NovelToon NovelToon

Cinta Seorang Psycho

episode 1

Matahari mulai menerangi setiap sudut di permukaan tanah yang berada di tepian kota itu, pagi itu terdengar suara merdu burung-burung yang mulai menyapa orang-orang yang berkerumunan di bawah rindangnya pohon mangga, ada yang di halaman, di teras dan di sudut lainnya.

Suara teriakan anak kecil yang sedang bercerita dan tertawa bergema dimana mana, yah inilah kebahagiaan sederhana di Panti Hawai.

Anak-anak itu sudah selesai melakukan hal yang wajib mereka lakukan yaitu berdoa setiap pagi sebelum mereka sarapan.

"Ayo adik- adik, sudah cukup mainnya kita sarapan dulu yuk." Teriakan dari seorang gadis yang tidak lain adalah kakak pengasuh mereka.

Dia adalah Fani Atika gadis cantik dan sederhana yang sejak kecil di besarkan di Panti Asuhan Hawai yang berada di pinggiran kota.

Ia tidak tau asal usulnya dari mana, karena dia berada di panti sejak ia masih berusia enam bulan.

Yang memberinya nama adalah orang yang tidak lain mungkin kedua orang tuanya karena sejak Fani di temukan di depan pintu Panti Asuhan tersebut, terdapat sebuah lembaran kecil yang bertuliskan "Tolong berikan anak ini nama Fani Atika ia baru seusia enam bulan"

Saat itulah hingga sekarang orang-orang memanggilnya dengan nama Fani Atika.

Sampai saat ini ia berpikir bahwa nama itu di berikan oleh suster kepala namun apa yang di pikirkannya salah besar.

"Kakak sepertinya aku tidak ingin makan, aku tidak napsu makan kak, bolehkah aku hanya minum susu saja ? " Kata salah satu adik asuhnya dengan wajah yang sedikit lesu namun menggemaskan.

"Baiklah kalau begitu, asalkan kau minum susunya sampe habis yah, tidak boleh ada sisa." Kata Fani sambil mencubit pipi anak kecil itu.

"Yei... Ah terimakasih kak, kakak yang terbaik." Kata anak itu sambil memeluk Fani lalu mencium pipinya, setelah mendapat ijin anak kecil itu langsung berlari ke arah meja makan di mana sudah ada teman - temannya yang lain.

Setelah selesai sarapan mereka melanjutkan kegiatan mereka masing masing seperti bermain dan lainnya. Kebetulan karena hari ini adalah hari sabtu jadi mereka tidak ke sekolah.

"Fan, kamu ke ruangan suster kepala yah ada yang mau suster sampaikan." Kata ibu pengasuh.

"Baik ibu." Jawab Fani sopan.

Fani berjalan di tiap lorong dengan senyum khasnya yang manis sesekali membalas salam dari adik-adik pantinya.

Hingga tiba di depan ruangan yang ia tujui, Fani langsung mengetuk dan setelah dipersilahkan untuk masuk, ia pun langsung masuk.

Fani duduk di salah satu sofa yang berhadapan langsung dengan Suster Kepala.

"Fan, bagaimana kabar kamu belakangan ini ?" Tanya Suster Kepala dengan ramah.

"Baik suster, semuanya berkat suster. " Ucap Fani sambil senyum kepada Suster kepala itu.

"Baiklah, kamu terlalu sopan nak. Oh iya Fan ada kabar baik untuk kamu. Salah satu donatur kita menawarkan akan membiayai kamu kuliah disalah satu universitas terbaik di negeri ini, bagaimana pendapatmu apa kamu mau ?"

Setelah mendengar perkataan suster kepala, Fani langsung menatap Suster dengan membuka mata lebar - lebar seakan tidak percaya dengan apa yang di katakan Suster itu padanya ia menutup mulutnya tanda terkejutnya yah ia sangat terkejut.

Bagaimana bisa? Selama ini ia tidak pernah berpikir akan ada kejutan yang sebesar ini dalam hidupnya, sesaat matanya mulai kaca kaca dengan cepat ia mengangguk.

