Seorang gadis baru saja keluar dari mobil. Gadis itu masuk ke dalam sebuah gedung megah yang terletak di tengah-tengah kota. Dia berjalan masuk, namun salah seorang pria dengan kemeja rapi memanggil namanya.
" Mbak Keisha.."
Gadis itu berhenti sejenak, dia melirik pria itu sejenak. Pria itu nampak tersenyum, namun Keisha justru beranjak pergi begitu saja.
Keisha Adeeva, seroang karyawan biasa di sebuah perusahaan megah bernama Borneo. Perusahaan yang bergerak dalam bidang IT dan desain. Namun kehidupan Keisha justru tidak suka berada diantara rekan kerjanya kecuali sahabatnya Sandra.
Keisha mempunyai alasan kenapa dia tidak menyukai setiap rekan kerjanya. Baik dari manager IT yang kerjanya suka gosip. Belum lagi dengan bos di timnya yang kerjanya hanya tidur di kantor. Belum lagi satu orang yang sangat tidak dia sukai. Ia adalah Alvaro. rekan kerja satu tim dengannya. Alvaro yang terkenal playboy yang suka menggoda para di kantor.
Namun tidak disangka, dia terjebak dengan pria yang sangat ia benci.
*****
" Lo suka ya sama gue? Sampai harus ikutan lembur." seru pria bernama Alvaro yang menghalau Keisha yang hendak ingin pulang.
" Minggir! Gue mau lewat!"
" Cepat banget pulangnya. Nungguin gue dong, biar kita bisa pulang bareng."
Keisha memutar bola matanya dengan kesal dan tanpa banyak bicara dia langsung menginjak kaki Alvaro yang sudah menghalau jalannya.
" Auw!"
Keisha tidak perduli dengan rintihan tersebut. Dia tetap berjalan keluar dari ruangan.
Keisha tersenyum memandangi ponselnya yang baru saja berdering, dia langsung menjawab panggilan tersebut.
" Hallo sayang. Katanya kamu sedang rapat hari ini. Kok nelfon?"
" Ini siapa?"
Pertanyaan itu seolah menghentikan langkah kaki Keisha. Bahkan senyuman di wajah gadis itu menghilang. Dia bisa mendengar suara kekasihnya yang tengah meminta maaf, meski sempat terdengar suara ribut antara kekasih dengan suara seorang wanita.
Tanpa sadar air matanya menetes. Rasa sakit dan kecewa ia rasakan. Kenapa Kevin begitu tega mengkhianati dan membohonginya selama ini.
Keisha yang sangat percaya dan mencintai kekasihnya itu. Namun tidak disangka akan dibuat sakit dan sekecewa ini. Tiba-tiba lampu padam, membuat semua area tersebut gelap.
Keisha terkejut, tangan gemetar membuatnya menangis hingga tertunduk dibawah lantai. Bayangan akan masa lalunya yang kelam kembali terlintas dalam benangnya. Nafasnya memburu, membuatnya tidak berani mengangkat wajahnya.
Samar-samar Keisha mendengar seseorang memanggil namanya. Pundaknya disentuh, membuat Keisha langsung memeluk orang tersebut. Dia menangis tanpa membuka matanya sama sekali.
" Kei. Lo kenapa?"
Pertanyaan itu hanya dijawab dengan tangisan. Keisha seolah tidak mau melepaskan pelukannya.
Tak berselang lama, lampu di ruangan itu kembali menyala. Merasakan ada cahaya, Keisha melepaskan pelukannya.
" Kei, Lo baik-baik saja, kan?"
Keisha tak menjawab, dia menenangkan dirinya sendiri dengan menghela dan menghembus napasnya dengan tenang. Tidak perduli siapa yang sudah menolongnya. Tanpa ucapan maaf dan terima kasih, Keisha mengambil kembali tasnya di lantai. Lalu pergi begitu saja.
Di dalam apartemennya, Keisha duduk termenung. Menatap kosong layar televisi di hadapannya. Pikirannya melayang pada peristiwa di masa lalunya.
Seketika ia menangis membayangkan kenangan pahit tersebut. Luka akan kenangan tersebut masih belum sembuh. Namun kini dia harus menelan pil pahit, karena kekasih yang ia cintai justru berselingkuh darinya. Keisha menangis sambil memeras selimut seolah meluapkan luka yang selama ini ia rasakan.
Keisha tiba di kantor. Namun dia sudah dibuat kesal karena harus bertemu dengan Alvaro.
" Aw! Pakaian kita warnanya serasi nih! Cocok banget jadi pasangan."
