NovelToon NovelToon

"A Marriage Of Revenge"

(1) Celsia Ayunanda

"Ini istri bara ma... namanya Celsia Ayunanda" pertemuan pertama Celsi dengan Mama mertuanya adalah hari paling menegangkan bagi Celsi.

"Ouhhhhh..... Jadi ini wanita yang sudah berani merayu anak saya!!!" Respon mama bara justru berbanding terbalik dengan yang bara harapkan.

Tapi Celsi tak peduli sama sekali, dia justru berusaha mengubah suasana yang tegang itu menjadi suasana yang beda.

"Maaf Tante, tapi saya tidak penggoda!!!!" Kata Celsi menentang nya.

Bara hanya diam, dia tak mau ikut campur dengan apa yang dikatakan istrinya itu.

"Heiiii jalang, berani sekali kamu menentang saya padahal ini kali pertama anda datang ke rumah ini!!!!!" Ucap mama bara dengan kesal.

Celsi dengan berani lagi melawannya "Hahhahaha Tante Marna Aristisa.... Tante pikir saya tidak tahu bagaimana background hidup Tante? Hidup sebagai jalang dan berpindah ke banyak lelaki??" Ucap nya sambil mendekatkan diri pada mertuanya itu.

"Jaga omongan kamu!!!!!"

"Suuuttttttttttttttttttt, jangan berisik Tante, semuanya bisa Celsi hancurin hari ini!!!" Ancam Celsi dengan suara yang semakin dia kecilkan.

Dengan penuh amarah mama bara menarik tangan anak nya itu dan membawa bara keluar ke balkon rumah.

"Kenapa kamu malah menikahi wanita jalang seperti dia? Kamu juga tidak ada ijin sama mama dan papa kan? Lihat kelakuan istri mu itu tidak ada etika nya sama sekali" Kata mama nya mengomel.

"Ma..... Pernikahan ini menurut bara adalah pernikahan yang bara impikan" jawab nya

"Arghhhhhhh mama tidak mau tahu, kamu harus pisah sama dia" tegas mama nya.

"Kalau begitu kembalikan papa saya seutuhnya pada saya!!!!" Ancam bara lagi dengan tegas.

"Apa maksud kamu?" Tanya mama nya.

"Dengar baik-baik ma... Kali ini anak yang mama kenal penurut sudah tidak bisa lagi menjadi penurut, jadi jangan banyak tingkah dan ikuti alur main yang sudah mama cipta" Kata bara pada mama nya lalu dia meninggalkan tempat itu begitu saja.

Bara dan Celsi pun meninggalkan rumah kediaman keluarga Bara Tirtayasa, keluarga yang terkenal sebagai konglomerat paling terpandang. Bara adalah anak satu-satunya dari keluarga kaya raya itu, tapi sayangnya di saat melahirkan bara mama nya meninggal dunia dan muncullah sosok perempuan baru yang berhasil merebut hati papa nya yaitu mama tiri nya.

Papa bara yang kerap di sapa Tuan Asa oleh banyak orang terpikat dengan wanita yang benama Marna Aristisa yang dulunya bekerja sebagai sekretaris pribadinya.

Sejak bara kecil hingga bertumbuh remaja dia sama sekali tak meletakkan kekecewaan pada mama tirinya itu, namun saat beranjak dewasa ada banyak sekali hal hal yang mengganjal yang membuat bara menyimpan banyak dendam akibat luka yang di ciptakan mama tirinya itu.

Mulai dari tindak penipuan harta, perselingkuhan dan bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh Marna.

Untungnya Bara kini sudah berdiri di kaki nya sendiri dia sama sekali tak bergantung pada perusahaan milik Tirtayasa, dia membuat prinsip untuk hidup bebas dari Kungkungan mama tirinya itu.

Dan di tengah perjuangan nya sebagai anak tiri yang ingin membalas dendam muncullah Celsia Ayunanda yang mendatanginya karna ingin membalas dendam pada mama tirinya juga.