" Iya suster sa..saya sangat mau." Kata Fani gugup dan tanpa di sadari air matanya pun mulai keluar perlahan, ia gugup karena tidak tau harus berbicara apa.

"Aku sudah tau kamu pasti akan mau Fan. Baiklah kamu siapkan dulu keperluan yang akan kamu bawa karena besok kamu harus pergi untuk mendaftar dan waktu pendaftarannya hingga pukul empat sore.

Saya sudah di infokan bahwa sampai sana kamu langsung ke ruangan tata usaha kampus saja dan bilang nama kamu dari panti ini mereka sudah tau.

Setelah itu mereka akan bertanya kamu ingin mengambil jurusan apa, kamu tidak usah mengisi apa-apa karena semua data kamu sudah ada di sana, dan kamu akan langsung diberikan kartu mahasiswa oleh bagian tata usahanya." Jelas Suster kepala itu pada Fani.

Sebelum melanjutkan perkataanya suster ketua tampak memperhatikan Fani.

"Tenang saja Fan tidak usa di pikirkan semua sudah di atur oleh donatur kita, kamu hanya perlu melakukan yg seperti tadi saya katakan, untuk masalah tempat tinggal kamu, sementara tinggal di asrama dulu yah, tidak masalahkan Fan?" Tanya suster.

"Baik Suster, saya tidak masalah saya sudah bersyukur bisa lanjut kuliah, kalau masalah tempat tinggal saya bisa cari kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan saya nantinya." Jawab Fani.

"Tidak, kamu tidak perlu bekerja Fan, untuk biaya keperluan kamu tiap bulan akan mereka kirimkan ke rekeningmu, yang kamu lakukan hanya kuliah dan belajar dan tetap di dalam asrama tidak boleh kemana mana , tapi kamu bisa jalan jalan berapa jam untuk menghilangkan penat kamu nantinya." Kata Suster kepala itu pada Fani.

"Heh, yang benar saja ini bukan mimpikan." Kata Fani dalam hati. Ia melamun berapa saat sebelum di kagetkan lagi oleh suster kepala.

"Bagaimana Fan? "

"Eh, oh iya suster saya tidak masalah dengan semua itu. Terimakasih banyak untuk semuanya. Sampaikan juga terimakasih saya untuk donatur yang sudah mau membantu saya, saya tidak tau harus membalasnya pake apa suster saya benar benar bersyukur dan berterimakasih." Kata Fani dengan suara yang menahan tangis.

Suster kepala langsung melangkah medekati Fani lalu berkata "Tidak masalah nak, berjuang dan berusahalah untuk masa depanmu sendiri, jangan membuang buang waktu lagi, mungkin ini jawaban Tuhan dari semua doa-doa kamu selama ini, ingat jangan lupa andalkan Tuhan dalam setiap langkahmu." Kata Suster kepala sambil sesekali mengelus pundak Fani.

Fani langsung memeluk suster dan menangis, setelah beberapa saat Fani langsung mengangkat wajahnya dan melihat ke arah suster kepala.

"Iya Suster terimakasih banyak saya pasti akan selalu mengingat nasehat dari Suster, kalau begitu saya permisi Suster." Setelah beberapa saat mereka bicara, ia pun keluar dari ruangan Suster dengan wajah cerah yang penuh gembira.

Yah Fani adalah salah satu gadis yang baru lulus SMA sejak setahun yang lalu, karena tidak punya apa-apa, ia sadar bahwa ia tidak dapat melanjutkan kuliah.

Sejak awal ia sekolah semuanya di tanggung oleh donatur tapi sayang perjanjian donatur membiayai anak-anak di Panti Asuhan untuk bersekolah hanya sampai di jenjang SMA saja.

Tapi biar bagaimana pun ia sangat berterimakasih karena sudah bisa sekolah sampai SMA, dan ia lebih bersyukur lagi sekarang ia dapat melanjutkan kuliah dan meraih impiannya.

"Semoga anda di beri umur panjang dan sukses selalu." Ucapnya dalam hati sambil tersenyum bahagia untuk donatur yang membatunya.

