NovelToon NovelToon

Love By Accident

Episode 1 - Tragedi

Seusai dari kantor Hilya pulang menuju rumah menggunakan motornya karena waktu sudah menunjukkan pukul 17.00

Malam ini adalah malam minggu, banyak kendaraan mulai memenuhi bahu jalanan. Tapi ia memutuskan langsung pulang ke apartemen tanpa mampir ke tempat lain.

Tiba Tiba

BRUKKK...

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan kencang dan menabrak motornya hingga rusak parah dan dirinya terpental jauh.

Darah mengalir dari kepalanya, helm yang dipakainya entah kemana saking kuatnya kecelakaan itu.

Ia langsung tak sadarkan diri, semua orang memenuhi lokasi tersebut. Tak lama ambulan datang dan langsung menuju rumah sakit.

Dirumah Hilya

"APAAAA?? "

Hiks... Hiks... Hiks...

"Baik saya akan segera kesana" Ucap Rita Ibu kandung Hilya yang baru saja menerima panggilan dari pihak kepolisian.

Ia pun segera menghubungi suami nya yang sedang dikantor untuk menuju rumah sakit dan menceritakan semuanya.

Di rumah sakit

"DIMANA ANAK SAYA??" Ucap Arga Papah kandung Hilya kepada perawat disana

"Maaf Pak anak bapak bernama siapa? " Tanya perawat bagian administrasi.

"Hilya Sus, korban kecelakaan" Jawab Rita yang menangis sesegukan tak kuat menahan tangisnya.

"Pasien sedang ada di ruang UGD, berada di lantai dua" Ucap suster tadi mereka pun langsung berjalan cepat menuju lift.

Sesampai di lantai dua mereka langsung menuju UGD dan melihat beberapa perawat dan dokter yang berdatangan memasuki ruangan tersebut.

"Dokter bagaimana keadaan anak saya? " Ucap Arga yang terlihat panik tak karuan di depan ruang UGD.

"Kami akan melakukan yang terbaik pak, Mohon tunggu diluar" Ucap dokter langsung masuk dan menutup pintu ruang

Sedangkan Rita yang yang dengar itu sesegukan tak mampu membayangkan bagaimana kondisi anak nya saat ini.

Melihat itu Arga pun menuntun istrinya duduk dikursi tunggu.

Tak berapa lama seorang pria dan 2 orang paru baya datang menghampiri Arga dan Rita. Mereka saling pandang, bingung bagaimana harus. menjelaskan semuanya.

"Selamat malam, maaf apa Tuan dan Nyonya ini ayah dan ibu dari korban kecelakaan? " Tanya Aji Papah dari Gian sang pelaku kecelakaan.

"Iya benar" Jawab Arga menatap bingung.

"Maaf Tuan kami orang tua yang telah menabrak anak anda" Ucap Aji penuh penyesalan.

Arga dan Rita terbelalak mendengar pengakuan dari pria paru baya tersebut. Arga pun melihat seorang lelaki muda, ia melihat dan mengambil kesimpulan bahwa dia adalah pelaku yang telah menabrak anaknya.

Arga pun berdiri dan menarik kerah baju

gian dengan kasar

"JADI KAMU YANG TELAH MENABRAK ANAK SAYA!!!"

"APA MAKSUD KAMU MENABRAK ANAK SAYAA!! "

"APA SALAH ANAK SAYA SAMPAI KAMU TEGA MENABRAKNYA!! " bentak Arga penuh kekesalan dan emosi yang memuncak.

Melihat hal itu Aji pun menengahi mereka berdua. "Cukup Pak cukup, kita akan menyelsaikan masalah ini secara musyawarah, mohon Bapak tenang dulu" Ucap Aji mencoba menenangkan Arga.

"Tenang anda bilang?? BAGAIMANA JIKA ANAK SAYA TIDAK SELAMAT??!!! " Jawab Arga dengan nada meninggi.

"Mohon sabar dulu Pak ini rumah sakit, kita harus berdoa agar Putri Bapak tidak terjadi apa apa"

Arga pun mengusap wajahnya dengan kasar. Lalu duduk di sebelah Istrinya yang tak berhenti menangis sejak tadi.

Lalu Aji pun menyuruh istri dan anaknya ikut duduk menunggu dokter keluar sembari berdoa agar tidak terjadi apa apa.

Setelah 1 jam lebih, dokter pun keluar ruangan.

