Bullet & Butterflies (LingOrm)
Masalah Dimulai
Pusat Kota Bangkok, 23:47
Orm Oraya Narongchai
Gue yakin, ini semua cuma salah paham.
Pimwara Sitthisak
Salah paham yang bikin lo dikejar satu kota?
Orm Oraya Narongchai
Err… lebih ke kesalahan teknis.
Pimwara Sitthisak
Orm. Lo. Itu. Hacker.
Orm Oraya Narongchai
Gak sengaja! Sumpah! Gue cuma mau iseng masukin skrip buat nge-bypass paywall website berita, tahu-tahu… err, ada file aneh yang kepindah ke laptop gue.
Pimwara Sitthisak
Lo nge-hack siapa?
Pimwara Sitthisak
Oraya Narongchai. Jawab. Sekarang.
Orm Oraya Narongchai
Uhh… mungkin… organisasi kriminal terbesar di Asia Tenggara?
Pimwara Sitthisak
MUNGKIN?!
Orm Oraya Narongchai
Ya ampun, Pim, tolong jangan teriak. Gue udah cukup stres.
Pimwara Sitthisak
Lo dimana sekarang?
Orm Oraya Narongchai
Ehm. Gak tahu.
Orm Oraya Narongchai
Serius, gue lagi ngumpet di gang gelap yang baunya gak banget, ada dua cowok gede bawa pistol lewat barusan.
Pimwara Sitthisak
Ya tuhan, Orm…
Orm Oraya Narongchai
Jangan panik, Pim. Gue masih hidup, kan?
Pimwara Sitthisak
Belum tentu sampe besok.
Orm Oraya Narongchai
Nah, lo ini nambah stres atau ngurangin?
Pimwara Sitthisak
Lo yang bikin diri lo kayak gini, jangan salahin gue.
Orm Oraya Narongchai
Btw, Pim, lo tahu gak cara kabur dari pembunuh bayaran?
Pimwara Sitthisak
Lari, Orm. Sekarang.
Orm Oraya Narongchai
Hah? Kenapa?
Pimwara Sitthisak
Karena lo baru aja ketik "Btw, Pim" dan gue curiga lo udah ketahuan.
Orm Oraya Narongchai
Sial.
Gang Sempit, Bangkok, 23:50
Orm Oraya Narongchai
GUE RESMI PANIK!!!
Pimwara Sitthisak
YA KABUR!!!
Orm Oraya Narongchai
LAGI USAHA!!!
Orm Oraya Narongchai
HAH?!
???
Jangan banyak tanya. Masuk sekarang, atau mereka bakal tembak kepala lo dalam lima detik.
Orm Oraya Narongchai
Gila, suara lo kayak karakter film action
Orm Oraya Narongchai
MASUK MASUK MASUK!!!
Orm Oraya Narongchai
Oke, siapa lo?
Orm Oraya Narongchai
Kayaknya gue pernah denger nama itu…
Lian Kaew
Karena lo baru aja nyeret diri lo ke masalah yang lebih besar.
Orm Oraya Narongchai
Oke, gue resmi takut.
Lian Kaew
Sekarang, jelasin. Kenapa ada pembunuh bayaran yang ngejar lo?
Orm Oraya Narongchai
Sebelum gue jawab…
Orm Oraya Narongchai
Lo yakin lo bukan pembunuh bayaran juga?
Lian Kaew
Lo mau keluar lagi dan nanya langsung ke mereka?
Orm Oraya Narongchai
Oke, valid. Gue ngomong sekarang.
Terjebak dalam bayangan
Orm Oraya Narongchai
Lo beneran bukan pembunuh bayaran, kan?
Lian Kaew
Gue udah bilang, kalau gue pembunuh bayaran, lo nggak bakal duduk sini dengan tenang.
Orm Oraya Narongchai
Iya sih... tapi lo nggak bisa sembunyiin aura pembunuh bayaran lo itu.
Lian Kaew
Aura pembunuh bayaran? Lo nonton film aksi terlalu banyak, Orm.
Orm Oraya Narongchai
Bisa jadi... gue juga suka nonton film, tapi nggak segitunya!
Lian Kaew
Ya udah, lo jelasin kenapa mereka ngejar lo.
Orm Oraya Narongchai
Gue cuma...
Orm Oraya Narongchai
Gue cuma iseng masukin skrip buat nyerang sistem mereka... terus entah kenapa ada file yang ke-sink di laptop gue, kayak semacam... data pribadi mereka. Gue gak tahu apa itu.
