NovelToon NovelToon

Aku Yang Kau Campakkan

Episode 1 Kecelakaan

"Halo assalamualaikum,apa benar dengan pak Hartanto !?" tanya seseorang yang menghubungi pak Handoko

"waalaikumsalam iya benar saya sendiri " jawab pak Hartanto

"kami dari kepolisian ,ingin mengabarkan jika saudara Ibrahim mengalami kecelakaan bersama rombongannya dan beberapa di antara mereka meninggal di tempat kejadian " ucap penelpon itu yang ternyata dari kepolisian

"astaghfirullah, innailaihi jadi sekarang pak Ibrahim ada di mana pak!?" tanya pak Hartanto Dengan suara serak sahabat baiknya mengalami kecelakaan

"beliau telah di bawa ke rumah sakit militer pak" jawab pak polisi entah siapa namanya

"baik pak saya akan segera kerumah sakit " jawab pak Hartanto

Sambungan telepon mereka pun berakhir

"ma....mama" teriak pak Hartanto

"iya pa ada apa kok teriak-teriak " jawab bu Andini

"ma ayo kerumah sakit sekarang " ucap pak Hartanto

"ngapain kerumah sakit pa!? Siapa yang masuk rumah sakit!?" tanya bu Andini

" Bang Ibra ma,bang ibra kecelakaan " jawab pak Hartanto

"astaghfirullah, innailaihi kok bisa pa kenapa bang Ibra masuk rumah sakit !? Kan kemarin dia pamit kekita tugas keluar kota!?" bu Andini terkejut mendengar sahabat suaminya itu masuk rumah sakit

"papa juga belum tau pasti apa penyebab mereka kecelakaan " jawab pak Hartanto

"ya sudah mama ganti baju dulu " ucap bu Andini memperhatikan daster yang di pakainya

"ya papa juga mau ganti baju" jawab pak Hartanto

"eh tapi Kia sudah tau jika ayahnya kecelakaan !?" tanya bu andini seketika mengingat Zaskia

"belum kayaknya ma" jawab pak Hartanto

"trus gimana pa!?" tanya bu Andini

"nanti kita sekalian jemput Zaskia dan Abi di sekolah mereka " jawab pak Harto

"loh kok jemput abi juga ?!"tanya bu Andini

"biar Kia ada temannya ma,kan mama tau sendiri Abi itu dekat sama kia " jawab pak Harto

"huh ada ada aja " ucap bu andini mendengus kesal karena dia sangat tidak suka zaskia mengekori putra keduanya itu

Bu Andin tidak tau saja jika putranya lah yang selalu memaksa Zaskia ikut kemanapun abimana pergi

Abimana juga membatasi pergaulan Zaskia di sekolah

Abimana tidak suka jika zaskia dekat dengan laki-laki lain walaupun mereka itu teman sekelas zaskia

Apalagi setelah mereka resmi pacaran Abimana sangat posesif pada zaskia

"Dika " panggil pak Harto pada putra sulungnya yang kebetulan sedang libur kuliah

"iya pa!?" jawab Andhika

"ayo ikut papa dan mama,kita jemput Abi dan kia du sekolahnya " ucap pak Harto

"trus dika untuk apa ikut pa!?" tanya Andhika

"kamu ikut untuk ambil motor adik kamu di sekolah karena mereka akan ikut mama dan papa ke rumah sakit " jawab pak Harto

"siapa yang sakit pa!?" tanya andika lagi

"ayahnya kia kecelakaan dan sekarang ,om Ibra ada di rumah sakit" jawab pak Harto

"innalillahi " ucap Andhika terkejut

"dika pakai celana panjang dulu pa sama jaket" ucap dika san bergegas masuk ke dalam kamarnya

Tak lama dika pun datang sudah rapi Dengan celana panjang dan jaketnya

Mereka pun menuju sekolah Abi dan kia

Pak Harto segera masuk ke ruang kepala sekolah untuk meminta izin setelah mendapatkan izin kia dan abi pun di panggil oleh salah seorang anggota OSIS di sekolah itu yang kebetulan ada di sekitar ruang kepala sekolah

Tak lama kia dan Abi pun datang mereka mengernyitkan kening karena tidak biasanya mereka di jemput dadakan seperti saat ini

