NovelToon NovelToon

Love 3 Flowers

Mentari Terbit

Pada suatu hari di taman yang indah terlihat Raya, Fitri dan Alya sedang bermain kejar-kejaran. Kebiasaan ini sering mereka lakukan di sore hari. Wajarlah, namanya juga masik anak-anak. Jelas saja permainan yang mereka sukai seperti itu.

Seiring dengan berjalannya waktu, mereka tumbuh menjadi gadis remaja yang memiliki karakteristik serta status yang berbeda. Raya memiliki sifat manja maklum terlahir dari keluarga pengusaha. Fitri memiliki sifat yang religius karena orang tuanya berprofesi sebagai guru Madrasah Aliyah, sedang Alya dibesarkan dari seorang single parent. Ibunya telah tiada sejak Alya masih kecil. Jadi Alya tinggal bersama ayahnya yang bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta. Alya pun tumbuh menjadi gadis tomboy. Meskipun begitu bagi mereka status tidaklah penting kecuali PERSAHABATAN.

Hari – hari mereka lalui bersama hingga 10 tahun kemudian.

Di pagi yang cerah ketika mentari mulai memancarkan sinarnya, Alya masih tertidur pulas dengan mimpinya sedang dilatih bermain sepak bola di stadion yang sangat luas bersama David Beckham.

Dalam mimpinya ia disuruh Beckham untuk memasukkan bola ke gawang dan ia pun mematuhi titah sang pelatih bule Inggris itu.

Dengan penuh keyakinan, Alya siap untuk menendang bola dan akhirnya berhasil masuk gawang.

‘’Goal!’’ teriak Alya’’

‘’Good good is very good ! you are is the BEST Alya’’ Puji sang pelatih sambil memegang pundak Alya.

Dalam tidurnya Alya terus mengigau mengatakan goal goal penuh ekspresi hingga ia terjatuh dari tempat tidur sampai kepalanya terbentur ke lantai.

Dug

suara benturan

’’Awwww…rintih Alya sambil mengusap kepalanya yang sakit

Namun, ia sadar bahwa apa yang ia alami tadi hanyalah sebuah mimpi.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu yang tak lain adalah ayahnya.

Tok tok tok

"Al cepet bangun"

Terdengar suara ayahnya dari balik pintu.

"Iya, yah. Alya udah bangun’’ sambil beranjak bangun dari bawah tempat tidur tempat dimana ia jatuh

‘’Aduh…kepalaku benjol gak ya?’’ sambil menatap cermin

‘’Udah ah, aku mo mandi, btw jam berapa ya sekarang?"

Saat melihat jam dinding Alya merasa kaget.

’’Apa?? Jam 06.45?? mati Belanda"

Alya pun secepat kilat mempersiapkan diri karena ia hanya punya waktu 15 menit sebelum bel masuk pukul 07.00 WIB.

Setelah beres Alya pun keluar dari kamar untuk berpamitan kepada ayahnya yang sedang sarapan di ruang tamu.

’’Yah, aku berangkat dulu’’ kata Alya sambil mencium tangan ayahnya

’’Gak sarapan dulu Al?’’ tanya ayah

’’Entar aja di kantin, assalamualaikum’’ kata Alya sambil bergegas menuju keluar rumah dengan terburu-buru

’’Wa’alaikum salam, Alya..Alya..’’ jawab ayahnya sambil menggelengkan kepala ketika melihat anaknya telat ke sekolah

Seperti biasa Alya pergi ke sekolah dengan naik angkot. Di sepanjang perjalanan ia tak henti melihat jam tangan yang melekat di tangannya.

Tiba-tiba saat di tengah jalan ternyata angkotnya kehabisan bensin, sehingga harus berhenti secara otomatis.

