NovelToon NovelToon

Terjerat Cinta Alana

1. PROLOG

Hai hai gengs.

Ketemu lagi bareng thor cakep pengemis like.

Ini novel sequel dari Menjadi istri kedua sahabatku.

Sudah pada tau kan kisah cinta Saka dan Alana? Kalau belum tau silahkan baca dulu novel Menjadi Istri Kedua Sahabatku

Lha kalau yang udah pada ngikutin cerita Saka dan Alana di novel sebelumnya pasti tau ceritanya.😂😂

Jangan lupa vote dan like karena kali ini update tergantung vote dan like, begitu like mencapai minimal 400 like dan ribuan vote baru diupdate ya. 🤭🤭Masa thornya disuruh update banyak votenya cuman dikit. Meski sama sama gak bayarannya, soalnya belum kontrak, paling tidak boleh ya thor dihargai pake perhatian lewat vote dan like, cieeeeehhhhhh!!!

Nah meskipun sudah tahu Alana dan Saka, thor mau kenalin lagi, jadi biar sah aja.🤣

Yuk lets get start it, readerrrr!!!

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Alana Mahen Sandhoro

istri kedua dari Narendra Sakabumi Perdana, wajahnya cantik, usianya 27 tahun, perpaduan Timur Tengah dan Asia, berambut coklat, sudah memiliki anak yang berusia 4 th lebih, bernama Genta Putra Perdana. Dan saat melarikan diri dari Saka ia sedang mengandung 7 bulan, buah hatinya yang kedua bersama Saka. Alana awalnya adalah sahabat Saka sedari kecil. Keluarga mereka sudah saling mengenal karena selain dulunya bersekolah di sekolah yang sama, Alana dan Saka juga bertetangga. Sebelum akhirnya Alana pindah karena harus menjual rumahnya saat papanya jatuh sakit terkena stroke.

Selain cantik dia terkenal sangat pandai, ia selalu mendapatkan beasiswa disetiap jenjang yang digelutinya. Bahkan ia mendapatkan nilai cumlaude saat lulus kuliah.

Narendra Sakabumi Perdana atau Saka

Wajahnya tampan menggoda, garis rahangnya benar benar seperti pahatan patung dewa Yunani, tubuhnya yang atletis membuat banyak wanita yang mengantri untuk sekedar berkenalan dengannya. Saka berusia 28th, 8 bulan lebih tua daripada Alana, walaupun dulu mereka satu tingkat di sekolahan. Saka adalah seorang CEO Perdana Hutama, pemilik perhotelan dan resort yang ternama di semua kota besar di Indonesia dan beberapa negara di Asia. Bahkan ayahnya, Langit Perdana masih memiliki beberapa usaha yang bergerak dibidang garmen dan tekstil, juga pembuatan pakaian jadi. Saka kehilangan moodnya untuk bekerja saat Alana menghilang bersama anak pertama dan anak yang dikandungnya. Dan inilah cerita seputar pencarian Saka terhadap cintanya yang menghilang.

Ivara Kusuma alias Yara

Istri pertama Saka. Lebih muda daripada Alana, ia masih berusia 25th, dia seorang yatim piatu, dia dirawat oleh pamannya yang juga seorang pengusaha perhotelan di Singapura. Paman dan bibinya tidak memiliki anak, sehingga mereka menganggap Yara sebagai anaknya sendiri.

Wajahnya cantik dan menarik.

Sayangnya Yara mandul karena rahim dan indung telurnya diambil pasca terkena kanker ovarium stad akhir. Saat ini dia masih menjalani perawatan di Penang. Penyakitnya memburuk saat mendengar Alana melarikan diri bersama, Genta, anak nya dan anak yang dikandungnya.

Genta Putra Perdana

umur 4 tahun ( umur Genta sudah direvisi )

Ganteng, mandiri, perhatian dan sangat sayang kepada mommynya, yaitu Alana.

Rambutnya berwarna coklat, dan yah, Genta mewarisi wajah yang mirip dengan mommynya.