"Bim,mana kunci motor kamu!?" tanya Andhika

"untuk apa mas ?" tanya abi

"untuk mas pakai pulang " jawab dika

"trus kami pulang pakai apa mas!?" tanya Abi

"ya Kalaian ikut sama papa dan mama" jawab dika

"ah, memangnya mau kemana!?" tanya abi lagi

"ayo nggak usah banyak tanya" sahut bu Andin

"sana cepat jangan sampai macan betinanya papa ngamuk " bisik dika di telinga adiknya

abi pun menarik tangan kia dan masuk ke dalam mobil pak Harto

"pa kita mau kemana sih !?" tanya abi penasaran

"nanti kamu akan tau juga,jadi duduk tenang aja" jawab bu andin ketus

Abi tidak lagi banyak bertanya walaupun rasa penasarannya sudah sampai di ubun-ubun

Abi memainkan jemari lentik Kia sesekali menggigitnya pelan

"ish sakit kak" ucap kia jika abi menggigit jarinya

"maaf yank kakak lagi gugup dan penasaran kita mau di bawa kemana!? Tapi kalau ke KUA sih nggak masalah " bisik Abi

"ish apa sih kak" jawab kia ikut berbisik karena tidak ingin ibu kekasihnya itu menegurnya

Tak berselang lama mereka kini telah sampai di rumah sakit yang pak polisi tadi katakan

"loh kok kerumah sakit sih pa!?" tanya abi semakin mengernyitkan keningnya begitu pun dengan kia

"siapa yang sakit ma pa!?" tanya Abi lagi

" bisa diam nggak bi,kamu itu berisik banget " jawab bu Andin ketus

sesampainya di resepsionis pak Harto pun menanyakan keberadaan sahabatnya itu

"apa!?!! Ayah sakit!?" kia begitu terkejut saat pak harto menyebutkan nama ayahnya

"iya nak ayah kamu di rawat di sini karena mengalami kecelakaan ". jawab pak Harto

"trus keadaan ayah gimana om!?" tanya Kia sudah berderai air mata

"om juga belum tau bagaimana kondisi ayah kamu nak, lebih baik kita sekarang ke ruang ICU". jawab pak Harto

Mereka pun berjalan cepat menuju ruang ICu bahkan Kia berlari kecil

Abi mengejarnya

Sesampainya di ruang ICU tangis kia pecah karena melihat kondisi ayahnya dari jendela kaca ruang ICU

Tubuhnya di penuhi perban dan alat-alat medis

"ayah" ucap kia menempelkan wajahnya di jendela kaca itu

"sabar ya yank kita doakan ayah lekas sadar dan pulih kembali " ucap abi menenangkan kekasihnya itu

Abi menyandarkan kepala kia di pundaknya

"kak bagaimana jika ayah ninggalin kia,kia sudah tidak punya siapa-siapa lagi kak

Hanya ayah yang kia punya saat ini Hiks hiks hiks " tangis kia semakin tergugu siapa saja yang mendengarnya akan merasakan betapa pilu hati gadis remaja itu

Bahkan bu andin pun ikut menitikkan air mata

"kita Duduk dulu ya" abi menuntun kia duduk di kursi besi yang ada di depan ruangan ICU itu

Tak lama dokter keluar dari dalam ruangan itu

"yang namanya Harto siapa" tanya dokter

Mereka semua mendekati dokter itu

"saya dok" jawab pak Harto

"dok bagaimana keadaan ayah Saya !?" tanya Kia

"ayah adik sudah sadar bantu doa ya dek semoga ayah adek lekas sembuh" jawab dokter itu

"mari pak Harto pak Ibrahim ingin bertemu dengan anda dan juga Abimana " ucap Dokter Iwan itu nama yang ada di baju snellinya atau jas putih kedokteran

Pak Harto pun masuk di ikuti oleh Abimana

...****************...