’’Kok, berhenti pak?’’ tanya Alya pada pak sopir

'’Iya neng pulsanya abis, eh, maksud mamang bensinnya yang habis’’ kata pak sopir dengan logat sundanya yang khas

’’Huhhh....’’ kata para penumpang yang terpaksa harus turun dan menunggu angkot lain, begitu juga dengan Alya

’’Aduh, punten atuh ibu-ibu bapak-bapak yang saya hormati’’ kata pak sopir kepada para penumpang

’’Punten-punten, makanya pak kalau mau narik, bensinnya periksa dulu’’ gerutu salah satu penumpang yang kesal

'’Iya buuuu...’’ jawab pak sopir

Setelah beberapa menit kemudian, angkot pun datang yang kebetulan masih rekan kerja sopir yang kehabisan bensin tadi.

"Stop, stop!! kata pak sopir sambil memberhentikan angkot milik rekannya

’’Ada apa Cecep?’' tanya teman pak sopir

’’Angkot saya teh bensinnya abis?’’jawab pak sopir

’’Oke lah kalau begitu, kebetulan penumpang saya juga lagi sepi. Mari ibu-ibu bapak-bapak berangkat’’! kata pak sopir sambil mempersilahkan para penumpangnya masuk angkot yang siap untuk melaju dengan kecepatan tinggi

Sementara di sekolah pak guru sudah datang dan menuju kelas. Kebetulan, hari ini adalah pelajaran olahraga yang diajar oleh pak Leonard Hasan . Guru kondang yang disukai banyak siswa karena celotehannya yang menarik.

Para siswa biasa menyebutnya dengan sebutan pak Lek, karena hobinya yang suka makan dengan goreng ikan lele. Aslinya pun ia berasal dari Medan.

’’Siap! beri salam..’’ kata ketua kelas

’’Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh’’ kata para siswa XII IPS 3

’’Wa’alaikum salam Warahmatullahi wabarakatuh'’ kata pak Lek

'’Oke, aku beri kalian waktu 5 menit untuk ganti baju’’ perintah pak Lek

’'Sebentar amat pak?’’ kata salah satu siswa laki-laki yang nyeletuk

’’Memangnya kau mau berapa menit? 24 jam? ya sudah, kalau begitu kau jaga warung punyaku saja. Mau kau?’’ jawab Pak Lek dengan logat bataknya.

Hahaha....

Para siswa tertawa

‘’Fit, si Alya mana?’’ tanya Raya

‘’Gak tau tuh, hapenya ku hubungin gak aktif’’ kata Raya

‘’Dasar miss telat, sukanya yang telat-telat. Demen kuli pelat sih?’’ kata Fitri

‘’Eh, kamu tuh sembarangan ngomongin temen sendiri’’ tegur Raya mengingatkan

Maklumlah, Fitri pernah melihat Alya membantu seorang ibu-ibu yang turun dari angkot dengan bawaan yang banyak.

‘’Bercanda kok’’ kata Fitri

’’Iya-iya aku juga tau kamu bercanda, terus Alya gimana??’’ kata Raya bingung memikirkan sahabatnya yang belum datang

’’ Ya sudah, biarkan saja’’ kata Fitri gak mau pusing dan setelah beres ganti baju mereka menuju lapangan untuk mengikuti pelajaran olahraga

Tak lama kemudian Alya pun tiba di sekolah SMA 1 Jagat Raya, tempat ia menuntut ilmu.

Dengan mengambil langkah seribu, Alya berlari menuju gerbang sekolah yang dijaga oleh pak satpam. Eh, kebetulan pak satpamnya ketiduran sehingga ketika harus melewati pak satpam ia melangkah dengan perlahan supaya pak satpamnya gak kebangun.

Alya pun langsung menuju kamar mandi dan ganti baju. Setelah itu Alya menuju lapangan untuk bergabung bersama teman-temannya yang sedang berolah raga melakukan pemanasan.

“Permisi pak!!” sapa Alya pada pak Lek yang sedang memperhatikan anak-anak

“Siapa kau?” tanya pak Lek

“Alya pak, masa gak kenal?” kata Alya

“Mau apa kau?” tanya pak Lek

“Olah raga pak!” jawab Alya

“Kalau begitu, karena telat, kau boleh ikut olah raga bersama kawan-kawanmu!!” kata pak Lek

“Yang bener pak?” tanya Alya, gembira

“Tapi dengan 1 syarat, kau harus keliling lapangan 2 kali lipat. Jadi, artinya kawanmu keliling 4 kali putaran, maka khusus untuk kau, kuberikan keistimewaan 8 kali putaran”. Jawab pak Lek.

