NovelToon NovelToon

Pintu Rahasia Dua Dunia

Bab.1 awalan

   "Lulu besok free ga?" tanya Sintia teman kuliah nya.

  "Ga, sin. gue mau liat rumah orang tua gue di andara dulu." ucap gadis cantik itu dengan menolak ajakan teman sekelas nya.

  "Loh, orang tua Lo kan udah meninggal lu?"

 "Iya, gue pengen kesana, sekalian ingin berkunjung ke makam mereka."

 "Gue ikut sedih denger nya lu. kalau ada apa apa telepon dan kabarin gue ya, jangan sedih, gue tau Lo pasti kuat." ucap sintia yang berusaha menyemangati sahabat nya itu.

 Lulu nirwana, gadis berparas cantik yang saat ini duduk di bangku kuliahan. dengan semester 4 yang saat ini membuat nya tengah sibuk untuk cepat cepat lulus, dari universitas Indonesia.

 Gadis berparas cantik itu sudah lama yatim piatu, sebab kedua orang tua nya meninggal dalam perjalanan bisnis ke luar negri. Lulu ditinggalkan bersama dengan si mbok dan penjaga rumah. Kehidupan Lulu begitu mewah, tapi tetep saja sepi. saat ini dia tinggal di apartemen mewah nya, yang dekat dengan universitas.

  sesekali dia akan pulang ke rumah orang tua nya untuk mengenang masa masa dimana orang tua nya masih hidup. keceriaan gadis itu hilang saat mereka meninggalkan nya sendirian. walaupun harta nya berlimpah, tapi tak bisa mengembalikan senyum nya yang indah saat dimana masih ada papa dan mama nya.

Lulu memiliki ciri khas yang unik, mata coklat yang begitu indah, rambut coklat yang menawan dan selalu di Curly. Dan juga kulit putih yang begitu bersih, membuat nya banyak disukai oleh para pemuda.

  Dia juga termasuk salah satu primadona di kampus, banyak sekali yang mengagumi nya secara diam diam.

  Setelah selesai jam kelas nya, dia beranjak menuju ke parkiran mobil sport nya itu. Sambil terus berjalan dia sesekali melirik kanan dan kiri saat beberapa pemuda menggoda nya.

  "Cantik banget sih teh."

   "bidadari uyy...

  "Neng Lulu, mau ga sama AA."

  Sedangkan lulu tak perduli sedikit pun dengan mereka, baginya selama dia tak di gangguin secara fisik tak masalah, dan tak perduli juga dengan orang orang di kampus ini.

 "Gue balik dulu ya sin, hati hati lo saat disana."

"Iya, Lo juga sin....gue pamit dulu."

  "Jangan ngebut." teriak Sintia dengan heboh nya.

 Sedangkan lulu hanya terkekeh kecil melihat tingkah random teman seangkatan nya itu. dia dan juga Sintia sudah berteman sejak masa SMA. Jadinya sudah tau kebiasaan masing masing antara kedua nya.

 Banyak sekali yang iri dengan kehidupan Lulu yang begitu mewah, mereka dengan berbondong bondong untuk berteman dengan gadis itu, sebab ingin mencari popularitas.

 Sampai di rumah bertingkat 3 itu, Lulu turun dengan perasaan sesak di dada nya. sudah lama sekali dia tak pulang ke sini. Karena kalau kesini dia selalu ingin menangis, sebab selalu mengingat orang tua nya.

Menjadi anak tunggal membuat Lulu tak memiliki siapa siapa, selalu kesepian, tak ada teman mengobrol. Bahkan dia selalu membawa si mbok nya untuk menemani nya kemanapun.

 Hari ini, si mbok tak ikut, karena sedang tak enak badan. Jadinya lulu sendiri yang pulang kesini untuk mengunjungi makam orang tuanya.

 Dia memakai gamis hitam dengan selendang hitam di kepala nya, dan memakai kaca mata untuk menutupi silau matahari yang saat ini sedang menyengat.

  Dengan membawa sebotol air dan bunga membuat Lulu melangkah menuju ke tempat area pemakaman.

  "Assalamualaikum mah, pah."

