NovelToon NovelToon

Transmigrasi Ke Mantan Sahabatku

Episode 1.

Sepanjang hari seorang wanita bernama Shella Anatasya, menghabiskan sehariannya dengan bekerja.

Terkadang ia merasa lelah dengan semua ini, apakah ia bisa tidak sehari tidak bekerja. menghabiskan waktu bersenang-senang dan piknik.

Jika saja bisa terjadi, dirinya pasti sangat kegirangan. Melompat-lompat seperti katak keluar dari selokan, tapi sekarang ia hanya mampu menghela napas panjang dan berpikir.

'Sayang semua itu hanya angan-angan yang dapat dilihat saja, tanpa ia bisa merasakannya'.

"Ngapain ngelamun, mikirin apa?."tanya seorang pria muda yang baru saja menghampiri Shella dimeja kasir dengan nada keras mengagetkan

"Astaga..., Iryan ngagetin aja. Mau bikin gue jantungan atau gimana, kalau ngomong itu jangan keras-keras gue kagak budek tahu!."omel Shella dengan marah lalu melayangkan pukulan pada lengan Irya

Sementara Shella mengomel dan kesal dikejutkan olehnya. Iryan malah tertawa pelan meski ia meringis kesakitan, sakit juga pukulannya.

"Ya maaf, habisnya ngelamun terus dari tadi. lagi mikirin apa hah, sampai nggak fokus kerja."ujar Iryan lalu mengabaikan rasa sakit akibat pukulan keras Shella padanya

Shella melipat kedua tangannya dimeja panjang sebelah kasir, menjatuhkan kepalanya dilengannya. Kembali lesu seperti sebelumnya lagi.

"Begini gue pengen banget liburan, lo tahukan kerjaan kita tuh tiap hari harus full masuk terus. Sekali-kali masa nggak liburan cari privasi gitu."jelas Shella curhat pada teman kerjanya dengan rasa kurang bahagia terpancar diwajahnya

"Tapi nggak semudah itu bilang kebos, lo tahu juga waktu gua izin buat jengguk bokap dirumah sakit. Gua cuma diizinin satu hari libur, meski kesel tapi gua tetep nerima bisa buat ketemu bokap gua dikampung."ujar Iryan menginggat satu minggu yang lalu disaat ia pernah meminta izin libur

"Emang tuh bos egois, selalu menjadikan karyawan sebagai budak yang dipaksa kerja seharian penuh."hina Shella dengan kesal menghina bos mereka dibelakangnya

"Kita juga bisa apa, status kita cuma karyawan sedangkan dia bos ditempat ini."sahut Iryan terdengar rendah dan tak berdaya

Disaat Shella dan Iryan mengobrol disela jam kerja, restoran tempat mereka didatangi oleh beberapa pria seperti preman. Masuk kedalam restoran dengan penuh keramaian dan begitu berisik ditelinga.

Bahkan menganggu orang lain yang sedang makan direstoran ini. Pandangan Shella dan Iryan tertuju pada kumpulan pria itu, menatap mereka dengan tatapan tajam.

"Lihat kedatangan mereka sangat menganggu pelanggan lain!."gumam Iryan berbisik disebelah Shella tanpa berpaling dari tatapannya yang menahan marah dan kesal

"Sepertinya bakal ada pertunjukan yang ingin mereka lakukan!."balas Shella hanya menduga tanpa tahu tujuan mereka datang kesini dengan begitu ramai dan berisik

"Siapa diantara kalian yang bernama Shella Anatasya, cepat suruh cewek itu kemari sekarang."teriak seorang pria gemuk dengan mengenakan pakaian pantai berwarna hijau muda

Seluruh teman-teman dibelakang menepuk senjata dengan tatapan marah. Menunggu wanita yang disebutkan muncul.

Tetapi ketika pria gendut itu berteriak mencari seorang wanita. Sama sekali diantara mereka yang memulai bicara, semua terdiam dengan tatapan tertuju kearah para pria didepan mereka.