Dari awal dia mikirnya daddy Saka adalah daddy yang suka bekerja keluar negri dan meninggalkan mommy, dan dirinya sendiri. Jadi saat berjauhan dengan Saka, ia tidak terlalu mencari daddynya, sekalipun rasa kangen itu tetap ada, namanya juga anak anak.

Genta sangat perhatian, dan lembut terhadap keluarganya, tapi diluar itu ia sangat cuek dan dingin. Meet the cast for Genta.

Baby Alendrabayu Putra Perdana

yuhuu onti dan onkel, saya cute yaaaa🤣🤣

Namaku Alendrabayu biasa dipanggil Alen atau kadang juga dipanggil Bayu.

Yang ini bener bener cetakan Saka banget. Tampan dari bayi yaaaa😘😘😘

Alen ini anak Saka dan Alana juga. Dikasi nama Alendrabayu itu singkatan dari Anak Alana dan Narendra , bayu artinya angin. Jadi maksudnya adalah angin yang menyejukkan hubungan Alana dan Narendra. Cieeeeeeehhh.

itu foto saat Narendra dan Ivara menikah ya readersss. So cute, dan dirayain. Bedanya waktu menikah dengan Alana kan dipaksa, bahkan gak pake baju pengantin dan gak dikasih kesempatan untuk merayakan kebahagiaan menjadi seorang istri.

itu saat Alana dan Saka di rumah sakit, waktu akad nikah terpaksa, gara gara Yara pingsan dan masuk rumah sakit. Tapi mereka bahagia kok gengs. Alana emang diam diam dulunya pernah suka sama Saka. Sedang Saka dari dulu emang paling nyaman sama Alana. Yara ingin bisa menikahkan Saka dengan Alana, karena ia tidak rela saat ia mati Saka bersama wanita yang jahat, yang membuatnya jadi gak bener. Tapi namanya di madu gak ada ceritanya seneng ya readers. Ada rasa cemburu saat Saka berduaan dengan Alana, ada rasa tak rela saat Saka dan Alana mendapatkan bayi. Tapi harus ikhlas kan? Yakinlah susah gengs!!! Tapi untuk kasus Alana kan Yara yang maksa Alana nikah sama Saka. Gak ada mas kawin, gak ada pakaian pengantin, bahkan gak ada bulan madu. Kawin paksa bin ngenes😭😭😂😂😂

.

.

.

TBC

2. Aku Harus Bagaimana?

"Alana, ini aku sayang!!  Arghhh, Kamu gak tahu kalau aku sangat merindukanmu. Kamu nakal sayang, buat Junio menunggu. Hubby kamu yang paling ganteng sedunia sudah disini." ujar Saka saat melihat Alana di dalam kamar sedang berbaring di tempat tidurnya.

Saka menghampiri tempat tidur dimana Alana berbaring, ia membelai tubuh Alana yang halus lembut. Perutnya yang tampak membuncit tapi herannya tetap selalu bisa membuat Junio Saka merindu. Tegang sempurna ingin meraih kenikmatan meledak di sarang kenikmatannya.

" Walaupun kamu tidur, wajahmu tampak cantik, dan sempurna. I Love you with all my heart. Tubuhmu tampak sangat sangat luar biasa, sayang. " bisik Saka di telinga Alana, Saka ingin membangkitkan kerinduan istrinya kepada nya.

Saka membelai tubuh Alana yang tertidur, menciumi setiap jengkal tubuhnya yang halus. Tapi Saka tidak mau terburu buru, ia masih setia mengecupi seluruh tubuh Alana yang hanya diam tanpa respon.

Saka tidak kurang akal, ia berusaha menindih tubuh Alana, tapi tidak menaruh seluruh beban tubuhnya ke tubuh istrinya yang berperut buncit itu, sehingga tidak membahayakan istrinya yang sedang hamil. Tapi karena ia terlalu terburu buru, Saka pun kehilangan keseimbangan, dan terguling jatuh dari ranjang.

Gubrakkk!!!!!

"Arrrghhh!!!!" Saka berteriak frustasi.

