Lu Tian memandang pepohonan yang menghampar di depannya. Nampak tidak ada yg aneh namun guru Lu Tian Luo Xin bilang lembah di depannya akan menjadi rumah baru untuk menjalani hidup baru.
"Guru, berapa lama lagi kita sampai?" Lu Tian memandangi gurunya
"Sekitar 3 jam lagi, di depan kita namanya Lembah Pedang Hitam. Maskas Sekte pedang bayangan" Luo Xin sambil meraih barangnya dan melanjutkan perjalanan
********
Beberapa hari sebelumnya Luo Xin melewati sebuah desa yang porak-poranda, sebagian rumah-rumah penduduk hancur terbakar dan mayat berserakan dimana-mana. Setelah mengurus jasad penduduk dan akan melanjutkan kembali ke sekte pedang bayangan. Luo Xin melihat sesuatu kejanggalan di sebuah batu yg mengandung energi aneh. Saat mendekati batu tiba-tiba energi aneh tersebut menghilang, nampak anak berusia sekitar 5 tahun dengan baju kotor dan kondisi badan terdapat banyak luka kecil sedang duduk dengan wajah sedih, dan lemas. Luo Xin mengobati luka Lu Tian dan memberinya makanan.
"Siapa namamu?" Luo Xin bertanya.
"Nama saya Lu Tian paman" jawab Lu Tian.
"Apa ada keluarga di desa terdekat yang kamu punya?" tanya Luo Xin.
"Tidak ada, ayah dan ibuku meninggal demi melindungku. Saya tidak punya keluarga lain" Lu Tian.
"Kalau begitu saya akan membawamu sambil mencari keluarga baik yang bisa merawatmu" Luo Xin.
Namun tiba-tiba Lu Tian bersujud. "Paman pendekar, saya mohon jadilah guruku, saya ingin menjadi pendekar agar kelak bisa melindungi diri" Lu Tian memohon.
Luo Xin hanya menghela nafas, dia tau apa yang di pikirkan Lu Tian. Namun dia sudah mengecek kondisi fisik Lu Tian yang mana masuk kategori tidak bebakat karena kualitas tulangnya masih tulang perunggu. Sementara untuk murid sekte pedang bayangan minimum harus tulang perak. Tapi dengan tekat yang kuat dari Lu Tian yg berhasil mengerakan hati Luo Xin. Dia tidak mau terlalu memberi harapan.
"Baik, saya akan menjadi gurumu, dan saya akan membawamu ke Sekte Pedang Bayangan. Tapi dari kondisimu saat ini, saya tidak bisa menjamin kamu bisa menjadi pendekar dengan cepat. Kamu harus berusaha keras untuk bisa berkembang" Luo Xin menjelaskan.
"Murid mengerti guru, murid sudah tahu kondisi tulang murid masih tingkat perunggu. Murid siap berlatih keras untuk berkembang" kata-kata Lu Tian membuat Luo Xin sedikit penasaran, bagaimana anak sekecil ini sudah paham tingkatan tulang.
"Baik, mulai hari ini saya akan memanggilmu Tian'er" Luo Xin.
"Terimakasih guru. Ini hadiah kecil dari orang tua murid. Sebelum meninggal, beliau berpesan untuk memberikan cincin samudra ini untuk orang yang mau menjadi guruku" kata Lu Tian.
"Ini..." Luo Xin melihat cincin tersebut tercengang. Bagaimana anak sekecil ini memiliki pusaka yg bahkan di 3 wilayah kekaisaran Han, Wei, Tang kabarnya hanya ada 3 buah, dan di kekaisaran Han tidak ada pemdekar yang diketahui memiliki pusaka ini.
"Oleskan darah guru di cincin ini, Dan cincin ini akan mengenal guru sebagai pemiliknya. Di dalam cincin ada beberapa pusaka, koin emas, dan beberapa sumber daya yang bisa guru gunakan untuk mengobati luka dalam guru" Lu Tian menjelaskan.