*Flashback*

Di perusahaan Bara tepatnya di ruangan pribadinya seorang wanita cantik dengan pakaian rapinya sudah berdiri di depan pintu untuk bersiap-siap masuk ke dalam.

Saat asisten pribadi bara menyuruhnya masuk dia pun langsung bersemangat melangkahkan kakinya, dan saat itu juga wanita bernama Celsia itu meminta agar obrolan mereka hanya di dengar oleh bara saja.

Bara akhirnya menyuruh asisten nya untuk keluar dari ruangan itu.

"Apa maksud dan tujuan anda ingin menjumpai saya? Ini sudah hari ke 14 anda berdiri di tempat yang sama untuk menunggu saya" tanya bara

"Saya mau anda menikahi saya" jawab Celsi tanpa basa basi

Mendengar itu bara sedikit pusing dengan perkataan wanita yang berdiri di depannya itu "Kamu Masih waras kan?" Tanya bara

"Masih pak... Ini mungkin kedengarannya aneh, tapi keinginan saya adalah menikah dengan bapak, saya punya tujuan pak, anggap saya pernikahan ini adalah pernikahan kontrak, bapak mau saya bayar berapa pun saya sanggup asal bapak mau menikahi saya" Tegas Celsia

"Jelaskan tujuan mu lebih dulu" Pintah bara

"Saya ingin balas dendam dengan wanita yang berasal dari keluarga anda, dia adalah mama tiri anda wanita bernama Marna Aristisa yang sudah membunuh ibu, ayah dan adik saya" kata Celsi sambil menunjukkan beberapa bukti yang sudah dia kumpulkan.

Dengan lihai pula bara melihat beberapa gambar yang di letakkan oleh Celsi di atas meja nya itu.

Semuanya benar-benar sesuai dengan informasi tentang mama tirinya yang sebelumnya juga sudah dia kumpulkan.

Salah satu kejahatan mama tirinya yang masih bisa tertutupi sampai saat ini adalah kasus pembunuhan 10 tahun lalu dan ternyata ada anak yang tersisa dari keluarga itu dan kini dia berdiri di depan bara.

Tapi tidak semudah itu untuk menikahi seorang bara, wanita itu hanya di suruh meninggalkan nomor telepon nya di sana.

Dan setelah pertemuan itu Celsi menunggu-nunggu telepon dari bara dan beberapa kali juga dia kembali ke perusahaan itu menemui bara.

Pada akhirnya bara yang melihat perjuangan yang tak kenal lelah dari Celsi pun mengajaknya mengobrol lagi dan di pertemuan kedua mereka bara pun setuju menikah kontrak dengan Celsia.

Dengan beberapa syarat yang harus mereka ikuti mulai dari tinggal serumah namun tak ada hubungan suami istri, bara akan menafkahi Celsi layak nya sebagai istri tapi dengan pernikahan di adakan secara privasi, dan setiap hal yang bersangkutan dengan tujuan balas dendam mereka harus di diskusikan berdua.

Semua syarat itu dengan cepat di setujui oleh celsi, dan pernikahan yang mereka adakan pun terjadi sesuai dengan kesepakatan berdua.

*Flashback Selesai*

Selesai mengenal kan Celsi ke mama tirinya, bara mengantar istri kontrak nya itu ke rumah mereka, sementara bara kembali ke kantornya.

Celsi yang menyimak perkataan mama tiri bara tadi pun langsung bisa menyimpulkan bahwa mama nya tidak suka dengan pernikahan itu.

Jadi ini salah satu alat yang tepat bagi bara dan Celsi untuk membuat mama nya merasa terganggu.

Saat di rumah Celsi pun sibuk membuka akun media sosial Marna dan betul saja dugaannya, sebuah postingan di akun Instagram Marna memperlihatkan potret kedekatan nya dengan seorang wanita yang seumuran dengan bara lengkap dengan caption "Menantu idaman"

Celsi pun mencari tahu background keluarga dari wanita itu tanpa butuh waktu lama dia langsung mendapatnya.

