#Bayang mu tinggal puisi, tertulis dalam diary, slalu tersimpan disini semua tentang kau dan aku
Sebuah nada dering berjudul Kau dan Aku yang di nyanyi kan oleh artis cantik Michelle Ziudith terdengar dari hp seorang gadis berhijab yang sedang berjalan sendirian di tengah - tengah keramaian di salah satu mall ternama di kota Medan.
Gadis itu merogoh kan tangan nya ke dalam saku tas nya dan menerima panggilan tersebut.
"Halo.. Assalamualaikum, iya dengan saya sendiri, maaf dengan siapa saya berbicara?.
Yang benar? Iya iya In Sya ALLAH saya pasti akan datang tepat pada waktunya. Iya Terimakasih banyak. Waalaikumussalam".
Gadis itu menjerit histeris sambil mencak-mencak kesenangan tanpa sadar kalau dia menjadi pusat perhatian di sekeliling nya, itu karena Sangkin senang nya mendengar kabar dari penelpon yang mengabari bahwa dia memenang kan undian berhadiah uang tunai senilai 10 juta dari suatu produk yang sedang mengadakan program undian berhadiah yang 2 minggu lalu dia ikuti.
Oh ya lupa perkenalan nya...
hihihi
Gadis yang di maksud itu iyalah Almira Syarif seorang gadis muslimah yang berumur 22 tahun yang berwajah cantik, kulit kuning langsat, memakai hijab syar'i setelah berhijrah, yang lahir dari keluarga sederhana yang memiliki kedua orang tua yang utuh dan satu orang kakak perempuan.
Dia bukan lah seorang gadis yang punya gelar sarjana atau pun gadis yang memiliki karir yang cemerlang.
Dia hanya lulusan SMK bisnis managemen yang punya impian ingin membahagiakan kedua orang tua nya dan menjadi orang yang paling bahagia di dunia dan di akhirat.
Wajah nya menjadi merah padam ketika dia menyadari bahwa orang di sekitar melihat nya aneh. Dengan rasa malu dia beranjak dari penglihatan mereka dan langsung menuju eskalator.
Ya seperti biasa yang ada di kebanyakan cerita...
Nama nya juga cerita ya kan...
Almira enggak sengaja menabrak seorang cowok cakep, tinggi, putih, mancung, tipe seorang model dan cowok tajir lain nya.
Mereka pun jatuh terduduk dan barang-barang bawaan mereka pun berserakan di lantai.
"Astaghfirullahha'adzhim, maaf ya bang saya enggak sengaja". tanpa melihat orang di tabrak Almira langsung bangkit dan jongkok untuk mengutip barang-barangnya yang berserakan.
"Iya mbak enggak apa-apa, saya juga yang salah jalan enggak lihat kedepan". Cowok itu pun ikutan jongkok mengutip barang-barang nya.
Setelah selesai mereka pun bangkit berdiri dan tanpa segan cowok itu mengulur kan tangan nya sembari menebar kan senyuman nya.
"Nama saya Eggy".
Dengan cepat Almira menyambut nya tanpa mengulurkan tangan nya layak nya wanita muslimah.
"Saya Almira". sambil tersenyum.
Tiba-tiba rasa segan, kaget dan kagum Eggy memandang Almira dan berpikir ternyata wanita muslimah seperti Almira itu nyata ada nya yang menolak berjabat tangan atau bersalaman dengan lawan jenis secara halus.
"Maaf ya bang gara-gara saya jadi kayak gini"
"Enggak kok mbak, ini saya yang salah tadi saya jalan sambil main hp dan enggak lihat mbak nya di depan hihihi, oh ya mbak enggak kenapa - kenapa kan?, gak ada yang lecet atau pun luka abis jatuh tadi?".
"Ha ha ha enggak apa-apa bang, lagian cuma jatuh gitu aja mana mungkin sampek lecet, kalau jatuh nya dari lantai atas kebawah noh baru lecet".
"Bukan lecet lagi mbak, tapi udah melayang tuh nyawa nya ha ha ha".
"ha ha ha nauzubillahhiminzaliq, iih serem. hmm ya udah saya permisi duluan ya bang, sekali lagi saya minta maaf dan salam kenal".
