NovelToon NovelToon

Cinta Tak Terduga

Awal Pertemuan

Srrrrt .... mendadak sopir son yan mengerem mobilnya secara mendadak, hingga membuat son yan sangat marah besar.

"Ada apa ini bray ?" Tanya son yan sembari menatap tajam kearah sopirnya melalui kaca didepannya.

" maaf tuuuan ... didepan ada gadis SMA yang sedang membantu menyebrangkan seorang kakek tua " jawab pak bray pemuda yang usianya sebanding dengan son yan.

Son yan yang awalnya acuh tak acuh, mendadak terkejut dengan seorang pria tua yang sedang menyeberang dengan bantuan gadis kecil berseragam putih abu-abu.

"Itukan ... kakek ..." son yan tampak terkejut.

"Benar tuan ... itu tuan besar "sahut pak bray.

Son yan segera meminta sopirnya menepikan mobilnya, dan ia segera menghampiri kakeknya.

" kakek ... "son yan menyapa pria tua yang tak lain adalah kakeknya.

" son yan ... " pria itu mengenali cucunya.

"Kakek ... kenapa membuat semua orang panik, kenapa kakek tidak pulang kerumah setelah dari desa ?"tanya son yan.

"Maaf pak ... kakek baru saja selesai menjalani pemeriksaan pada punggungnya "sahut sosok gadis kecil berpenampilan sangat cupu sembari tersenyum.

"Kamu lagi siapa ? Kenapa bisa bersama kakek saya ?" Tanya son yan.

"Dia ... adalah nania ... cucu kesayangan kakek "jawab pria tua itu.

" oh ... jadi dia yang membuat kakek meninggalkan rumah, dan sampai tega mengubah surat wasiat !!!" Son yan kemudian menatap tajam kearah nania si gadis cupu itu.

"Jaga bicara kamu ... dasar berandalan" sang kakek mulai memaki son yan.

"Kakek ... apa yang dia lakukan ... sehingga,kakek tega membuat semua orang rumah marah ... "son yan mulai mengeluh.

"Kakek hanya ingin menyelamatkan harta warisan kakek ... agar tidak jatuh ketangan orang yang salah " jelas sang kakek.

" katakan ... sihir apa yang kamu lakukan pada kakek saya ...? Atau kamu telah menjual tubuh kamu pada kakek saya ?"son yan mulai menuduh yang bukan-bukan pada nania.

(Plaaaas ... !)

Pria tua itu langsung menampar son yan dengan keras.

"Jangan menuduh yang bukan-bukan, dan perlu kamu tahu ... nania adalah calon istri kamu ... selama kamu menikah dengan nania ... maka warisan itu akan kembali ketangan kamu ... terlebih setelah kamu berubah lebih menghargai orang yang lebih tua"jelas pria tua itu membuat son yan semakin terlihat depresi.

***

Satu minggu kemudian, sebelum menerima pernikahan dengan nania, son yan mendapat kabar dari asistennya yang akrab di sapa roy, tentang pasangan onlinenya.

"Sepertinya dia lebih cocok untuk tuan muda " kata roy sembari tersenyum.

" segera agendakan pertemuan kami ..." pinta son yan dengan cepat.

Dengan cepat roy mulai mengatur pertemuan antara son yan dengan gadis online yang akan berkencan dengan majikannya itu.

Keesokan harinya, pukul 13.40 tepat di

Blue cafe son yan menwmui seorang gadis cantik yang berpakaian sangat sexy.

"Rena ... "gadis manis itu mulai mengulurkan tangannya sembari menyebutkan namanya.

Son yan masih terlihat angkuh dan jual mahal.

" tenang saja ... saya tidak akan mengecewakan tuan muda "sambung gadis itu.

Hingga beberapa saat kemudian, pelayan cafe datang untuk mengantarkan pesanan ke meja son yan.

Dimana pelayan cafe itu tak lain adalah nania, si gadis cupu yang selalu memakai kaca mata dan rambutnya dikepang dua.

