LANGKAH BERSAMA
percakapan yg tak kunjung berakhir
nampak seorang lelaki yang membuka sebuah album tua
Ayah
aku cuma melihat foto-foto kamu waktu kecil
Gracia
aduh, Pa, jangan dipikirin. itu udah lama banget.
Ayah
tapi aku kangen... kamu dulu sering main sama ibu.
Gracia
iya, Pa... aku juga kangen.
Ayah
kemarin aku lihat di dapur, ada satu mangkok bekas nasi. padahal kamu udah lama gak makan bareng di meja.
Gracia
mungkin aku kebiasaan makan sendirian, Pa.
Ayah
aku ngerti... tapi dulu kita sering makan bareng.
Ayah terlihat termenung dan keheninganpun menyelimuti keduanya
keduanya terlihat canggung untuk beberapa saat kemudian gracia bertanya pada ayahnya
Gracia
Pa, kenapa kita gak pernah ngobrol lagi seperti dulu?
Ayah
aku... gak tahu, gracia. rasanya semuanya berubah setelah ibu pergi.
Gracia
aku gak bisa gantiin ibu, Pa. tapi aku ada kok...
Ayah
aku juga gak bisa gantiin ibu. tapi kamu tetap anakku, gracia. aku cuma takut kehilanganmu juga.
Gracia
jangan khawatir, Pa. aku akan selalu ada untuk kamu.
ayah gracia tersenyum tipis, kemudian...
Ayah
Gracia, aku cuma pengen bilang... aku bangga sama kamu. walau banyak yang berubah, kamu tetap kuat.
Gracia
terimakasih, Pa. aku akan terus berusaha, demi kita berdua.
kemudian gracia melanjutkan
Gracia
Pa, aku baru sadar kalau kita udah lama gak pergi bareng. Kamu ingat gak? Dulu kita sering jalan-jalan ke taman.
Ayah
Aku ingat... Ibu juga suka banget bawa kamu ke taman. Dia bilang, itu waktu yang paling indah.
Gracia
Iya, Pa... aku juga kangen saat-saat itu. Rasanya semuanya lebih ringan waktu ibu ada.
Ayah
Sekarang, aku cuma bisa berusaha buat jadi orang yang lebih baik, meski tanpa dia.
Gracia
Kita bisa kok, Pa. Aku yakin kita bisa jalani semuanya bersama, meski kadang berat.
mengenang dan menguatkan
Gracia
Pa, aku pengen banget ngomong sama ibu. gak ada yang bisa gantiin dia.
Ayah
Aku juga, Gracia. Ibu kamu orang yang kuat. Tapi dia selalu bilang, kita harus terus melangkah, walaupun dunia terasa runtuh.
Gracia
Iya, dia selalu begitu. Kadang aku pengen bisa bertahan seperti dia.
Ayah
Kamu udah seperti ibu kamu, Gracia. Kekuatanmu ada, cuma kadang kamu gak sadar.
setelah perbincangan yang panjang keduanya kembali ke kamar masing-masing.
malam begitu terasa sangat lama
ke esokan harinya tampak ayah gracia sedang makan di ruang makan
sementara gracia baru bangun dan merasa lapar kemudian bergegas dan menuju dapur (ruang makan)
gracia melihat ayahnya dan sedikit canggung untuk menghampiri ayahnya
namun gracia memberanikan diri kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya lalu tersenyum tipis dan berjalan mendekati ayahnya
Gracia
selamat pagi, Pa. (*gracia menyapa ayahnya sambil tersenyum sembari menarik pelan kursi kemudian duduk di depan ayahnya*)
Ayah
Pagi Gracia... (*ayah membalas sapaan dari gracia*)
Ayah
ayo kita sarapan pagi, ayah sudah membuat nasi goreng untuk pagi ini (*sambil memberikan piring dan sendok kepada gracia*)
Gracia
Iya, Pa. Terimakasih
keduanya makan dengan tenang tanpa ada pembicaraan lanjut. keduanya tampak diam hanya suara sendok dan piring secara pelan terdengar.
kemudian gracia memulai pembicaraan karena merasa aneh dengan suasana yang terjadi.
Gracia
Pa, aku mulai ngerasa kalau semakin dewasa, semuanya jadi semakin sulit.
Ayah gracia masih terdiam sejenak kemudian membalas ucapan gracia.
Ayah
Aku juga ngerasain itu, Gracia. Hidup gak selalu mudah, tapi kita harus terus mencoba.