"Oh iya, sama - sama, saya juga minta maaf dan salam kenal kembali".
Mereka pun bubar, melangkah menuju ketujuan masing-masing setelah menebarkan senyuman.
Di caffe coffe Eggy menghampiri meja dimana seorang gadis cantik duduk disitu.
Dia pacarnya Eggy namanya Karienina alias Karien seorang model yang sombong, angkuh dan tak ketinggalan... matrek.
Pacaran dengan Eggy...??
hmm ya udah jelas karena Eggy seorang anak dari orang tua yang kaya.
Pacaran dengan Eggy hanya menjadikan nya sebuah alat ATM berjalan.
Tapi Eggy enggak pernah ambil pusing soal itu, dia tetap menjalani hubungan nya selama hampir 1 tahun ini demi karir nya dan sampai dia yakin akan bertemu dengan cinta sejati nya.
"Hey beib, maaf ya aku telat, tadi ada kendala dikit". Eggy memeluk tubuh dan cipika cipiki pacar nya itu.
"hmm" Karien memutarkan bola mata nya malas.
"Oh ya, ntar malam kita di suruh Omen ke studio nya, kata nya mau ngebahas soal jadwal pemotretan kita". Eggy meraih dan menduduki kursi yang berhadapan dengan Karien.
"Males aah, paling yang di bahas itu- itu mulu, mending kita night party aja di club". Karien memasang wajah andalan nya yaitu wajah manja nya.
"Enggak bisa beib, emang nya kamu enggak mau karir kamu makin cemerlang dan go super model". Dengan lembut Eggy merayu Karien sambil menggenggam tangan nya dan menatap mata nya.
"Ya mau.. tapi aku bosan". Karien menarik tangan nya dari genggaman Eggy dengan tampang kesel dan bete.
"hmm.. ya udah kalau kamu enggak mau ke studio oke, biar aku yang ngehandle". Eggy memang tidak bisa tegas pada Karien karna dia tau bakal panjang urusannya jika dia tidak menuruti nya dan itu ngebuat Eggy malas.
"Gitu donk". Senyum Karien merekah dan langsung menyambar Eggy kedalam pelukan nya tanpa menghirau kan orang sekitar.
"Trus rencana kamu apa ntar malam?".
"hmm.. kemana lagi kalau bukan ke club".
"ya udah jam berapa kamu pergi, biar aku antar".
"ahh gak usah, ntar aku minta jemput sama teman aku aja, bentar ya aku telpon dulu".
Eggy hanya mengangguk. Karien pun berdiri menjauh dari Eggy karena menelpon teman nya.
Setelah selesai menelpon Karien kembali duduk.
"Beib kayak nya kawan aku udah nungguin di luar, kalau kamu masih mau disini aku pergi duluan boleh".
"Oh ya udah kita bareng aja keluar, aku juga udah mau balik".
"oke...".
Setelah mereka beranjak dari caffe dan berpisah ketujuan masing- masing.
Mobil sport berwarna putih yang di dalam nya terdapat Eggy sang pemilik mobil tersebut harus berhenti di tengah - tengah lampu merah.
Tak jauh dari persimpangan Eggy melihat Almira sedang menunggu angkot, rasa nya Eggy ingin menghampiri nya namun lampu masih menyala merah. Ketika lampu lalin sudah berubah menjadi hijau Almira pun sudah menghilang dari tempat dia berdiri alias sudah naik angkot.
"fuuuht... kenapa aku jadi penasaran dengan nya ya?". sambil mengacak rambut nya.
Sepanjang jalan Eggy hanya berpikir dan teringat pada Almira dengan sikapnya yang belum dia temui dari wanita-wanita lain.
"Assalamualaikum". salam nya ketika Almira sudah tiba di depan pintu rumah nya yang sudah terbuka sambil membuka sepatu dan mengucapkan "Alhamdulillah" dalam hati nya.
"Waalaikumussalam" terdengar suara wanita paruh baya membalas salam Almira yang tak lain adalah Mamak Almira yang disapa ibu Imah.
"Lama kali pulang nya?".
"Iya mak, tadi nungguin angkotnya lama, terus supir angkot nya ngasal aja bawa angkot nya, pusing kepala mau muntah di buat nya". Jelas nya sambil memegang kening dan perut nya yg terasa pusing plus mual.
