{versi anime}
Di alam semesta ini banyak sekali berbagai macam makhluk hidup di antaranya ada manusia.
Di dunia manusia mereka hidup bersama. Latar belakangnya pun berbeda-beda. Mereka seringkali membantu sesama.
Namun seiring berjalannya waktu manusia pun menjadi tidak taat dalam beragama. Itu lantas membuat para dewa marah, Lalu para dewa mencoba menguji manusia dengan menyebarkan energi ke penjuru dunia yang membuat para manusia bisa melakukan sihir. Setelah itu para manusia mulai menguji apa saja yang bisa dilakukan dari sihir ini, Lalu para manusia menyebut energi itu sebagai ENERGI Ki (Keselarasan Inti).
Setelah beberapa tahun kemudian manusia mulai melakukan tindakan kriminal yang membuat dunia manusia mulai kacau.
Disaat dunia manusia kacau balau, Di dimensi para dewa malah terjadi kehancuran.
Dewa kebijaksanaan:" Para dewa! cepat panggil dewa tertinggi untuk datang kesini! cepat!" Ucap seorang dewa yang memakai jubah hitam keemasan di badannya meneriaki para Dewa dan Dewi disana untuk segera pergi mencari para Dewa tertinggi.
Dewa kekuatan:" Apa yang terjadi di sini? Di langit seperti ada retakan dan di tanah seperti menghilang!" Ucap dewa yang memiliki otot-otot besar di seluruh badan, Dewa itu melihat kalau di seluruh langit terjadi retakan yang dapat menyerap apa saja kedalam kehampaan.
Dewa kebijaksanaan:" Entahlah aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi."
Dewa kekuatan:" Dimana para dewa tertinggi? kenapa masih belum datang juga!"
Dewa cahaya:" Kenapa?kami sudah datang secepat yang kami bisa." Ucap dewa yang memakai armor berzirah putih perak yang datang dengan tergesa-gesa.
Dewa kekuatan:" Hei! apa kalian tahu apa yang terjadi disini?" Dengan panik Dewa kekuatan bertanya.
Dewa kegelapan:" Aku tahu apa yang terjadi disini."ucap dewa yang memakai armor berzirah hitam gelap yang maju beberapa langkah untuk menghampiri mereka.
Dewa kekuatan:" Apa itu?"
Dewa kegelapan:" Ini adalah sebuah ramalan dari BUKU PENGETAHUAN DIMENSI."
Dewa kebijaksanaan:" Jadi sudah dimulai ya!?" Ucap Dewa bijaksana yang baru teringat hal yang menimpa mereka.
Dewa Roh:" Ya benar ini sudah dimulai!" Ucap dewa yang tubuh nya hanya roh( transparan) dan memegang tongkat.
Dewa kebijaksanaan:" Lalu apakah ada cara supaya bisa menyelesaikan masalah ini?"
Dewa cahaya:"Eeeeeee! mu-mungkin ada!"
Dewa kekuatan:" Kenapa kau jadi gugup seperti itu?"
Dewa cahaya:" Ti......tidak aku tidak gugup!"
Mendengar cara bicara dewa cahaya seperti itu para dewa mulai meragukan ucapannya 'sepertinya dia menyembunyikan sesuatu' dalam benak para dewa yang mendengar ucapan dewa cahaya.
Dewa cahaya:" Supaya kita bisa berpikir jernih ayo kita duduk di kursi yang ada di taman Dewi bunga."
Dewa kebijaksanaan:" Baiklah kalau begitu AYO!"
Mereka pun duduk di kursi yang ada di taman Dewi bunga, dan mulai berpikir. Setelah beberapa lama berpikir, masing-masing dari dewa mengusulkan idenya.
Dewa kekuatan:" Bagaimana kalau kita pindah dimensi saja."
Dewa kebijaksanaan:" Tapi itu memerlukan waktu yang sangat lama, belum lagi kita juga tidak tahu apakah dimensi lain bisa bertahan melewati bencana ini."
Dewa kegelapan:" Yang dikatakan dewa kebijaksanaan ada benarnya."
Dewa kekuatan:" Begitu yaa!"
Dewa kebijaksanaan:" Bagaimana kalau kita perbaiki inti dimensi nya, itukan yang membuat dimensi ini hampir musnah."
Dewa Roh:" Memperbaiki inti itu memerlukan waktu beratus-ratus tahun lamanya, dan juga mungkin inti dimensi bukan Masalah utama dari bencana ini."
Dewa kebijaksanaan:" Tidak bisa juga ya."
Dewa kekuatan:" Namanya saja yang bijaksana tapi sekarang malah jadi tidak bijaksana hahhhhh!"
