NovelToon NovelToon

Cegil Kesayangan CEO Tampan

Perselingkuhan

"Jean gw tau ngga harus ikut campur urusan loe, tapi gw peduli karena loe sahabat terbaik gw dan satu-satunya dari kita SMA"

"mau ngomong apa sih say sampe berbelit-belit gitu..." tanya Jeandra melihat sahabatnya naomi kebingungan

"em, sebenernya gw udah sering liat mereka bareng tapi gw ngga begitu peduli selama loe happy, tapi kejadian kemarin bikin gw yakin buat kasih tau loe soal kelakuan mereka" ucap naomi yakin

"mereka..?"

"iya, mereka, pacar loe dan adik tiri loe, kemarin gw liat mereka di hotel keluarga gw, lagi mau cek in. Awalnya gw mau masa bodo tapi jiwa kepo gw nongol dan gw tanya sama resepsionisnya dan ternyata mereka udah sering dan bahkan udah punya member di hotel itu. Yang gw heran mereka itu bilang kalau mereka pengantin baru dan ada surat nikahnya"

Reaksi Jeandra diluar prediksi naomi. Jeandra hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja

"koq kayanya loe ngga kaget denger cerita gw..?" tanya naomi penasaran

"hmm... Gw pernah ngga sengaja denger mereka main di rumah. pas rumah kosong dan kayanya mereka ngga tau kalo gw ada dikamar. Dan kayanya itu pertama kali mereka ngelakuin nya" jawab Jeandra

"terus lo mau tetep lanjutin pertunangan loe yang tinggal sebentar lagi..?"

"b*doh kalo gw tetep mau lanjutin, gw cuma lagi ngumpulin bukti biar mereka ngga bisa ngelak lagi. Dan kebetulan, gw bisa minta tolong loe buat ambil rekaman cctv juga pemesanan kamar atau apa pun yang menyangkut mereka buat tambahan bukti-bukti" pinta Jeandra

"beres kalo itu, om gw yang pegang hotel itu sangat anti sama perselingkuhan, gw yakin dia bakalan bantuin kita"

"thanks ya bestie...." ujar Jeandra sambil memeluk sahabat nya

.

"Kak... Apa kakak tetep mau tunangan sama kak jean..?" tanya amara yang merupakan adik tiri dari Jeandra

"iya sayang, mama udah terlalu suka sama jean, dan janji akan kasih saham yang dikasih papa atas nama mama buat kakak, setelah kakak nikah sama jean" jawabnya sambil memainkan ujung rambut amara

"tapi mara gimana kak..?" rengeknya dengan mata sedikit berkaca-kaca, mendengar mama dari lelaki yang selalu berbagi keringat dengannya lebih memilih kakak tirinya, dan dia hanya bisa jadi bayang-bayang saja

"kakak tetep sayang sama kamu, pertunangan atau pernikahan sama jean hanyalah status aja, istri kakak tetep hanya kamu" jawab denis meyakinkan amara

"janji ya kak, kakak jangan pernah nyentuh kak jean, kakak cuma milik amara" ancam amara

"tenang sayang, selama kamu masih selalu siap kalo kakak butuh, kakak juga akan selalu jadikan kamu prioritas"

Ucapan denis membuat amara melambung. Ini yang ia harapkan mengambil apa yang kakak tirinya punya. sang ayah sambung sudah ada dalam kendali mama juga dirinya, sedangkan pacarnya sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengannya.

3 hari sebelum acara pertunangan naomi mengabarkan kalau denis juga amara sedang cek in, naomi yang sudah menceritakan masalah Jeandra pada sang om pun akhirnya ikut membantu. Om naomi meletakkan beberapa kamera yang bisa merekam aktifitas mereka dan membantu Jeandra lepas dari pertunangan..

Jeandra puas dengan hasil yang di berikan oleh naomi juga om nya. Semua bukti sudah ada ditangan Jeandra, dia sudah bisa bernafas lega dan akan memberikan kejutan pada semua orang di hari H mereka.

__♡__

Hari pertunangan pun tiba. Jeandra di rias ditemani oleh naomi juga gita. Tak ada banyak yang mereka bicarakan karena takut ada yang mendengar. Setelah selesai dirias mereka pun menuju ballroom hotel dimana acara pertunangan dilaksanakan. Keluarga denis memang keluarga berada, banyak rekan bisnis orang tuanya yang hadir saat ini. Ayah Jeandra juga termasuk bisnis man dan punya banyak rekan bisnis.