"Nania ... "gadis disamping son yan mulai menyapa nania.

"Kak ... rena "nania kemudian sedikit menatap kearah son yan, ia bingung mau berkata apa, ia mencoba bersikpa asing pada son yan meski ia tahu bahwa satu minggu lagi, ia akan menikah dengan pria dewasa itu.

Selepas kepergian nania, son yan mulai menggali informasi tentang nania kepada rena, hingga ia menemukan alasan mengapa kakeknya begitu menyayangi nania.

Son yan juga mulai membuat rencana, agar ia bisa menggagalkan pernikahannya dengan nania dengan memanfaatkan kedekatannya dengan nania.

Dimana sejak pertemuan pertamanya dengan rena,son yan langsung mengajak rena untuk berpacaran.

" kakak serius pacaran sama orang yang baru kakak kenal ?" Tanya nania menyelidik.

"Nania ... son yan itu, pria kaya yang terkenal di ibu kota, bahkan ia sulit untuk di ditaklukkan ... apalagi lihatlah, dia begitu tergila-gila sama kakak sejak pandangan pertama"jawab rena sembari menunjukkan beberapa hadiah yang diberikan oleh son yan.

Bukan hanya itu, son yan memperlakukan rena seperti seorang ratu, bahkan son yan memberikan perhatian dan juga hadiah bermerk untuk rena.

Sampai waktu mengantarkan pada hari dimana pernikahan iti benar-benar terjadi.

Pernikahan itu di lakukan secara diam-diam, dimana hanya diketahui oleh ayah dan ibunya nania yang datang dari kampung, dan meski ibu son yan tidak menghendaki perjodohan itu, namun ia terpaksa menyetujui permintaan ayah mertuanya demi menjaga warisan son yan agar tidak hangus.

***

Perjanjian Pasca menikah.

1.tidak boleh tidur bersama

2.tidak boleh punya anak

3.tidak boleh menuntut harta gono-gini

4.tidak boleh ikut campur dengan urusan masing-masing.

5 dilarang bersentuhan.

6.bercerai setelah 3 tahun.

7.apabila mengingkari harus membayar 3 miliyar.

Sebenarnya, hal ini bukan mirip sebuah pernikahan, lebih tepatnya pada penjara atas nama ikatan pernikahan, namun apalah daya nania terpaksa menerima syarat dari son yan demi membalas budi pada ayah dan ibu angkatnya di kampung yang telah merawatnya dengan baik.

" ingat ... tidak boleh ada yang tahu kamu dan saya sudah menikah ... terlebih rena ... "kata son yan sembari menunjuk jari telunjuknya kearah wajah nania.

Awal keterpurukan

Baru saja menikah nania sudah harus melihat suaminya bermesraan dengan kakak sepupunya, bahkan yang harusnya malam pertama itu menjadi malam yang indah, tidak dengan malam pernikahan nania.

Dia ingin menangis, namun ia tidak tahu apa yang ingin ditangisinya, karena ia baru saja bertemu dengan son yan dan langsung melihat sikap buruknya.

Keesokan harinya, sebelum berangkat sekolah ibu mertua nania, meminta nania untuk menyiapkan sarapan unyuk son yan di kamarnya.

Meski nania tahu, bahwa son yan melarangnya masuk kedalam kamarnya,akan tetapi nania nekat masuk untuk mengantarkan sarapan atas perintah ibu mertuanya.

Hingga membuat son yan marah besar, dan menuduh nania ingin mengingkari perjanjian.

"Saya tidak begitu pak ... "nania memanggil son yan dengan panggilan Bapak.

"Sudahlah ... saya bisa pergi mengambil sarapan sendiri ... dan satu lagi, jangan pernah masuk kedalam kamar saya"kata son yan sembari memalingkan wajahnya.

***

Siang itu, sepulang sekolah nania melihat son ya  menjemput rena dengan mobil sport barunya.

