NovelToon NovelToon

Transmigrasi Anak Miliarder

transmigrasi

Seorang gadis cantik tengah melayani pelanggan-pelanggannya, cafe tempat ia bekerja cukup ramai sekarang, gadis itu adalah Aluna Givana. seorang gadis yatim piatu, yang harus menafkahi kehidupannya sendiri, selama ini dia tinggal dipanti dan besar di panti, membuat dirinya harus banting tulang hingga dirinya SMA sekarang dan bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya. setelah cafe sepi, ia melihat ke arah jam, sudah pukul 11 malam, Aluna segera mengemasi barang-barangnya,

"mel gw duluan ya" pamitnya kepada salah satu temannya disini, yang bernama Nia

"okeyy bestie, ti ati di jalan yaa!!" Nia melambaikan tangannya kepada Aluna

"okeyy!! bayy!!" Aluna melambaikan tangannya juga, ia segera menaiki motor bututnya, meninggal cafe tempat ia bekerja saat di pertengahan jalan,

tiba-tiba hujan turun, membuat Aluna harus lebih cepat mengendarai motornya, tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil melaju cepat ke arahnya dan menabrak motornya.

BRAKK!!

BRUKK!

ΑΚΗΗΗΗ!!

Aluna terlempar jauh, darah mengalir dari dahi dan juga tangannya, Aluna tidak bisa bergerak, tubuhnya sangat sakit, ini sangat menyakitkan, ia samar-samar bisa mendengar beberapa orang yang mengerubunginya, kesadarannya mulai hilang

"tuhan.. apakah aku akan mati?, jika aku bisa hidup lagi.. aku ingin merasakan kasih sayang dari orang tua kembali.. "Aluna memejamkan matanya untuk selamanya di tempat lain,

Xr'Hospital di ruangan VVIP seorang gadis kecil yang terbaring lemah di atas brangkar dengan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya, dia sudah koma selama 1 bulan akibat kecelakaan yang dialaminya bersama abang sepupunya saat akan pergi jalan-jalan. di ruangan ini hanya ada ibu dan ayahnya yang selalu ada di sampingnya tidak pernah meninggalkan kesayangan mereka ini.

"dad., kapan princess bakal bangun, ini sudah 1 bulan" ucap sang mommy yang sedang menatap dengan sendu putrinya yang masih betah menutup matanya. sang daddy langsung menghampiri istrinya yang betah duduk di samping brangkar putri mereka.

"mom.. kata dokter tidak akan lama princess akan bangun, kita hanya perlu bersabar" dia mencoba menguatkan sang istri, dirinya juga sedih saat putrinya tercintanya ini dikabarkan koma setelah kecelakaan itu.

"iyaa dad.." dia hanya mengganguk, dia tidak mengalihkan perhatiannya sedikitpun dari putri kecilnya.

sang mommy merasakan jari-jari putrinya bergerak, ia langsung menatap jari-jari tangan putrinya.

"d-dad, jari putri kita bergerak!" ucapnya dengan senyum kecil sambil menunjuk ke arah putrinya matanya sudah berkaca-kaca.

sang daddy melihat ke arah tangan putrinya, dan benar saja jari-jarinya bergerak, dengan segera ia menekan tombol yang berada di samping brangkar.

Tok! Tok! Tok! sang daddy segera membuka pintu, dan terpampang seorang dokter cantik yang selama ini menangani putrinya.

"silakan masuk dok" sang daddy mempersilakan dokter itu untuk mengecek keadaan putrinya. dokter itupun segera masuk ke dalam.

"dokter tadi jari-jari putri saya bergerak!!" ucap sang mommy dengan mata berkaca-kaca dan senyuman kecil di wajahnya yang masih terlihat muda dan cantik.

"kalau begitu saya cek dulu nyonya" dokter itu segera berjalan ke arah brangkar dan mengecek kondisinya.

"nona muda akan segera sadar sebentar lagi nyonya, tuan" dokter tersenyum kecil ke arah mereka.

"syukurlah.., terimakasih dok" sang mommy sangat bahagia mendengar putrinya akan sadar dari komanya.

"sama-sama nyonya, sudah tugas saya, kalau begitu

saya permisi dulu tuan, nyonya" dokter pun keluar dari ruangan ini.

sang mommy dan sang daddy langsung mendekat ke brangkar putri mereka.

