Brukkk
Brakkk
Bugggg
Suara perkelahian membuat suasana malam yang sunyi menjadi penuh ke tegangan, suara perkelahian itu mengusik indra pendengaran seorang wanita yang saat ini tengah mengendarai motor sport.
Perasaan kayak ada suara orang adu mekanik, deh?! Tapi dimana?, wanita mencoba menajamkan indra pendengarannya hingga netranya membulat saat melihat dua orang peria yang tengah di kepung sekelompok orang yang berjumlah lebih dari sepuluh.
Buggg.... Dorrr....
Salah seorang pria yang tertembak di bagian pungung tapi masih juga melakukan perlawanan.
"Cih.... Malam ini kita habisin dia", ucap pemimpin kelompok mereka.
" Jangan harap", pria itu menjawab sambil terus memberikan pukulan, sementara Alice yang masih mengamati dari jarak radius seratus meter tiba-tiba tersentak kaget saat melihat pria yang tertembak tadi muntah darah dan dia menyadari sesuatu yang tak beres.
Dor... Tak....
Semua orang mendadak terdiam saat peluru yang hampir mengenai pria yang tengah terbatuk meleset mengenai sebuah balok kayu.
"Beraninya main keroyokan, dua lawan sepuluh", Alice berucap sambil membantu si pria berdiri.
Brummm.... "Maaf tuan kami terlambat", ucap beberapa orang yang baru saja tiba.
" Kalian bereskan mereka, saya akan membawa tuan Rega ke rumah sakit", ucap Kenan pada angotanya. Setelah memberi perintah Kenan bergegas memasuk kan sang tuan ke dalam mobil, tak lupa dia mengucapkan terima kasih pada Alice.
"Terima kasih Nona atas bantuannya", ucap Kenan lalu melaju pergi meninggalkan lokasi.
Alice sendiri sempat termenung saat dirinya mendengar nama pria yang dia tolong, Rega?! Jangan-jangan dia suami rahasia gue? Eh... Bukannya dia masih di luar negri?, Tak ingin bertambah bingung Alice memutuskan segera pulang menuju kediaman Laxman.
Alicia Zayana wanita berusia 21 tahun berstatus sebagai istri rahasia dari pemimpin organisasi BLUE EAGLE bernama Reganta Laxman pria berusia 25 tahun yang terkenal di dunia bawah, juga memiliki bisnis perhotelan serta restoran.
...****************...
Di ke diaman Utama keluarga Laxman, tengah terjadi perdebatan akibat ke tidak hadiran nya nyonya muda keluarga Laxman, di tambah sebuah foto yang memperlihatkan seorang wanita yang tengah memeluk seorang pria di pinggir jalan, hal itu membuat angota keluarga Laxman berpikir bahwa Alice telah berselingkuh di belakang Rega. Tanpa mereka tau bahwa pria yang di peluk Alice adalah Rega suami nya sendiri. Entah bagaimana foto itu bisa tersebar yang pasti Alice belum mengetahui hal itu.
"Lihat lah wanita itu! Sungguh tak tau malu berselingkuh di saat sang suami akan kembali", ucap seorang wanita kepada sepasang paru baya yang tengah duduk di sofa.
" Inilah akibatnya jika menikah tanpa bertemu, lagian bukan salah Kak Alice jika berselingkuh, toh paman Rega juga tak pernah memberikan kabar", Sahut gadis yang duduk di sebelah tuan besar Andre Laxman dan nyonya Bestari.
"Kau gadis ingusan tau apa! Biar pun Alice dan Rega menikah tanpa bertatap muka tak seharusnya Alice berselingkuh, apa lagi sat ini Rega tengah dalam perjalanan pulang", perdebatan mereka kian memanas apa lagi di sudut ruangan Bik Ratna kepala pelayan kediaman Laxman berulang kali mencoba menghubungi nyonya mudanya tapi sayang panggilan tak kunjung terhubung.
Sementara Alice sendiri sudah tiba di kediaman Laxman, tapi dia tak masuk lewat pintu utama dia lebih suka masuk dengan memanjat tembok hingga langsung ke balkon kamar.
Sepertinya tengah ada perjamuan? Gak biasanya mereka kumpul. Alice hanya bergumam tanpa berniat untuk bergabung.
