Curing - IVANTILL [ALIEN STAGE]
Prologue : Ivan.
HARAP BACA SINOPSIS TERLEBIH DAHULU
Till
Akting? Apa maksudmu? Kau jelas-jelas tertembak dihadapanku, sialan!
Aku melontarkan frustasiku dihadapan pria yang sedang kebingungan menatapku.
Ivan
Dan... itu semua hanya bagian akting? Ayolah, sepertinya ada yang salah denganmu, Sunbae. Apakah kau lelah? Atau sakit?
Aku mundur beberapa langkah dengan perasaanku yang campur aduk, apa maksudnya semua ini? Akting? Itu tak masuk akal!
Wajahku mulai memucat disaat perasaanku semakin tercampur aduk, semua kengerian yang aku alami sebelumnya berputar kembali.
Aku sangat ingat bahwa aku berada di stage, ditonton oleh para mahluk asing yang aku benci. Aku melewati semuanya tanpa merasakan semua itu hanya akting belaka, termasuk Ivan yang tewas dihadapanku.
Ivan
Kau kenapa? Wajahmu pucat!
Till
[Nafas terengah-engah] S-sunbae? Kenapa kau memanggilku seperti itu..?
Ivan
[Terdiam dan syok] Sunbae, sepertinya ada yang salah denganmu, ayo ke rumah sakit!
Ivan mulai melepaskan mantel putihnya dan menghapus make up yang ia gunakan kemudian menarikku menuju sebuah pintu besi bertuliskan 'EXIT'
Till
Tunggu! Hey, sialan! Lepaskan aku!
Tanganku terus berusaha menarik dari genggaman Ivan yang erat dan aku menyadari sesuatu, banyak manusia yang bolak-balik mandir kesana kemari. Sibuk dengan urusannya masing-masing, tak ada alien atau mahluk asing yang berada disekitarku. Aku masih merasa bingung namun aku mengerti suatu hal.
Aku... bukan berada di duniaku.
01 : Till.
Director
Tunggu sebentar, Ivan! Kamu mau pergi kemana? Kita belum boleh pulang.
Ivan
Direktur! Jadi begini, sepertinya Till Sunbae sedang sakit, secara tiba-tiba wajahnya pucat dan ia mulai melantur tidak jelas!
Ivan
Saya khawatir, maka dari itu saya buru-buru ingin membawanya ke rumah sakit..
Till
(Direktur? Apa maksudnya itu?)
Director
Benarkah? Apakah kau benar-benar sedang sakit, Till?
Mereka sama-sama menatap Till, membuat Till merasa tidak nyaman dan ia mulai angkat bicara.
Till
Sebentar... Aku masih bingung disini.. Sunbae? Direktur? Apa yang sebenarnya kalian katakan?
Till
Seharusnya Ivan yang dibawa ke rumah sakit, bukan aku.
Till
Dia tertembak jelas dihadapanku dan ia...
[Flashback kiss scene]
Ivan
[Terdiam dan makin syok] SUNBAE KEHILANGAN INGATANNYA?? ASTAGA, INI GAWAT!
Ivan
Direktur, saya akan kembali dalam 30 menit! [Gendong Till lalu melarikan diri]
Till
Hey, Ivan! Turunkan aku, aku butuh penjelasan!
Director
... Astaga, anak muda memang mengerikan.
Setelah di periksa dari rumah sakit.
Till kebingungan dengan tempat di sekelilingnya, mulai dari rumah sakit yang besar hingga Ibu kota Seoul yang ramai dan penuh akan suasana kota.
Selama di Anakt Garden ia hanya bisa melihat pemandangan buatan yang membosankan.
Ivan
Astaga, kau membuatku takut, Sunbae. Ternyata demam tinggi, aku kira amnesia..
Ivan
Kau menjadi aneh setelah kita syuting 'Round 6'. [sigh]
Ivan
Haruskah aku menjelaskan kalau kamu ini juga seorang aktor? [mengambil kunci mobil dari saku]
Walau pun Ivan berbicara dengan nada setengah bercanda, namun itu memberi Till salah satu bukti lagi bahwa dia benar-benar berada di dunia lain.
