Cinta Masa Kecil Itu Nyata
Prolog
#01
Cinta Pertama susah dilupakan.
Apalagi tidak berbalas dan berakhir begitu saja.
Seorang gadis kecil berumur empat tahun, sangat cantik mengenakan
rok terusan biru. Headband melingkar manis di kepala. Ia berambut panjang, sedikit ikal, dan hitam alami, mirip seperi ibunya. Siapa pun pasti berkata bahwa gadis kecil itu lucu, cantik, dan menggemaskan
Devano Tri Winata Dirgantara
Hei jangan Di situ
Teriakan itu berasal dari bocah laki-laki cilik yang membawa mainan pesawat. Namanya, Devano atau sering dipanggil Devan oleh ibunya. Bocah itu berlari ke arah gadis kecil yang sepantaraan dengannya. Gadis kecil itu sedang duduk di tanah, roknya yang sangat cantik sekarang jadi kecokelatan.
Devano jongkok di depan gadis itu. Keningnya sudah berkerut dalam.
Devano Tri Winata Dirgantara
Kamu siapa sih? Kan udah dibilang, jangan di situ!
Gadis cilik itu mendongak. Tidak langsung menatap wajah lawan bicaranya, tapi meneliti apa yang dibawa. Pesawat mainan warna putih dengan garis biru. Replika pesawat terkenal Indonesia. Karena penasaran, gadis itu menyentuh pelan badan pesawat.
Devano langsung menariknya.
Devano Tri Winata Dirgantara
Nggak boleh! *sentak Devano keras
Terkejut, gadis dengan pipi chubby itu langsung memasang ekspresi hendak menangis. Bibir merahnya mengerucut dan matanya berlinangan air mata, Siap tumpah.
Devano Tri Winata Dirgantara
Jangan cengeng! Aku Kan Cuma bilang ‘nggak boleh’! Ini baru, dari papaku!
Gadis itu tetap diam, tapi mulai terisak.
Devano Tri Winata Dirgantara
Iiihhhh! Aku kn Cuma bilang itu ! kok kamu nangis sih? Dasar cenggeng!
Nailla Stephanie Smith
HUAAA! MAMA!
Devano Tri Winata Dirgantara
*terkejut
Dia langsung meletakan mainan di samping tubuh, lalu mendekati gadis di hadapannya takut-takut. Bisa-bisa dia dimarahi bunda lagi kalau membuat temannya menangis. Tapi, ini bukan temannya, kok! Devano baru saja bertemu dengan gadis ini!
Devano Tri Winata Dirgantara
*Mengusap puncak rambut gadis yang tidak dia ketahui namanya itu.
Dia mulai merasa ingin menangis juga karena merasa bersalah sudah membuat gadis kecil di depannya ini menangis.
Devano Tri Winata Dirgantara
Kamu jangan nangis, dong! * bujuk Devano dengan takut-takut.
Nailla Stephanie Smith
Huaaa!!!
Namun, gadis kecil itu tetap menangis.
Devano Tri Winata Dirgantara
Aku kan nggak nakal! Huaaaaa, Bundaaa!
Dan mereka berdua pun menangis bersama, membuat keributan di pinggir jalan perumahan.Yang satu nangis karena takut, yang satu lagi nangis karena habis dimarahi bocah laki-laki itu.
author
Nanti author lanjut ya
Bukan Cinta Pertama
#02
Pada setiap titik keresahan, hanya ada satu yang terlihat rindu.
Tak dapat tersenyum lebih lama jika aku belum menemukanmu.
Bibirnya diam dan kelu, menanti sebuah balasan rindu.
Seorang gadis berjalan menyusuri lorong sekolah. Celana trainning terlihat dari balik rok lipat cream. Karena brangkat menggunakan motor, celana trainning memudahkannya bergerak luas dan terhindar dari hal-hal tak di inginkan.
