NovelToon NovelToon

DINIKAHI DUDA

Sehidup semati

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Mayasari dewi,biasa di panggil Maya. Sedari kecil dia tinggal dengan kakek dan nenek nya di kampung. Kedua orang tua nya bekerja di kota, dia merupakan anak satu satu nya .

Setiap bulan nya kedua orang tua nya selalu mengirimkan uang ,tapi saat ini sudah hampir setahun kedua orang tua nya tidak mengirimkan uang sama sekali.

Penghasilan kakek dan nenek nya mulai berkurang, kakek nya yang biasa nya bekerja di gudang bahan makanan sebagai tukang pikul kini mulai sakit dan nenek nya yang biasa membantu di ladang bersama dengan Maya juga begitu.

Mereka mulai sakit sakitan, untung nya Maya sudah selesai sekolah dan memilih menyusul kedua orang tua nya ke kota. Tapi Maya belum juga pergi ,dia merasa khawatir untuk meninggalkan kakek dan nenek nya saat ini.

Apalagi kedua nya yang sering sakit sakitan, membuat nya tidak tega. Setahun ini,kedua orang tuanya sangat susah dihubungi entah karena apa sehingga Maya ingin segera ke kota dan mencari tau semua nya.

"May.....kamu beneran mau ke kota ?" tanya kakek Dodo pada Maya yang kini terlihat sedang memasak didapur

"Iya kek,tapi nanti saat kakek dan nenek sudah sehat . Aku ingin bekerja disana, aku ngak ingin nenek dan kakek bekerja lagi " jawab Maya dengan lembut,dia menatap wajah sang kakek yang sudah begitu terlihat tua

"Pergi lah ,jangan pikirkan kami . Kami ngak apa apa kok nak " ucap Nek Lastri ,dia sudah memikirkan hal ini .

Nek Lastri sangat menyayangi Maya karena Maya mirip seperti anak nya, ayah nya Maya . Dia berharap Maya bisa mendapatkan hidup lebih baik dari pada saat ini,apalagi dia sudah mendengar kabar keretakan rumah tangga putra satu satunya itu.

Semua nya karena ekonomi ,Budi ayah nya Maya sudah menceritakan semua nya pada Nek Lastri. Dia meminta pada kedua orang tua nya agar tidak menceritakan apa pun pada Maya dan berharap kalau Maya tidak jadi ke kota, dia ngak ingin Maya bekerja di kota dan tinggal bersama nya .

Budi ngak ingin nanti nya merepotkan Maya ,saat ini dia sedang sakit sakitan di kota. Hanya sesekali dia bekerja, makanya gaji nya tidak banyak . Perusahaan dimana Budi bekerja juga sudah memberhentikan nya karena Budi sering sekali ijin sakit,dia mendapatkan pesangon dan memberikan semua pesangon itu pada Nek Lastri.

Karena hal itu lah Nelly,ibu nya Maya marah. Entah sejak kapan Nelly memiliki hutang yang banyak, sehingga dia ingin mengambil uang pesangon suaminya untuk membayar hutang hutang nya tapi keburu ketauan oleh Budi dan budi langsung mengirimkan nya ke kampung.

"Nanti kalau nenek dan kakek sudah sembuh,aku akan pergi ke kota dan tinggal bersama bapak " jawab Maya, mana mungkin dia membiarkan nenek dan kakek nya sendirian di kampung.

Walaupun mereka juga butuh uang untuk membayar rumah kontrakan yang saat ini Maya dan kakek nenek nya tempati,rumah ini adalah rumah pak RT dan mereka membayar uang kontrakan hanya setengah nya saja karena kedekatan Maya dengan anak nya pak RT yang saat ini tinggal dikota dan bekerja disana juga.

Seminggu berlalu,sudah hampir sebulan Maya dan kakek nenek nya belum membayar uang kontrakan. Membuat Maya merasa tidak enak hati tapi tidak mungkin dia pergi dan meninggalkan kedua orang tua yang sudah merawat nya sedari kecil ,dia ingin menjaga kedua nya hingga kedua nya sembuh .

Pagi ini ,Maya sudah bangun sedari tadi. Dia memasak seperti biasa nya dan menyiapkan sarapan dengan cepat, kemudian dia berjalan menuju kamar kakek dan nenek nya.

Maya sedikit merasa heran dan khawatir karena biasa nya jam segini Nek Lastri sudah bangun,tapi kini kedua orang tua itu belum ada yang bangun sama sekali.

