Transmigrasi Jadi Putri Yang Terbuang
Istana
Nina berjalan-jalan di kastil Naga Air yang megah dan menakjubkan itu.
Sudah Seminggu ia tinggal di sini, tapi tetap saja ia dibuat berdecak kagum dengan keindahannya.
Arden
"Apa ada yang Bisa saya bantu, Nona?" Tanya Arden, Sang Butler yang juga tinggal di sini untuk melayani Tuannya, Sang Naga Air.
Nina
"Ah, tak apa... Aku hanya ingin jalan-jalan." Jawab Nina dengan senyum santai.
Arden
"Kalau begitu bagaimana jika anda berjalan-jalan ke taman samping? Bunga mawar sedang mekar indah.
Saya akan menyiapkan Teh untuk Anda agar bisa menikmatinya di sana, bagaimana?" Ujar Sang Butler.
Nina
"Terimakasih banyak... Maaf merepotkan." Nina lagi-lagi bersyukur karena diperlakukan sebaik-baiknya di sini. Ga seperti di rumahnya yang dulu. Chee
Arden pun membungkuk sopan dan pergi untuk menyiapkan Teh.
Sedangkan Nina menuju taman Bunga di samping, bahkan dari koridor, tanaman-tanaman itu sudah menyembul... Memberikan kesan keindahan fantasi tersendiri...
Rupanya, Di taman itu sudah berdiri Sang Naga Air dalam wujud manusianya.
Ezra
"Oh, Nina, Apa kau bosan? Bagaimana jika menemaniku di sini barang sebentar?" Tanya Pria itu dengan ramah.
Rejeki Anak Baik
Mereka berdua pun kini duduk di sana sambil menikmati Afternoon tea yang sudah disiapkan oleh Arden
Ezra
"Bagaimana kehidupanmu di sini? Apa kau merasa nyaman?"
Nina
"Ya, Tuan, Ini lebih baik dari pada rumah saya yang lama."
Nina
Nina ingat saat pertama kali bertransmigrasi, ia malah sudah dibully dan dijadikan pelampiasan amarah habis-habisan di sana lantaran sang Ayah gagal dalam salah satu bisnisnya.
Ezra
"Bagus lah, jika kau merasa nyaman di sini."
Nina
Nina tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Ezra sudah tahu bahwa Nina bertransmigrasi. Naga itu merasakan aura dunia lain dari Nina. Oleh karena itu Nina menceritakan secara jujur.
Arden juga sudah tahu masalah ini. Jadi Nina dan kedua Pria itu merasa santai saat Gadis itu mulai membicarakan tentang memorinya di kehidupan yang lalu.
Bahkan kadang Ezra Mengobrol atau meminta diceritakan oleh Lina pengalamannya di dunia sana untuk mengisi waktu luangnya.
Ezra
"Aku ingat saat kau pertama kali tiba di sini karena dibuang keluargamu itu, Haissh... Aku tak menyangka manusia bisa sekejam itu." Sang Naga menggelengkan kepalanya.
Gadis itu tersenyum kikuk. Ya, yang membuangnya ke hutan sebenarnya adalah Adik Tirinya yang benci padanya.
Nina ingat kata-kata Gadis itu yang menyuruh Nina pergi saja karena toh tak ada yang akan mencarinya jika ia menghilang.
Nina
"Tidak, Saya hanya merasa ironis saja. Saya dibuang tapi saya mendapatkan nasib yang lebih baik."
Ezra
"Haha... Begitu kah?"
Nina
"Ya, Rejeki anak baik emang tidak kemana." Gumamnya.
Mandi Kembang (?)
Setelah ngeteh sambil ngobrol, Nina pun memutuskan untuk pamit kembali ke kamarnya.
Nina
"Udah jam segini... Mandi dulu kali ya."
Nina pun menyambar handuknya dan menuju pemandian pribadinya di kamar.
Seperti yang diharapkan dari kastil Naga Air, bahkan di kamar Nina ada tempat sebagus ini.
Nina
"Hhhhh.... Nyaman." Nina berendam di sana dan membersihkan dirinya.
Semilir angin menerbangkan kelopak-kelopak bunga itu, yang kemudian menari-nari di udara sebelum jatuh dan mengambang di permukaan kolam kecil tempatnya berendam.
Nina
"Ngomong-ngomong, aku bertransmigrasi ini... Ke novel apa ya?"
Nina merasa bingung, biasanya orang bertransmigrasi ke Novel, komik atau game bahkan film yang pernah mereka nikmati kontennya.
Tapi Nina merasa aneh, sudah beberapa waktu ia hidup di dunia ini. belum juga mengetahui atau menemukan petunjuk soal di dunia apa ia sekarang.
Nina
"Yang jelas sih dari tampang gantengnya Ezra ma Arden, ini Romansa Fantasi sih. Tapi...Cerita apa ya yang kira-kira ada karakter Naga Airnya... Hmmm.. "
Terdengar suara pintu diketuk, Nina pun menoleh.
Arden
"Permisi Nona, Ini saya. Apa saya boleh masuk?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!