Ayah
(*tersenyum sembari melihat gracia*)
Gracia
Terkadang, aku merasa seperti aku gak tahu arah hidup ini lagi. Kayak semua yang aku lakukan nggak ada tujuannya.
Ayah
(*melihat gracia yang sedikit merenung ayah graciapun memberikan semangat kepada gracia*)
Ayah
Aku ngerti, Gracia. Kadang kita merasa seperti itu. Tapi ingat, gak ada salahnya untuk merasa bingung. Yang penting, kita terus bergerak maju.
Ayah
Aku cuma berharap kamu tahu, gak ada yang lebih penting buat aku selain kamu, Gracia.
Ayah
jadi kamu harus tetap semangat menjalani hidup yahh (*sambil tersenyum*)
Gracia
iya, Pa. (*membalas senyuman*)
Proses Penyembuhan
masih di dapur (ruang makan).
ayah gracia nampaknya telah selesai makan sedangkan nasi goreng yang ada di piring gracia masih lumayan banyak.
Ayah
Papa sudah selesai. kamu lanjutkan makan mu ya gracia.
Ayah
(*mangambil tissu kemudian membersihkan sisa makanan dimulut nya*)
ayah gracia ingin mengangkat piring dan membawanya untuk dicuci namun gracia mencegahnya.
Gracia
udah, Pa. biar aku aja ntar yang bersihkan, Papa istirahat aja yah..
Ayah
oh yaudah kalau gitu Papa keluar yaa
Gracia
(*angguk sambil tersenyum*)
ayah gracia pun pergi meninggalkan gracia.
Beberapa saat kemudian gracia pun telah menyelesaikan makannya kemudian membersihkan bekas-bekas makanan dan menyelesaikan pekerjaan rumah.
setelah menyelesaikan semuanya gracia melihat ayahnya duduk ditaman belakang rumah dan mengampirinya.
Ayah
gada, Papa cuma duduk aja melihat bunga yang ditanam ibumu pada waktu itu,, sekarang sudah berbunga dan bunganya terlihat sangat indah.
Gracia
Oh iya, Pa. gimana kalau aku mulai kerja di tempat yang jauh dari sini? Aku pengen mulai hidup baru.
Ayah
Kamu boleh ambil keputusan itu, Gracia. Tapi ingat, rumahmu tetap di sini, ya. Kapanpun kamu butuh aku, aku ada.
Gracia
Aku tahu, Pa. Aku cuma takut kalau aku pergi, kita jadi semakin jauh satu sama lain.
Ayah
Jarak gak pernah bisa menghilangkan apa yang kita punya. Kita tetap keluarga, meskipun jarak memisahkan.
Gracia
Tapi Pa, kadang aku merasa ibu udah pergi, dan kita berdua seperti kehilangan arah. Aku gak tahu bagaimana harus melanjutkan semuanya.
Ayah
Ibu kamu memang pergi, Gracia, tapi cinta yang dia tinggalkan masih ada di sini. Kita bisa bertahan karena itu. Kita harus saling mengingatkan kalau kita gak pernah sendirian.
Gracia
Iya, Pa... Aku gak bisa terus merasa lemah. Aku harus kuat, walaupun kadang aku gak tahu caranya.
Ayah
Kamu sudah kuat, Gracia. Lebih kuat dari yang kamu bayangkan.
Gracia
hemmm,,, Pa, aku pengen pergi ke taman yang kita biasa kunjungi. Aku rasa itu bisa bikin aku merasa lebih baik.
Ayah
Aku juga pengen, Gracia. Mungkin kita bisa pergi bareng minggu depan?
Gracia
Pasti, Pa. Kita pergi, dan aku janji bakal lebih banyak cerita sama kamu lagi.
Ayah
Aku harap kita bisa terus seperti itu, selalu ada buat satu sama lain, meskipun semua terasa berat.
Gracia
Aku berjanji, Pa. Kita gak akan pernah jauh dari satu sama lain. Walaupun ibu gak ada, kita tetap keluarga, kan?
Ayah
Betul, Gracia. Kita tetap keluarga. Tidak ada yang bisa memisahkan kita.
keduanya tersenyum dan saling menguatkan memberikan kekuatan ikatan keluarga yang tetap bertahan meski ada kehilangan dan tantangan.
Gracia dan Ayahnya terus berusaha untuk tetap saling mendukung satu sama lain, meskipun mereka masing-masing merasa bingung dan terluka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!