Sumpah Matiku, Untukmu.
Kelahiran, Chap 1
tentang dia yang menjadi "abu", terbang keatas langit menyentuh cakrawala tuhan yang maha tau.
ㅤ 𝗛𝗔𝗥𝗠𝗢𝗡𝗬 𝗢𝗙 𝗦𝗔𝗗𝗡𝗘𝗦𝗦. | .. Seni Tiada Tara Yang Tercipta Secara Alamiah. (XII)
ㅤㅤㅤㅤㅤ───────────────
ㅤ(‘Evening, at 8pm.) I swear to protect you: 𖣇 ;
“untukmu, sumpah serapah kan selalu ku pegang dengan sepenuh jiwaku. ku usahakan apa yang membuatmu tumbuh lebih baik, begitu pula denganmu. tertawa lah sebelum nantinya kau dewasa, dik. ” Galih Zahakam, sosok pria paling kuat yang ada dihati Dewangga Brama dan Prabu Kiandra. Hakam adalah kakak yang sekaligus berperan sebagai orang tua karena masalah keluarganya yang berpisah entah kemana. Hakam selalu berusaha kuat dengan segenap tenaga nya untuk adik-adiknya yang dia cintai sepenuh hatinya. ✪
A Little About It: ✮ ❛❛Hobi Hakam cukup sepele, katanya. Dia senang mendaki gunung dan menyusuri pantai, dia seorang pecinta alam yang penuh semangat. Namun hobinya harus disisihkan karena dia sibuk bekerja paruh waktu untuk keluarganya. | .. ⚓️
• HE IS THE RULER 𖣇
(..) —E.G. 𝗚𝗔𝗟𝗜𝗛 𝗭𝗔𝗛𝗔𝗞𝗔𝗠
. LEE JUYEON
(..) —E.G. 𝗗𝗘𝗪𝗔𝗡𝗚𝗚𝗔 𝗔𝗡𝗔𝗡𝗧𝗔
. SOHN ERIC
(..) —E.G. 𝗣𝗥𝗔𝗕𝗨 𝗞𝗜𝗔𝗡𝗗𝗥𝗔
. KIM SUNWOO
‘⅋──the supporting characters.. ±
𝗦𝗮𝗱𝗲𝘄𝗮 𝗡𝗮𝗯𝗮𝘀𝘁𝗮𝗹𝗮 (𝗟𝗲𝗲 𝗝𝗮𝗲𝗵𝘆𝘂𝗻/𝗛𝘆𝘂𝗻𝗷𝗮𝗲)
𝗡𝗮𝗸𝘂𝗹𝗮 𝗣𝗮𝗺𝘂𝗻𝗴𝗸𝗮𝘀 (𝗞𝗶𝗺 𝗬𝗼𝘂𝗻𝗴𝗵𝗼𝗼𝗻)
𝗪𝗶𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗣𝗮𝗻𝗴𝗲𝘀𝘁𝘂 (𝗝𝗶 𝗖𝗵𝗮𝗻𝗴𝗺𝗶𝗻)
𝗠𝗮𝗵𝗮𝘄𝗶𝗿𝗮 𝗕𝘂𝗺𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 (𝗝𝘂 𝗛𝗮𝗸𝘆𝗲𝗼𝗻)
𝗝𝗶𝗮𝗻 𝗛𝗮𝘀𝗯𝗶 (𝗟𝗲𝗲 𝗦𝗮𝗻𝗴𝘆𝗲𝗼𝗻)
𝗔𝗹𝘁𝗮𝗶𝗿 𝗔𝗹𝗴𝗲𝘇𝗮𝗿 (𝗝𝗮𝗰𝗼𝗯 𝗕𝗮𝗲)
𝗔𝗶𝗿𝗹𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮 𝗔𝗻𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 (𝗞𝗲𝘃𝗶𝗻 𝗠𝗼𝗼𝗻)
𝗔𝗱𝗶𝘁𝘆𝗮 𝗣𝗿𝗮𝘁𝗮𝗺𝗮 (𝗖𝗵𝗼𝗶 𝗖𝗵𝗮𝗻𝗵𝗲𝗲)
𝗚𝗲𝗺𝗮 𝗥𝗶𝗻𝗷𝗮𝗻𝗶 (𝗔𝗲𝗿𝗶 𝗨𝗰𝗵𝗶𝗻𝗮𝗴𝗮)
𝗡𝗮𝘆𝗮𝗻𝗶𝗸𝗮 𝗛𝗮𝗿𝘂𝗺 (𝗡𝗶𝗻𝗴 𝗬𝗶𝘇𝗵𝘂𝗼)
𝗡𝗶𝗿𝗺𝗮𝗹𝗮 𝗔𝗿𝘂𝗻𝗶𝗸𝗮 (𝗦𝗲𝗼𝗹 𝗬𝗼𝗼𝗻-𝗮)
𝗔𝘆𝗮𝗿𝗮 𝗗𝗶𝗻𝗮𝘁𝗮 (𝗬𝘂 𝗝𝗶𝗺𝗶𝗻/𝗞𝗮𝗿𝗶𝗻𝗮)
𝗞𝗲𝗶𝘁𝗵𝗮𝗿𝗮 𝗟𝗶𝗱𝘆𝗮𝘀𝗮𝗿𝗮 (𝗞𝗶𝗺 𝗚𝗮𝗲𝘂𝗹)
┈────────┈
dimalam yang sepi, ditengah rumah sakit yang hening. disana ada kaluna yang menggenggam ranjang tidurnya sekuat tenaga sembari berjuang melahirkan kedua anaknya
sementara itu di ruang tunggu, do'a-do'a dipanjatkan oleh arana, altair dan hakam yang masih terlalu kecil untuk paham dunia serta pradhipta yang masih tak setuju dengan kelahiran dua anak kaluna
Hakam
(bunda.. yang kuat ya! hakam tau bunda ga gampang nyerah)
Pradhipta
(apapun itu, hambamu ini berharap yang terbaik untuk hambamu juga ya tuhan)
Arana
(ya tuhan, selamatkan kaluna dan anak-anak tak berdosanya..)
