Ini adalah malam entah keberapa yang ia lewatkan untuk berharap. BERHARAP dan SABAR itu adalah kunci untuk menaklukkan hati Fathur. Terasa berat memang, tapi Sarah berharap bisa melaluinya.
"Bisa gak, lu gak ganggu gue mulu!"
"Shitt!"
"Gue lagi maen, games, ganggu mulu, lu!"
Dan ini adalah makian untuknya yang kesekian kalinya. Entah ini adalah cacian keberapa kalinya yang terdengar oleh telinganya. Bosan gak, sama cacian, Fathur, jawaban yang keluar dari bibirnya hanya, iya, tapi atas nama cinta ia bertahan.
...
"Kok bisa sih, lu tahan sama cowok kayak gitu?"
"Gue mah ogah!"
"Gue cinta, mau gimana, dong!"
"Makan tuh cinta!"
"Gila, lu, heran gue ada gitu cewek yang masih sabar kayak lu, udah diselingkuhi, dimaki-maki, diporotin, trus apalagi?"
"lu dah dipake kali ya?"
"Sembarangan."
"Ya, biasanya sih yang udah-udah gue temuin gitu, cewek yang udah dinodai rata-rata begitu, makanya si cewek rela aja diapa-apain."
"nggak, lah!"
"hei, jawab, iya, lu udah sejauh mana sama Fathur?"
"Apanya?"
"ya gaya pacaran lu pada?"
"gak ngapa-ngapain! Suer!"
"Bohong lu!"
"iya, sumpah! Justru karena gue gak mau diapa-apain, makanya Fathur suka marah-marah."
"Nah itu, taktiknya, taktik ngancam cewek! Sebel gue."
"Kalau dia berusaha maksa begituan, ada, tapi gue gak mau, takut dosa!"
"Pacaran aja dah dosa, apalagi itu!"
"Aaaahh". Jangan mau lu dimodusin sama Fathur, ya!"
"Enggak, gak bakal!" "gue bakal kuat iman kok."
"Lu kira lu nabi, Bakan kuat iman, bulshit!"
"Yang ada mah kayak teman gue, sok suci, ujung-ujungnya apa, bunting!"
"tapi gue kan gak gitu, gue cinta tapi gak bodoh."
"Bodoh enggak, tapi tolol iya..."
"kalau lu diapa-apain, lu ngomong ke gue"
"Iyaa.."
"Sebel gue..tiap lu cerita masalah lu sama Fathur pasti ujung-ujungnya lu nangisss"
"Tapi besok baikan lagi, lu maafin lagi. Serius sebel gue.."
"ya udah, besok gak cerita lagi deh sama kamu."
"cari cowok lain aja deh, betah amat lu ama dia." *ganteng kagak, nyebelin, mah, iyaa, sue, aah."
"Ehh, jangan gitu, biar gitu juga pacar gue."
"Bodo amat, mau itu pacar lu kek, laki lu kek, bangke ya tetap bangke!"
"Mau gue nunjukin ke lu, foto cewek yang lagi dipepet sama cowok, lu si Fathur?"
"Noh, besok gue kirim dah."
"Sekalian sosial medianya lu pantengin, ada kali nyelip foto pacar lu di galeri dia."
"Jijik gue lihat ceweknya, mana gayanya di foto bikin sange cowok-cowok!"
"Lah, kan lu cewek, Bin!"
"Iya, gue cewek, tapi hormon gue cowok!"
"Eling napa, lu,, berubah dong, kok gak sembuh-sembuh sih?"
"Yaa Elahhh!!!!" "Ini Gue lagi ceramihin lu, kenapa gue yang balik lu nasehatin!"
"Gue cabut dulu, sebel gue lihat lu!"
Sarah menarik nafas panjang. Dia sebenarnya terkadang sakit hati dengan cara bicara Albina, cewek tomboy yang jadi teman sekampusnya. Albina walau penampilannya kayak laki, sebenarnya dia baik, tapi ya gitu, kata-katanya kasar. Kalau gak kuat iman mendingan menjauh jadi temannya.