  Berhubung makam papa dan mama nya bersebelahan, dia mulai membersihkan kedua makam nya secara bergantian, dan tak lupa memanjatkan doa nya.

  "Aku kangen sama kalian. sudah hampir 5 tahun, kalian pergi dari sisi ku. bagaimana kabar mama dan papa, kenapa kalian tak mengajak ku!"

  "Kalian datang ke mimpi adek ya mah, pah. Adek kangen sama kalian." ucap nya sambil meneteskan air mata nya.

 Setelah memanjatkan doa, Lulu bersiap siap untuk pulang kerumah orang tua nya. dan mengecek kondisi yang ada disana.

 Dia sengaja tak menjual nya, sebab di tempat itu banyak sekali kenangan, jadinya dia akan terus mengabadikan rumah itu walaupun dia sudah menikah nantinya.

   "ceklek....

Pintu terbuka, dan masih tercium wangi lavender di dalam kamar kedua orang tuanya. Memang selalu ada yang mengurus rumah ini, bibi yang bertugas akan pulang sore hari setelah selesai mengerjakan dan membersihkan area tempat ruangan yang kotor

 Pertama kali masuk, terdapat Poto bingkai keluarga nya, wajah nya disana terlihat begitu bahagia. senyum nya yang lebar, bahkan tawa nya yang begitu nyaring membuat nya Meneteskan air mata. saat mengingat momen momen tersebut.

  Dia beranjak melihat ke sekitaran lemari, dan pintu kamar mandi untuk mengecek apakah masih bagus atau ada yang rusak.

  "masih sangat bagus rumah ini mah, pah. Tapi kalian malah meninggalkan nya seperti ini."

  "Cklek....

 "Loh, apa ini.. Kenapa ada pintu lagi?" gumam nya yang merasa kaget

 Dia terheran heran menatap pintu yang berada di balik lemari, bahkan dia sangat kaget saat lemari orang tua nya bisa dibuka dan menampilkan sebuah pintu rahasia.

   "Ini pintu apa... Kok serem sih?"

   "Apa ini tempat brangkas mama dan papa ya. Tapi kok beda dengan pintu lainnya?"

  "Apa mama memiliki pintu rahasia ya, tapi kok bisa ada disini sih."

 Dengan langkah ragu, dia mencoba menetralkan perasaan nya. melangkah kan kaki nya menuju ke pintu tersebut.

  Dia mencoba menarik handle pintu nya, tetapi tak bisa sebab pintu tersebut dikunci.

  "Kok dikunci ya, terus kunci nya dimana?" gumam nya yang melihat ke sekeliling tempat itu, untuk mencari kunci di pintu rahasia tersebut.

  Dia beranjak ke area kaca rias, dan melihat laci orang tua nya untuk mencari kunci pintu tersebut. Namun nihil, tak ada satu pun kunci yang cocok dengan pintu itu.

 Dia melamun karena merasa lelah berdiri, dengan duduk di tempat tidur tak sengaja tangan nya memegang sebuah kotak kayu yang berada di bawah bantal.

"Loh... Apa ini?"

 "Eh... Kota kayu... kok bisa disini, dan apa isi nya ya?"

"Eh... Kunci, ini serius cuman kunci?"

  "eh apani, mantra kuno, apa ini ya, kok kayak tulisan Jawa ada sastra ya?"

 dengan perlahan dia membuka kotak tersebut, dan mengambil kunci beserta mantra kuno tersebut.

Dia saat ini berdiri di depan pintu rahasia itu, dengan membaca kertas di dalam isi kotak kayu tadi kemudian dia mencoba menempelkan kuncinya.

"Tirta lumaksita kang dumunung ing bumi

Artinya( air suci yang mengalir yang bersemayam di bumi).

Cklek....

Pintu berhasil terbuka, membuat Lulu kaget dan melongo seketika.

"Ini... Serius?" gumam nya dengan tatapan tak percaya.

Bab.2 dunia kuno

 "cklek...

pintu berhasil terbuka, dan dia berada di sebuah tempat roti. Tempat yang terlihat sangat berdebu dan seperti nya jarang sekali di bersihkan.