"Udah sholat Ashar?". Seorang pria paruh baya alias Ayah Almira Pak Syarif menyambung menanyakan Almira.
"Belum Yah, ini mau sholat, ya udah Rara ke kamar dulu ya".
Dengan segera Almira menunaikan sholat ashar di kamar nya. Setelah usai ia langsung merebahkan badan nya dan sadar kalau cincin di jari manis nya tidak ada ketika merenggangkan jari- jari nya. Almira sibuk mencari dan membongkar barang bawaan nya termasuk tas yang di pakai nya sewaktu pergi tadi.
"Kemana pulak lah cincin nya ini?". Gerutu nya sambil berusaha mengingat dan mencari itu cincin.
Di saat membongkar tas nya Almira terkejut kalau hp Andro nya juga enggak ada, yang di lihat nya hanya hp BB dan...
"Lhoo... ini hp Iphone siapa, kok bisa ada di tas?, hp andro nya kemana?, Astaghfirullah.. enggak mungkin kan hp andro nya berubah jadi Iphone..". Almira semakin pusing gimana cerita nya semua barang -barangnya berubah wujud kek gini.
Sedang kan Eggy tepat di dalam kamar nya sambil merebah kan badan nya dan melihat langit -langit di kamar nya.
"Fuhht.. Almira?, kenapa aku kepikiran dia terus ya?, mungkin enggak ya ketemu lagi dengan dia?". Eggy berbicara sendiri mengingat pertemuan nya dengan Almira sambil memutar -mutar kan hp yang dia pegang.
Tok..tok...tok..
(suara gedoran pintu)
"Iyaaaaa" jerit nya dan bangkit menuju pintu.
Di balik pintu yang Eggy buka kan terdapat seorang perempuan tua Asisten rumah tangga di rumah Eggy yang sudah lama bekerja di rumah nya sedang berdiri di hadapan nya sambil memegang telpon rumah.
"Ini ada telpon untuk nak Eggy, katanya teman nak Eggy kalau enggak salah nama nya Permen atau apa ya pokok nya ada Men men nya gitu lah". Buk Atik menyodorkan telpon nya kepada Eggy.
"Omen buk bukan permen ha h aha" Eggy tertawa geli mendengar buk Atik memanggil sahabat nya Omen menjadi Permen.
"Ahh iya itu... Omen maaf ibuk kan rada -rada enggak dengar".
"hahaha iya buk enggak papa"
"ya udah ibuk balik lagi ke dapur mau nyiapi makan malam".
"iya buk, makasi ya buk".
Tanpa jawaban perempuan tua tersebut sudah beranjak dari hadapan Eggy, Eggy paham benar dengan Asisten rumah tangga nya itu yg pendengaran nya rada-rada tuli, mengingat umur nya sudah tua dan di umur yg sudah tak layak lagi untuk bekerja, pantas nya buk atik menghabiskan masa tua nya untuk beristirahat berkumpul bersama keluarga, tapi mau bagaimana lagi faktor ekonomi yang memaksa buk Atik harus mencari rezeky.
Sesegera Eggy menempel kan telpon itu ke telinga nya sambil rebahan.
"Hallo men Permen ha ha ha ha". Eggy meledek sahabat nya itu.
"Permen... permen gigik kau".
"ha ha hha ... abis nya lucu kali aku dengar buk atik bilangin kau permen ha ha ha". Eggy puas sekali meledek sahabat nya itu.
"Oh ya kau kok tumben nelpon ke rumah aku bukan nya ke nomor hp aku?".
"Apa kau... udah capek aku bolak balik nelponi nomor hp kau, tapi enggak kau angkat-angkat".
"Ahh mana ada kau nelponi aku".
"Cak kau check dulu itu hp kau pasti banyak kali misscalled dari aku".
Eggy pun mengecheck hp yang dia pegang sejak tadi, setelah melihat alis mata nya mengerut.
"Ini hp siapa?. Trus hp aku kemana?". Dalam hati nya sambil memencet tombol kunci hp. Ketika screen hp menyala Eggy terkejut melihat wallpaper hp itu foto Almira bersama cowok.
