" Rin, apa yang sedang kamu pikirkan ?" tanya teman Arini yang baru saja selesai membersihkan diri.
" apa kamu ingat sama si om lagi ?" tanya teman Arini yang ternyata bernama Puspa.
" jika kalian saling mencintai apa salahnya ?" tanya Puspa yang tak tau apa yang sebenarnya terjadi pada hubungan temannya itu.
" tidak semudah itu Puspa !" ucap Arini yang hanya menatap sekilas ke arah temannya itu.
" makanya jelaskan yang sebenarnya setidaknya jika aku sudah tau duduk permasalahannya, dan aku akan bisa membantu kamu menyelesaikan masalah mu" ucap Puspa yang memang sudah sangat lama mengenal Arini bahkan mereka berasal dari satu desa yang sama di kampung sana.
" tunggu tunggu biar ku tebak " ucap Puspa yang tiba tiba saja menduga duga jika apa yang iya pikirkan selama ini memang benar.
" jangan bilang jika kamu dan om itu sudah melakukan hal yang selama ini aku wanti wanti ?" tanya Puspa.
" a.. Apa ?" tanya Arini gugup dan saat melihat kegugupan di wajah Arini membuat Puspa semakin yakin jika apa yang iya duga benar adanya.
" jika memang kamu sudah melakukan hal itu ya tinggal minta di nikahi saja apa susahnya !" ucap Puspa berpikir praktis.
" toh saat ini usia tak terlalu berpengaruh dan ingat om itu juga terlihat sangat mencintai kamu " ucap Puspa yang memang pernah sekali bertemu dengan laki laki yang sedang di pikirkan sahabatnya itu.
" tapi apa orang tuaku akan setuju ?"
" sedangkan jarak usia ku dan om Galuh terpaut delapan tahun " ucap Arini yang tak yakin akan mendapat restu dari ibunya.
" kenapa baru kamu pikirkan soal usia saat hubungan kamu dan om itu sudah sejauh ini ?" tanya Puspa yang merasa Arini sudah terlambat memikirkan itu semua untuk saat ini.
" sebaiknya kamu bicarakan berdua dengan om Galuh dan jika dia memang benar benar serius dia pasti akan bertanggung jawab dan akan menikahi kamu " ucap Puspa yang tak ingin jika sampai Arini hamil anak dalam kandungannya tak tau tentang ayahnya.
Saat keduanya sedang tenggelam dalam pikirannya masing masing suara dering ponsel Arini menyadarkan pikiran keduanya dan tatapan keduanya pun tertuju pada layar handphone Arini yang ternyata Galuh yang yang menghubungi Arini saat ini.
" bicarakan semuanya baik baik sebelum apa yang sudah kalian lakukan membuahkan hasil" ucap Puspa yang memilih keluar dari kamar kosan demi memberi ruang pada Arini agar bisa lebih leluasa dalam membahas hal ini dengan laki laki yang sudah Arini kenal enam bulan lebih.
" halo om " ucap Arini saat sudah mengangkat sambungan teleponnya agar Arini tau apa yang akan Galuh katakan saat ini.
" besok om akan mendatangi kedua orang tua kamu dan akan meminta kamu secara resmi pada mereka secara langsung " ucap Galuh yang terdengar sungguh sungguh saat mengatakan semua itu.
" tapi bagaimana jika ibu tak merestui hubungan kita ?" tanya Arini yang entah kenapa ragu untuk bisa mendapatkan restu dengan mudah dari ibunya.
" kita akan menikah secara siri jika ibumu tak merestui hubungan kita " ucap Galuh yang malah membuat Arini semakin takut jika semuanya tak akan semudah yang di bayangkan.
" kamu percaya kan sama om ?" tanya Galuh yang selalu menggunakan kalimat itu sebagai kalimat andalan saat Arini terlihat ragu akan dirinya.
" baiklah, besok om jemput ya jam sembilan " ucap Galuh sebelum menutup sambungan teleponnya, berbeda dengan Arini yang malah diam mematung seolah menyesali kecerobohannya yang tak bisa menjaga diri hingga harus kehilangan mahkota sebelum ada ikatan yang sah.
" sudah ?" tanya Puspa yang merasa tak mendengar suara apapun lagi di kamar kos mereka berdua.