"Nek....kek....sarapan nya sudah siap, ayo bangun dan makan. Setelah nya baru minum obat, semalam aku sudah belikan obat kakek dan nenek di toko obat dekat pasar " teriak Maya tapi tak ada jawaban dari dalam sehingga Maya memilih untuk masuk

Senyuman mengembang di bibir Maya saat melihat kedua orang tua yang dia sayangi masih tertidur dengan saling berpelukan, dia merasa bahagia karena kedua nya begitu sangat saling mencintai.

Maya adalah saksi hidup kedua nya, sikap kakek nya yang romantis walaupun sudah tua tapi selalu memberikan kasih sayang yang tak terhingga pada sang nenek membuat nya selalu berdoa mendapatkan jodoh yang seperti kakek nya.

Maya merasa bersyukur tinggal dan dirawat oleh kakek dan nenek nya, karena sedari dulu dia tau sikap ibu nya yang selalu dingin dan bersikap kasar pada kakek dan nenek dari bapak nya ini . Terkadang pada sang ayah pun ,ibu nya itu selalu memilih diam dan tidak banyak bicara.

Maya tidak begitu mengerti dengan apa yang terjadi dalam kehidupan berumah tangga kedua orang tua nya, dia memang tidak begitu dekat dengan ibunya karena ibu nya sangat jarang sekali menghubungi nya. Tidak seperti bapak nya yang selalu menelpon nya setiap malam atau setiap libur bekerja, ibu nya tidak pernah menampakan dirinya dan Maya tidak tau kenapa .

"Nek.....kakek" panggil Maya lagi ,dia yang tadi nya tersenyum kini mulai merasa gelisah karena kedua orang tua yang dia cintai hanya diam saja .

"Nek....kakeeek" kali ini Maya berteriak, nafas nya mulai tersengal dan memburu. Air mata nya mulai mengalir saat dia memegang tangan sang kakek yang sudah dingin ,begitu juga dengan tangan nenek nya .

Maya mulai berteriak, dia menangis meraung-raung hingga tetangga yang berada disamping nya mendengar teriakan suara maya. Dia langsung berlari ke rumah Maya yang memang hanya di tutup rapat saja tapi tidak di kunci dari dalam, dia merasa terkejut dan memeriksa keadaan kedua orang tua yang masih berada di atas tempat tidur.

"Nenek....kakek...." teriak Maya lagi yang sudah duduk di lantai ,dibawah tempat tidur sang nenek

"May....kakek dan nenek mu sudah meninggal ,hubungi bapak mu . Kalau bisa pulang ya pulang tapi jika tidak bisa langsung kabari,biar kita kebumikan secara langsung . Ngak usah nunggu nunggu lagi" ucap pak RT yang kini sudah berada disana

Tetangga nya itu pun mulai berdatangan, membantu Maya untuk beberes . Maya masih terlihat tidak rela ,dia merasa kalau dirinya sangat lah kehilangan.

"Ya ampun ,Nek Lastri dan Kek Dodo benar benar so sweet banget ya. Cinta nya sehidup semati " ucap para tetangga yang berdatangan di sana .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘

Kehilangan

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Maya masih menangis disamping jasad kedua orang tua yang begini dia sayangi,dia sudah menghubungi bapak nya tapi nomor ponsel nya tidak aktif dan membuat pihak warga berinisiatif untuk menguburkan nya secepat nya.

Maya merasa khawatir pada bapak nya juga, karena biasanya nomor bapak nya selalu aktif tapi dari tadi dia hubungi tidak bisa juga . Dia merasa bingung harus bagaimana, tapi dia bersyukur para tetangga di kampung ini membantu nya .

"Hmmm....Maya ,acara kirim doa akan dilakukan berapa hari? Biar diumumkan disini saja sekarang " ucap pak RT dan Maya yang masih bingung juga khawatir dengan kabar bapak nya pun menjawab.

"Tiga hari saja pak,saya berniat pindah ke kota setelah tiga hari nanti. Sebenar nya sudah lama saya ingin pergi ke kota dan tinggal bersama orang tua saya ,tapi karena kondisi kakek dan nenek sehingga trus batal hingga saat ini .....hiks...hiks.." jelas Maya yang kembali menangis,dia tidak menyangka kalau kakek dan nenek nya pergi bersama seperti ini.

Tangisan Maya begitu menyayat hati semua orang yang ada disana, semua orang tau bagaimana kehidupan Maya dengan kedua nya. Jelas jika mereka berada di posisi Maya maka mereka juga akan mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Maya ,mereka pasti sangat kehilangan .