Disini rena sama sekali tidak mengetahui, bahwa son yan adalah suami adik iparnya, sementara nania juga tidak berhak mengungkap identitas dirinya sebenarnya.

Nania selalu pulang tepat waktu, agar ia bisa bekerja paruh waktu  di cafe, karena selain untuk membayar biaya sekolahnya, nania harus mengirim uang pada orang tuanya di kampung.

Setiap pulang bekerja, nania selalu menyempatkan diri untuk menjenguk kakek dan nenek mertuanya, dimana hanya dengan mereka nania mendapat perlakuan yang sangat hangat.

" ini apa nek ?" Tanya nania saat menerima sebuah kotak berisi kunci yang dilapisi berlian murni.

"Ini adalah kunci sumber kekayaan kami, karena kamu adalah istri cucu semata wayang kami, jadi kelak kamu akan memegangnya ... " jelas wanita tua yang akrab disapa nenek ria.

"Tapi ... "nania terlihat ragu.

" mungkin kami masih belum bisa menimang cucu untuk beberapa tahun lagi, apalagi kamu juga masih sekolah ... namun kami akan sangat bahagia bila hari-hari kami bisa bersama kamu" sambung nenek ria sembari memeluk nania.

***

Hari demi hari dijalani nania dengan begitu sabar dan tabah, meski suaminya sangat dingin bahkan ayah dan ibu mertuanya begitu acuh.

Hingga tidak terasa,kini pernikahan nania telah memasuki tahun kedua, dimana kini ia duduk di bangku kelas tiga SMA, dan selama itu suaminya semakin dekat dengan kakak sepupunya.

Sampai suatu ketika, saat pulang dari luar kota son yan tidak sengaja menabrak pohon besar karena mabuk.

Kejadian ini membuat kedua kakinya lumpuh sementara, sehingga ia harus memakai kursi roda.

( bruaaak ... !) Son yan kembali melempari seluruh barang-barang dikamarnya, hingga membuat ibunya stres.

" pak ... permisi ... saya mau mengganti baju bapak" nania mencoba meminta ijin pada son yan untuk mengganti baju kotor son yan.

(sret ... ! ) bukannya memberi jawaban, akan tetapi son yan malah melempar ponselnya didepan nania.

"Katakan saja ... jika kamu ingin menertawakan saya ...  katakan !!! " bentak son yan.

"Astaga ... kenapa pikiran anda begitu buruk terhadap saya ?" nania berusa tegar menghadapi perlakuan son yan.

akan tetapi son yan hanya bisa pasrah, saat nania melepas kemeja kotornya.

Nania sungguh tidak menyangka, bahwa di balik tubuh yang tegap dan gagah itu, tersimpan beberapa goresan bekas luka cambuk.

" kenapa ... sekarang kamu juga ingin menghina tubuh saya ... ?" son yan kembali mengulangi pertanyaannya.

" saya hanya terkejut melihat bekas luka ini "jawab nania kemudian mengambil air kompresan untuk mengelap tubuh suaminya.

dengan penuh perhatian nania merawat son yan, dan itu selalu ia lakukan meski harus mendapat cacian dan makian son yan, sampai suatu hari nania tidak sengaja melihat tanda kecupan di leher son yan.

"saya tidak menyangka ... bahwa kak rena bisa bermain lebih jauh dengan tuan son yan "batin nania sembari menundukkan kepalanya.

" ada apa ?" son yan mulai bertanya.

"tidak ... saya hanya sedang berpikir ... setelah saya lulus ... dan mendapatkan pekerjaan, kota akan segera bercerai" jawab nania sembari menahan air matanya.

" baguslah jika kamu sadar ... "kata son yan seraya tersenyum.

***

hiks ... hiks ... hiks .... nania terlihat menangis sembari berdiri di tepi jembatan besar, ia seakan berat melangkahkan kakinya menuju tempat kerjanya.

ia merasa beban yang harus ia tanggung begitu besar,hingga ia rasanya tidak kuat lagi.

pikirannya mulai tersesat, hingga ia berpikir untuk melompat kesungai saat itu juga.