Fani berjalan menuju ke arah kamarnya dan mempersiapkan semua keperluan untuk besok.

Tbc ... 🌵

episode 2

Malam pun tiba, waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam. Suasana panti yang tampak sangat sunyi sama seperti sebelumnya. Hanya terdengar suara jangkrik yang membuat hati Fani menjadi lebih tenang dan bahagia.

Disisi lain ia merasa sedih karena harus berpisah dengan adik-adik di Pantinya yang mana menurutnya panti adalah tempat terbaik dan ternyaman sejak ia kecil sampai sekarang yang selalu memberikan warna bagi dirinya.

Tapi apa boleh buat ini semua demi mengejar mimpinya yang sejak dulu sangat ingin berkuliah dan mengambil jurusan bisnis manejemen, yah itulah yang sangat dia inginkan.

Ia melangkah turun dari tempat tidurnya berniat untuk melihat apakah adik- adik pantinya sudah tidur atau belum.

Setelah selesai mengecek adik- adik panti, sekarang ia lanjut mempersiapkan barang barangnya yang akan dibawa besok pagi, mulai dari pakaian, sepatu dan lainnya.

"Yah akhirnya selesai." Kata Fani sambil menarik napas panjang. Satu koper yang berisikan keperluannya tampak sudah rapi di hadapannya.

"Saatnya aku untuk istirahat." Kata Fani semangat.

Tapi sebelum itu Fani melakukan ritualnya terlebih dahulu seperti menggosok gigi, mencuci muka, serta mencuci kakinya, ini adalah ritual gadis cantik itu sebelum tidur.

Fani sudah bangun pukul lima, setiap hari ia memang selalu bangun pada pukul lima pagi karena ia harus menyiapkan keperluan adik-adik pantinya, mulai dari sarapan dan lainnya.

Jarum jam menunjukan angka lima empat puluh, tandanya ia harus membangunkan adik-adiknya untuk berdoa bersama, setelah itu mereka akan mandi kemudian sarapan dan melanjutkan aktivitas masing-masing.

Setelah selesai sarapan, Fani langsung ke kamarnya untuk mandi dan beberes.

Ia sudah selesai mandi dan berpakaian, sekarang hanya tinggal memakai sepatu, bersamaan dengan itu terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar, langsung saja ia keluar dan melihat siapa yg mengetukkan pintunya itu.

Betapa kagetnya ternyata didepan kamar ada begitu banyak adik- adiknya datang dengan membawakan bunga berwarna putih satu tangkai yang di petik mereka di halaman panti.

Mereka sekitar empat puluh orang terdiri dari dua puluh anak laki-laki dan dua puluh anak perempuan, tujuan mereka datang adalah untuk memberikan salam perpisahan kepada Fani.

" Wah ada apa ini tumben sekali adik-adik kaka yang tampan - tampan dan cantik- cantik ini datang berkunjung ke kamar kaka sepagi ini." Kata Fani sambil melebarkan senyum manisnya.

"Kakak kami datang untuk memberikan kaka bunga ini, sebagai salam perpisahan dari kami, kata bapak Jek ( tukang kebun ) bunga mawar merah biasanya di sukai oleh wanita, tapi karena tidak ada warna merah jadi kami memetik mawar putih saja, dan kami memetiknya di halaman yang di tunjukan oleh bapak Jek." Kata salah satu anak laki-laki yang berusia lima tahun itu sambil senyum dan di anggukan oleh teman-temannya.

"Sebenarnya kami ingin memetik empat puluh bunganya kak tapi kata bapak Jek, tidak boleh banyak karena wanita tidak menyukai bunga yang banyak." Sahut anak lelaki yang tampak gemuk dengan muka cemberutnya.

Fani langsung menerima bunga yang di berikan padanya tadi sambil tersenyum manis "Wah kakak sangat terharu, terimakasih yah, tapi dari mana kalian tau kalau kakak au pergi ?" Tanyanya.

"Ah itu kami di beri tau oleh Suster kepala bahwa kakak akan melanjutkan sekolah diluar kota jadi kami datang kesini." Kata anak perempuan itu dengan senyum manis dan gigi ompongnya.