Dewa kebijaksanaan:" Apa kau bilang? Apa kau sudah bosan hidup haaa?"
Dewa kekuatan:"Eeeee tidak tidak, ini hanya bercanda, maaf ya."
Dewa kebijaksanaan:" Namanya juga panik, Dan juga aku ini jadi begini gara gara aku sudah memberikan berkah kekuatan ku pada manusia pilihan ku, jadi aku kurang fokus hari ini."
Dewa Roh:" Sudah sudah! jangan seperti itu! Kita harus menemukan cara agar cepat selesai masalah ini."
Dewa Roh:" Apa kau ada usulan dewa kegelapan?"
Dewa kegelapan:" Tidak! Aku hanya akan mengikuti arahan saja jika diperlukan."
Dewa Roh:" Apa kau sudah dapat ide wahai dewa cahaya?."
Dewa cahaya:" Sebenarnya aku sudah lama dapat ide, semenjak bencana ini baru dimulai
."
Dewa kebijaksanaan:" Lalu apakah ada alasannya jadi kau tidak ingin memberitahukan kepada kami."
"Yaaaa katakan saja." Kata para dewa yang penasaran.
Dewa cahaya:" Satu-satunya cara agar bisa menghentikan masalah ini adalah dengan kita harus menggabungkan seluruh kekuatan kita, para dewa tertinggi."
Dewa kekuatan:" Hanya begitu saja?"
Dewa cahaya:" Tidak!!!!"
Dewa kebijaksanaan:" Lalu?"
Dewa cahaya:" Setelah kita berhasil membuat kekuatan kita bergabung, kekuatan itu akan berubah menjadi seorang anak bayi."
"APAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!" KATA ke empat dewa tersebut.
Dewa Roh:" Mengapa jadi seorang anak bayi?"
Dewa cahaya:" Aku tidak tahu pasti mengapa jadi begitu, Tapi yang aku baca di BUKU TERLARANG DIMENSI, ini adalah caranya."
Dewa kegelapan:" Kenapa jadi begini?"
Dewa cahaya:" Bagaimana? apa kita coba saja?"
Dewa kebijaksanaan:" Ta....tapikan."
Dewa cahaya:" Jika ingin mengganti opsi, aku tidak apa tapi kedengaran nya tidak ada opsi lagi, yaaaa jadi harus dicoba!"
Dewa kegelapan:"AKH!!! Baiklah ayo kita coba!"
Dewa cahaya:" Baik ayo."
Dewa cahaya:" Mari bentuk formasinya dengan membentuk segitiga dan kita berada di ujungnya."
Mereka pun membentuk formasi segitiga ditengah-tengah kebun bunga Dewi.
Dewa Roh:" Apa begini sudah benar?"
Dewa cahaya:" Yaa itu sudah benar! Ikuti saja aku."
Dewa kekuatan:" Lalu kami harus bagaimana?"
Dewa cahaya:" Eemm! Kalian bisa memberi tahu pada semua dewa dan Dewi untuk memberikan setengah kekuatan mereka dari kediaman mereka untuk membantu kami menyempurnakan kekuatan gabungan itu."
Dewa kebijaksanaan:" Baiklah ayo kita pergi."
Dewa kekuatan:" AYO!"
Setelah itu dewa cahaya, kegelapan, dan roh mulai menggabungkan kekuatan mereka ketengah formasi segitiga itu. Tak lama setelah itu guncangan pada dimensi kembali terjadi dan karena hal tersebut para dewa tertinggi menjadi terganggu dan membuat kekuatan gabungan menjadi tidak stabil.
Dewa cahaya:" Tetap bertahan, kita harus menyelesaikan ini kalau tidak kita akan langsung mati di tempat."
Dewa kegelapan:" Apa kau bilang?kita akan mati jika ini gagal!"
Dewa cahaya:"YAAA!"
Dewa kegelapan:" Kenapa kau baru mengatakan hal sepenting itu sekarang?"
Dewa cahaya:"HEHEHE lupa!"
Dewa kegelapan:"AKHHH! Kau memang tidak pernah berubah yaa!"
Dewa Roh:" Sudah-sudah! Kita harus fokus agar bisa selamat dan menyelamatkan."
Guncangan yang semakin kuat membuat mereka hampir kehilangan fokusnya. Disaat mereka hampir putus asa mereka dikejutkan dengan mulai terbentuk nya kekuatan gabungan itu menjadi seorang anak bayi, Sontak yang awalnya mereka kelihatan putus asa mendadak bersemangat kembali.
Dewa cahaya:"Seperti nya ini sudah hampir selesai, ayo kita SEMANGAT!!!!!!!!!!!!"
