Hallo guys perkenalkan nama aku Dimas.
Umur ku baru 25 tahun dan aku sudah menikah, namun belum di karuniai seorang anak.
karna umur pernikahan ku masih sangat muda, yaitu baru berjalan 3 bulan.
Aku menikahi seorang wanita yang sangat cantik, Nama nya Tiwi.
Istri ku baru berumur 21 tahun, dia anak ke 8 dari 9 bersaudara.
Kehidupan nya sangat sederhana, Dia tinggal dengan ibu nya yang hanya bekerja sebagai tukang kutip berondolan di sebuah PT yang ada di kampung nya.
Aku mengenal nya pada saat aku berkunjung ke PT untuk bertemu dengan manager di pt tersebut
Waktu itu. Tiwi tengah membantu sang mama untuk mengutip brondolan.
Aku melihat nya tersenyum ke arah ku, entah dari mana asal nya, aku terpikat oleh senyuman nya.
Setelah aku selesai bertemu dengan sang manager, aku pun menanyakan perihal gadis itu yang tidak lain adalah istri ku sendiri.
Sang manager pun menjelaskan semua nya pada ku, jika tiwi adalah seorang anak yang bekerja di Pt tersebut.
Namun tiwi sudah punya pacar, dan pacar nya itu juga bekerja di PT tersebut sebagai tenaga panen.
Singkat cerita aku pun mendapatkan kontak tiwi setelah aku meminta dari salah satu mandor yang ada di PT tersebut dengan bayaran dua slop rokok sempurna.
Aku mengenali nya tidak terlalu lama, hanya dua minggu saja kemudian aku langsung pergi melamar nya.
Dan syukur nya ternyata tiwi juga menyukai ku, Aku langsung yakin pada nya, karna selama kami chat n, dia tidak pernah menanyakan apa pekerjaan ku.
Dia pun jujur jika dia mempunyai seorang pacar, namun satu minggu sebelum aku datang untuk melamar nya, tiwi memutuskan hubungan dengan pacar nya.
setelah tiwi menerima lamaran ku, aku pun memberitahu kedua orang tua ku jika aku akan segera menikah.
Orang tua ku pun tidak melarang, karna memang aku sudah mapan dan mandiri.
Aku mempunyai lahan sawit yang sudah produktif sekitar 35 hektar dan sawit yang baru berbuah pasir 30 hektar dan sawit yang baru aku tanam sekitar 50 hektar, Dan masih ada lahan yang belum aku gusur.
Semua itu aku hasilkan dari jerih payah ku selama ini, Aku mempunyai sebuah usaha yang sudah berjalan alhamdulillah selama 5 tahun.
Usahaku bergerak dalam bidang pupuk cair.
Aku membuat dan meracik sendiri resep untuk membuat pupuk cair.
Pupuk cair yang aku buat ternyata sekarang sudah mempunyai banyak konsumen.
Dari situlah aku bisa membeli tanah dan lahan yang aku tanami sawit sekarang ini.
Oke lanjut.
Akhirnnya aku pun menikah dengan tiwi.
Aku sangat bahagia bisa mendapatkan gadis yang sangat cantik incaran semua orang, sebuah pertemuan yang tak terduga.
Pernikahan ku berjalan dengan lancar.
Banyak tamu undangan yang datang mulai dari para pejabat, Bos timah, bos tambang emas, bos batu bara dan juga bos sawit yang sawit nya mencapai ratusan bahkan ribuan hektar.
Istri ku, tiwi. Sampai bingung dengan banyak nya tamu undangan yang datang.
Dari mana orang-orang itu datang ,jelas istriku bingung dari mana mereka datang ,Karena aku belum memberitahunya Jika Aku adalah seorang bos .