"Jadi ini yang anda inginkan menjadi menantu idaman anda?" Gumam Celsi dalam hatinya.

Saat hari sudah menjelang sore sudah banyak informasi baru yang didapatkan oleh Celsi pula dan dia tempelkan di Mading khusus yang dia letakkan di ruangan nya.

Bara yang tidak biasanya pulang sore melihat banyak nya informasi baru yang di tambahkan oleh Celsi di sana.

"Bingung?" Tanya Celsi yang menyadari keberadaan bara disana.

"Kenapa ada foto wanita ini?" Tanya bara

"Kamu tadi dengar kan mama tiri mu sangat jengkel melihat aku, jadi bisa di lihat kalau dia memang sudah menyiapkan istri untuk mu, dan wanita itu adalah salah satu yang menjadi target nya" Ucap Celsi

"Ini anak dari teman dekat papa, dia juga sekarang memimpin perusahaan papa nya sebagai pengganti, tidak bisa di elakkan jika memang dia salah satu target mama karena keluarga mereka tak jauh beda kaya nya dengan papa" Jawab bara.

"Terus rencana kamu apa?" Tanya bara melihat ke arah Celsi

"Aku dengar akan ada pesta besar pertemuan antara konglomerat yang diadakan dalam Minggu ini, aku mau kita kesana" Minta Celsi

"Kamu mau ketemu langsung sama dia?" Tanya bara

"Lebih tepatnya aku mau lihat ekspresi nya ketika tau aku adalah istri bara, kalau dia menunjukkan ketidaknyamanan artinya mama kamu memang sudah merencakan perjodohan tapi kalau dia tidak peduli atau menunjukan ucapan selamat artinya perjodohan hanya di inginkan oleh pihak mama mu saja" ucap Celsi dengan bijak.

"Oke... Lakukan sesuka hati mu, apapun itu aku hanya bisa mengikuti alur yang kamu buat" ucap bara menyetujui nya.

Bara Tirtayasa

Malam pesta yang sangat di tunggu-tunggu oleh Celsi pun tiba, dia datang bersama dengan bara ke acara bergengsi itu..

Berjalan dengan bergandengan dari ujung pintu masuk hingga kedalam ruangan utama tempat party itu membuat semua mata tertuju pada keduanya

"Wahhhh pernikahan nya di privasi ternyata istrinya juga cantik banget yahhh" kata istri konglomerat yang mulai berbisik karena mendapat gosip hangat terkait yang mereka lihat.

Tapi di tengah banyak nya ibu ibu yang memotretnya dan mengambil rekaman vidio disitu lah asisten bara bertindak "Saya himbau kepada semua yang berada di ruangan ini, apapun itu terkait identitas dari istri Tuan bara agar tidak di sebar luaskan ke ranah publik terutama ke sosial media, jika ada yang ketahuan menyebar akan dikenakan pinalti berupa denda" Ucap nya dengan suara yang lantang dan tegas dari atas panggung.

Lantas semuanya pun menurunkan handphone mereka masing-masing dan tidak jadi menyebar gosip hangat itu.

Kini mata wanita yang berdiri di sudut ruangan itu tertuju dengan tajam kearah keduanya, Celsi pun dengan cepat menangkap sosok wanita yang melihat mereka.

"Aku sudah melihat wanita itu" bisik nya pada suami nya

"Lakukan sesuka hati mu" sahut bara

Senyum penuh arti pun dia pancarkan di wajah nya, namun sebelum bara melepasnya dia di bawa terlebih dahulu ke hadapan papa nya untuk di perkenalkan karna ini juga kali pertama bagi bara membawa Celsi bertemu secara langsung dengan papa nya.