Sarah berteman dengan Albina sejak semester 2. Awalnya dia takut dekat-dekat sama Albina, kata teman yang lain, Bina anaknya kasar, dan dianggap kaum penyuka perempuan. Tapi, setelah berteman beberapa Minggu, Sarah mau temannya sama dia. Albina sering minjam catatan kuliah dia. Dia yakin suatu saat Albina akan berubah dan insyaf. Kadang-kadang dinasehatinya Albina biar kalau ngomong itu gak kasar, trus suka nasehatin biar Albina memperbaiki cara berpakaiannya.
Albina suka pake baju laki, kemeja laki, celana model laki, ampe potongan rambut mode laki. Teman di kampus mulai buat gossip aneh tentang mereka.
Sarah langsung berkilah, bahwa dia akrab sama Albina tapi dia mah normal, malah pengen mengubah Albina jadi bener. Lagian gossip tentang Albina belum tentu bener.
Sebenarnya Albina baik, misal barusan, Albina nasehatin Sarah supaya berhati-hati sama Fathur yang ternyata adalah playboy. Dia nasehatin Sarah jangan sampai kebablasan pacarannya sama si cowok. Bahkan mau cari bukti brengseknya cowok Sarah itu. Bahkan, kadang Albina sering beliin makan atau pinjaman duit Sarah kalau Sarah belum dapat transfer uang dari orang tuanya dari kampung. Pokoknya mah, mereka berteman normal-normal aja.
Albina dan Sarah sering dicap negatif sama "beberapa teman, kok temanan sama itu anak sih?"
"Hati-hati aja, Sar, itu anak Lesbong!"
"Albina gak gitu kok, selama ini gak aneh-aneh kok, dia."
"Ya udah, kita-kita mah cuma ngasih tahu, sih "
"Iya, makasih banyak semua, aku bisa jaga diri, kok, tenang aja."
Yang jelas mau segimana pun orang mencap negatif Albina, dia akan tetap jadi teman baik Albina. syukur-syukur dia bisa bawa Albina kembali ke jalan yang lurus.
Dan yang terpenting Albina akan selalu melindungin dia.
Dan semoga Fathur juga bisa berubah, Sarah bisa menasehatinya dan Fathur bisa terbuka hatinya untuk mencintai Sarah. Aah, Fathur kenapa, sih, begini terus, harus berapa lama aku akan menunggu kamu berubah.
...
Sarah adalah mahasiswa di universitas ternama. Dia adalah mahasiswa yang mendapat beasiswa jalur prestasi. Sarah kuliah di jurusan Hukum. Sarah dari dulu senang sekali mata pelajaran tata negara dan pengen banget jadi notaris.
Sarah adalah gadis yang merantau dari Somatery, yaitu dari di Pad City. Berbekal uang 2 juta dari orang tuanya, ia datang ke Jack City. Uang itu digunakan untuk biaya hidupnya, bayar kontrakan, beli bahan pokok, beli alat tulis perkuliahannya, dan ongkos ke kampusnya. Harapannya, dia ingin menghemat uang, tapi nyatanya uang itu tidak cukup karena pacarnya meminjam uang itu seminggu setelah ia baru datang ke Jack City, alias baru seminggu sampai dari kampungnya. Alhasil duitnya berkurang dan itu digunakan untuk bayar kontrakan dan makan saja. Untuk membeli buku diktat saja dia harus fotokopi.
"Pinjam uang dulu!"
"Nanti gue ganti, buruan!"
"buat apa Fathur?"
"yaaa elahhhh, mau gak?"
Dan akhirnya dia akan menyerahkan uang 100rb-nya. Itu pun pakai pemaksaan, dia ngancam putus, dipaksa untuk dicium, dan lagi-lagi Sarah menolak.
"Gak, Fathur, gak boleh, kita belum menikah."
"Munafik lu!"
tapi, kita gak boleh dulu melakukan itu Fathur, kan masih sekolah, kita masih muda.
munafik
"Udah jelek, muna lagi."
"Fathur kok gituu kata-katanya..."
"Ya udah, gue pulang dulu."
Begitulah cacian dan makian didapatkannya.
Kalau ada yang nanya, "Kenapa sih kok mau mbak?"
Dia juga bingung jawabnya. Dia sudah terbiasa dengan kasarnya Fathur. Fathur pernah main tangan, gara-gara Sarah tidak ingin nurutin keinginan Fathur. Dia narik rambut Sarah kencang. Sampai ikatan rambut Sarah kebuka.
