NovelToon NovelToon

Pendekar Tampan

1~Satria

Sebuah sampan kecil, Panjangnya cuma satu meter tengah terombang ambing di tengah arus laut yang besar bergulung gulung. Sekilas terlihat seperti ikan besar yang tengah berenang renang, tapi kalau di lihat lebih dekat, ternyata sebuah sampan yang di dalamnya terdapat satu sosok remaja tanggung kira kira baru berumur dua belas tahun. Di pinggangnya terdapat sebuah buntalan kecil entah apa isinya.

Setelah terombang ambing tak menentu kemana arah tujuannya. Akhirnya perlahan lahan sampan kecil itu terbawa arus ke pinggir sebuah pulau yang sepi dan akhirnya berhenti di sana diam tak ada pergerakan lagi. Setelah di tunggu satu hari lebih. Menjelang sore terlihatlah dua sosok tubuh turun melayang dari sebuah pulau yang sepi itu. kedua sosok itu terbang sangat cepat, saking cepatnya cuma terlihat bayangannya saja. Perlahan tapi pasti kedua sosok itu mulai jelas terlihat. Semakin lama semakin jelas. Ternyata kedua sosok itu, dua orang kakek yang sangat tua renta. Yang satu mirip seorang biksu dan datu lagi mirip seorang bangsawan.

"Ya Tuhan! Sepertinya Remaja ini habis mengalami nasib yang tragis dari ganasnya laut yang luas ini ."

"Ach.. Ha ha ha ha ..."Saudaraku! Aku yang sudah tua ini yang tak mau mampus mampus nya. Baru kali ini, selama ini! Di pulau kita ini, kedatangan tamu dan anak kecil pula." He he he he he .." Tampaknya pulau kita ini akan bertambah lagi satu orang penduduk. Suara halus Kakek tua renta terdengar, tapi walau halus hampir memecahkan gendang telinga. Suara itu di penuhi dengan tenaga dalam.

Tiba tiba kakek itu mengangkat jarinya, dan tampak anak remaja itu terang melayang ke udara dan menuju ke arah Kakek tua renta tersebut. Luar biasa saudaraku, luar biasa !Remaja ini memiliki otot dan tulang yang sangat sempurna. Tubuh fisiknya sangat kuat. Sulit di cari Anak seperti ini selama Lima ratus tahun lebih" Kembali kakek tua renta itu berbicara.

Kakek tua renta itu mengurut sana sini seluruh urat yang ada di tubuh Anak remaja itu. Membuat Anak itu menggerakkan tangannya. Terlihat matanya terbuka dengan perlahan. Anak itu terkejut dan bangkit berdiri. Tapi kepalanya masih pening dan hanya bisa duduk saja. Matanya terlihat melirik kesana kemari dengan pandangan aneh. Kemudian pandangannya tertuju ke arah dua kakek tua renta yang berdiri tidak jauh dari hadapannya.

Tiba tiba tangannya terkepal dan langsung menyerang ke arah kakek yang ada di hadapannya. Lepaskan ibu ku. Dengan tekat yang kuat dan segenap kemampuannya yang ada. Anak berusia dua belas tahun itu terus menyerang kakek yang ada di depannya itu.

"Eh, anak kecil..! Apa yang kau lakukan..? Siapa ibu mu ..?"

Kakek itu tidak kaget melihat tingkah anak itu. Dan tidak mau meladeninya, mulutnya tersenyum .Tangan kakek itu mengibas perlahan lahan, tiba tiba tubuh anak itu tertahan dan tak bisa bergerak. Dan kembali seperti semula.

Apa yang terjadi denganku. Anak itu merasa heran dengan tubuhnya tidak bisa di gerakkan lagi .Tiba tiba kepalanya sangat sakit dan kembali tak sadar diri.

"Ach..!" Kepala anak itu terluka akibat terjadi benturan yang sangat hebat. Sehingga membuat anak itu jadi begini. Tangan kakek tua renta itu kembali mengibas, membuat anak itu kembali terangkat. Dan membawa terbang naik atas pulau itu di ikuti saudaranya dari belakang.

Beberapa waktu kemudian anak itu tersadar kembali dan membuka matanya. Kali ini tidak ada lagi sinar yang aneh dari tatapan matanya. Kakek itu memberikan buah berwarna merah kepada anak itu.

"Nak..kau makanlah buah ini untuk kesehatanmu dan menyegarkan tubuhmu" Ujar kakek itu.

