NovelToon NovelToon

Dokter Cantik Milik Mafia Kejam

DCMMK. 01

Clara harus berlari secepat yang dia bisa untuk sampai di ruang operasi setelah mendapatkan kabar ada seorang pasien yang kritis dan harus segera dioperasi.

Ya, Clara adalah dokter bedah terbaik untuk saat ini di rumah sakit swasta tempat di mana Dia bekerja. Usianya yang masih muda, menjadikannya seorang dokter yang menjadi favorit banyak orang di rumah sakit ini.

Kehebatannya dalam bidang medis tidak bisa dianggap remeh lagi, karena dia berhasil menjadi dokter terbaik dalam sebuah acara ikatan para dokter.

Seperti saat ini, seharusnya dia bisa bersantai di rumah. Tapi ketika mendapatkan panggilan dari rumah sakit untuk menangani sebuah operasi, Clara langsung pergi meninggalkan rumah tempat di mana dia tinggal selama ini.

"Persiapkan segalanya. Kita mulai operasinya dalam waktu 5 menit lagi," ucap Clara saat dia sampai di depan ruang operasi.

Saat ini dia sedang bersiap memakai APD miliknya sebelum masuk ruang operasi. Tapi, saat dia mengatakan hal itu tiba-tiba ada seorang pria berbadan tegap dan berwajah menyeramkan datang menghampirinya.

"Kalian harus menjalani operasinya sekarang juga. Bos kami sedang kritis di dalam sana." ucap orang tersebut hingga membuat Clara langsung menatap tajam ke arahnya.

"Tim medis sudah menangani bos anda. Jadi tidak perlu khawatir jika Tuhan berkehendak, tidak akan terjadi apa-apa pada bos kalian." jawab Clara tanpa rasa takut sedikitpun.

Dia yang tidak pernah takut dengan orang-orang seperti ini karena sudah terbiasa menghadapinya.

Mendengar apa yang diucapkan dokter itu membuat Jimmy, kepala pengawal laki-laki yang sedang kritis di dalam sana tidak terima mendengar jawabannya.

Tapi, belum dia mengatakan apa-apa wanita yang sudah memakai apd-nya itu langsung membungkam kata-katanya yang belum keluar dari bibirnya.

"Berhenti membicarakan apapun saat ini karena saya tidak memiliki waktu. Jika kalian semua ingin bos kalian itu selamat, maka biarkan aku masuk dan menjalankan tugasku." ucap Clara yang langsung pergi meninggalkan orang-orang berwajah seram tersebut.

Dia masuk ke ruangan operasi dan menjalankan tugasnya. Di dalam di sana dia melihat ada seorang laki-laki yang terkapar dengan bersimbah darah di bagian perutnya.

"Luka tembakan?" gumamnya setelah melihat luka yang ada di perut bagian kanannya.

Dia menekan bagian yang terluka tersebut hingga membuat laki-laki itu pendarahan.

"Lakukan operasinya sekarang karena jaringan hatinya sudah rujak." ucap Clara melihat bahwa luka itu cukup dalam dan dia yakin jaringan hatinya sudah ada yang rusak.

Dia bersama dengan tim medis melakukan tugas mereka dengan baik. Lihat, bahkan dia menemukan sebuah peluru yang bersarang di dalam perut laki-laki itu hingga menembus ke jaringan hatinya.

Melihat hal itu membuat Clara hanya bisa menggelengkan kepalanya saja karena di yakin bahwa pasiennya ini bukan orang sembarangan.

Entah mengapa di merasa jika laki-laki ini bukan orang baik-baik. Apalagi saat melihat orang-orang yang berada di luar sana. Dia yakin bahwa mereka terlihat sesuatu yang menyebabkan terjadinya luka itu.

Operasi berlangsung selama hampir 5 jam dan setelah Clara keluar, dia langsung di hadang oleh beberapa orang tadi.