Naomi meninggalkan Jeandra di dekat denis. Tak di pungkiri denis masih punya rasa cinta pada wanita di sebelahnya ini, karena bagaimanapun hubungannya dengan amara hanya berdasarkan nafsu karena Jeandra tak mau ia sentuh sebelum halal.

Andai saja kamu mau nurutin mau aku jean, mungkin kita akan jadi pasangan suami istri yang paling sempurna dan aku ngga akan pernah selingkuh sama adik kamu. Biar penampilan dan juga wajahnya jauh dibandingkan kamu, tapi amara mau memberikan kepuasan buat aku dan dia yang memenuhi hasrat seksual aku selama ini

Jeandra bukan tak sadar sedang diperhatikan oleh denis, ia hanya sedang malas berbasa-basi saja. Apalagi ia sedang mengumpulkan keberaniannya dan mentalnya untuk adegan selanjutnya.

Saat pembawa acara memanggil Jeandra dan denis untuk ke depan tiba-tiba saja lampu di panggung mati dan muncul video adegan yang tak senonoh di sana dan membuat semua orang terkejut, apalagi orang tua mereka.

"Den... Apa-apaan ini..? Jad.. Jad... jadi kalian ..?" tanya Jeandra sambil menutup mulutnya. Dan yakinlah kalau saat ini Jeandra sedang ingin tertawa.

"buk.. Bukan.. Itu bukan aku, mereka... Mereka pasti udah fitnah aku" elak denis dengan wajah kesalnya sambil berusaha memegang tangan Jeandra namun ditepisnya

Sial... Siapa yang udah bocorin semua ini, jelas-jelas gw udah tutupin semua dengan rapi, tapi kenapa bisa ketauan gini, bisa kacau rencana gw.

"Tapi den itu keliatan jelas banget aslinya, kalo kamu emang suka sama amara, ya udah kita batalin aja acara tunangan kita. Aku ngga mau kalo kamu merasa terpaksa jalanin semuanya sama aku, walau kita udah sama-sama selama 2 tahun ini" isak Jeandra sambil menyeka air mata di sudut matanya membuat siapa saja merasa simpati

"denis, kamu udah kecewain mama, mama udah sering bilang jauhi wanita itu, dia bukan wanita baik-baik, karena mama hanya akan mengakui jean sebagai menantu mama" bentak mama denis sambil merangkul Jeandra untuk memberikan kekuatan pada calon menantunya

"tante, maaf kalo jean ngga bisa jadi menantu perempuan tante" ucap jean dan segera berlari meninggalkan ballroom disusul oleh naomi juga ditta.

Disebelah sana amara sudah menangis dalam pelukan mamanya, tak menyangka kalau perselingkuhannya dengan calon kakak iparnya akan terbongkar di depan banyak orang, dan membuat nya malu seperti ini

"kamu gimana sih, kenapa bisa sampai ketauan?" bisik mama pada amara kesal karena anaknya tak bermain cantik

"mana mara tau ma, tapi bagus juga, jadi amara bisa terang-terangan deketin kak denis. Apalagi kak jean udah bilang mau batalin pertunangan ini. Ma, gimana kalo mama usulin aja kalo hari ini pertunangannya tetep lanjut tapi diganti sama amara" tiba-tiba saja ide itu muncul di otak amara

"wah ide bagus... Ya sudah mama bilang sama ayah kamu dulu" ucap mama sambil melepaskan pelukannya pada amara dan mendekati suaminya

"yah, berhubung jean udah mundur dari pertunangan ini, gimana kalo diganti sama amara aja, toh amara sama denis udah berbuat sejauh itu. Gimana kalo amara hamil yah.." ujar mama dengan wajah sedihnya sambil menatap amara yang masih terlihat terisak

"ayah akan bicarakan sama keluarga denis dulu" ayah terpengaruh dengan ucapan istrinya dan membicarakannya dengan orang tua denis.

Awalnya mereka memang menolak karena memang tak pernah suka dengan sikap arogan amara terutama mamanya denis. Tapi setelah menimbang dari berbagai sudut mereka pun menyetujui usulan keluarga Jeandra walau terpaksa

Dan hari ini Denis bertunangan dengan amara. Amara sangat senang dengan hal ini. Hal yang sangat ia inginkan namun berbeda dengan denis, walau ia sudah sering bersama dengan amara tapi ia menginginkan istri yang seperti Jeandra Anggun dan sangat bisa mengimbangi dirinya.

pindah

Saat ini Jeandra, naomi dan ditta sedang berada di sebuah kamar dimana Jeandra di rias tadi.

