Kau tahu, terkadang hidup ini terlalu banyak kerumitan dan masalah di dalamnya. Tergantung dengan cara kita bagai mana menyikapinya,
"saya terima nikah dan kawinnya Tiara putri binti Sudarso dengan seperangkat alat sholat di bayar tunai"
15 oktober 2014,
Itu lah janji sehidup semati suami ku atas hidup ku ini, aku memutuskan menikah muda di usia 21 tahun dan suami ku 22 tahun.
Awal yg masih sangat rawan akan hasutan dan tipu daya dari semua orang,
Sebelum menikah aku adalah seorang pegawai suwasta di sebuah perusahaan dengan gaji yg lumayan besar dan kehidupan yang serba berkecukupan. Begitu pula dengan suami ku kami berkerja dalam satu naungan perusahaan, yang membedakan hanya departemen saja. Karena sering berjumpa, di sana lah kami saling mempunyai rasa percaya diri untuk memperjelas status kami. Dan memutuskan menikah, Zean Akbar suami ku yg sangat ku cintai.
Suatu pagi
"yank,,, hari ini aku lembur. Sepertinya aku pulang jam 6 lagi lah, banyak barang urgent soalnya" nada ku lelah saat meneleponya pas makan siang
"iya,,, nggak apa-apa Bii. Aku ngerti kalau kamu lagi banyak kerjaan, it's ok honey" ucap zean di seberang telepon
"....tapi kamu jangan lupa makan ok, pas break kamu harus istirahat" lanjutnya dengan nada meyakinkan
"iyaaa,,, kamu jangan lupa makan juga ya, miss you" ku tutup telpon ku dan melanjutkan makan siang
Semenjak menikah kami malah jadi jarang untuk bertemu, karena lembur yang padat jadi memisahkan aku dan suami ku dalam kurun waktu yang cukup lama. Oh Good lindungi hati ini akan kerinduan.
"Tiara,, ku perhatiin akhir-akhir ini kamu tambah cantik kamu udah isi ya??" tanya sahabat ku Dita.
Dita adalah sahabatku sedari aku masuk ke perusahaan ini, dia selalu memperhatikan hal sekecil apapun terhadap ku.
"Mana ada, aku memang udah cantik dari sononya ya," elak ku dengan senyuman mengejek
"Tapi kamu itu udah berubah, kamu yg sekarang lebih terbuka aura nya gitu lo" celoteh Dita
"Dita aku janji ya, kamu orang pertama yang aku kasih kabar kalau aku hamil, ok"
"Ok, kamu pegang janji mu dan jangan sampai lupa. Karena kalau lupa, kamu bakalan aku hukum hahaha "
"siiap, ayo kita lanjutkan kerjaan kita."
Hari ini aku ada janji sama atasan ku pak Hendra, karena beberapa bulan lagi aku akan habis kontrak kerja jadi aku harus menemui dia. Sekalian aku mau membahas sisa cuti ku, selesai makan siang aku menemui beliau di ruangannya.
"Permisi pak, saya mau membahas finish kontrak dan sisa cuti saya pak" ucap ku
"Owh iya Tiara, kamu tidak mau buat kontrak kerja yang baru kah? Atau tidak di beri izin suami mu untuk berkerja lagi? " tanya pak Hendra sambil mengerutkan kening
"Maaf pak bukan begitu. Saya ada rencana dengan suami saya, kami mau program anak pak jadi saya mau off dulu untuk beberapa bulan"
".... Dan lagi ayah saya sudah tua, jadi dia berharap bisa cepat melihat cucu nya," sambung ku
"Ok lah Tiara kalau itu memang keputusan kalian, semoga kalian selalu bahagia. Ini pengalaman kerja mu "
"Terima kasih pak"
Aku pun pergi ke HRD dan menyelesaikan segala urusan kontrak kerja dan cuti ku dengan pihak tersebut
Tak terasa sudah dua bulan aku menikah dengan Zean, yah dengan rutinitas kami sebagai pekerja yang beda shift dan departemen membuat kami jarang untuk bertemu. Contohnya saja dua bulan terakhir ini kami hanya bertemu saat weekend. Ini lah alasan ku tidak menyambung kontrak kerja ku.
