NovelToon NovelToon

Obsesi Guru Pembimbing

Awal masuk kuliah

    Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, nampak terlihat seorang wanita yang turun dari lantai atas menuju lantai bawah dengan lari-lari.

  "Sayang, hati-hati jangan lari-lari.Nanti kamu jatuh." ucap seorang wanita paruh baya pada putrinya yang berlarian dari tangga.

  "Natasya buru-buru ma,takutnya nanti telat berangkat ke kampus. Apalagi hari ini sangat penting untuk Natasya" jawab Natasya yang langsung mengambil sepotong roti diatas meja.

  "Salah kamu sendiri juga kenapa kamu bisa bangun kesiangan." ucap mamanya yang malah memarahi putrinya.

  "Tadi malam ketiduran nonton drama ma." jawab Natasya dengan senyuman.

  "Kebiasaan kamu,jangan dibiasakan terus tidak baik itu.Untung papamu tidak dengar,kalau sampai dengar mama yakin laptop mu akan disita sama papa." jawab sang mama yang kesal pada putrinya sendiri.

  "Iya-iya ma,jangan bilang sama papa nanti apa yang mama bilang benar-benar terjadi nanti." jawab Natasya yang memakan sepotong roti ditangan kanannya.

  "Kamu itu ya,makan itu duduk jangan berdiri tidak sopan."

  "Natasya buru-buru ma,ya sudah Natasha berangkat sekarang." pamit Natasya pada mamanya sembari mencium pipi mamanya.

  Natasya berlarian keluar menuju ke garasi mencari mobil miliknya. Selama diperjalanan Natasya begitu santai menikmati perjalanannya, tidak sengaja Natasha melihat ada mobil berhenti dipinggir jalan.

  Spontan Natasya turun menghampiri mobil itu,nampak ada seseorang pria berdiri didepan mobil dengan posisi mobil milik orang itu berhenti dipinggir jalan.

  "Maaf bisa dibantu?" tanya Natasya pada orang itu

   laki-laki itu langsung menoleh kesampingkan melihat Natasya sudah berdiri disampingnya.

  "Ada apa?" tanya laki-laki itu dengan nada dingin.

  "Maaf mobil anda mogok?" tanya balik Natasya pada laki-laki itu.

  "Apa kamu tidak lihat mobil saya mogok." jawab laki-laki itu dengan tatapan dingin.

  Natasya pun hanya bisa bersabar menghadapi orang didepannya."Maaf jika saya lancang , lebih baik mobil anda bawa ke bengkel saja." ucap Natasya yang mencoba bersabar menghadapinya.

  "Akan ada asistenku yang akan mengurusnya." jawab laki-laki itu yang melirik kearah jam tangannya.

  "Bagaimana ini,aku bisa telat sampai di kampus." gumam laki-laki itu.

  "Tadi anda bilang ingin pergi ke kampus?"

  "Iya ,ada apa kamu tanya." jawab laki-laki itu dengan tatapan tajam.

  "Kebetulan saya juga akan berangkat ke kampus X." mendengar perkataan itu, laki-laki itu langsung melirik kearah wanita itu.

  "Kamu mahasiswa di kampus itu?"

  "Iya saya mahasiswadi universitas itu,memangnya ada apa?" tanya balik Natasya yang nampak terlihat bingung.

  "Kebetulan saya ingin ke kampus itu." jawab laki-laki itu yang akhirnya jujur dia akan pergi ke kampus itu.

  "Kalau begitu, sekalian saya antar anda ke sana." Natasya memberikan tawaran bantuan pada laki-laki itu.

  Sejak Natasya mengatakan itu,spontan saja laki-laki itu terdiam memikirkan sesuatu."Tidak perlu,ada asistenku yang akan datang." jawab laki-laki itu.

  "Ya sudah jika anda menolak." jawab Natasya yang akhirnya mengalah tak memaksa.

  "Kalau begitu saya permisi dulu." pamit Natasya yang langsung pergi melanjutkan perjalanannya.

  Sedangkan laki-laki itu melihat dari kejauhan setelah wanita itu pergi. Tiba-tiba saja dari belakang ada sebuah mobil berhenti,hingga orang dalam mobil itu keluar menghampiri laki-laki itu.