" Kakak kenapa kakak tidak memberi tahu kami kemarin ? apa kakak sudah tidak sayang lagi sama kami ? kenapa saat kaka ingin pergi baru memberi tau kami." Sambung anak lainnya kemudian terdengar suara tangisan salah satu anak laki-laki dan diikuti oleh yang lainnya.

Tak bisa dipungkiri saat ini mata Fani juga sudah kaca kaca, bagaimana tidak ? hari-harinya selalu di penuhi oleh adik-adik pantinya mulai dari tertawa bersama, menyanyi bersama, dan bahkan menangis bersama.

Sama halnya dengan yang mereka lakukan saat ini, kemudian ia memeluk dan menangis bersama dengan anak lainnya.

Setelah berapa saat mereka pun diam bersama. Hingga akhirnya Fani mengajak mereka ke ruangan belajar.

Sebelumnya ia sudah mengambil kopernya dan mengunci pintu kamar. Setelah tiba diruang belajar Fani duduk bersama mereka di kursi kecil khusus anak kecil dan mengatakan bahwa ia harus cepat pergi.

"Maaf yah kakak harus pergi untuk mengejar mimpi kakak. Kakak janji jika tidak sibuk di kampus kakak akan datang mengunjungi kalian di sini, jadi kalian harus sehat yah, jangan melawan dan jangan nakal, janji ? "Ucap Fani sambil mengangkat jari kelingking tangannya.

"Janji.''Jawab mereka serentak.

"Baiklah sekarang sudah hampir telat kakak harus pergi sebelum kaka terlambat."

"Baiklah kakak, hati-hati di jalan jangan lupakan kami, kami sayang kakak." Jawab salah satu anak perempuan kemudian berakhir dengan pelukan dari mereka semua.

Sebelum ia keluar dari pagar panti, ia sudah bertemu dengan Suster kepala untuk berpamitan dan berterimakasih serta mohon doa untuknya, ia juga sudah berpamitan dengan ibu pengasuh dan pak Jek.

Baru berjalan berapa langkah, ia berhenti sejenak kemudian membalikan badannya untuk melihat sekitar, di mana sudah 18 tahun ia hidup di tempat ini banyak suka dan duka yang ia alami, tanpa sadar ia mengeluarkan air mataya kemudian menangis sambil berjalan menarik kopernya.

"Selamat datang dunia baru." Katanya sambil tersenyum.

Setelah sampai di halte bus, ia langsung menaiki bus yang akan menuju kota A dimana kota A adalah ibu kota negara ini.

Ia duduk dekat jendela untuk melihat pemandangan sekitar. Ia tidak tau harus melakukan apa karena tidak mempunyai ponsel, jadi dia lebih memilih untuk tidur.

Setelah tiga jam tempuh perjalanan akhirnya mereka tiba, betapa kagetnya dia suasananya yang ramai dan memusingkan itulah menurut pandangannya.

Hingga akhirnya ia diingatkan sesuatu, yaitu harus membeli ponsel ketika sudah sampai di kota. Dan itu adalah pesan dari Suster untuknya agar ia bisa berkomunikasi dengan Fani kedepannya.

Lalu Fani membuka amplop yang di berikan oleh suster padanya untuk membeli ponsel tadi sebelum berangkat.

Ia bertanya kepada orang orang sekitar dimana tempat agar ia dapat membeli ponsel, setelah ia mendapatkan alamat tanpa menunggu lama lagi ia langsung berjalan ke tempat tujuannya.

"Ahhh akhirnya, aku harus menghubungi Suster dan mengatakan bahwa aku sudah sampai." Katanya dalam hati.

Setelah selesai menelefon, ia langsung menaiki taxi ke arah Universitas X, ia lebih memilih untuk naik taxi karena belum tau arah kampusnya jika harus naik bus.

Tbc ... 🌵

Beri dukungan buat author yah, biar authornya semangat nulis dan menghibur kalian para pembaca setia. 🤗

episode 3

Gadis cantik berusia 18 tahun itu sudah tiba di depan kampus mewah dan populer di negaranya, ia memberikan uang kepada sopir taxi itu lalu menarik napas panjang dan menghembusnya pelan.