Sarah Jangan bertingkah ya kamu.
Udah pake baju tadi, kalau mau jalan sama gue, pakai baju tadi.
Tapi seksi banget Fathur
Ya udah gak usah ikut
Ya, udah, iyaa, aku pakai deh.
Jadilah Sarah pakai baju Sabrina tuk menemani Fathur ke cafe tempat biasa mereka nongkrong.
...
Sarah dan Fathur adalah dua anak manusia yang bertemu di bangku sekolah. Saat itu Sarah lah yang pertama kali jatuh hati pada Fathur. Sistem formasi duduk yang dirolling membuat Fathur dan Sarah, suatu hari harus duduk satu meja. Sarah yang jadi anak rajin kala itu, jadi juara teladan antar kelas dan tingkat dapat juara 1.Sementara Fathur adalah murid pemalas yang dapat rangking terakhir dari 35 siswa.
Hari pertama duduk sebelahan, Sarah mendapati Fathur saat mulai KBM sampai jam ketiga hanya tidur saja seperti pemalas. Sarah memperhatikan teman sebangkunya ini berbeda dari temannya yang lain. Fathur anak yang cuek. Ketika semua pada pindah ke posisi duduk yang baru, Fathur cuma melihat ke denah yang dipajang di depan kelas, lalu berjalan ke mejanya dan dia langsung membenamkan wajahnya ke tasnya menutupi kepala dengan tangannya, tidurlah ia. Fathur sedikitpun tidak melihat ke arah Sarah. Hal itu mendatangkan rasa kekaguman pada Fathur. Cowok cool ini malah lebih menarik buat Sarah dibandingkan beberapa cowok yang melakukan pendekatan padanya. Ada yang ngasih bunga, ada yang ngasih uang, ada yang ngasih coklat. Tapi yang ngasih muka cool senyum kecut baru cuma Fathur. Sarah jadi penasaran sama Fathur, ingin lebih dekat lagi dengan Fathur. Fathur yang dingin dengan alis tebalnya membuat dia terpedaya. Kadang saat Fathur tertidur di sebelahnya pas istirahat Sarah tidak hendak pergi ke kantin untuk jajan, dia lebih memilih untuk tetap tinggal di kelas, di sebelah Fathur menemani Fathur. Matanya terus mengawasi Fathur, takut kalau-kalau Fathur terbangun karena digigit nyamuk misalnya, atau tidak nyenyak tidurnya.
Suatu hari, Fathur masuk kelas dan ingin duduk di bangku yang diduduki oleh Sarah.
"Hei, minggir, ini tempat duduk gue!"
Sarah malah membalas kata kasar itu dengan senyuman. Dia mengalah bergeser ke samping dan dengan tatapan kekaguman dia memandangi Fathur yang duduk angkat kaki ke kolong meja. Bagi dia pemandangan itu keren sekalee.
"Kamu dah buat PR belum?"
"Belum. Emang ada PR?"
"Eh iya, ini, ini pinjam punya ku saja!"
Dia lalu menyorongkan bukunya ke arah Fathur, Fathur mengambil dengan kasar dari tangan Sarah. Lalu menyalin jawabannya dengan cepat.
Cepat sekali dia memindahkan jawabnya Sarah ke dalam bukunya. Dan..jadilah Fathur menjadi pintar lewat jawaban yang ditulis ulang, jawaban dari buku Sarah.
Jam 1 siang saat semuanya pada ngantuk parah, pak Zulkifli masuk ke dalam keras. Suara beratnya menerangkan pelajaran. Lantaran ingin melindungi Fathur, dia menutupi badan Fathur agar tidak terlihat sedang tidur dengan jaketnya. Ia memajukan badannya ke arah meja agar Fathur tidak ketahuan sedang tidur.
Kalau kata teman-teman di kelas mata Sarah jadi buta, buta karena cinta ke si Fathur yang sikapnya kasar dan kurang ajar, malah dia suka sama cowok berandal, padahal yang naksir dia banyak sekali, dari kutu buku, cowok keren di sekolah, anak OSIS, bahkan anak kepala sekolah pun naksir dia. Malah naksir Fathur. Anehhh.. Ya elah aneh banget Si Sarah kata mereka.