Till
(Aktor? Ah.. sepertinya aku tahu apa itu. Ini sudah menjelaskan semuanya.)
[Menunduk] I-Ivan...
Ivan
Hmm? [melihat ke arah Till]
Till
Apakah... kau benar-benar baik-baik saja? Kau... aku melihatmu terluka cukup parah.. ah tidak maksudku--
Ivan
[Terdiam lalu terkekeh] Aku baik-baik saja, Sunbae!
Ivan
Lihatlah, ini hanya luka palsu! Aku benar-benar tak terluka, sungguh!
Ivan
Tapi yang perlu kita pertanyakan adalah dirimu, Sunbae.
Ivan mulai sedikit mendekat.
Ivan
Kau bersikap aneh setelah syuting tadi, kau bersikap seolah-olah kau melupakan duniamu.
Ivan
... Kau baik-baik saja?
Till menatap Ivan dengan sendu, ia tak menyangka mendapatkan kesempatan kedua untuk melihat Ivan.
Till juga menyadari bahwa Ivan mencintainya, terbukti dari kecupan yang ia dapatkan di Round 6.
Selama ini dia hanya berfokus kepada Mizi, ia tak pernah menyadari perasaan Ivan kepadanya.
Till terdiam tak berkutik.
Ivan
... Kau bersikap aneh lagi, padahal kau jarang sekali memasang wajah menyedihkan ini! [terkekeh]
Ivan
Kamu selalu memarahiku dan memasang wajah garang yang imut-- Umm menyeramkan.
Ivan
Tapi sekarang wajahmu terlihat sangat lelah..
Ivan perlahan mulai memeluk Till
Ivan
Jangan khawatir, Sunbae. Selama aku masih ada disini, aku akan merawatmu hingga sembuh
Till
[Mata Till berkaca-kaca]
Ia masih tak menyangka bahwa dirinya di peluk oleh raga yang seharusnya meninggalkannya.
Namun disinilah ia berdiri, memeluk pria yang rela berkorban demi dirinya yang kehilangan arah.
Till
I-Ivan... [menenggelamkan wajahnya di pundak lebar Ivan]
Ivan
Eh? Tunggu, kenapa jadi emosional begini? Seharusnya kau memuk--
Ivan
Sunbae, apa-apaan itu??
Ivan terdiam di saat ia mendengar isak tangis lembut dari Till, membuat Ivan terdiam dan mengelus rambutnya perlahan.
Ivan
Aku suka sifat anehmu yang satu ini, Sunbae.
02 : IvanTill
Ivan dan Till mengganti bajunya menjadi baju casual dan siap untuk meninggalkan tempat shooting.
Ivan
Anjay ganteng banget gue. [bergumam ke cermin dan tersenyum menyebalkan]
Ivan
Till Sunbae! Sudah siap?
Till membuka tirai, memperlihatkan sosoknya dengan pakaian casual.
Till
(...Pakaian ini nyaman, aku belum pernah merasakannya.)
Till terkejut disaat Ivan mendekatinya dan tersenyum aneh (looks like a simp)
Ivan
Astaga... Astaga... Ternyata aku tak salah memilihkanmu pakaian, Sunbae
Till
Hentikan itu, bodoh! Kau memalukan!
Ivan
[Terkekeh] Baiklah, ayo kita berpamitan dengan yang lain.
Ivan
Kita harus cepat karena kau butuh banyak istirahat kan?
Mereka mulai berpamitan dengan Kru shooting, membuat Till sedikit kualahan walau pun ia tak terlalu banyak bicara dan hanya mengikuti Ivan.
Ivan
Baiklah, jangan lupa besok malam ya! [melambaikan tangan dan menutup pintu]
Ivan
Phew, hari yang berat! Untung saja kita berhasil melewatinya, iya kan, Sunbae?
Ivan
Baiklah, sepertinya ini saatnya berpisah.
Ivan
Sayang sekali, aku ingin bermain lebih lama dengan--
Till
B-bisakah kau... menemaniku pulang? [Wajah memerah sambil mengernyit]
Ivan
[Memerah] Aku sedang bermimpi ya? Biasanya aku yang menawarkanmu dan kau menolak!
Till
[Melihat ke arah lain] Aku hanya tidak ingin sendirian, diamlah.