Mampir ya di karya receh terbaru mak Othor ummi puji

Semoga para pembaca yang Budiman menyukainya🙏🏻🙏🏻🥰😘😍

Episode 2 Permintaan terakhir ayah

"Bang"

"Om"

Panggil mereka berdua

pak Ibra membuka matanya perlahan lalu menatap keduanya dengan tatapan sendu

pak Harto tak lagi melihat tatapan tegas nan teduh milik sahabat kecilnya itu

"To ...abang.... ingin ....mengatakan... sesuatu... pada kalian " ucap pak Ibrahim lemah

"apa bang katakan pada anto bang"ucap pak Harto menggenggam tangan dingin sahabatnya itu

"To...bisakah ....kamu.... mengabulkan permintaanku ini!?" tanya pak Ibrahim

"katakanlah bang, jangan ragu untuk mengatakannya " jawab pak Harto Dengan suara seraknya

"saya ingin putriku menikah sebelum ajal menjemput ku,saya tidak ingin putriku kehilangan pegangan karena kepergianku

Dan hanya kepada kalian lah saya percayakan putriku" ucap pak Ibrahim dengan suara tersendat sendat

"abi apakah kamu mencintai putri ku!?" tanya pak ibadah pada Abimana

"iya om saya sangat mencintai kia,dan saya bersedia menikahi kia" jawab Abimana mantap karena dia tau kemana arah pembicaraan ayah dan Ayah kekasihnya itu

"Alhamdulillah,abi saya memang tidak pernah salah menilai kamu selalu bisa di andalkan untuk menjaga kia

Terimakasih banyak nak,om percayakan kia pada kamu

Om berharap kamu tidak pernah menyakiti hatinya dan menyia-nyiakannya" ucap pak Ibrahim dengan Susah payah

"bagaimana to apa kamu setuju !?" tanya pak Ibrahim

"iya bang saya setuju" jawab pak Harto

"Alhamdulillah,abi bisakah kamu memanggil kia datang kemari !?" pinta pak Ibrahim

"iya om abi akan membawa kia kemari" jawab Abimana

Abimana pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan tentu saja dengan persetujuan tim dokter

Pak Harto pun pamit keluar karena ingin mengurus pernikahan Abimana dan Zaskia sekarang ini

"kia" panggil Abimana saat keluar dari dalam ruang ICu

Abimana melihat kekasihnya duduk sendiri menundukkan kepalanya tangannya memilin tali tas sekolahnya yang ada di atas pangkuannya

Sedangkan bu andin duduk sedikit jauh dari Kia dan sibuk memainkan ponselnya

"kak bagaimana kondisi ayah!?" tanya kia saat mengangkat wajahnya menatap wajah tampan Abimana

Abi melihat wajah gadis pujaannya itu sudah basah oleh air mata

Abi mengambil sapu tangan merah yang ada di saku celana seragamnya lalu menghapus airmata dan cairan hidung kekasihnya itu tanpa rasa jijik

"ayah ingin bertemu denganmu,ayo masuk" ucap abi dan menarik tangan kia dan mereka masuk kedalam ruang ICU

Bu andin tak sedikit pun menanyakan keadaan pak Ibrahim dia hanya mendongak sebentar lalu kembali sibuk dengan ponselnya

Pak Harto sibuk menelpon pak Rt,Pak Rw juga pak penghulu kenalannya

Meminta mereka untuk datang kerumah sakit

Pak Harto pun sudah menjelaskan kondisi pak Ibrahim dan permintaan pak Ibrahim untuk menikahkan putri semata wayangnya dengan putra keduanya

Pak Harto pun menelepon kedua anaknya yang lain

pak Harto juga menelpon tiga orang warga yang bisa di percaya untuk di jadikan saksi

Harto juga menelpon sebuah butik untuk memesan baju kebaya untuk kia pakai juga jas untuk abi pakai

"pa kok kamu mama liat sibuk banget !?" tanya Bu Andin

Saking sibuknya mengurus pernikahan putranya pak harto lupa memberi tahukan pada istrinya jika putra kedua mereka akan menikah

"apa!? Papa sudah gila!? Mereka itu masih sangat muda pa!

Abi juga bekum punya penghasilan , bagaimana dia menghidupi kia jika mereka sudah menikah pa

Mereka itu masih sekolah " teriak bu Andin tidak terima jika putra keduanya menikah di usianya yang masih muda dan labil

"ma ini keinginan abi ,dia ingin melindungi kia" jawab pak Harto

"mama tetap saja tidak setuju ".teriak Bu Andin lagi

Sedangkan di dalam ruangan ICU pak Ibrahim menggenggam tangan putrinya itu

"nak ayah punya satu permintaan sama kamu" ucap pak Ibrahim

"apa yah Hiks hiks hiks " tanya kia

"jangan nangis sayang,ayah tidak sanggup melihat air matamu nak" ucap pak Ibra mengusap air mata putri semata wayangnya itu