Dewa Roh:" Yah AYOOO!!!!!"
Dewa kegelapan:"AKHIRNYA!!!"
Ditengah-tengah saat mereka bahagia. Mereka juga dikejutkan dengan guncangannya menjadi sangat kuat seperti terangsang akan kekuatan gabungan itu.
Dewa kegelapan:" Ada apa ini? mengapa guncangannya menjadi sangat kuat?"
Dewa cahaya:" Sepertinya kekuatan gabungan inilah yang membuat guncangannya semakin kuat."
Dewa Roh:" jika diteruskan begini mungkin kita tidak akan sempat membuat kekuatan gabungan ini berhasil tepat waktu."
Dewa cahaya:"Ayo keluarkan semua tenaga kita."
"YAH! AYO AAAAAAAAARRRRRRRRHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Setelah begitu keras mereka menggabungkan kekuatan. Disaat itulah akhir yang dinanti-nanti kekuatan gabungan itu akhirnya berhasil.
Dewa cahaya:" Akhirnya kita berhasil"
Anak yang terlahir dari kekuatan gabungan itu langsung memancarkan kekuatan yang sangat besar dan kuat yang melampaui para Dewa dan Dewi, bahkan jika dibandingkan Dengan seluruh Dewa dan Dewi mereka bukanlah apa-apa.
Mungkin jika diberi contoh, kekuatan 0,001% dari 1.000.000.000.000 kekuatan dari si anak tersebut bisa menghancurkan satu Local Interstellar Cloud.
Kekuatan yang memancar itu langsung menyebar ke seluruh penjuru dimensi Dewa dan Dewi yang membuat dimensi kembali seperti semula atau bisa dibilang menjadi sangat-sangat kuat dari sebelumnya.
Dan kekuatan itu juga menyebar ke seluruh alam semesta supaya retakan ruang hampa tidak bergabung dengan alam semesta.
Kekuatan yang menyebar tersebut juga membuat para dewa dan Dewi menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Mereka pun akhirnya menangis bahagia karena bencana nya sudah selesai.
Setelah para dewa dan Dewi berhasil melewati masa-masa yang penuh dengan keputus asaan. Mereka pun membuat perayaan untuk mengingat apa yang telah mereka alami sebelumnya dengan perayaan yang sangat megah. Lalu para dewa pun merayakannya dengan penuh rasa bahagia.
Disaat mereka sedang merayakan dengan penuh bahagia, terlintas dipikiran dewa cahaya mengenai apa yang harus mereka lakukan pada bayi yang terlahir dari kekuatan gabungan mereka.
Dewa cahaya:"SEMUA!!!!, bisa minta perhatiannya!?" Dewa cahaya dengan tangan berzirahnya bertepuk tangan.
Semua pun terdiam mendengar suara dewa cahaya.
Dewa kebijaksanaan:"ada apa wahai dewa cahaya." Sambil mengangkat satu tangannya untuk bertanya.
Dewa cahaya:" Aku berpikir, apa yang harus kita lakukan selanjutnya mengenai bayi yang terlahir dari kekuatan gabungan kami, ehh! maksudnya kekuatan gabungan kita semua!?" Mengangkat bayi itu ke atas dan memperlihatkannya.
Dewa darah:" Berikan saja padaku, aku akan menjaga nya seperti tumbal sendiri, HA-HA-HA!!!" Ucap dewa yang tubuhnya hanya darah tapi terlihat memiliki fisik namun jika disentuh itu hanya darah.
Dewa cahaya:" Sebaiknya jangan, ADA USULAN LAIN?" Dewa cahaya bertanya dengan semangat.
Dewa kebijaksanaan:" Bagaimana kalau kalian saja yang menjaga bayi itu sampai besar, mungkin dia akan jadi berguna saat besar nanti." Dewa bijak menoleh kiri dan kanan untuk menyakinkan para dewa lainnya.
Dewa Roh:" Mungkin ada benarnya, apa pendapat kalian soal ini."
Dewi kecantikan:" Itu bisa aja sih,tapiiiii......!!" Ucap seorang Dewi yang memiliki paras yang sangat cantik dengan wajah nya ditutupi kain yang sedikit transparan (kecuali matanya tidak ditutupi).
Dewa Roh:" Ada apa wahai Dewi kecantikan?"
Dewi kecantikan:" Gimana kalau kami para Dewi yang merawatnya?" Ucapnya dengan nada menggoda.
Dewa Roh:"HMM!!!, sepertinya itu ada bagusnya tapi seperti ada yang kurang, tapi apa?????"
Dewa pengetahuan:" Aku tahu apa yang kurang itu" Ucap dewa yang berpakaian seperti bangsawan dan memegang buku besar.