"gw ganti kostum dulu ya, habis itu kita liat adegan selanjutnya dibawah" ucap Jeandra pada ke 2 temannya

"mba, mba jean ngga apa-apa kan..?" tanya dita pada naomi, khawatir pada salah satu bos nya

"jean baik-baik aja, udah percaya sama mba" Ditta adalah salah satu karyawan di butik Jeandra tapi Jeandra selalu menganggapnya adik dan sangat sayang pada ditta. Tak lama Jeandra pun keluar dengan pakaian anggunnya ia ingin tetap menunjukkan kecantikannya walau orang menganggapnya menderita.

"wah kayanya sengaja banget nih pake kaya begini" ledek naomi saat melihat Jeandra keluar memakai dress tanpa lengan dengan panjang selutut dengan warna biru muda membuat kulit putih Jeandra tambah bersinar. Rambutnya pun disanggul dan menunjukkan leher jenjangnya. Benar-benar cantik. Jeandra sengaja agar mantannya menyesal sudah pernah selingkuh darinya hanya karena kepuasan sesaat

"gw cuma mau kasih tau kalo gw baik-baik saja walau tanpa dukungan mereka" jawab Jeandra dengan percaya diri

"harus dong mba, mba itu the hight quality jomblo, biar mantan tau kalau dia udah buang berlian demi batu kerikil" jawab ditta membela Jeandra dengan tegas

Wkwkwkwk.... Tawa Jeandra juga naomi pecah mendengar perkataan ditta. Dan mereka pun memutuskan untuk kembali ke acara, melihat acara yang berlangsung dan berpamitan pada semua orang sekaligus memberitahu semua orang Jeandra baik-baik saja

"ayah... Jean pamit pulang duluan" ucap Jeandra mengagetkan ayahnya yang sedang berbicara dengan salah satu teman bisnisnya

"kamu... Kamu..." entah apa yang akan dikatakan oleh ayahnya saat itu, malah membuat Jeandra tambah kesal dengan sikap Sang ayah

"Jean baik-baik saja, jean udah ikhlas kalo denis sama amara, toh mereka udah berhubungan terlalu jauh. Jangan lupa langsung bahas pernikahan mereka yah, takut kalau-kalau cucu ayah udah OTW" sindir jean dengan memasang wajah sedikit kecewa, sengaja menarik simpati para pria paruh bawa yang menjadi rekan kerja ayahnya.

"bisa ngga kamu ngga usah ungkit masalah ini" teriak mama tiri Jeandra tak terima dengan apa yang di ucapkan Jeandra

"loh, semuanya bener kan tan, kalau saja amara ngga menggoda denis, mungkin sekarang Jeandra yang ada disana, padahal amara tau kalau jean dan denis pacaran dan sedang merencanakan pernikahan" tegas Jeandra sengaja agar orang yang baru datang tau kenapa mempelai nya berubah, memasang wajah sedih agar yang melihat merasa kasihan.

Kasak kusuk terjadi saat mereka melihat jeandra berjalan dengan anggun ke arah kedua orang yang telah melaksanakan pertunangan. Dengan Senyum semanis mungkin membuat denis kembali menatap sendu gadis yang sudah ia lepaskan.

"selamat ya buat kalian semoga kalian bisa segera menikah" ucap Jeandra dengan lirih ingin membuat denis merasa bersalah.

"kak... Kakak ngga marah kan sama amara" amara mulai berpura-pura kalau ia terpaksa melakukannya. Menggantikan kakaknya unruk bertunangan dengan denis.

"tenang aja, seorang jeandra udah 100% rela kalian bersama, semoga kalian tetap bersama sambil melihat kesuksesan seorang Jeandra setelah di khianati" ucap Jeandra sambil tersenyum membuat denis sakit hati.

Jeandra berjalan mendekati mamanya denis, ia mencium wanita baik hati yang sudah sangat sayang kepadanya melebihi mama tirinya ataupun ayahnya sekalipun.