Oke lanjut
Setelah hari pernikahan ku selesai ,aku pun membawa istri ku untuk pulang
Saat pertama kali dia datang ke rumah ,aku tidak membawanya ke rumah ku langsung, melainkan ke rumah orang tuaku ,saat malam hari nya. barulah Kami sampai di rumah kediaman ku selama ini
Istriku sampai bingung ,Ia terdiam tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut nya
“Kenapa kamu hanya diam saja? ayok masuk,” Ucap dimas
“Sayang Ini rumah siapa ?Bukankah kemarin kamu membawa ku ke rumah yang berbeda ,jika itu adalah rumah mu jadi Ini rumah siapa ?,” Ucap tiwi
“ Aku akan memberitahukan mu semua tentang ku saat kita sudah berada di dalam ,Ayo kita masuk dulu .Aku tahu kamu pasti sangat lelah karena acara kita sangat banyak
Akhirnya istriku pun masuk ke dalam rumah ,Iya begitu Terpukau saat melihat interior rumah yang sangat mewah
“Selamat datang di rumah kita ,” Ucap dimas
Tiwi sampai bengong
Saat aku menyebut rumah kita.
“Rumah kita ?,” ucap tiwi
“Iya ini adalah rumah ku dan akan menjadi rumah kita berdua sampai tua, Aku harap kita akan menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah sayang,” Sahut dimas
“Sayang aku belum tau siapa kamu? Kamu bekerja di PT itu sebagai apa? Kenapa aku tidak pernah melihat mu?,” Sahut tiwi
“Sayang aku tidak bekerja dengan siapapun, bahkan sebalik nya. mereka lah yang bekerja dengan ku, maafkan aku karna aku tidak pernah menceritakan siapa aku selama ini,” Sahut dimas
“Aku masih belum faham apa yang kamu katakan, Siapa kamu? Dimana kamu bekerja? Aku tidak mengerti,” Sahut tiwi
“Sayang aku adalah seorang Bos, Aku mempunyai bisnis alhamdulillah sudah berjalan 5 tahun lama nya, aku juga mempunyai beberapa hektar lahan sawit yang sudah produktif, Dan ini adalah hasil kerja keras ku, Aku hanya minta sama kamu, Jadilah istri yang penurut dan berbakti kepada suami, demi allah kamu akan bahagia seumur hidup,” Sahut dimas
Tiwi masih menatap tajam ke arah wajah dimas.
Ia masih belum percaya dengan apa yang sedang ia dengar.
Dimas menyembunyikan identitas nya.
Untuk apa dimas menyembunyikan identitas nya?
Ini lah cerita ku.
Cerita di mulai
Dimas pagi pagi sekali sudah berangkat untuk mengecek lokasi tambang batu bara yang baru di buka beberapa bulan yang lalu.
Alhamdulillah nya, batu bara di lokasi tersebut sangat melimpah dengan kualitas Level 2.
Akhir akhir ini, dimas sangat sibuk.
Hari ini tiwi tidak ikut bersama suami nya, di karenakan dia cukup lelah setelah kamarin ia pulang sampai larut malam.
Di rumah.
Tiwi bersama dengan pembantu rumah tangga nya, tengah berkutat di dapur.
Namun ponsel nya berdering, yang di mana kakak pertama nya yang bernama Om agung menghubungi nya.
Tiwi menjawab panggilan kakak nya.
“Hallo assalamualaikum,” Ucap tiwi
“Waalaikumussalam wr wb, tiwi kenapa kamu tidak membalas pesan abang sejak semalam? Padahal kamu sudah membaca nya, Apa kamu tidak ingin membantu abang mu ini?,” Sahut om agung
“Abang bukan masalah tiwi tidak mau bantu, tapi tiwi harus berbicara dulu dengan Kak dimas, Tiwi ga berani bertindak atau melakukan sesuatu di liar pengetahuan kak dimas, abang sabar dulu ya, Inn saa allah nanti kalo kak dimas sudah pulang, tiwi akan ngomong langsung pada kak dimas,” Sahut tiwi
“Iya dek, kamu coba ngomong sama suami kamu, suami kamu itu orang kaya, Mana mungkin dia tidak ingin membantu, Lagi pula hanya 20jt saja, itu bukan apa apa, uang jajan mu saja sudah pasti lebih dari itu di berikan suami kamu, Dek abang minta tolong banget sama kamu, bantulah abang mu ini, abang mu ini lagi banyak masalah, minta tolong ya dek,” Sahut om agung
“Inn saa allah tiwi akan bantu bang, tapi abang sabar dulu ya,” Sahut tiwi
Panggilan terputus, tiwi menghela nafas nya.