Penjelasan Lu Tian kembali membuat Luo Xin penasaran, bagaimana anak kecil ini bisa tau dirinya memiliki luka dalam. Namun dia menahan untuk menanyakannya.
"Tian'er kenapa kamu berani menunjukan pusaka berharga seperti ini? apa kamu tidak takut saya akan melukaimu?" tanya Luo Xin.
"Murid memang tidak memiliki kempuan pendekar, tapi murid sudah di bekali kemampuan melihat aura sifat seseorang. Ini salah satu warisan keluarga dan hanya anggota keluargaku yang memilikinya. Dari aura yg guru pancarkan, guru memiliki sifat baik, lembut, dapat dipercaya. Satu lagi guru pemalu terjadap wanita yg disuka" Lu Tian berkata sambil tersenyum menyeringai.
********
Luo Xin dan Lu Tian sudah memasuki gerbang Sekte Pedang Bayangan. Di gerbang sudah dipenuhi beberapa wanita pengagum Luo Xin. Yang selalu mengagumi wajah tampan Luo Xin, sesuai dengan julukan Luo Xin 'pendekar tampan'. Selain pengagum ada juga beberapa tetua Ling Ou guru dari Luo Xin dan beberapa murid utama sekte. Lalu mereka berjalan menuju bangunan utama untuk melaporkan misi dan mengambil upah misi.
"Kakak Luo, kamu sudah kembali?" Xiao shu.
"Shu'er! ia saya baru kembali" Luo Xin menjawab Xiao Shu demgan wajah memerah "Emm.., saya masuk dulu untuk melapor ya. Tolong titip muridku" Luo Xin bergegas masuk untuk menghindari Xiao Shu. Karena semakin lama didekatnya detak jantungnya semakin tak teratur.
"Siapa namamu?" tanya Xiao Shu.
"Nama saya Lu Tian, kakak cantik bagaimana aku memanggilmu?" Lu Tian.
"Em... kamu boleh memanggilku bibi Xiao, Tian'er ikut kakak kedalam untuk mendaftar ya" Xiao Shu.
"Emm... baik, apa boleh saya memangilmu bibi guru?" tanya Lu Tian.
"Kenapa memangil bibi guru?" tanya Xiao Shu.
"Karena bibi wanita yg disukai guruku, apa bibi tidak suka dengan guruku?" pertanyaan Lu Tian membuat wajah Xiao Shu memerah karena malu.
"Kabarnya Luo Xin membawa seorang murid, apa ini murid yang di bawa?" suara tetua Wang memecah pembicaraan Lu Tian dan Xiao Shu.
"Hormat Tetua Wang, benar tetua" Xiao Shu.
"Hormat tetua, nama saya Lu Tian, saya murid guru Luo" Lu Tian memberi hormat.
Tanpa basa-basi tetua Wang memegang tangan Lu Tian. "Huh.., dasar bodoh. Bisa bisanya mengambil murid yang tidak memiliki bakat seperti ini" kata tetua Wang. "Xiao Shu ingatkan kembali aturan sekte muridnya dari luar sekte diperbolehkan belajar saat berumur 8 tahun. Sebelum usia 8 tahun dia tidak boleh berlatih dan menggunakan sumber daya tekte" Setelah berucap tetua Wang bergegas pergi.
'Cih..., ternyata baru mencapai pendekar berlian menengah' Lu Tian mengumat.
Tidak lama setelah itu Luo Xin kembali setelah melapor sekaligus membawa beberapa lembar pakaian untuk Lu Tian, Xiao Shu juga tidak lupa memberitahu apa yg disampaikan tetua Wang. Lalu Luo Xin membawa Lu Tian menuju paviliun bambu tempat kediaman Luo Xin.