Dewa Roh:" Apa itu katakanlah?"
Dewa pengetahuan:" Yang kurang itu adalah seorang AYAH!!!!"
"HAAH" Teriak para Dewa dan Dewi yang mendengarnya.semua langsung menatap dewa pengetahuan.
Dewa pengetahuan:" Kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"
Dewa cahaya:" Mengapa kau berpikir seperti itu"
Dewa pengetahuan:" Yaaaa karena yang aku tahu di dunia manusia ada yang namanya keluarga yang terdiri dari kakek dan nenek,ayah dan ibu, dan anak mereka.jadi aku berpikir jika Dewi merawat anak itu sebagai seorang ibu berarti harus ada ayahnya, iyakan?"
Dewa cahaya:" Masuk akal, Lalu siapa yang akan menjadi ayah anak ini?"
Dewa kebijaksanaan:" Kalian saja para Dewa tertinggi yang jadi ayah anak ini."
Dewa cahaya:" Ta....tapikan......!!!!"
Dewa kekuatan:" Tidak usah banyak tapi-tapi langsung saja urus anak itu."
Dewa cahaya:" Ba...... baiklah ka....ka...lau begitu"
Dewa kebijaksanaan:" Berarti sudah diputuskan bahwa para dewa tertinggilah yang akan menjaga anak ini."
"YAAAAAAAAA". Teriak para dewa dan Dewi yang setuju akan kata-kata dewa bijaksana.
Dewa emosi:" Karena sudah di putuskan siapa yang menjadi orang tua anak ini berarti anak ini sudah bisa di beri nama." Kata dewa yang memiliki emosi yang berbeda-beda dan tubuh yang berubah warna dengan mengikuti emosi nya.
Semua yang mendengarnya langsung diam sejenak karena kaget sekaligus bingung apa nama yang cocok untuk anak itu.
Dewa cahaya:" Benar juga! Anak ini harus punya nama,HM........!!!"
Dewi kecantikan:" Gimana kalau FLAVIO BHASKAR". Jawab Dewi kecantikan yang langsung berdiri dari tempatnya duduk.
Dewa cahaya:" Mengapa FLAVIO BHASKAR?".
Dewi kecantikan:"yaaaa karen........!"
Dewa kebijaksanaan:" Ohhh !apa karena anak ini memiliki rambut pirang jadi dinamai FLAVIO, dan nama BHASKAR karena dia berbentuk bulat matahari saat kami menggabungkan kekuatan."
Dewi kecantikan:" Yaa ! Benar sekali!"
Dewa cahaya:" Oooh begitu yaa."
Setelah memberikan nama mereka pun lanjut merayakan perayaannya antusias sampai keesokan harinya.
*****
Di dunia manusia saat ini sedang mengalami kekacauan yang dimana di wilayah pinggiran negara yang berbatasan dengan wilayah iblis, para manusia memperebutkan kekuasaan dan kekuatan mereka saling membunuh tanpa pandang bulu.
"Hei Arinka cepat kesini! Disini ada tempat untuk kita bersembunyi." Kata seorang perempuan yang memiliki rambut panjang sampai ke pinggang dan berwarna putih, dengan pupil hitam dan iris abu-abu,wajah yang cantik,lalu tubuh agak tinggi dan berisi(ramping)punya dada E-cup itu memanggil temannya.
"Tapikan Arelia, inikan sarang hewan buas." Ucap perempuan rambut pendek sampai leher, rambutnya berwarna coklat, memiliki mata yang agak berwarna kuning kecoklatan seperti manusia biasanya, hidung sedikit mancung, bibir yang pink,pipi agak tembam(imut), dada berukuran D-Cup, tubuh sedikit lebih pendek ketimbang Arelia itu menunjuk sarang yang tertutupi rerumputan.
"Kau mau selamat tidak?"
"Mau sih, tapikan ini tempat yang berbaha!"
"DIAM!!!! Mereka datang!" Arelia langsung menarik arinka kedalam sarang lalu menutupi mulutnya Arinka dengan tangan.
"HEI!!! Apa Kau menemukannya?" Kata kesatria baja perak.
"Tidak pak, kami belum menemukan mereka." Sahut bawahan pak kesatria.
"Kita harus menemukan mereka bagaimanapun caranya, cari di sekeliling area."
"Baik! Laksanakan!" Jawab para bawahan nya.
Beberapa menit kemudian anak buah kesatria itu menemukan sesuatu.
"PAK!!!" Yang datang dari tempat ia periksa.
"Ada apa? Mengapa kau teriak?"
"Saya menemukan ini di jalan situ." Terlihat Seperti anting dibawa oleh bawahan kesatria.