"Apakah kalian semua tuli, jika orang itu tidak cepat keluar. Maka aku tidak akan segan-segan merusak tempat ini dan meratakannya menjadi berkeping-keping tak tersisa."tegas pria itu kesal

"Ada apa lo cari gue, gue Shella Anatasya mau apa lo sekarang."ucap Shella dari tempatnya tanpa mendekati mereka, hanya menatap dari kejauhan

Arah pandangan pria gendut dan teman-temannya langsung tertuju pada Shella tepat didepan meja kasir. Kemudian mereka berjalan beberapa langkah kesamping, berhadapan secara langsung dengan tujuan mereka.

"Bayar utang sekarang."pinta pria gendut itu dengan nada tinggi menagih utang pada cewek didepannya sekarang

Kedua mata Shella naik turun saat mendengar perkataan pria gendut didepannya. Kenapa pria gendut ini mengatakan soal utang, apakah ia pernah meminjam darinya?.

Sepertinya tidak sama sekali, ia bahkan tidak pernah meminjam uang sepeser pun dari orang lain.

"Utang apa?. Denger ya gue nggak ngerasa pinjem duit sama lo, mungkin lo salah orang kali."ujar Shella yang tidak pernah merasa meminjam uang pada pria gendut ini

Pria gendut itu melirik kearah teman-teman sekilas, bicara melalui kontak mata memberitahu satu sama lain.

"Oi..., kamu pikir aku nipu. Wanita tua keriput itu bilang kalau putrinya yang bakal bayar utangnya, apa kamu tahu betapa uang yang wanita itu pinjam 20 juta."toleh pria gendut itu sangat kesal karena cewek ini masih mengelah dan tidak ingin membayar hutangnya itu

Mendengar uang dalam jumlah besar, Shella menjadi terkejut bukan main. Apakah benar Mamanya meminjam uang dari pria ini untuk berjudi lagi.

Shella menepuk dahinya pelan, ia heran kenapa Mamanya tidak pernah kapok kalah dalam berjudi. Jika beginikah ia sendiri yang selalu kena sasaran, udah meminjam orang ini 20 juta darimana ia bisa mendapatkan uang sebanyak itu.

"20 juta ya, kalau segitu gue belum ada. Beri keringanan sebulan gimana, gue janji bakal bayar lunas utangnya sama lo."bujuk Shella yang baru sadari kalau itu memang mamanya yang meminjam

"Brugh.."

"Memangnya aku saudaramu yang dengan mudah memberimu keringanan. Jika tidak mampu bayar mending jangan ngutang kalau tidak mampu bayar."lontar pria gendut itu semakin emosi dan memukul meja kasir dengan keras

Sontak Shella berkeringat dingin, ia menjadi gelisah karena rupanya pria gendut ini sudah marah sampai ubun-ubun. Melihat wajahnya yang merah, membuat Shella takut kalau ia dimakan sama beruang raksasa ini.

"Shella kenapa mamamu berutang sama cowok ini begitu banyak.?"tanya Iryan dengan suara pelan ia juga sangat takut sekarang

"Buat judi lagi, gue sampek pusing yang selalu bayar utangnya itu!."bisik Shella menjawab sebenarnya uang itu sudah mengarah kemana

"Kalau kamu tidak mampu bayar, jangan harap aku akan bertindak sopan padamu!."ucap pria gendut itu dengan dingin lalu mengangkat satu tangannya meminta temannya untuk menangkap wanita itu untuknya

Saat melihat teman dari pria gendut itu melangkah maju, Shella menjadi waspada begitu juga Iryan. Ia juga tak akan membiarkan Shella dibawa oleh mereka karena tidak mampu membayar utang mamanya.