"Bagaimana dengan keadaan bos kami? Jika sampai terjadi sesuatu dengan bos kami, maka anda-"

"Maka apa? Saya bukan tuhan yang bisa memastikan segalanya. Kami hanya tim medis yang berusaha menjalankan tugas kami sebisa yang kami lakukan. Jika tuhan tidak berkehendak, maka tidak akan ada yang selamat termasuk bos kalian. Jadi jangan biasakan menekan seseorang dengan tuntutan kalian!" ucapnya penuh penekanan.

Clara yang sudah terlalu lelah dengan pekerjaannya pun lebih memilih keluar dan pergi meninggalkannya. Setidaknya dia sudah menjalankan tugasnya dan memastikan jika pasiennya sudah selamat.

Hanya tinggal menunggu pasiennya untuk siuman saja. Setelahnya mereka akan melanjutkan untuk pemeriksaan saja.

"Sial!" umpat Jimmy setelah di kalahkan dengan kata-kata seorang dokter perempuan tadi.

***

Keesokan harinya, Clara pun melakukan tugasnya lagi setelah mendapatkan kabar bahwa pasien yang kemarin sudah sadar.

Tapi ada sesuatu yang membuatnya kesal saat mengetahui jika laki-laki itu membuat keributan karena ingin pulang ke rumahnya saja. Hal itu membuat Clara harus turun tangan langsung untuk menghadapinya.

Brak!

Clara masuk dan membanting pintu ruang rawat tempat di mana laki-laki itu berada.

Mendengar ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan rawatnya membuat laki-laki bernama Robert Kingston itu langsung menatap ke arahnya.

"Siapa kau?" tanya Robert saat melihat ada seorang wanita yang datang ke ruangannya.

Clara tidak bicara, tapi dia langsung menunjukkan name tag miliknya hingga membuat Robert bisa membaca nama tersebut.

"Oh, baguslah jika kau sudah datang. Cepat katakan pada mereka bahwa aku ingin pulang ke rumah ku sekarang juga!" titahnya pada Clara setelah membaca nama wanita tersebut yang dia ketahui sebagai seorang dokter yang telah menangani operasinya kemarin.

Mendengar apa yang laki-laki itu katakan membuat Clara kembali menatapnya dengan tajam.

"Hey! Kau dengar aku-ahk..." Robert merasakan sakit di bagian perutnya hingga membuat anak buahnya langsung menghampirinya yang berada di atas tempat tidur rumah sakit.

Sementara Clara sendiri hanya melihatnya dari tempat di mana dia berdiri saat ini.

"Hey, kau dokter! cepat lakukan sesuatu. Bos kami sedang kesakitan!" seru seorang laki-laki berwajah seram yang kemarin juga berdebat dengannya.

Clara terlihat sangat santai sekali. Bahkan dia jalan dengan begitu lamban untuk menghampiri pasien yang sombong itu.

"Lakukan sesuatu!" sentak Jimmy lagi saat melihat Robert kesakitan.

"Sudah tau masih sakit kenapa harus meminta pulang? Lihat, bahkan luka anda saja masih basah. Bisa-bisanya ingin pulang!" ujar Clara ketika melihat luka bekas operasi itu kembali berdarah.

"Hey! Apa yang ingin kau lakukan-ahk..." Robert kembali merasakan sakit ketika wanita itu menarik pakaiannya dan menekan luka bekas operasinya kemarin.

"Lepas!" sentak Clara saat tangannya di cengkram Jimmy.

"Sekali lagi kau melakukan itu, aku tidak segan-segan untuk menghabisi mu!" ancam Jimmy ketika melihat apa yang Clara lakukan.

""Lalu apa anda pikir saya takut? saya melakukan hal itu agar darahnya keluar dsn tidak menjadi gumpalan di dalam lukanya. Lagi pula kenapa harus berteriak di mass pemulihan? pasien menjalani operasi besar dan sebagian jaringan hatinya rusak akibat peluru yang bersarang di perutnya kemarin. Terpaksa kami mengangkat sebagain jaringannya yang rusak. Jadi tolong katakan pada pasien untuk tidak berbuat sesuka hatinya. Tolong patuhi syarat dan ketentuan rumah sakit sebagai seorang pasien. Tapi, jika tidak ingin di sini dan memaksa untuk pulang saya bisa mengurus suratnya dengan satu catatan. Jika terjadi sesuatu pada pasien itu bukan tanggung jawab rumah sakit dan dokter yang bertugas!" kata Clara dengan begitu lugas membuat Robert beserta anak buahnya langsung terdiam di buatnya.