“Apa..???!” tanya Alya kaget

“Kenapa? Masih kurang? Mau ku tambah jadi 100 putaran?” tanya pak Lek

“Iya..iya..iya..pak” kata Alya

Tanpa ada komentar lagi, Alya langsung berlari mengelilingi lapangan bersama teman-teman sekelasnya. Olah raga pun berjalan seperti biasanya. Begitu juga dengan pelajaran selanjutnya.

Para siswa tampak menikmati suasana di sekolah seperti halnya Alya, Fitri, dan Raya yang selalu bersama.

Keesokan harinya di minggu yang cerah Alya, Raya dan Fitri sedang mengikuti majelis ta’lim.

“Hidup ini harus ada DUIT” kata pak ustadz

“Kok duit pak ustadz??” tanya salah seorang remaja masjid

Bersambung….

Bertemu Pemuda Jiran

“Kok duit pak ustadz??” ucap salah seorang remaja masjid

“Maksud DUIT yang saya sebutkan adalah DUIT itu Do’a, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal” jelas pak ustadz

“Oooh” ucap para remaja masjid

“Maksudnya apa itu ustadz?” tanya salah seorang remaja masjid

“Begini para hadirin sekalian yang dirahmati Allah, huruf pertama dari kata duit yaitu D\=Do’a, yang artinya meminta, mengharap, memohon kepada Allah. Hanya orang sombong yang tidak pernah berdo’a” kata pak ustadz

“Betul itu pak ustadz” kata Raya

“Sssstt...... berisik!!!” kata yang lain menegur Raya

“hehe....” Raya jadi malu

Pak ustadz pun melanjutkan ceramahnya.

“Selanjutnya yang kedua adalah U\=Usaha. Jika kita ingin meraih sesuatu harus ada usaha untuk dapat meraihnya. Misalnya, kita ingin mendapatkan juara 1 di kelas, kalau kita hanya bermalas-malasan apakah kita akan mendapat apa yang diharapkan?” ucap pak ustadz

“Tidaaaaak” seru para remaja masjid dan seterusnya

Sepulang dari majelis ketika bermain di rumah Raya saat berada di ruang tamu.

‘’Bibi ambilin minum ya bik’ ucap Raya kepada bik Minah pembantu rumahnya yang telah bekerja selama belasan tahun

‘’Iya non’’ ucap bik Minah

‘’Ray rumahmu kok sepi?’’ ucap Fitri

‘’Bokap sama nyokap pada kemana?’’ ucap Alya

‘’Oh Papa Mama lagi ke Jogja, mengunjungi rumah saudaraku. Biasa…ada arisan keluarga’’ ucap Raya

Disela-sela obrolan bik Minah datang membawa minuman.

‘’Silahkan noooonnnn’’ kata bik Minah

‘’Oh ya bik, gak usah repot-repot’’ kata Fitri

‘’Iya Bik, gak usah repot-repot. Sekalian aja yang di dapur keluarin, hehe’’ ucap Alya bercanda

‘’Aduh non Alya bisa aja kalo ngomong’’ ucap Bik Minah

‘’Maklum Bik, turunan pelawak 80 an’’ ucap Raya

‘’Enak aja!’’ ucap Alya

‘’Udah ah, bibi ke dapur dulu, masih banyak kerjaan. Mari cah yu’’ kata bik Minah sambil meninggalkan ruang tamu

‘’Mari bik” ucap Alya dan Fitri

“Eh daripada boring mending kita nonton film” kata Raya

“Emangnya kamu punya film apa?” ucap Alya

“Pasti Film Horor” ucap Fitri

“Yup betul sekali” jawab Raya

“Judulnya apa” ucap Alya

“Film hantu paling komplit” jawab Raya

“Hah film hantu paling komplit?” ucap Fitri dan Alya

“Iya bentar ya, ku putar dulu filmnya oke” ucap Raya

“Aku pikir cuma merk jamu aja yang komplit, ternyata film setan juga ada yang komplit” ucap Alya

Ketika film diputar, ketiga sahabat itu pun menonton dengan serius, sebenarnya film yang di putar Raya tidak begitu seram karena judulnya, meskipun film hantu, tetap saja ada komedinya, sehingga mereka tidak begitu takut saat menonton.