"euhh.." lenguhan kecil terdengar dari bibir mungil milik gadis cantik ini, matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya

"dimana gw?, bukanya gw udah mati? apa gw idup lagi?" yaa gadis itu adalah Aluna Givana, ntah bagaimana dia bisa ada di sini padahal dirinya sudah mati karna tertabrak sebuah mobil saat akan pulang ke rumah.

"sayang.. akhirnya kamu bangun" sang mommy menangis bahagia, ia menggenggam tangan putrinya dengan lembut serta senyuman yang menghiasi wajah cantiknya. begitu pula sang daddy yang tersenyum dan mengusap rambut putrinya. Aluna mengerutkan kening.

"lah mereka siapa jir?" Aluna bingung dengan situasi ini, ia tidak kenal dengan mereka.

"calian ciapa?" Aluna terkejut dengan suaranya yang berubah menjadi imut dan cedel.

"lah anjir kok suara gw kaya gini, kok jadi imut imut begini dah! gw kenapaaa sihh!!" kedua orang itu terkejut dengan putrinya yang tidak mengenali mereka, sang daddy kembali menekan tombol di samping brangkar.

"ini mereka sebenernya siapa sih?!, kenapa kek khawatir gitu dah?" Aluna terus berucap di dalam hatinya tentang situasi ini yang membuatnya bingung.beberapa menit kemudian akhirnya dokter itupun datang dan langsung mengecek kondisinya.

"adik siapa namanya?" tanya sang dokter dengan nada lembut.

"apaan nanya nama gw? apaan juga gw di panggil adik anjir!?" Aluna mendongak menatap ke arah dokter tersebut.

"nama caya Alula Ginana" dokter menggangguk dan segera menatap ke arah suami istri itu.

"nona muda sepertinya terkena amnesia, tapi tenang saja ini hanya bersifat sementara, lambat laun pasti ingatannya akan kembali" Aluna hanya menyimak dengan dahi mengkerut dia belum paham apa yang terjadi dengannya.

"apaan anjir amenesia eh... amnesia nah itu apaan! gw masih inget ya kipak!! nama gw aluna woi! mereka juga siapa anjir!?" larut dalam lamunannya, hingga tak sadar bahwa dirinya tengah di tatap oleh pasangan suami istri itu.

"achel ga inget mommy hemm?" tanya sang mommy. Aluna terdiam dia hanya menatap mereka secara bergantian, akhirnya dia melihat ke arah tangannya, betapa terkejutnya dia saat melihat tangannya menjadi kecil.

"h-hah?!! kok tangan gw seuprit gini?!!" tiba-tiba kepalanya berdenyut-denyut.

"akhh!" Aluna memegangi kepalanya yang terus bertambah sakit, pandangannya mulai buram. zia membuka matanya, dia melihat sekeliling yang terdapat banyak sekali bunga-bunga bermekaran, dia mengerutkan keningnya

"tempat apa lagi ini?!" Aluna terus berjalan tanpa arah, hingga tiba di sebuah pohon besardengan di kelilingi bunga, terdapat satu kursi panjang, disitu duduk seorang gadis kecil yang membelakanginya.

"hantu kah itu jir?!, deketin ga yah?!" akhirnya aluna mendekatinya, saat sudah dekat betapa terkejutnya dia melihatnya berbalik menghada ke arahnya.

"hi kak Alula !" sapa gadis kecil itu ke arahnya. "h-haii.."

Zia tetap diam di tempat. anak kecil itu segera menyeret ke arah kursi itu dan mendudukkannya.

"kakak.. Alula mau minta tolong cama ka alula" ucapnya seraya menatap ke arah Aluna . Aluna menatap anak kecil itu yang wajahnya sama seperti orang yang tadi berada di ruangan saat dirinya sadar.

"kok kamu mirip sama yang aku liat pas baru bangun?" tanyanya pelan. gadis kecil itu terkekeh.

"itu mommy aku kak, sekalang dia juga mommy ka lula" jawabnya membuat pertanyaan di dalam kepala Aluna terus berputar.

"maksudnya?" aluna sungguh bingung dengan jawaban dari anak kecil cantik ini. gadis kecil itu menggenggam tangan Aluna.

"cekalang achel udah gabica cama meleka lagi, achel udah meninggal kak.., jadi achel minta ka jia buat lanjutin hidup achel ya?, achel mohon ka.." pintanya dengan tatapan sendu.

"maksudnya?, kamu meninggal??!, terus kalo aku ngelanjutin hidup kamu gimana sama kehidupan aku sendiri?!" tanyanya dengan mata memincing.