"hallo men, aku tutup dulu ya, tiba- tiba aku ada urusan penting pulak ini".
"ahh kau enggak asyik kali, ya udah nanti jangan telat kau datang ke studio".
"kayak nya aku enggak bisa ke studio ntar, salamin aja ya buat yang lain daaaa".
Tanpa menghiraukan Omen, dia langsung menutup telpon nya.
"Berarti hp aku ketukar sama hp Almira".
Rasa penasaran tiba-tiba muncul di kepala nya. Ia memeriksa semua file yang ada di hp itu, dari galeri, phonebook hingga akun sosmed Almira. Bahkan Eggy mengcopy paste galeri Almira ke dalam laptop nya dan Ipad nya. Eggy semakin penasaran dan menerka- nerka ketika dia melihat foto Almira bersama seorang cowok tampan.
"Ini cowok nya?, Apa jangan- jangan suami nya ya, karna kan enggak mungkin cewek kayak Almira berfoto dengan cowok lengket kayak gini, bersalaman sama aku aja tadi dia tolak. Aahh bodo amat lah". Eggy menggerutu.
Tiba- tiba...
#Bayang mu tinggal puisi, tertulis dalam diary, slalu tersimpan disini semua tentang kau dan aku. (Nada dering hp Almira berbunyi yang menandakan panggilan masuk).
"My Mine?". Eggy kebingungan antara mau di terima atau tidak panggilan tersebut.
"Angkat enggak yaaa, tapi ntar cowok yang ada di foto itu pulak lagi yang nelpon haduuuh, fuuuht oke angkat.
"Hallo Assalamualaikum". Terdengar suara lembut sang pemilik hp yang tak lain itu Almira.
Terasa darah mengalir deras, jantung berdetak tak beraturan dan bibir terasa kelu ketika Eggy mendengar suara Almira.
"Hallo Assalamualaikum". Almira mengulangi ucapan nya kembali.
"Ehh... i..iya Wa.. alaikumsalam". Eggy jadi terbata menjawab nya.
"Maaf saya mengganggu malam-malam gini, saya ini pemilik hp yang sedang anda gunakan, saya juga tidak tau bagaimana bisa hp saya anda yang menemukannya". Dengan hati- hati Almira berkata.
"Oh.. jadi ini mbak Almira?".
Tanpa basa basi Eggy langsung menyebut nama Almira dan membuat nya terkejut.
"Kok anda tau siapa saya, anda siapa?".
"Aku pemilik hp yang ada di mbak".
Almira langsung menyambar hp yang dimaksud dan memeriksa nya tapi...
"Hp nya terkunci".
"Password nya RAW pakai huruf besar semua".
Almira mengikuti arahan Eggy dan kunci hp pun terbuka. Dan terlihat jelas foto wallpaper nya itu wajah seorang cowok yang tertabrak oleh nya tadi siang.
"Sekarang udah tau kan aku siapa?".
Eggy mengaget kan Almira.
"Ehh Iya, kok bisa jadi ketuker gini ya hp kita".
"Mungkin waktu kita ngutipin barang -barang nya kita gak merhatiin dengan benar maka nya bisa ketuker".
"Iya.. maaf yaaa..".
"Lah ngapain minta maaf mbak, ya udah malam ini aku antar langsung kerumah mbak hp nya".
"Aaahh jangan sekarang, ini udah malam banget, besok aja kita ketemun di mall tadi siang".
"enggak usah mbak biar saya aja yang antar langsung ke rumah mbak besok, mbak tinggal kirim kan aja alamat rumah nya".
"Oh apa enggak ngerepoti ya bang?".
"Enggak masalah mbak, ketimbang kita ketemu di luar mending ketemunya di rumah mbak lebih aman he he he".
"Makasi ya bang saya jadi lega, ya udah saya tutup telpon nya duluan ya soalnya udah masuk waktu isya, Assalamualaikum".
"Iya sama- sama waalaikumsalam".
Telponan pun selesai....
Se isi kamar penuh dengan berserak nya barang- barang Eggy akibat sibuk mencari charger nya yang entah kemana wujud nya.
Tak lupa dia membongkar tas kecil yang biasa dia bawa kemana -mana.