"Terima kasih kakek yang baik..!"

Anak itu mengambilnya terus mengunyahnya. Karena dia sudah bulan bulan tidak makan. Setelah memakannya , terasa hawa hangat merasuki tubuhnya. Entah dia sadar atau tidak dia duduk bersemedi seperti dulu pernah di ajari oleh ayahnya sejak dia masih kecil. Dia duduk mengatur nafasnya dengan mata di pejamkan.

Melihat hal ini membuat kedua kakek itu terkagum kagum. Satu jam telah berlalu dan anak itu membuka matanya. Anak itu menatap kearah kedua kakek yang ada di depannya .

Melihat anak itu sudah sadar dan membuka matanya. Kakek yang satu lagi menanyakan sesuatu ;

"Wahai anak malang, dari mana kamu datang! Dari mana asalmu. Siapa orang tuamu?" Tanya kakek itu.

"Namaku Satria kakek!" Anak itu terdiam, wajahnya sendu.

Saat itu juga dia terbayang semua peristiwa kematian seluruh keluarganya yang sangat mengerikan, kembali terbayang di benaknya. Tampa terasa wajah anak itu berubah sangat sedih, ingin rasa dia berteriak sangat keras dan menangis sejadi jadinya, Tapi dia tak bisa. Karena air matanya sudah kering mengenang peristiwa tragis menimpa keluarganya.

"Arrrrrggghhhhh...."Satria mengerang sangat keras, hati nya pedih dan tubuhnya terhuyung huyung kedepan. Segenap tenaga yang ada di dalam tubuhnya bergolak, tak dapat di kendalikan.

"Sudahlah nak..! Yang telah berlalu jangan terus di kenang dan di pikirkan. Lepaskan semua beban kesedihanmu ,hadapi hidup ini dengan tabah dan sabar" Ujar kakek itu sambil memegang tangan Satria.

Dengan seketika Satria merasakan tubuhnya hangat dan sebuah hawa hangat memasuki seluruh tubuhnya.Tenaganya yang bergejolak kembali tenang. Kesadarannya kembali pulih.

Hawa hangat itu menerobos ke seluruh jalan darah di seluruh tubuhnya dan sekarang mengalir sangat lancar. Kakek itu melepaskan tangan Satria dan membiarkan anak itu terus bersemedi. Membiarkan hawa hangat terus berputar putar di seluruh tubuhnya sebanyak tujuh puluh kali. Barulah Satria menghentikan semedinya dan membuka matanya.

"Terimakasih kakek..! Engkau telah menolongku. Tapi itu percuma saja, aku tidak dapat hidup lebih lama lagi" Ucap Satri penuh kesedihan. Satria berkata dengan penuh kesedihan dan putus asa.

"Ach..Nampaknya kau baru saja mengalami suatu peristiwa yang menyedihkan? Kakek lihat kamu sedikit memiliki ilmu kepandaian. Tapi mengapa engkau menyerah pada hidup mati mu bocah kecil. Hidup ini harus di jalani dan harus terus berusaha. Jangan putus asa , jangan menyerah" Kakek itu mendekati Satria, berusaha menasehatinya dengan suara lembut dan tersenyum penuh kasih sayang.

Kakek..! Seluruh keluargaku di bantai, mereka sangat banyak dan ilmu mereka sangat tinggi tanpa aku bisa berbuat apa apa. Walau aku mempunyai sedikit ilmu kepandaian yang di ajarkan oleh Ayahku. Itu tidak cukup buat aku bisa mengalahkan mereka.

"Hehehehehe ..."Nak..kamu tenang saja. Kamu tahu siapa kedua kakek yang berdiri di depanmu ini. Satria menggeleng kan kepalanya.

Aku di juluki Budha hidup dan kakek yang ada di sebelahmu ini di juluki kaisar agung. Satria ternganga dan tidak pernah mendengar nama itu.

"Apakah kedua kakek sangat kuat dan sangat tinggi ilmunya" Tanya Satria..?"

"Hahaha .." Kuat apa, tinggi apa itu. Kami berdua tidak tau itu dan tidak memikir kannya. Kami memilih tinggal di sini sudah puluhan juta tahun lamanya. Tak ingin mencampuri urusan dunia ini lagi.

Bersambung ...

2~Serigala perak .