"laga kak la udah gada, cekalang hanya ada jiwanya, sedangkan aku hanya ada laganya tetapi tidak ada jiwanya, mangkanya aku celet ka jia buat nempatin tubuhaku dan lanjutin hidup aku" jawabnya panjang lebar kepada aluan .

"jadi maksudnya aku udah meninggal?" tanyanya dengan sendu. gadis kecil itu mengangguk.

"iyaa.. ka lula udah meninggal.. jadi mau kan ka jia lanjutin hidup achel? achel bakal kasih semua ingatan achel sama ka jia." aluna terdiam sejenak mencerna informasi tersebut, akhirnya ia menggangguk.

"baiklah.. ka aluna bakal lanjutin hidup kamu" gadis kecil itu tersenyum senang dan memeluknya.

" telimakacih ka Luna ... sekalang ka jia halus pelgi" gadis itu mendorongnya masuk ke dalam sebuah cahaya di belakangnya. aluan terkejut karna tiba-tiba dirinya di dorong.

"EH- !!" aluna membuka matanya, ia melihat ruangan yang tadi ia tempati saat pertama kali membuka mata, sebuah ingatan masuk ke dalam otaknya kilasan-kilasan memenuhi otaknya seperti kaset yang terus berputar-putar.

"jadi ini gw beneran transmigran? eh- transmigrasi?.. daebak!!, jadi nama ni bocah

Rachel Kavelya Xander, umurnya baru 3 biji.. eh 3 taun.. anjay piyik lagi dong gw hahaha, kamu tenang aja Rachel.

ka lula bakal jagain semua anggota keluarga kamu dan lanjutin hidup kamu ini... makasih udah bawa ka lula buat masukin raga kamu ini"

"astaga sayang... sudah sadar hmm" ia langsung memeluknya, zia menatapnya dia adalah mommy dari Rachella, Clara Varazza Xander, namanya, dia terlihat masih sangat cantik

.(sekarang panggilnya Rachel ya, biar ga mumet)

Rachel membalas pelukan mommy nya.

"Rachel gapapa mommy.." jawabnya tersenyum kecil.

"hangat.." Mommy Clara terdiam dan mengurai pelukannya. kamu sudah ingat princess?!" tanyanya dengan mata berkaca-kaca. Rachel tersenyum dan mengangguk.

"Lachel udah ingat cemuanya mom" Mommy Clara tersenyum dan kembali memeluk putrinya.

"syukurlah.. mommy senang mendengarnya" di usapnya rambut putrinya yang panjang.

"mau makan? atau mau apa bilang sama mommy" tanyanya dengan nada lembut dan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Lachel mau makan buah" jawabnya tersenyum manis.

"baiklah tunggu mommy kupasin ya" Mommy Clara mendekati keranjang buah yang ada di meja samping brangkar.

"mau makan buah apa hmm?" Mommy Clara menunjukkan beberapa buah.

"Lachel mau anggul!" jawabnya dengan cepat.

"kapan coba gw bisa ngomong rrrr lagi anjir" "

"baiklah.." Mommy Clara menyuapi Rachel dengan anggur merah yang sangat manis itu. saat tengah asik makan buah pintu ruangan di dobrak dari luar.

BRAKKK!! "PRINCESS!!" Rachel tersedak, terkejut karna seseorang mendobrak pintunya secara tiba-tiba.

"anjir!! untung gw ga jantungan!! f*ck"

#ini karya aku yang ke dua semoga suka!!

Daddy Arkan, kak Ethan kak kenan

"Mommy, daddy, kakak. " Ucap Rachel dengan suara imut nya.

 " Gilaaa suaranya imut banget, jadi penasaran wajah gue sekarang ehh kan udah ketemu sama bocah itu ya. " Ujar Lili dalam hatinya.

" Rachel kamu kenapa melamun? Ada yang sakit?" Tanya Bastian menghampiri Lili.

" Emm, ndak. " Jawab Rachel sambil tersenyum membuat semuanya tertegun karena pasal nya mereka baru melihat senyuman princess mereka yang beberapa tahun ini hilang entah apa sebab nya.

"Princess. " Arkan langsung memeluk Rachel bahkan menangis, begitupun dengan Clara dan ketiga kakak lachel

 "Etdah ngapa pada nangis? Salah ngomong kah gue?" Batin Rachel bertanya-tanya.