****

DCMMK. 02

Astaga, Clara benar-benar muak dengan semuanya. Kapan dia selesai dengan pasien yang menyebalkan ini. Entah mengapa hari-harinya semakin buruk setelah berhadapan dengan pasien itu. Bahkan rasanya jika dia bisa dia akan menyuntikkan sebuah cairan yang akan membuat laki-laki itu genggam.

Sayangnya dia tidak bisa melakukan semua itu karena bertentangan dengan sumpah dokter yang telah dia ucapkan. Jadi untuk sementara waktu ini dia harus bersabar dengan semua itu.

Nah, seperti saat ini. Dia harus kembali menjalankan tugasnya dengan baik. Tapi tetap saja pasien itu berulah.

Lihat apa yang dilakukannya lagi kali ini. Hanya karena makanan yang disediakan rumah sakit tidak sesuai dengan seleranya, dia sampai mencampakkan nampan berisi makanan tersebut dan itu membuatnya kesal.

"Jika anda tidak menyukai makanan itu tolong hargai sedikit. Saya tahu jika anda mungkin memiliki banyak uang, tapi bukan berarti anda bisa bersikap sesuka hati Anda di sini. Status anda itu seorang pasien dan saya tidak pernah membeda-bedakan pasien saya berdasarkan kastanya. Apa anda tidak tahu jika di luar sana banyak orang-orang yang tidak bisa makan, tapi lihat apa yang anda lakukan. Anda bisa membuang makanan dengan begitu mudahnya dan mengatakan bahwa makanan itu tidak sesuai dengan lidah anda. Tidak tahukah Anda, setiap makanan yang disediakan rumah sakit itu sudah sesuai dengan takaran gizi untuk setiap pasien. Rumah sakit tidak pernah membedakan makanan untuk para pasiennya. Jadi tolong hargai semua orang yang bekerja di rumah sakit!" ucap Clara karena sudah terlalu kesal dengan pasien itu.

Sementara pasien bernama Robert itu malah terlihat menantangnya.

"Aku tidak peduli dengan semua itu. Kenyataannya makanan itu memang tidak enak. Lalu, apa kau pikir aku harus memakan makanan itu. Tidak! aku tidak akan pernah memakan makanan seperti itu!" jawab Robert karena memang menurutnya makanan itu tidak enak.

Lagi pula siapa yang mengatakan bahwa makanan rumah sakit itu enak? bahkan Klara sendiri pun tidak pernah membenarkan jika makanan di rumah sakit itu enak.

Tapi seperti yang sudah dikatakannya tadi bahwa itu sudah sesuai dengan takaran gizi untuk pasien tentang sakit.

"Lalu apa Anda pikir ini di hotel yang bisa saya suka hati anda memesan makanan sesuai dengan apa yang Anda inginkan? tidak seperti itu tuan Robert. Jika Anda beranggapan seperti itu, maka anda salah besar. Saya perasaan Anda bukan orang bodoh yang tidak mengetahui hal-hal seperti ini bukan?" Robert merasa tertampar mendengar apa yang dikatakan dokter muda itu.

Lihat betapa sombongnya wajah itu. Ini benar-benar membuatnya merasa dipermalukan.

"Kau-" tunjuknya kepada Clara karena dia merasa tidak terima dengan semua itu.

Tapi, sayangnya dokter wanita itu tidak peduli sama sekali. Dia menyibak baju pasien dan melihat lukanya bekas operasinya.

"Hey, pelan-pelan!" pekik Robert ketika dokter itu hendak mengganti perban lukanya.

"Bisa diam tidak? jika anda terus bergerak seperti ini maka semuanya tidak akan selesai. Anda sendiri yang mengatakan bahwa anda ingin segera pulang, tapi sikap Anda terlihat seperti kekanakan. Jadi biarkan Saya bekerja dengan tenang, agar saya tidak lagi mendapatkan pasien menyebalkan seperti anda!" ucap Clara yang membuat Robert kembali terdiam.