Altair
(keep strong tante! altair disini..)
beberapa jam berlalu, dokter keluar dari ruangan untuk memberi kabar bahagia untuk keluarga kaluna
dokter
selamat malam, ini keluarga ibu kaluna kan?
dokter
selamat bu kaluna sudah berhasil melahirkan dua anak kembar laki-laki
dokter
kalian bisa mengunjungi ibu kaluna setelah dipindahkan ke ruangan lain ya, terimakasih *pergi*
Arana
*memegang pundak hakam* ini juga berkat doa kamu *tersenyum*
Altair
aku tau tante pasti bisa ngelewatin hal kaya gini *tersenyum*
Pradhipta
ayo siap-siap jenguk bunda kamu *memegang pundak hakam*
diruangan kaluna, kaluna tersenyum menatap anaknya sudut ruangan
Hakam
bunda hebat banget??
Kaluna
sayang... liat deh adik-adik kamu, lucu kan?
Hakam
lucu banget.. mereka ganteng ya
Altair
ya akhirnya keluarga kita punya 4 cowo tampan, tapi ya yang paling ganteng tetep mas altair *menatap hakam*
Konflik Bocah, Chap 2
tentang dia yang menjadi "abu", terbang keatas langit menyentuh cakrawala tuhan yang maha tau.
di dini hari, kaluna terbangun dari tidurnya, dia melihat kakaknya yang duduk sofa sembari memikirkan sesuatu, sepertinya
Pradhipta
dek, kenapa bangun? butuh sesuatu? *segera menghampiri kaluna*
Kaluna
aku ga butuh apa-apa kok
Kaluna
abang lagi mikirin apa?
Pradhipta
*tersenyum* ga kok, abang ga mikirin apa-apa
Kaluna
abang gausah khawatir, kaluna bakal hidupin hakam, dewangga, sama kiandra pakai uang kaluna sendiri
Kaluna
jangan mikirin uang ya?
Pradhipta
hei, abang ga pernah mikirin hal itu kok, kamu tenang aja
Pradhipta
abang cuma kesel aja kenapa kamu selalu dapet kesialan kaya gini
Kaluna
dewangga sama kiandra bukan kesialan bang
Pradhipta
*menatap kaluna*
Kaluna
aku seneng kok mereka berhasil lahir di bumi tanpa ada masalah sedikitpun, kaluna janji bakal selalu jadi ibu yang baik buat mereka bertiga
Pradhipta
abang pasti bantu kamu besarin mereka *menggenggam tangan kaluna*
beberapa tahun berlalu, dewangga dan kiandra sekarang sudah berusia 5 tahun
Kaluna
udah jam segini ayo siap-siap ke sekolah, hakam nanti bawa adik-adik mu ke sekolah ya, bunda sibuk ngurus cafe
Hakam
tenang aja bunda nanti hakam pasti nganterin mereka kok
Kaluna
sayang.. dewangga.. kiandra
Kaluna
udah selesai siap-siapnya sayang?
Dewangga
dewa juga *tersenyum*
Kaluna
pinternya, ini tas kalian nanti kalian dianterin sama mas hakam ya?
Kaluna
*mencium kening ketiga putranya*
Kaluna
hakam, hati-hati dijalan okei??