"Pa.... Ini Celsia Ayunanda istri bara yang sudah bara ceritakan sebelumnya" kata bara saat menyapa papa nya.

"Senang bertemu dengan mu Celsi, semoga apa yang kalian berdua bangun di rumah tangga kalian membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan kalian" Ucap papa bara.

Respon papa nya jauh berbeda dengan respon mama nya, karena memang papa bara tak pernah menuntut dan mengekang anak nya itu apapun yang bara lakukan selalu dia anggap menjadi pilihan terbaik oleh bara.

Setelah sesi perkenalan itu selesai, bara pun mulai membiarkan Celsi berkelana di ruangan itu.

"Ehhhh gadis cantik, kamu ini istri yang di privasi sama bara yahh? Pantas aja yahh kamu gak di publish, ternyata kamu secantik ini" Ucap ibu ibu yang hadir disana.

"Hahahha iya Tante benar, saya istri bara" Jawab Celsi dengan sopan.

Tapi dia tak bisa lepas dari seorang wanita yang masih tetap menatapnya sedari tadi, wanita yang tampaknya kini kepanasan dan kebakaran jenggot karena melihat sosok istri sah bara yang hadir disana.

"Ternyata tanpa berkenalan pun sudah kelihatan kalau wanita itu juga menginginkan bara" ucap Celsi dalam hatinya.

Dan ditambah lagi muncullah nenek lampir bermuka plastik yakni mama tiri bara yang menghampiri wanita cantik yang kini sedang di Landa emosi itu.

"Heiii sayang,... Kamu kenapa wajah nya gak ceria sihh, ini kan acara besar jangan cemberut dong" kata Marna saat melihat wajah gadis yang ingin dia jodohkan dengan anaknya itu tampak tak semangat.

"Lihat tuhh Tante... Siapa sih dia? Tante bilang kalau bara bakal jadi milik aku seutuhnya kan? Tapi lihat itu? Yang ada malah kepincut sama tuhh cewek" katanya dengan penuh kekesalan

"Yuli.... Jangan berpikir lebih dulu dong, Tante pastikan hubungannya dengan anak Tante tidak akan berlanjut lama, kamu tenang saja yahh masih banyak cara yang bisa Tante lakuin nak" Ucap Marna menenangkan hati Yuli

Melihat kedua musuh yang ingin di serang oleh Celsi dengan jurus andalan sudah bersatu dia pun berjalan kearah mereka dengan penuh kepercayaan diri.

"Selamat malam Tante...." Katanya menyapa Marna dengan wajah penuh maksud.

"Tidak perlu menyapa saya!!!" Tegas nya menolak uluran tangan dari Celsi.

"Ouhh maaf kalau begitu, ehhh ini anak Tante juga yahh? Ehhh tapi bukannya bara hanya anak tunggal yahh" ucap nya lagi dengan nada menjengkelkan

Bara dari kejauhan tetap memperhatikan istrinya itu, dia harus memastikan keselamatan Celsi juga.

"Aku bukan anak Tante Marna atau saudara bara, aku calon istri bara yang sesungguhnya" jawab Yuki dengan kepedean nya.

"Wahhhhh, aku baru tahu kalau bara sebelumnya punya calon istri yang lain, tunggu yahh aku tanyain ke bara nya dulu" kata Celsi menambah kejengkelan keduanya.

"Jangan berani-berani nya kamu mengurusi hal yang bukan urusan kamu yahh" kata Marna dengan penuh emosi karena tingkah Celsi benar-benar membuatnya tak habis pikir.

"Upsssss aku salah yahh Tante? Maaf yah Tan, berarti wanita muda dan cantik ini bukan calon istri yang di inginkan bara kan? Kalau semisal iya kenapa nikahnya malah sama saya bukan sama kamu" lagi lagi tanpa takut Celsi memancing Marna membuat keributan di pesta itu.

"Jangan sok tahu yahhh, ini urusan aku sama bara bukan urusan kamu" kata Yuli melawannya.