" besok om akan menemui ibu dan meminta ku sebagai istrinya " ucap Arini yang sepertinya melupakan point penting dalam suatu hubungan dimana Arini belum tau keluarga Galuh sama sekali.
" tapi kamu sudah pernah di ajak pergi ke rumah orang tuanya bukan ?" tanya Puspa yang hanya ingin memastikan jika Arini sudah banyak tau tentang Galuh.
Tapi saat melihat gelengan dari wajah Arini membuat Puspa tiba tiba saja curiga jika Galuh menyembunyikan sesuatu dari Arini.
" kenapa ?" tanya Arini yang memang pernah meminta pada Galuh untuk mengenalkannya pada orang tuanya jika memang hubungan mereka serius tapi hingga saat ini Galuh terus saja mengulur ulur waktu.
" tidak apa apa, aku hanya bisa berdoa semoga om Galuh benar benar tulus bukan hanya ingin menjadikan kamu istri simpanan " ucap Puspa yang memang terbiasa menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya tanpa takut Arini tersinggung.
Deggg
" apa mungkin aku serendah itu di mata om Galuh ?" tanya Arini yang kini malah berpikiran yang sama dengan Puspa.
" itu hanya ketakutan ku saja tapi aku akan selalu berdoa semoga kamu tak mengalami apa yang aku takutkan saat ini " ucap Puspa lagi.
Jika di kosan Arini dan Puspa sedang memikirkan Galuh, berbeda dengan Galuh yang memilih untuk masuk ke dalam kamarnya setelah berhasil meyakinkan Arini untuk mau mengajaknya bertemu dengan ibunya.
" kamu dari mana mas ?" tanya seorang wanita yang terusik saat Galuh menaiki tempat tidur mereka berdua.
" besok mas ada pekerjaan di luar kota dan mas akan berangkat jam delapan pagi " ucap Galuh yang memilih merebahkan tubuhnya membelakangi wanita yang hanya bisa menatap punggung Galuh di balik temaramnya lampu kamar.
" apa harus mas ?"
" besok kan hari Sabtu ?" ucap wanita itu yang tak lain bernama Malika.
Tapi Galuh tetap tak bergeming bahkan memilih untuk tertidur tanpa memperdulikan ucapan wanita di sampingnya.
" apa kamu memiliki wanita lain di luaran sana ?" tanya Malika yang tiba tiba saja curiga jika suami yang menikahi nya delapan tahun lalu sudah memiliki wanita lain tanpa sepengetahuannya.
" apa karena Malika belum bisa memberi mas anak jadi mas bersikap seperti itu pada Malika ?" tanya Malika sedih.
" jika memang mas tak bisa menunggu lebih lama lagi kenapa tidak bebaskan saja Malika agar mas juga bebas menjalin cinta dengan wanita lain tanpa harus menyakiti hati Malika ?" ucap Malika yang berhasil mengusik hati Galuh yang memang belum bisa memejamkan matanya.
" percaya lah jika yang mas lakukan itu semata mata untuk kita, bukan hanya untuk kesenangan mas semata " ucap Galuh yang tak pernah berpikir untuk berpisah dari Malika wanita yang sangat iya cintai hingga saat ini.
" jika memang apa yang mas lakukan bukan hanya demi kebahagiaan mas tapi untuk kebahagiaan kita, jelaskan apa yang akan mas lakukan besok ?" tanya Malika yang masih merasa tak tenang karena memang dokter saja tak bisa membantu dirinya untuk bisa segera hamil.
✍️✍️✍️ sebenarnya apa yang di rencanakan Galuh tanpa sepengetahuan Malika ? Dan apakah Arini akan tau jika Galuh bukan laki laki single seperti pengakuan Galuh selama ini ?
Hai hai hai... Ketemu lagi sama R-kha...
semoga kalian suka dengan cerita Arini Galuh dan Malika dimana perjalanan hidup Arini tak akan mudah untuk di lalui bagitu juga dengan pernikahan Galuh dan Malika yang mungkin tak akan pernah sama lagi setelah semuanya terbongkar.
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha autor favorit kalian agar kalian bisa tau update terbarunya.
Love you moreee 😘 😘 😘
Nama ku Arini Salsabilla Putri anak tunggal dari Bu Amira dan almarhum pak Rifky dan mungkin karena kehilangan figur seorang ayah sejak usiaku masih sangat belia membuatku mudah untuk merasa nyaman dengan seorang pria matang yang mengaku masih sendiri.