Apalagi Maya sedari kecil tinggal dengan kakek dan nenek nya ,sehingga kepergian kedua nya membuat nya merasa sangat kehilangan.

"Baiklah, kita akan mengirimkan doa mulai hari ini dan tiga hari kedepan nya" ucap pak RT dengan tegas

"Sabar sayang ,semua nya sudah takdir nya. Mereka sudah bahagia bersama disana dan mereka juga pasti ingin kamu bahagia di sini juga ,nikmati lah hidup mu hhmmm" ucap bu Rt dan beberapa ibu ibu di kampung itu, semua nya memberikan dukungan dan berusaha membuat Maya bersemangat lagi .

Maya hanya diam saja, mereka mulai membaca doa . Memandikan kedua orang tua yang sudah rentan itu,kemudian membawa nya ke pemakaman yang ada di kampung itu. Mereka membantu Maya berjalan mendekati pemakaman kedua nya yang di jadikan satu,seperti mereka yang meninggal bersama.

Maya memperhatikan proses pemakaman ,dia terus menangis sehingga tidak di boleh kan untuk lebih dekat ke pemakaman. Maya masih tak percaya dengan apa yang dia lihat,berkali kali tubuh nya hampir limbung tapi langsung di tampung oleh beberapa ibu ibu yang dekat dengan nya .

"Nek....kakek,kenapa kalian pergi begitu cepat ? Hiks....hiks....bagaimana dengan Maya nek,Maya ingin ikut dengan kalian aja dari pada hidup begini " batin Maya yang masih menatap kedua tubuh orang kesayangan nya

Setelah pemakaman selesai ,satu persatu warga kampung itu pada kembali ke rumah nya. Mereka ikut sedih dan kehilangan dengan kepergian kedua orang tua yang begitu baik itu,Nek Lastri dan kakek Dodo selalu ramah dengan warga kampung .

Mereka sering membantu beberapa warga di kampung itu,membuat mereka merasa senang. Kini kebaikan mereka hanya akan menjadi kenangan,mereka pamit pada Maya yang masih setia di pemakaman .

"Maya.....sudah,ikhlaskan lah mereka. Kamu harus sehat dan kuat,kakek dan nenek mu sudah bahagia bersama disana " ucap ibu RT sambil memeluk tubuh Maya dan Maya kembali menangis terisak.

Satu persatu meninggalkan nya ,Maya masih duduk di atas tanah pemakaman itu sambil mengelus batu nisan yang bertuliskan nama kedua orang yang dia sayangi.

"Nek....kek,kenapa pergi begitu cepat ? "

"Aku masih belum membalas kebaikan kalian berdua yang sudah merawat dan membesarkan ku selama ini hiks hiks "

"Aku belum membuat kalian bahagia ,aku hiks hiks hiks neneeeekk.....kekeeeekk"

Ucap Maya dengan suara lirih nya, dia benar benar merasa kehilangan. Merasa sedih dan sakit di dada nya ,mengingat kenangan kebersamaan mereka dirumah tua itu.

Rumah yang memang dari awal mereka sewa ,mereka benar benar merasa bahagia tapi kini semua nya sudah tak ada lagi . Maya kini merasa sendirian hingga sore tiba ,Maya pun kembali karena hari sudah hujan .

"Maya ....kenapa baru pulang ?" tanya bu RT yang memang tinggal dekat dari rumah itu

Maya hanya tersenyum saja, dia masih diam dan berjalan masuk kedalam rumah. Melihat makanan yang masih utuh di atas meja kecil, makanan yang dia buat pagi tadi untuk nenek dan kakek nya .

Kembali air mata nya mengalir, mata nya sudah sembab . Wajah nya juga sudah terlihat bengkak karena banyak nya menangis dari pagi hingga sore ini,dia sudah tak perduli lagi

Bu RT mendekati Maya ,dia duduk disamping Maya yang masih memperhatikan meja dimana makanan buatan nya berada. Dia mengelus punggung belakang Maya dengan lembut

"Dengar Maya,hidup itu hanya sementara. Kita akan kembali lagi pada sang Pemilik,hanya saja waktu nya berbeda beda dan kita harus siap nak. Jangan terus bersedih,jika rindu. Kamu bisa kirimkan doa untuk mereka ,jika ada rejeki bisa kamu bagikan ke yang membutuhkan dan di niatkan untuk mereka berdua " jelas bu RT dengan lembut dan perhatian

"Maya,yang hidup pasti akan mati . Mungkin saat ini belum giliran kita ,kamu harus kuat dan sehat . Lakukan yang terbaik untuk mu sampai saat itu tiba ,kita hanya bisa pasrah dan menjalani semua nya dengan baik " ucap bu RT lagi

Maya tersenyum,air mata nya sudah mengering . Mata nya bengkak dan dia memikirkan apa yang dikatakan oleh bu RT,kemudian dia memeluk tubuh wanita gemuk itu dengan erat.