"Tapi sayangnya bara sekarang udah jadi milik aku, dan urusan bara udah pasti urusan Celsi juga" katanya lagi melawan.

"Dasar wanita jalang!!!!!! Paarrrr........." Satu tamparan kencang melayang di pipi Celsi, semua perhatian kini mengarah ke mereka.

Bara yang tadinya melihat dari jauh langsung berlari mendekati Celsi.

"Hiksssss........ Hiksssssss...... Hiksssss....." Aksi Celsi pun kembali dimainkan di depan banyak orang

"Kenapa sihh Tante gak terima sama pernikahan aku.... Hiksssss.... Aku tahu kalau pernikahan kami diadakan secara tiba-tiba, tapi gak Seharus nya Tante nyiapin wanita lain buat suami aku" katanya dengan lantang hingga suara itu terdengar jelas di telinga banyak orang.

Papa dan Mama Yuli yang mendengar itu langsung mendekat ke arah Celsi.

"Apa apaan ini.... Heiii Marna... Apa kamu mau tetap menjodohkan Yuli dengan bara dengan kondisi anak mu yang sudah menikah? Jangan pikir kamu bisa yahh" kata Mama Yuli dengan kesal.

Mama nya pun menarik paksa Yuli dari samping Marna, dan di sana Yuli juga di nasihati oleh mama nya " Mama dan Papa gak akan pernah setuju kalau kamu mau lanjutin hubungan perjodohan antara kamu dan bara, lihat Yuli bara sudah punya istri dan kamu harusnya sadar kalau bara itu bukan lelaki yang tepat buat kamu, kamu cantik dan mandiri dan pasti banyak yang mau sama kamu!!!" Tegas mama nya.

"Tapi ma...."

"Tidak ada tapi tapian, kamu harus menurut Yuli" tegas papa nya menyangkal alasan yang hendak di lontarkan putrinya itu.

Bara kini merangkul erat istrinya, sementara kekacauan yang di sebabkan oleh Marna membuatnya di gosipin secara berlebihan oleh ibu ibu yang hadir disana

"Dasar yah di Marna udah status nya jadi ibu pengganti bukannya bisa nyontohin yang baik di depan umum malah buat keributan gini" kata ibu yang satu

"Iya benar, padahal mantu nya cantik juga kok, bahkan jauh lebih cantik dari Yuli" sambung yang lainnya.

Bisik bisik kecil itu membuat kuping Yuli panas dia pun langsung meninggalkan tempat itu begitu saja..

"Yuli.... Kamu mau kemana?" Marna malah memperdulikan kepergian Yuli bukannya meminta maaf pada Celsi.

Alhasil papa bara akhirnya mengajak istri nya itu untuk masuk ke ruangan pribadi keluarga mereka.

Sementara Celsi di bawa keluar oleh bara dari ruangan itu menuju ke mobil mereka.

Papa bara pun tak kuasa menahan marahnya "Kenapa kamu bisa berbuat seperti itu di depan umum? Apa kamu tidak mau menjaga nama baik keluarga Tirtayasa?" Kata suaminya itu mulai mengomel.

"Nama baik.nama.baik, itu saja kan yang papa harapkan dari dulu, papa mikirin gak sih keadaan Yuli, dia itu tiba-tiba di tinggal nikah sama bara pa... Ya gak mungkin lah mama diam aja, lagian dari awal mama juga pengennya Yuli jadi mantu kita bukan wanita itu" Jawab Marna membela diri nya.

"Kamu tetap saja salah, harusnya kamu tidak bertindak berlebihan di depan banyak orang, ini bukan acara keluarga kita tapi acara dari berbagai keluarga konglomerat kamu tidak memikirkan papa?" Kata nya lagi menyalahkan Marna.

"Ahhhh sudahlah apapun yang akan aku jelaskan pasti kamu mikirin nama baik aja, udah yahh aku mau pulang kamu sendiri yang lanjutin nih acara" ucap nya melawan pada suaminya itu.