" stooop ... !!!" seseorang mulai menangkap tangan nania.

" Pak ... juno "nania terkejut saat melihat, majikannya berada tepat didepannya.

" seberat apapun masalah kamu ... bukan begini cara menyelesaikannya " tegas pria dewasa itu.

nania kemudian menangis,tubuhnya bergetar seakan ia tidak mampu untuk berdiri.

" tenanglah ... nania ... jika kamu butuh tempat untuk berbagi cerita, kamu bisa membaginya dengan saya " kata pria dewasa itu membuat nania terharu, tanpa berpikir panjang nania mulai memeluk pria dewasa yang merupakan pemilik cafe tempat dia bekerja.

pukul 18.00 tepat, nania sampai didepan rumah son yan, ia tidak menyangka bahwa bosnya akan mengantarnya sampai kedepan rumah suaminya.

" ini rumah saudara kamu ?" tanya juno pria dewasa yang berusia sekitar 40 tahunan.

" ehm ... bukan ... ini rumah majikan saya "jawab nania berbohong, ia tidak ingin disalahkan oleh son yan kedepannya.

"baiklah ... tetap semangat ... karena saya yakin kamu anak yang hebat"kata juno seraya tersenyum.

"terimakasih ... pak "nania terlihat malu-malu.

tanpa dia sadari, dari jendela kamarnya son yan mulai melihat kearah nania yang baru saja turun dari mobil juno.

***

Malam itu, saat membantu son yan mengelap tubuhnya, son yan mulai mengorek informasi tentang rena yang sudah hampir beberapa hari tidak bisa dihubungi.

"saya tidak tahu ... karena disekolah pun, kak rena tidak masuk" jelas nania.

" dan kamu pikir saya percaya ... "son yan melakukan hal yang tak terduga pada nania, ia berdiri dan mencekik leher nania.

" pak lepas ... lepas ..." nania mulai kesulitan bernafas.

son yan sepertinya sudah lepas kendali karena emosinya yang memuncak, belum lagi son yan telah terkena efek obat-obat terlarang yang sempat diberikan oleh rena.

dan tak lama kemudian, son yan terjatuh hingga tak sadarkan diri.

nania segera berlari untuk memanggil ayah dan ibu mertuanya namun mereka sedang tidak ada, sedangkan ia tidak mungkin memberi tahu kakek dan nenek son yan.

akhirnya dengan terpaksa, nania menggendong tubuh tegap son yan kelantai bawah, entah kemana perginya para pengawal dirumah son yan malam itu.

akan tetapi malam itu, nania juga kesulitan untuk menemukan taxi, sampai pada akhirnya nania membawa son yan kerumah sakit dengan gerobak sampah didepan rumah son yan.

bahkan kaki dan tangannya sampai terluka karena terlalu berat beban gerobak yang harus ia dorong,bahkan jaram rumah sakit dari rumah son yan juga cukup jauh.

Hingga setelah sampai dirumah sakit, dan son yan berhasil diperiksa nania juga langsung pinsan.

***

keesokan harinya, nania sangat terkejut saat ia sudah terbaring di kamar luas yang begitu indah dengan dekorasinya yang terlihat mewah.

" ini ... " nania mencoba untuk bangun.

(glek ...)

begitu pintu kamar itu terbuka, nania sangat terkejut ketika melihat juno berada dihadapannya sembari membawa kotak obat dan nampan berisi sarapan.

" pak ... juno " nania mulai menyapa juno.

"bagaiamana kondisi kamu , maaf tadi malam saya tidak membiarkan kamu di rawat dirumah sakit ... karena saya tidak ingin kamu terlibat dengan majikan kamu ... yang sedang diselidiki polisi " jelas juno membuat nania segera sadar, bahwa ia telah meninggalkan son yan di rumah sakit sendiri.