"Terima kasih bu ,trima kasih. Saya akan berusaha untuk ikhlas" jawab Maya dengan suara serak nya

Kebanyakan nangis membuat suara nya serak ,apalagi dia belum makan dan minum sama sekali dari pagi tadi. Ibu RT pun berjalan menuju meja makan sambil menggandeng tubuh Maya ,mendudukan Maya di sana .

"Makan lah ,ibu temani kamu disini . Walaupun tidak lapar ,tapi tetap saja kamu harus makan hhmm" ucap ibu RT sambil mengambilkan makanan untuk Maya ,dengan perlahan maya pun memasukan makanan ke mulut nya karena memang dia sangat lapar .

"Hmmm.....kamu akan ke kota ? Tinggal disana bersama bapak mu ?" tanya bu RT dan Maya mengangguk

"Itu lebih bagus ,jadi kamu bisa bekerja dan membantu bapak dan ibu mu disana . Kamu harus bisa lebih dekat dengan ibu mu ,walaupun ibu mu bersikap seperti itu pada mu " nasehat bu RT dan lagi lagi maya mengangguk

Semua orang tau kalau sikap ibu nya Maya sombong dan tidak ramah ,tapi mereka tetap menghargai nya karena nenek dan kakek nya Maya .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Ke kota

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Sudah tiga hari kepergian Nek Lastri dan kakek Dodo, Maya mulai terlihat biasa saja walaupun rasa sedih itu tetap ada . Selama tiga hari ini Bu RT selalu menemani nya setiap malam ,karena mereka takut kalau nanti nya Maya akan kembali mengingat kedua nya .

Maya sudah bersiap siap untuk ke kota, dia hanya membawa beberapa pakaian saja dan sedikit uang tabungan. Selama tiga hari ini juga Budi tidak bisa di hubungi, entah kenapa tapi alamat Budi di kota sudah diketahui oleh Maya. Dia akan mencoba mencari alamat bapak nya itu disana ,dia akan bertanya setelah sampai di stasiun kereta

"Jangan pikirkan apa pun, semua barang kakek dan nenek mu akan tetap berada disini . Rumah ini akan tetap menjadi kenangan untuk mu ,kecuali jika nanti nya kamu sukses dan menemukan jodoh di sana maka kamu bisa kabari ibu ya. Ibu akan membersihkan rumah ini dan memberikan pakaian kakek dan nenek mu untuk orang yang lebih membutuhkan, itu pun jika kamu mengijinkan nya " jelas bu RT yang tiba tiba membuka pikiran nya.

"Hmmm.....bu ,lebih baik sekarang saja kita kasih ke orang orang. Mungkin saya akan ke sini sesekali saja ,rumah ini bisa ibu sewa kan ke orang lain. Lagi pula saya minta maaf karena belum bisa membayar uang sewa yang kemarin kemarin ,saya akan melunasi nya nanti saat saya sudah bekerja " ucap Maya

Walaupun harus mengambil keputusan yang berat ,tapi Maya pikir lebih baik membagikan nya sekarang saja dari pada nanti. Apa yang dia lakukan pasti akan mengalirkan pahala untuk kedua nya ,dia merasa senang jika melakukan nya sekarang.

"Maaf kan Ibu May,ibu malah bicara seperti ini . Padahal kamu baru kehilangan kedua nya " ucap bu RT, dia berpikir kalau Maya mungkin sedang marah makanya ingin membagikan semua barang barang nya sekarang

"Malah aku berterima kasih sama ibu ,karena ibu sudah mengingat kan ku akan hal ini . Memang lebih baik dibagikan sekarang ,dari pada di biarkan selama itu di rumah ini . Ibu nanti in aku ya " jawab Maya dan bu RT hanya mengangguk, dia merasa bahagia jika maya sudah mulai bisa menerima semua nya.

Mereka pun mulai membereskan semua nya, barang barang nenek dan kakek nya Maya. Memasukan beberapa baju kedalam kardus, nanti nya akan di bagikan pada orang yang membutuhkan . Pakaian yang masih layak pakai,Maya mengambil beberapa daster milik nenek nya. Dia ingin memakai daster itu nanti nya di kota saat tidur ,untuk menghilangkan rasa rindu nya.