"Ini pasti milik salah satu dari mereka,ayo ikuti aku. Mereka pasti tidak jauh dari sini." Mereka pun menyusuri jalan sambil terus melihat sekeliling sampai akhirnya meninggalkan kedua gadis itu.
"Apa kita sudah aman?" Ucap Arinka yang ketakutan.
"Sepertinya sudah aman, ayo kita keluar!" Mereka merangkak keluar dari sarang itu," AKHIRNYA!!!!!!!!!!". Kata Arelia yang lega.
"Mengapa mereka ingin menangkap kita? apa salah kita?" Tanya Arinka.
"Mungkin ini ada kaitannya dengan kekuatan sejati kita." Jawab Arelia.
"Memangnya apa kekuatan sejati punyamu?" Tanya Arinka lagi.
"Kekuatan sejati ku adalah Telekinesis." Jawab Arelia.
"Teleki...... Apa namanya?"
"Telekinesis!"
"Aaaaa ya itu, apa maksudnya kekuatan itu?"
"Dari yang aku baca dibuku tempat aku tinggal, Telekinesis adalah kemampuan batin yang mampu menggerakkan objek fisik". Jawab Arelia.
"Hebat dong kalau jadinya begitu."
"Yah! Mungkin saja." Jawab Arelia lagi.
"Kalau kau gimana?". Tanya Arelia ke Arinka.
"Kalau aku sepertinya sih adalah kekuatan yang bisa berbicara segala macam bahasa." jawab Arinka.
"Berarti kekuatan bahasa dong?"
"Mungkin begitu saja disebutnya." Setelah mereka selesai berbincang mereka pun mulai berjalan kaki menyusuri hutan. Namun, Mereka tidak tahu kalau yang mereka jalani itu tepat menuju jurang yang dalam.
Mereka terus berjalan sampai akhirnya mereka tiba dipinggir jurang yang dalam itu.
"Sepertinya kita tidak bisa melewati jurang ini untuk sampai ke seberang sana."
"Benar katamu, kita tidak bisa melewati jurang ini." sahut Arelia.
"Lalu kita harus bagaimana sekarang?"
"Biarkan aku berpikir sejenak!" Jawab Arelia lagi, setelah berpikir beberapa menit Arelia langsung mendapat ide, "Mungkin ini akan berbahaya, apa kau mau mendengar nya?"
"Memangnya seberbahaya apa?coba kamu katakan!"
"Cara kita agar melewati jurang ini adalah dengan menggunakan kekuatan sejati ku ini untuk menarik pohonnya sampai condong ke bawah dan kita naiki pohonnya lalu terbang, wosh!!!! Sudah begitu rencana."
"Baiklah jika itu adalah rencananya untuk selamat." Jawab arinka yang agak terkejut dengan nada wosh nya.
Mereka pun bersiap-siap untuk melakukan rencananya.
Setelah mereka sudah naik ke pohon, Arelia langsung berhenti menggunakan kekuatan sejatinya lalu mereka terbang melewati jurang itu dengan sangat cepat dan jatuh menimpa seseorang.
"Aduhhhh!!!! sakit sekali, untung kita mendarat di tempat yang lembut". Kata Arelia sambil melihat arinka.
"HEI!!!! Arelia, mengapa kau tidak menerbangkan kita saja menggunakan kekuatan sejati milikmu?" Tanya Arinka pada Arelia.
"Aku tidak bisa menggerakkan makhluk berkehidupan tinggi seperti manusia." Jawab Arelia.
"Jadi begitu!!!!!"
"APA KALIAN TIDAK KASIHAN PADA KU?"
Mendengar itu mereka melihat sekeliling dan tidak menemukan siapapun.
"Suara siapa itu?" Arinka yang bertanya kebingungan.
"Entahlah, aku tidak melihat seorang pun." Jawab Arelia pada Arinka.
"Kalian belum melihat kebawah!!!!" Kata seseorang.
"HAH DIBAWAH!!!!!!!" Jawab mereka berdua sambil melihat kebawah, dan betapa terkejutnya mereka melihat seorang laki-laki tertimpa badan mereka berdua. Mereka pun langsung berdiri dan minta maaf.
"Maafkan kami. Kami tidak tahu bahwa kami menimpamu." Mereka membungkuk karena merasa bersalah.
"Yah gapapa yang penting kalian udah minta maaf." Sahut laki-laki tersebut sambil membersihkan pakaiannya yang kotor, "oh ya! Kalian ini datang dari mana sampai-sampai jatuh menimpaku!?" Menunjuk Arelia dan arinka.