Ya dia Galuh Wardhana seorang laki laki yang kini sudah berusia tiga puluh lima tahun dimana usia kami terpaut jarak delapan tahun, tapi meski pun begitu aku merasa diantara kami ada kecocokan dan kenyamanan yang membuat hubungan kami begitu jauh.
" mas tak bisa jelaskan sekarang, tapi percayalah jika mas akan bisa mewujudkan apa yang kita harapkan selama ini " u apa Galuh yang semakin membuat Malika takut jika yang iya tuduhkan tadi memang benar adanya.
" apa ini semua tentang anak diantara kita ?" tanya Malika dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca karena bagaimanapun Malika sadar jika dirinya tak akan pernah sanggup untuk di madu.
" tidur lah, semuanya akan tetap baik baik saja mas janji " ucap Galuh yang sangat tak suka dan merasa gagal jika sampai Malika harus meneteskan air matanya.
" mas akan selalu mencintaimu dan tak akan pernah ada yang akan bisa menggantikan posisi mudi hati dan hidup mas " ucap Galuh yang di akhiri kecupan lembut di kening Malika.
" janji ?" tanya Malika sambil menengadahkan wajahnya untuk bisa melihat kesungguhan di mata Galuh suaminya.
" janji " ucap Galuh penuh keyakinan tapi baik Galuh maupun Malika tak pernah tau apa yang mungkin akan terjadi di masa depan mereka nantinya.
Hingga akhirnya keduanya pun terlelap dalam pelukan yang di berikan satu sama lain, begitu juga dengan Arini yang baru saja bisa memejamkan matanya setelah meyakinkan dirinya jika Galuh tak akan pernah tega mempermainkan dirinya.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat dimana saat ini Galuh baru saja sampai di depan rumah kos Arini dan Puspa dimana Arini sudah siap di depan pintu kos.
" itu mobil mas Galuh bukan ?" tanya Puspa memastikan.
" ya " ucap Arini yang mencoba menutupi kegundahan dan kegugupan yang sejak tadi iya rasakan.
" tenang dan percayalah jika tuhan tak akan membiarkan kamu terluka dan kecewa " ucap Puspa yang tau apa yang di khawatirkan Arini saat ini.
" pagi sayang, ayo " ucap Galuh yang bahkan tak segan mencium kening Arini di hadapan Puspa seolah Galuh ingin meyakinkan orang orang di sekeliling Arini jika cinta yang iya miliki untuk Arini tulus.
" hati hati om, titip Arini ya " ucap Puspa yang tiba tiba saja mengkhawatirkan Arini dalam perjalanannya kali ini.
" kamu tenang saja, saya akan selalu menjaga Arini "
" jika perlu akan saya serahkan jiwa dan raga untuk Arini " ucap Galuh sambil mengedipkan matanya ke arah Arini.
Galuh pun mulai mengendarai mobilnya menuju kota dimana Arini tinggal dan di besarkan di sana, sedangkan Arini berusaha meyakinkan hatinya jika keputusannya kali ini benar.
Berbeda dengan Malika yang sejak kepergian Galuh pagi tadi perasaannya semakin tak tenang hingga membuatnya memutuskan untuk menghubungi Galuh saat ini.
" ayo mas angkat teleponnya " ucap Malika yang berusaha menghubungi Galuh tapi hingga panggilan ke tiga Galuh masih belum mau mengangkat sambungan telepon darinya.
" om kenapa telepon nya tidak di angkat ?" tanya Arini yang mendengar dering telepon milik Galuh tapi urung Galuh angkat di hadapannya.
" kita berhenti di rest area dulu, mendadak mas sakit perut " ucap Galuh yang langsung di membelokkan mobilnya ke rest area yang tak jauh dari posisinya saat ini sedangkan Arini hanya bisa mengikuti apa yang Galuh lakukan.
Galuh langsung berlari keluar menuju toilet yang tak jauh dari posisi mobilnya saat ini hingga membuat dirinya melupakan handphone nya di dalam mobil bersama dengan Arini.