Setelah membereskan semua barang barang, maya kembali menghubungi nomor bapak nya tapi tetap ngak aktif . Ada rasa khawatir di dalam dirinya ,entah kenapa dia merasa kalau sesuatu terjadi dengan pria yang sudah memberikan nafkah pada nya selama ini.

Ada rasa rindu di hati nya saat ini pada sang bapak,Maya membawa foto nenek dan kakek nya yang lama. Foto dia bersama kedua nya saat masih kecil, dia akan mengenang kedua nya dengan baik.

"Bu....malam ini ibu tidur dirumah saja ,ngak usah menemani saya disini. Saya ngak apa apa kok bu,kasihan pak RT sendirian disana " ucap Maya dengan tersenyum kecil dan bu RT menggelengkan kepala nya

"Besok kamu kan akan pergi jadi ibu temenin kamu sampai kamu pergi besok,huuufff ini Dinda juga susah banget dihubungi . Entah lagi apa dia disana , ibu ingin dia bahagia dan bekerja dengan baik juga halal disana. Ibu ngak mau nanti nya dia salah jalan " ucap bu RT dan Maya mengangguk

Selama ini sahabat nya itu sudah bekerja disana saat baru selesai lulus sekolah dua tahun lalu,waktu itu Maya juga ingin ikut ke kota tapi kakek nya jatuh sakit dan dia harus menunda nya . Begitu terus ,kalau tidak kakek pasti nenek nya yang sakit hingga dua tahun berlalu.

Seminggu yang lalu sahabat nya itu pun masih menghubungi nya, begitu juga dengan bapak nya tapi kini kedua nya menghilang secara bersamaan . Entah ada apa dengan kedua nya, dia berharap semua nya baik baik saja.

"Kamu tau Dinda kerja dimana May?" tanya bu RT, dia tau kalau Maya sangat dekat dengan Dinda dari dulu.

"Doa kan yang terbaik saja bu,aku juga ngak tau Dinda bekerja dimana" jawab Maya dengan pelan

Maya hanya tau kalau Dinda bekerja di dua tempat karena kebutuhan nya disana juga buat mengirimkan uang untuk ibu dan bapak nya disini tidak cukup dari satu gaji nya, apalagi dia hanya tamatan SMA di kampung jadi dia hanya bisa bekerja sebagai CS di salah satu perusahaan cabang di kota itu dan gaji nya akan dia kirimkan pada kedua orang tua nya di sini .

Walaupun menjadi ketua RT di sini ,gaji pak RT juga ngak banyak. Nama nya juga di kampung yang hanya mengurusi beberapa kepala keluarga saja ,sehingga gaji nya tidak begitu besar.

Pekerjaan kedua nya Dinda ,saat malam hari menjadi pelayan di sebuah club yang buka saat sore hari . Gaji nya juga ngak banyak,tapi bagi nya yang penting kerja dan mendapatkan uang yang halal. Banyak sekali pekerja yang ngak bener disana ,sering juga mengajak Dinda untuk ikut seperti mereka karena uang nya lebih banyak tapi Dinda ngak mau dan memilih bekerja sebagai pelayan pengantar minuman saja .

Disana ,Dinda tidak memakai make up apa pun di wajah nya. Malahan memakai kaca mata yang besar agar tidak ada yang tertarik dengan nya ,walaupun tubuh nya berisi dan banyak yang ingin sekali memiliki tubuh itu jika wajah nya Dinda juga mendukung .

Pagi pun tiba, Maya sudah bersiap untuk pergi ke stasiun yang ada agak jauh dari kampung nya. Dia diantar oleh ibu dan pak RT menggunakan mobil pik up yang dibeli dengan uang warga ,mobil itu biasa digunakan untuk mengangkat bahan makanan dari ladang ke pinggiran kota untuk di jual tapi kini mobil itu berfungsi mengantar Maya .

"Terima kasih pak ,bu . Kalian sudah begitu membantu saya ,semua nya. Saya ngak bisa membalas nya, tapi saya janji akan menjaga dan melindungi Dinda disana nanti nya "ucap Maya dan Bu RT pun mengangguk, dia memeluk tubuh Maya sambil menangis.

Selama ini ,setelah dinda pergi ke kota. Hanya Maya yang sudah dia anggap sebagai anak nya, kini maya juga ikut pergi dan membuat nya sedih .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!