"Serahkan dirimu pada kami, kalau tidak ingin kami paksa."tegas mereka tanpa segan lalu semakin mendekat

Kini perkelahian pun terjadi, Shella masih terus berusaha menghindari kejaran dua pria dibelakangnya. Sedangkan sisanya masih dilawan oleh Iryan yang bertarung seorang diri.

Shella mempercepat lariannya menyelamatkan dirinya dari kejaran para penagih utang itu. Setiap tikungan ia lewati agar menyulitkan mereka dalam menangkapnya.

Namun pada saat Shella berjalan ingin melewati jalan rel kereta api. Tanpa ia sadari lariannya berpapasan dengan laju kencangnya kereta api.

Tatapan Shella sontak terkejut lalu dengan sigap menghentikan lariannya, namun sayang nasib tidak memberinya kesempatan selamat.

Pada saat ia berbalik, tubuhnya terpental cukup jauh dari tempat ia berdiri. Lalu tubuhnya berguling ditanah beraspal sejauh satu meter, dan membuatnya meninggal dilokasi.

...BERSAMBUNG.... **...

Episode 2.

"Plakk..."

Suara tamparan keras seketika mengenai pipi wanita itu dengan kepala tertunduk duduk dilantai. Rambutnya begitu berantakan, airmatanya masih membasahi pipi wanita itu.

Namun saat tamparan itu melayang kesahnya, kedua mata wanita itu terbuka lebar seperti orang yang terbangun dari tidur panjang.

Kini Shella membuka matanya lebar-lebar, saat tubuhnya merasakan hantaran keras pada badan kereta api yang membuatnya terpental jauh.

"Gue belum meninggal!."batin Shella belum mengangkat wajahnya keatas

Ia begitu syok dengan apa yang telah menimpanya tadi. Bahkan rasa sakit akibat hantaran itu masih terasa ditubuhnya.

"Tamparan ini supaya kamu bisa jera, agar kamu tidak berusaha kabur dariku lagi Jihan."ucap pria dengan penuh amarah dan tanpa ragu menampar wanitanya karena melakukan kesalahan

Suara pria yang begitu terdengar berat itu, tiba-tiba mengejutkan Shella yang mengabaikan sekitarnya. Seketika Shella menegakkan bahunya yang tertunduk, dan melihat siapa orang yang berdiri didepannya.

Dengan menyingkirkan rambut panjang yang menghalangi pandangannya, Shella menatap wajah pria itu dengan keterkejutan dibenaknya.

Tetapi sekilas ia menginggat wajah pria didepannya sekarang, jika diperhatikan ia merasa tidak asing dengan wajah pria itu. Berdiri didepan dengan raut wajah marah dengan tatapan tajam tersorot pada matanya ketika memandanginya.

"LEON?."ucap Shella terkejut dan tidak menyangka ia bisa bertemu dengan Leon lagi

Disaat pria bernama Leon itu berdiri ditempat, ia terdiam sejenak bingung ketika mendengar Jihan menyebut namanya. Tetapi terdengar sangat berbeda dari yang ia dengar biasanya.

"Apa bener ini lo Leon, pacarnya Jihan kan?."lanjut Shella yang sama sekali tidak melupakan mereka berdua

Meskipun sebelumnya mereka telah putus hubungan. Dikarenakan kesalahfahaman yang terjadi diantara mereka, hingga membuat mereka jarang bertemu setelah begitu lama.

Leon memiringkan kepalanya sedikit heran pada perkataan Jihan yang tidak masuk akal. Kenapa Jihan bertanya seakan ia orang lain, sudah jelas sekali kalau Jihan adalah pacarnya.

"Kenapa kamu menanyakan itu, apa kamu memang tidak menganggapku sebagai pacarmu. Oh atau selama ini kamu hanya menganggap hubungan kita sebagai pertemanan."ujar Leon marah lalu mendekati Jihan dengan penuh amarah

Seketika Leon mencengram rambut Jihan menariknya kebelakang dengan paksa tanpa kelembutan sama sekali.