Tapi tak di sangka Marna bukannya langsung kembali ke rumah kediaman mereka justru dia pergi ke tempat selingkuhan nya di sebuah apartemen yang tak jauh dari hotel tempat acara itu berlangsung.

Marna benar-benar seperti wanita jalang pada umumnya, dia berlagak menjadi perempuan murahan yang sangat tersakiti di keluarga bara sampai di tempat selingkuhan nya itu dia menghabiskan tenaga nya untuk berhubungan suami istri dengan lelaki yang sudah dia jadikan pelampiasan sepuluh tahun lamanya.

Sementara Celsi dan Bara sampai kini masih menetap di dalam mobil, Celsi sudah tidak menangis lagi, tapi melihat pipinya bertanda merah sebagai bekas dari tamparan maut sang mama tiri bara tak mengijinkan Celsi untuk kembali ke dalam.

"Kita pulang saja, pipi mu bisa bengkak jika tidak di kompres" ujar bara, dia pun langsung melajukan mobil itu menuju ke rumah mereka.

Dan sampai di rumah tanpa basa basi bara menyuruh Celsi untuk duduk di ruang tamu.

"Tunggu disini jangan langsung ke kamar" Pintah nya

Celsi tak menjawab dia hanya menurut saja dan tak lama datanglah bara membawa wadah berisi air dingin yang dia ambil dari dalam pendingin.

Lalu dia mengompres pipi Celsi yang kelihatan sudah mulai memar itu

"Apa tidak sakit?" Tanya bara yang melihat Celsi sangat santai

"Sakit, perih, panas, tapi udah reda dan dingin karena di kompres" jawab nya

"Tapi ekspresi kamu gak menunjukan rasa sakit sama sekali" imbuh bara lagi

"Itu karena ditahan, yakali aku harus nangis terus" jawab Celsi lagi

Selama menikah belum pernah keduanya sedekat ini, baru kali ini Celsi di perlakukan oleh bara layaknya seperti wanita yang dia sayangi

Tapi Celsi menepis itu jauh jauh, bagaimana pun tujuan mereka menikah bukan untuk membangun hubungan romantis tapi untuk menyelesaikan urusan balas dendam masing-masing.

Setelah pipi Celsi agak enakan, dia menghentikan tangan bara "Udah udah, ini udah enakan, makasih yahh aku tidur dulu, kamu juga istirahat saja" ucap Celsi lalu dia pergi menuju ke kamarnya begitu pun bara.

Celsia Ayunanda

Setelah malam penuh drama itu terlewati esok harinya Celsi tak hanya diam saja di rumah, selesai mengurus segala kepentingan di usaha miliknya dia lanjut lagi mencari cara agar dirinya bisa bertemu kembali dengan Marna.

Dan kebetulan sekali apartemen tempat Marna semalam menghabiskan malam panas dengan selingkuhannya berada tepat di seberang Klinik kecantikan yang ternyata milik pribadi Celsi.

Melihat Marna dengan wajah yang dia tutupin dan topi hitam yang di kenakan wanita jalang itu dengan cepat Celsi memotret nya.

"Dasar jalang...." Gumam nya dalam hatinya.

Tapi dia tak langsung menemui Marna, karna aktivitas nya di klinik sangat padat hari ini, klinik yang menjadi salah satu masukan pendapatan bagi Celsi selama ini adalah klinik yang terkenal di kota tempat tinggal mereka.

Namun hingga saat ini identitas asli pemilik klinik itu tak banyak yang tahu hanya sampai di karyawan tetap saja. Oleh sebab itu juga bara sendiri pun tak tahu kalau istrinya punya klinik kecantikan.

Di tengah asik nya Celsi menikmati makan siangnya datanglah panggilan telepon dari bara.

