Pelukan Berbayar
Pembukaan
Suatu sore pukul 17.10, Sera mendapat DM Instagram di akun jasa cuddle miliknya.
Miawol
Kak, masih open jasanya?
HugLove
Masih, Kak. Mau booking untuk hari apa?
Miawol
Hari ini bisa nggak, Kak? Terserah Kakak mau sore ini atau nanti malem. Di apartemen saya. Saya lagi butuh pelukan. T~T
HugLove
Bisa, Kak. Nanti malam pukul 18.00, ya. Kakak bisa DP dulu saja, sisanya nanti setelah selesai.
Miawol
Baik, Kak. Saya DP berapa?
HugLove
100.000, Kak.
Kakak bisa kirim lewat Dana dengan nomer: 0856xxxxxx90.
Miawol
Sudah, ya, Kak. Alamat saya di Apartemen Sky Serenade. Jl. Cendana No. 27, Tower B Lantai 15, Unit 1507, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
HugLove
Baik, terima kasih, Kak. Ditunggu pukul 18.00.
Setelah mendapat booking jasa cuddle, Sera segera bersiap diri, sebab alamat yang diberikan oleh kliennya lumayan jauh dari rumahnya.
Mommy Rania
Sera, kamu mau ke mana?
Sera Anindita
Mau ke rumah klien baru aku, Mom.
Daddy Darren
Kamu masih buka jasa itu? Bukannya Daddy udah suruh kamu berhenti? Apa uang yang Daddy kasih masih kurang?
Sera Anindita
Bukan gitu, Dad. Sera cuma bosen aja, lagian semua klien Sera itu perempuan, kok. Daddy nggak perlu khawatir.
Sera Anindita
Kalau gitu, Sera berangkat dulu, ya.
Sera Anindita
Oh, Daddy. Sera pinjem mobilnya, ya. Mobil Sera masuk bengkel kemarin.
Dengan wajah lelah, Darren mengulurkan kunci mobilnya pada sang putri.
Daddy Darren
Kenapa bisa masuk bengkel?
Sera Anindita
Hehe, kemarin Sera ngajarin Karin naik mobil, terus pas belokan malah nabrak warung orang. Yang itu sekalian Daddy bayar, ya, ganti ruginya.
Darren menghela napas, sedangkan Rania mengusap dadanya. Keduanya tak habis pikir dengan kelakuan Sera. Sangat berbanding terbalik dengan kakaknya yang anggun.
Sera Anindita
Ya udah, Sera berangkat dulu. Dadah, Mommy, Daddy.
Sera keluar dari rumahnya menuju garasi, mengeluarkan mobil ayahnya, dan segera menancapkan gas ke rumah klien barunya.
Daddy Darren
Kelakuan anak kamu, Mom.
Mommy Rania
Anak Daddy juga itu!
Klien Cowok
Sera Anindita
Buset, orang kayak, nih.
Sera masuk ke dalam. Mengikut arahan resepsionis, Sera naik ke lantai atas, sesuai alamat yang diberi kliennya.
Sera Anindita
Capek banget, padahal naik lift.
Ketika sampai di depan pintu yang dituju, Sera segera mengetuk pintu sebanyak tiga kali.
Sera Anindita
Permisi, Kak! Ini HugLove, jasa cuddle yang Kakak pesan.
Pintu perlahan terbuka, dan ....
Dika Mehendra
Wah, tepat waktu. Silahkan masuk, Kak.
Sera membeku di tempatnya.
Sera Anindita
Tunggu, aku nggak salah tempat, kan?
Serena membuka ponselnya, mencocokkan alamat yang diberikan oleh kliennya dengan nomor pintu.
Dika Mehendra
Enggak salah, kok, Kak. Udah bener, aku kliennya.
Sera Anindita
Hah?! Lo ... cowok?
Dika mengangguk polos. Matanya berkedip lucu.
Dika Mehendra
Iya ... kenapa, Kak?
Sera Anindita
Jasa peluk gue cuma buat cewek! Gilak aja lo gue harus pelukan sama cowok asing.
Dika Mehendra
Loh? Beneran, Kak?
Dika tampak kebingungan, tetapi kemurungan mendominasi raut wajahnya.
Sera menghela napas lelah. Berusaha terlihat profesional.
Sera Anindita
Udah gue cantumin di postingan yang disematin.
Dika diam sejenak, lalu buru-buru meraih ponselnya. Ia mulai memeriksa akun HugLove, sampai akhirnya menemukan tulisan "For Women Only".
Dika Mehendra
Oh, iyaa ....
Sera Anindita
Oke, kalau gitu gue pergi.
Dika Mehendra
Tunggu dulu, Kak.
Dika Mehendra
Kan aku udah bayar ....
Sera Anindita
Ya itu salah lo!
Dika Mehendra
Emm, terus uangnya gimana, Kak? Hilang, ya?
Sera menatap tajam pria bodoh di hadapannya.
Sera Anindita
Makanya, baca rules dulu sebelum pesen, Bodoh!
Dika menunduk murung. Ia diam sejenak, sampai tiba-tiba ia mengangkat kepala, tersenyum lebar.
Dika Mehendra
Kalau aku pakai wig boleh, Kak?
Sera Anindita
Kalau otak lo juga berubah jadi lebih pinter, mungkin boleh. Sekalian sama gender lo.
Dika Mehendra
Ayolah, Kak. Aku lagi butuh banget pelukan~
Sera Anindita
Gue nggak mau kalau cowok. Pelukan aja sana sama nyokap lo.
Dika Mehendra
Maunya gitu, tapi Mamah lagi di luar negeri ....
Dika Mehendra
Gini aja, deh. Kakak anggep aku perempuan aja.
Dika Mehendra
Sekarang, namaku jadi Dinda.