Dua minggu yang lalu, om agung sudah meminta uang kepada tiwi sebesar 10jt rupiah dengan alasan ingin membeli lahan.
Beberapa hari ini, Abang abangan tiwi menghubungi nya untuk meminta tolong, itu semua berhubungan dengan uang.
Tiwi sedikit tidak enak dengan suami nya, Karna bagaimana pun juga,meskipun dimas tidak mempermasalahkan jika membantu saudara dari keluarga istri nya, akan tetapi tiwi tetap tidak enak hati.
Dimas memberikan 100jt uang jajan kepada istri nya setiap bulan, Akan tetapi uang itu tiwi tabung untuk keperluan nya di kemudian hari.
Tiwi duduk di sofa dengan kontak suami nya yang sudah ada di layar ponsel.
Namun baru saja tiwi hendak menghubungi suami nya, dimas lebih dulu menghubungi nya.
Tulisan miring menandakan percakapan via telpon/chat
“Hallo sayang bagaimana keadaan mu?,” Ucap dimas
“Alhamdulillah aku baik baik saja sayang, kamu kapan pulang?,” Sahut tiwi
“Alhamdulillah aku senang mendengar nya, Satu jam lagi aku akan pergi ke kantor, karna ada tamu yang datang, Kemungkinan malam hari aku pulang,” Sahut dimas
“Oh baiklah, kamu hati hati ya, jangan sampai kenapa napa, aku selalu menunggu mu pulang dengan Keadaan selamat,” Sahut tiwi
“Iya sayang ku, Aku selalu menjaga diri dan ingat dengan mu, Jangan lupa sarapan, vitamin jangan lupa di minum,” Sahut dimas
“Iya sayang,” Sahut tiwi
Panggilan terputus.
Tiwi tersenyum, ia begitu bahagia mendapatkan suami seperti dimas yang sangat perhatian kepada nya.
Akan tetapi ujian nya bukan dari segi ekonomi dan keluarga sang suami, melainkan ujian datang dari keluarga nya sendiri.
Di kantor.
Dimas tengah meeting dengan beberapa klien nya.
Akan tetapi deringan ponsel nya beberapa kali sangat mengganggu kesibukan nya.
Dimas akhir nya menghentikan meeting untuk menjawab panggilan.
Saat di lihat, itu ternyata dari Bang Hasan saudara ke tiga Istri nya.
Dimas menghela nafas nya dengan cukup gusar sebelum menjawab panggilan dari kakak ipar nya tersebut.
“Hallo assalamualaikum bang hasan,” Ucap dimas
“Waalaikumussalam dimas, Dimas kamu lagi dimana?,” Sahut bang hasan
“Aku sedang di kantor bang, ada apa?,” Sahut dimas
“Oh kamu lagi di kantor? apa kamu sedang sibuk?,” Sahut bang hasan
“sejujur nya iya bang, tapi gpp dimas ada waktu untuk bang hasan, silahkan saja bang hasan ingin ngomong apa,” Sahut dimas
“Dimas sebenar nya gini, Abang sebenar nya sedikit malu untuk ngomong tapi abang bingung mau minta tolong sama siapa, anu dim. Abang mau pinjem duit 15jt, itu pun kalo kamu ngasih, kalo enggak mau gak mau, abang mau jual rumah buat nutupin duit bank,” Sahut bang hasan
“Bang nanti kita bicara di rumah saja, abang dateng ke rumah, kita bicara di sana,” Sahut dimas
“Jam berapa kamu pulang?,” Sahut bang hasan
“Selesai magrib bang hasan datang saja, inn saa allah dimas sudah ada di rumah,” Sahut dimas
“Oh baik lah, nanti abang akan datang, terima kasih banyak dek,” Sahut bang hasan
Panggilan terputus.
Dimas meletakkan ponsel nya kembali pada tempat nya dan kembali memulai rapat nya.
Di rumah dimas.
Ternyata di sana bukan hanya om hasan yang datang, melainkan om agung dan juga ibuk mertua.
Tiwi duduk bersama mereka.
Tiwi tengah bingung dengan kemauan dua saudara dan ibuk kandung nya.