"Eeeeeee!!! Kami datang dari negeri yang jauh, kami tersesat tidak tahu jalan menuju kota terdekat." Jawab Arelia sambil menjelaskan asal-usul mereka.
*beberapa saat kemudian*
"Jadi begitu!!! Lalu apa kalian ingin menginap sementara di rumahku. Walau tidak bisa dibilang rumah sih."
"Baiklah jika hanya sementara." Tanpa pikir panjang Arelia yang meng iyakan pertanyaan laki-laki tersebut.
"Dari tadi bicara formal terus, santai aja aku bukan orang jahat. Omong-omong nama kalian siapa? Namaku AUVA, KRISANTO AUVA". Menggunakan ibu jarinya untuk memperkenalkan diri dan menekan dada kirinya dengan ibu jarinya.
"Namaku ARELIA dan ini....."
"Aku ARINKA salam kenal."
"Salam kenal juga." Balas auva. Mereka pun menuju rumah AUVA yang sebenarnya adalah sebuah akademi.
*****
Di pagi hari yang cerah, terdengar suara teriakan yang sangat keras di kediaman para Dewi dan itu pun langsung membuat para dewa tertinggi yaitu Dewa cahaya, kegelapan dan roh datang dengan tergesa-gesa, mereka pun melihat.........
Dewa cahaya:"Ada apa? mengapa ada yang teriak?" Dengan langkah panik langsung menghancurkan pintu ruang tidur Dewi.
Dewi kecantikan:"Lihat........ lihatlah apa yang ada di balik selimut itu". Menunjuk selimut yang ada di sampingnya.
Setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Dewi kecantikan, Dewa cahaya bergegas membuka selimutnya. Lalu melihat....!
Dewa cahaya:"HAH!!!!!! Siapa orang ini?". Tanya dewa cahaya karena ada seseorang umur 17-an berada di tempat tidur Dewi kecantikan.
"Bagaimana dia bisa ada di sini? Sepertinya aku harus membunuhnya."
Dewa cahaya memunculkan sebuah pedang yang ditutupi oleh sarung pedang berwarna putih mengkilat. Dia menarik pedangnya dan langsung menyerang orang itu sampai tubuh orang itu terpotong beberapa bagian.
Dewi kecantikan:"HEI!!!!!!!!! Apa kau sudah gila? Mengapa kau membunuhnya?" Teriak Dewi kecantikan.
Dewa cahaya:"Apa salah ku? Aku hanya ingin melindungimu!!!"
Dewi kecantikan:"Mengapa kau tidak bertanya dulu sebelum kau menghunuskan pedang, apa kau tahu siapa orang yang kau bunuh itu?" Menekan nekan dada dewa cahaya dengan telunjuknya.
Dewa cahaya:"Me...... memangnya si.....siapa?"
Dewi kecantikan:"Aku jelaskan dulu apa yang terjadi disini. Saat kita selesai merayakan perayaannya aku langsung pergi ke ruang ini, Lalu menidurkan bayinya dan karena aku mengantuk sekali akupun tidur di kasur yang sama dengan bayinya. Dan dipagi hari saat aku bangun,aku terkejut dan teriak karena kaget melihat ada seorang laki-laki berambut pirang di kasur tempat aku tidur bersama bayinya. Lalu kalian pun datang kesini cepat sekali dan siapa sangka kau langsung membunuhnya."
Dewa Roh:"Jadi apa kau mau bilang bahwa anak remaja itu adalah bayi yang kau tidurkan semalam?" Tanya dewa roh dengan mendekati Dewi kecantikan.
Dewi kecantikan:"Yah!!!! Itu yang coba ku jelaskan."
Dewa cahaya:"Apa mungkin bayi bisa tumbuh secepat itu dalam semalam, mungkin itu adalah penyusup"
Dewi kecantikan:"Mana mungkin penyusup!!, Di area ini memiliki sihir pelindung tingkat 15, jadi mana mungkin ada yang bisa masuk kedalam sini, kecuali kalian".
Dewa Roh:"Jadi apa mungkin orang itu adalah bayi kita? HEI!!! Mengapa kau dari tadi diam terus wahai dewa kegelapan?"
Dewa Roh melihat kalau dewa kegelapan, tubuh dan zirahnya bergetar.
Dewa Roh:"Apa kau baik-baik saja wahai dewa kegelapan?" Dewa roh pun memegangi badan dewa kegelapan.
Dewa kegelapan menggerakkan tangannya kedepan dan telunjuk nya mengarah pada anak remaja itu. Dewa Roh pun melihat kearah yang ditunjuk oleh Dewa kegelapan, Dan betapa terkejutnya dia melihat seorang anak laki-laki yang bergerak-gerak.