  "Tuan."

  "Kamu urus mobil itu,mana kunci mobilmu."

  "Ini tuan." pria itu langsung memberikannya kunci itu pada tuannya.

  "Kamu urus mobil itu, segera kamu bawa ke bengkel sekarang." perintah laki-laki itu yang langsung pergi meninggalkan pria itu.

  "Baik tuan." jawab Pria itu yang langsung menghubungi seseorang.

  Sedangkan laki-laki itu pergi membawa mobil milik asistennya, dengan cepat laki-laki itu membawa dan pergi menuju kampus tempat laki-laki itu akan tuju.

  Di tempat Natasya sekarang,dia sudah sampai di area parkir kampus.Dia bergegas masuk kedalam kampusnya dan mencari informasi posisi kelasnya.

  Setelah mendapatkan informasi, Natasya langsung masuk kedalam ruangan yang sudah dipenuhi beberapa orang didalam ruangan itu.

  Natasya menyapa teman dengan senyuman."Perkenalkan nama saya Dini." wanita itu langsung memperkenalkan diri langsung pada Natasya secara langsung.

  "Namaku Natasya." jawab Natasya dengan senyuman.

   Tiba-tiba saja ada seorang wanita yang datang menghampiri mereka berdua.

  "Dini,ini pesananmu." ucap wanita itu sembari memberikan kantong plastik ukuran sedang.

  "Cuma ini?"

  "Iya,tinggal itu." ucap wanita itu dengan senyuman.

  Setelah wanita itu pergi tidak sengaja Dini memberikan sesuatu pada Natasya.

  "Ini untuk kamu." Dini memberikan sebotol minuman untuk Natasya.

  "Lho bukannya itu milik kamu?" tanya balik Natasya yang tiba-tiba diberikan sebotol air minum pada Dini.

  "Sudahlah kamu ambil saja,mumpung masih ada." ucap Dini yang akhirnya memaksa Natasya untuk menerima minuman yang Dini berikan.

  "Baiklah kalau kamu tetap memaksa,aku terima ." ucap Natasya yang menerima pemberian dari Dini,Dini pun membalas dengan senyuman.

  "Oh iya, sepertinya hari ini kita akan lebih sibuk daripada hari-hari yang kemarin" ucap Dini sembari menikmati minuman.

  "Sepertinya." jawab Natasya yang langsung memasukkan minuman miliknya kedalam tas.

  Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang masuk ke dalam kelas mereka.

  "Selamat pagi semuanya." sapa laki-laki itu pada semuanya.

  "Pagi." jawab mereka dengan kompak, laki-laki yang berdiri didepan menatap mereka semuanya.

  "Perkenalkan nama saya Mario yang akan menjadi dosen bimbang kalian,dan saya harap semua menaati aturan selama di kampus dan saya ingatkan Sekali lagi jangan sampai ada kalian sampai terlambat Dimata pelajaran saya.Mengerti kalian." ucap Dosen baru mereka yang secara mengingat pada mereka semuanya.

  "Mengerti pak." jawab mereka semua dengan kompak.

  Natasya nampak terlihat kebingungan."Sepertinya wajah dosen itu tak begitu asing aku lihat,tapi dimana ya." gumam Natasya yang sedikit merasakan keraguan.

  Pada akhirnya pelajaran dimulai dan mulailah mereka fokus mengerjakan tugas mereka.

  Selama pelajaran dimulai,tidak sengaja Mario melihat sesuatu yang membuat dirinya tidak merasa penasaran.

  "Ternyata benar dia mahasiswa di universitas sini." batin Mario yang melihat jelas wanita yang terakhir dia temui ditempat disaat dia ditawari oleh seorang wanita yang mengaku anak mahasiswa di kampusnya.

  Mario pun fokus kembali ke pekerjaannya,dan Natasya masih sibuk mencatat beberapa poin pembelajaran hari ini.

  "Sampai disini waktu kita, kita bertemu hari besoknya." pamit Mario yang mulai berpamitan pada anak didiknya dan beberapa anak mahasiswa pun merasa lega akhirnya pekerjaan mereka hari ini selesai juga dan tinggal mereka untuk istirahat menunggu jadwal selanjutnya.