Suasana di ruang utama masih tampak riuh, hingga pukul 10 malam baik Rega atau pun Alice tak kunjung sampai.
"Lebih baik kalian istirahat, besok baru kita bahas", ucap tuan Andre pada seluruh angota keluarganya.
Bik Ratna sendiri bergegas menuju lantai dua, dia ingin memastikan bahwa nyonya mudanya sudah berada di kamar atau belum, saat keluar dari dalam lift Bik Ratna berpapasan dengan Leo.
"Bik Ratna gak usah tegang gitu, Aunty Alice udah kembali dari dua jam lalu", ucap Leo sambil berjalan menuruni anak tangga.
Loh tuan Leo kok tau kalok nona Alice udah kembali??, Bik Ratna hanya bergumam sambil menatap pungung Leo yang kian men jauh.
Tok... Tok...
"Masuk", Alice yang bersiap untuk tidur terusik dengan suara ketutukan pintu dengan langkah malas dia membuka dan terlihat Bik Ratna menghela nafas lega saat mendapati nyonya mudanya sudah berada di kediaman.
Alice mengerutkan kening saat melihat Bik Ratna menghela nafas lega. "Bibik kenapa? ", Alice bertanya dengan raut wajah bingung.
" Syukurlah jika nona sudah kembali, malam ini tuan muda Rega kembali tapi sampai saat ini belum juga tiba", Bik Ratna menjelaskan ke khawatiran yang sedari tadi menanti tuan muda yang telah dia anggap seperti putranya sendiri.
Alice sendiri tak menanggapi dia hanya menganguk sesekali.
"Baiklah bibik turun dulu, nanti jika tuan muda Rega sudah tiba bibik akan bangunkan nyonya", Bik Ratna melangkah pergi sedangkan Alice memutuskan untuk kembali tidur.
...****************...
"Bagaimana hasil penyelidikan mu Ken?!", ucap pria yang tengah terbaring di atas bangsal, kali ini dia merasa kecolongan hingga mengakibat kan mengalami cedera yang cukup serius.
" Sesuai dugaan Tuan, Tuan Marvin dan paman anda yang menyewa mereka", Kenan menjelaskan hasil penyelidik kan tentang siapa yang menyerang mereka malam tadi.
"Lalu bagaimana situasi di kediaman Laxman?!"
"Aman tuan! Saat ini nona Alice pun tak membuat ulah", ucap Kenan sambil memantau setiap situasi, dia tak ingin sampai terjadi hal yang tidak di harapkan.
Kenan Lewis asisten serta tangan kanan dari Reganta Laxman dia bukan hanya sekedar bawahan Kenan juga merupakan sahabat Rega.
Pagi harinya kediaman Laxman masih terjadi perdebatan di karenakan Rega yang belum juga tiba, di tambah Alice yang pagi ini juga tak ikut turun walau hanya sekedar menyapa.
"Sebenarnya kemana Rega dan Kenan?! Bukannya mereka sudah berangkat dari Rusia?", Roland adik dari tuan Andra bertanya seakan di sangat lah khawatir terhadap Rega. Padahal dalam hati dia sudah tertawa puas sebab orang suruhannya berhasil melumpuhkan Rega sang ponakan.
Walaupun dia berhasil lolos setidaknya lukanya cukup parah dan dengan begitu aku aman untuk saat ini, Ronald merasa puas dengan hasil kerja orang suruhan nya entah apa yang dia rencana kan yang pasti mendengar bahwa Rega sang ponakan terluka cukup parah membuat Ronald tersenyum puas.
"Rega tak jadi kembali sebab tiba-tiba ada kabar bahwa area utara menemukan titik terang sehingga dia dan Kenan memutuskan kembali ke Rusia", tuan Andra berucap sambil menikmati secangkir teh di hadapannya.
" Wah... Bukannya itu daerah ke kuasaan NARKOS yang di pimpin tuan Marvin, Opa?!", Leo yang tadinya cuek tiba-tiba menyahut dengan hebohnya.
"Ya... Bahkan paman mu sudah berhasil mengambil alih wilayah itu, walau pun Marvin berhasil lolos tapi setidaknya BLUE EAGLE berhasil memperluas wilayah".