Ada yang lucu ketika mereka nonton film itu misalnya saat si setan menggoda cewek lewat yang tak lain adalah si manis jembatan gantung.

“Hai cewek godain kita dong” pinta si setan pada cewek yang lewat

“Dasar loe cowok gak bener” kata si manis sambil menampar muka si setan cowok, hingga membuat kepalanya copot dari lehernya

“Kaciaaaan deh loe” ucap para tuyul menertawai si kepala buntung

Hahaha

Alya, Raya, dan Fitri tertawa melihat film itu.

“ Oh iya aku lupa??’’ ucap Fitri

‘’Kenapa beb??’’ ucap Raya

‘’Aku mesti cari buku buat abi, soalnya Abi nitip’’ ucap Fitri

‘’Ya udah, cepetan ke toko buku sana, sebelum tokonya tutup’’ ucap Alya

‘’Kalo begitu aku pergi dulu ya’’ ucap Fitri pamit pada teman-temannya sambil cipika-cipiki

‘’Hati-hati di jalan’’ ucap Raya

‘’Kalo jatuh bangun sendiri’’ ucap Alya

‘’Oke say, wassalamu alaikum’’ ucap Fitri

‘’Waalaikum salam’’ ucap Raya dan Alya

Saat berada di toko buku Fitri pun mencari buku yang diamanatkan abinya.

Setelah mendapatkan buku-buku itu dan membayarnya ke kasir, tiba-tiba dia kebelet ingin buang air kecil lantas menuju toilet.

Ketika di area toilet, Fitri menaruh bungkusan putih isi buku di sebuah kursi depan pintu karena dia melihat ada orang yang menaruh barang yang sama di tempat itu.

Waktu Fitri sedang berada di dalam kamar mandi, ada orang yang mengambil barang yang sama termasuk milik Fitri juga ikut terbawa karena saking buru-buru nya orang itu dengan urusannya.

Fitri pun keluar dari kamar mandi namun sayang ia lupa dengan miliknya. Fitri pergi begitu saja dari toko dan pulang dengan mengendarai taksi. Nah, pada saat mengalami kemacetan itulah ia baru ingat kalo bungkusan isi buku-buku yang dibelinya tadi ketinggalan di kursi depan toilet.

‘’Lho, titipan abi kok gak aku bawa??’’ ucap Fitri bingung sendiri

‘’Kenapa mbak??’’ ucap pak sopir

‘’Ada yang ketinggalan pak, ya udah deh sampai sini saja, nih ongkosnya’’ ucap Fitri

‘’Owalah mbak….’’ ucap pak sopir

Tanpa peduli dengan kemacetan, Fitri berjalan dengan cepat menuju toko buku yang ia datangi tadi.

Sampai toko ia masuk ke dalam dan langsung menuju toilet. Namun barang yang ia cari sudah tidak ada di tempatnya.

‘’Bukunya kok gak ada??’’ ucap Fitri sambil memperhatikan sekitar area toilet hingga ia tanya beberapa orang yang ada disana

‘’Ibu, ibu liat bungkusan plastik putih di atas kursi ini?’’ ucap Fitri pada seorang ibu-ibu

‘’Enggak mbak…’’ ucap si ibu-ibu

‘’Ade liat gak??’’ ucap Fitri lagi

‘’Enggak kak’’ ucap si adik kecil

‘’Oh ya makasih’’ ucap Fitri

Dengan wajah bingung Fitri keluar dari toko dan duduk di teras depan toko.