Ternyata semuanya hanya mimpi Saka karena saking rindunya Saka dengan Alana.

Saka bangkit dari tempat tidurnya. Tempat tidur yang kemarin ditempati Alana, masih ada aroma Alana disana, maka itu Saka seperti tidur bersama Alana dan bermimpi menghabiskan waktu bersama Alana.

Malam itu ia terpaksa menginap di Villa ibu yang di Lembang. Tubuhnya remuk redam karena belum dibawa beristirahat. Bahkan ia pun belum makan dengan benar.

Ketika Saka sampai di Villa, ia langsung mencari Alana namun tidak menemukannya. Karena mobil Alana ada disana tentunya ART yang menjaga villa tidak.dapat memungkiri bahwa Alana pernah datang kesana. ART yang ada di villa itu mengaku  kalau Alana bener  pernah nginep disitu bersama ibu dan Genta.

Setidaknya satu petunjuk dapat ia temukan. Alana memang melarikan diri, dan itu semua pasti ulah ibunya. Lagi lagi, Saka memijat keningnya, pusing dan sakit. Ia merasa badannya panas. Mungkin Saka kena demam malarindu.

" Aku harus bisa membujuk ibu untuk mengungkapkan kemana Alana dan Genta disembunyikan. Ya Allahh, kenapa berat rasanya berpisah dengan Lala. " Saka merasa benar benar down.

Tok Tok Tok

" Bos, makan pagi sudah siap." Suara Lio terdengar di luar.

" Masuk!" perintah Saka dengan nada lemas.

" Bos, mau makan disini? " tanya Lio dengan wajah prihatin.

" Aku harus bagaimana, Yo? Aku harus bagaimana? " sahut Saka dengan suara lirih.

" Masih sakit kepala , Bos? Mestinya harus makan dulu, supaya bisa minum obat. Maaf bos saya kira hari ini bos gak perlu masuk kerja dulu. Soalnya wajah bos kelihatan pucat dan lemas." saran Lio lagi.

Saka tidak menghiraukan ucapan Lio. Ia berusaha bangkit berdiri dari tempat tidurnya hendak menuju ke kamar mandi. Ia ingin mandi dan berangkat mencari Alana lagi. paling tidak ia ingin membujuk ibunya untuk mengungkapkan kemana Alana pergi.

Tapi tiba tiba keseimbangannya hilang, Saka langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri.

" Bos, bangun bos!! Waduh, mana tubuhnya panas banget lagi. Pengawalllllll!!! Pengawallllll, Vern!!!! Sergiooo, Bos kamu pingsannn!!" teriak Lio sambil keluar kamar, memanggil pengawal dan ART yang ada di Villa untuk membantunya mengangkat Saka dan membawa Saka ke mobil untuk segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sementara supir mengemudikan mobil Saka, Lio  langsung sibuk menghubungi dokter pribadi Saka, dokter Effendi dan juga menghubungi ayah Saka, Langit Perdana yang sedang berada di Kalimantan.

Ayah Saka terkaget karena sedari dulu Saka itu tidak pernah sakit, apalagi penyakit yang berbau remeh temeh seperti ini. Saka itu pencinta hidup sehat, dia penyuka olah raga, olah raga seekstrim apapun dia suka, beladiri pun ia sudah mencapai tingkatan master,m makanya kondisi tubuhnya selalu fit. Ketika dikabari Saka masuk rumah sakit karena pingsan, jelas Langit Perdana bingung. Ia berjanji akan datang untuk anak semata wayangnya, sebelum menutup teleponnya.

Lio sesaat masih ragu. Apakah ia harus menghubungi ibu Irsyana atau tidak. Disaat kebimbangannya, tiba tiba ponselnya berdering. Nama ibu Irsyana tertera disana. Mungkin ibu dikabari oleh ayah Langit. Pucuk dicinta ulam tiba, dalam keraguannya milih telepon ibu Saka atau tidak, eh ibu nya Saka malah meneleponnya. Lio langsung cepat cepat mengangkatnya. Karena mengangkat telepon ibu suri itu hukumnya wajib, kalau gak diangkat teleponnya, ibu Irsyana bisa marah besar. Lio sudah tahu bahwa galakan ibu suri daripada ayah Langit. Hufft.