"Halo kenapa bara?" Tanya Celsi

"Kamu dimana sekarang?" Tanya bara

"Hemm lagi makan siang" jawab Celsi

"Aku pikir kamu belum makan, tadinya aku mau ngajak kamu makan siang" ujar bara

"Ouhhhh, aku udah makan bar, mungkin besok besok aja makan beduanya" Balas Celsi.

"Okelah kalau begitu" ujar bara, lalu panggilan telepon itu pun berakhir.

"Cieeee ditelpon sama suamik yahhh, enak banget sih yang punya suami, mau dehhh di tanyain udah makan atau belom tiap hari" goda pekerja nya Celsi yang kerap di panggilnya Valen itu.

"Apaan sih val, jangan gitu dehh aku geli sendiri dengar nya" ucap Celsi tak terima

"Emang nya kamu yakin gak bakal jatuh hati sama bara? Dia ganteng loh, trus kepribadian nya juga tampak baik" ucap Valen

"Semoga aja enggak, aku lagi usahain itu gak terjadi kok" ujar Celsi

"Tapi aku yakin sihh ujung-ujungnya kalian bakal hidup sama setelah semuanya selesai" kata Valen

"Udahh ahh jangan kepikiran yang lebih lebih dulu, lagian ini masih awal" katanya Celsi.

Setelah makan siang mereka selesai Celsi meninggal klinik itu dan melanjutkan aksinya, dia akan berkunjung ke perusahaan milik papa yuli dengan alasan ingin meminta maaf atas keributan yang terjadi semalam.

Walaupun tujuan sebenarnya bukan hanya untuk minta maaf dia juga ingin mencari tahu soal Marna dari mereka.

Tak butuh waktu lama mobil milik Celsi sudah terparkir di depan perusahan Gold Medalis yang tampak sangat mewah dan megah itu.

"Okeyyy, Celsi hari ini harus lebih banyak info yang kamu dapatkan" ucap nya dengan ambisi yang tinggi.

Celsi pun masuk ke lobby dan meminta bantuan resepsionis perusahaan itu hingga Celsi pun di tuntun menuju ke ruangan pribadi direktur yakni papa Yuli.

Ntah mendapat jaringan darimana tapi tak perlu susah untuknya menembus pintu masuk ke ruangan direktur itu.

Tadinya Celsi pikir yang berada disana adalah Yuli tapi ternyata papannya.

"Selamat siang Tuan Alist, maaf karena sudah mengganggu waktu anda, saya ingin berkunjung karena urusan pribadi bukan urusan perusahaan" ucapnya. Dan tak dia sadari Mama Yuli justru muncul dari dalam ruangan yang berada disana.

"Urusan pribadi apa yang membawa kamu datang kemari dan menemui suami saya" awalnya Mama Yuli muncul tanpa memperlihatkan wajahnya lebih dulu sehingga dia tak tahu kalau yang datang adalah Celsi.

"Ijin nyonya besar Alist, saya adalah Celsia Ayunanda istri dari Bara Tirtayasa" katanya menjawab

Lantar Mama Yuli langsung keluar dari ruangan itu.

"Ya ampun... Saya pikir kamu siapa tadi, maaf yahh Celsi Tante kebiasaan ngomong padahal belum nunjukin wajah Tante" ucapnya langsung berubah derastis dengan nada yang jauh lebih familiar.

"Tidak apa-apa Tante, saya juga maklum dengan respon Tante, kalau begitu apakah Celsi bisa meminta waktu Tante dan om untuk berbincang sebentar?" Tanya Celsi

Dengan senang hati pun mama dan papa Yuli menyambut Celsi dengan baik.