‘’Aduuuuuhhhh, bukunya dimana ya? Abi pasti marah, Ya Allah bantu hamba untuk mendapatkan buku-buku itu???’’ ucap Fitri sambil berdoa

Dalam kebingungannya ia duduk termenung seperti orang linglung dan tak lama tiba-tiba ada seorang pemuda yang datang menghampirinya.

‘’Permisi mbak" ucap si pemuda

Tapi Fitri masih bengong

‘’Maaf mbak halloooo’’ ucap si pemuda sambil menyentuh bahu Fitri hingga membuatnya terkejut

‘’Astaghfirullah hal adzim" ucap Fitri kaget mengucap istigfar

‘’Mbak cari ini?’’ ucap si pemuda

Bersambung…..

Kejutan Tuk Raya

"Mbak cari ini?" ucap si pemuda

‘’Alhamdulilah iya betul’’ jawab Fitri dengan gembira

‘’Masnya kok tau kalau ini punya saya, padahal kan barangnya ketinggalan di toilet wanita?’’ tanya Fitri penasaran

‘’Gini lho mbak, tadi tuh adik saya yang perempuan beli buku di toko ini juga. Nah, kebetulan tadi dia masuk toilet dan menaruhnya di kursi itu’’ ucap si pemuda

Setelah menceritakan semuanya dengan panjang lebar, barulah Fitri mengerti kenapa barangnya tadi hilang.

‘’Oh gitu, wah panjang juga ya ceritanya?? lalu adiknya mas dimana sekarang?’’ tanya Fitri dengan lembut

‘’Adik saya sudah pulang tadi naik taksi soalnya dia buru-buru. Makanya tadi waktu di mobil dia suruh saya buat balikin ini sama orang yang mungkin lagi nyari barang dan ternyata benar" ucap si pemuda

‘’Saya minta maaf ya mbak'’ ucap si pemuda lagi

‘’Saya juga berterima kasih karena sudah mengembalikan barang milik saya. Kalo begitu saya permisi dulu, assalamualaikum’’ ucap Fitri sambil meninggalkan pemuda itu

‘’Waalaikum salam, siapa nama wanita itu?’’ ucap si pemuda dalam hati yang merasa kagum dengan sosok wanita lembut berkerudung putih

Adapun nama si pemuda itu adalah Rizal Bukhori. Dia adalah seorang mahasiswa Universitas Malaysia yang kebetulan sedang melewatkan masa liburan bersama adiknya di rumah tantenya yang tinggal di Indonesia.

Setelah masa liburannya selesai ia pun kembali ke kampung halamannya dan melanjutkan studinya.

Sejak pertemuan itu wajah Fitri selalu terbayang dibenaknya. Hingga ia berharap suatu hari nanti dapat bertemu kembali dengan Fitri meski entah itu kapan.

‘’Ya Allah jika wanita itu jodohku, maka ku titipkan ia padamu’’ ucap doa si pemuda dalam hati ketika berada dalam pesawat menuju negeri Jiran

Seminggu lagi adalah ulang tahun Raya, tapi Raya tidak begitu menyadarinya. Alya dan Fitri berniat membuat kejutan untuk ulang tahun sahabatnya yang ke 17 itu.

Sebagai sahabat yang baik Alya mengkoordinir teman sekelasnya untuk membuat kejutan dengan cara yang unik, termasuk guru yang mengajar pada hari selasa yakni bu Winda guru kesenian karena kebetulan pelajaran terakhir adalah pelajaran beliau tanggal 10 Desember.

Hari selasa pun tiba dan surprise pun telah dirancang.

Ketika pelajaran sedang berlangsung saat bu Winda menjelaskan.

‘’Kesenian tradisional Indonesia merupakan contoh kebudayaan yang harus" ucap bu Winda

Namun tiba tiba

‘’Dompetku ilaaaaaang???’’teriak Ririn salah satu siswi dikelas tersebut

‘’Kenapa Ririn?’’ ucap bu Winda datang menghampiri

‘’Dompetku gak ada bu…’’ ucap Ririn

Suasana pun menjadi gaduh dalam sekejap waktu insiden itu terjadi. Para siswa berbisik kenapa dompet Ririn bisa hilang.