******
Malam di kediaman Luo Xin. Luo Xin mulai mengeluarkan item yang ada di dalam cincin: 1 buah pedang pusaka Bumi, 1 buah pedang pusaka langit, 1 peti berisi sumber daya langka untuk meningkatkan kualitas tulang, darah, otot, tenaga dalam. persediaan untuk 1 tahun, topeng ilusi pusaka bumi, 1 kotak berisi 10.000 koin emas
"Ini cabe ungu, untuk meningkatkan kualitas darah dan otot. Ini wortel darah, untuk meningkatkan kualitas tulang dan darah. Ini gingseng air, untuk meningkatkan kualitas tulang. Ini gingseng 7 warna, untuk meningkatkan tenaga dalam. Ini apel besi, untuk meningkatkan tenaga dalam samapai 1000 lingkaran, tapi hanya bisa di makan oleh orang yg memiliki kualitas tulang berlian atau emas tapi memiliki otot sejati, yang terakhir apel emas mirip apel besi namun yang ini mampu menambah hingga 5000 lingkaran, murid akan menuliskan penjelasanya agar bisa di baca" Lu Tian menjelaskan.
"Tian'er, darimana bisa mendapat bahan-bahan langka ini?" Luo Xin tidak mampu menahan rasa penasarannya.
"ini bahan yang di dapat dari pulau misterius yang muncul 50 tahun sekali, dan hanya keluarga kami yg memiliki kunci petunjuk ke pulau tersebut, tapi kunci tersebut sudah dimusnahkan sebelum jatuh ke tangan sekte aliran hitam"
Ini cerita pertama saya, mohon maaf bila masih ada kata-kata yang salah
Jangan lupa like, komen, dan vote
Pagi yang cerah Lu Tian memulai aktifitas dengan membersihkan halaman, mengambil air dari sumur untuk mengisi bak penampungan air, dan membuat sarapan. Dari mana Lu Tian belajar memasak hanya dirinya sendiri yang tau, sedangkan Luo Xin enggan memaksa mencari tau. Dia merasa apa yang dialami Lu Tian adalah pukulan berat untuk anak seusianya. Dia yakin perlahan Lu Tian akan menceritakan semua misteri yang selama ini jadi pertanyaan Luo Xin, seperti semalam saat Lu Tian menceritakan pulau misterius yg muncul 50 tahun sekali. Dimana keluarganya menamai pulau tersebut Pulau seribu tanaman. Lalu pusaka berupa topeng polos tanpa mata yang bernama Topeng ilusi.
Topeng ilusi sendiri dilihat dari luar seperti orang buta karena tidak ada lubang umtuk mata melihat. Setelah dipakai, dengan menyerap sedikit tenaga dalam yg di miliki pemakai topeng, pemakai akan merasa seperti tidak memakai topeng. Selain itu dengan bantuan petunjuk khusus topeng ilusi, pemakai topeng mampu meniru wajah orang yang di inginkan. Topeng ilusi sangat cocok di gunakan untuk misi menyusup atau mengintai musuh.
Setelah sarapan Luo Xin pamit untuk mengikuti rapat sekte, untuk membahas masalah pergerakan sekte aliran hitam. Luo Xin menyuruh Lu Tian berlatih fisik untuk meningkatkan ketahanan tubuh selama dirinya rapat. Setelah gurunya pergi Lu Tian bergegas menuju ke hutan sekitar sekte.
"Huff.... lelah juga, untung di cincin ibu ada banyak barang pemulih stamina dan penyembuh luka" Lu Tian duduk di bawah pohon sambil mengunyah kacang es.
"Tian'er kamu mau samapai kapan istirahat? dasar bocah malas" Kata Walet emas.
"Nenek Walet, sayakan baru 1 menit istirahat" Lu Tian mengeluh.
"Bocah malas, di depan sana harusnya banyak di tumbuhi jamur tulang, kamu harus cepat memanennya. Beberapa hari lagi jamur itu akan mati. Jamur itu cocok untuk meningkatkan kualitas tulang dan otot mu" Kata walet emas.