Adalah karena terbiasa jadi suka, Fathur lama kelamaan dibaik-baikin sama Sarah jadi mulai ada rasa. Dia mulai tidak tidur di kelas, mulai merhatiin Sarah yang baru disadarinya emang cantik. Sarah yang pintar dan juara kelas. Dan Sarah yang bikin otak brengseknya mulai main.
"Hei, cewek!"
"Yaa, apa Fathur?"
"mau jadi cewek gue gak."
"mmm, kamu nembak aku Fathur?"
"pake nanya, ya iyaa, bego!"
"iyaa..kenapa?"
""iya lu mau jadi cewek gue gak?"
emang dasar setan si Fathur gak ada manis-manisnya nembak cewek udah kayak tukang parkir nagih uang parkir lagunya.
"Ya elah pake mikir, lu mau gak?"
"iyaa, mauu Fathur."
"oke, hari ini lu jadi pacar gue!"
"harus nurut apa kata gue!"
Sarah memandang Fathur dengan penuh kecintaan, "ya, baik!"
Bagaimana anak kucing yang nurut pada induknya dia anggukin kepalanya.
Fathur yang dah dapat lampu hijau, langsung nyosor pipi Sarah, padahal kelas lagi ramai.
Sarah yang belum pernah dicium pipinya oleh cowo, kaget teramat kaget,dia tidak menyangka di hari pertama jadian malah dicium sama Fathur.
Fathur kadang suka meremas tangannya saat belajar, tapi ditepisnya tangannya oleh Sarah. Atau pas istirahat siang Sarah sedang menemani Fathur makan bekal makanan yang dibawa Sarah, Fathur iseng memegang tengkuk Sarah. Megang lehernya. Tapi kali ini Sarah hanya diam saja karenanya. Kalau gak dituruti suka marah-marah, dan keluarlah kata-kata kasar dari mulutnya. Kalau gak dipinjamin uang makiannya akan keluar seperti rentetan bunyi peluru yang keluar dari pistolnya.Misalnya aja kali ini, dia pinjam uang lagi pada Sarah.
"Eh, bagi duit dong, gue belum makan nih!"
"Engg, oh iyaa, ini,"
Nah gitu dong. Fathur mencubit pipi Sarah. menciumnya sekali. Itulah taktik Fathur melancarkan hobinya. Taktik playboy agar mangsanya nurut dengan maunya.
Sarah yang masih memegangi pipinya yang membuatnya jadi merah merona, menyerahkan uangnya satu-satunya 20rb ke tangan Fathur.
"Makasih sayang.."
"eh besok-besok gue mau lebih yah."
"Iyah!"
"Cantik bener sih lu!"
Fathur berlalu dari Sarah dan meninggalkannya dengan perasaan bahagia. Bagi Sarah apa yang dilakukan Fathur tadi begitu romantis, tapi bagi teman-teman di kelas malah memuakkan. Mereka muak melihat Sarah dikadalin Fathur. Dia marah melihat Sarah dimanfaatin begitu.
"Sarah, kamu kenapa sih, kesambet?"
"Rukiyah sana, Sarah kali kamu kena pelet!"
"Matamu buta ya, itu cowok brengsek dan nakal, kenapa mau sih?"
Banyak lagi komentar dari teman-teman di kelas yang menasehatinya. Bahkan Vivi saja suka bingung dengan yang ada di benak Sarah.
"Sar, kamu kenapa?"
"kamu diancem sama Fathur, ya?"
"Kalau iya, bilang sama aku."
"Gak kok Vi, memang aku suka sama Fathur."
"Suka dari mananya, Sarah?"
"Ya, suka aja."
"Suka itu kan gak memandang fisik kan! Suka yaa suka, cinta ya cinta!"
"Tapi kamu kayak dimanfaatin Sar."
"Nggak kok, emang aku dah niat ngasih dia."
"Nanti kamu diaapa-apain loh!"
"gak, Fathur orangnya gak gitu."
Sarah mebuang pandangannya ke arah kaca. Biarin yang penting aku bisa mendapatkan cinta Fathur, gumamnya.