 "Tempat apa ini. Kok bisa ada ada disini, loh, ini kayak toko roti, tapi kok dalam lemari sih. Eh... Ini di dalam toko?" gumam nya yang kaget saat melihat ke arah jendela yang terlihat terang.

 "Ada matahari, kok bisa. Benda benda nya juga terlihat kuno. Ini dimana ya."

 Dia masih bergumam sambil menelusuri tempat yang terlihat asing tersebut. bisa dipastikan bahwa itu adalah toko roti yang sudah tak terpakai lagi.

  "Ini menakjubkan." gumam nya sambil menatap kagum ke arah benda benda kuno tersebut.

 Dia melangkah kearah luar, dan terlihat pintu nya terkunci, dengan segera dia membuka pintu keluar nya, dan terlihat orang orang berlalu lalang sambil menjual barang barang dagangan masing masing nya.

  pakaian yang digunakan juga sangat berbeda dengan pakaian jaman modern. terlihat tak ada kendaraan disana, bahkan mereka menggunakan kereta kuda sebagai alat transportasi.

  Saat Lulu melangkah ke arah pasar itu, semua perhatian orang orang kuno tersebut menatap ke arah nya.

 "Wah... siapa gadis itu?"

 "Dia sangat cantik!"

  "Tapi pakaian yang digunakan nya begitu aneh."

"benar.. Dia terlihat seperti Dewi."

 "Apa dia dari seorang bangsawan?"

  Lulu merasa sangat asing berada di tempat ini, tapi dia masih terlihat penasaran dengan yang terjadi disini.

  "Permisi... hmm tuan, saya mau bertanya, ini didaerah mana ya?" tanya nya dengan nada lembut.

 Penjual manisan itu melongo dan mematung saat mendengar suara lembut yang membuat nya terpana.

  "Tuan?"

 "Heh... maafkan saya nona, saya tak menyadari nona bertanya, nona bertanya tentang apa tadi?"

  "Ini daerah mana ya?" ucap nya yang mengulangi pertanyaannya.

   "Oh ini adalah pasar Arce nona, pasar yang berada di kawasan kerajaan Arce."

  "Pasar Arce... Kerajaan Arce, apa ini, terlihat sangat aneh." gumam nya dengan wajah heran.

  "Nona.. anda sangat cantik, Bahkan terlihat seperti seorang putri kerajaan. saya saja begitu mengagumi anda." ucap penjual manisan itu dengan jujur.

 "Paman terlalu memuji, kalau boleh tau berapa harga manisan ini paman?" ucap nya sambil menatap minat ke arah manisan yang terlihat menggoda itu.

  "Harga nya hanya satu koin perak nona."

 "1 koin perak?"

 "Maaf paman, aku tak memiliki uang, kalau begitu aku permisi dulu."

  Dia sadar bahwa ini tempat yang berbeda dengan jaman nya, karena sistem uang disini masih menggunakan uang kuno.

   Di tempat ini, masih menggunakan, koin perak, perunggu, dan koin emas sebagai alat jual beli.

  1 koin perak setara dengan 1.000.000 uang jaman modern. karena berat nya yang mencapai 31 gram. Sehingga harga jual di pasaran mencapai tinggi, dikarena kan bentuk dan juga koin nya yang sangat langka.

 Jadinya di sini 100 koin perak setara dengan 1 koin perunggu. sedangkan 100 koin perunggu setara dengan 1 koin emas.

1 koin emas di jaman modern terjual hingga 30.000.000. Uang jaman modern.

sedangkan untuk 1 koin perunggu terjual dengan harga 5.000.000 rupiah. Untuk mata uang modern.

   "Tunggu nona!" panggil penjual manisan itu.

   "eh... Ada apa Paman?" ucap Lulu yang kaget.

   "ini, manisan nya gratis untuk nona muda, saya memberikan ini secara percuma."

 "Eh... Tidak usah paman, aku tak bisa menerima nya."

  "Tidak apa apa nona, ini untuk nona. kebetulan hari ini saya pulang cepat, sehingga beberapa manisan tak habis terjual, jangan menolak sebab ini memang saya berikan untuk nona."