Rambutnya yang ditarik secara dipaksa tanpa rasa bersalah, Shella terkejut dengan apa yang dilakukan Leon yang sangat kasar itu. Kepalanya juga terangkat keatas sesekali meringis kesakitan oleh tarikkan pada rambutnya.

"Sakit Leon... lepasin gue!."rintih Shella kesakitan, namun tatapannya sangat kesal pada pria didepanya ini

Seenaknya menarik rambutnya dengan kasar, walaupun Shella menjadi bingung dan baru menyadari satu hal.

Bagaimana ia bisa dalam keadaan Baik-baik saja?. Seharusnya dirinya sudah ada dirumah sakit dan mungkin sedang kritis. Tapi kenapa tubuhnya baik-baik saja, tidak terdapat luka parah akibat kecelakaan.

Kini Shella semakin bingung dan sama sekali tidak tahu, apa yang terjadi padanya. Bahkan sekarang ia bertemu dengan Leon, yang dulu mantan pacarnya.

"Sakit..., aku tidak akan mudah mengampunimu jika aku tahu kalau kamu berusaha pergi dariku, camkan ucapanku!."ucap Leon dengan sinis memperingati Jihan untuk tak membuat masalah lagi

Jika tidak ingin ia menyakitinya lebih parah dari ini. Karena saat ini ia masih mengasihani Jihan setelah ia tahu semuanya saat Jihan menyembunyikan rahasia besar yang mengejutkannya.

Harus mengakhiri hubungan yang seharusnya masih baik-baik saja saat itu. Namun semua berubah saat sesuatu terjadi, didalam hatinya Leon sangat menyesali kebodohannya karena terlalu percaya pada Jihan.

Sampai ia mengabaikan wanita yang selama ini ia cintai didalam hatinya.

"Gue nggak ngerti apa yang lo bilang, jelasin sama gue dan kenapa lo bisa berubah!."toleh Shella dengan berani bicara menatap mata Leon dengan heran akan perubahan pria itu

"Kamu pura-pura tidak ingat atau melupakannya hah..!"jawab Leon menatap Jihan dengan tatapan tak suka

"Kalau bicara jangan berbelit-belit katakan!."tegas Shella yang tidak suka jika Leon selalu berputar-putar saat ia bertanya

Sejenak Leon terdiam sedikit terkejut disaat mendengar Jihan bicara dengan kata Gue dan Lo padanya. Sebelumnya Jihan selalu mengunakan Aku dan kamu seperti biasa mengapa hari ini berbeda.

"Oke, kamu tanya kenapa aku jadi berubah sekarang. Semua ini karena kamu Jihan, kamu telah merusak kebahagianku dengan kata manismu itu dan dengan mudahnya aku terpengaruh olehmu. Dan kali ini aku tidak akan mempercayaimu."ucap Leon bahkan dirinya makin menekan cengramannya dirambut Jihan tanpa kasihan

Kedua mata Shella menjadi terangkat saat Leon mengatakan nama Jihan kearahnya. Sebenarnya apa yang terjadi padanya, jika ada tolong jelaskan padanya.

"Lo salah orang, gue Shella bukan Jihan!."jelas Shella menjelaskan dirinya yang benar

"Apa yang kamu bilang, jangan berharap kamu bisa menggantikan posisi Shella dalam hidupku. Kamu tetaplah wanita licik dan sombong, jangan membanding-bandingkan dirimu dengan Shella ku."lontar Leon makin emosi

Dengan kasar Leon mendorong tubuh Jihan dan melepaskan tangannya dari kepala Jihan. Lalu berbalik pergi dengan kemarahan yang meledak, bahkan menutup pintu kamar dengan kasar dan menimbulkan suara keras ditelinga Shella.

Setelah melihat kepergian Leon ditempat ini, Shella masih terdiam sejenak dan mulai menyimpulkan apa yang terjadi padanya.