Orm memiringkan kepala, mencoba mencerna situasi. Wajahnya yang biasa ceria kini lebih serius
Orm Oraya Narongchai
Tapi serius, lo bukan pembunuh bayaran kan?
Lian Kaew
Gue udah bilang.
Orm Oraya Narongchai
Lo... serius? Gitu aja udah jawabannya?
Lian Kaew
Iya, lo mau apa lagi?
Orm mengangkat bahu sambil sedikit tertawa
Orm Oraya Narongchai
Ya, sih... cuma bingung aja, kenapa lo nggak bisa sekalian jawab lebih, kayak... "gue agen rahasia yang nggak bisa dipecahin."
Lian Kaew
Lo masih aja bercanda ya?
Orm Oraya Narongchai
Gue nggak bisa mati tanpa bercanda sekali-sekali, kan?
Lian menatap Orm dengan tajam, namun ada sedikit kelonggaran di matanya. Mungkin dia mulai paham kalau Orm ini lebih dari sekedar hacker iseng.
Orm Oraya Narongchai
Tapi gue... nggak ngerti kenapa gue tiba-tiba jadi hacker. Gue cuma mau baca cuaca!
Orm mendesah panjang, kesal pada dirinya sendiri.
Orm Oraya Narongchai
Tapi... bisa jadi karena file aneh yang gue temuin. Duh, gue bener-bener ngaco, ya?
Lian melipat tangan, memberi Orm ruang untuk menjelaskan lebih banyak.
Lian Kaew
Lo harus serius, Orm.
Orm Oraya Narongchai
Gue serius kok, tapi bisa nggak lo kasih gue satu detik buat mikir?
Lian hanya mengangguk, memberi izin meski jelas ada ketegangan di antara mereka.
Orm Oraya Narongchai
Lo yakin ini tempat aman?
Lian Kaew
Lo punya pilihan lain?
Orm Oraya Narongchai
Ya, lari ke hotel dan minta kamar dengan AC.
Lian menatap Orm dengan mata seperti ingin mengatakan, "Kenapa lo nggak serius sih?" Tapi dia hanya menggelengkan kepala.
Lian Kaew
Lo nggak serius.
Orm Oraya Narongchai
Karena... nggak ada yang bisa hidup dengan tubuh berkeringat terus, kan?
Dia berjalan cepat, mencoba menyembunyikan senyum kecilnya. Lian mengikutinya dengan langkah cepat.
Orm Oraya Narongchai
Ya ampun, bayangin kalau gue mati, apa yang terakhir kali harus gue bilang?
Lian Kaew
Jangan bilang lo nyesel nggak beli sepatu baru.
Orm Oraya Narongchai
Ya, atau bilang... "Gue nggak nyangka ini semua dimulai dari artikel soal cuaca."
Lian menggelengkan kepala, namun ada senyum tipis di wajahnya. Mungkin, dia mulai terbiasa dengan Orm yang selalu ringan hati, bahkan dalam keadaan gawat.
Orm Oraya Narongchai
Mungkin gue lebih baik jadi komedian daripada hacker.
Lian menarik nafas panjang, mencoba tetap tenang di tengah situasi yang semakin genting.
Lian Kaew
Lo bisa berhenti ngomong dan bantu gue sekarang?
Orm Oraya Narongchai
Lo tahu nggak, gue nggak pernah ngebayangin bakal ketemu pembunuh bayaran di tengah malam gini.
Lian Kaew
Dan gue nggak pernah ngebayangin bakal ngomong sama orang yang mikirin AC di tengah perburuan ini.
Orm Oraya Narongchai
Karena... hidup itu penuh kejutan, Lian.
Lian Kaew
Jangan sok bijak, Orm.
Orm Oraya Narongchai
Tapi serius, Lian. Lo siapa? Pembunuh bayaran? Pahlawan? Atau tukang kebun yang lagi nganggur?
Lian Kaew
Gue bukan tukang kebun.
Orm Oraya Narongchai
Oke, gue serius, lo nggak keliatan kayak tukang kebun sih, lebih mirip agen rahasia deh
Lian Kaew
Gue bukan agen rahasia.
Orm Oraya Narongchai
Tapi bisa aja, kan?
Keputusan yang tak terduga
Suasana semakin menegangkan, lantai gudang yang berdebu dan gelap terasa semakin memburuk. Orm terlihat gelisah, tangan menggenggam ponselnya yang hampir kehabisan daya. Lian, yang lebih tenang, memperhatikan Orm dengan tatapan serius.
Orm Oraya Narongchai
Gue... nggak bisa gini, Lian.