Untuk pertama kalinya ada seorang wanita yang mengatakan bahwa dia itu menyebalkan. Bahkan wanita itu tidak sedikitpun terpengaruh oleh ketampanan yang biasa dipuja-puja oleh para wanita di luar sana.

Apa dia sudah tidak tampan lagi dan karismanya sudah luntur? kenapa dokter ini tidak terpesona olehnya padahal para suster saja pun berbondong-bondong ingin memeriksa dirinya. Tapi, tidak dengan dokter wanita ini.

"Berhenti menatap saya seperti itu, tuan!"

"Kenapa? Apa kau merasa gugup?" tanya Robert yang sengaja melakukan hal itu karena dia ingin melihat seberapa jauh wanita ini bertahan dengan dirinya.

Robert sendiri salah orang jika dia ingin membuat Clara terpesona olehnya. Karena hingga saat ini belum ada satu orang laki-laki pun yang bisa menarik perhatiannya.

"Saya gugup? oh my God, tolong jangan katakan hal itu karena akan membuat Saya tertawa. Satu hal yang harus anda ketahui, bawa apapun yang anda lakukan saat ini tidak berpengaruh terhadap saya. Tolong kerja samanya yang baik, karena setelah ini anda bisa pulang!" ucap Clara yang kembali menjalankan tugasnya dengan baik.

Sampai di mana pria itu terus saja bergerak dan itu membuat Clara kesal.

"Astaga, tolong kerja samanya, tuan." ucap Clara yang mulai jengah dengan semua ini.

Clara sendiri menghentikan kegiatannya dan menatap pada seorang laki-laki tadi yang langsung mengangkat tangannya agar anak buahnya tidak melakukan sesuatu padanya.

Terlihat jika Clara tersenyum untuk mengejek mereka, yang membuat pekerjaannya tertunda seperti ini.

Dia kembali melakukan tugasnya dengan baik, sampai selesai dan mengatakan bahwa pasiennya bisa pulang.

"Selesai! Anda bisa segera pulang!" kata Clara ya seolah-olah ingin mengusir Mereka cepat-cepat pergi dari rumah sakit.

"Apa kau mengusirku? bagaimana jika aku tidak ingin pulang dan terus ingin dirawat olehmu?" tanya Robert karena dia benar-benar merasa penasaran dengan wanita ini.

Dia masih tidak habis pikir ada seorang wanita yang tidak tertarik dengannya. Bahkan dokter bernama Clara ini juga tidak tahu siapa dirinya yang sebenarnya.

"Sayangnya saya tidak tertarik dengan tawaran itu." jawab Clara karena dia memang tidak pernah tertarik untuk menjadi dokter pribadi laki-laki menyebalkan ini.

"Oh ya? bagaimana jika aku membayar mu 10 kali lipat dari gajimu di rumah sakit? katakan berapa yang kau inginkan maka aku akan membayarnya." kata Robert yang masih berusaha untuk membuat wanita ini berada di genggamannya.

"Terima kasih sebelumnya. Tapi, lebih baik anda simpan saja uang anda atau paling tidak buat sesuatu yang bermanfaat dengan uang-uang anda itu. Saya merasa lebih dari cukup dengan apa yang saya miliki saat ini, jadi terima kasih untuk tawarannya." jawab Clara yang langsung pergi meninggalkan laki-laki itu karena menurutnya pekerjaan dia sudah selesai.

Sementara Robert, dia semakin merasa penasaran Karena wanita itu tidak tertarik sama sekali dengan penawarannya. Bahkan dia meninggalkannya begitu saja.

Melihat reaksi bosnya membuat Jimmy sudah bisa menafsirkan apa yang ada di pikiran laki-laki itu.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan saat ini Jimmy?" tanya Robert yang membuat Jimmy langsung mengganggu kan kepalanya.

"Baik, tuan. Saya akan melakukannya." jawab Jimmy karena sudah mendapatkan tugas dari bosnya sebelum mereka pulang ke rumah.