Kenapa Leon tidak menyadari kalau ia adalah Shella bukanlah Jihan. Namun dilihat dari kemarahan Leon, ia merasa kalau Leon lihat ia adalah Jihan.

Sewaktu memikirkkan semua keanehan ini, Shella juga terkejut saat Leon telah mengetahui kejadian pada saat Leon dan dirinya putus saat itu. Mungkinkah Leon mengetahui kejadian yang sebenarnya kalau perbuatan itu sebab ulah Jihan yang ingin merusak hubungan mereka berdua.

Jika demikian Shella mulai mengerti, apakah mungkin ia masuk ketubuh Jihan setelah ia mengalami kecelakaan itu.

Bagaimana ini mungkin terjadi, ia masuk ketubuh mantan sahabatnya yang terkenal centil, dan selalu cari pusat perhatian para pria.

Membayangkannya saja sudah membuatnya jijik, saat mengetahui tingkah dari sipenulisnya tubuh ini. Tetapi jika dipikir-pikir bagaimana dengan tubuhnya sekarang.

Apa mungkin tubuhnya sudah meninggal karena kecelakaan itu. Andai saja begitu Shella sangat bersyukur diberi kehidupan sekali lagi.

Berada dituduh Jihan mantan sahabatnya yang pernah memaki dan mengurangi dulu. Ia juga tidak perduli apakah wanita itu masih hidup atau sudah meninggal ia tak perduli.

Sekarang apa yang menjadi tujuannya apakah ia harus menjauh dari Leon atau memperbaiki hubungannya dengan Leon. Melihat betapa menyesalinya Leon membuatnya tak tega.

Sebaiknya ia pikirkan nanti saja. Sekarang yang lebih penting adalah istirahat dulu dan melupakan kejadian malam ini. Tapi ia juga akan membalasnya nanti.

Lagipula malam semakin gelap, Shella langsung menjatuhkan tubuhnya saat diatas ranjang. Lalu tertidur pulas dalam hitungan detik.

BERSAMBUNG***

Episode 3.

Disaat Shella telah tertidur pulas dikamar dan mengabaikan kejadian malam ini tanpa beban.

Lain sebaliknya pada Leon dikamarnya sekarang, hampir semua barang-barang dikamar ini tergeletak acak dilantai dan ada juga yang pecah berkeping-keping.

Leon mengusap rambutnya acak, meluapkan kekesalan karena kecerobohannya selama ini. Kenapa saat itu ia tidak mempercayai penjelasan dari kekasihnya sendiri.

Malah mempercayai penjelasan orang lain daripada kekasihnya sendiri yang memang tak bersalah.

Bagaimana ia bisa seegois itu, hingga tak percaya padanya. Yang pada akhirnya membuatnya menyesal dan kehilangan orang yang ia cintai.

Tubuh Leon ambruk ditepi ranjang, duduk dilantai dengan airmata yang kini menetes menyesali tindakan jahatnya. Kenapa ia malah melepaskan kekasihnya yaitu Shella semudah itu.

"Aku yang seharusnya patut kamu salahkan Shella, Aku begitu percaya pada perkataan wanita murahan itu dan tidak mempercayaimu perkataanmu Shella."ucap Leon menyesali akan keputusannya saat itu, yang membuatnya menyesal pada akhirnya

Pada saat Leon terdiam menyembunyikan wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Seketika Leon menginggat sesuatu dipikirannya.

Ia meraih ponselnya yang masih disaku celana, sambil menghapus airmatanya ia mengotak-atik ponselnya untuk mencari kontak nama Shella diponselnya.

Karena seingatnya ia tidak pernah menghapus kontak nama Shella diponselnya ini. Disaat ia mencari, akhirnya ia menemukan nama Shella dalam kontak ponselnya.

Leon yang berniat ingin meminta maaf pada Shella secara langsung, lantas menekan kontak nama Shella untuk menelpon.

