Terpaksa Menikah
Malam penuh gairah
Malam itu adalah malam yang cukup panas. Hingga keduanya saling menikmati, tanpa kesadaran penuh, keduanya cukup saling berirama dan sangat bergairah, hingga pagi.
Ashan Zhamiel
*Mulai terbangun*
Ashan Zhamiel
*Mengucak mata, berusaha mengenali tempat*
Ashan Zhamiel
*Ingatannya buram*
Saat sedang mengingat kejadian malam itu, dirinya terkejut karna sebuah tangan melingkari perutnya dan mulai menoleh kebelakang, terlihat pria tampan yang sangat familiar membuatnya dengan cepat melepaskan tangan yang melingkari perutnya, dan mulai menjauh dengan selimut yang menutupi sekujur tubuhnya.
Ashan Zhamiel
Semalam itu..
Ashan Zhamiel
*Mengintip tubuhnya yang terlilit selimut*
Ashan Zhamiel
Kenapa aku bisa ceroboh begini?
Ashan Zhamiel
Kenapa..cowo dan aku bisa..
Ashan Zhamiel
Sebenarnya ada apa ini?
Rasa kebingungan membuatnya mencengkeram keras rambutnya.
Ravier Gustav
*Mulai terbangun*
Ravier Gustav
*Mencengram kuat rambutnya*
Ravier Gustav
*Melihat sekeliling*
Ravier Gustav
*Menghela nafas*
Ravier Gustav
Kamu sudah bangun
Ravier Gustav
Semalam itu..
Ashan Zhamiel
Gak usah dibahas
Ashan Zhamiel
Aku baik-baik aja, anggap saja semalam itu hanya kesalahan
Ravier Gustav
*Menatap dalam*
Ashan Zhamiel
*Mengangguk*
Ravier Gustav
Ingatan ku masih buruk
Ashan Zhamiel
Tidak apa-apa, ini pasti karna alkohol yang kita minum jadi ingatanmu buruk, dan aku harap kamu tidak ingat kejadian itu
Ashan Zhamiel
Sudah, aku tidak ingin mempermasalahkan, cukup disini aja
Ashan Zhamiel
Aku yang salah karna berbicara dengan orang yang tidak ku kenal dan menemaniku minum
Ravier Gustav
Dengar dulu, aku belum selesai ngomong
Ashan Zhamiel
Aku tidak mau dengar, semalam itu aman kok
Ravier Gustav
Aku rasa ini cukup serius
Ravier Gustav
*Menatap tubuh Ashan*
Ashan Zhamiel
*Mata membelalak*
Ashan Zhamiel
Apa yang kamu lihat
Ashan Zhamiel
*Melempar bantal*
Ravier Gustav
*Menghindar*
Ashan Zhamiel
Cukup, kalau begitu aku pergi
Ashan Zhamiel
*Turun dari kasur dengan menarik selimut*
Ravier Gustav
Hey, selimutnya
Ravier Gustav
*Menahan selimut*
Ravier Gustav
Aku yakin semalam itu kita berhubungan..
Ashan Zhamiel
Aku mengingatnya dengan sangat jelas, tidak ada apa-apa
Ravier Gustav
Lalu pakaianku? Pakaianmu? Kamu ini menyangkal ya?
Tidak peduli dengan semuanya, wanita itu segera menarik selimutnya dengan meninggalkan pria itu tanpa memperdulikan keadaannya yang sedang tanpa busana.
Hamil!
Sudah hampir sebulan lamanya, Ashan mulai menyadari sesuatu, ada yang tidak beres dengan dirinya. Ashan merasa jika masa suburnya telah berlalu atau biasa disebut telat datang bulan.
Ashan Zhamiel
Gak biasanya begini
Ashan Zhamiel
Mungkin datangnya di akhir
Ashan Zhamiel
*Menutup ponselnya*
Hari demi hari telah berlalu, dan sudah memasuki bulan baru namun Ashan belum juga datang bulan, Ashan mulai bingung, dan segera mengecekkannya kerumah sakit.
Setelah selesai di cek, Ashan dinyatakan tengah hamil muda.