Sementara Robert, dia terus saja tersenyum memikirkan cara untuk membuat wanita itu berada di dalam genggamannya.

***

DCMMK. 03

Lama-lama Clara merasa bosan karena para suster saja menceritakan tentang pasien yang menyebalkan kemarin itu. Entah apa istimewanya pasien itu, yang jelas dia benar-benar merasa kesal melihatnya.

"Dokter, mau kemana?" tanya seorang suster ketika melihat Clara ingin pergi meninggalkan mereka.

"Untuk apa Saya berada di sini? waktu saya tidak dihabiskan untuk mendengar ocehan ocehan tidak masuk akal kalian ini. Jadi lebih baik saya pulang. Lagi gula jam saya sudah selesai, jadi ya lebih baik pulang!" jawab Clara yang langsung pergi meninggalkan rumah sakit begitu saja.

Dia ingin pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan karena di rumahnya sudah tidak ada lagi bahan makanan yang tersisa. Jadi sepertinya dia harus berbelanja hari ini.

Ya, Clara lebih memilih tinggal sendirian dan jauh dari kedua orang tuanya daripada harus bersama dengan mereka. Lagi pula ibunya sudah meninggal dan ayahnya memilih untuk menikah lagi, maka dari itu dia lebih memilih tinggal sendirian karena dia memiliki saudara tiri bawaan dari istri baru ayahnya.

Clara mengendarai mobilnya sendirian, dan saat dia keluar dari parkiran tiba-tiba saja ponselnya berdering dengan nomor yang tidak dikenal.

Di lihatnya dengan benar nomor itu dan dia tidak mengenal nomornya. Tapi, nomor itu terus saja menghubunginya sampai di mana Dia memutuskan untuk menjawab panggilan tersebut.

"Halo, siapa?" tanya Clara ketika menjawab panggilan telepon tersebut.

Mendengar suara wanita yang diincarnya menjawab mengantarkan darinya membuat seseorang di sana langsung tersenyum.

"Halo," ulang Clara ketika ucapannya tidak di jawab.

Karena sudah merasa kesal, akhirnya Clara memutuskan sambungan telepon tersebut.

Namun, ketika baru saja dia memutuskan sambungan teleponnya, tiba-tiba saja ponselnya kembali berdering dan itu panggilan masuk masih dari nomor yang sama.

"Halo! jangan macam-macam. Saya bisa melaporkan anda ke polisi atas tuduhan yang tidak menyenangkan!" seru Clara hingga membuat laki-laki itu kembali tersenyum.

"Dasar aneh!" umpat Clara lagi setelah tidak mendapatkan jawaban apa pun dari orang tersebut.

"Jangan terlalu sering berteriak. Kau tau jika orang yang suka berteriak itu kemungkinan besar memiliki riwayat hyper tensi bukan?" ujar orang tersebut yang membuat Clara menatap tidak percaya pada ponselnya saat ini.

"Siapa anda?" tanya Clara yang masih penasaran dengan si penelpon tersebut.

"It's me," ucapnya yang membuat Clara langsung berbalik arah hingga menemukan sosok bertubuh tinggi tegak di belakangnya.

"Kamu?" gumam Clara yang terkejut ketika melihat siapa yang berada di depannya saat ini.

Bagaimana bisa laki-laki ini mengetahui nomor ponsel. Bahkan mengetahui di mana keberadaannya. Itu artinya dia melakukan sesuatu hingga membuat dirinya bisa mengetahui dimana keberadaan Clara saat ini.

"Apa yang Anda lakukan? kenapa Anda bisa mengetahui nomor ponselku dan bahkan anda mengetahui di mana keberadaan ku. Katakan, apa yang Anda lakukan? apa anda memata-mataiku?" tuding Clara karena dia yakin bahwa laki-laki ini benar-benar melakukan hal itu padanya.

"Katakan apa yang anda lakukan?" tunjuknya pada Robert yang membuat laki-laki itu langsung menarik tangan Clara dan memeluk pinggulnya.