Drrrttt drrrttt drrrttt
Dering ponsel Galuh kembali terdengar dan demi memastikan siapa yang menghubungi Galuh sejak tadi membuat Arini memberanikan diri melihat di layar handphone siapa yang sedang menghubungi Galuh saat ini.
" my beloved wife " ucap Arini saat membaca siapa yang sedang menghubungi Galuh saat ini.
" siapa my beloved wife ?" tanya Arini tapi seolah tangannya memiliki kendali sendiri membuat Arini memberanikan diri mengangkat sambungan telepon Galuh dan ternyata ada suara seorang wanita di seberang telepon sana.
" halo mas, kamu baik baik saja kan ?" tanya suara dari seberang telepon saja.
" halo mas, jangan diam saja ?"
" jangan buat Malika takut mas " ucap suara itu yang ternyata bernama Malika, tapi Arini tak mengatakan atau pun menjawab apapun seolah mulutnya terkunci dengan rapat saat tau jika yang menghubungi Galuh adalah istrinya.
Dengan sangat tergesa gesa Arini langsung mematikan sambungan teleponnya saat melihat Galuh yang sudah kembali mengarah ke mobilnya dan Arini pun mencoba bersikap biasa saja berharap Galuh tak menaruh curiga padanya.
" kamu sudah selesai mas ?" tanya Arini saat Galuh sudah kembali masuk ke dalam mobil.
" ya, kamu tak ingin jajan ataupun buang air kecil mungkin ?" tanya Galuh yang ingin menghubungi Malika yang tak sempat iya angkat teleponnya tadi.
" tidak " ucap Arini yang memang tak ingin melakukan apapun setelah tau jika dirinya sudah di tipu habis habisan oleh Galuh laki laki yang Arini lihat ada sosok ayah dalam diri Galuh saat pertama kali Arini melihat nya.
" baiklah, ayo kita kembali lanjutkan perjalanan " ucap Galuh yang kembali menyalakan mobilnya bersiap untuk pergi.
" om, nama apa yang om simpan di handphone untuk nomor arini ?" tanya Arini mulai memancing mancing.
" kenapa ?" tanya Galuh yang tiba tiba saja curiga jika Arini mengetahui sesuatu tentang dirinya dan rahasianya selama ini.
" tidak, hanya saja Puspa pernah cerita jika teman teman ditempat kerjanya menyimpan kontak kekasihnya dengan sebutan wife atau love " ucap Arini yang bahkan tak melepaskan pandangannya dari wajah Galuh dan Arini bisa melihat perubahan di wajah Galuh saat mendengar kata wife dan love.
" apa Arini boleh melihat nama apa yang om simpan di kontak handphone om ?" tanya Arini yang semakin membuat wajah Galuh pucat.
" kenapa tiba tiba kamu ingin tau nama apa yang om simpan di ponsel om ?" tanya Galuh yang tiba tiba saja takut jika rahasia yang iya sembunyikan akhirnya terbongkar saat apa yang iya rencanakan belum seratus persen terjadi.
" apa mungkin om memberi nama my beloved wife ?" tanya Arini sengaja menyebut nama itu seolah ingin tau bagaimana reaksi Galuh saat mendengar nama itu.
" my beloved wife ?" tanya Galuh menutupi rasa gugupnya.
" mungkin jika kita sudah menikah " ucap Galuh sambil mencubit pelan hidung Arini seolah dengan melakukan itu bisa meredam pembicaraan itu.
" oh ya Arini lupa jika wife itu artinya istri jadi my beloved wife itu artinya istri ku tercinta, benar kan ?" ucap Arini semakin menjadi.
Degg
" Arini tak ingin kita ke rumah ibu, Arini mau kita akhiri hubungan kita " ucap Arini yang berhasil membuat Galuh menginjak pedal remnya dengan sangat kencang.
" apa kamu sadar dengan yang kamu katakan ?"
" bagaimana jika yang kita lakukan satu bulan lalu membuahkan hasil ?"
" jika membuahkan hasil anak itu bukan hanya anak kamu tapi juga anak om dan om berhak atas anak itu juga, benar kan ?"
✍️✍️✍️ apa dari yang Galuh katakan bisa menyadarkan Arini tentang tujuan Galuh yang sebenarnya ? Dan apa yang akan Arini lakukan saat tau yang sebenarnya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘
Galuh sadar apa yang iya katakan terdengar sangat kasar dan sepanjang dirinya dan Arini dekat baru kali ini Galuh berkata cukup keras pada Arini.