  Natasya dan Dini langsung keluar dari kelas bersama sembari mereka nampak begitu bahagia dengan obrolan mereka.

Janjian keluar malam

 Posisi Natasya dan Dini sudah ada di kantin kampus yang saat itu ramai dikunjungi beberapa mahasiswa yang sedang istirahat.

  Natasya begitu menikmati hari pertamanya masuk kampus, setelah mereka asyik mengobrol Natasya sengaja pergi meninggalkan Dini yang saat masih berada Di kantin sedangkan dirinya pergi ke ruang perpustakaan mencari buku yang ingin dia cari.

  Setelah sampai di ruang perpustakaan,situasi tampak sedikit sepi Natasya segera memilih buku yang akan dia baca hingga arah pandangnya tertuju ke beberapa lemari yang penuh dengan buku yang tertata rapi.

  Dia segera mencari buku yang ingin dia baca,tapi sayangnya letak buku yang dia cari ada di lemari paling atas.

  "Aduh,kenapa tempatnya paling atas.Susah juga ambilnya." gumam Natasya yang merasa kesal sendiri hingga dia berjuang sendiri menggapai buku itu dengan tangan kanannya.

 Tapi tetap sia-sia dia tak bisa menggapainya.

  Dari arah belakang ada seseorang yang berdiri mencoba menggapai buku itu.Sontak saja kejadian itu membuat Natasya kaget dan menoleh ke belakang.

  Di belakang Natasya berdiri seorang laki-laki yang tak begitu asing dia lihat.

  "Ini." ucap laki-laki itu yang langsung menyerahkan buku itu pada Natasya.

  " Terima kasih." jawab Natasya sembari melihat wajah laki-laki itu, ia berdiri terdiam sembari menatap wajah laki-laki itu.

  "Ada apa kamu melihat saya seperti itu?" tanya laki-laki itu yang melihat cara pandang Natasya seperti itu .

  "Sepertinya wajah anda tak begitu asing." jawab Natasya yang dengan berani berkata seperti itu.

  "Apa seperti itu kamu menghormati dosen kamu sendiri." ucap laki-laki yang dengan nada dingin.

  Seketika Natasya menunduk kepala."Maaf jika saya salah Pak." jawab Natasya yang sedikit takut.

  Laki-laki itu semakin berdiri mendekati Natasya sembari melihat wajah Natasya dari dekat.

  "Apa kamu lupa dengan saya?" tanya balik dosen itu pada Natasya.

  Natasya pun dengan beraninya menatap wajah laki-laki itu dari dekat dan dia pun tersadar.

  "Pak Mario." ucap Natasya yang sontak saja membuat dirinya kaget melihat kedatangan laki-laki itu yang ternyata dosennya sendiri.

  "Sudah ingat kamu?"

  Natasya hanya membalas dengan anggukan,dia benar-benar merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan pada dosennya sendiri.

  "Ternyata kamu kuliah disini." ucap Mario sembari melihat Natasya dari dekat.

  "Iya Pak, memang kenapa Pak?" tanya balik Natasya pada pak dosennya.

  "Apa kamu lupa tadi pagi kita sudah bertemu?" sontak saja Natasya kaget.

  " J-jadi bapak yang waktu itu mobil yang mogok dipinggir jalan?"

  Mario membalas dengan anggukan kepala, Natasya pun dibuat makin malu bisa-bisanya dia baru mengingat wajah laki-laki itu.

  "Sudah ingat kan, sepertinya kamu lupa." jawab Mario dengan santai.

  " Maaf jika saya lupa Pak." jawab Natasya yang menundukkan kepala.

  "Siapa namamu?" tanya Mario sekali lagi.

  "Nama saya Natasya Pak." reaksi Mario hanya menganggukkan kepala.

  "Baiklah Natasya." jawab Mario yang langsung pergi meninggalkan Natasya berdiri sendiri di tempat itu.

  Setelah kepergian Mario, Natasya begitu terlihat lega." Akhirnya dia pergi juga,jadi benar jika dia laki-laki yang aku temui tadi pagi itu.Tak disangka dia dosenku sendiri" gumam Natasya yang tak menyangka laki-laki yang dia temui dosen kampusnya sendiri.

  Natasya langsung pergi dari tempat itu dan memilih tempat duduk di ruang perpustakaan.