"Bii aku dengar kamu gak memperpanjang kontrak kerja mu ya " ucap Zean yg sedang tidur di atas pangkuan ku
"yep,,, sepertinya aku lelah yank" tawa ku
" ... aku nggak mau kita berantem terus gara-gara hal sepele. Telepon gak di angkat lah, WA gak di read lah. Aku mau cari kerja yang shift nya sama kayak kamu, jadi kalau pergi bareng dan pulang bareng. Nggak kayak sekarang aku pergi, kamu pulang. Kamu pulang aku pergi. Kita ketemu cuma dua hari dalam satu minggu loh yank, kita kan bukan pacaran lagi " tambah ku kesal
"Ok Bii memang betul adanya, wajar kamu marah. Tapi menurut ku sebelum kita punya baby, dari pada kamu bosan di rumah kamu kan bisa kerja dulu."
...deg aku terkejut akan jawaban nya zean, baru kali ini dia tidak sependapat dengan ku. Dan entah setan apa yang mempengaruhiku saat itu aku pun marah besar
"Kamu kok maksa aku kerja sih yank? Yg wajib kerja itu kamu bukan aku. Kamu takut aku ngehabisin gaji kamu? Aku punya tabungan kok. Gak butuh juga uang dari gaji mu itu " ujar ku dengan emosi
Aku pun meninggalkan zean di ruang tv sendirian, tanpa mendengarkan alasannya ataupun penjelasannya.
"Apa dia bodoh? Masa dia gak peka. Kalau aku dan dia kerja terus aku kapan hamil? Sedangkan teman ku yang pernikahannya lewat seminggu dari pernikahan ku sudah hamil. Aku iri karena belum di beri titipan terindah itu" batin ku, dan tanpa sadar bulir-bulir bening membasahi pipi ku dan membuat ku terpejam.
2:36 WIB
Aku merasakan tenggorokan ku kering, mungkin karena aku menangis sebelum tidur tadi. Akupun bangun dari tempat tidur, ku pandangi kasur di sebelah ku. "apa zean gak tidur di kamar ya? Atau dia ngambek gara-gara aku marahin tadi?" pikir ku.
Ahh aku segera ke dapur untuk mengambil minum, karena haus ini menyiksa ku. Aku pun bangkit dengan malasnya. Aku melewati ruang tv sambil menatap seluruh sudut ruangan tersebut tapi tak ku lihat sosok imam ku di sana dan ku langkahkan kaki sedikit cepat menuju dapur, ada gemericik air kamar mandi. "Owh mungkin dia kebelet pipis" prasangka ku. Dan aku pun menuang air ke gelas ku, sesaat aku mendengar Zean berbicara dari balik kamar mandi akupun heran.
"Telepon? Siapa yg dia telepon malam-malam begini? Ada hal penting apa sampai suami ku mengangkat telepon semalam ini? Sampai-sampai jam seginipun dia belum tertidur?"
hufft,,, aku yg sangat mengantuk melangkahkan kaki menuju kamar tanpa peduli siapa yg Zean telepon selarut ini. Besok pagi saja ku tanya siapa yg menelepon fikir ku. Mata ini memaksa untuk terpejam, dan akupun melanjutkan tidur ku yang terputus tadi. Semoga besok aku sempat menanyakan hal tersebut kepada Zean dan semoga pula esok pagi amarah ku akan mereda. Karena aku tidak bisa untuk berlama-lama bertengkar seperti ini.
Aku merasa ada yang memeluk ku dari belakang, ku genggam tangan itu agar memeluk ku lebih erat lagi dan aku malas bangun pagi ini manja ku masih menggantung di sekujur tubuh ku.