"tante, maaf ya, ternyata jean ngga berjodoh sama anak tante" ucap Jeandra tanpa mau menyebut nama anak wanita itu

"tante yang minta maaf sama kamu, karena anak tante sudah mengecewakan kamu. Tapi tante harap tante masih bisa ngobrol sama kamu jean. Tante senang kalo kamu mau tetap dekat dengan tante"

"boleh tante, kapan-kapan kalo tante senggang kita bisa jalan bareng lagi." tawar Jeandra

"janji ya... Tante tunggu nanti" ujar mama denis dengan mata yang berkaca-kaca

"iya tan. Ya udah jean pamit ya tan," pamit Jeandra sambil mencium tangan wanita itu

"hati-hati ya sayang" mama denis menarik jeandra ke dalam pelukannya. Tak dipungkiri mama denis merasa kehilangan seorang anak baiknya. Ia bahkan lebih menyayangi Jeandra dari pada anak kandungnya sendiri. Karena itu mama denis sangat sedih saat tau anak lelakinya berselingkuh dari Jeandra, terlebih selingkuhannya adalah adik tiri Jeandra, sangat jauh dari jeandra

Setelah berpamitan, Jeandra pun berjalan keluar diikuti oleh naomi juga ditta. Sepanjang jalan Jeandra menjadi pusat perhatian tamu undangan. Di samping kisahnya hari ini, penampilannya yang menawan menjadi salah satu daya tarik tersendiri.

.

.

Prang....

Sebuah vas bunga hancur dilempar oleh amara.

"apa-apaan sih loe..?" teriak Jeandra tak terima. Untung saja refleknya bagus jadi ia bisa menghindar

"kakak yang apa-apaan.. Kak denis itu sekarang calon suami aku, tunangan aku, kenapa kakak ngga bisa lepasin kak denis" ucap amara sambil terisak membuat Jeandra bengong.

"loh sejak acara pertunangan itu, gw ngga ada ketemu sama denis lagian kontak dia udah gw blokir koq, atas dasar apa loe tuduh gw kaya gitu..?" tanya Jeandra santai melihat drama di depannya

"jadi kamu mau bilang kalau amara bohong..?" ujar mama diana, mamanya amara, mama tirinya Jeandra tak terima anaknya yang di salahkan

"jean ngga bilang gitu tante, jean cuma bicara jujur aja. nih cek..." Jeandra meletakkan ponselnya dimeja, dengan cepat ayah langsung mengambilnya membuat Jeandra kaget

Bahkan ayah juga ngga percaya sama gw. Hah... Kayanya emang udah waktunya gw keluar dari sini, dari pada mental gw hancur perlahan

"Bahkan ayah lebih percaya sama orang yang baru ayah anggap anak beberapa tahun ini dibanding anak kandung ayah sendiri, darah daging ayah sendiri. baik kalau begitu. Terima kasih buat semuanya yah. Mungkin jean udah ngga ada artinya lagi buat ayah. Semoga ayah selalu sehat" ucap Jeandra ambigu sambil beranjak pergi

"maksud kamu apa jean" tanya ayah bingung, sementara jeandra hanya mengangkat kedua bahunya tanpa mau menjawab

"udah ayah, ngga usah di dengerin mungkin dia ngerasa bersalah sama amara" jawab mama diana

Jeandra mengambil ponselnya dan langsung pergi menuju kamarnya. Mulai membereskan barang-barang berharganya. Dan meninggalkan apa yang bisa membuatnya sakit hati.

Bu... Maafin jean karena memilih ninggalin ayah, ayah udah berubah bu, ayah udah ngga percaya lagi sama jean. Ayah lebih percaya sama 2 wanita yang baru ayah anggap keluarga dan menjadikan anak kandungnya orang asing.. Jean sudah memutuskan untuk fokus di butik bu, meneruskan usaha yang ibu titip sama jean. Semoga jean bisa meneruskan kesuksesan ibu.

Oh sehun

"heh cegil lo kira gw takut sama lo.?"ucap seorang pria saat berhadapan dengan cewe imut nan menggemaskan namun punya sikap yang berbanding terbalik dengan wajahnya

"bagus kalo lo ngga takut sama gw, jadi kita bisa lanjut ke tahap selanjutnya" jawab Jean dengan bibir yang di angkat sebelah

"ayo... Jangan salahin gw kalo muka mulus lo kena pukulan dari gw" pria itu pun mulai memanasi Jean agar kena mental.