"nak ayah ingin kamu menikah dengan Abi sebelum ayah pergi menemui bunda "ucap oak Ibrahim

"ayah jangan Ngomong seperti itu,jika ayah pergi menyusul bunda lalu kia sama siapa yah hiks hiks hiks " jawab kia semakin sesegukan

"kan ada abi,papa Hartanto juga mama andin ,bang Dika dan Amelia kamu tidak sendiri nak ada mereka yang akan selalu menjaga kamu" ucap pak Ibrahim

"tapi kia dan kak abi masih sekolah yah bagaimana kami akan menikah !?". jawab kia

"kamu dan abi akan tetap sekolah dan masih tetap seperti hari-hari biasa kalian akan selalu bersama dan setelah kalian menikah kalian sudah halal kemana selalu berdua" ucap pak Ibrahim

"tapi yah....!!!

"ayah mohon nak ini permintaan ayah yang terakhir pada kamu, karena ayah tidak akan tenang meninggalkan kamu jika tidak ada yang akan menemanimu dan hanya abi yang mengerti bagaimana kamu dan tau apa pun itu tentang kamu nak" ucap pak Ibrahim memotong ucapan putrinya itu

"yank kamu mau kan menikah dengan kakak !? Kita akan menua bersama " ucap abi

"iya kak" jawab kia setuju menikah dengan Abimana hari itu juga

Pak Harto pun meminta kepala sekolah abi dan kia untuk datang juga ada dua orang guru sebagai perwakilan

Semua persiapan sudah selesai dan orang-orang yang pak harto undang untuk datang menyaksikan pernikahan abi dan kia semua sudah datang

Bu Andin yang awalnya sangat tidak setuju dengan pernikahan mereka kini mau tidak mau harus setuju karena abi mengatakan jika dia akan membawa kia pergi

akad nikah pun di lakukan di sebuah ruang perawatan agar lebih luas fan lega

Pak Ibrahim duduk di atas ranjang perawatan dengan selang infus di tangannya juga selang pembantu pernafasan

pak penghulu mengarahkan tangan pak Ibrahim menjabat tangan Abimana

"Bismillahirrahmanirrahim, ananda abimana putra Nugraha bin Hartanto Nugraha saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putriku Zaskia Wulandari Alziqri binti Ibrahim Alziqri Dengan mas kawin uang sebesar lima ratus ribu rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar tunai " ucap pak Ibrahim

"saya terima nikah dan kawinnya Zaskia Wulandari Alziqri binti Ibrahim Alziqri Dengan mahar yang telah di sebutkan dan saya rela dengan hal itu,semoga Allah memberikan anugerah " ucap Abi Dengan sekali tarikan nafas

"bagaimana para saksi !?" tanya pak penghulu

"sah"

"Sah"

"sah"

Ucap mereka serempak

Pak penghulu pun membacakan doa dan memberikan sedikit wejangan untuk kedua mempelai

pak penghulu pun meminta Zaskia mencium punggung tangan abi dam abi pun mencium kening kia

Abi juga menyematkan cincin emas di jari manis kia

Cincin yang Andhika beli untuk adiknya itu sebagai kado pernikahan sang adik

Andhika membelinya dari toko emas yang di lewatinya Menuju rumah sakit

Andhika membelinya dari uang tabungannya

"ini kado dari kakak jangan sampai mama tau ya"bisik Andhika saat membantu abi mana bersiap di kamar mandi dalam ruangan itu

"ayah titipkan kia padamu ya nak , tolong jaga dia seperti ayah menjaganya " ucap pak Ibrahim meneteskan air mata saat abi mencium punggung tangannya

Episode 3 selamat jalan ayah

"ayah titipkan kia padamu ya nak , tolong jaga dia seperti ayah menjaganya " ucap pak Ibrahim meneteskan air mata saat abi mencium punggung tangannya

"iya yah,abi akan selalu menjaga kia seperti ayah yang selalu menjaga dan melindunginya " jawab abi

"terimakasih banyak nak" ucap pak Ibrahim

kia pun mencium punggung tangan sang ayah dengan deraian air mata

"jangan menangis nak,nanti cantiknya pudar kasian suami kamu punya istri yang wajahnya cemong" ucap pak Ibrahim dengan nada bercanda