"Baik nenek Walet" Kata Lu Tian bergegas menuju lokasi yang di arahkan Walet emas.
Walet Emas adalah hewan suci yang mendiami cincin samudra peninggalan ibu Lu Tian. Walet Emas juga yang mengajarkan pengetahuan memasak, racun, dan obat-obatan. Dari umur 3 tahun Lu Tian di bimbing dan di lindungi oleh 4 hewan suci. Walet Emas yang ada di cincin ibunya, Berang-berang Sakti di cincin ayahnya, Kura-kura Bijaksana di kalung giok, dan Phoenix Api yang disegel di badannya. Masing masing hewan suci memiliki keunggulan. Dari semua hewan suci Walet Emas dan Kura-kura Bijaksana adalah orang yang paling sering berkomunikasi dengan Lu Tian. Mereka menganggap Lu Tian sebagai Cucu sekaligus Murid. Kura-kura Bijaksana sendiri mengajarkan pengetahuan tentang kitap dan pusaka.
*******
Lu Tian melihat 3 keranjang besar sumber daya yang telah di kumpulkan, 2 keranjang berisi jamur tulang. Jamur berwarna putih dan bentuknya mirip tulang ayam. Dan 1 keranjang lagi berisi buah ceri hijau, untuk meningkatkan kualitas tulang. Setelah memasukan semua keranjang ke cincin samudra, lalu bergegas kembali ke paviliun bambu.
"Tian'er, darimana saja kamu?" tanya Luo Xin.
"Maaf guru, murid berjalan-jalan ke hutan sekitar sekte dan tidak sengaja melihat ini" kata Lu Tian sambil mengeluarkan jamur tulang dan ceri hijau.
"Apa ini Tian'er?" tanya Luo Tian
"Ini jamur tulang, bisa meningkatkan kualitas tulang dan otot, dan ini ceri hijau untuk meningkatkan kualitas tulang. Saya akan mengolah ini untuk kita konsumsi setiap malam. Sehingga kualitas tulangku bisa meningkat cepat" Lu Tian menjelaskan.
"Kenapa tidak mengkonsumsi gingseng air ini?" Luo Xin bertanya.
"Gingseng air memang baik, tapi untuk tubuh murid saat ini tidak baik, bila nanti murid sudah memasuki tulang emas baru cocok mengkonsumsi gingseng air. Selain itu kedua bahan ini bisa diolah menjadi sayuran lezat" Lu Tian menjelaskan.
Mendengar penjelasan Lu Tian, Luo Xin semakin kagum karena Lu Tian memang bukan pendekar berbakat. Muridnya tersebut termasuk golongan genius. Apa perbedaan pendekar berbakat dan pendekar genius?. Pendekar berbakat adalah mereka yang terlahir dengan kondisi fisik yang sudah mumpuni hanya tinggal mengasah sedikit bisa langsung masuk kelompok pendekar emas.
Sedangkan pendekar genius yaitu pendekar yang terlahir dengan kecerdasan yang luar biasa, dengan pengetahuan yang luas serta daya serap ilmu yang baik, mereka mampu mempercepat peningkatan kemampuan. Dalam waktu singkat bisa melewati tahapan demi tahapan. Bahkan dalam kasus tertentu mereka mampu berkembang dengan kondisi sumber daya yang mereka cari sendiri di alam.
Disamping jenis diatas ada beberapa yang lahir dengan kondisi tertentu seperti Dewa perang, Dewi perang, tubuh Yin, Tubuh Yang, atau tubuh YinYang yang seimbang, atau tubuh titisan iblis. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan dan perlu penanganan yang sesuai.
******
Saat makan malam disajikan, aroma jamur tulang dan ceri hijau yang di olah menjadi hidangan sayur yang menggugah selera. Hidangan daging kelinci yg harum membuat Luo Xin benar bergegas ingin memakannya. Namun suara ketukan pintu tiba-tiba membuyarkan imajinasi Luo Xin.