" Waalaikumsallaammmm, ibu!" sahut Lio dengan nada takzim. Lio memang memanggil Irsyana dengan sebutan ibu, karena dirinya sudah dijadikan anak angkat nya ayah Langit. Lio adalah anak yatim piatu. Dia tinggal di rumah besar sejak remaja dan turut tumbuh bersama Saka, tapi ia selalu memposisikan diri sebagai bawahan, karena ia merasa banyak berhutang budi dengan Saka dan keluarganya.

"..."

" Iya, ibu. Bos muda pingsan."

"..."

" Maaf, ibu. Maksud saya, Saka pingsan, demam dan lemas. Karena sejak tidak bertemu dengan nona.. eh maksud saya Alana, Saka menjadi kacau. " jelas Lio meralat ucapannya ketika sang ibu suri membentaknya karena ia memanggil Saka dengan panggilan bos muda, padahal ibu Irsyana sering memarahinya karena selalu menganggap dirinya bawahan Saka.

"..."

" Saya sudah sering mengingatkan Saka untuk makan dan  tidak terlalu memikirkan no.. ehm Alana, tapi Saka tidak menghiraukan saya, bahkan kemarin dia di Singapura mengeluh sakit kepala berkepanjangan dan wajahnya pucat. Sebaiknya ibu datang ke rumah sakit X yang ada di Bandung, karena kemarin Saka mengejar Alana sampai ke villa di Lembang, dan setelah bangun tidur tadi, ia pingsan dan badannya panas banget."lanjut Lio menjelaskan kronologisnya, tentunya ia tidak berani menyalahkan ibu suri yang sudah mengajak Alana melarikan diri sampai membuat anak semata wayangnya itu stress karena memikirkan istri keduanya yang sedang hamil.

" ..."

" Iya ibu, Lio tahu kalau Saka gak emang pernah sakit apalagi sakit panas seperti ini. Ini Lio lagi di rumah sakit menunggu observasi dokter jadi Lio belum tahu sakitnya apa. Ini dokternya juga belum keluar. Ibu langsung kesini saja. Tadi Lio juga sudah menelepon dokter Effendi untuk second opinion. Karena nantinya Lio gak tahu harus berbuat apa kalau dokter minta persetujuan operasi atau surat tanda tangan keluarga." jelas Lio lagi sedikit menakuti ibu Irsyana. Karena sedikit banyak ibu suri ini juga yang menyebabkan anak semata wayangnya masuk rumah sakit.

"..."

" Iya ibu. Waalaikumsallaamm🙏🏻" sahut Lio mengakhiri percakapannya dengan ibu Irsyana. Lio yakin sekarang ibu Irsyana sedikit menyesal, apalagi kalau seandainya Saka sampai ada apa apa, pasti ibu menyesal luar biasa.

.

.

.

TBC

3. Di Rumah Sakit

Di Kalimantan, Ayah Langit bergegas pulang dengan flight pertama supaya ia bisa menemui putranya. Ia memang tidak tahu menahu tentang kejadian perginya Alana dan ulah Saka.

Ibu Irsyana juga tidak pernah menceritakan apa apa tentang Saka dan Alana. Dan kini ibu pun merasa dilema, mau bilang ama ayah atau tidak, kalau tidak, pasti sebentar lagi ayah juga akan tahu, dan kalau ayah tahu dari orang lain, ia pasti marah besar, ibu harus cari cara untuk mengatakan pada ayah.

Ibu Irsyana juga bingung, ia tidak mungkin mengatakan pada Yara, yang ada Yara bakal tambah down dan tambah sakit, kalau gak dikasi tahu ya Saka itu suaminya, ntar dipikir mertuanya pilih kasih lagi. Bingung kan?

