NovelToon NovelToon

It's Dangerous

It's Dangerous

Ada luka yang masih membekas di hati Nadine Amanda. Gadis berusia 20 tahun yang sekarang bekerja disebuah perusahaan penyedia bodyguard untuk kalangan orang-orang elit.

Dengan kemampuan bela diri luar biasa yang dimiliki oleh nya. Menjadikan dia salah satu bodyguard unggulan diperusahaan tersebut.

Nadine tidak terlahir dari keluarga kaya.

Ayahnya sudah meninggal sejak umur Nadine masih 10 tahun. Yang akhirnya menyebabkan dia harus berpindah-pindah tempat tinggal bersama ibunya karena menghindari rentenir-rentenir kejam penagih hutang.

Menyaksikan bagaimana Ayahnya disiksa dengan kejam hingga merenggang nyawa tepan di depan matanya, meninggalkan trauma mendalam bagi Nadine kecil.

Dan itu juga alasan Nadine pada akhirnya belajar ilmu bela diri secara otodidak. Dengan maksud agar bisa melindungi ibunya. Namun ibu nya malah memilih meninggalkan Nadine sendirian di kota besar ini karena tidak ingin Nadine ikut terjerat dalam masalah hutangnya.

Nadine sudah mencari ibunya kemana-mana selama hampir 3 tahun namun tidak berhasil menemukannya.

***

"Nadine, tolong datang keruangan saya." Suara pria dari seberang telfon sana.

"Baik." Ucap Nadine, setelah itu langsung bergegas menuju keruangan Bosnya.

Tok!Tok!

Nadine membuka pintu ruangan itu lalu masuk kedalamnya.

Pandangannya langsung tertuju pada seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik dan berpenampilan sangat elegan.

Lalu Nadine mengalihkan pandangannya ke arah Bosnya yang duduk di depan wanita itu.

Sedikit menganggukkan kepalanya tanda menyapa.

"Ayo duduk disini." ucap bosnya sambil menepuk sofa di sampingnya, menyuruh Nadine untuk duduk disana.

Bos yang terpaut usia 5 tahun dari nya.

Aditya Pratama. 25 tahun!

Aditya adalah sosok yang sangat berwibawa, tegas, namun juga sangat ramah.

Dia harus mengambil alih perusahaan penyedia bodyguard ini karena ayahnya sedang sakit parah. Karena dia anak tunggal, mau tidak mau dia harus mengambil alih perusahaan di usianya yang sangat muda. Dan dia juga anak yang sangat penurut.

"Ini Nadine, bodyguard terbaik di perusahaan kami." Ucap Adit, menjelaskan.

Wanita itu melirik Nadine dari ujung kepala hingga ujung kaki. Lalu mengangguk pelan sambil tersenyum.

"Apa tidak terlalu feminim untuk seorang bodyguard " Tanya wanita itu.

Adit tersenyum, lalu menjawab pertanyaan wanita tersebut."Iyaa, Dia memang terlalu cantik dan feminim untuk menjadi bodyguard!" Sambil menatap ke arah Nadine yang sedang duduk disampingnya.

"Baiklah. Aku pilih dia." Ucap wanita itu semangat. Tanpa banya berfikir dan pertimbangan yang lebih dalam.

Lalu Aditya menyerahkan beberapa lembar berkas kepada wanita itu untuk di tanda tangani.

Didalam berkas tersebut tercantum beberapa persyaratan yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.

Setelah semua urusan beres. Wanita itu pun pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Tinggallah Nadine dan Aditya disana.

Adit pun menjelaskan tentang pekerjaan dan tugas-tugas yang akan dilakukan oleh Nadine.

*

"Ibu tadi menyewa bodyguard untuk anaknya. Karena anaknya sedang bermasalah dengan seorang mafia, ternyata wanita yang di pacari anaknya selama ini adalah istri seorang mafia. Jadi kamu bertugas untuk melindungi anaknya. Dan kamu harus tinggal dirumah anaknya selama satu tahun karena kamu di kontrak selama itu. Kali ini kamu benar-benar harus bekerja ekstra, karena dia adalah pelanggan VVIP kita. Jadi jangan sampai kamu melakukan kesalahan apa pun."

Nadine hanya mengangguk tanda mengerti.

"Ayo kita keluar, ada restoran yang baru buka disekitaran sini. Aku sangat lapar, temani aku makan." Ucap Adit sambil menarik tangan Nadine tampa mau tau apa jawaban Nadine.

Nadine yang sudah terbiasa dengan sifat Adit hanya menurut menurut saja.

***

Kedekatan keduanya bukan tanpa sebab.