Clekk

Semua orang pun berdiri mendekati dokter tersebut.

"Bagaimana kondisi anak saya dok?" Tanya Arga

episode 2 - Tak Berdaya

"Anak anda mengalami kerusakan dibagian kepala yang cukup besar, akibat kepala yang terbentur sangat keras hingga membuat bagian kepalanya harus dijahit" ujar dokter menjelaskan kondisi hilya saat ini.

"HILYAAA...... HIKS... HIKS.. HIKS.. " Yangisan Rita pecah saat itu juga mendengar penyataan dokter tentang kondisi Putrinya saat ini.

Semua orang disana terkejut mendengar penjelasan dokter, kaki Gian terasa lemas memikirkan kondisi gadis itu.

Bagaimana jika dia meninggal?? aku tidak mau jadi seorang pembunuh. Ya Tuhan tolong selamatkan gadis itu.

"Dok tolong lakukan yang terbaik untuk anak saya, berapa pun biaya nya akan saya tanggung, mohon lakukan yang terbaik dok" Ujar Arga penuh permohonan atas kesembuhan Putrinya.

"Baik, kami akan melakukan yang terbaik. Kami akan melakukan Operasi 2 jam lagi" Ujar dokter

"Lakukan secepatnya dok untuk kesembuhan anak saya" Ucap Arga yang mulai mengeluarkan air mata yang terbendung sejak tadi.

"Baik, kami akan mempersiapkan operasi nya. Saya permisi dulu" Dokter itu pun lansung pergi meninggalkan mereka.

Setelah dokter itu pergi Arga langsung menatap Gian dengan tatapan membunuh.

"KAU DENGAN APA YANG BARUSAN DOKTER KATAKAN??!!"

"...JIKA TERJADI SESUATU YANG LEBIH BURUK DARI INI AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN MU" Amarah Arga memuncak seketika melihat pria yang telah menabrak anaknya.

"Kami mohon maaf Pak atas perbuatan anak kami, kami akan bertanggung jawab, saya akan membawa dokter terbaik untuk operasi putri bapak" Ujar Aji mencoba menenangkan kembali.

Lalu ia pun menelpon seseorang. "Hallo saya Aji, saya ingin meminta dokter terbaik di rumah sakit tempat saya menginvestasikan saham untuk Operasi anak teman saya".

"...baik, mohon segera bawa dokter terbaiknya. Kami membutuhkannya sekarang".

"...ya, kami tunggu" Ucap Aji menyelesaikan percakapannya.

Saya sudah minta untuk membawakan dokter terbaik, kita berdoa saja semoga kondisi Putri bapak membaik" Ujar Aji

"Amiinn" Ucap Dewi Ibu kandung dari Gian.

"Ya Tuhan tolong selamatkan anak semata wayang kami" Lirih Arga di sela sela tangisnya.

Mendengar itu rasa bersalah mereka meningkat. Ternyata itu adalah anak satu satunya. Pasti akan sangat berat jika terjadi sesuatu pada Putrinya.

2 jam kemudian operasi pun dilaksanakan, dokter yang diminta aji pun langsung menangani Operasi Hilya di ruang Operasi.

1 setengah jam lampu operasi pun padam. Menandakan operasi sudah selesai.

Tak lama dokter pun keluar.

Clekk..

Dokter pun keluar dengan menggunakan baju khusus operasi.

Melihat dokter keluar mereka pun langsung menghampiri dan bertanya kondisi anaknya.

"Bagaimana kondisi anak saya dok? " Tanya Arga

"Alhamdulillah Operasi berjalan dengan lancar, walaupun kondisi pasien masih belum membaik tapi dipastikan akan membaik setelah ini" Ujar dokter

Mendengar penyataan dari dokter semua orang pun langsung mengucapkan syukur bahwasannya Tuhan masih memberi kepercayaan untuk melihat putri semata wayang nya.

"Alhamdulilah terimakasih ya Tuhan. Terimakasih dok"

"Sama sama ini sudah menjadi kewajiban saya, pasien akan dipindahkan ke ruang inap sebentar lagi. Kalau begitu saya undur diri dulu, permisi"

"Iya terima kasih dok"

Disisi lain Gian yang mendengar penyataan dari dokter pun merasa sangat bersyukur, walaupun ini memang kecerobohan nya tapi setidaknya dia tidak membunuh gadis itu.

