Hari senin. Kebanyakan siswa yang menganggap hari ini adalah hari terhoror. Mengapa? Karena mereka harus berdiam 10-15 menit dilapangan untuk mengikuti upacara bendera pada umumnya.
Sama hal nya dengan renata. Ia akan berpura-pura sakit jika sudah masuk dipertengahan upacara. Jadi ia akan dikasih izin untuk ke UKS.
Tapi untuk senin kali ini akan ada razia oleh anggota osis. Setelah selesai upacara semua siswa diharapkan masuk kedalam kelas masing-masing termasuk yang ada diuks.
Kali ini renata sudah ada dikelas dengan tampang yang sedikit pucat. Pasalnya kali ini ia memakai rok yang pendek. Hm kira-kira beberapa cm diatas lutut padahal kebijakan rok harus pas dilutut atau lebih bagus dibawah lutut.
Renata yang hampir setiap kali selalu kena razia. Ia tidak kapok padahal rok nya sudah 3 digunting oleh kakak osisnya.
"buat yang cewek bisa maju kedepan" instruksi kakak osis kalo gak salah namanya riana.
Renata yang sengaja menurun-nurunkan roknya agar terlihat tidak terlalu pendek. Sahabat sekaligus teman sebangkunya yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
"udah si re mau gimana juga itu rok tetap segitu kecuali lu-" ucap Raya.
Ucapan raya terhenti karena seseorang teriak kearahnya. Raya langsung menundukan kepalanya ciut. Begitu juga dengan renata.
Mereka berjalan beriringan kedepan kelas. Renata yang menyadari jika dirinya sedang ditatap oleh beberapa orang yang ada disitu makin terasa takut. Padahal ini sudah biasa baginya.
Saat kakak kelas yang bertugas meneliti seragam yang dipakai oleh siswi yang lain. Renata menghelakan nafas kasar.
Alamat diomelin mami lagi ini. Rok kena gunting lagi. Batin renata.
Raya kali ini lolos dari sengatan riana. Karena raya kali memakai rok selutut dan baju ada lebar. Biasanya akan sama seperti Renata.
Riana memandang renata dengan tatapan tidak suka. Riana memasang mata elang nya. Meneliti setiap seragam yang dikenakan renata.
"gas mana gunting" teriak Riana ke bagas.
Bagas yang dengan sigap mengantarkan gunting itu ke riana. Saat riana akan menggunting rok renata. (hanya gunting asal ya bukan sampai sobek ke atas,masih bisa di pakai tapi dengan muka tebal)
"kak jangan digunting ya, ini rok saya tinggal 1 kan yang 3 udah digunting" pinta renata.
"yah salah lo sendiri kenapa selalu langgar aturan yang ada!" ucap riana ketus.
"kak saya mohon kali ini aja ya,nanti saya di omelin emak saya karena rok nya robek terus" rengek renata.
"gue gak peduli ini demi kedisplinan" ucap riana lalu menggunting rok renata.
Renata hanya mengecurutkan bibir sambil mengerutu tak jelas. Ia sangat kesal dengan riana yang sok sok an itu.
Setelah selesai dengan razia itu anggota osis keluar kelas. Mereka yang ada dikelas mengeluarkan sumpah serapah nya.
"ah anjir rok gue kena lagi, gak ada stok lagi gue" ucap renata kesal.
"yah lagian lo udah tau mau ada razia bukan bawa 2" ucap raya santai.
"maksud lo?" Renata tak mengerti.
"nih liat, makanya punya otak tuh dipakek" ucap raya sambil melihat kan isi dalam tas nya yang berisi seragam sekolah yang sudah dia modif.
"pinter juga ya lo, besok-besok gue begitu ah" renata nyengir.
"najis bisanya niru, pake otak makanya,siap-siap di omelin mami" ucap raya sambil tertawa ngakak.
Renata hanya mengerutu tidak jelas ke sahabatnya itu. Meski mereka saling cekcok tetapi mereka saling sayang juga.
Eh tapi mereka bukan jeruk makan jeruk ya.
Kali ini marcel dan kedua sahabatnya yang tidak lain adalah riki dan farhan sedang ada dikantin. Mereka selalu duduk di pojok kantin.