" Terimakasih Tuhan. "Bisa Rachel dengar suara bisikan daddy nya sambil menangis. Rachel semakin penasaran dengan daddy nya itu,

sedangkan Rachel bertekad akan menjadi Rachel yang ceria, tak akan ada lagi Lili yang lemas, sedih dan selalu ditindas.

"Gue harus berubah, terimakasih udah ngasih gue kesempatan. " Batin Rachel melihat bayangan dari arwah pemilik tubuh asli nya.

" Napa nanis?" Tanya Rachel dengan wajah polos nya. Semua orang langsung melepaskan pelukan nya menatap princess mereka kini menatap mereka dengan tatapan polos.

 "Kita seneng akhirnya kamu bangun. " Ujar Kenan sambil tersenyum manis.

 "Omaygodd ini berarti kakak gue dong? Astaga ganteng sama imut banget. "Batin Rachel menjerit melihat keluarga nya begitu good looking.

" Hem?" Rachel memiringkan kepala nya membuat semuanya berpekik gemas, mereka langsung melupakan kesedihan mereka setelah melihat Rachel yang kembali ceria.

" Kepala kamu sakit?" Tanya Ethan kakak tertua dari lachel.

 "Ndak." Jawab lachel sambil menikmati usapan lembut dari Kaisar kakak kedua nya.

" Ini udah sore, boys kalian mandi dulu, daddy pun akan mandi, nanti kita makan malam bersama, biar mommy yang temani princess di sini. " Ucap Clara

"Tapi mom. " Timpal Arkan langsung mendapatkan tatapan bombastis dari Clara

" Ayo boys kita mandi. " Ajak Arkan.

Sedangkan ketiga nya langsung menurut, mereka juga sebenarnya ingin mandi tadi namun karena khawatir dengan princess mereka jadi mereka urung untuk mandi.

Rachel melihat itu langsung cekikikan, Clara melihat itu ikut tersenyum kemudian duduk di tepi tempat tidur sambil mengelus pipi putri nya yang begitu tirus.

" Princess mandi dulu ya, nanti kita makan malam bersama." Jelas Clara.

"Makan cama-cama?" Rachel tampak menampakkan wajah bingung nya.

"Iya princess, kenapa gak mau ya?" Tanya Clara dengan wajah yang sedih.

"Etdah apa gue salah ngomong ya?" Ucap Rachel dalam hatinya.

"Ndak, achel mau mommy." Jawab El dengan semangat nya.

(ok sekarang kita panggil Rachel dengan El saja)

"Oke sekarang kita mandi dulu ya, mommy mandiin princess. " Ucap dengan penuh semangat karena pasalnya ini pertama kalinya setelah satu tahun full El tak mau dimandikan oleh Nika.

"Gendong." Ujar El sambil mengerjapkan matanya dengan lucu.

 "Ahhh anak mommy lucu banget sih, ayo mommy gendong ya." Clara menggendong El , terasa begitu ringan membuat Clara sedikit sedih.

Ceklek...

"Uwowww ini kamar mandi atau kamar apa ya? Kok bagus begete owowww mewah banget. " El menjerit dalam hatinya melihat kemewahan kamar mandi pribadi milik nya, jiwa miskin El yang dulu meronta-ronta.

" Bentar, mommy siapkan air hangat dulu ya. " Clara mendudukkan El di bangku yang sudah disediakan, bahkan El kini seperti bos karena hanya duduk diam sedangkan mommy nya menyiapkan air hangat.

 " Sepertinya besok mommy harus batalkan beberapa acara deh, besok kita ke mall mau gak?" Tanya Clara menatap El yang kini duduk anteng.

"Mall? Mauuu. "Seru El dengan semangat nya, bahkan suara El menggema di kamar mandi tersebut.

" Besok kita qtime khusus cewek ya, para cowok gak usah ikut.

" Hemm ndak ucah." Ujar El sambil menganggukkan kepala nya dengan lucu membuat tawa Clara terdengar.

 " Baiklah ayo mandi princess nya mommy. Clara memandikan dengan telaten, bahkan dari wajah nya yang cantik dan awet muda, clara sama sekali tak mempermasalahkan nya jika ia harus turun tangan untuk mengurus anaknya, justru itulah yang Clara tunggu-tunggu. Setelah selesai memandikan El kurang lebih sepuluh menit karena Lili ingin bermain air sebentar.

 " Udah yuk nanti sakit loh lama-lama berendem. " Ujar Clara.

"Becok lagi ya mommy. "Ucap El dengan suara imut nya.