Orm Oraya Narongchai
Gue harus telepon temen gue, Pim. Dia bisa bantu.
Lian Kaew
Pim siapa? Emang dia bisa bantu?
Orm Oraya Narongchai
Iya, dia seorang ahli dalam hal-hal kayak gini. Gue butuh dia.
Lian Kaew
Lo yakin dia bisa bantu? Kita nggak punya banyak waktu.
Orm Oraya Narongchai
Gue yakin. Dia tahu cara keluar dari situasi kayak gini. Gue nggak bisa sendirian.
Lian Kaew
Lo nggak ada waktu buat itu. Kita harus mikirin cara bertahan hidup dulu.
Orm terdiam, matanya menatap kosong ke layar ponselnya. Ketegangan semakin mencekam. Suara langkah kaki dari luar gudang semakin mendekat.
Orm Oraya Narongchai
Tapi... gue nggak ngerti, Lian. Kenapa lo bantu gue sampai segitunya? Gue cuma hacker biasa, kenapa lo ngambil risiko buat gue?
Lian Kaew
Lo nggak perlu tahu sekarang, Orm. Lo cuma perlu ikut gue.
Keheningan menyelimuti mereka sebentar, namun Orm merasakan ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar persahabatan biasa di sini. Mungkin Lian punya alasan sendiri yang tak bisa dia ungkapkan begitu saja.
Orm Oraya Narongchai
Lo nggak takut?
Lian menundukkan kepalanya sedikit, seakan mendengar sesuatu. Dengan gerakan cepat, dia menarik Orm ke belakang sebuah tumpukan kotak kosong. Di tangannya, sebuah alat komunikasi rahasia berdesing pelan, sebuah perangkat kecil berbentuk seperti earphone.
Orm Oraya Narongchai
Apa itu?
Lian Kaew
Alat komunikasi yang nggak bisa dilacak. Gue perlu hubungi seseorang.
Lian tiba-tiba menarik Orm ke belakang tumpukan kotak dan mengeluarkan alat komunikasi kecil yang sulit dilacak. Dengan gerakan cepat, dia mengaktifkan perangkat tersebut dan mulai berbicara dengan seseorang.
Lian Kaew
Juno, lo dengar gue?
Juno Vachirawan
Lian? Lo masih hidup? Gue nggak percaya! Lo pikir lo siapa, ya, superhero?
Lian Kaew
Gue butuh lo bantuin gue sekarang, Juno. "The Reapers" udah semakin dekat.
Juno Vachirawan
Lo tahu kan lo nggak bisa main-main sama mereka?
Lian Kaew
Gue tahu. Gue cuma butuh lo alihin perhatian mereka sementara. Jangan sampai ada yang tahu kita di sini.
Juno Vachirawan
Oke, gue jalan sekarang. Hati-hati, jangan ketahuan!
Lian mematikan alat itu dan menatap Orm dengan ekspresi serius.
Orm Oraya Narongchai
Lo punya alat komunikasi rahasia kayak gitu? Kenapa nggak bilang dari tadi?
Lian Kaew
Ini bukan hal yang bisa gue bagi sembarangan, Orm. Lo cuma perlu fokus sama yang lebih penting sekarang.
Orm terdiam. Meskipun bingung, dia mulai merasa ada sesuatu yang lebih besar yang mengikat mereka, dan ia bisa merasakan ketertarikan aneh yang tumbuh di antara dirinya dan Lian.
Orm Oraya Narongchai
Lo... bantu gue banyak, Lian. Kenapa? Kenapa lo peduli sama gue gitu?
Lian mengalihkan pandangannya, matanya tajam namun sedikit ragu. Dia mengangkat bahu, mencoba tetap tenang meski wajahnya sedikit memerah.
Lian Kaew
Gue nggak bisa biarin lo sendirian, Orm. Lo nggak bisa ngelakuin ini sendirian.
Orm Oraya Narongchai
Lo nggak takut sama gue?
Lian Kaew
Mungkin... sedikit.
Lian menatapnya dengan tatapan penuh arti. Hati Orm berdebar lebih kencang. Ada yang aneh dalam cara Lian berbicara, seakan ada perasaan yang lebih dari sekadar situasi ini.
Orm Oraya Narongchai
Gue nggak ngerti... tapi... terima kasih, Lian.
Lian hanya mengangguk, matanya kembali fokus ke luar. Namun, kali ini, keheningan terasa berbeda. Ada perasaan yang lebih kuat di antara mereka—perasaan yang belum terungkap, namun semakin jelas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!