Keisha yang mendengarnya menatap Alvaro dengan tajam. " Nggak sudi gue mesti pasangan sama Lo!"
" Lo kenapa sih! Kemarin malam saja Lo manja begitu ke gue. Sekarang malah ketus banget sih!"
" Diam nggak!"
" Kenapa? Ada yang salah kalau ngomong sama gue. Setiap ngomong sama gue, raut wajah Lo selalu kayak gini. Emang gue buat kesalahan apa sampai Lo benci sama gue?"
" Pake nanya pula! Kalau gue jadi Lo kagak bakal gue bertanya kayak gitu."
" Jadi, apa masalahnya?"
Keisha menatap tajam Alvaro yang masih mengganggunya. Dalam hati ia menjawab jika rasa bencinya itu karena dari awal bertemu dengan Alvaro, sikap Alvaro masih belum berubah.
Sebelumnya....
Keisha tengah duduk di bar ditemani dengan segelas wine di meja. Dia duduk sambil melihat-lihat suasana di bar tersebut. Musik DJ bergemang, keisha menikmati sambil meminum wine yang sudah ia pesan.
Seorang pria melintas, pria itu terus memandangi Keisha. Karena dipandangi Keisha juga memandangi balik pria tersebut. Pria itu lalu pergi, namun tak berselang pria itu kembali.
Pria itu kini berdiri di hadapan keisha. Sedikit menunduk untuk lebih dekat dengan Keisha.
" Apa kamu sendirian disini?" tanya pria itu dengan sopan.
" Hah!" tanya Keisha yang tak mendengar apa yang dibicarakan oleh pria tersebut.
Pria itu lebih mendekat, lalu kemudian berkata, " Apa aku boleh..."
Belum sempat menyelesaikan perkataannya, seorang wanita datang memanggil pria itu.
" Alvaro! Ngapain sih! gue udah nunggin Lo dari tadi!"
Pria bernama Alvaro itu berlalu bersama dengan wanita yang memanggilnya. Keisha menatap kepergian mereka dengan wajah tak suka.
" Udah punya pasangan malah menggoda cewek lain. Dasar hidung belang!" umpat Keisha kepada pria bernama Alvaro tersebut.
Namun tidak disangka, saat pertama kali Keisha masuk kerja. Dia bertemu kembali dengan pria tersebut. Ternyata pria itu juga termasuk karyawan yang baru masuk sama seperti dirinya.
" Sendirian saja! Pulang bareng gue yuk! Gue anterin pulang." ucap Alvaro mengikuti Keisha yang tengah berjalan kaki sendirian.
Keisha melihat wajah Alvaro, dia ingat sekali bagaimana pertemuan pertama mereka. Sungguh kesan yang membuat keisha sangat tidak menyukai pria tersebut.
" Lo temannya Sandra, kan? Kalau begitu boleh dong gue berteman sama Lo."
Keisha berhenti sejenak, menatap wajah Alvaro. Tatapan datar namun penuh dengan kebencian.
" Siapa juga yang mau berteman sama Lo!" Tukas Keisha kalau pergi begitu saja.
****
" Lo bantuin gue dong habisin makanan ini." pinta Sandra menawarkan cake yang ia bawa.
Keisha menggeleng, dia lagi nggak berselera makan makanan manis setelah putus dengan Kevin, kekasihnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, keisha memandangi nama yang tertera dilayar ponselnya tanpa menjawab panggilan tersebut.
" Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Sandra yang melihat raut wajah keisha yang murung.
" Gue belum sempat ngomong sama Lo ya. Kalau gue udah putus dengan Kevin." ucap Keisha bersedih.
" Loh! kenapa?"
" Dia selingkuhin gue." jawab Keisha tersenyum tipis.
" Lo, baik-baik saja, kan?" tanya Sandra terlihat raut wajahnya khawatir.
Keisha mengangguk sambil tersenyum. "Nggak apa-apa. gue udah terbiasa dengan hal-hal semacam ini."
" Hei! Jangan ngomong begitu. Itu bukan salah Lo. Lo saja yang kurang beruntung karena bertemu dengan pria brengsek kayak dia. Beruntung Lo udah putus. gue harap, kedepannya Lo bertemu dengan cowok yang baik." ujar Sandra memegangi tangan temannya untuk menenangkan Keisha.
Keisha tersenyum, dia bersyukur karena memiliki sahabat seperti Sandra. Dan beruntungnya lagi mereka berdua kerja di tim yang sama. Dengan apa yang dikatakan Sandra, justru membantu melegakan perasaannya yang patah.