" astaga ... tuan son yan " nania berniat untuk berdiri namun kakinya terluka.

"aduh ... " nania memekik kesakitan.

"kaki kamu terluka ... jadi kamu harus istirahat" sambung juno.

"tapi majikan saya ... " nania terlihat cemas.

" sepertinya ... dia seorang yang berpengaruh ... sampai polisi tunduk padanya "jelas juno.

Sejak hari itu, nania mulai melihat son yan sering menyendiri, bahkan setelah dinyatakan positif sebagai pecandu narkoba, son yan kerap menyakiti dirinya sendiri untuk membuatnya tetap sadar.

Perpisahan

son yan juga telah mengetahui, bahwa sebenarnya rena menjauhi dirinya karena dia lumpuh dan karena tidak ingin di curigai polisi, bahwa rena adalah dalang utama penyebaran narkota itu.

bahkan son yan juga sudah mengetahui, kalau nania yang membawanya kerumah sakit, namun kini setiap melihat wajah nania, son yan malah semakin teringat rena.

ia juga kerap melampiaskan kebenciannya terhadap rena dengan menyiksa nania.

" ampun ... !!! ampun pak "nania memekik kesakitan saat son yan mencekik lehernya.

"dasar kalian para gadis kecil ... bisa-bisanya mempermainkan perasaan pria seperti saya " maki son yan.

" pak saya nania ... saya bukan kak rena ... dan saya adalah istri bapak " teriak nania.

"apa ... ?istri ... apa kamu sadar ... pantaskah kamu di sebut istri ?kamu itu menjijikkan ... dan saya najis untuk dekat dengan kamu "bentak son yan kemudian mendorong nania hingga jatuh kelantai.

disaat yang sama tiba-tiba, ia merasa pusing dan ia mulai kehilangan kesadarannya, dengan cepat son yan melepaskan leher nania, dan bergegas mengambil belatih di laci kamarnya, ia langsung menggoreskan pada lengan tangannya, hingga berdarah.

" astaga ... pak ... apa yang anda lakukan " nania berusaha berlari mencegah perbuatan son yan.

akan tetapi ia tidak berhasil,karena son yan mendorong nania terlalu kuat.

"argggh .... "son yan menggenggam tangannya erat-erat sembari mengarahkan belatihnya ke arah telapak tangannya.

"hentikan ... tuan ..."nania mencegah son yan untuk melakukan hal itu.

dan saat son yan akan mendorong tubuh nania, dengan sekuat tenaga nania memeluk son yan yang sudah hampir kehilangan kesadaran.

"pergi ... jangan sentuh saya !!!" bentak son yan.

namun nania bersikeras untuk mendekap tubuh son yan, bahkan kini son yan tengah mengarahkan belatihnya kearah leher nania.

hingga akhirnya, nania sangat ketakutan akan tetapi ia teringat pernah menonton film tentang zombi, dan untuk mencegah hal itu terjadi penderita harus mengalami rasa sakit sehingga tetap pada kesadarannya.

"maafkan saya tuan ... "nania segera menarik kerah baju son yan.

ia sebenarnya belum berpengalaman sama sekali dalam hal ini, tentunya akan beresiko baginya setelah son yan sadar, namun ia tidak bisa membiarkan son yan melukai dirinya sendiri.

nania menggigit leher son yan sembari memejamkan kedua matanya, bahkan kini membuat jantungnya berdetak lebih kencang.

son yan ingin marah ,namun ia tidak tahu apa yang membuat dirinya tidak bisa melakukannya, apalagi setelah nania menggigit leher nya,ia jauh merasa lebih baik.

Setelah hari itu, son yan mulai merasa bingung karena setiap kali penyakitnya kambuh, ia teringat akan perlakuan nania pada dirinya.

Sampai suatu ketika son yan tidak sengaja bertemu dengan nania yang sedang bersama juno di pinggir jalan.