 "Paman, terima kasih banyak atas kebaikan nya, kalau boleh tau siapa nama paman?"

 "Saya Roger nona, panggil paman roger."

 "Salam kenal paman, saya Lulu nirwana."

"Saya ucapkan terima kasih, sudah memberikan manisan ini, paman."

  "Tak masalah nona, kalau begitu saya pamit dulu ke tempat dagangan saya."

 "Silahkan paman."

 Lulu tak menyangka, bisa bertemu dengan orang sebaik paman roger, dia juga akan membalas kebaikan pria paru baya itu suatu hari nanti.

  "manisan nya sangat enak, tapi sedikit asam pada buah gelugur nya." ucap nya sambil mengunyah setiap gigitan cruncy di daging buah tersebut.

 Setelah itu, dia berkeliling, sambil melihat lihat area sekitaran yang tak jauh dari toko roti yang tak terpakai itu.

   "Ini bener bener luar biasa, kalau aku mencari cuan disini juga, pasti akan lebih kaya raya lagi." kekeh nya sambil melihat Kanan dan kiri orang yang berlalu lalang. Dia saat ini sedang duduk di sebuah batu besar, yang dimana orang orang berisitirahat duduk disana.

  "Kira kira jualan apa ya, yang enak?" gumam nya sambil menikmati manisan buah itu.

 "Kalau roti seperti nya akan bosen, tapi kalau dikelola seperti jaman modern pasti akan lebih laku."

Jiwa pembisnis nya meronta ronta untuk menjual sesuatu, agar dia mendapatkan uang dari dunai ini.

   Dengan berjalan kembali ke toko roti yang sudah terbengkalai itu, Lulu sesekali menyapa para pedagang untuk mengenal mereka secara perlahan.

  "Tak kusangka dia begitu cantik dan ramah."

   "Pakaian yang digunakan nya juga begitu aneh, tetapi dia sangat cantik."

   "Aku rasa dia dari salah satu keluarga bangsawan di negeri ini.

   "Dia juga wanita tercantik yang pernah aku lihat di sini."

  Begitulah para warga yang berbisik tentang nya, tapi Lulu tak masalah, sebab sudah terlalu terbiasa menjadi pusat perhatian di manapun tempat dia berada.

   "Aku harus kembali, sebelum malam tiba. Pasti si mbok khawatir nantinya." gumam nya sambil berjalan cepat ke arah toko itu.

  Setelah berhasil masuk ke dalam toko itu, dia mengunci pintu nya kembali, agar tak ada yang masuk ke dalam sini.

   Dia berjalan ke kamar yang tadinya dia keluar, sambil melihat interior yang di bangun disini. apalagi toko ini juga masih terlalu bagus, dan tampilan nya seperti di jaman modern. Apa mama dan papa nya yang merombak toko roti ini. Dia tau sekarang mengapa keluarga nya sangat kaya, mereka menjalani bisnis di dua dunia. Pantas saja papa nya selalu sibuk saat itu. bahkan mama nya juga. mereka selalu pergi pergi keluar, dan kembali malam hari. walaupun mereka sibuk, tetapi selalu menyempatkan diri untuk bermain dengan putri kecil nya itu, bagi nya, tak ada yang berarti selain kebahagiaan putri nya.

 Mama nya bernama Sarah Sechan dan papa nya bernama Raden Wijaya. Kedua nya menikah sudah hampir belasan tahun, dan memiliki putri yang bernama Lulu nirwana. Anak tunggal satu satunya keluarga chan.

setelah 5 tahun yang lalu, saat Sarah, dan Raden ingin pergi ke Negara Amerika, pesawat yang ditumpangi nya mengalami kecelakaan, dan para penumpang dinyatakan tewas. Jasad kedua orang tua nya ditemukan di laut perbatasan, sehingga jenazah nya di makam kan di tempat ibu nya lahir, yaitu rumah yang saat ini dia kunjungi. para rekan kerja nya begitu bersedih, dan belasungkawa atas kejadian yang menimpa Sarah dan Raden.