"Bii,,, morning sayang. Ada rencana apa kita hari ini ?" bisik Zean dari belakang
"aku malas bangun yank, untuk pagi ini aku mau bermalas-malasan dulu" ucap ku manja
Tiba-tiba zean mencium leher ku, dan mengerat kan pelukan nya,
"Hmm yaank ini masih pagi, tenaga ku pun masih belum terkumpul"
"Akan ku bantu membangunkan tenaga mu itu Bii,"
Seketika bibirnya ******* bibir ku dan menyita setiap sudut ruang di bibir ku, tangan nya pun semakin erat memeluk ku seolah-olah dia akan memakan ku. Ciumannya beralih ke leher ku dan terus turun ke tempat sensitif, seketika dia melepaskan baju yg ku pakai satu persatu, tanpa ragu dia menyerang ku hingga aku berada di puncak surga duniawi,
"Ahh kau memang pandai membangkitkan tenaga ku Zean " batin ku
"Bii,, aku keluar bentar ya, aku mau nemanin Edo beli alat proyek ok. " ucapnya sambil mengeringkan rambut nya yang basah sehabis mandi
"memangnya Edo gak bisa beli sendiri ya yank?" tanya ku yg masih d atas kasur
"honey,,, bukan begitu, dia juga butuh masukan untuk membeli suatu barang itu. Karena dia juga butuh teman, aku gak bakalan lama ok."
Aku pun mengiyakan dengan cara mengagguk, dan di balas nya dengan kecupan di kening ku.
Percaya?, jelas aku mempercayai suami ku tanpa sedikit pun ada rasa curiga ku.
Aku bangkit dari kasur ku dan bersiap mandi, ku lihat jendela. Zean melambaikan tangan nya sebelum masuk ke dalam mobil dan berangkat pergi, "hmm minggu yang membosankan" batin ku.
Setelah membersihkan rumah dan mandi aku pun berencana untuk menyaksikan drakor di tv. Tapi entah kenapa di tngah film, rasa bosan ku muncul. Sesaat aku melihat laptop yg terletak di atas rak lemari tv akupun membukanya. Ku lihat lagi foto-foto saat kami masih pacaran, lamaran dan menikah. Sungguh luar biasa nikmat Tuhan untuk hambanya. Dan tanpa sengaja aku menyambungkan wifi ke laptop ku. Karena sudah lama tidak membuka facebook ku ada rasa rindu. Dimana dulu sebelum menikah aku adalah seorang komikus yang tidak bisa lepas dari sosial media. Ku amati beranda satu persatu, status yg ku tulis membuat ku tertawa geli. Dengan ke alasan masa lalu.
Tiba-tiba aku di kaget kan dengan satu saran pertemanan, yang wajah laki-laki yg tak asing bagi ku. Deg... cepat ku buka profil sosmednya. jantungku berdetak sangat kuat bagai mau keluar dari rongga dada ku, ku lihat foto profil sosmed itu adalah foto suami ku dengan wanita lain seketika air mata ku membanjiri pipi yg memerah menahan amarah.
Aku menghidupkan mobil ku, pikiran ku kacau. Sebisa mungkin aku menenangkan hati ku yang sangat-sangat terluka. Aku membawa mobil ku menuju pinggiran pantai. Karena bagi ku pantai adalah salah satu tempat dimana aku bisa melampiaskan semua kekecewaan ku akan hidup ini. Aku terdiam lama berfikir, kenapa dia membohongi ku? Secara di usia pernikahan kami yang masih sangat baru. Dimana masih sangat kental akan suasana pengantin baru. Arrrgh... entah lah, sebisa mungkin aku menenangkan hati ku.
Setelah aku sedikit tenang aku pun pulang, memang Tuhan tidak tidur tanpa susah-susah aku bisa mendapatkan sosmed wanita itu. Yang jelas-jelas isinya semua tentang suami ku.
"Sempat-sempatnya kalian menusuk ku dari belakang, kau akan menerima akibat dari perbuatan mu!" ucap ku geram
Sorenya Zean pulang. Aku tidak menunjukkan kecurigaan ku padanya aku tetap sibuk dengan hp ku, dia pun masuk dan langsung mengecup kening ku sambil duduk di sebelah ku.
"Ayo, mau keman kita? kamu enggak bosan di rumah seharian Bii?" ucapnya seraya merangkul ku.