  Tiba-tiba saja handphone miliknya bergetar, Natasya langsung merespon.

  "Halo."

  "Nanti malam,jam berapa?" tanya balik Natasya.

  "Okelah,nanti jam 7 malam.Jangan lupa kirim alamatnya." jawab Natasya yang langsung menutup telepon dari seseorang.

  "Tumben Nadine ngajak keluar malam." gumam Natasya yang langsung pergi dari tempat itu dan kembali ke kelasnya.

  Sore hari

  Tak terasa waktu sudah menunjukkan waktunya Natasya pulang dari kampus. Natasya masih asyik mengobrol dengan teman barunya di kampus, Nampak keduanya begitu akrab.

  "Ya sudah,aku balik pulang dulu.Besok kita ketemu lagi." ucap Dini yang begitu bahagia mendapatkan teman baru.

  "Oke." jawab Natasya dengan senyuman, akhirnya mereka berpisah.Natasya langsung menuju area parkiran mobil,sebelum dia pulang di rumahnya dia pergi mampir ke suatu tempat yang ingin dia kunjungi.

  Dia pergi ke cafe sekedar membeli minuman milkshake kesukaannya dan beberapa cemilan yang lainnya setelah selesai dia balik lagi ke dalam mobil.

  Barulah Natasya pulang kerumahnya dengan membawa sekantong plastik berisikan makanan.

  "Mama ." teriak Natasya pada mamanya yang saat itu sedang duduk santai diruang tengah.

  "Kamu itu ya, jangan lari-lari begitu nanti kamu jatuh.Kamu beli apa lagi?" tanya Mamanya yang melihat putrinya yang membawa sekantong plastik ukuran sedang ditangan kanannya.

  "Tadi Tasya mampir ke cafe." jawab Natasya sembari membuka satu-persatu kotak yang ada didalam kantong plastik.

  Mama hanya menggelengkan kepala melihat putrinya yang begitu suka jajan diluar."Kamu itu cewek makan sebanyak ini." ucap Mamanya yang tahu betul putrinya begitu suka makan.

  "Tasya lapar ma." jawab Natasya sembari menikmati cemilan yang dia beli.

  "Lapar ya lapar,tapi ya makan nasi bukan makan cemilan seperti ini." mamanya sekedar mengingatkan putrinya.

  "Keburu lapar ma." jawab Natasya dengan santai.

  "Oh iya ma,Nanti malam Tasya mau pergi keluar sama Nadine.Kebetulan Tasya udah janjian nanti malam mau keluar." pamit Natasya pada mamanya.

  "Kalian mau kemana, biasanya dia kesini tumben dia mengajak kamu keluar." jawab Mamanya yang bertanya perihal putrinya yang akan hendak pergi malam.

  "Tasya tak tahu ma,dia hanya bilang mau mengajak keluar begitu katanya." jawab Natasya.

  "Ya sudah,ingat pesan mama.kamu harus berhati-hati." pesan mamanya pada putrinya.

  "Iya ma,Tasya tahu kok." jawab Natasya, setelah selesai makan ia segera masuk ke dalam kamarnya sembari istirahat didalam kamarnya.

  Ditempat lain

  "Apa kamu bilang,malam ini?" tanya Mario pada asistennya.

  "Iya tuan,bahkan beliau ingin bertemu malam itu juga." jawab Asistennya yang sekadar ingin memberikan informasi pada tuannya.

  "Baiklah, siapkan semuanya.Lalu tugas yang aku berikan apa sudah selesai?" tanya Mario lagi.

  "Sudah tuan,semuanya sudah tuan Deri dan tuan Aldo selesai kini tinggal menunggu hasil dari dokumen dari mereka tuan." jawab Asistennya.

  "Bagus,apalagi aku sedang sibuknya dengan pekerjaan di kampus yang juga harus aku selesaikan." jawab Mario yang sama-sama sibuk.

  "Maaf tuan, jika saya lancang.Apa lebih baik tuan milih untuk fokus pekerjaan anda di perusahaan saja .Karena saya sering dimarahi tuan besar besar mengenai kesibukan tuan di kampus." ucap Asistennya yang seringkali dimarahi oleh tuan besarnya mengenai pekerjaan tuannya yang selalu sibuk.

