau papah berbohong.aku akan membantu papah jika papah berkenan.Mungkin saja dengan menceritakan semuanya itu ada solusi terbaiknya"ucap Nayla meyakinkan papahnya.
"Papah memang tidak pandai menyembunyikan sesuatu pada putri papah,jujur saja, sebenarnya papah tidak mau menceritakan ini namun papah ingin kamu juga tau bahwa semua ini berkaitan dengan lelaki yang sedang dekat dengan mamahmu.Rupanya mamahmu memberikan beberapa berkas rahasia perusahaan ayah dan kini perusahaan nya itu mulai mendapat keuntungan dari itu.bahkan investor kita membatalkan semua kontraknya dan memilih untuk melanjutkan nya dengan perusahaan itu"ucap Herry berhati hati menjelaskannya.
"APA...Apa papah yakin dengan itu?yasudahlah itu tak penting namun jika benar,ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut Pah.Apa menurut papah ada jalan lain,mungkin dengan meminta dana bantuan dari perusahaan lain dengan mengajukan kontrak kerja?"ucap Nayla penuh emosi
"Iya benar kamu,memang ada perusahaan yang sedang naik daun saat ini, perusahaan itu dipegang oleh pengusaha termuda saat ini.Dan kebetulan ayahnya itu teman lama papah" ucap Herry mengingat kembali.
"Baiklah kita coba pah,semoga berhasil"ucap Nayla dengan semangat.
"Iya tp kamu tetap sekolah,biar semua ini papah yang atur".ucap ayahnya yang pada awalnya nayla menolak namun akhirnya nayla pun menyetujuinya dan pergi ke sekolah dengan hati yang masih bercampur aduk.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!