"ayah" ucap Zaskia dan pak Ibrahim terkekeh kecil

"nak jadilah istri yang baik,patuh pada suami jika masih dalam kebaikan dan hormati kedua mertuamu seperti kamu menghormati kami orang tuamu karena mereka lah yang menggantikan kami untuk menjagamu"ucap pak Ibrahim dengan deraian air mata

"iya yah" jawab kia

Saat mereka bercengkrama dan mengucapkan ucapan selamat untuk keduanya pak Ibrahim tersenyum melihat binar kebahagiaan di wajah putri semata wayangnya itu

"sayang ayah sudah menjalankan kewajiban ayah dan sekarang ayah akan ikut denganmu " guman pak Ibrahim dan hanya dia yang mendengar ucapannya

Kini semua orang yang di undang untuk datang ke acara pernikahan kia dan Abi Tengah menikmati nasi kotak yang pak Harto pesan dari rumah makan yang ada di dekat rumah sakit itu

Setelah makan mereka pun berpamitan terutama pak penghulu karena harus ke tempat lain untuk menikahkan orang lain

"terimakasih banyak atas bantuannya ya pak" ucap pak Harto menyelipkan sebuah amplop pada pak penghulu

pak Hendrawan kepala sekolah abi dan kia pun ikut berpamitan di ikuti oleh para guru yang ikut hadir memenuhi undangan pak harto

Pak Harto sudah meminta pada semua orang untuk merahasiakan pernikahan kia dan Abi karena mereka masih ingin melanjutkan pendidikan mereka

Apalagi abi hanya tinggal beberapa bulan lagi akan ujian kelulusan sedangkan kia masih harus menempuh pendidikannya di SMA nusabakti selama dua tahun lebih

Mereka pun menyetujui untuk merahasiakan pernikahan keduanya

Setelah semua orang pergi termasuk bu andin dan kedua anaknya yang lain

Sedangkan pak Harto masih tinggal menemani mereka

"pa ayah kami pamit untuk ke kantin ya soalnya kami belum makan sedari tadi" ucap abi

"iya nak" jawab pak Harto dan juga pak Ibra dengan anggukan kepala

Abi dan kia pun meninggalkan mereka berdua

Mereka berjalan ke kantin sambil bergandengan tangan kini mereka sudah tidak canggung lagi menunjukkan kemesraan mereka di depan umum karena mereka sudah halal

"to tolong ambilkan tas kerja saya" ucap pak Ibrahim

Pak Harto pun mengambil tas kerja sahabatnya sekaligus besannya itu

Pak Ibrahim kembali meminta tolong untuk membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil yang sudah terbungkus dengan rapi

Juga sebuah surat yang a terlipat rapi

pak Ibrahim juga mengeluarkan tiga buah kartu atm juga tiga buku tabungan dari dalam tasnya

"to ini untuk kamu pegang ini untuk biaya pendidikan Kia juga untuk kebutuhan sehari-harinya

Sedangkan ini berikan pada kia jika dia sudah berusia 17 tahun saat itu dia sudah mulai dewasa dan Saya yakin jika dia sudah mengerti apa yang harus dilakukannya tapi tetaplah dampingi dia ya to

Dia itu sangat manja dan ceroboh" ucap pak Ibrahim sambil terkekeh kecil mengingat semua tingkah putrinya

"iya bang saya akan menyimpan amanah kamu ini sampai putrimu itu berusia 17 tahun"jawab pak harto

"to perkebunan kelapa milik kia tolong kamu kelola ya itu untuk masa depan kia juga sawah yang ku garap selama ini " ucap pak Ibra lagi

"iya bang, insya Allah aku akan merawat semuanya demi kia dan saya akan memberikan pada kia saat dia berusia 17 tahun" jawab pak Harto

"lailahailallah Muhammadar Rasulullah "ucap pak Ibrahim pelan dan matanya tertutup perlahan bibirnya menyunggingkan senyuman indah

pak Ibrahim seperti melihat sang istri tersenyum padanya

Kia mendekati sang ayah,ingin menanyakan apakah ayahnya ingin makan sesuatu karena sejak keluar dari ruang ICU pak Ibrahim belum memakan apapun hanya air minum itupun hanya sedikit

"yah" panggil kia menyentuh lengan sang ayah

Kia terkejut lengan ayahnya terasa sangat dingin

"apa suhu ruangan sangat dingin !?" tanya kia pada dirinya sendiri

"kak,kak abi" panggil kia

"iya ada apa !?" tanya Abi mendekati istrinya itu

"kak tolong suhu ruangannya di turunkan dong ini ayah kayaknya kedinginan " ucap kia