Om agung ingin meminjam duit 10jt, Om hasan ingin meminjam duit 15jt, sedangkan ibuk Ajeng meminta uang belanja kepada tiwi.
“Buk. Abang tunggu lah sebentar, kak dimas pasti sudah di jalan,” Ucap tiwi
“Suami mu lama sekali, kita sudah menunggu lama di sini, kenapa dia tidak pulang juga, ini sudah jam 9 malam, apa dia sengaja mempermainkan kita, awas saja sampai seperti itu, abang akan memarahi nya,” Ucap om hasan
“Bang jangan seperti itu, kak dimas lagi banyak kerjaan, Dia sangat sibuk, sebentar lagi dia pasti pulang,” Sahut tiwi
Om hasan dan om agung menghela nafas nya.
“Tiwi rumah ibuk bocor, kapan akan di perbaiki, Suami kamu sangat kaya, mulai sekarang kamu berikan ibuk uang bulanan supaya ibuk tidak pergi bekerja lagi, ibuk sudah tua dan sudah waktu nya menikmati masa tua,” Ucap buk ajeng
“Iya buk, sesuai janji tiwi, tiwi akan memberikan ibuk 5jt sebulan,” sahut tiwi
“Hh 5jt, suami kamu kaya raya kenapa hanya 5jt, kenapa tidak 15-20jt saja supaya ibuk bisa menabung uang nya, siapa tau nanti ibuk bisa membeli perhiasan dan juga lahan yang luas,” Sahut buk ajeng
“Buk sabar ya, nanti tiwi omongin sama kak dimas, tolong satu satu dulu ya, jangan semua nya, tiwi ga enak sama kak dimas, dia sedang banyak kerjaan,” Sahut tiwi
Tak berselang lama.
Terdengar suara mobil masuk ke garasi.
Sudah pasti itu adalah dimas.
Tiwi berdiri dan menyambut kepulangan sang suami di pintu rumah.
Dan benar saja, itu adalah dimas.
Terlihat dimas sangat kelelahan, karna hampir 1 minggu ini dia sangat sibuk sekali.
Urusan di kantor nya sangat banyak, belum lagi dia harus meracik pupuk sendiri, racikan rahasia itu hanya dia yang tau.
Biasa nya dimas meracik pupuk 2 minggu sekali dengan pasokan 5rb jerigen mulai dari kemasan 1 liter sampai dengan 5liter.
“Assalamualaikum,” ucap dimas
“Waalaikumussalam wr wb, kak dimas telat banget pulang nya, sibuk banget ya,” Sahut tiwi
“Iya sayang, kerjaan sangat banyak, tadi ada banyak klien yang datang untuk memesan bibit dan juga pupuk, Alhamdulillah pupuk kita akan di kirim dalam 2 minggu ke depan, dengan jumlah 10ribu jerigen,” Sahut dimas
“Alhamdulillah ya allah,” Sahut tiwi
“Sayang bang hasan sudah datang ya?,” Sahut dimas
“Sudah kak, tapi bukan hanya bang hasan. Ada bang agung dan ibuk juga ke sini,” sahut tiwi
“Oh alhamdulillah kalo begitu, ayok kita masuk,” Sahut dimas
Tiwi menundukkan wajah nya sedikit tidak enak dengan suami nya.
“Assalamualaikum,” Ucap dimas
“Waalaikumussalam wr wb,” Jawab serempak mereka bertiga
Dimas duduk di sofa dekat dengan istri nya.
