Langit Dan Samudra
pertemuan.
Samudra
Namaku samudra, aku hidup dan besar di panti asuhan. Aku tidak tahu siapa kedua orang tuaku, yang aku tahu jika bu asih adalah orang tuaku.
Samudra
Saat aku sedang bermain, aku melihat mbak ira yang membawa gadis kecil yang sangat canti dan imut serta lucu. Aku mencoba mendekatinya, karena dia tampak ketakutan dan menanggis.
Samudra kecil
Hai adik kecil… jangan nangis ya… ini kakak kasih permen.
Anak itu terdiam dan menatapku, setelah aku memberikan permen. aku kasihan melihat dia, tubuhnya penuh luka.
Bu asih
Namanya langit, ibu sengaja memberikan nama itu untuk dia.
Aku menoleh melihat bu asih yang datang menghampiriku.
Samudra kecil
Kasihan dia bu, kenapa dia bisa luka seperti ini…?
Bu asih
Mbak ira menemukan dia di semak dekat panti, ibu juga tidak tahu siapa yang telah tega membuang gadis seimut dan secantik ini.
Bu asih mendekati langit, tapi tampaknya dia takut dengan bu asih.
Samudra kecil
Biar samudra yang mendekatinya bu, sepertinya dia masih ketakutan.
Bu asih
Bawa dia masuk sam, kita urus dia bersama.
Aku mengikuti bu asih dari belakang bersama langit yang memegangi tanganku erat.
Bu asih
Samudra bisa bantu ibu memandikan langit, dan tolong ambilkan baju milik rini di lemari itu. Seperti nya muat jika di pakai langit.
Aku menuruti apa yang di ucapkan bu asih, langit tidak lagi takut seperti tadi. Saat aku bersama memandikan dia bersama bu asih.
Bu asih
Jika sudah mandi kamu bisa ikut sama kak samudra, tapi kamu mandi dulu ya…
Langit kecil
Iya… kak samudra tunggu aku ya…
Samudra kecil
Iya kak samudra tunggu.
Setelah langit selesai mandi, aku bawa langit keluar untuk bermain bersama teman teman di panti.
Tibalah waktu malam hari, langit sepertinya tidak mau tidur sendiri jadi aku menemaninya.
Sudah 18 tahun berlalu, aku memutuskan akan keluar dari panti dan bekerja di kota.
Bu asih pun menyetujui permintaanku, tapi aku harus meninggalkan adik kesayanganku langit.
Samudra
Lala, kak sam pergi dulu ya. Kak sam janji sebulan sekali akan pulang ke panti untuk menemui kamu.
Langit
Kak ingat…!!? Janji itu adalah hutang, dan…
Samudra
Hutang harus di bayar lunas tanpa kredit
Langit tiba tiba memeluk ku, dia menanggis tersedu di pelukanku.
Langit
Aku pasti akan kangen dengan kak samudra, aku pasti akan merindukan kakak. Ingat… sebulan sekali kakak harus pulang….!!?
Samudra
Hmm… iya kakak janji, jika kakak di sana sukses kakak akan bawa kamu tinggal di kota bersama kakak.
Langit
Ya sudah, sana kak samudra pergi. Nanti keburu malam, semoga kak sam sukses dan secepatnya bisa bawa aku ke kota.
Samudra
Kak samudra berangkat dulu ya, ingat turuti perintah bu asih dan jangan bandel.
Langit
Baik kak, aku akan selalu ingat pesan kamu.
Rio
Ayo sam, keburu malam nanti sampai kota.
Aku memeluk langit sekali.
Bu asih
Sudah… sudah… biarkan kakak kamu pergi, sebulan lagi kalian bakalan ketemu juga kan.
Aku pergi dari depan panti bersama rudi, aku akan tinggal bersama rudi saat di kota nanti.
Langit sakit
Sudah hampir satu bulan aku tinggal bersama rudi, aku bekerja menjadi cleaning servis di sebuah perusahaan besar.