"Bagaimana keadaan Papamu?" Nadine memulai percakapan.

"Dia sudah lumayan membaik. Kalau ada waktu apa kau mau menjenguknya?" Tawar Adit penuh harap, dengan tatapan fokus ke arah jalanan yang sedang mereka lalui.

"Tentu saja." Nadine tersenyum ramah ke arah Adit.

"Baiklah, kalau ada waktu kabari aku. Aku akan menjemputmu."

"Emppp, baik." Nadine menganguk semangat.

***

Sesampainya di restoran Adit langsung membawa Nadine ke meja yang ternyata memang sudah dipesan oleh Adit.

"Apa sudah ada kabar tentang ibu mu?" Tanya Adit disela-sela makannya. Dia tahu banyak hal tentang Nadine, karena mereka sudah cukup dekat. Dan tanpa Adit tahu, Nadine menyimpan perasaan kepada Adit. Nadine begitu mengagumi Adit.

"Belum, kalau nanti uangku sudah cukup. Mungkin aku akan kembali ke negaraku untuk mencarinya. Aku yakin dia pasti ada disana."

Mendengar ucapan Nadine, Adit hanya mengangguk sambil terus mengunyah Steak nya.

"Emm jangan lupa besok kamu datang lebih cepat. Aku akan mengantarmu kerumah orang yang akan mempekerjakanmu." Ucap Adit.

"Siap Bos." Nadine mengangguk dengan serius.

Jangan lupa Like, Komen, dan Vote ya teman-teman.

Next>>>

Aku Bodyguard, Bukan Pembantu

POV NADINE

08:30 pagi.

Aku dan Adit sudah sampai dirumah Madam Lora. Wanita yang tempo hari datang dan menyewa ku sebagai Bodyguard Anaknya.

Rumah yang terlihat begitu sepi itu nyaris bagaikan tak berpenghuni.

Adit keluar dari mobil dan menekan bel beberapa kali. Hasilnya, tak ada satu orangpun yang keluar dari rumah itu.

Aku tersenyum tipis ke arahnya, ketika Adit kelihatan kewalahan mencari si penghuni rumah megah itu. Walaupun juga sudah mencoba menelponnya.

"Gimana?" Tanyaku, saat Adit kembali masuk kedalam mobil.

Dia hanya menggeleng, lalu kembali sibuk dengan ponselnya.

Ku rebahkan sandaran mobil, lalu memilih tidur. Ku biarkan Adit sibuk seorang diri.

5 menit kemudian.

Sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah itu. Suara mobil itu membuat ku membuka mata dan melihat ke sumber suara.

Madam Lora turun sesaat setelah supirnya membukakan pintu mobil untuk nya.

Tidak menunggu lama, Aku dan Adit juga ikut turun dan menghampiri Madam Lora.

Madam Lora langsung mempersilahkan kami untuk masuk.

"Anak saya masih tidur, dia memang tidak biasa bangun pagi. kecuali kalau harus kuliah." ucap Madam Lora sambil tersenyum ramah, dan mempersilahkan kami untuk duduk di sofa ruang tamu.

Madam pun menjelaskan beberapa poin tambahan, Aku mendengar dengan seksama.

***

Sampai tak lama kemudian anak Madam Lora pun bangun. Lelaki yang akan menjadi bos baru ku.

Lelaki yang bertelanjang dada itu menuruni tangga lalu terus berjalan menuju ruang gym yang dikelilingi kaca tembus pandang, dan melakukan beberapa olah raga ringan. Tanpa memperdulikan orang-orang yang sedang duduk diruang tamu.

Batin ku tertawa geli ketika melihat lelaki tersebut.

"Penampilan garang gitu. tapi ternyata masih anak mami." Gumamku dalam hati.

***

POV AUTHOR

"Yasudah kalau begitu saya pamit dulu madam." Ucap Adit sambil berdiri.

"Baiklah kalau begitu." Madam pun ikut berdiri.

"Aku balik yaa, kalau ada apa-apa telfon aku aja." Ucap adit sambil menepuk pelan bahu Nadine. dia berlalu pergi ditemani oleh Madam sampai ke depan pintu.

Nadine yang tinggal sendiri didalam ruangan itu terus saja memperhatikan pria tersebut yang bahkan tidak menganggap dia ada.

Tak lama kemudian Madam pun kembali, duduk didepan Nadine, lalu memanggil anak nya. Anaknya pun keluar dan duduk di samping Madam dengan begitu patuh.

"Alex, dia akan menjadi bodyguard kamu mulai sekarang..!!!"

"What !!!! you sure ???? Dilihat dari penampilannya saja sudah tidak meyakinkan." Ucap Alex sambil tertawa sinis mengejek Nadine.