Sera Anindita
Tambah gila ngomong sama lo, gue pergi. Uang DP lo itu hangus!
Sera sudah akan berlalu dari sana, ketika Dika tiba-tiba bersimpuh di bawah.
Dika Mehendra
Kak, ayo pelukan. Aku lagi sedih~
Sera Anindita
Eh, lo nangis?!
Lama kelamaan, suara tangis Dika berubah menjadi sesenggukan, menggema di lorong apartemen tersebut. Perlahan, satu per satu penghuni lantai tersebut keluar, mengintip apa yang terjadi.
Sera Anindita
Sialan, malah pada keluar. Ntar gue dikira bikin nangis anak orang lagi.
Sera Anindita
Heh, Bocah! Cepet masuk ke dalem dulu!
Dika Mehendra
Kakak mau pelukan?
Sera Anindita
Cepet masuk!
Dika tersenyum sumringah, lalu segera berdiri dan mempersilahkan Sera masuk. Sebelum menutup pintu, Dika berteriak di koridor.
Dika Mehendra
Om, Tante, Dika minta maaf, ya, kalau tadi berisik!
Sera Anindita
Bocah gendeng!
Lega
Sera dan Dika berada di sofa apartemen milik Dika.
Sera Anindita
Lo mau ngapain, sih, sebenernya?
Dika Mehendra
Pelukan, kan?
Dika Mehendra
Belum, aku mau cerita ....
Dika Mehendra
Nilaiku semester ini turun ....
Sera hanya berdeham dan Dika semakin mengeratkan pelukannya.
Dika Mehendra
Sedangkan, Mamah sama Papah mau dateng ke sini buat jenguk aku.
Dika Mehendra
Aku nggak enak sama mereka. Padahal mereka udah baik banget sama aku.
Dika Mehendra
Tapi, aku malah ngecewain mereka ....
Sera Anindita
Lah, emang mereka ngomong gitu?
Dika Mehendra
Enggak, sih.
Sera memijit pelipisnya, menahan kesal.
Sera Anindita
Terus lo kenapa ribet sendiri?
Dika Mehendra
Ya kan ... nilaiku jelek. Pasti mereka bakal kecewa sama aku.
Sera menyusupkan jari tangannya pada rambut Dika, mengeratkan jari, menahan diri untuk tidak menarik rambut pria itu.
Sera Anindita
Lo sadar nggak, lo tuh curhat kayak orang habis dihina-hina, padahal bokap nyokap lo nggak bilang apa-apa.
Dika Mehendra
Tapi, mereka pasti mikir kayak gitu, kan.
Sera Anindita
Yaelah, itu mah lo aja yang overthinking. Orang mereka baik-baik aja, kan?
Dika Mehendra
Iya, tapi tetep aja ....
Sera menghela napas kasar, dan menyandarkan bahunya ke sofa.
Sera Anindita
Gue nggak ngerti, sih, gimana bisa lo dapet privilege orang tua yang baik, tapi malah lo yang tersiksa sendiri?
Dika Mehendra
Makanya aku mesen jasa ini, biar nggak tersiksa sendiri.
Sera Anindita
Lo pikir gue apaan? Bisa-bisanya ngajak gue tersiksa.
Dika Mehendra
Tapi, kan, aku bayar ....
Sera Anindita
Ya ... y-ya iya juga, sih.
Sera Anindita
Ah, udahlah. Lo udah selesai, kan?
Dika Mehendra
Belum, nanti aku tambahin bayarannya, deh. Terserah berapa.
Sera Anindita
Problem orang kaya gini, nih.
Sera Anindita
Jujur aja, lo jarang ngabisin waktu sama nyokap bokap lo, kan?
Dika diam. Pelukannya pun sedikit melonggar.
Sera Anindita
Lo tuh cuma terlalu takut bikin mereka kecewa, karena waktu lo sama mereka dikit, jadi lo maunya seneng-seneng aja waktu ketemu sama mereka.
Sera Anindita
Padahal, belum tentu mereka kecewa.
Sera Anindita
Namanya juga manusia, nggak sempurna. Kadang di atas, kadang di bawah.
Tiba-tiba, bahu Dika tampak bergetar di pangkuan Sera.
Sera Anindita
L-lo nangiss?!
Dika Mehendra
Maaf, tapi aku nggak pernah denger kata-kata baik kayak gitu.
Dika Mehendra
Aku cuma terharu.
"Nggak pernah denger? Dia nggak punya temen?" batin Sera.
Sera menatap Dika yang tengah telungkup di pahanya. Perlahan, Sera mengusap surai pria itu.
Sera Anindita
Mereka nggak akan kecewa. Percaya sama gue, gue ini cenayang.
Dika mendongak dengan wajah penuh air matanya.
Dika Mehendra
Makasih banyak, Kak HugLove.
Sera Anindita
Nama gue Sera, Bocah!
Dika Mehendra
Makasih banyak, Kak Sera. Aku Dika.
Sera Anindita
Gue nggak nanya!
Dika tertawa kecil. Membuatnya terlihat manis.
Sesaat, Sera terpana. Namun, dia menyadari sesuatu ....
Sera Anindita
Dika! Lo ingusan?!!!
Sera Anindita
Bego! Baju gue kena ingus lo!
Dika Mehendra
Eh? Maaf, Kak. Kan bisa dicuci. Nanti Dika bayarin buat laundry.
Sera Anindita
Jorok lo, Dika! Sialan! Lo harus bayar gue satu juta!
Sera Anindita
Sialan! Orang kaya sialan!
Sera mendorong tubuh Dika menjauh, sedangkan Dika hanya tertawa. Untuk pertama kali setelah nilainya menurun, Dika merasa bahagia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!