" Tentu, setiap hari princess bakal dimandiin sama mommy, nah besok kita belanja ke mall buat beli beberapa mainan nya.

"Oceee. " El hanya mengangkat kedua jempol nya.

"Astaga anak mommy lucu banget. "Nika terpekik melihat Lili memakai handuk berwarna pink serta handuk diatas kepala nya membuat El sudah seperti ABG.

Padahal jiwa El sudah bangkotan wkwkwk. Clara memilih menggendong kembali El hingga saat membuka pintu kamar mandi, dikejutkan dengan keempat pria yang duduk di tepi tempat tidur El.

"Astaga kalian ngegetin mommy. " Ucap Clara sambil mengelus dada nya.

"Kaget. " Timpal El yang ikut kaget, ekspresi El sungguh menggemaskan karena memegang dada nya sambil memelototkan matanya.

" Maaf princess pasti kaget ya. " Arkan hendak menggendong Lili namun dengan cepat Lili memeluk erat leher Clara.

" Loh princess kenapa?" Tanya Arkan.

" El malu. " Bisik El namun bisikan itu masih terdengar oleh daddy serta kakak nya.

"Daddy, boys kalian keluar dulu, princess kayaknya malu deh.

"Oh gitu ya, yasudah ayo boys kita keluar. "Ajak Arkan sambil tertawa kecil.

"Kenan mau disini aja sama princess. " Ujar Kenan malah tak bergeming.

"Ayo boys nanti princess malah kedinginan." Arka sangat mengerti tatapan dari istri nya.

"Baiklah. " Ucap mereka dengan lemas.

Padahal mereka mandi dengan cepat agar bisa bermain dengan adik mereka, namun sepertinya melihat kondisi sekarang adik nya masih malu-malu.

" Cepet ya ganti di baju nya. "Kenan malah mencolek kaki El membuat El langsung menoleh menatap kakak nya yang sedang menyengir kemudian langsung keluar bersama daddy serta kakak yang lainnya.

" Kenapa malu hm?" Tanya Clara yang melihat baju yang sudah disiapkan oleh suami serta anaknya.

"Hm?" El malah mengerjapkan matanya karena bingung ingin menjawab apa.

" Sini mommy kasih minyak telon dulu biar badan princess hangat. " Dengan telaten Clara membalurkan minyak telon ke seluruh tubuh El . Sedangkan El terus menatap wajah mommy nya yang begitu cantik.

"Tunggu kayak gak asing muka nya. "Ucap El dalam hatinya, seolah wajah Clara tak begitu asing dan Lili rasa pernah melihat tapi dimana.

makan malam

"Tunggu kayak gak asing muka nya. "Ucap El dalam hatinya, seolah wajah Clara tak begitu asing dan Lili rasa pernah melihat tapi dimana.

...****************...

Namun El memilih mengabaikan nya terlebih dahulu, dia begitu menikmati usapan dari Clara ,dapat El rasakan dari setiap usapan ada kasih sayang yang begitu besar, hingga membuat El terharu.

Grukkk... "Suara apa itu?" Tanya Clara menahan tawanya.

 Sedangkan El memalingkan wajahnya karena malu, tertangkap basah.

Sedari tadi El memang merasakan lapar, namun dia harus bisa menahan nya hingga makan malam.

 " Hahahah baiklah ayo cepat, sepertinya anak mommy ini kelaparan, mommy sampe lupa. "Ujar Clara sambil terkekeh.

" El ndak lapal." Jawab Lili.

" Masa? Nahh selesai deh, wahhhh princess nya mommy lucu banget. " Clara mengunyel-ngunyel pipi El yang masih tirus.

 " Aduhh mom cakit." Ucap El sambil memanyunkan bibir nya pertanda kesal.

" Habis nya anak mommy ini lucu banget, Siap-siap deh nanti daddy sama kakak kamu pasti bakal lebih parah dari mommy.

" El yang tak mengerti hanya memiringkan kepala nya. Ayo mommy gendong, mommy harus pamerin princess nya mommy yang gemeshhh ini. "Clara menggendong El keluar dari kamar

." El tantik ukan demes." Ujar El sambil menggerakannya jari telunjuk nya ke kanan serta ke kiri.

"Oh ya? " Sepanjang perjalanan menuju ruang makan diisi oleh celotehan El .

Tentu saja mata El menatap kagum rumah yang kini dia tempati begitu mewah bahkan banyak para pelayan yang berjejer ketika El dan Clara melewati beberapa ruangan.