Putri
Sam, malam minggu nanti kamu akan jalan kemana…?
Samudra
Aku mau pulang ke rumah
Putri
Oh sebenarnya anak anak mau ngajakin jalan. Mereka suruh aku mengajak kamu sekalian, tapi malah kamu mau pulang, ya sudah aku sendirian aja deh kali gitu.
Aku tahu jika puti mengajakku hanya alasan agar dia bisa bersamaku, karena sudah berulang kali dia mengajakku tapi aku berulang kali juga menolak ajakannya.
Malam ini aku segera menggambil motorku yang aku parkirkan di basecam camp tempat ku bekerja, motor yang baru saja kemarin aku beli.
Dengan kecepatan tinggi kulakukan motorku membelah jalanan, tak sampai dua jam aku sudah berada di halaman panti tempat yang sudah membesarkan ku.
“Kak samudra” teriak anak anak panti menyambutku.
Samudra
Apa kabar kalian…?
Samudra
Baik baik saja kan
“Kami baik kak.” Ucap mereka kompak.
Aku memberikan snack yang aku bawa untuk mereka, melihat wajah mereka ceria saat menerima snack pemberianku, menjadi aku merasa senang.
Aku menghampiri kamar langit, aku lihat dia masih tertidur dengan menyelimuti dirinya dengan selimut tebal.
Samudra
Lala… bangun la, ini kak sam datang. La… bangun…
Samudra
Astaga kenapa badanmu panas sekali langit.
Aku menyibakkan selimut milik langit.
Dengan langkah tergesa aku menghampiri bu asih dan mbak ira yang sedang berada di dapur.
Samudra
Bu… langit sakit badannya panas sekali.
Bu asih
Kamu sudah pulang samudra
Samudra
Iya bu samudra pulang
Mbak ira
Langit sakit sudah satu minggu ini, sepertinya dia kangen sama kamu
Bu asih berjalan ke arahku dan memelukku dengan erat sebagai sambutan kedatangan ku, mbak ira juga melakukan hal yang sama.
Bu asih
Aku lupa memberi langit obat, sebentar aku ambilkan kamu paksa dia buat minum obat ya sam
Mbak ira
Paksa dia makan sam, dia belum makan dari tadi
Mbak ira menyerahkan piring yang berisi nasi ke arahku, segera aku menerimanya.
Aku memasuki kamar langit, membawa nasi dan air minum serta obat untuk langit.
Tampak langit telah membuka matanya dengan wajah pucat nya menatapku.
Langit
Kak sam, benarkah ini kamu kak.
Langit
Aku tidak berhalusinasi kan
Samudra
Samudra kakak kamu
Samudra
Kak langit sedikit terlambat pulang
Samudra
Kamu pasti menunggu kakak selama ini, sampai sakit seperti ini
Langit
Tidak apa apa kak, yang terpenting kakak sudah ada di sini
Langit
Langit kangen sama kak langit
Langit
Langit rindu sama kakak
Kami berpelukan untuk melepas kangen
Samudra
Kamu belum makan kata mbak ira
Samudra
Sekarang kakak suapin ya
Samudra
Setelah itu kamu minum obat
Samudra
Kakak ajak kamu jalan jalan
Langit makan dengan sangat lahap, sambil aku menyuapinya perlahan
jalan jalan
Pagi yang cerah dan membuat semua orang rasanya malas untuk bangun dari pembaringan.
Langit
Kak samudra…!!! Ayo katanya mau ajak aku jalan jalan.
Langit
Kak samudra beli motor baru ya…
Langit
Waaahhhh…. Aku pengen jalan jalan ke puncak kak.
Samudra
Bangunkan kakak satu jam lagi.
Samudra
Kak sam masih ngantuk banget
Langit
Enggak… enggak… boleh…
Langit
Kak sam harus bangun sekarang…!!!