Sisi jahat Nadine

  Mario pun menatap tajam kearah asistennya itu."Apa dia berani mengancam ku?" tanya Mario pada asistennya.

  "Tidak tuan,hanya saja beliau sering mengeluh ketidakhadiran tuan disaat rapat penting dan lebih memilih melempar pekerjaan itu pada tuan Deri." jawab Asistennya dengan menundukkan kepala ketakutan dia pada tuannya.

  "Semua sudah Deri lakukan untuk apa dipermasalahkan lagi jika ujungnya aku yang turun langsung walaupun tidak secara langsung." jawab Mario yang nampak terlihat kesal dengan papanya yang selalu menganggu kegiatannya.

  "Baiklah tuan saya mengerti." jawab Asistennya yang hanya bisa mengalah akan perintah tuannya walaupun dia harus di menghadapi masalah dengan tuan besarnya yang selalu ribut dengannya.

  Malam hari

  Natasya tampak sudah rapi dengan baju santainya malam ini,tidak lupa Natasya membawa tas kesayangannya.

  Natasya langsung turun ke lantai bawah , dia terlihat buru-buru takutnya jika nantinya Nadin sudah menunggu dirinya ditempat pertemuan mereka.

   "Sudah mau berangkat?" tanya mamanya pada putrinya yang sudah nampak rapi.

    "Iya ma,Tasya mau berangkat sekarang." pamit Natasya yang langsung lari meninggalkan mamanya.

  Dari belakang nampak terlihat seorang pria berjalan kearah depan."Natasya mau pergi kemana ma?" tanya suaminya yang saat itu menghampiri istrinya.

  "Katanya dia ingin pergi keluar bersama Nadin pa." jawab istrinya dengan senyuman.

  "Kenapa harus dengan dia lagi ." jawab Suaminya dengan ekspresi kesal.

  "Kenapa papa begitu tak suka dengan Nadin?" tanya istrinya yang melihat reaksi suaminya yang tidak begitu suka dengan teman putrinya.

 "Papa hanya merasa anak itu hanya ingin memanfaatkan putri kita ma .Setelah papa tidak sengaja mendengar percakapan dia dengan seseorang."

  "Papa masih meragukan ketulusan Nadin pada putri kita?"

  "Iya,lebih baik Tasya tak usah lagi berteman dengan dia lagi.lama-lama dia makin berani."

  "Maksud papa?"

  "Nanti mama tahu sendiri sifat wanita itu." jawab suaminya dengan nada kesal mendengar nama wanita itu lagi.

  Sedangkan di lokasi Natasya saat itu sudah berada di depan hotel."Apa benar ini alamatnya,tapi kenapa harus ke hotel." gumam Natasya yang merasa heran kenapa dia bertemu ditempat seperti ini.

  Natasya pun terpaksa masuk kedalam hotel dan mendapati Nadine yang sudah menunggu diruang lobi.

  "Hai." terlihat Nadine yang sudah sampai ditempat itu.

  "Nadine." ucap Natasya yang langsung menghampiri temannya itu.

  "Kenapa kita bertemu ditempat ini,aku kira kita ke tempat kita biasanya berkumpul." ucap Natasya yang merasa aneh ditempat pertemuan mereka.

  "Aku baru saja mengantarkan sepupuku menginap di hotel ini, sekalian kita makan disini." jawab Nadine dengan senyuman.

  "Sepupu,memangnya kamu punya sepupu?" tanya Natasya yang nampak terlihat bingung.

   "Punya lah,Ayo kita makan malam disini.Mumpung di sini makanannya enak lho." jawab Nadine yang langsung menarik tangan Natasya.

  Natasya pun hanya terdiam menuruti apa perintah Nadine,mereka pun benar-benar makan malam bersama menikmati beberapa menu yang menurut mereka mewah.

  "Kamu yakin kita makan ditempat seperti ini?" tanya lagi Natasya yang masih ragu.

  "Kamu tenang saja,kita akan makan sepuasnya.Ayo dimakan." jawab Nadine yang nampak menikmati menu makan malam ini.