"Alex please Semua ini demi kebaikan kamu. jadi tolong jangan bertingkah..!" ucap Mamanya tegas.

"But Mom. Look !!! dia cuma seorang wanita, bagaimana mungkin dia bisa menjagaku.!"

"Dia bisa, Momy yakin. Momy sengaja memilih bodyguard untuk mu seorang wanita. Supaya wanita ****** itu tidak mengganggumu lagi. Biar dia pikir kamu sudah punya pacar. Jadi dengan begitu kamu akan terbebas dari suaminya yang kejam itu."

"Ah terserah Momy laahh." ucap Alex kesal lalu meninggalkan Nadine dan Mamanya diruang tamu.

Nadine yang masih terdiam mematung hanya melirik Alex yang berlalu pergi meninggalkan Momynya dan dirinya diruang tamu. Sepertinya Alex sangat tidak setuju dengan ide konyol Mamanya itu.

"Jangan di ambil hati. Dia memang seperti itu anaknya. Susah diatur !!! Madam harap kamu bisa mengatasinya dan kalian bisa bekerja sama dengan baik.!! Ayoo, Madam antar ke kamarmu."

Nadine hanya menurut.

***

"Nahh ini kamarmu. Lusa Madam akan berangkat ke New York, dan akan lama disana. Madam berharap kamu akan betah disini. Tolong jaga Alex dengan baik."

Dengan mata berkaca-kaca, terlihat jelas raut wajah khawatir. Dia begitu berat karena harus meninggalkan anaknya dalam keadaan bermasalah seperti ini. Namun dia tidak punya pilihan lain. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan diperusahaan yang akan diwariskan untuk anaknya nanti. Sebagai seorang sigle Mom. Dia tidak bisa berleha-leha menikmati hidup karena memikirkan masa depan anaknya.

Dan hal itu membuat Nadine merasa begitu terharu, dia teringat ibu nya yang entah berada dimana.

***

Madam sudah pulang kerumahnya sendiri. dan kini tinggallah Nadine dan Alex dirumah itu.

Nadine mencoba berkeliling di rumah itu seorang diri karena tidak tahu harus melakukan apa.

Sampai akhirnya dia berpas-pasan dengan Alex didapur.

"Kamu bisa memasak ?" Tanya Alex. Nadine hanya mengangguk.

"Baiklah, mulai sekarang kamu yang akan memasak dan membersihkan rumah. Dan aku akan memecat pembantuku !"

"What !!! Aku bodyguard, bukan pembantumu !"

"Whatever..!!!" ucap alex sambil berlalu pergi dengan jus jeruk di tangannya. Nadine masih berdiri bingung didapur, masih tak faham dengan maksud Alex barusan.

NEXT>>>

Wanita Kecil

Masih dengan kebingungan nya Nadine melangkah menuju kamarnya.

Karena tidak tau harus berbuat apa, Akhirnya dia memilih untuk menghabiskan waktu didalam kamar.

Disaat sedang bersantai dikamarnya tiba-tiba Alex masuk tanpa permisi.

"Bisa ketuk pintu dulu gak sih sebelum masuk" bentak Nadine.

"Hellooo... ini rumah ku, jadi suka-suka aku, mau ketuk pintu kek mau gak kek!"

"Iyaa, ini memang rumah Anda, tapi setidaknya Anda tahu kalau untuk sementar saya yang menepati ruangan ini. jadi tolong, untuk selanjutnya ketuk pintu dulu sebelum masuk !!!"

"Alah bacootttt ... Masak sana, aku lapar !" Ucap Alex santai setelah itu berlalu pergi.

Nadine terdiam untuk sementara, sebelum sebuah teriakan membuyarkan lamunannya.

"Cepaaatttttt !!!!"

Nadine bergegas menuju dapur, berniat untuk memasak. Namun, tak ada yang bisa di masaknya. Kulkas besar itu hanya berisi air mineral dan air bersoda.

Nadine bergegas mencari Alex. Dan ternyata, dia sedang berada diruang keluarga, sedang tertawa terbahak-bahak karena menonton Tom & Jerry.

Langkah Nadine terhenti ketika melihat Alex yang tertawa lepas hanya karna menonton kartun anak-anak.

"Konyol.." Umpat Nadine dalam hati, lalu Nadine mendekati Alex.

"Mau dimasain apa? Air putih? " Ucap Nadine cetus

"Haahh !!!" Alex tak mengerti dengan maksud Nadine. Tanpa menoleh, dia masih begitu serius dengan tontonannya.

"Didalam kulkas gak ada apa-apa, gak ada yang bisa dimasak."