Langit
Keburu siang kaaaakkk… ayo bangun…
Langit
Kalau tidak bangun aku gelitikan biar kak sam nggak bisa tidur.
Samudra
Baik la… kakak bangun
Samudra
Kamu tunggu di luar…
Samudra
Kamu sudah makan…?
Langit menggelengkan kepalanya.
Samudra
Oke kita makan di luar, sekalian kita jalan jalan.
Samudra
Kakak akan ikuti kemauan kamu seharian ini, sebelum kakak kembali ke kota.
Langit keluar dan menunggu samudra di luar kamar, hari ini langit terlihat sangat sehat. Padahal tadi malam dia merasa kesakitan, dan badannya terasa panas.
Setelah satu jam samudra sudah selesai mandi dan berpakaian rapi, dia menghampiri langit yang tampak sedang menunggu samudra di depan.
Langit
Kita ke puncak ya kak… aku pengen sekali ke sana….
Samudra
Baiklah… pegangan erat ya… kakak akan ngebut biar kita cepat sampai di puncak.
Samudra melajukan motornya sedikit kencang, agar mereka cepat sampai.
Tampak sebuah danau terbentang luas di depan samudra dan langit
Terlihat angsa di sebuah danau dan dengan cepat langit mendekati angsa tersebut dengan berlari, samudra yang melihatnya segera menggambil foto langit.
Langit
Kak samudra… Ish… kamu iseng banget sih curi curi foto aku.
Langit
Aku suka… ayo kita foto bersama, mana handphone kakak tadi.
Langit meraba celana saku samudra untuk menggambil hand phone milik samudra
Samudra
Langit langit hentikan…!!!
Samudra
Biar kakak ambilkan
Langit
Kakak pelit banget sih
Langit
Ya sudah cepat ambil
Langit mengambil hand phone milik samudra dan segera akan menggambil foto mereka, tapi langit tidak tahu caranya, Dengan segera samudra mengajari cara membuka handphonenya.
Langit
Kak… handphone kakak bagus banget, gimana cara buka kameranya kak..
Samudra segera membuka kamera, dan langit segera menggambil foto mereka.
Langit
Kak samudra sangat tampan
Samudra
Kamu juga cantik sekali langit.
Langit
Ayo kita foto sekali lagi kak
Langit
Lihat kak… Kak sam mirip ganteng banget
Langit
Mirip artis Cina yang namanya yuan… iya yuan…
Samudra
Kamu suka sama yuan
Samudra
Apa kamu jatuh cinta sama yuan
Langit
Ish kakak…. Aku cuma nge fans, aku tidak jatuh cinta kak
Langit
Cinta sama nge fans
Langit
Kakak jangan marah ya
Langit
Kakak mau lihat aku sakit lagi kayak kemarin
Langit
Aku tidak ingin kakak jauh dari aku, aku berharap kakak tetap berada di sini bersamaku
Langit
Tapi besuk kakak harus pergi kerja lagi dan aku kesepian lagi kayak kemarin
Samudra
Lala… bagaimana kalau kamu ikut kakak ke kota
Samudra
Tapi jangan sekarang
Samudra
Mungkin dua atau tiga bulan lagi kakak jemput kamu
Langit
Tapi kak nanti bagaimana dengan panti, ketika aku pergi ke kota.
Langit
Siapa yang bantu mbak ira sama bu asih
Langit
Apalagi sekarang anak anak bertambah banyak
Samudra
Jika kamu masih berat kita undur waktu sampai kamu siap pergi sama kakak
Langit
Tapi kakak harus janji jangan pacaran dulu sebelum sukses
Samudra
Tapi kamu juga harus janji sekolah yang bener, apalagi sebulan lagi pengumuman kelulusan kamu
Langit
Janji adalah hutang dan…
Samudra
Dan harus di bayar secara kontan tidak boleh kredit
Samudra mengacak rambut langit gemas, langit menatap samudra dengan kesal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!