"kita liat aja..." jawab jean dengan sorot mata tajam penuh permusuhan

Saat ini jean akan bertarung di ring tinju melawan seorang pria yang bernama damar. Damar menantang Jeandra dan meminta jean menjadi pacarnya jika jean kalah. Tapi bukannya takut jean malah senang mendapat tantangan itu karena jean bisa menyalurkan emosinya saat ingat kejadian di rumah nya.

jean dan damar sudah siap di atas ring, seorang wasit profesional juga disana untuk mengawal pertandingan dengan adil

"ok... Aturan lama saja ya, siapa yang jatuh duluan dia yang kalah." ucap wasit sambil melihat ke arah jean dan damar secara bergantian.

jean dan damar sama-sama mengangguk. Setelah itu pertandingannya pun dimulai, jean memilih menghindar terlebih dahulu ingin melihat kemampuan lawannya, karena ini pertama kalinya ia melawan damar. jean malah tersenyum sinis saat mendapatkan serangan dari lawannya

"kalo begini cara lo main, lo ngga akan pernah bisa lawan gw sampai kapan pun" ucap jean pada damar saat melihat damar mengatur nafasnya yang tak beraturan.

Setelah mengatakan itu jean langsung meninju wajah damar berulang kali setelah puas di bagian wajah jean langsung beralih ke perut. Perut damar menjadi samsak dadakan buat jean. Sampai akhirnya damar tumbang tak Sadarkan diri, setelah merasakan sakit di perutnya.

.

.

"Gila lo je... Anak orang langsung lo bikin KO begitu" ucap naomi saat mereka duduk manis di cafe setelah pertandingan, sedang damar yang langsung dibawa kerumah sakit karena tak kunjung sadar.

"sebenernya gw belum puas, eh dia udah KO duluan" ucap jean santai tapi wajahnya menunjukan kekesalan

"kenapa, orang rumah bikin masalah lagi?" tanya naomi dan di angguki oleh jean

"udah lah, malez juga gw. Gw ke toilet dulu ya" jawab jean sambil pamit saat kantung kemihnya penuh

Hah.. Lega nya... gumam jean saat keluar dari toilet. Tapi langkahnya berhenti saat melihat seorang pria yang sedang menelpon dengan wajah bingungnya.

jean menyenderkan badannya dengan tangan bersedekap didada, sambil menatap kagum pria dewasa didepannya. Bukan tanpa alasan jean berhenti di sana, selain jalan yang di blokir oleh pria itu, jean juga senang melihat wajah pria di depannya, wajah dengan pahatan sempurna mirip artis idol kesukaannya Oh Sehun . Wajah tampan dengan rahang sempurna, jangan lupakan badan tinggi dan tegapnya membuat penampilannya jadi sempurna, membuat jean memandang wajahnya yang tanpa celah.

"Ayolah di... Bantu gw sekali lagi, nyokap gw udah bawa orang yang mau di jodohin sama gw ke sini, dan cuma lo yang bisa bantu gw buat batalin perjodohan ini"

"....."

"ya gw juga ngga tau kalo nyokap tiba-tiba aja ngide kaya gini, gw kan ngga bisa ngindar karena udah sampe sini, untung aja gw belom masuk, mangkanya gw telpon lo minta bantuan"

"..."

"hah.. ya udah lah, sorry ya ganggu, bilang sama suami lo juga gw minta maaf Kalo sering nyusahin lo"

"Duh... Siapa lagi yang bisa gw mintai tolong.?" ucap si pria sambil menarik rambutnya karena frustasi

"ehmmm..." jean akhirnya mengeluarkan suaranya sambil mendekati pria itu. Namun si pria seakan tuli dan tidak melihat ke arah Jeandra karena masalahnya.

"sorry nih om, apa om butuh bantuan jean..?" tanya jean akhirnya karena si pria tak kunjung melihat ke arah Jeandra

Si pria pun terusik dan melihat ke arah Jeandra dan mengerutkan dahinya karena bingung dengan perkataan Jeandra

"sorry ya sebelumnya, jean bukan mau nguping, tapi tadi pas jean keluar dari toilet om ada di tengah jalan lagi nelpon bikin jean ngga bisa lewat dan berakhir denger semua omongan om" jelas Jeandra seakan tau apa yang dipikirkan si pria.

"ka.. Kamu..." si pria yang kesal karena situasi ditambah seorang wanita yang entah dari mana malah memanggilnya dengan sebutan OM, belum lagi kesalnya di Salurkan ponselnya sudah berbunyi menampilkan nama mama disana

"oh s*it....," umpatnya dan beralih menatap Jeandra" ok.. Kurang lebih kamu udah tau masalah saya kan... Jadi apa kamu bisa bantu saya..?" tanya si pria dengan tatapan dinginnya

"bisa... Asal bayarannya setimpal dengan situasi" ucap jean yang sebenarnya tak begitu mengharapkan bayaran, ia hanya ingin meluapkan emosinya saja.

