Pssstt...Hear Me
Kepergian Kevin
Di sebuah hutan, alam lain
Suara teriakan Ray ber-adu dengan para penghuni malam
Ray
Jangan biarkan dia lolos!
Bersembunyi di balik pepohonan
Kevin
Tidak ku sangka, Kakak berkhianat.
Darah mengalir dari lengan kevin
Darren
Ia belum jauh dari sini, aku masih merasakan hawa keberadaannya.
Darren
Tunjukkan dirimu, Kevin!
Kevin
Hah
(hembusan nafas)
(Ngos-ngosan)
Kretek (suara ranting yang terinjak)
Kevin
Bagaimana ini (gumam dalam hati)
Dari arah belakang Kevin, samar-samar terdengar sebuah suara
Leon
Kemana kau ingin berlari? (ucapnya bisik-bisik)
Kevin
Apa yang kau inginkan?
Leon
Tidak ada ¯\(◉‿◉)/¯
Leon
Aku akan membantumu melarikan diri
Kevin
Cih! Kau pikir, aku percaya?
Kevin
Kalian segerombol tikus pengkhianat!
Leon
Aku juga tidak menyukainya
Leon
Lagipula, musuhnya seorang musuh adalah teman!
Kevin
Mengapa aku harus mempercayaimu?
Leon
Percaya atau tidak, terserah padamu ^_^
Leon mengeluarkan sebuah bola permata bewarna ungu (amethyst)
Menarik salah satu tangan Kevin, dan meletakkannya di atas batu itu.
Kevin tiba-tiba menghilang
Sebuah tangan memegang pundak Leon
Darren
Apa yang kau lakukan di sini?
Leon
Aku hanya mencari mangsa
Menunjukkan seekor kelinci, yang entah di dapat darimana
Darren menatap curiga ke arah Leon
Darren
Apa kau melihat Kevin?
Leon
Kevin? (pura-pura tidak tahu apa-apa)
Leon
Apa kalian bertengkar lagi?
Leon
Ya-ya-ya, aku pun tidak peduli
Darren menjauh dan mencari Kevin di tempat yang lain namun tak kunjung ditemukan.
Alam manusia?
Kevin tiba-tiba berada di sebuah hutan, yang berada di alam manusia
Ia tersungkur di atas rerumputan dengan lengan yang masih bersimbah darah.
Sembari menahan rasa sakit, ia mencoba berdiri dan berjalan dengan beberapa kali terjatuh.
Ia tak mampu menahan rasa sakitnya. Pandangannya mulai buyar, dan ia hilang kesadaran.
Setengah jam kemudian, ia tersadar dan mulai membuka matanya.
Ia melihat seorang gadis kecil berumur 6 tahun. Gadis itu memiliki mata berwarna ungu, rambutnya panjang bergelombang dan wajahnya terlihat bersinar di bawah rembulan.
Kevin mencoba untuk berdiri, namun Xin menghalanginya.
Xin menunjuk ke arah luka Kevin dimana darahnya menembus ke balutan kain yang dibuat oleh Xin
Xin
(wajah marah namun imut)
Tidak!
Xin mengambil pita yang berada di salah satu rambutnya, dan menutup luka itu dengan pita.
Kevin
Apa kau tidak takut denganku?
Xin
Tidak!
(Menggeleng-nggelengkan kepala)
Kevin
(bergumam dalam hati)
Ayah dulu pernah bercerita, kaum manusia membenci kaum vampir. Ya, itu wajar jika mereka membenci, karena mereka adalah makanan kami. Hal itulah yang membuat mereka takut, jika bertemu dengan kaum kami.
Tapi, gadis ini berbeda. Dari caranya menatapku, ia memperlakukanku seperti... "Sama dengan dirinya."
Kevin
Apakah ini tipu muslihatnya?
Setelah ada kesempatan, ia akan membunuhku?
Kevin
Apakah ia mampu membunuhku?
Kevin
Aku harus berhati-hati.
Kevin
(berucap dengan lantang)
Katakan, apa niatmu!
Xin
(Menggelengkan kepala untuk kedua kalinya)
Xin menolongmu.
Kevin mengeluarkan taring dari dalam mulutnya, dan menunjukkannya kepada Xin.
Kevin
Lihatlah, aku akan menggigit mu!
Xin tiba-tiba memeluk Kevin
Wajah Kevin mulai memerah.
Kevin
(bergumam dalam hati)
Ah, gadis ini begitu lugu dan bodoh. Aku rasa tak perlu mencurigainya.
Kevin
Anggap saja ini keberuntunganku, ada kaum manusia yang menolongku.
Kevin
Untuk sementara, aku harus memulihkan diri. Setelah itu, aku akan mencari cara untuk kembali ke alam sana.
Memulihkan diri
Xin
Hmm... Ayo!
(Suara imut)
Kevin
Tidak-tidak (๑•﹏•)
Kevin
Manusia tinggal di dalam rumah? Apa itu rumah? (gumam dalam hati)
Xin menarik lengan Kevin namun terlihat tidak ada pergerakan sedikitpun, karena merasa berat.
Kevin bangun dari posisinya yang terlentang, kemudian berdiri.
Mereka berjalan keluar dari hutan, dan menemukan sebuah gubuk sederhana milik Xin.
Xin
Huum, rumah Xin. (Wajahnya bersemangat)
Kevin
(bergumam dalam hati)
Manusia tinggal di tempat seperti ini? Tempat kecil, yang kotor? Bahkan tempat ini lebih buruk dari penjara yang kami miliki di istana.
Rumah yang dimaksud oleh Kevin.
Kevin
(bergumam dalam hati)
Dunia manusia emang berbeda jauh dengan kami.
Cih!
Makhluk rendahan!
Kami adalah makhluk yang kuat, umur kami lebih panjang daripada mereka.
Xin mengajaknya masuk, walaupun raut wajah Kevin seperti jijik ketika masuk ke dalam rumahnya.
Xin menekan bahu Kevin agar ia bisa duduk dengan tenang.
Kevin
Ya-ya, aku duduk. Lalu apa yang akan kau lakukan?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!