Demikianlah mulai hari itu Satria mulai mempelajari semua kepantai dari dua kakek yang ternyata dua tokoh legenda dari dunia lain. Satria merasa sangat beruntung telah berjumpa dengan dua tokoh legenda itu.

Di siang itu Satria melihat ke atas pulau yang semuanya di penuhi kabut. Dia sudah bertekad untuk tidak ragu lagi . Kedua gurunya berkata "Di tengah tengah pulau itu di huni oleh banyak bahaya, kamu harus berhati hati dan kamu harus melindungi dirimu sendiri."

"Fiiuuuhhhhh.."Menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkannya dengan kasar. Satria pun berjalan dan langsung mulai memasuki kedalam pulau kabut lebih dalam lagi. Udara segar semakin terasa dan kabut semakin tebal. Untung dia telah di berikan satu ilmu oleh gurunya. lmu mata tembus pandang.

Satria berjalan terus kedepan sambil memperhatikan sekelilingnya dan senantiasa waspada. Semakin kedalam dia berjalan semakin tinggi dan lebatnya pepohonan. Setelah berjalan selama beberapa waktu. Suhu didalam Pulau itu semakin kedalam semakin dingin .Satria duduk sebentar untuk beristirahat memulihkan kekuatan fisiknya. Energi nya masih seperti semula dan tidak berkurang sedikit pun. Karena dia menggunakan kekuatan fisiknya saja.

Satria sengaja menggunakannya untuk melatih kekuatan tubuhnya. Dia tidak ingin menggunakan energi dalam tubuhnya. Saat kondisi fisiknya telah pulih kembali, Satria kembali melanjutkan perjalannya. Dia terus maju lebih dalam lagi. Tiba tiba melalui insting dan kepekaannya ,Satria dapat merasakan datang bahaya.

"Grrrrr...grrrrrrr...grrrrrr....grrrrr....grrrrrr.....!!." Tiba tiba di balik pohon pohon besar bermunculan sekelompok serigala perak yang masih muda mengepung Satria. Seri gala perak itu berada di tingkat satu dan ada beberapa di tingkat dua, dua ekor tingkat tiga dan seekor pemimpinnya di tingkat empat. Serigala serigala itu binatang roh dan kekuatannya di lihat dari tulang dan garis darahnya. Semakin tinggi garis darahnya, semakin tinggi pula tingkat kekuatannya.

Meskipun serigala serigala itu mengepungnya. Satria tidak takut. Karena kekuatannya sekarang mampu melawan semua serigala itu. Dengan mengibaskan tangannya beberapa serigala perak langsung meregang nyawanya. Beberapa teman temannya lang sung marah melihat kawan kawannya mati dan termasuk pemimpin kelompok serigala itu.

Setelah bertempur cukup lama Satria jadi kewalahan dan banyak luka cakar di seluruh tubuhnya. Darah pun terus menetes di tubuhnya. Satria menggertak giginya menahan rasa sakit. Dan berlari kedepan, karena dia tidak sanggup lagi melawan pemimpin serigala itu.

Setelah berlari cukup lama dan semakin jauh. Di depannya terbentang Air terjun dan di pinggirnya ada Tebing yang dalam .Jika terjatuh kesana pasti seseorang akan mati mengenaskan. Satria di hadapkan dengan dua pilihan. Pilihan pertama melompat kedalam air terjun, tak tau entah mati dan hidup. Pilihan kedua berbalik dan melawan dengan sisa sisa energinya yang mulai habis terkuras.

"Grrrrrrr...grrrrrrr..grrrrr..grrrrrrr...grrrrrrrr....!!" Geraman lima ekor serigala perak yang tersisa semakin mendekat.

Secara reflek Satria terjun kebawah tebing, kedalam air terjun. Dia menutup matanya pasrah pada nasibnya, tak berani menatap keadaan di bawahnya.

Byurrrrrrrr...Satria merasakan tubuhnya menyentuh air dan masuk tengelam kedalam air yang sangat dingin. Matanya terbuka, dia melihat tubuhnya terus meluncur cepat dasar bawah air. Dia bisa merasa airnya sangat dingin dan matanya melihat seberkas warna sangat terang.

Perlahan lahan Satria mendekati kearah cahaya itu. Dia menemuka sebuah mulut goa. Dengan hati Satri masuk kedalamnya. Setelah berada di dalam goa, satria merasa sangat terkesima melihat apa yang ada di depannya.