Ivan
Hehe, baiklah kalau begitu! Kita akan pulang segera.
Sebenarnya ini sebuah kesempatan karena Till tidak tahu dimana rumahnya saat ini. Terlebih lagi ia baru terhadap lingkungan Seoul.
Itu membuat Till merasa cemas dan linglung.
Panggilan itu membuat mereka berdua menoleh ke sumber suara.
Mizi
Woah! Selamat atas keberhasilan shootingnya ya!
Mizi
Maaf ya, aku terlambat sekali datangnya!
Ivan
Haha, tak apa! Kami baru saja mau pulang, apa kabar Sua?
Di sisi lain, Till merasa tidak percaya melihat Mizi, wanita yang ia suka kini berdiri di hadapannya dengan wajah ceria masih hidup.
Terakhir kali, ia melihat Mizi di tarik oleh kelompok misterius dengan ekspresi wajah yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Di momen itu, Till mulai kehilangan arah dan rasa kehilangan mulai menghantuinya.
Ia merasa bersyukur bahwa Mizi kelihatan baik-baik saja sekarang.
Mizi
Till! Kau melamun dari tadi? Kamu tak apa?
Till
E-eh? Ya, aku nggak apa-apa.
Ivan
[Menelisik dan tersenyum] Anyway-
Ivan
[Merangkul Till] Aku senang bisa ketemu kalian disini! Tapi sayangnya kami harus pulang karena Till Sunbae sedang sakit.
Mizi
Astaga, cepat sembuh ya Till. Pantas dari tadi dia diam saja.
Ivan
Huft, iya kan? Maka dari itu kami izin ya?
Till
(T-Tillie?) [memerah sedikit]
Ivan
(... Seharusnya aku menjauhkan Sunbae dari Mizi.)
Ivan
Kita sudah sampai! Ayo turun, Sunbae?
Ivan
... (ASTAGA! DIA TERTIDUR PULAS?? IMUT SEKALI, K-KAMERA MANA KAMERA??!)
Ivan
(Tidak, tidak! Hargai seniormu..!)
Ivan melihat ke arah Till lumayan lama lalu mendekatkan wajahnya.
Ivan menatap intense wajah Till sebelum mencangkupnya perlahan.
Ivan
I am always waiting for you Till.. but why her? Not me?
Ivan terdiam sejenak kemudian terkekeh.
Ivan
Apa yang aku katakan, tentu saja dia. [Ivan keluar dari mobil kemudian pergi ke sisi yang lain]
Ivan
[Ivan membuka pintu mobil dan menggendong Till perlahan ala bride style]
Ivan
Aku sudah mengingatkan Till Sunbae untuk membawa tas miliknya sebelumnya.
Ivan
Hmm... Ah dia benar-benar membawanya, baguslah. [Ivan menutup pintu mobil dan melangkah memasuki gedung apartemen.]
Di dalam apartemen Till, Ivan meletakkan tubuh Till di atas sofa.
Ia mulai menyiapkan bubur hangat untuk Till sekaligus menyiapkan kompres dingin untuk meredakan demamnya.
Ivan
Obat sudah, kompres sudah, bubur sudah. Semua siap!
Ivan
Aku harap dia bangun sebelum buburnya dingin.
Ivan
[Mendekat ke wajah Till lalu mengecup keningnya] Mimpi indah, Sunbae.
Maka dari itu, Ivan mulai meninggalkan apartemen dan mengunci pintu kembali.
Beberapa detik setelahnya, Till terbangun dengan wajah memerah malu.
Selama ini Till tidaklah tidur, ia berpura-pura karena dirinya tak tahu dimana apartemennya berada.
Till
Astaga.. apa yang baru saja pria itu lakukan? M-menciumku? Memalukan sekali... [sigh]
Till
(...Kata-kata Ivan di mobil tadi membuatku kepikiran.)
Till
(Maafkan aku Ivan, seharusnya aku lebih menghargaimu..)
Till
[Melihat ke arah meja] Dia pasti menyiapkan semua ini, ah sial.
Till
Kenapa kau harus melakukan ini? Ivandiot.
Till
[Mengelus pelan dahinya, tepat dimana Ivan mengecupnya]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!