Dewa Roh:"Hei kalian, apa bisa tenang dan lihat apa itu."
Dewa cahaya dan Dewi kecantikan menuruti apa yang dikatakan oleh Dewa Roh dan mereka pun sama dengan Dewa Roh, mereka juga terkejut.
Dewa cahaya:"Apa maksudnya ini."
Dewi kecantikan:"Apakah ini sebuah ilusi."
"Hei apa kalian tidak bisa tenang sedikit? Aku mencoba untuk tidur disini! Jika ingin berisik, dikamar mandi saja supaya bisa bergema suaranya." Kata-kata yang diucapkan oleh anak remaja itu membuat para dewa dan Dewi bingung dibuatnya.
Dewa Roh:"Hei nak! Siapa namamu? Apa kau bisa beri tahu kami siapa namamu?".
"Kalau tidak salah kalian menamaiku dengan nama FLAVIO BHASKAR." Mereka terkejut mendengarnya.
Dewa cahaya:"Kenapa kau bisa tumbuh secepat ini dalam semalam? Dan mengapa kau bisa hidup lagi setelah menerima seranganku tadi? Dan juga bagaimana bisa tubuhmu menyatu kembali setelah terpotong menjadi beberapa bagian?"
Flavio:"Banyak sekali pertanyaannya!, mana yang harus ku jawab dulu?"
Dewa cahaya:"Terserah kau saja mau yang mana dulu."
Flavio:"Mungkin yang pertama dulu, aku bisa tumbuh secepat ini karena menggunakan sihir terlarang, yaitu sihir manipulasi tubuh."
Mendengar hal itu para dewa dan Dewi hanya bisa menyimak tanpa mengucap sepatah katapun.
Flavio:"Terus yang kedua, aku juga tidak tahu. saat aku sadar, tubuhku sudah terpotong beberapa bagian dan selang beberapa detik aku merasa tubuhku menyatu kembali. Ohh!! Sepertinya ini sudah menjawab pertanyaanmu yang ke-2 dan ke-3".
Dewa Roh:"Kapan kau ingat bahwa kau bisa berbahasa dewa dengan lancar?"
Flavio:"Mungkin saat aku sudah membentuk sebuah tubuh dari kekuatan gabungan semua dewa dan Dewi, dan yang lain."
Dewa Roh:"Begitu ya!!"
Dewa cahaya:"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya."
Flavio:"Mungkin kalian bisa mengirim ku ke DEMENSI para manusia berada!"
Kata-kata Flavio membuat terkejut para dewa dan Dewi yang suntak di jawab oleh Dewa kegelapan.
Dewa kegelapan:"Kenapa kau berpikir seperti itu." Tanya dewa kegelapan yang mendekati Flavio.
Flavio:"Mungkin akan seru jika aku kesana."
Dewi kecantikan:" Tunggu-tunggu-tunggu!!!!!! Kenapa terburu-buru? Kau masih baru disini mengapa langsung pergi meninggalkan kami, nanti ibu akan kesepian tidak ada kamu menemani."
"Sepertinya dia tidak ingin melepaskannya dengan mudah." Dalam benak Dewa cahaya, Roh,dan kegelapan.
Flavio:"Baiklah jika ibu berkata demikian".
"Dia juga langsung percaya bahwa Dewi kecantikan adalah ibunya." Dalam benak para Dewa lagi,dan dengan terkejutnya.
Mereka pun bersiap-siap keluar dan menyapa para dewa lainnya.
Mereka mengumumkan hal penting yang membuat para dewa dan Dewi berdatangan.
Dewi kecantikan:"Hai semuanya!! lihat, ini adalah anak kuu! Nak! ayo sapa para dewa dan Dewi." Dewi kecantikan yang menyuruh Flavio keluar dari istana Dewi kecantikan.
Flavio:"Halo semuanya namaku FLAVIO BHASKAR!!" Sapanya sambil tersenyum.
"HEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!". Teriak para Dewa dan Dewi yang terkejut.
Dewi cinta:"Apakah itu bayi yang semalam? Aaaaa!!!! Dia jadi tampan sekarang!!!!". Ucap Dewi yang memakai gaun berwarna pink dengan mata love yang sudah menjadi bagian dari cinta.
Mereka terus berbicara dengan dewa disamping mereka masing-masing, yang dimana para Dewa dan Dewi membicarakan Flavio terus-menerus, dan kebisingan itu dihentikan oleh Dewa Roh.
Dewa Roh:"SEMUANYA HARAP TENANG." dengan suara yang sedang tapi bergema ke telinga para dewa dan Dewi karena suara roh.