"Yaudah kamu pergi ke supermarket untuk beli"

"Akuuuuu ????"

"Lahhh trus siapa lagi, ya kau lahhh."

"Tapiiii ..."

Belum lagi Nadine selesai dengan perkataan nya, Alex langsung menyodorkan kartu card nya pada Nadine.

"Pakai ini, masakkan aku makanan yang lezat !"

Karena malas berdebat akhirnya Nadine memutuskan untuk melakukan apa yang diperintahkan Alex.

Tidak menunggu lama, Nadine langsung meraih Card y disodorkan Alex. Dan Nadine langsung berangkat ke supermarket terdekat.

Nadine membeli makanan kesukaannya, karena yang pertama, dia tidak tau apa yang disukai oleh Alex, dan yang kedua, dia memang tidak mau tau.

Nadine memang sengaja melambat-lambatkan waktu. Dia malas cepat sampai dirumah, dan harus berdebat lagi dengan Alex.

Jam 4 sore Nadine baru sampai dirumah.

dan dia melihat mobil Alex yang terparkir di garasi mobil sudah menghilang satu.

"Pasti udah keluar!" Pikir Nadine

Dan benar saja, ternyata dirumah sudah tidak ada lagi tanda-tanda adanya kehidupan.

Dengan santai Nadine melangkah kedapur, mulai memasak sambil bersenandung ria.

"Rumah ini kayak surganya dunia kalau gak ada si pirang itu ... Hahahahahhaha " Ucap Nadine pada dirinya sendiri.

Memasak sambil berjoget-joget santai. Nadine tidak sadar ada seseorang yang sedang memperhatikannya melalu cctv.

Yaa, rumah Alex dipenuhi cctv kecuali dikamar. Dan sedari tadi Alex tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Nadine yang konyol.

Setelah memasak, Nadine menghidangkannya di meja makan.

Setelah itu dia masuk kekamarnya untuk istirahat, dan akhirnya tertidur.

Tok!Tok!

"Kecilll ... cepat keluar... Ayo kita makan... kecilllll ...." Teriakan Alex membangunkan Nadine dari mimpi indahnya. membuatnya dengan kesal melangkah dan membuka pintu kamar.

"Nama saya Nadine, bukan kecilll .. okee !!!"

"Salah sendiri kenapa kamu kecil, ayo cepat keluar aku lapar mau makan !"

"Yaa sudah makan sana, saya tidak lapar !"

"Ayooooo ...!!!" Ucap Alex sambil menarik tangan Nadine, walaupun Alex terlihat tidak suka karena Nadine menjadi bodyguard nya. Namun dia masih punya pri kemanusiaan. Dia tahu Nadine belum makan setelah memasak. Dan dia juga menghargai usaha Nadine karena sudah mempersiapkannya makanan walau sebenarnya itu bukan tugas Nadine.

*Dimeja makan.

Nadine memulai pembicaraan setelah beberapa saat hening tanpa obrolan.

"Kenpa Anda keluar sendiri ? ibu Anda sudah membayar saya mahal untuk menjaga Anda. Saya harap Anda akan mengajak saya kemana pun Anda pergi. Karena tugas saya untuk menjaga Anda di manapun Anda berada ... !"

"Gak perlu ngomong terlalu formal, lagian kita gak terpaut usia yang terlalu jauh kayaknya. Aku ngerasa kayak tua banget kalau kamu nya terlalu formal.

Tadi aku kerumah temen ku. gak terlalu jauh, masih dekat-dekat sini, jadi aku gak perlu pengawasan."

Nadine hanya mengangguk.

"Kenapa kamu bekerja sebagai bodyguard? bukannya itu terlalu berbahaya!" Alex penasaran.

"Kamu gak perlu tahu alasannya. Yang jelas, aku sanggup dan mampu dalam pekerjaan itu."

"Hemmm baiklahhh ... !!!"

Alex mengangguk-angguk pelan sambil melanjutkan makannya.

"Sampai berapa lama kamu akan bekerja untuk ku ?"

"Satu tahun !."

"Whattt ..." Alex kaget.

"Parahhh !!! Momy aku benar-benar udah kelewat batas, bisa-bisanya dia memperkerjakan kamu tanpa kompromi dulu sama aku! Satu tahun pulaaa haha parah parah parahh." Lanjut Alex, sedangkan Nadine tidak telalu perduli dengan omongan Alex. dia malah sibuk dengan makannya.

.

.

.

.

.

Jangan lupa komentarnya yaa. Masukan dari kalian semua sangat berarti bagi Author.

Terimakasih masih setia dengan Novel ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!