 "Wahhh gue kayak mendadak ini?" Ucap El dalam hatinya.

" Astaga lihatlah apa dia princess kita?" Tanya Arkan begitu gemas melihat El yang memakai kostum. .

"Gemes banget princess. " Ujar Kenan kini turun dari tempat duduk nya kemudian mencolek kaki El karena masih di gendong oleh Clara

"Ayo makan sama daddy. " Tanpa aba-aba Arkan langsung menggendongnya Lili tentu membuat Lili kaget.

"Astaga wangi banget bokap gue, kalo dulu gue yang penting wangi sabun udah itupun cuma pas beres mandi bau nya. Emang ya bau tubuh horang kaya itu beda. "Ucap El dalam hatinya.Makan malam kali ini terasa sangat berbeda karena El kini ikut serta. Biasanya El selalu memilih makan di kamar sendirian, hingga membuat suasana meja makan menjadi sedikit muram.

Namun melihat El kini makan malam bersama mereka membuat di meja makan terasa lebih hangat.

" Makan yang banyak biar gendut." Ujar kala menambahkan ayam goreng ke dalam piring El.

Pasalnya tadi El tak mau di suapinl, dia memilih makan sendiri, lagian kalo di suapi El alsanya belum siap, apalagi yang menyuapinya adalah daddy nya.

" Maacih kak. " Ucap El langsung menyantap ayam goreng yang menurutnya begitu nikmat.

"Ternyata enak juga makan sama ayam goreng, biasanya gue makan sama orek tempe terus tiap hari. " Ucap El dalam hatinya.

" Kok bengong? Mau yang lain?" Tanya Ethan Pasalnya kini El duduk di tengah-tengah kakak nya jadi El kini merasa terkepung oleh cogan-cogan.

"Hem? Ndak? Ayam goleng na enak. " Jawab El sambil mengangkat jempol nya.

"Hahahah, kalo gitu makan yang banyak ya." Ucap Arkan merasa lucu melihat anaknya makan. Hatinya sedikit tersayat melihat cara makan El yang berantakan dan juga seperti baru memakan ayam goreng.

Padahal iya, El di tubuh nya yang dulu jarang makan ayam goreng, sekalinya makan hanya jika ada acara penting, itu pun sangat jarang.

"Uhukkk. " El tersedak membuat Ethan, kala, kenan dan Arkan langsung menyodorkan gelas mereka masing-masing yang masih utuh dan penuh dengan air.

El mengerjapkan matanya, kemudian Clara terkekeh, menyerahkan botol minuman punya El

" Kalian membuat Princess mom kebingungan."Clara membuka suaranya.

" Panik mom. " Ujar kala

" Dek gapapa?" Tanya Kenan

" Dada nya sakit gak?" Tanya Ethan

"Apa perlu ke rumah sakit?" Tanya Arkan ,Mata El langsung berkaca-kaca karena baru pertama baginya mendapatkan perhatian seperti sekarang sebelum kakek dan neneknya meninggal.

" Ehhhh kok malah mau nangis. " Kaisar melihat mata El berkaca-kaca.

" Ayo ke rumah sakit. " Bastian langsung berdiri hendak menggendong El namun El menolak nya.

"Hikss ndak mau." Tolak El malah menangis membuat semuanya panik.

" Kenapa princess?" Tanya Ethan dengan pelan sambil mengelus rambut adik nya. Kenan pun bahkan menaiki kursi karena ingin melihat adik nya.

"Ayam na enak. " Ujar El membuat semua orang langsung terdiam sesaat kemudian terkekeh melihat hidung El yang kemerahan.

" Makan nya hati-hati gaakan ada yang minta kok, nih makan punya kakak. " Ethan memberikan ayam goreng bagiannya kepada El. Mata El langsung berbinar kemudian memakan ayam goreng itu dengan lahap bahkan El kini memakai tangan kosong sedangkan tadi menggunakan sendok jadi Lili sedikit kesulitan.

"Astaga itu siapa yang ngajarin?" Tanya Arkan

" Biarin dad, belajar makan sendiri. " Ucap Clara seolah mengerti jika Bastian sangat menjunjung kedisiplinan saat makan.

"Baiklah. " Arkan hanya mengangguk kemudian duduk kembali menatap El makan dengan lahap membuat senyum Bastian mengembang.

" Princess ku sepertinya kembali. " Ucap Arkan dalam hatinya. Sedangkan ketiga kakak El terus memperhatikan makan

bersambung. ..........

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!