Ia membuka pintu mobil perlahan hingga ia sudah benar benar berdiri di depan kampus elit itu. Satu Kalimat yang ada di pikirannya saat ini.

"Wow ini benar benar gila." Sambil menggelengkan kepalanya seakan tidak percaya ia sudah benar benar ada di depan kampus elit tersebut.

Tanpa menunggu lama ia langsung masuk dan berjalan menuju ruang tata usaha kampus, ia tidak bertanya pada siapa siapa karena sebelumnya ia sudah melihat dena kampus di mading depan kampus itu.

"Selamat siang bu, saya Fani dari panti asuhan hawai." Katanya dengan memberikan senyum termanis.

"Oh iya kamu yah, baiklah sekarang kamu ingin masuk di fakultas apa ?" Tanya salah satu pegawai tata usaha itu langsung pada intinya.

"Apakah boleh saya mengambil jurusan bisnis manejemen bu ? " Tanyanya ragu.

"Apa yang kamu katakan, tentu saja boleh mana mungkin aku melarang mu astaga, sebentar yah aku akan menyiapkan semuanya." Kata orang tata usaha itu.

"Ahh iya baiklah bu." Jawab Fani sejenak ia berpikir apakah ia langsung masuk dan tidak mengikuti tes dulu.

Setelah menunggu berapa saat akhirnya wanita cantik 33 tahun itu datang dan memberikan kartu mahasiswa beserta kunci asrama padanya.

"Terimakasih bu." Jawab Fani.

"Baiklah, pergilah untuk persiapkan diri dan keperluan mu dua hari lagi akan mulai kampus, kamu sudah diterima tidak perlu pikirkan tentang tes dan lainnya yah.

Fani kaget tidak percaya "Ehh i..ia bu kalau begitu saya permisi bu." Kata Fani lembut.

Tanpa menunggu lama ia berjalan melewati lorong kampus hingga ahirnya ia sudah tiba di kamar asramanya, saat ingin membuka pintu tiba tiba ia mendengar teriakan dari kamar sebelah.

"Keluar kamu , bisanya hanya marah-marah apa salah nya jika aku makan di kamar dan berantakan sedikit saja , kamu pikir aku suka satu kamar sama kamu heh ?" Teriak wanita itu pada salah satu temannya, tidak berapa lama keluarlah seorang wanita cantik dengan postur tubuh yang indah dan tersenyum padanya.

Setelah melihat wanita itu jalan melewatinya, Fani pun tidak mau ambil pusing urusan orang lain, ia membuka gagang pintu itu dan betapa kagetnya dia hanya melihat satu tempat tidur king size di dekorasi warna putih dan hitam itu adalah warna kesukaannya .

"Apa aku salah masuk kamar ? kenapa tempat tidur hanya satu sedangkan kamar lain ada dua. "Pikirnya.

Saat melangkah untuk membuka lemari ia tambah terkejut " loh ini baju siapa ? " Kata Fani dengan bingung.

Tiba- tiba ponselnya berdering, dengan kaget ia pun menjawab " Hallo, ini siapa ? " Ucapnya karena ia baru membeli ponselnya tadi dan tidak ada yang tau selain Suster Kepala yang sebelumnya sudah ia hubungi .

"Apa benar ini dengan nona Fani Atika?" Tanya pria di seberang sana.

"iya benar anda siapa ?" Jawabnya.

"Oh iya saya daniel asisten donatur yang telah membantu nona fani masuk ke Kampus X. " Jawab pria di seberang telefon.

"Aduh maafkan saya pak, saya tidak sopan saya tidak tau jika ini bapak." Jawabnya penuh sesal tapi mau bagaimana lagi karena memang ia tidak tau jika itu adalah asisten donaturnya.

"Tidak masalah, apakah kamu nyaman disitu ?"