Bab.3

 Setelah keluar dari pintu rahasia lemari mama dan papa nya, Lulu langsung menuju ke arah mobil nya, dan akan pulang ke apartemen nya. Berhubung hari sudah semakin sore membuat nya cepat cepat sampai ke apartemen.

  Dia singgah terlebih dahulu ke toko roti untuk mendapatkan inspirasi jualan nya nanti di dunia itu. Dia akan melakukan bisnis untuk mendapatkan uang dari negri tersebut.

   Sampai di sana dia duduk dan mengamati beberapa roti yang menurut nya menarik. dia juga mencoba beberapa rasa yang pantas dijual nantinya.

  "Enak,... Tapi kalau pakek eskrim ga mungkin, sebaiknya aku menggunakan selai strawberry ini, kurasa lebih masuk akal."

Dia akan membuat roti yang berisi berbagai macam jenis, ada yang strawberry, coklat, keju, abon dan beberapa lainnya. Tapi sebelum itu, dia akan membuat interior toko roti nya menjadi semakin modern.

  "Beli bahan bahan nya dulu aja kali ya, di toko Oren. kayak nya aku harus buat tema toko roti nya menjadi serba biru dan pink. dengan begitu, akan terlihat lebih estetik."

Setelah puas menikmati roti yang akan dijadikan nya sampel. Tak lupa juga dia membeli beberapa prabotan untuk di bawa besok ke rumah orang tua nya.

   "Kirim ke alamat ini ya pak, okey. Nanti saya kabarin lagi." ucap Lulu yang mengabarkan orang bangunan beserta beberapa printilan nya yang akan di pajang menjadi lebih estetik.

  Jam sudah menunjukkan pukul, 20.00 wib dengan segera, Lulu pulang ke apartemennya. dan pasti mbo Jum sudah menunggu dan cemas.

  Setelah setengah jam berkendara, Lulu akhirnya sampai dan langsung memarkirkan mobilnya ke lobby. tak lupa juga dia membawa roti tersebut ke pada mbok jum untuk mencari bahan bahan apa saja yang dibutuhkan.

 "Cklek... Pin terbuka, dan menampilkan mbok jum yang berdiri cemas menunggu Lulu pulang.

  "Ya Allah non, mbok khawatir non kenapa kenapa. Tadi mbok telepon ga diangkat, mbok cemas non."

 "Maaf ya mbok, tadi Lulu lagi di jalan, jadi ga kedengaran, mode hp nya juga silent. Mbok udah makan belum?"

  "Belum non, mbok nungguin non. Ga sempat untuk makan. karena khawatir sama non."

  "Yaudah yuk kita makan, Lulu bawakan ayam goreng resto yang mbok suka."

 "Tapi mbok, juga udah masak non."

  "Ya gpp, kita makan sama sama mbok, ayok."

Tak ada lagi kecanggungan diantara aku dan mbok jum, beliau merawat ku saat aku masih sangat kecil. Jasa nya bahkan tak akan pernah aku lupakan. mbok jum, juga sudah aku anggap ibu ku sendiri. karena beliau selalu mendampingi ku saat masa masa terpuruk ku.

   "Mbok, cobain deh roti ini, kira kira bahan nya apa aja ya mbok?"

"Hmm, enak ini non. bahan bahan nya ya, tepung terigu, telur, gula pasir, vanili, baking soda, dan beberapa pewarna makanan. Tak lupa juga selai strawberry, kacang, coklat dan keju." ucap mbok jum yang menjelaskan.

  "Mbok, ajarin aku Besok ya. Aku pengen buat kayak gini."

  "Mbok buatin ya non."

   "Gausah mbok, aku mau buka bisnis, dan pengen buat hasil tangan sendiri. Nanti mbok nilai aja, aku pengen liat gimana rasanya okey?"

  "Yo pasti enak non, orang non dulu pernah belajar di salah satu chef terkenal. orang tau non kan dulu sekolahin non di salah satu tempat tata boga." ucap mbok jum yang menjelaskan.

Memang saat aku masih smp, beliau menyekolahkan aku di sana, dan aku juga beberapa kali mendapat apresiasi dari salah satu chef yang mengajariku memasak, dan mengelola bahan bahan makanan. Baik western maupun lokal.