SMA Permata Bangsa masih sepi. Dia memang selalu berangkat pagi karena sudah kebiasaan.
Jangan pikir Nailla --- gadis berambut panjang ini --- adalah salah satu siswi teladan. Bukan. Dia hanya sudah terbiasa, karena dulu pernah menyukai Marvin Wilbert, cowok pintar yang sering berangkat pagi untuk tidur di kelas atau baca buku. Tanpa ada yang tahu, Nailla Stephanie Smith selalu mengintipnya dari luar.
Itu dulu. Sekarang, dia sudah melupakan Marvin, tetapi kebiasaan berangkat pagi masih menempel pada dirinya.
Nailla Stephanie Smith
*Membuka laptopnya.
Tujuan Cuma satu, blok SMA-nya. Besok ada acara agustusan di sekolahnya. Dia jadi “tukang upload” di blog tentang sekolahnya.
Nailla Stephanie Smith
Huaaah!! * merengangkan ototnya.
“Kenapa lo, Nai?” Suara lembut milik seseorang mengalun di telinga Nailla.
Nailla segera menutup laptop nya dan memasukannya di laci.
Nailla Stephanie Smith
* tersenyum kepada temannya.Clara Veronica
Nailla Stephanie Smith
Eh … nggak kenapa-napa kok, Ra.
Clara tak menjawab panjang, Gadis manis berdarah sunda itu langsung duduk di kursi dan membuka buku yang ia bawa,seolah harinya memang dipenuhi buku-buku.
Clara Veronica
*Fokus dengan buku nya
Ah, ya, Naila lupa. Besok Clara harus mengikuti lomba Fisika.
Nailla Stephanie Smith
Raa, * panggil Nailla pelan
Nailla Stephanie Smith
kamu lomba Fisika , ya, besok?
Clara Veronica
*Menoleh ke belakang dan tersenyum kecil.
Clara Veronica
Iya.Makanya gue belajar, nih.Biarpun lomba gitu doang, kalau kelas kita bisa menang,itu adalah suatu kebanggan
Dia adalah murid di kelas XII IPS 3 yang paling pintar.
Meskipun kelasnya merupakan kelas akhir dalam prestasi, guru fisikanya memercayakan kepada Clara. Apalagi cewek itu adalah salah satu maha siswi yang ambisius.
Nailla Stephanie Smith
*menghela nafas
Nailla Stephanie Smith
Besok, Devano juga ikut Lomba Fisika untuk anak kelas IPA, ya? Kayak udah ketebak ya, siapa yang menang nanti
Clara Veronica
*mengangguk cepat.
Clara Veronica
Ya iyalah, Nai! Lo nggak tahu aja betapa hebatnya dia di Fisika. Walau songong, tapi gue suka sih, hehehe …
Nailla meringis berfikir soal fakta Clara yang suka Devano
Nailla Stephanie Smith
*tersenyum kecut
Nailla Stephanie Smith
Yaudah deh, semangat, ya Raa!
Nailla tak peduli lagi soal Clara. Dia mengambil buku bersampul pinknya dari tas.Buku tempatnya menuangkan pikiran.
Latasyha Maureen
Wayoloooo! Nulis apa lo?
Nailla Stephanie Smith
* langsung cepat-cepat menutup bukunya, terkejut.
Latasyha Mauren, teman sebangkunya tiba-tiba saja sudah duduk dan berteriak dengan sangat nyaring. Telinga Nailla sampai berdengung beberapa detik.
Nailla Stephanie Smith
*berdecak dan menoleh kepada Latasyha , matanya memelotot.
Nailla Stephanie Smith
Kamu tuh! Kukira siapa tadi .owalah
Latasyha Maureen
Kalau ternyata Marvin, gimana? * bisik Latasyha jenaka.
Nailla Stephanie Smith
Ya nggak apa-apa. Lagian aku udah nggak suka.