"Iya pak terimakasih banyak untuk segalanya. Sampaikan juga terimakasih ku pada atasan bapak, saya benar benar bersyukur dan berterimakasih atas semuanya." Jawab Fani.

"Ok baiklah." Jawab pria itu langsung mematikan ponselnya dan tersenyum kemudian mengirimkan pesan pada seseorang.

Fani kembali bingung dan tidak menyangka apakah ini nyata atau tidak, tapi dia benar benar bersyukur akan hal baik ini.

Ia melangkah ke arah meja belajar dan mendapati sepucuk surat di sana "Selamat datang nona Fani, semoga anda menyukai dan nyaman dengan dekorasi kamar ini."

Setalah membaca ia semakin penasaran ada apa ini sebenarnya, ini benar benar di luar dugaan jika ia akan tinggal di kamar asrama mewah ini sendirian "wow." Ia mengatakan dan langsung menutup mulutnya tanda kaget.

Setelah ia yakin kalau ini ternyata kamarnya. Ia langsung merapikan barang barang yang di bawanya dari panti, kemudian ia pun memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Pukul 19:05

Fani bangun dari tidurnya, langsung bergegas untuk mandi, setelah itu ia keluar untuk membeli beberapa keperluan, jajan dan lain-lain.

Ia kemudian keluar mengenakan jaketnya, saat ingin keluar ia melihat salah satu perempuan keluar dari kamar sebelah yang tadi siang sempat ada kekacauan kecil.

" Hay." Sapa gadis itu.

"Oh hay." Jawab Fani.

"Kamu tinggal di kamar sebelah yah, kamu kuliah jurusannya apa ? " Tanya gadis itu. Mereka sambil berjalan turun lift.

" Iya benar, aku mengambil jurusan bisnis manejemen kalau kamu ?" Ucap Fani.

"Wah keren skali, aku kedokteran." Jawab gadis itu.

Dan hanya di balas anggukan oleh Fani, yah wanita itu benar- benar tidak suka banyak bicara dengan orang baru di kenalnya.

"Aku Tasya. " Katanya sambil mengulutkan tangannya sebagai tanda perkenalan.

"Aku Fani." Setelah Fani mengucapkan namanya Tasya langsung memeluk Fani semoga kita jadi teman yah , ini salam pertemanan dari aku."

Fani terkejut dan membulatkan matanya tapi langsung memeluk gadis itu balik."

"Iya semoga kita berteman baik kedepannya yah." Tanpa mereka sadari mereka sudah didepan halaman asrama putri.

"Oh yah kamu mau kemana Fan ? " Tanya Tasya.

Aku ingin ke supermarket sebentar, kalau kamu kemana ?" Tanya Fani.

"aku ingin makan malam bersama keluargaku." Sambil menunjukan salah satu mobil di depan mereka. Mobil itu adalah mobil keluarga Tasya "Aku berangkat ya, bay fani." Sambung Tasya lagi.

"Iyaa hati -hati yah." Jawab Fani sambil senyum.

Ia menuju supermarket, berapa menit ia mencari keperluannya mulai dari keperluan kamar mandi, makan, dan untuk kecantikannya.

Fani gadis yang tidak terlalu menyukai make up, karena memang ia tidak mengerti apa-apa soal itu di tambah lagi ia hanya berada di panti dan tidak pernah keluar sekedar jalan jalan selain ke sekolah. Ia pun langsung menuju kasir untuk membayar keperluannya.

Saat sedang berjalan ia melihat warung makan di dekat jalan yang benar benar ramai pengunjung, karena kebetulan ia lapar dan belum makan apa apa sejak tadi ia langsung masuk dan memesan salah satu menu makanan yang sering di pesan orang orang saat makan di situ.

Setelah itu ia kembali pulang ke asramanya. Fani berencana untuk istirahat namun tidak sengaja mendengar keributan di luar asramanya.

Ia turun dari tempat tidurnya memakai baju tidur dengan sendal tidurnya, saat tiba di depan ia melihat ke bawah betapa terkejutnya ia melihat salah satu pria sedang berdiri dan memegang bunga serta lilin yang berada dimana-mana.

Tbc ... 🌵

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!