Sekujur tubuhnya lemas, tatapannya yang kosong membuat dokter kandungan membantunya menenangkan diri.
Ashan Zhamiel
*Mencengkram perutnya*
Ashan Zhamiel
[Gak, bayi ini gak salah]
Ashan Zhamiel
*Matanya mulai berkaca-kaca*
Ashan Zhamiel
Aku harus bagaimana?
Ashan Zhamiel
*Menggigit jari kuku telunjuknya*
Tubuh Ashan gemetaran, pikirannya mulai kacau. Dirinya mulai berpikir keras, harus berbuat apa dan apa yang akan dia lakukan dengan mempertahankan bayi itu.
Dirinya merasa bersalah, nama baik keluarganya sudah tercemar karnanya. Pikiran Ashan mulai tidak karuan.
Ashan Zhamiel
*Mengelus lembut perutnya*
Ashan Zhamiel
Sebaiknya aku pulang, dan memikirkan masalah ini dirumah
Ashan sudah memesan mobil di aplikasi dan hendak pulang, namun seseorang menghampirinya.
Oktavian Barra
Kamu ngapain disini?
Oktavian Barra
Kamu sakit?
Oktavian Barra, sahabat Ashan yang sangat menyukai Ashan, sekaligus teman masa pra sekolahnya, kedua orang tua mereka berteman dan keduanya sangat akrab. Tidak ada sedikit pun hal yang tidak Barra ketahui tentang Ashan. Kecuali tentang kehamilan Ashan. Apakah Barra akan mengetahui hal ini?
Ashan Zhamiel
Tadi ada yang kecelakaan dan aku turun membantunya untuk membawanya kerumah sakit, dan kebetulan rumah sakit ini yang dekat
Oktavian Barra
Kapan itu? Aku belum lama sampai disini tapi aku gak liat ada nya kecelakaan
Oktavian Barra
Terus orangnya dimana sekarang?
Ashan Zhamiel
Kejadiannya emang udah sejam yang lalu, dan aku baru mau pulang karna harus menemani orang itu dulu
Ashan Zhamiel
Orangnya sudah pulang kok, keluarganya yang menjemput
Oktavian Barra
*Tersenyum*
Oktavian Barra
*Mengusap kepala Ashan*
Ternyata Ashan menyembunyikan hal ini kepada sahabatnya itu.
Ashan Zhamiel
[Tenang..Barra gak boleh tau tentang ini, aku takut ini akan nyakitin dia]
Oktavian Barra
Kamu udah makan?
Ashan Zhamiel
*Menggelengkan kepalanya*
Oktavian Barra
Ayo kita ke resto dekat sini, aku tau makanan enak disini
Mereka pergi ke sebuah tempat makanan enak.
Oktavian Barra
Iya, makanan favorit kamu
Membayangkan nya saja rasanya mual, pikir Ashan.
Ashan Zhamiel
[Rasanya kok..]
Ashan Zhamiel
*Menutup mulutnya*
Oktavian Barra
Ayo masuk, aku antar ketoilet
Ashan Zhamiel
Gak usah, aku sendiri aja
Oktavian Barra
Oke, aku ambil minyak angin kalau gitu
Ashan berlari kecil menuju toilet yang ada di resto tersebut.
Ashan segera keluar dari toilet dan mendapati Barra yang sedang memegang minyak angin.
Oktavian Barra
*Memberikan minyak angin*
Oktavian Barra
Gimana sekarang? Udah enakkan?
Oktavian Barra
Kamu telat makan ya? Atau belum makan sampai sekarang?
Oktavian Barra
Lain kali kalau keluar atau kemana pun ya makan dulu Ashan
Oktavian Barra
Lain kali jangan telat makan
Oktavian Barra
*Menggenggam tangan Ashan*
Membantunya menarik bangku untuk Ashan duduk.
Oktavian Barra
Pesan yang banyak
Ashan Zhamiel
*Melihat menu*
Mereka akhirnya pulang, dengan Barra mengantar Ashan menggunakan mobilnya.
Oktavian Barra
Nanti mobilmu aku antar
Oktavian Barra
Istirahat, nanti malam jangan telat makan lagi
Oktavian Barra
*Mencubit pipi Ashan*
Oktavian Barra
Aku begini..