  Setelah selesai makan malam mereka langsung asyik dengan obrolan mereka.Hingga Natasya berpamitan pergi ke toilet hingga ditempat meja makan hanya ada Nadin yang sengaja menunggu Natasya.

 Diam-diam Nadine memasukkan sesuatu dalam minuman Natasya sembari senyuman sinisnya.

  "Selamat menikmati malam kehancuranmu Tasya,aku pastikan kamu akan menikmati malam indah mu." gumam Nadine yang diam-diam membenci Natasya.

  Nadine mengaduk minuman Milik Natasya hingga tanpa disadari minuman milik dia telah dia campur obat perangsang yang cukup banyak karena diam-diam dia begitu membenci Natasya.

  Nadine pun bersikap seperti biasanya sembari menunggu kedatangan Natasya yang saat itu pergi ke toilet.

  Tanpa dia sadari dari kejauhan ada sosok seorang pria yang tidak sengaja melihat aksi Nadine yang diam-diam mencampurkan bubuk pada minuman itu.

  Pria itu mengernyitkan dahinya seakan penasaran apa yang sedang dicampur oleh minuman itu.

   "Apa yang dia campur dengan minuman itu." gumam pria itu yang penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

  Pria itu makin menaruh kecurigaannya pada wanita itu,hingga pria itu kaget melihat kedatangan seorang wanita yang tak begitu asing dia lihat.

  "Dia kan wanita yang waktu itu aku temui di kampus." gumam pria itu yang ternyata pria itu adalah Mario yang saat itu baru saja selesai meeting dengan rekan kerjanya di restoran yang berada di hotel itu.

  Mario pun mengamati mereka berdua dan benar saja minuman yang di campur oleh wanita itu di minum oleh wanita yang baru datang itu.

  Natasya pun saat itu duduk dan langsung menghabiskan minuman miliknya,tanpa dia sadari Nadine tersenyum seperti ada sesuatu yang membuat dia bahagia bahkan masih saja dia menutupi sesuatu tentang apa yang diam-diam yang sedang dia lakukan pada Natasya.

  Beberapa menit kemudian mulailah Natasya merasakan hal aneh pada badannya." Kenapa badanku seperti panas begini?" batin Natasya yang nampak menahan sesuatu.

  "Kamu kenapa?" tanya Nadine pada Natasya yang sebenarnya pura-pura bertanya karena dia tahu reaksi obat itu sudah bekerja.

  "Tidak apa-apa,hanya merasa tak enak badan saja." jawab Natasya yang masih menahan panas dalam tubuhnya.

  "Kalau kamu tak enak badan,aku antarkan ke kamar sepupuku sekarang sekalian kita duduk santai didalam.Nama sepupuku Lisa,dia sepupuku yang akan pindah kampus di kota." ajak Nadine yang diam-diam mempersiapkan sesuatu untuk Natasya.

  "Bagaimana ya." jawab Natasya yang masih bimbang dengan Menahan rasa panas dalam tubuhnya.

  "Kalau kamu mau istirahat di kamar sepupu saja, kebetulan ada dilantai 5 nomor 101 ." ajak Nadine yang diam-diam mempersiapkan rencana untuk Natasya.

  " Ya sudah." jawab Natasya yang terpaksa setuju dengan usulan Nadine apalagi dia sudah tak bisa menahan rasa panas didalam tubuhnya.

  Natasya pun bangkit dari tempat duduknya, ia segera pergi menuju lift dan menuju lantai 5 . Dibelakang nampak Nadine tersenyum puas melihat sahabatnya mulai sempoyongan berjalan.

  "Selamat menikmati malam kehancuranmu Natasya." gumam Nadine yang tersenyum puas melihat kehancuran yang akan datang mendatangi Natasya.

  Natasya pun sampai di lantai 5,dia nampak berusaha mencari dimana kamar itu. Tiba-tiba saja pundak Natasya ditepuk seseorang dari belakang.

  "Kamu." ucap Pria itu.

  Natasya terdiam sembari memegang lehernya.

  "Kamu kenapa?" tanya Mario yang secara berani bertanya pada wanita itu.

  "Panas...." Natasya menggeram kepanasan diseluruh badannya.

  "Sial,pasti wanita itu memberikan obat perangsang." ucap Mario yang tahu betul reaksi yang ditimbulkan oleh obat itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!