Aku Simpanan Bos
Aku bertemu Dia
[Chat antara Aku dan Sahabatku, Dea]
Maria
Dea, aku baru aja ngalamin kejadian aneh banget.
Dea
Apaan? Lo kecopetan lagi?
Maria
Bukan, ini lebih gila. Gue ketemu cowok misterius tadi di café.
Dea
Misterius gimana? Jangan bilang lo jatuh cinta pada pandangan pertama?
Maria
Nggak, bukan gitu! Dia tuh beda. Cara dia liat gue… kayak nembus jiwa gitu.
Dea
Halah, lo kebanyakan nonton drama. Terus, siapa dia?
Maria
Gue nggak tahu. Tapi, dia dateng sama beberapa orang berbadan gede, pake jas hitam. Kayak bodyguard gitu.
Maria
Gak tahu, tapi rasanya gitu. Yang jelas, auranya bahaya banget.
Maria
Dia liatin gue dari jauh, terus pas gue mau bayar, kasir bilang semuanya udah dibayar sama dia.
Dea
WAH, GILA! Terus lo ngomong sama dia?
Maria
Enggak, gue panik dan langsung keluar dari café.
Dea
Bego banget lo! Siapa tahu dia cowok tajir yang nyari istri!
Maria
Udah deh, gue gak mau terlibat sama orang asing yang mencurigakan.
[Notifikasi Masuk: Pesan dari Nomor Tidak Dikenal]
???
Kau lari terlalu cepat.
???
Kita akan bertemu lagi, dan saat itu, kau tidak akan bisa menghindar.
(Aku merasakan bulu kudukku berdiri. Siapa dia…? Bagaimana dia tahu nomor ponselku?)
---
Bersambung ke Episode 2…
Dia Menemukanku
[Chat antara Aku dan Sahabatku, DEA]
Maria
Cowok misterius kemarin… dia kirim chat ke gue.
Dea
APA?! Dari mana dia dapet nomor lo?!
Maria
Gue gak tahu… ini chatnya:
"Kau lari terlalu cepat. Kita akan bertemu lagi, dan saat itu, kau tidak akan bisa menghindar."
Dea
ASTAGA! Jangan dibales!
Maria
Gue udah terlanjur nanya siapa dia, tapi dia gak jawab.
Dea
Lo harus blokir dia! Ini bahaya!
(Sebelum aku sempat membalas, tiba-tiba notifikasi lain masuk. Kali ini bukan chat, tapi…)
[Panggilan masuk dari Nomor Tidak Dikenal]
(Jantungku berdebar. Aku ragu sejenak, tapi akhirnya menekan tombol ‘terima’ dengan tangan gemetar.)
???
Suara yang manis. Sama seperti yang kubayangkan.
???
Kau tidak perlu tahu sekarang. Yang penting… aku akan menjemputmu malam ini.
???
Jangan lari lagi. Aku tidak suka mengejar sesuatu yang sudah menjadi milikku.
(Telepon terputus. Aku membeku. Apa maksudnya… ‘sudah menjadi milikku’?)
Maria
Dea, gue sumpah takut banget. Dia nelepon. Dia bilang mau jemput gue MALAM INI.
Dea
KABUR! SEGERA! Jangan pulang ke apartemen!
(Tiba-tiba, suara mobil berhenti di depan apartemenku. Aku mengintip dari jendela dan melihat sebuah mobil hitam mewah. Pintu terbuka, dan seorang pria keluar. Itu dia… pria dari café. Dan dia datang untukku.)
Bersambung ke Episode 3…
Dibawa Pergi
Maria
DEA! DIA DI DEPAN APARTEMEN GUE!!!
Dea
APA?! Kunci pintu lo! Jangan keluar!
(Jantungku berdetak kencang. Aku mundur dari jendela, mencoba berpikir jernih. Tapi sebelum aku bisa mengambil keputusan, ponselku bergetar lagi.)
[Panggilan masuk: Nomor Tidak Dikenal]
(Aku menolak panggilannya. Tapi hanya beberapa detik kemudian, ada suara ketukan di pintu apartemenku.)
???
Bukalah, sebelum aku memaksamu.
(Suaranya dalam dan dingin. Aku meraih ponsel dan kembali mengetik dengan panik.)
Maria
Dea, dia di depan pintu!!!
Tiba-tiba, suara ‘klik’ terdengar. Pintu apartemenku terbuka. Seseorang membukanya dari luar… dengan kunci?)
(Aku membeku ketika melihat pria itu berdiri di ambang pintu. Dia tampan, tapi auranya begitu gelap dan berbahaya. Mata hitamnya menatapku tajam.)
???
Aku sudah bilang, jangan lari.
Maria
S-siapa kamu?! Kenapa kamu bisa punya kunci apartemenku?!
(Dia menyelipkan sesuatu ke dalam sakunya—kunci duplikat?)
???
Aku punya caraku sendiri. Sekarang ikut denganku.
(Aku menggeleng, tubuhku mundur selangkah.)
Maria
Enggak! Gue gak kenal lo!
(Dia mendesah pelan, lalu melangkah masuk. Dengan satu gerakan cepat, tangannya meraih pergelangan tanganku. Cengkeramannya kuat, tapi anehnya, tidak menyakitkan.)
???
Aku sudah cukup bersabar. Jangan buat ini lebih sulit.
Maria
Tolong! Lepasin gue!
(Aku memberontak, tapi dia hanya menghela napas, lalu membungkuk mendekat. Suaranya rendah di telingaku.)
???
Percayalah, kalau aku ingin menyakitimu, aku sudah melakukannya sejak tadi. Tapi aku tidak mau. Jadi, jangan melawan.
(Jantungku berdegup kencang. Aku tidak punya pilihan. Aku dibawa masuk ke dalam mobil hitam itu… dan pintunya terkunci dari dalam.)
Maria
Dea… gue dibawa pergi.
Dea
ASTAGA! DIMANA LO SEKARANG?!
(Aku melihat pria itu dari sudut mataku. Dia duduk di sampingku, menatap lurus ke depan.)
Maria
Siapa sebenarnya dia…? Dan apa yang dia inginkan dariku?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!