Ucapan tuan Andra membuat Ronald tercekat tiba-tiba di di serang rasa was-was...
Bagaimana bisa bukannya Tuan Marvin berhasil melumpuhkan Rega?, tanpa berucap dia pergi meninggal kan kediaman Laxman.
Alice terbagun saat jam sudah menunjukan angka sembilan dengan malas dia segera beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dia bergegas turun ke bawah untuk bergabung dengan keluarga Laxman.
Tak tak tak
Suara langkah kaki membuat mereka mengalihkan pandangan tampak seorang wanita yang cukup cantik baru saja menuruni anak tangga.
"Wah wah, enak sekali ya jam segini baru bagun", ucap seorang wanita dengan nada julid.
Sementara Alice tak perduli dia hanya melewati dan menuju meja makan, namun langkahnya terhenti saat suara wanita paruh baya menegurnya.
" Dimana sopan santun Alice? Tak kah kau merasa bersalah kepada kami?", nyonya Bestari berucap sambil menatap tajam ke arah Alice.
Berlahan Alice menarik nafas berlahan sebelum memulai perdebatan dengan sang mertua.
"Maaf ibu mertua? Tapi aku lapar izinkan aku sarapan terlebih dahulu, oke", Alice menjawab lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.
" Menyesal aku menerima dia menjadi menantu keluarga ini, sifatnya liar dan pembangkang", Nyonya Bestari mendengus kesal akibat Alice yang selalu berhasil membuatnya jengkel.
"Mama sih sedari awal kami gak pernah setuju kalau gadis itu yang di jodohkan dengan Rega, dia hanya gadis kampung bahkan tak selevel dengan kita", Nasa menjawab dengan ketus.
Pernikahan Rega dan Alicia terjadi karna sebuah janji lama antara tuan Andra dan tuan Juan kakek Alicia yang awalnya Karina kakak Alice lah yang harusnya menjadi menantu keluarga Laxman, tapi sayangnya Rega lebih memilih Alice dari pada Karina padahal keluarga Laxman sudah akrab dengan Karina.
Saat mereka tengah berdebat suara wanita dari arah pintu membuat mereka tersenyum senang.
"Selamat pagi semua", Karina datang sambil membawa paper bag di tangannya.
" Pagi Karina", mereka semua menyambut kedatangan perempuan itu dengan senyum rama.
"Waw.... Mbak Karin habis liburan kemana?", Saras anak dari Nasa dan Ronald dia cucu perempuan di keluarga Laxman.
" Mbak habis ada job di Paris makanya mbak Karin baru main kesini", Karin memang dekat dengan keluarga Laxman apa lagi dulu dia sempat di gadang-gadang sebagai calon menantu mereka.
"Lihatlah walau Karin tak jadi menantu keluarga kita tapi dia selalu ingat dengan kita", Nasa berucap sambil matanya menatap kearah Alice yang tengah menikmati sarapannya.
Karin yan di puji seperti itu jelas merasa tersanjung apa lagi sedari awal dia memang menyukai Rega.
"Mbak Nasa bisa aja", sahut Karin dengan malu-malu. " Oh... Ya, katanya Rega sudah kembali?", Karin bertanya sambil pandangannya menatap area sekitar.
"Harusnya iya, tapi karna urusan mendesak Rega kembali ke Rusia", tuan Andra menjawab sambil menatap ke arah Karin.
" Ya... Sayang dong pada hal Karin kangen pengen ke temu Mas Rega", ucap Karin dengan nada cemberut.
Alice yang mendengar obrolan mereka hanya mengerutkan kening dia merasa bingung dengan ucapan tuan Andra.
Kembali ke Rusia? Mana mungkin? Yang ada bakalan mati dia tengah jalan, lagi apa-apaan mereka nyambut Karin sampai segitunya, Alice medungus lirih dia tak ambil pusing sebab sedari awal Alice tak menerima pernikahan itu dia berencana minta pisah setelah Rega kembali.
Seperti biasa setelah sarapan Alice akan langsung pergi tanpa berpamitan dengan tuan Andra dan nyonya Bestari, baginya tak penting sebab sedari awal kehadirannya tak pernah di anggap di keluarga itu.