"Di sini rupa nya kau charger, udah capek aku nyariin kau sampek berserak kamar aku". Eggy mengomel pada charger si benda mati.
Setelah dia mencharger hp nya, dia tak sengaja melirik ke arah lantai yang terlihat seperti sebuah cincin emas putih yang memiliki satu permata di atas nya. Eggy pun memungut cincin tersebut.
"Cincin siapa ini?, Kok bisa ada disini?, Apa cincin mama ya enggak sengaja jatuh?". Sambil meneliti cincin itu dan buru-buru keluar menemui mama nya.
"Ma... ini cincin mama bukan?". Tanya nya dan menyodorkan cincin itu pada Mama nya yang sedang asyik menonton sinetron di ruangan keluarga, Bu Hanna Naina beliau Mama Eggy seorang wanita paruh baya cantik, berhijab, modis dan paling ngenes banget sama Karien.
"Bukan, mama enggak pernah punya cincin kayak gini, kamu nemu nya dimana?".
"Di lantai kamar, Eggy pikir itu punya mama yang enggak sengaja jatuh".
"Sejak kapan mama pernah masuk ke kamar kamu?". Mama nya mengingatkan bahwa Eggy melarang keras siapa pun yang masuk ke kamar nya.
Eggy terdiam dan mengambil kembali cincin yang di pegang mama nya.
"Mungkin punya pacar kamu kali". Dengan nada ketus.
"Enggak ma, Eggy tau banget soal perhiasan Karien, ini bukan punya dia".
"Ya iya lah kamu tau secara yang beli kan perhiasan -perhiasan yang di pakek cewek matrek itu kamu, jadi wajar kamu tau".
"Yang penting Eggy beli nya bukan pakek uang Mama atau uang Papa". Eggy menanggapi mama nya dengan tenang meskipun dia merasa kesal.
"Hmm ya ya ya belain aja terus itu pacar kamu yang matrek". Mama nya mulai memanas ketika Eggy membela Karien.
Karna tak ingin berkepanjangan Eggy langsung beranjak meninggalkan mama nya dan menuju kamar nya.
Suasana hati seperti batu yang sedang di bakar kedalam api yang marak alias panas.
Tiba- tiba..
Triiiing...
Nada dering sms pun masuk ke hp Almira yang ada di samping nya secepat kilat dia menyambar hp itu dan membuka sms masuk dengan spontan Eggy bangkit dari tempat tidur nya menuju balkon sambil membaca sms nya yang berisi alamat rumah Almira atas permintaan Eggy.
Hati Eggy yang seperti batu panas langsung melumer seperti es sedang mencair dan senyum -senyum sendiri sambil membalas sms Almira.
Eggy masih betah dengan hp Almira dan masih betah melihat- lihat galerinya.
Setelah berulang kali membolak-balik melihat foto Almira, Eggy baru sadar kalau disetiap Foto Almira mengenakan cincin yang di pegang nya.
"Ini kan cincin ini, apa jangan -jangan ini cincin nya Almira ya?, tapi aneh kok bisa di aku, masa iya aku enggak sengaja munguti cincin nya?". Eggy masih bingung dan meneliti cincin itu memastikan benar atau tidak ya itu cincin punya Almira.
"Astaga....". Tanpa sengaja dia menjatuh kan cincin itu dari atas balkon ke bawah halaman belakang rumah nya.
Dengan cepat Eggy lari keluar menuju belakang.
"Ya ampun apes kali aku aahh, cincinnya pakek jatuh pulak lagi". Eggy berusaha mencari di setiap rerumputan, setiap pot bunga hingga didalam kolam renang namun hasil nya NOTHING.
"Gimana kalau cincin itu cincin tunangan atau cincin nikah nya, mati lah aku, bisa -bisa di bunuh aku sama pasangan nya". Eggy mengacak rambut nya.
Eggy kembali masuk ke kamar nya dengan tampang kacau dan tanpa cincin itu.
"Gimana ya?, kira- kira ketauan enggak ya kalau aku ganti dengan cincin yang sama mirip nya?, tapi kalau dia curiga dan tau kalau itu bukan cincin nya gimana?. Haduuuuuuuuuh".
Eggy semakin stress mikirin cincin itu yang entah kemana menghilang nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!