"Apa yang ingin kamu sampaikan Celsi?" Tanya mama Yuli

"Saya mau minta maaf kepada om dan Tante atas keributan yang saya buat semalam, saya benar-benar menyesal sudah mencari keributan di acara bergengsi itu" ucap Cesil

"Ya ampun Cesil, harusnya kami yang minta maaf pada mu nak... Ini semua bermula dari putri kami dan lagi pun kalau semalam Yuli tidak membahas soal perjodohan mereka yang gagal tidak mungkin terjadi keributan seperti itu" kata Mama Yuli

"Tapi tetap saja Tante, saya punya tanggung jawab untuk meminta maaf kepada kalian selaku orang tua dari Yuli, dan sebenarnya saya juga berharap bisa bertemu Yuli disini tapi tadi saat sampai kata manager nya Yuli tidak masuk kerja" ujar Cesil

"Iyaa Cesil, Yuli masih kesal dengan kami, padahal sebagai orang tua kami tidak mau kalah anak kami menjadi perusak di rumah tangga orang, tapi tetap saja ini memang sudah rencana dari Marna si wanita jalang itu, dia benar-benar berusaha untuk menyatukan Yuli dengan segala cara dan itulah yang membuat Yuli penuh harap bisa hidup bersama bara" kata mama Yuli

"Betul sekali Cesil, saya sebagai papa Yuli juga berharap kalau kamu tidak sakit hati dengan perbuatan tak baik dari Yuli semalam, kami juga ingin menyampaikan rasa maaf kami secara langsung, ditambah lagi kami merasa terhormat karena kamu bisa datang langsung hanya untuk menyempatkan waktu menemui kami disini"Ucap papa Yuli lagi.

"Tidak apa-apa om, ini sudah seharusnya saya lakukan mengingat semuanya memang sudah harus di selesaikan dengan baik baik bukan? Tapi boleh tidak om, Tante, saya minta kontak nya Yuli, jika kesulitan bertemu langsung saya ingin menghubungi nya saja" ucap Cesil

Dengan mudah pula papa Yuli mengeluarkan kartu nama anaknya dan memberikan nya kepada Celsi. Satu urusan pun selesai, lalu celsi dengan kemampuan nya yang baik itu tetap mengajak kedua orang tua Yuli untuk mengobrol dan akhirnya dia menemukan fakta baru lagi soal kedekatan Yuli dengan Marna.

"Artinya Marna sengaja dekat dengan Yuki untuk mengambil hak kekuasaan milik GM juga, wahhhh seperti nya pekerjaan ku akan bertambah banyak, dan kini yang harus ku cari tahu adalah alasan pastinya, lambat lain Yuli juga akan ku tarik menjadi musuh dalam selimut bagi Marna" gumam nya menyimpulkan semuanya dalam hati.

"Terimakasih yah Tante dan om, sudah mau menerima kedatangan Cesil, kalau begitu saya pamit pulang dulu yah om, Tante karena seperti nya Cesil akan ke tempat papa dan mama mertua lagi" ucap nya berpamitan

"Baik nak... Kamu hari hati yahhh, jika kau punya waktu hubungi Tante, kita bisa bertemu dan mengobrol lebih banyak lagi di luar" kata mama Yuli sembari memberikan kartu nama yang berisi kontak nya.

"Baik Tante, terimakasih sekali lagi" ucapnya lalu dia meninggalkan tempat itu.

"Ternyata gak sesusah itu yah buat dapatin info soal Tante Marna, tapi aku juga capek sih bara malah lepas tangan serahin semua nya ke aku, padahal dari awal mah maunya saling bantu ini kenapa aku jadi capek sendiri yahh" katanya mengeluh saat sudah duduk di mobilnya.

Tapi dia tak bisa menyerah begitu saja masuk ke hidup bara saja sudah sangat membantu nya untuk mengulik soal Marna tanpa tersisa.

Kini dia pun melanjutkan perjalanan nya menuju rumah Keluarga Tirtayasa.

Dia sebenarnya harus menyiapkan mental untuk berhadapan langsung dengan wanita yang sudah membunuh keluarga nya, tapi apa boleh buat hari ini bara sangat sibuk dengan pekerjaannya jadi Celsi hanya bisa pasrah untuk menyelesaikan nya dengan sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!