"Bik aku berangkat dulu, mungkin aku akan pulang cukup larut malam ini atau mungkin tak akan pulang, bibik tenang aja aku bisa jaga diri", Alice menghampiri bik Ratna yang tengah memberikan arahan pada para pekerja di sana. Setidaknya Alice pergi dengan berpamitan tak pergi begitu saja.
" Memang Nona mau kemana? Bukanya hari ini nona libur?", Bik Ratna bertanya sambil matanya tetap mengawasi para pekerja, bik Ratna bukan hanya kepala pelayan dia juga pelatih untuk para penjaga di kediaman Laxman, Bik Ratna juga tau bahwa Alice bukan hanya anak rumahan, banyak rahasia yang Alice sembunyikan dan hanya bik Ratna yang mengetahui itu.
"Ada misi malam ini Alice menganti teman yang sedang sakit, bibik janga khawatir jika misi berjalan lancar malam ini Alice langsung kembali, tapi jika misi nya cukup alot seperti biasa bibik bantu Alice, oke".
Bik Ratna menghela nafas sejenak sejak kejadian satu tahun lalu membuat bik Ratna cukup cemas, dia tak pernah menyangka bahwa gadis yang awalnya polos ternyata banyak menyembunyikan sesuatu.
"Non Alice harus hati-hati, kemungkinan tuan muda Rega akan kembali malam ini, bibik tadi menerima pesan dari tuan Kenan", wanita setengah baya itu hanya bisa memberi nasehat walau begitu bik Ratna tetap melindungi Alice dalam diam tanpa siapa pun yang tau.
"Baik lah aku janji aku akan kembali dengan keadaan sehat", Alice berucap sambil melangkah pergi menuju garasi. Melaju kan motor sportnya meninggal kan ke diaman Laxman yang masih heboh akibat kedatangan Karina.
Tuttt....
" Hallo tuan, nona Alice pergi katanya ada misi malam ini", bik Ratna selalu memberi laporan jika Alice pergi misi.
Tak ada jawaban dari dari sang empu, hanya helaan nafas "Kirim kan pejaga bayangan jangan sampai dia curiga", tuttt... Sambungan terputus tanpa ada penjelasan lain.
Sementara itu pria yang di hubungi oleh bik Ratna hanya bisa menghela nafas lelah...
Sampai kapan dia akan berhenti, tak bisa kah anteng tanpa membuat orang cemas, Namun semua itu hanya bisa dia gumam kan tanpa bisa bicara secara langsung.
Saat dia tengah melamun suara pintu membuyarkan segala nya.
"Tuan malam ini kita bisa kembali dan ya... Tuan benar wanita yang menolong kita malam itu ternyata nona Alicia Zayana istri tuan sendiri".
Ucapan kenan berhasil membuat Rega terkejut, dia tak menyangka bahwa tebak kannya ternya benar, dia ingat betul saat Alice menolongnya dia tak sengaja menyentuh cicin di tangan Alice, cicin yang di desain khusus untuknya dan pasangannya, dari situ lah Rega yakin bahwa wanita itu adalah istri nya, istri yang dia nikahi satu tahun lalu dan dia tinggal ke Rusia karna keadaan darurat.
Tak ku sangka dia berubah menjadi gadis badas pada hal dulu dia hanya gadis rumahan, Rega tak menampik bahwa dia kagum dengan perubahan sang istri.
"Bukannya nona Alice hanya gadis rumahan, lalu bagaimana dia bisa se badas itu?", Kenan tak bisa menyembunyikan rasa penasaran nya hingga dia bertanya secara langsung.
" Entah lah, kau juga tau bukan saya memilih dia sebab dia tampak seperti wanita penurut dan itu membuat saya mudah untuk menyembunyikan ke beradaannya, tapi lihat lah sekarang dia bukan hanya wanita badas bahkan banyak rahasia yang dia tutupi", Rega berucap sambil menatap langit-langit kamar tempat dia di rawat.
"Setidaknya dia tak akan menjadi beban untuk tuan di kemudian hari", Kenan menjawab dengan ekspresi kagum.