Suara masih hening beberapa saat, lalu kemudian telponnya mulai terhubung. Namun ia terkejut saat mendengar suara pria yang terdengar dari telinga Leon, hingga membuat Leon mengerutkan keningnya terkejut.

"Halo, ini siapa?."ucap pria ditelpon membalas saat telpon masuk dari ponsel Shella

"Kamu siapa, kenapa kamu yang menjawab telponnya bukannya Shella?."tanya Leon terkejut lalu balik bertanya pada pria yang menjawab telponnya

"Shella ninggalin ponselnya ditempat kerja, dan Shella belum balik dari tadi. Memangnya ada apa kalau ada perlu bilang saja nanti saya sampaikann ke orangnya."jawab Sandy dengan tenang memberitahu

"Tidak, nanti saja!."ujar Leon lalu menutup sambungan telpon mereka

Setelah telpon terputus dari Leon, dengan kasar Leon melempar ponselnya keranjang. Kembali menyembunyikan wajahnya lagi, tanpa ia sadari Leon tertidur pulas dalam posisi duduk menyandarkan kepalanya ditepi ranjang.

Keesokan paginya, sinar matahari terang mulai menampakkan sinarnya. Semalaman Shella tidur cukup baik dan nyenyak, dan kemudian terbangun pagi-pagi sekali.

Selesai mandi Shella mendudukkan dirinya dimeja rias bersiap untuk menyisir rambutnya. Namun ketika ia bercermin tiba-tiba saja ia teramat terkejut dan sontak berteriak histeris saat melihat wajahnya dari balik cermin.

"AAAHHH."teriak Shella histeris dan terkejut menatap wajahnya sendiri

"Wajah gue kok berubah sih, nggak..nggak mungkin wajah gue berubah jadi Jihan. Ini kagak mimpikan, trus ada bekas tamparan lagi ini pasti ulah Leon karena tamparan semalam awas aja lo Leon."ketus Shella

Terkejut melihat perubahan wajahnya dan kesal pada Leon menginggat kemarin ia menamparnya cukup keras hingga muncul bekas merah dipipinya.

Tetapi pada saat Shella memperhatikan wajah barunya sambil menyisir rambutnya, ia jadi teringat soal kejadian semalam. Pantas saja Leon memanggilnya dengan nama Jihan ternyata ia masuk ketubuh mantan sahabatnya itu.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi, sampai-sampai Leon begitu teramat marah pada Jihan. Apakah Leon sudah tahu semua kebusukan tentang Jihan selama ini yang disembunyikan.

Jikalau begitu Shella jadi lega sekarang, tetapi yang menjadi masalahnya sekarang adalah apa yang harus ia lakukan sekarang.

Kalau dianya masuk ketubuh Jihan, apakah ia harus berpura-pura menjadi Jihan didepan Leon. Atau ia abaikan saja pria itu biar tahu rasa, dan merasakan rasa disakiti dan tak dihargai sama sekali.

"Apa gue harus terima kenyataan kalau sekarang gue itu Jihan bukan Shella, tapi masa sih gue pindah jiwa ketubuh mantan sahabat yang bikin gue sakit hati."lanjut Shella terdengar kesal dengan semua ini

"Tapi ini benar-bener nyata, bukan bohongan."

Ketika Shella terus bicara sendiri dimeja riasnya masih kesal menerima kenyataan kehidupannya. Tiba-tiba saja pintu disebelah Shella duduk sekarang, terbuka lebar-lebar oleh Leon dengan raut wajah gelisah terlihat sangat jelas sekali.

"Ada apa?."ucap Leon tampak gelisah

Leon berdiri diambang pintu mulai mencari keberadaan Jihan yang berteriak keras, ketika mendengar suaranya tadi dan langsung menghampiri kamarnya.

Disaat Shella terkejut mendengar suara Leon,sambil memegang lipstik ditangannya siap untuk mengoles bibirnya, Shella mengerakkan wajahnya bak robot dengan perlahan.