Jeandra berfikir kalau situasi seperti ini pasti akan ada percekcokkan jadi jean bisa sedikit meluapkan emosinya pada orang lain hehehe, licik juga pikiran jean

"oke... Masalah bayaran bisa kita bicarain nanti, sekarang kita ketemu mama saya dulu" ajaknya kemudian

"oke" jawab Jeandra yang langsung menyelipkan tangannya dan memeluk lengan si pria. Membuat langkah pria itu terhenti dan menatap jean meminta penjelasan

"ih... Si om kuno banget, kita ini kan ceritanya pasangan, wajar kalo gandengan kaya gini. Udah ngga usah banyak protes, di jamin hari ini perjodohannya batal" ujar Jeandra yakin sambil Sedikit menarik lengan si pria sambil mengedipkan sebelah matanya

"oh iya, nama saya Jeandra bisa dipanggil sayang, kalo nama om?" ucap Jeandra memperkenalkan namanya sambil mereka berjalan

"saya Azkara dan stop panggil saya om, saya belum terlalu tua untuk dipanggil om" ketusnya sambil terus berjalan

Jeandra hanya mengangguk saja, sambil menyiapkan dirinya untuk situasi yang tak terduga. Pintu ruang pribadi di cafe itu pun terbuka. Disana terlihat 2 pasang wanita dan pria paruh baya duduk berpasangan dan 1 wanita muda dengan dandanan yang sedikit tebal.

"itu calonnya..?" bisik jean

"hmmm" jawab prabu

"ok.. Kita mulai aktingnya" bisik Jeandra lagi sambil mengeratkan tangannya pada azkara

"Azka.. kamu dari mana aja sih, kita udah nunggu kamu dari tadi, kasihan tuh angel jadi ikutan nunggu kamu" tanya wanita paruh baya yang di duga adalah ibu dari pria di samping Jeandra

"maaf ma, Azka jemput jean dulu. Azka kira mama ngga undang orang lain, jadi Azka berniat ngenalin jean sama mama juga papa" jawab Azkara sambil menatap sinis ke arah 3 orang asing di sana.

Jeandra yang melihatnya saja merinding. Tapi ia langsung menguasai keadaan.

"mas, kamu ngga mau kenalin aku..?" tanya Jeandra sambil menggoyangkan tangan Azkara yang ia apit dengan nada manja dan menggemaskan, cocok sekali dengan wajah imut jean

panggilan MAS membuat Azkara agak ngelag sebentar, lalu menatap gadis kecil disamping nya dengan senyuman, membuat Jeandra balik tersenyum

Gw kira ni cowo ngga bisa senyum, kalo gini kan tambah ganteng aja nih om sehun

"ma.. Pa.. Kenalin ini Jeandra pacar Azka" ucap Azkara yang membuat gadis muda disana kaget dan langsung bangun dari duduknya.

"loh... Tante bilang kak Azka belum punya pacar" teriak si wanita tak terima sambil menatap nyalang mama Azkara tanpa sungkan

"loh, pacar, pacar saya kenapa kamu repot. Lagian kalo bukan karena mama yang susah nerima pilihan Azka, mana mungkin Azka umpetin pacar Azka yang cantik, jadi mulai sekarang stop jodohin Azka kalo ngga mau Azka pergi tanpa kabar" jawab azka sambil 1 tangannya mengusap pipi Jeandra dengan lembut membuat Jeandra terdiam mendapat perlakuan seperti ini.

"kamu ngga salah pilih pacar Azka..? Kayanya dia masih muda. Jangan-jangan dia cuma mau uang kamu" ucap mama melihat penampilan Jeandra dari atas sampai bawah.

"kalau pun benar Azka ngga masalah yang penting pacar Azka senang" jawabnya santai

"mohon maaf, jean ralat ya tante,saya sebagai perempuan itu realistis aja, kita semua butuh uang loh, bohong kalo saya ngga tertarik sama hartanya mas azka, tapi selama ini pengeluaran saya masih wajar. Iya kan mas..." tanya kiana menjeda ucapannya sambil menatap Azkara dengan mata sendu dan di angguki oleh Azka "kalo mas azka bisa penuhin berarti itu rezeki saya dan mas azka ngga perhitungan walau masih pacaran"

"lagian Azka juga ngga anggap Jeandra matre ma, kalau Azka ngga bisa penuhin kebutuhan pacar berarti azka harus kerja lebih keras lagi"

"aaa.... So sweet banget sih mas... " jawab jeandra sambil menyenderkan kepalanya di lengan Azka.

"Kalian....."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!