“Maaf sudah membuat abang dan ibuk menunggu lama, tadi di kantor sangat banyak kerjaan,” Ucap dimas
“Kami sudah menunggu 3 jam lama nya, abang kira kamu tidak akan pulang,” Sahut bang agung
“Iya benar sekali itu,” sahut om hasan
“Maafkan aku bang, tadi ada banyak kerjaan di kantor, oh iya kita langsung ke inti saja bang, silahkan,” Sahut dimas
“Biarkan ibuk dulu yang ngomong,” sahut buk ajeng
“Untuk ibuk nanti saja di belakang, bang hasan dan bang agung saja yang duluan,” Sahut dimas
“Oke baik, dimas abang langsung ke inti nya saja, abang mau pinjam duit 15jt kepada mu untuk menutup tunggakan bank,” Sahut om hasan
“Bank apa? Mana slip tunggakan biar dimas langsung lunasi sekarang,” Sahut dimas
“Jangan dimas, itu biar jadi urusan abang saja, Kamu cukup berikan uang cash saja, besok pagi abang yang akan pergi ke bank untuk melunasi sisa tunggakan,” Sahut om hasan
“Kenapa harus besok, kebetulan aku mengenal semua teller bank yang ada, Berikan saja sekarang supaya urusan bang hasan langsung selesai,” Sahut dimas
“Kamu seperti tidak percaya dengan abang mu ini, kalo begitu abang pulang saja, kamu tidak ikhlas membantu,” Sahut bang hasan
“Hhh. bang bukan masalah itu, tapi dimas ingin membantu melunasi beban bang hasan tidak lebih dari itu, dari pada besok bang hasan capek ke bank, mending sekarang langsung kan, lebih enak dan lega gitu,” Sahut dimas
“Ah sudah lah, abang cuma mau uang cash 15jt, abang sudah bilang biar besok aku saja yang pergi, tapi kamu sangat tidak percaya dengan ku,” Sahut bang hasan
Dimas menghela nafas nya, kemudian menyuruh istri nya mengambil uang sebesar 15jt rupiah.
Tak lama kemudian, Tiwi datang dengan membawa kantong berwarna hitam.
Dimas membuka kantong tersebut dan ternyata isi nya full uang lembaran 100rb.
“Baik lah bang hasan jika bang hasan ingin meminjam uang dengan jumlah 15jt, ini bang hasan. Seperti yang abang minta,” ucap dimas
Dimas memberikan uang sebesar 15 jt cash kepada hasan.
Hasan tersenyum sumringah sangat bahagia dengan uang pemberian dari dimas tersebut.
“Terima kasih banyak, Dimas abang akan mengganti nya sekitar 2 bulan lama nya, Berikan abang waktu ya,” Ucap hasan
“Iya pakai saja dulu bang,” Sahut dimas
Hasan sudah mendapatkan yang ia mau, tak menunggu lama, dia pun pulang lebih dulu.
Sekarang giliran bang agung kakak pertama dari tiwi.
“Dimas Abang ingin pinjam uang 25jt kepada kamu, abang mau beli lahan, kebetulan ada yang ingin menjual lahan di sebelah kebun abang, sudah ada sawit nya 200batang, lumayan sebentar lagi sawit nya akan bisa di panen,” Ucap bang agung
“Sayang berikan bang agung uang nya,” Sahut dimas
Tiwi sedikit terkejut dengan kakak pertama nya.
25jt?
Tadi pagi bang agung meminta 10jt, tapi kenapa sekarang malah di naikkan menjadi 25jt.
Tapi karna tiwi tidak ingin terlalu memperpanjang semua nya, ia pun mengeluarkan uang sebanyak berapa yang di minta oleh bang agung.
Bang agung mengambil uang nya dengan senyuman yang sangat mengembang, ia benar benar bahagia karna dimas tidak banyak bicara dan dengan mudah nya memberikan uang kepada diri nya.
Setelah mendapatkan uang yang di minta, bang agung pun berpamitan untuk pulang.
Dan sekarang giliran buk ajeng, mertua dari dimas.
“Kalo ibuk tidak meminjam nak, apa tidak ada bagian untuk ibuk?,” Ucap buk ajeng
“Ada buk, Jelas ada, sayang berikan sisa uang itu untuk ibuk, ibuk menginap saja di sini, Jangan pulang, besok pagi baru pulang,” Sahut dimas
“Tapi rumah ibuk tidak ada siapa siapa, tika pasti tidak berani sendiri di rumah, ibuk harus pulang sekarang juga, oh iya nak. Rumah ibuk bocor, bisakah kamu memperbaiki nya, carikan tukang yang busa memperbaiki atap,” Sahut buk ajeng
“Iya ibuk, besok dimas carikan,” Sahut dimas
buk ajeng tersenyum dengan tangan nya meraih uang satu gepok yang berjumlah 10jt rupiah.
Mereka bertiga sudah pergi, Dan sekarang tersisa hanya tiwi dan juga dimas di ruang tamu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!