"bukannya itu si cupu itu?" son yan mulai membuka percakapan.

"benar tuan " jawab pak bray supir pribadi son yan.

" selidiki siapa pria itu ... dan mengapa bisa begitu dekat dengan gadis aneh itu"sambung son yan sembari memalingkan pandangannya.

***

Setelah hampir 6 bulan menjalani terapi dengan rutin, akhirnya son yan bisa kembali berjalan dengan baik.

Dan tepat di hari ulang tahunnya, rena kembali datang untuk meminta maaf, meski awalnya son yan marah besar namun rena berhasil mendekati son yan dengan beberapa obat terbarunya.

"ini apa tuan ?" nania tidak sengaja menemukan sebuah obat-obatan di saku jas son yan.

" jangan sentuh barang saya !!!" son yan terlihat sangat marah.

" apakah ini dari kak rena ?" tanya nania sembari menatap tajam kearah son yan.

"hei ... siapa kamu berani menatap saya seperti itu!!!" bentak son yan sembari menjambak rambut nania, hingga nania merasa kesakitan.

"saya istri anda ... dan anda suami saya " teriak nania.

"istri ... sejak kapan saya punya istri seperti kamu ... apa kamu sadar ... kamu itu lebih pantas jadi pembantu saya ... dari pada istri saya " son yan kembali mengejek nania, hingga kali ini nania tidak kuat lagi untuk menerimanya.

Tepat setelah ujian kelulusan nania meminta cerai dan ia ingin bebas dari pernikahan yang penuh dengan siksaan itu.

" nania ... "nenek ira serasa tidak rela untuk melepaskan nania begitu saja.

" nenek ... suatu saat nania akan mengunjungi nenek setelah nania menjadi pengusaha sukses " nania mencoba untuk membujuk nenek ira.

"ini uang untuk kamu ... kakek dan nenek tidak ingin kamu menderita di luar sana " sahut sang kakek.

akan tetapi nania tidak menerima uang itu, ia hanya ingin kedua orang tua yang begitu dicintainya itu selalu mendoakannya.

***

Setelah mengemasi seluruh baju-bajunya, nania menemui son yan yang sedang berada di ruang kerja.

" saya permisi tuan ... semoga tuan bisa bahagia dengan kakak saya ... dan jika saya boleh meminta, tolong perlakukan kakak saya dengan baik ... cukup saya yang menderita saat tuan marah" kata nania seraya menundukkan kepalanya.

"baiklah ... awalnya saya tidak ingin memberi kamu uang, akan tetapi saya juga merasa berdosa ... jika sampai kamu menderita diluaran sana " kata aon yan kemudian memberikan cek sebesar 10 juta.

"anggap saja ... ini bayaran selama kamu merawat saya "kata son yan seraya melempar cek itu.

Nania semakin sakit hati dengan perlakuan son yan, yang seakan merendahkan harga dirinya, iapun menolak cek yang diberikan oleh son yan.

"dan ingat ... saya tidak pernah merugikan kamu ... bahkan saya juga tidak menuntut saat kamu menggigit leher saya , ataupun menyentuh saya ... jadi jangan berlagak sombong" son yan kembali mengejeknya.

"baik ... tuan ... saya akan mengingat dengan jelas ... bahwa seumur hidup ini , kita tidak akan pernah bertemu lagi ... saya akan menjauh dari kota ini, dan jika kita sampai bertemu lagi, anggap saja kita tidak saling mengenal ... mengenai tangan saya ataupun anggota tubuh saya yang pernah menyentuh tuan saat ini juga saya akan melukainya, sebagai bentuk kompensasi dari saya "nania kemudian mengambil pisau di hadapannya.

ia dengan tegas menggoreskan pisau tajam itu di telapak tangannya, hingga berdarah ia bahkan tidak bisa menahan air matanya untuk tidak menangis.

"selamat tinggal tuan ...!" nania kemudian pergi meninggalkan rumah son yan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!