Kaluna
ini uang saku kamu *memberikan beberapa uang*
Hakam
makasih bunda *tersenyum*
hakam pun segera mengantarkan kedua adiknya ke sekolah. btw hakam, dewangga, dan kiandra satu sekolah ya
Hakam
yang rajin kalian belajarnya, semangat ya
Kiandra
kian selalu semangat, mas dewa nih kebiasaan tidur
Dewangga
lo cepu sekali lagi gua gampar lu nanti *berbisik kearah kiandra*
Hakam
udah sana masuk, nanti kalian telat pelajaran
Hakam
kalau waktunya istirahat ke kelas mas aja ya? nanti kita makan siang bareng
jam berganti, akhirnya bel istirahat berbunyi dan hakam keluar dari kelasnya
beberapa menit menunggu tapi kedua adiknya tak kunjung datang, dia pun memutuskan turun ke lantai pertama dan melihat banyak anak berkumpul di depan kelas kedua adiknya
Hakam
loh, kok rame-rame? kenapa? *segera mencari tahu*
ternyata disana dewangga sedang berkelahi dengan salah satu temannya
Hakam
dewa! astaga *mencoba memisahkan dewa dan temannya*
Dewangga
eh muka lu sini gua tonjokin! ye berani banget lu ganggu adik gua!
"kan bener apa yang gua omongin, lu tuh ga punya bapak!" lawan dewangga menyauti perkataan dewa dengan lantang
Dewangga
eh setan! mulut lu minta gua gampar ya!
sementara itu kiandra hanya berdiri dipojokan sembari menangis sesegukan
beberapa menit kemudian dewangga, kiandra, hakam, dan lawan dewangga dibawa ke kantor guru
Keluarga, Chap 3
tentang dia yang menjadi "abu", terbang keatas langit menyentuh cakrawala tuhan yang maha tau.
diruang guru, dewangga dan kiandra hanya diam sementara hakam menjelaskan kejadian kepada guru
Hakam
saya minta maaf bu, adik saya memang salah, tak seharusnya dia memukuli temannya seperti itu
guru
kamu ini gimana sih hakam, seharusnya kamu ajarin adik adikmu ini hal yang baik, bukan malah jadi benih-benih berandal kaya gini
guru
lagian bener kok apa yang diomongin feri *gumam*
Hakam
(gini banget ya ga punya bapak..)
Hakam
iya saya tau bu, maaf sekali lagi
guru
tolong peringatin ke adik kamu ya, jangan sedikit-sedikit marah karena hal sepele
Dewangga
ibuk maaf ya, dewa bukan sembarangan mukulin feri
Dewangga
feri duluan kok yang bilang dewa sama kian ga punya ayah
Dewangga
kian nangis jadi aku cuma turun tangan buat bela kian!
ya, seperti apa yang dibicarakan di laut tengah 2004 season 1. dewangga punya kepribadian yang teguh pendirian dan menyuarakan sesuai dengan fakta
Dewangga
kalau ga percaya tanya aja sama kian
guru
*membuang nafas kasar*
guru
udah! kalian semua salah, dewa kamu minta maaf ke feri
Dewangga
gamau! feri duluan yang salah
Dewangga
*menjabat tangan feri*
Dewangga
sampe lu ulangin lagi gua pukulin lu lagi *menatap feri*
akhirnya feri pun keluar diikuti oleh dewangga dan kiandra
guru
tolong sampaiin ke keluarga kamu suruh cepet cepet bayar spp bulan ini ya
Hakam
*mengangguk lalu tersenyum*
Hakam
*menyiapkan bekal adik-adiknya*
Dewangga
mas, maafin dewa ya
Hakam
*menatap dewa* buat apa?
Dewangga
ya karena dewa buat kesalahan lagi, jadi yang kena mas deh
Hakam
gapapa, mas bangga sama kamu karena kamu udah berani lawan yang salah
Hakam
dan tentunya belain kian
Kiandra
anu.. dewa, aku minta maaf ya gabisa bantuin kamu..
Dewangga
gapapa lah, kaya sama siapa aja *mengalihkan pandangan*
Kiandra
aku cuma ngerasa bersalah aja karena gabisa bantuin kamu
Dewangga
iya, bagus lo berdiri di sudut ruangan sambil nangis
Kiandra
aku gatau harus ngapain
Dewangga
pukulin kek atau apa gitu
Hakam
hush udah udah, kalian maaf-maaf an dong
Dewangga
ya ya, gua maafin kok
Hakam
gitu dong, itu baru namanya adik mas
Hakam
ayo sekarang makan dulu, kalian pasti udah laper
Dewangga
iya! aku laper banget mas
Hakam, Dewangga, dan Kiandra pun menikmati makan siangnya bersama-sama disertai canda dan tawa
itulah yang namanya keluarga, saling melindungi dan menyayangi dengan segala kekurangan yang ada
beberapa jam kemudian, bel sekolah berbunyi tanda berakhirnya jam sekolah, Hakam pun bersiap untuk menjemput adik adiknya lalu pulang kerumah
Dewangga
dia lagi main sama nirmala katanya, di playground
Hakam
yaudah ayo nyusulin kian
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!