Menggoda Nailla adalah hal yang paling menyenangkan. Temannya itu selalu aja bertingkah polos. Bahkan dia selalu menggunakan “aku-kamu” sejak awal masuk SMA dulu. Dia pernah berfikir kalau Nailla itu pura-pura polos. Tapi, setelah main kerumahnya, dia salah. Naila memang anak yang berfikir kalau “aku-kamu” itu lebih sopan dibandingkan “gue-lo”.
Nailla Stephanie Smith
Iyaaa laah *jawabnya cepat
Dia memang sudah melupakan Marvin, dan ucapannya tidak mengandung kebohongan.
Latasyha Maureen
Iya, ya, gue percaya deh *tersenyum kecil
Latasyha Maureen
Lanjutin aja nulisnya, nanti gue baca lagi. Soalnya tulisan lo juga mewakili perasaan gue.
Nailla Stephanie Smith
*terkekeh
lalu Dia meletakan buku bersampul pinknya itu di meja, lalu menoleh kepada teman dekatnya dengan jail
Nailla Stephanie Smith
Oh iya, ya, De-va-no kan ---- !!!
Latasyha Maureen
*Langsung membekap mulut Nailla erat
Latasyha Maureen
Heh diem!! Lo tuh kalau ngomong cempreng tahu Nai!!
Nailla Stephanie Smith
Lah, emang kenapa??
Latasyha Maureen
Di kelas ini bukan gue aja Nai, kan banyak yang ngefans sama Devano juga. *gemes mendengar tuturan Nailla
Nailla Stephanie Smith
Oh iya. *Nailla langsung mengulum bibirnya
Nailla melirik Clara
Yang masih setia dengan buku fisikanya.
Latasyha mengangguk kecil. Gadis berambut panjang dengan bandanan
itu tersenyum.
Latasyha Maureen
Gue mah selo aja. Jodoh kan nggak ke mana :)
Nailla Stephanie Smith
Idih, kamu udah bicarain jodoh aja ya !!!
*Nailla menggeleng-
geleng tak percaya.
Latasyha Maureen
Terserah deh!! Lama- lama pengen gue gigit lo Nai!!!
Mungkin Takdir
#03
Menemukanmu, seharusnya menjadi hal yang paling membahagiakan.
Nailla memilih untuk membeli air putih mineral saja, berbeda dengan
Latasyha yang membeli siomay dan es tea jumbo. Seperti biasa, Naila sudah membawa lunch box.
Nailla Stephanie Smith
Syha, kamu yakin nggak, Clara bakal menang besok? * berbisik
Nailla membuka obrolan sambil berbisik. Matanya tidak menatap Latasyha, tetapi menatap gerombolan cowok di pojokan. Bukan, mereka bukan geng cowok nakal.
Mereka adalah geng yang di kenal sebagai sahabat dari kecil. Marvin Wilbert yang pintar, Devano Tri Winata Dirgantara yang emosian, Brian Charlos yang jail dan terkadang bertingkah lucu, serta Ezra Pratama Putra yang bersuara medok
Latasyha Maureen
Yakhin sih dohi bakhalan menahng. *sambil mengunyah makanan
Nailla Stephanie Smith
Doi siapa maksud kamu??
Nailla menatap lagi kearah gerombolan itu. Matanya tertuju kepada Devano yang diam saja, alih-alih ikut nimbrung. Kadang, cowok itu hanya terkekeh.
Latasyha Maureen
Ya doinya gue lah Nai!, Siapa lagi sehh?
Nailla Stephanie Smith
Owuh. *tersenyum
Latasyha Maureen
Gini, ya. *Latasyha mengusap mulutnya dengan tisu
Latasyha Maureen
Devan lebih hebat. Lebih pintar Fisika. Dibanding Ayang Marvin lo sih, ya, lebih pintar Devano kalau soal Fisika.