 "Ah... Mbok bisa aja, masih sangat tipis ilmu ku mbok, masih banyak perlu belajar lagi."

 "Mbok doain, bisnis ku lancar ya, dan mbok harus tetap sehat. Agar kita bisa sama sama terus. cuman mbok yang Lulu punya di dunia ini."

 "Non, mbok itu selalu doakan yang terbaik untuk non Lulu. Udah mbok anggep anak sendiri, mbok sayang sama non, jadi mbok ga mau non kenapa kenapa."

  "Makasih ya mbok." ucap ku terharu saat mendengar ucapan yang menyentuh perasaan ku.

 di apartemen mbok jum tak terlalu bekerja dengan berat, masih ada satu asisten rumah tangga lagi yang aku pekerjakan. aku tak ingin membuat mbok jum kelelahan. Dia sudah ku anggap orang tua ku sendiri.

  Keesokan harinya, setelah sarapan, aku bergegas pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan bahan buat kue. Aku mengajak si mbok untuk pergi menemani ku ke pasar. Jujur saja baru kali ini aku pergi ke pasar setelah sekian lama nya. Biasanya aku akan memantau pekerjaan restoran ku, dan hanya duduk sambil memantau perkembangan nya.

  Aku juga memiliki butik peninggalan mama ku yang tak jauh dari apartemen. hobi ku yaitu mencoba hal hal baru yang tak pernah aku buat sebelumnya. Jadinya saat belajar desain, aku juga berusaha meningkatkan kualitas barang agar para pembeli setia mama tak merasa kecewa.

 Sedangkan urusan kantor papa, aku mempercayai salah satu asisten papa. Beliau lah yang setia menemani papa ku sampai telah tiada. Aku hanya memantau perkembangan nya saja. Karena jadwal ku semakin padat saat ini, mengurus restoran, butik dan perusahaan. Di tambah toko roti yang nanti nya aku buka di jaman kuno itu.

   "udah semua nya non, bahan bahan nya udah lengkap ini." ugal mbok yang memberitahukan ku.

 "Okey mbok, kita pulang ya. Nanti kita makan diluar aja, mbok gausah masak."

  "Iya non."

  Setelah itu aku pun pergi menuju ke parkiran dan tak lupa memberikan uang tips kepada para pengangkut barang. Mereka bertugas membantu meringankan pekerjaan kita saat tak bisa membawa barangan yang kita beli.

Lulu ke pasar juga memakai masker, dan kacamata beserta Hoodie yang menutupi rambut cantik nya. Lulu tak mau ada hambatan saat mereka melihat wajahnya yang begitu cantik.

 Lulu singgah di salah satu restoran milik nya, sekalian memantau perkembangan usaha yang dirintis oleh orang tua nya itu.

  "Enak ya non, resep nyonya Sarah begitu luar biasa." ucap mbok jum yang begitu menikmati hidangan di restoran Lulu.

   "Iya mbok, enak banget. Mama bener bener definisi wanita sempurna untuk papa. mereka sama sama luar biasa di hidup Lulu." ucap nya dengan sendu.

  "Kita doakan yang terbaik ya Non, bibi yakin semua sudah ada rencana terbaik dari tuhan."

 "Makasih ya mbok, makasih Udah mau setia sama Lulu. makasih udah berjasa di hidup Lulu."

 "non, bibi ini sebatang kara, ga punya siapa siapa. Cuman orang tua non Lulu yang mau menerima kekurangan bibi yang cacat ini. kalau ga ada orang tua non Lulu, mungkin bibi ga bisa selamat saat itu."

Tangan mbok jum saat itu kecelakaan, dan hilang satu di bagian jari jempol nya. Oleh sebab itu dia ditolak bekerja dengan orang lain sebab tak memenuhi persyaratan. Tapi sarah lah yang mengajak nya bekerja, menjaga Lulu yang saat itu masih berusia 4 tahunan. Mbok jum begitu bersyukur dipertemukan dengan orang baik seperti nyonya Sarah. oleh sebab itu dia berjanji akan mengabdikan diri nya di sana dan menjaga Lulu seperti anaknya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!