Abi meraih remote control pengatur suhu dalam ruangan itu dan menurunkan sedikit suhunya

"ayah tidur ya ki!?" tanya Abimana sambil menatap wajah mertuanya itu yang terlihat damai dalam tidurnya

"iya kak tapi ayah belum makan apa-apa " jawab kia

"bangunin perlahan aja nggak enak buburnya kalau Udah dingin " ucap Abimana

Kia pun mengikuti apa yang suaminya suruh

"ayah yah bangun sebentar ya yah makan dulu mumpung buburnya masih hangat " ucap kia mengguncang lengan ayahnya namun sang ayah sama sekali tidak merespon bahkan tubuh sang ayah terasa kaku dan dinging

Kia menjadi khawatir,kia meletakkan tangannya diatas dada sang ayah namun kia tidak merasakan detakan jantung sang ayah

Kia mengangkat tangannya dan mulai mendekatkan jari telunjuknya kearah hidung sang ayah dengan tangan gemetar

degg

Jantung kia berdetak kencang saat tidak merasakan hembusan nafas sang ayah

"ayah Hiks hiks hiks ayah bangun yah Hiks hiks hiks " kia mengguncang tubuh pak Ibrahim

abi terkejut mendengar istrinya itu menangis dan segera mendekatinya

"sayang kamu kenapa!?" tanya abi merangkul pundak istrinya yang sudah menangis sesenggukan

"ayah kak,ayah tidak bernapas lagi Hiks hiks hiks ayah jangan tinggalkan kia yah kia tidak punya siapa-siapa lagi yah Hiks hiks hiks "kia kembali menangis memeluk tubuh kaku nan dingin sang ayah

Abi segera menekan tombol di samping tempat tidur mertuanya itu

Tak berselang lama dokter dan perawat datang

Mereka terkejut melihat kia memeluk tubuh pak Ibrahim dengan berderai air mata

"permisi dek kia biar kami periksa pak Ibrahim dulu" ucap salah satu perawat melepaskan pelukan kia dari tubuh pak Ibrahim agar dokter dapat memeriksa kondisi pak Ibrahim

Abi memeluk tubuh istrinya itu yang bergetar hebat

gadis berkebaya putih itu tak berhenti menangis memanggil manggil sang ayah

"kak ayah kak hiks hiks hiks ayah tidak mau bangun Hiks hiks hiks "hati abi pun ikut sakit melihat gadis pujaannya tergugu seperti itu

"bagaimana ayah mertua saya dok!?" tanya abi

"maaf dek pak Ibrahim suda meninggal dunia "jawab sang dokter

Suster pun melepaskan jarum infus dari tangan pak Ibrahim juga selang oksigen yang sempat kia lepaskan tadi saat mengecek napas sang ayah

"innalilahiwainnailaihi wainnailaihi rojiun selamat jalan ayah,abi berjanji akan menjaga putri ayah dengan baik" ucap abi

"ayaaaaaah huaaaaaahuaaaaaa ayaaaaaah jangan tinggalkan kia yah huaaaaaahuaaaaaa kia sama siapa ayaaaaah huuuuuuu"kia menangis histeris mendengar ucapan dokter yang mengatakan jika pak Ibrahim sudah meninggal Dunia

Abi memeluk tubuh istrinya yang tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri

abi mengangkat tubuh kia dan menidurkannya di sofa yang ada di dalam kamar itu

Tubuh kia yang tinggi tidak muat di sofa

Abi memposisikan tubuh istrinya itu dengan baik agar nanti tubuh kia tidak sakit saat sadar nanti

Abi menelpon sang ayah yang tadi sempat pamit untuk pulang mengambil pakaian ganti untuk abi dan kia

Pak Harto sangat terkejut mendengar berita kematian sang sahabat karena sebelum pulang tadi pak Ibrahim banyak berbicara dengannya

"Innalilahiwainnailaihi wainnailaihi rojiun, selamat jalan sahabatku,kini kau sudah bahagia bisa berjumpa kembali dengan bidadari surgamu" ucap pak harto tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya

"jangan khawatir sahabatku ,saya akan menjaga semua amanahmu"ucapnya lagi mengingat semua amanah yang pak Ibrahim titipkan padanya

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!