Ashan Zhamiel
Karna kamu peduli sama aku
Oktavian Barra
*Tersenyum*
Ashan Zhamiel
Yaudah ah aku masuk
Oktavian Barra
Salam sama papa mama kamu
Rahasia terbongkar
Seorang pria bertubuh kekar dengan kemeja hitam ketat ditubuhnya datang menghampiri Ashan.
Ashan Zhamiel
Bagaimana faang?
Faang
Ravier Gustav, lahir di kota kecil x, 18 September 2000, hobinya boxing, pekerjaanya tidak tetap atau jika ada panggilan saja, dia anak tunggal dari keluarga Gustav
Faang
Hanya ini yang saya dapat
Ashan Zhamiel
Baiklah tidak apa-apa
Faang
*berdiri disamping Ashan*
Ashan Zhamiel
Tolong rahasiakan semuanya, jangan sampai mama papa tau kalau aku hamil
Ashan Zhamiel
Begitu juga dengan pria yang kamu sebut tadi
Faang
Sampai kapan nona rahasiakan ini?
Ashan Zhamiel
Ini akan jadi urusanku, kamu ikuti saja apa yang aku suruh
Ashan kembali merebahkan tubuhnya. Faang pun keluar dari kamar Ashan.
Faang, Bodyguard setia Ashan yang di khusus kan untuk menjaga dan mengikuti semua perintah Ashan kapanpun Ashan butuhkan. Dan hanya dia yang mengetahui kehamilan Ashan.
Oktavian Barra
Udah makan?
Oktavian Barra
Minum vitamin juga Shan
Oktavian Barra
Aku udah pesenin dessert, Faang udah kasih ke kamu?
Benar saja, Faang mengetuk pintu dan masuk kedalam dengan membawa dessert yang di maksud Barra di chat.
Faang
Ini dari Tuan Barra nona
Ashan Zhamiel
Iya baru aja dia chat
Ashan Zhamiel
Terimakasih Faang
Faang
*Pergi dan menutup pintu*
Pagi ini Ashan kembali mual-mual, dibantu Faang yang terus menemani dan membelikannya vitamin. Beberapa kali juga Faang menemani Ashan untuk cek kehamilannya di rumah sakit yang cukup jauh. Agar terhindar dari keluarga atau pun Barra.
Namun rahasia itu pun akhirnya terbongkar.
Faang
*Mengusap darah dibibirnya*
Roky Zhami
*Memukul Faang*
Lagi dan lagi Faang tersungkur.
Roky Zhami
*Menunjuk kearah wajah Ashan*
Roky Zhami
Bikin malu keluarga!
Ashan Zhamiel
*Jantung Ashan berdebar hebat*
Dengar tegar Ashan berbicara.
Ashan Zhamiel
Pa..aku minta maaf
Ashan Zhamiel
Tapi aku akan tetap membesarkan anak ini, anak ini gak salah pa
Roky Zhami
Jika kamu tetap mempertahankan anak haram itu, pergi kamu!
Roky Zhami
Kamu sudah mencemarkan nama baik keluarga
Roky Zhami
Saya membesarkan kamu dengan tidak ada sedikit pun kekurangan, tapi apa balasannya?
Roky Zhami
Mengandung anak haram? Hah?!!!
Ashan Zhamiel
Pa, aku salah, tapi anak ini gak salah
Ashan Zhamiel
Dan aku gak mungkin menggugurkan anak ini
Ashan Zhamiel
Aku gak mau dosaku terlalu besar
Roky Zhami
Kalau memang itu pilihan mu, keluar kamu dari rumah ini!
Ashan Zhamiel
*Mengusap matanya*
Ashan Zhamiel
Baik, aku akan pergi pa, aku akan menebus semua yang udah aku lakukan, aku minta maaf udah bikin papa kecewa
Roky Zhami
*Menunjuk Faang*
Roky Zhami
Kamu juga, PERGI!
Tuan Roky menghancurkan barang-barang yang ada disana. Dirinya benar-benar sangat marah hingga tidak bisa dibendung lagi, rasa kekecewaannya sangat besar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!