" Yey! Akhirnya pulang!" terikat Sandra sambil merentangkan tangannya.
Keisha tersenyum melihat tingkah temannya itu. Namun tidak sengaja matanya berpapasan dengan Alvaro yang tengah menatapnya sambil tersenyum. Keisha lalu membuang mukanya, mengambil tasnya, lalu menghampiri Sandra.
" Akhirnya kita pulang juga. Lelah banget gue dengan pekerjaan." keluh Bagas selaku teman satu tim dengan Keisha, Sandra dan Alvaro.
" Seharusnya bersyukur meski lelah." Ucap Sandra lalu merangkul Keisha.
" Lo pulang sama siapa, gue nebeng ya?" tanya Sandra kepada Keisha.
Keisha hanya tersenyum mengangguk. Namun saat mereka hendak melangkah keluar sebuah bunyi notifikasi pesan masuk di ponsel mereka secara bersamaan. Mereka lalu membuka ponsel dan melihat isi pesan tersebut. Mereka berempat lalu memandang satu sama lain. Kemudian segera berlari keluar menuju area parkiran.
" Haaaah... Ada apa sih!"
Terlihat bos mereka tengah berdiri di hadapan mereka dengan kedua karyawan yang sebagai sekretaris dan manajemen IT yang ikut bergabung. Melihat petinggi mereka yang berdiri menunggu, ke empatnya langsung berlari dengan cepat untuk segera tiba.
" Ada apa pak bos?" Tanya Sandra dengan sopan.
" Jadi.. Hari ini kami.. Ingin memberikan pengumuman kalau..."
Cara bicara bos mereka yang lambat membuat keisha merasa cukup kesal, karena sudah menunggu sedikit lebih lama.
" Jadi, apa pak bos?" tanya Keisha dengan raut wajah yang menahan kekesalannya.
" Jadi hari ini... pak direktur akan... Mentraktir kita!!! Jadi hari ini, kita semua akan karokean bersama." teriak bos mereka bernama Rangga.
" Serius pak! Yeeey!" Teriak Sandra gembira.
" Baiklah.. sekarang ayo kita berangkat.. Siapa yang mau nebeng sama aku?" tanya Vania selalu manager IT di perusahaan.
" Em.. Kalau boleh hanya kita saja? Karyawan lain?" tanya Bagas, karena hanya mereka berempat yang dipanggil dan diajak.
" Yang lain juga kok.. Mereka udah duluan. Karena tim kita yang paling lambat pulang. Makanya aku sengaja bicara begini disini." ucap Rangga.
" Yes! Kalau begitu saya yang nebeng dengan Bu Vania." ucap Bagas.
" Aku juga bawa mobil, ada yang mau nebeng dengan ku?" tanya direktur mereka.
Mereka berempat saling memandang. Lalu Keisha, Alvaro dan Bagas kompak mundur ke belakang.
" Kalau begitu Pak, biar Sandra saja." ucap Bagas.
Keisha tertawa pelan melihat raut wajah Sandra yang kesal menatap Bagas dengan tajam.
" Kalau begitu mari kita berangkat." ucap pak direktur, bernama Rayhan.
Keisha menuju mobilnya. Dia membawa mobilnya sendiri ke tempat tujuan. namun belum sempat keluar dari area parkiran. Alvaro tiba-tiba berdiri menghadang mobil Keisha.
Keisha kesal, dia berhenti mendadak mobilnya. Namun saat ia hendak ingin melajukan kembali mobilnya, Alvaro malah bersandar disamping mobil sambil mengetuk pintu kaca mobil.
" Boleh bareng nggak?" tanya Alvaro.
Keisha tak mau menggubris, dia bahkan tak membuka kaca mobilnya. Alvaro kembali mengetuk kaca mobilnya. Dengan kesal Keisha menurunkan kaca mobilnya sambil menatap tajam Alvaro.
" Lo maunya apa sih! Bisa nggak nggak usah ganggu!"
" Gue cuma minta nebeng doang kok."
" Lo punya mobil, kan? Kenapa nggak bawa mobil Lo sendiri!" tukas Keisha dengan sangat kesal.
" Nggak mau. maunya sama kamu."
" Apaan sih!" Keisha menaiki kaca mobilnya. Dia kembali melajukan mobilnya namun tetap ditahan oleh Alvaro.
Keisha yang sangat kesal. Langsung menekan klakson panjang agar Alvaro segera menjauh. Saat Alvaro menjauh Keisha langsung menekan gas pergi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!