Begitulah kelanjutan ceritanya, cinta Fathur dan Sarah di bangku sekolah, di SMA Adab dan Iman Berkarya.
Cinta anak juara umum dengan anak terbodoh di kelas, cinta anak yang cantik jelita dengan si muka pas-pasan, cinta anak berprestasi dengan anak yang suka bolos, cinta anak yang sopan dan anak yang bandel. Dua perbandingan berbeda dan kisah cinta mereka.
"Sarah."
"ya Fathur kenapa"
"gue lagi butuh uang!"
"iya berapa?"
"Dua ratus ribu?"
"Banyak betul, buat apa?"
"Ada gak?"
"ada, tapi mau buat bayar SPP untuk aku."
"pinjam dulu lima hari lagi aku bayar!"
"mm gitu, ya udah, ini ambil aja dulu, tapi ini ganti yah, Fathur, aku mau bayar SPP."
"Iya, tenang aja."
"Ini."
"makasih cantik gue."
Lagi-lagi Fathur pinjam-pinjam terus ke Sarah, tapi sering gak baliknya. Dan hari ini dia malah berbuat agak kurang aja, pengen meluk Sarah.
"Eh Jangan, gak mau Fathur,"
"Ya elah,, "
"munafik banget sih lu."
"Di cafe ini Fathur!"
"mau lu di mana, ayo ke kamar gue yok, ayo pulang!"
"enggak, gak mau!"
tadi ceritanya makan aja."
"kenapa jadi malah pengen meluk-meluk."
"Hah, dak mood gue, udah ayo pulang."
"tapi, ini belum habis!"
"bodo amat!"
Fathur meninggalkan Sarah yang buru-buru meminum minumannya yang belum habis, lalu ia meraih uang di tasnya dan membayar ke kasir. Udah Sarah yang traktir, si Fathur ngomong kasar malah pengen mesum lagi. Bikin kesel emang si Fathur.
Pernah suatu kali pas Fathur main ke rumahnya, minta diajarin pelajaran matematika. Dia nilainya 0 terus minta diajarin. Pas belajar di rumah, mama nya belum pulang arisan dan papanya belum pulang kerja. Sarah hanya bertiga dengan adiknya yang tidur siang. Fathur yang emang datang tujuannya buat mesum doang narik tangan Sarah masuk ke kamar Sarah. Sarah tentu kagetlah, dia gak mau. Fathur malah narik ke dalam kamarnya lagi lebih kenceng. Untuk tak beberapa saat itu, mama Sarah pulang arisan. Fathur kembali duduk di sofa lagi. gak da sopan-sopannya. gak Salim ke mamanya Sarah. Pura-pura sibuk nyalin soal.
Banyak kesempatan yang terjadi, dan usaha Fathur untuk berusaha berbuat jahat pada Sarah, tapi Sarah tidak pernah mau, dia masih takut dosa. Dia yakin prinsipnya yang teguh itu bisa membuat Fathur berubah. tapi sebaliknya malah Fathur itu selingkuh. Karena gak bisa melampiaskan nafsunya pada Sarah. Dia lalu melakukan pada PSK, jadilah Fathur tampilannya saja remaja sekolah, tapi pergaulan dan perbuatanya sudah liar. Begitu juga dengan yang lain, sebenarnya pacar Fathur tidak hanya Sarah. Dia juga berpacaran dengan pelajar dari sekolah lain. Itu pergaulannya udah parah banget. Ngamar di kosan si cewek. Dan Sarah tidak tahu itu. Sebenarnya kasihan yang lain lihat Sarah demikian. Sarah dibohongi, Sarah diselingkuhin, Sarah diporotin, Sarah dianiaya, Sarah kadang dilecehkan walau Sarah menolaknya.Fathur udah kayak pemilik raga Sarah. Menguasainya. Menindas Sarah. Sarah hanya pasrah tidak melawan sedikitpun.
Sarah perempuan yang hatinya seluas samudera. Sarah yang selalu sabar. Sarah yang terlalu mencintai Fathur.
tapi Fathur seperti tidak punya perasaan.
(saya aja yang nulis cerita ini juga eneg lihat karakter Fathur.😃 Sebel lihat tokoh ini, kenapa muncul dalam benak saya menciptakan karakter cowok seperti ini, yah🙄)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!