‘’Hah, dompet Ririn ilang?’’ ucap siswa di kelas itu

‘’Apa dompet Ririn ilang?’’ ucap siswa lagi

‘’Coba cari yang benar, mungkin aja selip?’’ ucap bu Winda

‘’Gak ada bu" ucap Ririn memeriksa seluruh isi tasnya

‘’Terus siapa yang ngambil dompetmu?’’ ucap Rindu teman sebangkunya

‘’Gimana kalo kita geledah isi tas teman-teman yang lainnya’’ usul Roni si ketua kelas

‘’Maksudnya loe nuduh kita yang nyuri?? Ucap Ricard siswa yang merasa tersinggung

‘’Bukan begitu Ricard?’’kata bu Winda menenangkan

‘’Baik, usulmu ibu terima. Kalo begitu saya, Ririn dan Roni tetap di kelas, yang lainnya tolong keluar dulu!’’ perintah bu Winda kepada para siswa

‘’Huuuuuuuhhhh’’ ucap anak-anak rame meninggalkan kelas

‘’Ada-ada aja’’ ucap Raya sementara Alya dan Fitri hanya tersenyum

‘’Kok Kalian senyum-senyum sih??jangan-jangan’’ ucap Raya

‘’Apa??'’ ucap Alya dan Fitri berbarengan

‘’Yang masih di kelas??’’ucap bu Winda

‘’Tuh kan dimarahi, cepet-cepet keluar’’ ucap Fitri mengajak kedua sahabatnya

Kurang lebih selama 30 menit para siswa berada di luar kelas. Setelah itu mereka diperkenankan kembali ke ruangan.

‘’Anak-anak tadi saya, Roni dan Ririn sudah menggeledah tas kalian semua. Ini dompetnya’’ ucap bu Winda sambil memperlihatkan dompet warna pink milik Ririn di depan para siswa

‘’Nah, tu ketemu bu?’’ ucap salah satu siswa

‘’Ya iyalah ketemu dodol, kalo gak ketemu ngapain bu Winda ngasih liat tuh dompet??’’ ucap siswa yang lain

‘’Ketemu dimana bu??’’ ucap siswa lagi

‘’Yang jelas bukan dibawah kasur mak loe??’’ ucap yang lain

Hahaha....

Para siswa tertawa

‘’Sudah-sudah!!’’ ucap bu Winda

‘’Iya nih berisik mulu!’’ ucap Ririn

‘’Ternyata dompet pink ini ditemukan di dalam tas, ada yang tau??’’ ucap bu Winda pada semua siswa

‘’Tidaaaakkk" ucap para siswa

‘’Dompet ini ditemukan di dalam tas Raya’’ ucap bu Winda

‘’Apaaa???’’ ucap Raya Kaget

‘’Sejak kapan kamu jadi pencuri?’’ ucap Alya

‘’Raya gak ngambil Al'’ ucap Raya

‘’Ray, kamu tuh kenapa??’’ ucap Fitri

‘’Kenapa kalian gak percaya sama aku??’’ ucap Raya

‘’Kita bukannya gak percaya, tapi kita kecewa sama kamu'’ ucap Fitri

‘’Udah ah, mending kita cabut aja!’’ ucap Alya sambil mengajak Fitri keluar dari kelas

‘’Kok, kalian gitu sih ma aku’’ ucap Raya sambil gak percaya dengan sikap sahabatnya itu

‘’Raya ke depan!!’’ perintah bu Winda

Di depan kelas Raya diintrogasi oleh bu Winda

‘’Tolong jelaskan kenapa dompet ini bisa ada di dalam tas kamu’’ ucap bu Winda

‘’Raya tuh gak tau apa-apa bu" ucap Raya

‘’Yang namanya maling, mana ada yang ngaku’’ ucap siswa

‘’Penjara penuh kali??’’ ucap siswa

‘’Aduhhh kenapa sih gak ada yang percaya sama aku???’’ ucap Raya bicara sendiri

tiba-tiba ada mengetuk pintu

Tok..tok..tok…

TOK..tok..tok..

suara ketukan pintu

Bersambung….

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!