Nailla Stephanie Smith
Hais. * berdesis
Nailla Saat Mendengar nama Marvin disebut . selalu saja, Latasyha ingin agar Nailla dan Marvin bisa bersama. Padahal, Nailla sudah tidak ada rasa untuk Marvin sama sekali.
Akan tetapi, Latasyha menggangap lain.
Latasyha Maureen
Kok malah ish , Nai ?? Marvin boleh dapat rangking dua atau tiga, sedangkan Devano selalu belasan. Tapi, Devano raja fisika loh. Dan, gue nggak habis fikir. Ayah Devan itu padahal selebritas chef dan barista loh, tapi kok anaknya bisa pinter fisika!!
Nailla Stephanie Smith
Iya ya? *Nailla langsung tertarik
Latasyha Maureen
* mengangguk semangat
Latasyha Maureen
Apalagi Devano tuh kaya, Naii. Kakaknya kuliah di jurusan Hukum, kalau nggak salah yah. Restaurant punya bokapnya juga menyebar ke seluruh Indonesia. Nama Restaurantnya juga tidak Cuma satu. Dan lo tahu nggak Naii??
Nailla Stephanie Smith
*menggeleng
Jari Latasyha langsung terjentik dan menarik napas sebelum melanjutkan,
Latasyha Maureen
Bokap Devano, beuhh …. ganteng ! Gaul kayak daddy-daddy zaman now gitu Naii.
Nailla Stephanie Smith
Massa ,sihh ??
Latasyha Maureen
Iyaa!! *Latasyha terpekik pelan
Latasyha Maureen
Calon pacar gue memang, huh …. tooop banget!
Nailla Stephanie Smith
Temperamen gitu mau dijadiin pacar Shaa?? *mengerjap
Latasyha Maureen
Iya Lah!! *Tasyha terkekeh sebelum menambahkan.
Latasyha Maureen
Pacar dalam mimpi doang tapi Nai, Hahaha….
Kalau Nailla sih, mana mau! Devano itu terkenal temperamental, meski terkadang juga stay cool. Nailla menilai Devano itu cool kalau ada cewek. Dia bakal tebar pesona! Nailla jadi setuju dengan gosip yang mengatakan bahwa Devano itu adalah rajanya playboy----meski tasyha selalu menyangkalnya.
Tak habis pikir mengapa Clara dan Latasyha menyukai Devano.
Meski secara fisik, memang cowok itu pantas menjadi idola . Alis tebal membingkai mata tajam Devano, menjadi daya tarik utama bagi para gadis yang menatapnya. Kulit putih kuning langsat yang tampak terawat ditambah dengan tubuh tinggi dan rambut yang selalu tersisir rapih, membuatnya mudah dikenali dari kejauhan.
Akan tetapi…..Devano tidak bisa mengendalikan emosinya. Orang tamperamental itu mengerikan. Dan biasanya, kalimat yang keluar dari mulut orang yang sedang emosian akan membuat orang lain sakit hati.
Nailla Stephanie Smith
Serem tahu, dia tuh!!
* masih tak mau kalah .
Mata coklat gelap Nailla langsung menatap sosok di pojokan. Sepertinya, pojokan itu adalah tempat favorit cowok kelas XII IPA 1A. Nailla terus memperhatikan, sampai salah satu dari mereka sadar bahwa ada mata yang terus menatap mereka. Cowok berambut hitam itu menoleh dengan tatapan yang tajam---meski terkesan datar.
Sontak saja, Nailla langsung gelaggapan dan ingi melarikan diri dari sana karena malu. Sampai-sampai, kursi yang ia duduki jatuh dan menyebabkannya terjengkang
Nailla Stephanie Smith
Aduhh *ringisnya
Latasyha Maureen
Ya ampun, Nai! Lo kok selalu ceroboh sihh? *teriak Tasyha heran
Sedangkan di lain tempat, sesorang yang tadi jadi bahan gosip mereka, hanya bisa mengerutkan keningnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!