"Kamu gak capek? Mandi dulu sana, biar aku siap-siap" aku berdiri dan langsung ke kamar.
Sebisa mungkin ku tahan air mata ku. Saat dia mandi tiba-tiba ada nada pesan masuk dari hp Zean. Sontak membuat ku membuka pesan itu.
"Terima kasih ya" pesan singkat yg entah dari siapa. Tanpa membuang waktu aku mencatat nomor tersebut. Sesaat kemudian Zean masuk ke kamar.
"Yank, tadi ada sms!" ucap ku singkat.
"Oowh, ini temen ku yg tadi" ucapnya sambil mengenakan celana jeans nya.
Kami pun pergi ke sebuah restoran tempat biasa kami ngedate pada jaman pacaran dulu, sebisa mungkin ku netralkan perasaan ku. Karena aku mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalah ini. Dan waktu berlalu begitu saja, sampai malampun menghanyutkan kami dalam cerita-cerita indah.
Paginya, aku sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja. Ku sempatkan untuk mengecek ulang hp suami ku, tiba-tiba aku tidak bisa membukanya.
"Sejak kapan dia memasang kode pengaman di hp nya?" fikir ku.
Perasaan ku pun semakin yakin, dia telah membohongi ku.
Setibanya di kantor aku langsung mengecek sosmed wanita itu. Ya satu bulan terakhir dia telah berpacaran dengan suami ku, yang artinya mereka sudah lama saling kenal. Pas jam makan siang aku mencoba menghubungi nomor yang telah ku salin dari hp Zean, ku tekan nomor tersebut lama setelah nada panggilan akhirnya di angkat.
"Hallo? Siapa ya? Ada keperluan apa menelepon saya?" ucap suara wanita di seberang sana yang membuat jantungku berdetak keras
"Hai mbak Melati, senang anda mengangkat telepon saya. Mbak pacarnya mas Zean ya?" ujar ku menyapanya dengan nama yang ku tau dari sosmednya.
"Dengan siapa ya saya berbicara? Owh, iya saya pacar Zean. Ada keperluan apa ya?" Tanya Melati
Seketika aku terdiam, dan menyesali akan kebodohan ku untuk menanyakan semua ini yang akhirnya membuat ku terluka makin parah.
"Hallo.... mbak? Ada keperluan apa telepon saya?" tanya Melati lagi
Seketika aku pun tersadar dan langsung menyahuti telepon tadi
"Owh tidak ada apa-apa mbak, saya Tiara saya istrinya Zean. Saya ingin berbicara baik-baik dengan mbak Melati saya yakin mbak juga mengerti bagaimana persaan saya saat ini dan mbak pun faham apa yang harus mbak lakukan terhadap laki-laki yang sudah beristri. Saya sangat memohon kepada mbak untuk meninggalkan suami saya. Saya tidak mau bertengkar mbak, kalau bisa kita selesaikan secara baik-baik saja" ujar ku dengan air mata yang tak tertahankan lagi
"Tapi Zean bilang dia belum punya istri loh mbak, saya juga gak tau kalau dia sudah punya istri"
Dan akupun kaget, suami ku sendiri tidak mengakui aku ini istrinya bagai mana bisa??
"Ok mbak, tapi kenyataan nya saya istri sahnya Zean dan kami sudah menikah dua bulan. Mbak saya minta untuk tinggalin Zean, karena mbak pasti tau karma kan? Bagai mana kalau suatu saat suami mbak juga di ganggu dengan wanita lain?" hati ku pun makin tak terkontrol lagi.
Dan aku pun menutup telepon secara sepihak. Sakit dan hancur itu yang ku rasa saat ini. Aku pun minta izin untuk pulang lebih cepat hari ini, aku mau menyelesaikan semua ini secepat mungkin. Aku tidak mau masalah ini berlarut-larut, ku kumpulkan semua bukti-bukti perselingkuhan suami ku mulai dari foto-foto mereka, akun sosmed mereka, hingga rekaman percakapan ku tadi dengan Melati. Menurut ku ini sudah cukup membuktikan bahwa suami ku membohongiku selama ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!