Marcel yang tengah sibuk dengan makanannya. Sedangkan kedua sahabatnya sibuk melihat adik kelas yang lalu lalang jika mereka melihat yang mulus langsung di godain.
Mata riki menangkap Renata dan Raya yang akan masuk kekantin. Mata Riki berbinar seperti melihat uang sekoper.Hm
"ah gila Renata makin badai ya" gumam Riki agak keras jadi Farhan dan Marcel dengar.
"sangat badai. Eh tapi kayanya dia kena lagi deh sama Riana tuh liat rok nya compang camping" tunjuk farhan.
Marcel yang melihat itu hanya menggelengkan kepala lalu kembali fokus pada makanannya.
Itu orang gak ada kapoknya ternyata batin Marcel.
Renata yang duduk tak jauh dari meja mereka bertiga pun merasa risih karena sedari ia duduk Farhan dan Riki menatapnya terus.
Tak lama Raya datang membawa pesanan mereka berdua dan langsung duduk di samping Renata. Renata bernafas lega jadi paha nya tertutup oleh Raya sekarang.
"makasih Ray, sudah menutupi paha gue dari laki-laki mesum disana" bisik renata.
Raya langsung melirik ke arah tersebut dan terkejutlah karena disitu ada the most wanted. Lebih tepatnya terkejut karena ketiga cowok populer itu menatap ke arah meja yang saat ini Raya dan Renata tempati.
"gausah so iye paha lo sering di umbar juga,mereka ganteng ini jadi gak rugi-rugi amat" ucap Raya sambil terkekeh.
Renata tak membalas perkataan raya. Ia langsung memakan baso yang ia pesan tadi melalui Raya.
Marcel mencuri pandang ke arah Renata. Ia melihat cara makan Renata yang terlihat sangat anggun tidak seperti cara pakaian dan bicaranya.
Coba kelakuan lo kaya lagi makan gini,mungkin gue bisa jatuh cinta sama lo batin marcel.
****
Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa langsung berhamburan keluar kelas. Menyisakan dua orang gadis cantik yang sedang ngobrol. Mereka memang mendengar bel pulang namun ini kebiasaan mereka untk menunggu sampai parkiran sepi baru mereka pulang. Terlalu malas untuk mereka mengantri saat keluar gerbang.
"eh cunguk gue main kerumah lo ya" pinta Raya.
"Gue ada janji sama Devan sis" jelas Renata.
"lo mau kemana?"
"kemana aja udah gede ini"
"serius njir,gue bosen banget dirumah"
"gue sih janjian sama devan di mall,gatau dia mau ngapain"
"yah elah lo balik jam berapa? Tar gue langsung kerumah lo,bokap nyokap gue ke luar kota njir"
"yaudah sih lo diem aja dirumah,keluyuran mulu"
"eh si anjing,ngaca! Lo yang sering ngayab kali"
"kan ngayabnya sama lo juga bodoh"
"ehiya ya,bodoamat ah ntr pokoknya gue kerumah lo"
"kerumah gebetan lo kek jangan kerumah gue mulu"
"lo temen gue bukan sih? Astaga"
Renata tertawa terbahak,karena melihat ekspresi Raya yang lucu karena menahan emosi. Berarti ia berhasil mengerjain sahabatnya itu.
"cup cup,rumah gue selalu dibuka kok buat ratu yang satu ini" ucap Renata sambil mencium pipi Raya lalu berlari keluar kelas sebelum Raya teriak.
"Renataaaaaaaaaa" teriak Raya.
Tawa Renata makin mengencang.
"arggh" ringis Renata keras.
Renata terpeleset saat menuruni anak tangga. Entah lantai nya licin atau memang ia yang ceroboh. Lagian turun tangga sambil tertawa. Itu namanya kualat.
Raya yang melihat sahabatnya itu hanya meringis sambil tertawa.
Ternyata bener ya kalo yang namanya sahabat itu kita susah bukan dibantu malah diketawain.
Raya mengulurkan tangannya untuk membantu renata. Tetapi ia kalah cepat dengan orang yang langsung membantu renata mengangkat dari belakang.