"Guru, murid pergi membuka pintu dulu" Lu Tian.
"Emm..., siapa kamu bocah?" Kata seorang pria berumur sekitar 90 tahunan yang berdiri di depan pintu.
"Mohon maaf Ketua Liang, saya murid guru Luo. Silahkan masuk kebetulan kami baru akan makan malam" Kata Lu Tian mempersilahkan masuk.
"Hahaha...., ternyata kamu murid tetua Luo, maaf orang tua ini membuatmu takut" Kata Liang Xu berjalan masuk sambil memperhatikan keadaan sekitar mencoba mencari sesuatu yg mencurigakan.
"Guru Liang, silahkan duduk, mari kita makan malam bersama" Luo Xin.
"Ahh... orang tua ini sudah makan tadi, silahkan kalian makan terlebih da..'Krukk...krukkk.....'". Belum sempat selesai kata katanya aroma sajian makan malam membuat perut Ketua Liang berbunyi. 'ahh... dasar perut ini tidak paham situasi' Ketua Liang mengumpat dalam hati.
"Kalau begitu tunggu sebentar, saya harus memeriksa sesuatu. Tadi sebelum kesini saya merasa ada penyusup" Kata Ketua Liang lalu memeriksa dapur dan kamar namun tidak menemukan sesuatu.
Karena tidak menemukan yang dicari, Ketua Liang kembali dan makan bersama.
*****
"Tetua Luo, siapa wanita yang memasak makanan ini. Saya merasa ada energi besar setelah memakan ini. Sepertinya kamu harus cepat menikahinya. hahahah... janganlah kamu menyembunyikanya dari orang tua ini" Kata ketua Liang gembira sementara kedua guru dan murid saling memandang.
"Mohon maaf Guru Liang, Tian'er yang memasak masakan ini" Kata Luo Xin.
"Hah...? Kalau begitu apa yg kamu masak ini bocah?" ketua Liang bertanya.
"Itu jamur tulang untuk meningkatkan kualitas tulang dan otot, dan ceri hijau untuk meningkatkan kualitas tulang. Kebetulan saya mendapatkannya di hutan sekitar sekte" Lu Tian menjelaskan.
"Apakah masih banyak?" tanya ketua Liang.
"Di hutan masih banyak, mungkin bisa 2 atau 3 keranjang lagi. Dan dalam beberapa hari lagi jamur sudah tidak bisa di panen lagi karena sudah berganti musim" Lu Tian menjelaskan.
"Kalau begitu, besok berangkatlah bersama beberapa murid dalam untuk memanen. Dengan sumber daya ini murid sekte kita bisa berkembang pesat" Ketua Liang tersenyum menatap Lu Tian.
Mohon maaf bila ada salah kata tulisan
Terimakasih jangan lupa Like, Komen, Vote
Pagi berikutnya setelah mengerjakan rutinitas seperti biasa, paviliun bambu kedatangan 4 orang yang akan mengikuti Lu Tian untuk memanen jamur tulang. Satu orang murid utama bernama Wei Lin, dua orang murid dalam Wu Xin dan An Liang, satu orang Tetua Bai Luo.
"Tugas kita hari ini untuk memanen sumber daya yang berguna untuk meningkatkan kialitas tulang. Dan lokasi tumbuhan ini ada di beberapa titik. Wei Lin tugasmu pimpin yang lain untuk memanen jamur tulang, setelah menunjukan lokasi jamur saya akan menemani Lu Tian menjelajah beberapa tempat untuk memcari tumbuhan yang berguna. Bagaimana, apakah sudah siap?" Kata Tetua Bai
"Siap Tetua" Jawab tiga orang murid sekte serentak.
Kami bergegas melakukan perjalanan, bahkan karena bosan menungguku yang tidak memiliki tenaga dalam Tetua Bai langsung menggendongku.