Nah, satu lagi, ibu Irsyana bakal gak mungkin bisa nyuruh supirnya ngebut di jalanan ibukota supaya bisa cepat sampai ke rumah sakit tempat Saka dirawat inap. Serba salahnya, ibu sebenernya mau nyuruh Alana sebagai orang  yang posisinya terdekat dengan Saka saat ini ( maksudnya dekat sama rumah sakit yang ditempati Saka ) tapi Alana nya masih dalam misi bersembunyi dari Saka. Rumah ibu yang saat ini ditempati Alana itu letaknya sangat dekat dengan rumah sakit tempat Saka dirawat inap.

Tapi ibu harus memilih memberitahu Alana dulu, entah Alana akan mau menemui dan menjaga Saka atau tidak yang penting ibu sudah memberitahukan kejadian Saka itu kepada Alana.

Tapi feeling ibu, Alana bakal mau mengurus Saka, karena ibu juga tahu betapa cintanya Alana kepada Saka, suaminya yang kadang kadang ngeselin itu.

Ibu sudah mulai memencet mencet no ponsel Alana yang ter memory dengan baik di ponsel ibu. Ibu menunggu sampai Alana mengangkat teleponnya.

" Assalammuaalaikummmm, Lana. Ini ibu. Lana, kamu dalam posisi duduk atau tiduran?" tanya ibu Irsyana terlebih dahulu. Alana kan lagi hamil ya, ia juga takut kalau Alana kaget trus jatuh atau pingsan gimana coba? Makanya ibu nanya Alana lagi duduk atau tiduran.

" ... "

" Lana, ibu minta kamu duduk di ranjang. Ibu mau kasi kamu info dulu. Kalau kamu sudah duduk dengan manis di atas ranjangmu baru ibu akan kasih tahu apa infonya." jelas ibu Irsyana hati hati.

"..."

" Lana, emang ini harus kamu sendiri yang menentukan apakah kamu mau menemui Saka atau tidak. Ehm, saat ini Saka ada di rumah sakit X, dia pingsan tidak sadarkan diri. " jelas ibu dengan nada hati hati banget. ia juga tidak ingin membuat Alana yang sedang hamil cucu keduanya menjadi stress dan kalut, trus malah kenapa kenapa. Ibu tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri kalau Alana dan cucunya kenapa kenapa.

"..."

" Lana, kamu tenang ya, kamu jangan sedih atau nangis. Kamu datang saja tapi gak usah kamu temui dulu. Kamu cek aja apa benar Saka sakit atau tidak, dan bagaimana kondisinya. Ibu tahu kamu anak yang kuat. Kamu anak yang tegar. Ibu masih dalam perjalanan ke bandara dulu menjemput ayah. Ayah yang dikabari oleh Lio, trus ayah nelepon ibu, menyuruh ibu yang kesana duluan. Eh tapi ternyata ayah dapat flight habis ini, sehingga ayah bisa sampai sebelum makan siang. Jadi ibu bareng ayah sekalian saja. Genta biar dirumah dulu, ga usah kamu ajak." jelas ibu tetap dengan nada biasa. Ia tidak ingin Alana khawatir.

" ... "

"Iya ibu tahu, Saka emang gak pernah sakit, oleh karena itu, ibu juga menyarankan kamu jangan gegabah. Jangan terlalu sedih juga. Okey?" lanjut ibu dengan sabar.

"..."

" Baiklah, Lana. Ibu tutup dulu teleponnya. Kalau kamu jadi kesana kamu kabari ibu ya. Hati hati, bawa pengawal dan jangan terlalu mencolok." kata ibu mertua Alana menasihati.

***

Alana terlanda kegalauan yang luar biasa, ia sedih Saka sakit dan tiba tiba pingsan. Ia tahu Saka tidak pernah sekalipun sakit. Bahkan ketika Yara divonis tidak bisa memiliki keturunan, Saka tidak bergeming. Ia tidak drop, bahkan ia yang selalu menguatkan Yara.

Alana heran, kenapa baru ditinggal dirinya, Saka begitu kacau. Bahkan sampai pingsan. Ia harus mencari dokter yang mengurus Saka. Ia harus tahu kenapa Saka sampai pingsan.