" Biar waktu yang menentukan segalanya"
Malam harinya Rega dan Kenan sampai di kediaman Laxman disana seluruh angota keluarga telah menantinya. Begitu masuk di puntu utama para pengawal dan pelayan telah berjejer rapi menyabut ke datangan nya.
"Selamat malam tuan muda, selamat kembali di kediaman Laxman", bik Ratna dan pak Tomi menyambut kedatangan tuan muda mereka dengan menunduk hormat.
Rega sindiri hanya menganguk sebagai tanda salam darinya.
" Mari tuan muda dan tuan Kenan, Tuan Andra dan yang lain telah menunggu", Pak Tomi mempersilakan masuk.
Tak tak
Suara langkah kaki membuat membuat pasangan paruh baya berjak dari duduk nya, mereka berdua segera menghampiri anak bungsu mereka yang telah lama pergi dan baru kembali.
"Apa kabar Son", tuan Andra memeluk Rega dengan erat.
" Baik Dad, Dady dan Momy apa kabar", Rega membalas peluk kan keduanya.
"Kami sehat sayang", nyonya Bestari menjawab sambil terisak lirih. Ibu mana yang tak bahagia saat anaknya yang pergi cukup lama akhirnya kembali, begitu yang di rasakan oleh nyonya Bestari saat ini.
"Paman apa kabar", Leo menghampiri sang paman dengan wajah datarnya tak lupa peluk kan singkat juga dia berikan. Bukan hanya Leo, Nasa dan Ronald pun melakukan hal yang sama.
"Baik", Rega hanya menjawab singkat, pandangannya memperhatikan sekitar dia mencari ke beradaan seseorang tapi tak ada disana.
Apa dia belum kembali?, Rega hanya bisa membatin.
" Kau mencari siapa sayang?", nyonya Bestari bertanya sebab dia melihat wajah bingung sang anak.
"Mas Bagas dan mbak Sila gak dateng, Mam?", Rega sengaja mengalihkan perhatian sang mama, dia tak ingin kalau sang mama menjelek kan Alice.
" Oh... Mama sama Papa baru berangkat ke Singapore" , bukan nyonya Bestari yang menjawab melain kan Aliya anak Bagas dan Sila.
"Paman gak tanyak gitu aunty Alice kok gak ke lihatan", Aliya mencibir Rega sebab sang paman persis kanebo kering, kaku bin datar.
" Gak usah bahas wanita itu, Al!", tuan Andra memberi peringatan pada cucu perempuannya.
Alice memang belum kembali sebab misi nya kali ini lumayan jauh, dia juga tak bisa menghidup kan posel selama misi berlangsung.
Saat keluarga Laxman sedang bercengkrama keluarga Suara datang bertamu tentunya Karin lah yang menjadi tamu spesial keluarga Laxman.
"Assalamualaikum", suara lembut dari seorang wanita berhijab bernama Citra membuat mereka mengalihkan pandangan.
" Waalaikum salam, loh.... tuan Angga dan nyonya Citra? Mari masuk", Nasa lah yang menyambut tamu.
"Loh... Ini Karina mana jeng", Nasa menatap heran sebab Karin tak ada kelihatan.
" Karin masih di jalan mbak, ke betulan dia tadi ada pemotretan", jawab nyonya Citra sambil tersenyum.
Kini mereka semua duduk di ruang tamu, saling mengobrol satu sama lain. Tak lama Karin datang tak lupa senyum merekah tercetak jelas di wajahnya.
"Malam semua", Karin menyapa tapi matanya tak lepas memandang ke arah Rega yang duduk di sofa sebelah Tuan Andra.
" Apa kabar Mas Rega", ucap Karin tak lupa senyum manis dia sematkan.
"Baik", hanya jawaban singkat lah yang Rega berikan, Rega masih terlalu fokus pada ponselnya.
Sebenernya dia menerima missi apa sih? Sampai nomornya tak bisa di hubungi. Rega kesal sebab kepulangannya tak bisa bertemu dengan Alice.
" Alice kemana? Kok gak ke lihatan", ucap Karin bertanya.
"Jangan bahas anak itu Rin! Dia sungguh kelewatan, bisa-bisanya di saat Nak Rega pergi dia malah selingkuh, mama sama papa malu gara-gara dia", nyonya Citra menjawab pertanyaan Karin dengan nada pilu.