"Wow....wow...wow, ayo Tetua cepat jangan sampai kita kalah dari mereka yang lambat" Lu Tian berteriak kegirangan menikmati sensasi terpaan angin yang cepat.
"Senior, yang bisa mengalahkan Tetua Bai akan aku kasih kacang yang bisa memulihkan tenaga, hihihi..." Lu Tian memcoba memprovokasi.
"Dasar Bocah, awas kalo bohong ya" Wei Lin mulai terpancing dan melesat cepat mengejar Tetua Bai
"Tetua Bai, cepat kita sudah tersusul" Lu Tian menyemangati Tetua Bai.
"Dasar bocah bodoh, Wei Lin itu pendekar ahli mengintai. Tentu ilmu meringankan tubuhnya lebih baik dari saya. Pasti sulit berlomba dengannya" Tetua Bai menjelaskan.
"Ohh...," Lu Tian berfikir tumbuhan yang bisa membantu."Tetua Bai, coba makan Beri kristal hijau ini, Aaaa... buka mulut" Lu Tian sambil memasukan buah aneh tersebut ke dalam mulut Tetua Bai.
*******
"Sepertinya di depan tempat kita berkumpul. Aku terlalu bersemamgat sampai meninggalkan yang lainnya di belakang" Wei Lin mulai mendarat.
"Yeee.... senior kalah. Kami yang pertama sampai, hihihi...." kata-kata Lu Tian mengagetkan Wei Lin.
"Bagaimana bisa???" Wei Lin memandangi Lu Tian yg asik memakan manisan buah dan duduk di batu , sedangkan Tetua Bai duduk bermeditasi di bawah pohon.
"Senior, kita sudah menunggu sepuluh menit disini, huff.. lambat sekali hihihi..." Lu Tian tertawa cekikikan melihat expresi tak percaya Wei Lin.
Beberapa menit sebelumnya setelah Tetua Bai mengkonsumsi Beri kristal hijau. Tubuhanya tiba-tiba menjadi sangat ringan dan di penuhi energi.
"Bocah... pegang yang erat, kalo seperti ini kita bisa mengalahkan Wei Lin" Tetua Bai menambah kecepatannya 3 kali lebih cepat
"Yuhu...., semangat Tetua Bai, hihihi...." Lu Tian bersemangat
"Bocah, tutup mulutmu, kita beri Wei Lin kejutan" mendengar ucapan tetua Bai, Lu Tian segera terdiam. Bahkan sampai mereka sudah melewati Wei Lin pun Lu Tian senyap tak bersuara sedikitpun, sehingga Wei Lin yang merasa sudah menang sedikit mengurangi kecepatan tanpa sedikitpun mengetahui Tetua Bai sudah jauh meninggalkanya.
*******
Tidak lama kemudian Tetua Bai selesai meditasi, dan dua orang murid lainnya juga sudah tiba.
"Tetua Bai, bagaimana bisa lebih cepat dari saya?. Selama ini saya salah satu yg tercepat di sekte kita" Wei Lin penasaran.
"Hahaha...., berarti saya lebih cepat lagi" Tetua Bai tertawa.
"Huh... dasar. Padahal tadi sudah hampir menyerah" Celetuk Lu Tian.
"Bocah diam, sesuai janji kalo kita menang mau memberikan sumber daya unik" Kata Tetua Bai.
"Baik Tetua sebenarnya mau menang atau kalah barang-barang ini akan saya berikan. hihihi...., ini kacang es untuk menyembuhkan luka dan memulihkan stamina. Ini Beri kristal hijau membuat tubuh lebih ringan dan menambah tenaga dalam selama 30 menit" Lu Tian menjelaskan sambil memberikan kacang es dan beri kristal hijau masing-masing 3 buah kepada setiap orang kecuali Tetua Bai yg masing-masing 5 buah.