Goa itu begitu bersih dan begitu kering dan ada hawa panas di dalamnya. Satria melihat sebuah titik bola api melayang layang di dalam goa itu Rupanya itu penyebab goa itu terang, bersih dan kering. Dengan perasaan antara rasa takjub dan sedikit ketakutan. Satria memberanikan dirinya mendekati ke arah api tersebut.

Menahan rasa nyeri dan kesakitan di sekujur tubuhnya. Satria terus berjalan! Tiba tiba api itu bergerak melayang kearahnya. Rasa panik dan ketakutan. Tubuhnya menjadi kaku, terdiam tak bisa bergerak lagi. Satria hanya bisa pasrah saja dan tidak bisa berbuat apa apa. Ingin lari tak bisa, ingin melawan lebih tak bisa.

Setelah berada di depan mata Satria. Api itu berhenti dan terus berputar putar mengelilingi tubuh Satria. Beberapa saat kemudian seluruh tubuh Satria telah pulih semuanya. Luka seluruh tubuhnya tidak ada bekas sedikitpun tertinggal.

Satria tiba tiba dapat menggerakkan seluruh tubuhnya. Dan dia merasakan seluruh pori pori menjalar hawa yang sangat aneh. Tubuhnya merasa semangat yang tinggi dan kekuatan tubuhnya pulih kembali.

"Terimakasih ...!!" Satria memberi hormat dan mengucapkan rasa terimakasih ke arah api tersebut. Api itu bergerak gerak seakan menganggukkan kepalanya.

Tiba tiba saja tampa di sadari oleh Satria..! Api itu sudah memasuki tubuhnya dalam sekejap saja, tanpa bisa di cegah dan di sadari oleh Satria.

Satria merasakan seluruh tubuhnya sangat panas. Dia dengan segera duduk bersemedi untuk memeriksa apa yang terjadi di seluruh tubuhnya. Dalam kesadarannya dia melihat dantiannya semakin meluas dan di penuhi energi yang sangat banyak. Urat urat di seluruh tubuhnya yang sudah di buka oleh kedua kakek itu, semakin membesar oleh karena adanya energi yang melimpah di dalam dantiannya.

"Baaang.."Terdengar suara ledakan di dalam tubuhnya. Oleh karena tingkat kekuatannya meningkat naik ke bintang perak tingkat satu .

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

Kekuatannya semakin meningkat naik ke bintang emas tingkat satu ...!!

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang ..!"

"Bang .."

"Bang.."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang.."

"Bang .."

"Bang .."

"Bang.."

"Bang .."

"Bang.."

"Bang .."

Kekuatannya terus terdengar naik menjadi Bintang platinum tingkat sembilan .Hanya dalam sehari saja tingkat kekuatannya telah naik dua puluh delapan tingkat. Sungguh luar biasanya. Hal ini belum pernah terjadi di dunia fana maupun di dunia abadi sekalipun.

"Apakah itu yang dinamakan jenius..! Super jenius..! Atau berbakat kah..? Tidak ada kata selain..BAkAT MENENTANG SURGA ."

Dantiannya pun semakin meluas seperti danau kecil, energinya semakin murni dan semakin pada. Tiba tiba semua pengetahuan yang di masukkan oleh kedua kakek itu. Tiba tiba terbuka dengan sendirinya;

Ilmu beladiri dan jurus jurusnya.

Teknik teknik tenaga dalam.

Cara meramu pil .

Cara menyusun formasi, membuat array.

Cara menempa senjata dan lain lainnya.

Dari semua pengetahuan yang telah terbuka. Ternyata api yang telah dia dapatkan, ternyata api tingkat tertinggi di dunia ini. Yaitu Api tujuh warna, API ILAHI.

Api tingkat pertama : Potassium.Tanah _coklat.

Api tingkat kedua : Copper. Air _biru.

Api tingkat ketiga: Cesium. Api _merah.

Api tingkat keempat: Baron. Angin_ putih.

Api tingkat kelima: Calsium. Emas_ kuning

Api tingkat keenam : Surga.

Api tingkat ketujuh: Ilahi.

"Api ilahi ini di ciptakan untuk memusnahkan bangsa Iblis yang terus membuat kekacauan di seluruh alam ini..!"

Bersambung ...

3~Di dalam sebuah goa.

Satria memperhatikan apa yang ada di dalam goa itu. Dia mendapati ada dua buah mata air yang sangat jernih. Yang berada di ujung goa sebelah kanan dan sebelah kiri. Air itu seperti susu putih dan sangat kental. Energinya begitu murni dan begitu menyegarkan.