" aku tau jika yang kita lakukan sebulan yang lalu adalah sebuah kesalahan karena kita masih belum memiliki ikatan apapun yang sah " ucap Galuh mencoba meyakinkan hati Arini agar tetap bisa bersama setidaknya sampai anak yang akan Arini kandung lahir ke dunia ini.
" kenapa om begitu yakin jika apa yang kita lakukan akan membuahkan hasil ?" tanya Arini yang mulai curiga jika Galuh memang sengaja ingin membuat dirinya hamil.
" apa memang om ingin memiliki anak dari Arini ?" tanya Arini curiga.
" apa om pikir Arini wanita yang akan bisa terus om bohongi ?" tanya Arini sambil tangannya membuka pintu mobil Galuh.
" Arini tau jika om ternyata sudah memiliki istri !"
" dan Arini tak pernah berniat atau bercita cita menjadi wanita perusak hubungan wanita lain"
" jadi lebih baik kita akhiri hubungan kita dan lupakan jika kita pernah bertemu bahkan melakukan hal yang tak sepantasnya kita lakukan " ucap Arini yang tanpa pikir panjang langsung turun dari dalam mobil Galuh, bahkan mungkin Arini lupa jika saat ini posisi mereka sedang di pinggir jalan tol dan tak akan mungkin bagi Arini mendapatkan kendaraan setidaknya sampai dirinya keluar dari pintu tol terdekat.
" Arini tunggu " ucap Galuh yang ikut keluar dari mobilnya mengejar Arini sebelum Arini pergi jauh dari dirinya.
" Arini tunggu " ucap Galuh saat berhasil menggenggam tangan Arini tapi karena merasa sudah di bohongi habis habisan oleh Galuh membuat Arini menghempaskan tangan Galuh yang kini sudah menggenggam lengannya.
" kita bicarakan semua ini baik baik "ucap Galuh sambil mengangkat ke dua tangannya seolah memberi kode pada Arini jika dirinya tak akan memegang lengan Arini tapi Arini harus mendengar ucapannya.
" ini di tengah tengah tol dan kamu tak akan mungkin mendapatkan mobil di tengah tol seperti ini " jelas Galuh yang ingin Arini bisa berpikir jernih meski dalam amarah sekalipun.
" jika kamu tak ingin kita ke rumah orang tua mu, ok om tak masalah "
" tapi kita pulang lagi ke kosan kamu karena tak baik jika seorang wanita berjalan di pinggir tol seperti ini " ucap Galuh yang hanya ingin Arini percaya jika dirinya tak memiliki niat buruk pada dirinya.
" Arini akan ikut masuk ke mobil om tapi dengan satu syarat " ucap Arini yang hanya ingin mengetahui sejauh mana kejujuran yang Galuh berikan pada dirinya.
" apapun syaratnya akan om lakukan asalkan kamu ikut om pulang " ucap Galuh yakin.
" baiklah " ucap Arini yang akhirnya kembali masuk ke dalam mobil Galuh di ikuti Galuh yang mencoba menduga duga apa syarat yang akan Arini ajukan pada dirinya saat ini.
" Arini minta om jujur pada Arini dan jangan pernah ada lagi yang di sembunyikan dari Arini " ucap Arini yang kini sudah menghadap ke arah Galuh yang juga sedang menatap ke arah Arini.
" siapa om sebenarnya ?" tanya Arini sambil terus menatap ke arah Galuh seolah Arini tak ingin kembali di bohongi dan di bodohi oleh laki laki yang sama.
Huhhh
Galuh menghela nafas panjang sebelum memulai semuanya, membuka apa yang selama enam bulan ini coba iya tutupi dari Arini tapi kini mungkin ini saatnya Arini tau yang sebenarnya dan Galuh harap Arini akan mengerti dengan ketidakberdayaannya saat ini.
" untuk nama tak pernah om bohongi dari mu jika memang nama om Galuh Wardhana dan om sudah menikah dan memiliki seorang istri" ucap Galuh yang membuat Arini meneteskan air matanya tanpa bisa Arini bendung meski Arini ingin.