Tatapan mata sipitnya lalu bertemu dengan tatapan gelisah dari Leon yang masih belum pindah posisi.

"Masih mengkhawatirkan pacar barunya, dasar pria mata keranjang!."ejek Shella dalam hati dengan ekspresi kesal tersembunyi dibalik wajah datarnya

"Siapa suruh lo masuk tanpa izin?."ucap Shella dengan dingin menatap Leon

Dimana sopan santunnya masuk kekamar wanita tanpa meminta izin terlebih dulu. Dengan lancang masuk begitu saja, bahkan membuatnya terkejut saja.

Untung saja ia tidak gegabah dan tak memukul orang itu dengan benda keras diatas meja rias. Kalau saja terjadi mungkin sudah babak belur orang itu karena dipukul olehnya.

"Kenapa kamu berteriak tadi?."tanya Leon dengan tatapan bingung saat mendengar perkataan aneh yang diucapkan Shella barusan

Mata Shella sedikit terangkat dengan cepat lalu menjawab tanpa ekspresi, dan menunjukkan keangkuhannya didepan Leon.

"Bukan apa-apa, kenapa kamu jadi sok tahu. Urus aja diri lo sendiri. Sana jangan ganggu gue!."balas Shella lalu memalingkan muka kecermin mengoles bibirnya dengan lipstik

"Kenapa kamu jadi cuek padaku, biasanya kamu tidak begini!."ucap Leon dengan serius sempat merasa aneh dengan perubahan sikap Jihan terhadapnya

Yang ia kenali Jihan selalu bersikap manja dan berusaha mencari pusat perhatian untuk menyayanginya. Tetapi sekarang menjadi berbeda dan berubah, semua ini membuatnya merasa aneh.

Shella meletakkan lipstik ditempatnya dengan pelan, lalu beranjak dari duduknya. Meraih tas kecil didekat lemari menyangklong tas kecilnya dibahu kanannya.

Kemudian melangkahkan kakinya mendekati Leon dengan tatapan tajam. Menjelaskan bahwa ia tidak akan seperti sifat asli Jihan melainkan sebaliknya.

"Gue bukan Jihan yang lo kenal itu. Karena gue nggak suka cari pusat perhatian sama pria mata keranjang kayak lo!."tegas Shella penuh penekanan menjelaskan dengan singkat

"Apa kamu bilang kalau aku mata keranjang?."ujar Leon tercenggang saat mendengar Jihan sedang menghina tepat didepannya

"Iya, memangnya kenapa kamu marah. Atau apa perlu aku ganti aja jadi pria egois gimana!."jawab Shella dengan berani menanggapi perkataan Leon

Diam-diam Leon mengepalkan tangannya erat, saat Jihan memaki dan mengejek tepat didepannya.

"Gue sama sekali nggak perduli pendapat lo, kalau gitu gue pergi bye!."lanjut Shella tak mau terlalu lama disini

Bisa hilang kesabarannya kalau beradu mulut sama pria didepannya sekarang ini. Lebih baik menghindarinya dulu sebelum ia memikirkan tujuan utamanya.

Namun pada saat ia melangkah pergi, tiba-tiba saja dengan cepat Leon menarik lengannya cukup keras. Menariknya paksa dan mendorong tubuhnya kedinding tanpa kelembutan.

Leon memukul dinding tepat disebelah wajah Jihan cukup keras, menatap tajam mata Jihan dengan penuh amarah diwajahnya sekarang.

"Sekali lagi kamu pergi, jangan pikir aku masih berbaik hati padamu Jihan."ucap Leon menjadi serius dan tidak menginggikan Jihan pergi lagi darinya

"Lepasin gue Leon, apa mau lo hah."lontar Shella kesal melihat perilaku aneh dari Leon yang tiba-tiba menariknya dengan paksa

Bahkan punggungnya jadi sakit karena kelakuan kasarnya yang sudah kelewatan batas ini.

      Bersambung***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!