"Kemudian Satria berjalan ke sisi sebelah kanan bermaksud memeriksanya. Ketika dia sampai di depan kolam Pengetahuan yang di berikan oleh kakek kembali muncul dalam benaknya. Air itu ternyata mata air dari inti bumi. Yang telah berusia berjuta juta tahun. Air itu khasiatnya menempa tulang dan sumsum, juga untuk menaikkan tingkat kekuatan tenaga dalam Dan juga banyak khasiat lainnya" Dalam hati Satria begitu senang, sungguh keberuntungan yang tak terduga .

Satria tiba tiba teringat perkataan kakek Gurunya. Kamu harus mengolah tubuhmu semakin kuat, karena jarang ada orang yang mengolah tubuh fisiknya menjadi lebih kuat. Seorang yang mengolah tubuh fisiknya bisa melawan musuhnya dua tingkat lebih kuat darinya dan juga memerlukan kebutuhan tubuhnya sangat banyak. Makanya orang orang enggan untuk mengolah tubuh fisiknya.

Seperti pesan Kakek Gurunya, Satria bertekad untuk memperkuat tubuh fisiknya. Dengan teknik yang telah di ajarkan kakek Budha hidup..!

"TEKNIK TUBUH BUDHA EMAS" Dalam teknik ini di bagi menjadi tujuh bagian ;

Tubuh Budha hidup.

Jiwa Budha hidup.

Tapak Budha hidup.

Auman Budha hidup.

Pukulan Budha hidup.

Tendangan Budha hidup .

Langkah Budha hidup.

"Yang ingin di latih Satria sekarang..TUBUH BUDHA HIDUP. Tapi untuk melatih tubuh Budha hidup memerlukan sumberdaya yang tidak sedikit. Satria mengeluarkan nafasnya yang terasa keruh" Fuihhhhhhhh...!

Satria hanya dapat menghela nafas panjangnya, saat dia teringat penuturan kakek Budha hidup.

Berjalan kedalam sumur mata air inti bumi, Satria membuka semua pakaiannya dan terus masuk ke dalam sumur inti bumi. Setelah berendam dan membiasakan tubuhnya dengan keadaan air .Satria mengeluarkan Teknik Tubuh Budha Hidup .

Setelah menyerap mata air inti bumi untuk beberapa waktu. Satria merasakan tulang tulang dalam tubuhnya mulai di tempa Dan tulangnya telah berubah. Proses ini berlangsung selama sehari penuh.

"Brusssss..."Tiba tiba tubuhnya bercahaya ke emasan sangat terang menyilaukan mata dan perlahan tapi pasti tubuhnya membengkak besar setinggi lima meter. Berubah jadi tubuh budha emas. Kejadian itu berlangsung selama beberapa waktu dan kembali seperti semula.

Satria terus menyerap mata air inti bumi.

"Bang .."

Terdengar suara meledak dalam tubuhnya sekali dan tingkat kekuatannya kembali naik menjadi bintang paladium tingkat pertama, Dantiannya pun semakin bertambah luas. Tulangnya pun kembali naik menjadi tulang emas tingkat pertama.

Satria pun terlihat masih terus menyerap susu inti bumi tanpa berhenti sedikitpun juga. Proses penempaan tulang pun terus berlanjut tampa henti hentinya. Beberapa hari pun telah berlalu.

"Bang .."

"Bang.."

Terdengar suara meledak dalam tubuh Satria sebanyak satu kali dan kembali tingkat kekuatannya naik ke bintang Paladium tingkat kedua, Dantiannya pun semakin tambah meluas. Kini mata air inti bumi telah hampir habis di serap semuanya. Akhirnya Satria menghentikan proses penyerapannya dan keluar dari sumur mata air inti bumi.

Kulit Satria berubah seputih batu giok dan bercahaya. Lembut dan begitu halus. Wajahnya sangat tampan khas negeri Zamrud khatulistiwa. Ini adalah salah satu khasiat mata air inti bumi.

"Memandang sisa sisa mata air inti bumi. Terlalu sayang kalau di tinggalkan , dia bermaksud membawanya pulang nantinya. Untuk keperluannya, bisa iya tukar dan dia jual. Karena satu botol mata air ini sangat mahal harganya" Begitu dalam hati Satria.