" sudah berapa lama om menikah dan apa istri om tau jika om menjalin hubungan dengan wanita lain ?" tanya Arini penasaran karena Arini tak bisa membayangkan jika dirinya berada di posisi istri Galuh dan Arini tak akan mungkin sanggup jika tau suami yang iya cintai ternyata bermain hati di belakang dirinya.
" Malika, wanita yang om nikahi delapan tahun lalu atas dasar cinta " ucap Galuh yang sejujurnya tak tega saat mengatakan itu semua pada Arini tapi mungkin ini sudah waktunya bagi Arini tau yang sebenarnya.
" dan Malika tak tau jika om memiliki hubungan dengan wanita manapun di belakangnya " ucap Galuh yakin meski semalam Malika mulai mencurigainya.
" apa om yakin jika istri om tak pernah curiga sedikitpun jika suami yang menikahinya delapan tahun lalu ternyata telah berkhianat ?" tanya Arini yang merasa ada yang janggal dari ucapan Galuh saat ini.
" jangan pikirkan hal itu, yang harus kita pikirkan bagaimana hubungan kita kedepannya jika sampai kamu hamil anak om" ucap Galuh yang sangat yakin jika Arini sedang hamil anaknya.
" kenapa Om begitu yakin jika Arini akan hamil ?"
" tunggu tunggu, apa om dan istri om tak memiliki anak ?" tanya Arini yang merasa jika Galuh sengaja mencari wanita yang bisa memberikannya anak karena ada suatu masalah dengan istri Galuh saat ini.
" jika om memiliki anak, om tak akan mungkin melihat wanita lain karena om sangat mencintai Malika " ucap Galuh tanpa sadar.
" oh jadi benar, om memang sengaja membuat Arini hamil agar om bisa memiliki seorang anak yang tak bisa istri om berikan selama pernikahan kalian ?" tanya Arini yang entah dari kalimat mana membuat Galuh emosi tapi masih coba Galuh pendam karena tak ingin Arini pergi membawa anaknya.
" tapi asal om tau jika Arini tidak hamil dan jika memang Arini hamil anak ini hanya akan menjadi anak Arini bukan anak istri om !" ucap Arini yang tak pernah bisa membayangkan jika harus di pisahkan dari buah hatinya.
" tapi dia juga anak om dan jika kamu tak ingin bersama dengan om, apa kamu sanggup menghidupinya sedangkan kamu sendiri masih bergantung pada orang tuamu selama ini ?" tanya Galuh yang hanya ingin Arini berpikir realistis jika harus hidup mandiri dengan seorang anak didalamnya.
" Arini pasti bisa menghidupinya dan Arini tak akan pernah mau membagi buah hati Arini dengan wanita manapun sekalipun itu istri om !" ucap Arini tegas.
" tapi kamu pasti akan bisa memiliki anak lagi setelah anak itu lahir " ucap Galuh menganggap enteng sebuah kehamilan dan kehidupan.
" om juga bisa menikahi wanita lain atau pun menghamili wanita lain yang bersedia memberikan anaknya saat anak itu lahir ke dunia ini tapi itu bukan Arini !" ucap Arini tegas.
" kamu pikir om laki laki seperti apa yang akan dengan mudah dekat dan menghamili wanita lain hanya demi anak ?" tanya Galuh yang tersinggung dengan ucapan Arini.
" jika memang om laki laki baik dan laki laki setia, om tak akan mungkin membohongi dua wanita sekaligus hanya karena alasan keturunan "
" jadi tinggalkan Arini dan kembalilah pada istri om yang sangat om cintai itu karena cinta yang om miliki untuk Arini hanya kebohongan dan tipu muslihat semata " ucap Arini sambil memalingkan wajahnya seolah semua pembicaraannya dengan Galuh sudah selesai.
" Arini mau pulang " ucap Arini sebelum benar benar menutup mulutnya dan matanya dan karena hal itu membuat Galuh memilih untuk mengikuti apa yang Arini inginkan tapi Galuh akan meyakinkan Arini agar bisa memahami posisinya nanti.
" om tau jika ini terkesan egois tapi om tak akan melepaskan anak mu semudah itu " ucap Galuh pelan.
✍️✍️✍️ apa nantinya Malika juga akan tau jika Galuh tak sesetia yang Malika pikirkan selama ini ? Dan apakah Malika akan bisa menerima jika Arini hamil anak Galuh ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!