Raya memasang wajah cengo sedangkan renata bingung dengan sahabatnya itu. Lalu ia membalikan badannya.
Degg.
"Lo??"
"Lo??" ucap renata dan raya serentak.
Sedangkan yang menolong renata hanya diam dengan muka datarnya.
"lo ngalangin jalan" ucap marcel sambil berlalu.
Renata dan raya saling tukar tatapan tak percaya. Barusan yang nolongin renata adalah marcel ketua osis yang menurutnya sangat nyebelin.
Renata melirik raya. Kali ini raya tengah bersenyum tak jelas apa penyebabnya. Ah iya lupa dia kan pecandu cogan macam marcel dkk.
"re ini gak mimpi kan? Coba cubit gue" tanya raya. Renata dengan senang hati memenuhi permintaan raya.
"aww sakit bego" ucap raya kesal.
"lah malah ngatain orang lo yang suruh yah gue turutin" jawab renata santai.
"bodoamat ah yang penting gue gak mimpi kalo kak marcel tadi nolongin kita re" teriak raya.
"lebih tepatnya nolongin gue wee" ucap renata sambil berlalu begitu saja didepan raya.
Raya langsung menekukkan mukanya. Bertanda ia sangat bete kali ini. Ah menggemaskan sekali.
Sesampainya diparkiran mereka berpisah. Raya yang membawa mobil dan Renata yang membawa mobil. Mereka memasuki mobilnya masing-masing dan keluar beriringan.
Diperempatan jalan mereka berpisah. Renata yang memang sudah ada janji dengan Devan Desyando yang saat ini adalah gebetannya yang duduk di kelas 11 Ipa.
Mereka janjian disebuah mall. Mengapa mereka tidak pergi bersama? Karena itu kemauan renata yah maklum playgirl.
Renata lupa saat ini roknya sedang sobek tidak mungkin ia masuk ke mall dengan keadaan rok nya seperti itu. Jadi ia memutuskan untuk ke butik maminya terlebih dahulu untuk mengganti baju.
Setelah 15menit renata sampai dibutik mami nya. Renata turun dari mobilnya lalu masuk kedalam butik.
Renata tau pasti ia akan diceramahi lagi oleh mami nya.
"assalamualaikum mami sayang" ucap renata sambil mencium tangan Diana - mami renata-dan pipinya.
Diana meneliti pakaian anaknya. Dan menghela nafas kasar. Ia bingung harus diceramahi seperti apa anak gadisnya ini.
"rok kamu kena razia lagi de?" tanya Diana ketus.
Renata cengengesan "iya mi tadi aku udah bilang ke kakak kelasnya jangan di gunting eh masih tetep digunting" jelas renata.
"mami pusing sama kamu de, susah banget dibilanginnya, kamu itu perempuan... " oceh Diana. Renata hanya diam menunduk ia takut jika mami nya sudah marah.
"yaudah besok mami beliin kamu rok lagi, tapi inget kamu gak boleh pendekin lagi itu rok" lanjutnya.
Diana memang begitu meski ia memarahi renata tetapi ujung-ujungnya bakal baik dan nurutin apa permintaan renata.
Gimana renata mau jera jika di manja terus seperti ini.
"mi aku mau ganti baju ya,aku mau pergi sama temen aku sebentar. Masa iya aku pakai seragam kaya gini" rengek renata.
"mau pergi sama siapa? Kemana?" tanya Diana.
"sama devan mi, ke mall" jelas renata. Meski susah dibilangin ia paling jarang untuk bohong.
"kamu jangan terlalu banyak bergaul sama cowok de,mami gak suka" pinta Diana.
"iya mi"
"Yaudah sana pulang jangan malem-malem"
Renata mengangguk patuh. Lalu ia mencium pipi Diana dan berlalu keluar untuk mencari baju di lemari dibutik sang bunda.
Dan pilihan jatuh pada pakaian casual tetapi memiliki kesan yang elegant. Dengan rambut dicepol ke atas.
Diana hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku putri semata wayangnya.
Aduh nak gimana nanti calon suami kamu,sanggup gak sama tingkah kamu kaya gini. Ucap Diana lirih.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!