Sekarang Satria bermaksud untuk mengolah TEKNIK JIWA BUDHA HIDUP dan kekuatan spiritualnya. Seperti pernah di jelaskan oleh kakek Gurunya. Setelah mengendalikan Api ilahi dan suhunya ketingkat tertentu, kemudian dia mulai menempa jiwanya secara perlahan lahan tapi pasti. Proses ini berlangsung cukup lama.

Proses ini dengan cara membakar jiwanya dengan suhu api terkadang di tingkatkan dan terkadang di rendahkan. Agar prosesnya cepat tidak memerlukan waktu sampai berlarut larut. Dengan tekadnya yang kuat, Satria terus bertahan dari rasa sakit dan penderitaannya. Rasa sakit ini melebihi ketika dia melakukan proses penempaan tulangnya.

Waktu terus berlalu dan proses penempaan Jiwan pun sudah berhasil. Satria menghentikan dan membuka matanya.Tatapan matanya penuh ketenangan dan dalam. Kekuatan Spiritualnya lebih kuat dan padat. Jangkauannya semakin jauh dan meluas. Karena dia mengolah JIWA BUDHA HIDUP, spiritual tak bisa di deteksi oleh lawannya.

"Satria bergerak berdiri dari semedinya dan meregangkan tubuhnya yang kaku. Setelah tubuhnya rileks, Satria berjalan ke pinggir dinding goa dan mengambil sebongkah batu giok bulan. Dia berencana menempa batu itu menjadi sebuah cincin ruang. Pemahaman yang telah kakeknya Gurunya ajarkan dia praktekkan" Dalam hatinya bertekad.

Setelah mengeluarkan api ilahi dan membakar batu giok bulan untuk waktu tertentu, prosesnya memakan waktu yang sangat lama. Setelah itu membayangkan sebuah cincing ruang dan mengukir formasi di dalamnya. Jiwanya terasa sangat melelahkan, karena proses mengukir ini di butuhkan fokus yang tingi dan sangat hati hati.

"Akhirnya terlihatlah sebuah cincing ruang yang kecil. Ruangnya tidak terlalu besar cuma seluas lima puluh meter, karena baru pertama kali membuat sebuah cincing ruang. Waktu yang dia butuhkan cukup lama sehari telah berlalu. Kekuatan jiwanya masih terbilang sangat terbatas. MAKA, cuma bisa menghasilkan cincing ruang yang kecil saja" Satria menghela nafasnya.

Dia ingin mencoba lagi, terus membuat cincin ruang dan mengukirnya. Akhirnya Satria berhasil membuat lima cincin ruang dan semua kuatan jiwanya telah habis terserap kedalam cincing ruang. Kekuatan Jiwanya benar benar habis. Kemudian Satria duduk bersemedi untuk mengembalikan semua kekuatan spiritualnya.

Setelah bersemedi selama lima jam penuh, semua kekuatan spiritualnya telah kembali ke puncaknya. Mengambil semua cincing ruangnya dan memasukkan lima cincin ruang dan memakai satu di jarinya.

Bergerak berdiri menuju sumur mata air inti bumi, mengambil dan memasukkan semuanya kedalam cincin uang. Setelah itu iya berjalan ke sisi dinding goa dan mengambil beberapa batu giok bulan, memasukkannya kedalam cincing ruangnya.

Selesai semuanya. Mengambil pakaian ,terus memakainya. Beranjak keluar dari goa dan berenang dengan kecepatan tinggi ke atas. Sesampainya di atas air, satria berenang ke pinggir air terjun. Mengeringkan seluruh pakaiannya dengan api ilahi.

Yang sedang di pikirkan Satria sekarang adalah melatih semua jurus jurus yang telah di ajarkan oleh kedua kakek Gurunya, serta melatih teknik BUDHA HIDUP sampai sempurna.

Kemudian Satria mulai melatih jurus yang di ajarkan kakek kaisar Agung.

Jurus Hawa racun langit bumi.

Jurus Tiga tenaga sakti racun dewa.

Jurus Hawa racun langit bumi.

Proses ini berlangsung selama beberapa bulan lamanya hingga mencapai kesempurnaan.

Kegunaan dari hawa racun langit bumi. Ilmu jurus ini bertujuan menetralkan semua racun yang ada di dunia ini dan bahkan mempunyai khasiat penyembuhan yang sangat hebat .

Bersambung ....!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!