Alana segera menghubungi ibu. Tapi rupanya ponsel ibu berada di luar service area. Akhirnya Alana hanya memberikan pesan singkat melalui WA bahwa Alana akan menjenguk Saka dan memastikan kondisi penyakitnya.

Tak lupa Alana juga membawa pengawal yang diberikan ibu kepadanya.

Alana berangkat dengan memakai hoodie warna biru navy gombrong untuk menutupi perutnya yang buncit, dan celana kain warna gelap, topi dan kacamata hitam, Alana berusaha mengubah penampilannya. Penampilannya tampak aneh bagi seorang ibu hamil, tapi seperti biasa ia tetap tampak sangat cantik.

Sesampainya Alana di rumah sakit X, ia tidak langsung menjenguk Saka, ia mencari informasi dokter yang merawat Saka. Ia hanya ingin tahu kondisi suaminya.

" Pagi, dok! Apakah dokter adalah dokter Indra yang menangani pasien bernama Narendra Sakabumi, pasien ruang rawat inap VVIP 3A?" tanya Alana kepada seorang dokter tampan yang berusia kira kira awal 30an.

Dokter itu memandang outfit yang dikenakan Alana dari atas kebawah kemudian keatas lagi, dengan sedikit ragu. Wajah orang yang menyapanya itu emang cantik dan anggun tapi penampilannya tampak mencurigakan.

" Maaf, saya berbicara dengan?" tanyanya dengan pandangan menyelidik.

" Owh, maaf saya belum memperkenalkan diri. Saya Lita, sekretaris pribadi bos Sa.., ehm maksud saya bos Narendra." kata Alana sambil menyodorkan tangannya untuk menjabat tangan dokter itu. Dan dokter itu menerima tangannya masih dengan keraguan.

" Dok, ibu .. maksud saya orang tua pasien akan segera datang dari Jakarta. Saya disuruh kemari untuk menanyakan terlebih dahulu kondisi pasien. Apakah penyakitnya parah? Karena setahu kami, bos dari kecil tidak pernah sakit." jelas Alana dengan senyum yang masih tersungging diwajahnya.

Dokter itu cukup terpesona dengan wanita yang dihadapannya, karena meski penampilannya aneh, wajah Alana yang cantik tidak dapat dipungkiri masih sanggup menggoda laki laki manapun.

" Baiklah, nona Lita. Mari kita duduk di ruang kerja saya. Silahkan!" katanya sambil masuk ke dalam ruangan kerja yang tampak cukup maskulin dan mewah. Maklum rumah sakit X adalah salah satu rumah sakit yang tebesar di kota ini. Sehingga fasilitasnya pun cukup lumayan eksklusif. 

" Baik dok!" Alana mengikuti dokter itu dan duduk dengan manis.

" Saya akan sedikit menjelaskan tentang penyakit pasien.  Merurut observasi sederhana kami, pasien Narendra tidak sadar karena dipicu oleh saraf vagus, yaitu saraf yang menghubungkan sistem pencernaan ke otak dan mengelola aliran darah ke usus. Saat makanan masuk, saraf vagus akan mengarahkan darah ke perut dan usus, serta menariknya dari jaringan tubuh lain termasuk otak.

Malfungsi pada sistem saraf ini merupakan penyebab di balik sebagian besar kasus pingsannya pasien Narendra. Gangguan fungsi tersebut dapat dipicu oleh stres berlebihan dan kekurangan asupan makanan yang sehat yang diderita pasien akhir akhir ini." jelas dokter Indra dengan sabar.

" Apakah ini merupakan penyakit berbahaya, dok?" sahut Alana dengan raut cemas yang tidak dapat ia sembunyikan.

" Perlu melakukan observasi yang lebih detail lagi, nona. Saya tidak bisa memberikan gambaran yang terlalu mengambang. Harus disertai dengan data data yang akurat tentunya." jawab dokter Indra sambil tersenyum.

.

.

.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!