Terima kasih banyak Ya Tuhan engkau telah menyelamatkan gadis itu hamba janji akan bertanggung jawab atas semua perbuatan yang telah hamba lakukan.

episode 3 - Sadar

Keesokan harinya Hilya sudah dipindahkan ke ruang inap, tapi ia masih belum sadarkan diri. Sudah hampir seharian dia masih asik dengan dunia lainnya.

Disana sudah ada Rita, Arga, Aji, Dewi dan juga Gian. Mereka senantiasa menunggu Hilya hingga sadar.

Pukul 10 Hilya menunjukkan kondisi nya mulai membaik, ia menggerakkan jarinya perlahan.

Melihat itu semua yang berada di ruangan tersebut sontak langsung mendekati Hilya yang berbaring di kasur pasien.

"Hilya kamu sudah sadar nak? " Ujar Rita lembut sambil mengelus bahu Putri semata wayangnya.

Hilya pun membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan kontras cahaya dalam ruangan tersebut. pandangannya masih kabur tapi perlahan mulai melihat dengan jelas.

"M.. mah" Lirih Hilya dengan lemah memanggil Ibunya.

"Iya sayang ini Mamah, sebentar ya Mamah panggil dokter dulu" Ucap Rita sambil menekan tombol nurse call

Tak lama perawat dan dokter datang lalu memeriksa kondisi Hilya yang sudah sadar.

"Bagaimana dok kondisi anak saya? "

"Kondisi anak anda mulai membaik, tapi harus banyak istirahat. Dua jam sekali perawat akan memeriksa kondisi pasien. Kalau begitu saya permisi" Dokter dan perawat itu pun keluar.

"Syukurlah nak kamu sudah sadar, kami sangat khawatir " Ucap Arga melihat Putri semata wayangnya akhirnya sudah sadar.

"Apa kepala mu masih sakit? " Tanya Rita yang melihat perban dikepala anaknya yang masih menempel lekat.

Hilya pun menganggukan kepalanya , ia terasa lemah dan tak berdaya. Ia pun mulai mengingat ngingat kejadian terakhir.

Tak berapa lama ia pun mengingat kejadian dimana ia ditabrak mobil dari arah belakang hinggal membuat dirinya terpental jauh. Sontak ia pun melihat ke arah ibunya

"M-mah, a-pa hil-ya be-nar be-nar ma-sih hi-dup? " Tanya Hilya yang terbata bata berusaha bertanya tentang kondisinya.

"Kamu jangan bicara begitu, kamu masih hidup nak kamu masih disini bersama kita" Ujar Rita yang sedikit terkejut mendengar perkataan Putrinya.

"Iya nak kamu jangan memikirkan banyak hal, kamu harus istirahat agar kamu bisa pulih" Sambung Arga menatap Putrinya yang tak kalah terkejut.

Hilya pun menganggukan kepalanya. Ia masih belum bisa banyak bergerak dan berbicara. Lalu matanya pun melihat sekeliling ruangan dan terhenti saat melihat 3 orang asing disana yang tengah menatapnya.

Siapa mereka? . Batin Hilya

Saat Gian tengah melihat kondisi Hilya tak sengaja Hilya pun melihatnya dan membuat mereka saling pandang. Segera ia pun langsung menundukkan kepalanya.

Apa yang harus aku lakukan saat ini? aku benar-benar bingung, tidak mungkin aku menjelaskan siapa diriku disaat kondisinya masih sangat lemah. Batin Gian

Lalu suara ketukan pintu pun langsung menghentikan keheningan disana.

Gian pun langsung membuka pintu nya dan terlihat seorang perawat membawa makanan untuk Hilya.

"Maaf saya ingin mengantarkan makanan untuk pasien" Ucap perawat tersebut

"Ya silahkan" Jawab Gian yang langsung menggeser tubuhnya untuk memberi jalan untuk perawat tersebut masuk.

Perawat itu pun meletakan makanannya dan kembali keluar ruangan.

"Nak kamu makan dulu ya, biar Mamah suapin" ucap Rita dan langsung membawa makanan tersebut lalu menyuapi Putrinya secara perlahan lahan.

Hari pun sudah menujukkan jam 12 siang keluarga Pratama pun izin untuk pulang terlebih dahulu.

Arga pun hanya mengiyakan dan mereka pun langsung pergi.

Hilya pun masih berbaring di ranjang pasien untuk mengistirahat tubuhnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!