Rega sendiri terkejut mendengar ucapan dari nyonya Citra yang mana beliau ibu kandung Alice juga mertuanya. Rega juga kaget saat mendengar kata selingkuh dari mulut mertuanya.
"Mama tau dari mana? Gak mungkin lah Alice selingkuh? Walau pun pernikahan mereka rahasia dan Alice belum pernah bertemu Mas Rega tapi kan dia sudah menjadi menantu keluarga Laxman", Karin menjawab seakan akan dia membela Alice. Tanpa mereka tau bahwa dari setiap ucap Karin tersemat maksud terselubung.
"Kau terlalu baik Nak, hingga dengan terang terangan membela saudara mu, yang sialnya wanita itu pilihan anak Momy, sungguh sifat kalian sungguh jauh berbeda", nyonya Bestari berucap sambil menggenggam tangan Karina.
Lihatlah Alice secara berlahan aku akan merebut posisi nyonya muda Laxman, anak pungut seperti mu gak pantes berada di sini, jika saja malam itu bukan karna kau aku lah yang akan menjadi nyonya muda Laxman. Karina sungguh iri karna Rega lebih memilih Alice dari pada dirinya pada hal Karina lebih dulu mengenal Rega bahkan mereka sempat dekat waktu kuliah, tapi sayangnya ke hadiran Alice yang datang bersama kakek Juan membuat posisi Karin tergeser.
...****************...
Sementara itu di belahan bumi lain Alice atau yang akrab di pangil Queen Al, tengah bertarung mati-matian saat ini di berhadapan dengan kelompok mafia ASTER yang di pimpin oleh seorang pria yang terkenal kejam dan beringas, dalam misi ini Alice di minta untuk membawa jari tengah sang ketua dimana di jari itu terdapat cicin sebagai tanda seorang ketua.
"Heh... Hanya segitu kemampuan pemimpin ASTER", Alice menatap dingin ke arah pria yang kini sudah tak berdaya, bahkan jari nya sudah berada di tangan Queen Al.
" Isss.... Sialan aku akan membalas mu nanti", walau sudah dalam ke adaan lemah namun pria itu masih bisa mengumpat.
BOOOMMMMMMMMM
Suara ledak kan menbuat Alice terkejut untuknya itu hanya seperkian detik, hingga Alice bersikut mundur meninggalkan lokasi.
Siapa mereka? Bukannya misi ini bersifat rahasia?, Alice hanya membatin. Dia cukup terkejut sebab ternyata bukan hanya dia yang mengincar pemimpin ASTER.
Tiga hari sudah Alice meninggal kan kediaman Laxman, kini dia harus kembali sebab misinya telah selesai.
"Al, jadi berangkat malam ini?", ucap Dilon teman satu tim Alice yang saat ini juga dalam sebuah misi.
" Ya", Alice hanya menjawab singkat sambil membereskan perlengkapannya.
Dilon hanya menganguk dia sangat hafal tabiat teman satu timnya ini.
"Sebelum pulang kita kumpul dulu, Al! Tuan X ingin menyampaikan sesuatu", Arel yang baru saja datang ikut bergambung di dalam mes.
Tak ada jawaban Alice hanya mengangguk sebagai jawaban, tapi tiba-tiba dia mengingat sesuatu.
" Bang Rel, dalam misi semalam ada kelompok lain yang ikut bergabung, abang tau mereka siapa?".
"Kelompok Blue Eagle".
Deg
Jelas Alice terkejut, Blue Eagle kelompok yang di pimpin Rega sang suami tapi bagaimana bisa mereka tau bahwa Alice ada di sini? Berbagai macam pertanyaan terlintas di benaknya, kenapa? Bagaimana?, sungguh Alice di buat buat pusing.
"Untuk apa mereka disana bang? Bukanya ASTER hanya mafia kelompok kecil?", Alice sungguh penasaran dengan tujuan mereka.
" Abang pun kurang tau, tapi coba nanti kau tanya pada tuan X, mungkin dia tau jawabannya"
Setelah semua beres Alice, Dilon dan Arel melangkah menuju ruang berkumpul.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!