"Hati-hati, Tuan. Aku bukan wanita murahan yang bisa anda perlakukan sesuka hati anda. Jika anda berpikir bahwa aku adalah wanita yang bisa diperlakukan dengan begitu mudahnya maka anda salah besar. Anda salah jika berpikir seperti itu!" ucap Clara dengan nada kesal.

Dia bukan hanya kesel saja dengan laki-laki tetapi dia juga marah karena diperlakukan dengan buruk. Berani sekali laki-laki ini melakukan hal itu padanya.

"Aku tidak pernah mengatakan bahwa kau adalah wanita murahan. Aku juga tidak memperlakukanmu sama seperti wanita-wanita di luar sana. Apa atau bagaimana caraku melakukan seorang wanita?" jawab Robert yang sengaja memancing perdebatan diantara mereka berdua.

Dia hai jika saat ini anak buahnya sudah bersiap, karena memang ini pertama kalinya bagi dia mendapatkan sebuah tamparan dari seorang wanita karena biasanya di luar sana para wanita itu akan memuja dirinya dan berlomba-lomba untuk dekat dengannya. Bahkan ada yang dengan sukarela menyodorkan dirinya dan naik ke atas ranjangnya hanya untuk memuaskan hasratnya saja.

Tapi tidak semudah itu, karena Robert bukan laki-laki yang mudah tertarik dengan seorang wanita.

"I don't care! apapun yang anda lakukan di luar sana itu bukan urusanku sama sekali. Aku ingatkan sekali lagi untuk tidak melakukan hal yang sama dengan ku. Jika anda tetap berani melakukan hal ini, maka aku tidak akan segan-segan untuk membuat laporan atas diri Anda. Ingat itu!" ancam Clara yang membuat Robert semakin tersenyum.

Sikap wanita ini semakin membuatnya penasaran.

"Kita lihat seberapa jauh kau sanggup seperti ini terus. Karena tidak ada seorang wanita pun yang bisa menolak pesonaku!" ucap Robert dengan penuh percaya diri.

"Oh ya? sebelumnya tidak ada yang wanita yang bisa menolak kesana anda bukan? maka kali ini akan ada satu orang wanita yang menolak pesona anda, dan itu aku! Aku benar-benar menolak pesona yang anda katakan itu, cara menurutku anda tidak menarik sama sekali!" jawab Clara yang langsung pergi meninggalkan laki-laki itu.

Sementara Robert sendiri, jiwanya semakin menggebu-gebu ketika wanita itu berani mengatakan hal demikian padanya.

Menolak pesonanya bukan hal yang mudah, dan Robert akan membuat wanita itu jatuh bertekuk lutut di hadapannya. Dia benar-benar akan membuat Clara terpikat oleh pesonanya.

"Aku adalah Robert Morelli, dan aku sudah biasa mendapatkan apa yang aku inginkan sejak dulu. Jadi kau, Clara Anastasia. Kau yang akan datang padaku. Aku pastikan itu!" ucapnya penuh keyakinan yang mana membuat Clara semakin tidak habis pikir dengan laki-laki itu.

Menurutnya Robert benar-benar di luar kendalinya. Bagaimana bisa ada seorang laki-laki bersikap seperti itu. Kepercayaan dirinya sangat luar biasa sekali, dan hal itu pula yang membuat Clara merasa muak.

"Tidak masuk akal!" umpatnya setelah masuk ke pusat perbelanjaan dan meninggalkan laki-laki narsis itu di sana.

Lalu bagaimana dengan Robert?

Dia baik-baik saja bahkan dia semakin merasa tertantang untuk mendapatkan wanita itu. Bahkan dia mengatakan pada Jimmy, untuk mencari tahu segala sesuatu tentang Clara Anastasia. Karena apa yang dia inginkan akan dia dapatkan.

"Cari tahu semua tentang wanita itu, dan aku tidak ingin ada satupun yang terlewat. Bahkan jika bisa kau cari siapa laki-laki yang pernah dekat dengannya, karena aku ingin tahu seperti apa seleranya." titah Robert yang membuat Jimmy hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat sikap dan perilaku bosnya.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!