Dewa cahaya:"Karena kalian sudah tahu tentang anak ini, aku harap kalian bisa membantu Flavio belajar beberapa ilmu yang dapat ia gunakan untuk di bumi nantinya." Dewa cahaya menepuk-nepuk pundak Flavio.
*******
Setelah itu para dewa dan Dewi mengajarkan ilmu yang bisa Flavio ambil ilmunya untuk bisa bertahan dibumi.
Setelah beberapa jam Flavio akhirnya mengetahui apa saja yang harus dia lakukan untuk bisa bertahan hidup di dunia manusia nantinya dan mempelajari semua sihir para dewa dan Dewi, walaupun dia sudah bisa menggunakan sihir para dewa dan Dewi, karena Flavio terlahir dari kekuatan para dewa, Dewi, dan kekuatan yang lebih besar dan misterius (akan dijelaskan di bab berikutnya².
Di saat Flavio sedang berjalan menuju istana Dewi kecantikan, dia bertemu dengan Dewa Roh.
"Bisa kita bicara sebentar, berdua saja". Tanya Dewa Roh sambil membawa Flavio ketempat yang sepi, saat sudah sampai di tempat yang sepi Dewa Roh pun mulai bertanya.
"Kenapa kau membawa ku kesini?"
"Aku hanya ingin bertanya sedikit tentangmu, apakah bisa?" Tanya Dewa Roh.
"yah tanyakan saja!" Jawab Flavio dengan santainya.
"Apakah kau sudah mendapatkan pengetahuan setelah tubuhmu terbentuk?"
"Bisa dibilang tebakanmu itu benar!". Jawab Flavio dengan santai.
"Apa yang kau tahu dari pengetahuan itu?"
"Yang pasti adalah pengetahuan bahasa dan sihir."
"Apakah ada selain itu yang di jelaskan oleh pengetahuan itu?" Tanya Dewa Roh yang penasaran.
"Banyak sih yang dijelaskan oleh dia tapiiiii penjelasannya terlalu rumit jadi aku tak begitu paham maksudnya."
"Mengapa kau bilang Dia?apa dia memiliki bentuk fisik?". Tanya Dewa Roh lagi.
"Tidak!!! Dia tidak berbentuk!! Dia hanya suara dan gambar kotak transparan yang tipis dan tulisan digambar kotaknya."
"Apa isi tulisan itu?"
"Tulisannya seperti mengenai tentang nama dari dia, dari yang aku ingat sepertinya namanya adalah............ SISTEM PENGETAHUAN DIMENSI." Jawab Flavio.
"Sekarang rasa penasaranku telah hilang dan aku merasa lega, ayo kita pergi kekediaman ibumu."
"AYO!"
Mereka berdua pun menuju kediaman Dewi kecantikan. Saat sampai Flavio langsung dipeluk Dewi kecantikan.
Dewi kecantikan:"Selamat datang kembali putraku yang tampan!"
Flavio:"Aku kembali............. Ibu!"
Dewa Roh:"Masih terdengar lucu kata-katanya itu yang memanggil Dewi kecantikan sebagai seorang ibu." Kata Dewa Roh dalam pikirannya, Lalu dia sedikit mengeluarkan tawa kecil, dan Dewi kecantikan pun menyadari bahwa Dewa Roh sedang menertawainya.
Dewi kecantikan:"Apanya yang lucu?" Dengan wajah datar bertanya kepada dewa roh.
Dewa Roh:"Tidak!!!, bukan apa-apa, aku hanya tertawa sendiri." Dewa roh yang menutup mulutnya dengan tangan.
Dewi kecantikan:"Sudah larut, sebaiknya kamu bersiap untuk tidur sana, nanti besok ibu siapkan makanannya ya."
Flavio:"baik Bu."
Flavio pergi meninggalkan mereka berdua dan segera ke kamarnya lalu tidur.
******
Keesokan harinya dia bangun dengan wajah yang bahagia, karena hari ini dia akan pergi menuju dunia manusia. Dia bangun dan keluar kediaman untuk menyapa semua Dewa dan Dewi sambil mengucapkan selamat jalan.
Beberapa jam berlalu begitu cepat, Sekarang dia menuju portal untuk sampai di dunia manusia, yang dimana disitu banyak para Dewa dan Dewi yang akan mengantarkan dia ke dunia manusia (hanya formalitas saja).
Ketika sampai di portalnya dia dihadang oleh Dewa cahaya, "Kau masih ingatkan tentang misi mu saat berada di sana nanti?"
"Ya aku masih ingat!"
"Bagus kalau ingat, sekarang kau boleh pergi." Kata Dewa cahaya. Flavio pun menuju memasuki portal dan dia pun masuk ke dunia manusia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!