Setelah membagikan sumber daya, mereka bergegas ketiga titik tempat tumbuhnya jamur tulang. Lu Tian tidak lupa menjelaskan tentang jamur tulang yang biasanya di sukai hewan beberapa hewan dan juga siluman, itu sebabnya Lu Tian memberikan sumber daya tersebut apabila terjadi hal yang tidak diinginkan bisa dipakai untuk bertahan atau melarikan diri. Lu Tian dan tetua Bai bergerak menuju tempat yang di arahkan Lu Tian lokasi yang cocok di tumbuhi tanaman-tanaman langka.
Sambil memanen Ceri hijau dan beberapa Lobak angin yang berguna melancarkan peredaran darah. Kemudian mereka beristirahat sejenak Lu Tian menggambar peta dan menuliskan lokasi-lokasi tumbuhan yang bisa digunakan. Tidak lupa juga dia menuliskan penjelasan, waktu bisa di panen, kegunaan, serta ciri-ciri tanamam yang ada. Peta dan buku penjelasan itu di beri judul 'harta hutan lembah pedang hitam'. Buku ini akan menjadi harta sekte yang berharga dikemudian hari. Karena dengan buku tersebut pendapatan sekte meningkat pesat dan beberapa organisasi dan sekte besar bekerja sama dengan sekte pedang bayangan.
Setelah selesai menggambar dan menulis informasi tanaman, Walet Emas memberitahukan ada reruntuhan aneh yang di halangi energi pelindung. Lu Tian dan tetua Bai bergerak ke arah yang di tunjuk Lu Tian.
*******
"Wow... pelindung ilusi, pantas saja tidak terlihat ada bangunan di sini" tetua Bai kagum.
Setelah berkeliling tetua Bai tidak menemukan sesuatu yang menarik, berbeda dengan Lu Tian yang terus memperhatikan simbol formasi yang ada. Dan bergegas menggambar simbol yang tertera.
"Sayang sekali kamu belum memiliki tenaga dalam untuk membuka gerbang dunia" kata Kura-kura bijaksana
"Apa Kakek dan Nenek tidak bisa membantuku membuka gerbang ini? seharusnya ini menuju daratan Huming" Lu Tian.
"Kami tidak bisa membantu, karena segel ini menghalangi kami menyalurkan tenaga untukmu. Bahkan si tua Phoenix hanya bisa membantumu menyalurkan Qi apabila tubuhmu mendekati kematian" Kakek Kura-kura menjelaskan.
"Hufff...., sepertinya hanya bisa mencari giok air surga untuk membuat kunci" Gumam Lu Tian.
Tetua Bai kembali setelah memeriksa sekitar dan memberi tahukan apa saja yang dilihat.
"Maaf Tetua Bai, tadi tetua bilang ada lorong gua menuju sumber air? apa tetua sudah memeriksa apa saja yang ada di dalam air?" Tanya Lu Tian.
"Saya belum memeriksanya, apakah ada kemungkinan sumber daya berharga?" Tetua Bai.
"Ayo kita kesana, murid mau memastikan" Lu Tian, lalu Tetua Bai mengendong Lu Tian menuju sumber air.
"Hum..., airnya sangat dingin dan menyegarkan" kata Lu Tian sambil tersenyum licik.
"Cepat bicara Bocah, tidak usah pasang tampang menjijikan itu" Tetua Bai paham basa-basi Lu Tian.
"Tetua Bai tolong periksa dasar sumber air ini, dari tampilan air ini seharusnya ada tumbuhan yang bagus di bawah. Bawa tongkat ini, dengan di aliri tenaga dalam dia bisa memancarkan cahaya" Lu Tian menyerahkan tongkat kristal pendek ke Tetua Bai.
Beberapa menit kemudian tetua Bai keluar sambil membawa beberapa barang menyerupai akar
"Hihihi...., sekte kita benar-benar kaya" Kata Lu Tian sambil memutar panggangan ayam.
Mohon maaf bila ada salah kata tulisan
Terimakasih jangan lupa Like, Komen, Vote
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!